1. Tugas ke : 2
Phylum : Porifera
Nama Spesies : Leucosolenia viriabilis
Nama : Singgih Azwar Anas
NIM : A420130083
Kelompok : 5
GAMBAR SPESIES
Sumber:
Agustina, Putri. 2014.”Bahan Ajar Sistematika
Invertebrata: Porifera”. FKIP Pendidikan
Biologi, UMS.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Calcarea
Order : Leucosolenida
Family : Leucosoleniidae
Genus : Leucosolenia
Species : Leucosolenia variabilis
Sumber:
Klasifikasi Leucosolenia variabilis,
https://data.nbn.org.uk/Taxa/NHMSYS0021057
122, (diakses tanggal 17 Desember 2014).
2. DESKRIPSI
Morfologi :
Ukuran tubuh Leucosolenia variabilis dapat mencapai tinggi 9 cm dan lebar 1 m.
Bentuk tubuh tidak beraturan dengan pola sangat sederhana, seperti kumpulan jambanagan
kecil yang berhubungan satu sama lain, pada bagian pangkalnya, hidup dilaut menempel
pada batu karang dibawah batas air surut terendah. Di dalam setiap individu yang berbentuk
seperti jambangan tersebut terdapat rongga yang disebut spongocoel atau atrium. Pada
permukaan tubuh terdapat lubang-lubang atau pori-pori (asal nama porifra), yang
merupakan lubang air masuk ke spongocoel, untuk akhirnya keluar melalui osculum. Warna
tubuh adalah putih kekuningan sampai abu-abu ketika masih hidup. Struktur tubuh
tergolong rapuh karena tubuhnya yang tipis.
Anatomi:
Tubuh Leucosoleniavariabilis terdiri dari tiga lapisan:
a. Pinacocyte atau Pinacoderm, seperti epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh
bagian dalam.
b. Mesohyl atau Mesoglea, terdiri dari zat semacam agar, mengandung bahan tulang
dan sel amebocyte. Mesohyl ini mempunyai banyak fungsi antara lain untuk
pengangkut dan cadangan makanan, membuang partikel sisa metabolisme, membuat
spikul, serat sponge dan membuat sel reproduktif.
c. Choanocyte, yang melapisi rongga atrium atau spongocoel.
Sistem kanal adalah asconoid, dimana asconoid merupakan bentuk yang paling
primitif, meneyerupai vas bunga atau jambangan kecil. Pori-pori atau lubang merupakan
saluran pada sel porocyte yang berbentuk tabung, memanjang dari permukan tubuh sampai
spongocoel. Air masuk membawa oksigen dan makanan dan keluar membuang sampah. Tipe
ini tidak ada yang besar karena getaran flagela tidak mampu mendorong air dari spongocoel
keluar melalui osculum.
Siklushidup:
3. Habitat danRentan Geografis:
Leucosolenia variabilis hidup di laut di perairan jernih, dangkal dan menempel di
substrat cenderung tumbuh di sublittoral dangkal, di mana tempat tersebut adalalah
sedimen campuran antara lumpur dan batu horisontal, sering setengah terkubur dalam
lumpur. Saat pantai surut beberapa spesies hewan ini dapat ditemukan terkubur diantara
lumpur dan bebatuan kecil. Rentan geografis: Arctic; Laut Utara dan pantai Atlantik Eropa;
Mediterania, Afrika Selatan, Chile.
Reproduksi:
Antara bulan Juli-September. Porifera mempunyai kemampuan melakukan
regenerasi yang tinggi. Bagian tubuh sponge yang terpotong atu rusak, akan menglami
regenerasi menjadi utuh kembali. Kemampuan melakukan regenerasi ada batasnya,
misalnya potongan sponge leuconoid harus lebih besar dari 0,4 mm dan mempunyai
beberapa sel choanocyte supaya mampu melakukan regenerasi menjadi sponge baru yang
kecil. Porifera berkembang biak secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual
terjadi dengan cara pembentukan tunas (budding) atau pembentukan sekelompok sel
esensial, terutama amebocyte, kemudian dilepaskan. Beeberapa jenis sponge laut
mambentuk gemmule, yaitu tunas internal. Gemmule terbentuk dari sekumpulan archeocyte
berisi cadangan makanan dikelilingi amebocyte yang membentuk lapisan luar yang keras. Di
daerah tropis, gemmule terbentuk sepanjang tahun terutam menjelang musim kemarau. Di
daerah bermusim empat, pembentukan gemmule terutama pada musim gugur untuk
mempertahankan diri menghadapi musim dingin, ketika tubuh sponge induk hancur. Bila
musim semi tiba, sel archeocyte mengalir keluar dari gemmule, membungkus sebagian
cangkang dan melakukan diferensiasi manjadi berbagai tipe yang diperlukan untuk tumbuh
menjadi sponge kecil.
Reproduksi seksual terjadi baik pada sponge yang hermaprodit maupun diocious.
Kebanyakan porifera adalah hermaprodit, namun sel telur dan sperma diproduksi pada
waktu yang berbeda. Sperma dan sel telur dihasilakan oleh amebocyte, sumber lain
mengatakan bahwa sperma juga dapat terbentuk dari choanocyte. Sperma keluar dari tubuh
induk melalui osculum bersama dengan aliran air. Dalam spongocoel, sperma akan masuk
ke choanocyte atau amebocyte. Sel amebocyte berfungsi sebagai pembawa sperma menuju
sel telur dalam mesohyl. Kemudian amebocyte beserta sperma melebur dengan sel telur,
terjadilah pembuahan
Sistem Pencernaan:
Hewan ini mempunyai sel dengan bentuk khusus yang disebut koanosit yang
berfungsi untuk mencerna makanan karena berlangsung didalam sel. Maka disebut
pencernaan intrasel, air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut
masuk melalui lubang ostrum kemudian masuk kerongga tubuh. Setelah makanan diserap
air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Sistem Peredaran Darah:
Tidak ada
4. RUJUKAN
http://Species-Identification.Org/Species.Php?Species_Group=Sponges&Id=320, (diakses
tanggal 17 Desember 2014).
Klasifikasi Leucosolenia variabilis, https://data.nbn.org.uk/Taxa/NHMSYS0021057122,
(diakses tanggal 17 Desember 2014).
Habitat dan Morfologi Leucosolenia variabilis
http://www.Habitas.Org.Uk/Marinelife/Sponge_Guide/Sponges.Asp?Item=C270, (diakses
dan diunduh tanggal 17 Desember 2014).
La Biologie Sous-Marine Avec Guy Delaporte, http://gd-biosubsea.pagesperso-
orange.fr/eponges.html, (diakses tanggal 17 Desember 2014).
Agustina, Putri. 2014.”Bahan Ajar Sistematika Invertebrata: Porifera”. FKIP, Pendidikan
Biologi, UMS.
“Bahan Ajar Sistematika Invertebrata Chapter II: Porifera, Universitas Sumatera Utara”,
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22989/5/Chapter%20II.pdf, (diakses dan
diunduh tanggal 17 Desember 2014).
W. Clifford Jonesa. 1964. “Photographic Records of Living Oscular Tubes of Leucosolenia
Variabilis II. Spicule Growth, form and Displacement”. Journal Marine Biology ,Volume 44, No:
02 Page: 311-331. Department of Zoology, University College of North Wales,
Bangor.http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=43330
60, (diakses dan diunduh tanggal 18 Desember 2014).
Kemanfaatan:
Bagi kehidupan manusia Leucosolenia variabilis belum terdapat referensi
kemanfaatanya. Tetapi bagi hewan laut, spons ini digunakan sebagai tempat bersembungi
bagi beberapa jenis ikan kecil. Karena struktur yang mudah rapuh manusia tidak
menjadikan hewan ini sebagai spons untuk berbagai keperluan sehari hari.