SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
PULVIS - PULVERES 
Oleh : 
SANTI DWI ASTUTI .,S.Farm.,Apt. 
SMK KESEHATAN DONOHUDAN
KOMPETENSI DASAR 
12.3 .Menjelaskan teknik 
pembuatan sediaan 
Powder(serbuk)
INDIKATOR 
• Pengertian serbuk berikut persyaratan, 
kelebihan dan kekurangan sediaan farmasi 
dalam bentuk serbuk dijelaskan dengan benar 
• Dapat menjelaskan cara membuat sediaan 
serbuk dengan berbagai macam sifat bahan obat 
untuk pemakaian dalam dan luar 
• Dapat menghitung bahan obat dan DM sediaan 
serbuk 
• Dapat menggerus, membungkus dan memberi 
penandaan serbuk untuk pemakaian luar
PENGERTIAN 
• Pulvis (serbuk) adalah campuran 
kering bahan obat atau zat kimia 
yang dihaluskan, ditujukan untuk 
pemakaian oral atau pemakaian 
luar.
PEMBAGIAN SERBUK
Serbuk yang tidak terbagi (PULVIS) 
Dalam 
• Laksansia 
• Antasida 
• Makanan diet 
• dll 
Luar 
• Serbuk gigi 
• Serbuk tabur
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SERBUK 
KELEBIHAN KELEMAHAN 
• Dokter lebih leluasa dalam 
memilih dosis yang sesuai 
dengan keadaan sipenderita 
• Lebih stabil terutama untuk 
obat yang rusak oleh air. 
• Penyerapan lebih cepat dan 
lebih sempurna dibanding, 
sediaan padat lainnya. 
• Cocok digunakan untuk anak-anak 
& dewasa yang sukar 
menelan 
• Obat yang terlalu besar 
volumenya untuk dibuat 
tab/kapsul 
• Tidak tertutupnya rasa tidak 
enak seperti pahit, sepat, 
lengket dilidah (Bisa diatasi 
dengan corrigens saporis) 
• Pada penyimpanan menjadi 
lembab.
SYARAT-SYARAT SERBUK 
HOMOGEN 
HALUS 
KERING
Syarat-syarat serbuk tambahan : 
• Pulveres : 
▫ Keseragaman bobot : 
 Timbang isi dari 20 bungkus satu per satu, campur 
isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus, hitung 
bobot isi rata-rata. Penyimpangan antara 
penimbangan satu per satu terhadap bobot isi rata-rata 
tidak lebih dari 15% tiap bungkus dan tidak 
lebih dari 10% tiap 18 bungkus.
Syarat-syarat serbuk tambahan : 
• Serbuk oral tidak terbagi: 
▫ Pada serbuk oral tidak terbagi hanya sebatas pada 
obat yang relatif tidak potent seperti : 
 Laksantive 
 Antasida 
 Makanan diet 
 Analgesik tertentu 
• Serbuk tabur: 
▫ Pada umumnya serbuk tabur harus melewati 
ayakan dengan derajad halus 100 mesh,agar tidak 
menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Derajad halus dan Pengayak 
• Tujuan Pengayak : 
▫ Pengukuran derajad halus serbuk untuk sebagian 
besar keperluan farmasi 
▫ Meningkatkan penyerapan obat dalam saluran 
cerna 
• Pengayak untuk pengujian secara farmakope : 
▫ Anyaman kawat bukan tenunan.
DERAJAD HALUS SERBUK DAN PENGAYAK 
Klasifika 
si Serbuk 
Simplisia Nabati & Hewani Bahan Kimia 
No. 
Serbuk1 
Batas derajad halus2 No. 
Serbuk1 
Batas derajad halus2 
% No. 
Pengayak 
% No. 
Pengayak 
Sangat 
kasar 
8 20 60 
Kasar 20 40 60 20 60 40 
Setengah 
40 40 80 40 60 60 
Kasar 
Halus 60 40 100 80 60 120 
Sangat 
halus 
80 100 80 120 100 120 
Ket : 
1. Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomer nominal tertentu 
2. Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah 
ditentukan.
Tabel ukuran rata2 lubang pengayak baku anyaman kawat 
Penandaan pengayak Penandaan pengayak 
Nomer Nominal Ukuran lubang 
Pengayak 
Nomer Nominal Ukuran lubang 
Pengayak 
2 9.5 mm 45 355 μm 
3.5 5.6 mm 50 300 μm 
4 4.75 mm 60 250 μm 
8 2.36 mm 70 212 μm 
10 2.00 mm 80 180 μm 
14 1.40 mm 100 150 μm 
16 1.18 mm 120 125 μm 
18 1.00 mm 200 75 μm 
20 850 μm 230 63 μm 
25 710 μm 270 53 μm 
30 600 μm 325 45 μm 
35 500 μm 400 38 μm 
40 425 μm
JENIS PULVIS 
• Serbuk ringan, bebas dari butiran 
kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. 
Pulvis 
Adspersorius 
• Serbuk gigi biasanya menggunakan carmin 
sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih 
dahulu. 
Pulvis 
Dentifricius 
Pulvis 
sternutatorius 
• Serbuk bersin yang penggunaannya dihisap 
melalui hidung, sehingga serbuk tersebut 
harus halus sekali 
Pulvis 
Effervescent 
Serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan 
terlebih dahulu dalam air dingin atau hangat 
sehingga akan mengeluarkan gas CO2.
PULVIS ADSPERSORIUS / SERBUK TABUR 
• Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atas 
berlubang halus untuk memudahkan penggunaan 
pada kulit. 
• Talk , kaolin dan bahan mineral yang digunakan 
harus memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium 
Tetani, Clostridium Welchii, dan Bacillus Anthracis 
(krn menular lewat kulit) 
• Serbuk tidak digunakan pada luka terbuka 
• Harus melewati ayakan 100 mesh agar tidak 
menimbulkan iritasi 
• Bisa distrerilkan dengan pemanasan kering pada 
suhu 150 derajat Celcius selama 1 jam
Pulvis adspersorius: 
sediaan serbuk bebas dari butiran kasar dan utk 
obat luar. 
Syaratnya: 
Homogen, bebas dari sifat fisik yg menyebabkan 
iritasi 
Mudah mengalir, tersebar merata dan melekat 
di kulit 
Sesuai tujuannya, misal: menyerap air
PULVIS ADSPERSORIUS (SERBUK TABUR) 
BAHAN YG DIGUNAKAN: 
• Bersifat absorben: bentonit, kaolin, talk, amilum 
• Sbg pelincir dan pendispersi : Zn stearat, Mg 
stearat, talk 
• Sbg pelekat : Zn stearat, Al stearat 
• Sbg BO: sulfur (antimikroba), as tanin, AlCl3 
(adstringen), mentol-kamfer (pendingin & 
antigatal)
Contoh sediaan serbuk tabur 
• Zinci Undecylenatis Pulvis Adspersorius 
(For.Nas) 
• Sulfanilamidi Pulvis Adsp. (Form.Ind) 
• Pulvis Paraformaldehydi Compositus 
(Form.Ind) 
• Pulvis Salicylatis Compositus (Form.Ind)
Pulvis dentifricius / serbuk gigi 
• Biasa menggunakan carmin (warna merah) yang 
dilarutkan dulu dengan 
chloroform Atau Etanol 90% 
PULVIS STERNUTATORIUS 
• Serbuk bersin 
• Dihisap hidung 
• Serbuk halus sekali
SERBUK EFFERVESCENT 
ALASAN PENGGUNAAN : 
• Menutup rasa pahit/ tak enak (krn ada CO2) 
• Gas CO2 mempercepat penyerapan, krn merangsang 
cairan lambung+karminatif 
• Serbuk lebih stabil daripada potio 
• Khasiat : penyegar , obat berkhasiat lebih cepat 
(reaksi) 
• Larutan tidak boleh terdapat endapan 
Serbuk effervescent: sediaan padat bentuk serbuk 
utk pemakaian dlm tdd camp asam-basa, saat 
dilarutkan dlm air akan melepas CO2. 
Asam: asam sitrat, asam tartrat 
Basa : Na bicarbonat
FORMULA UMUM 
• R/ bahan obat 
bahan pembantu 
• Bahan obat : padat, semipadat, cair 
• Bahan pembantu: penambah bobot, 
memperbaiki rasa
CARA PEMBUATAN 
a. Memperkecil ukuran partikel bahan 
b. Pencampuran bahan-bahan 
c. Membagi serbuk 
d. Membungkus serbuk
Cara mencampur serbuk 
• Obat bentuk kristal digerus lebih dulu 
• Obat berkhasiat keras dalam jumlah sedikit 
dicampur dengan penambah (konstituen) dalam 
mortir. 
• Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan 
agar nampak serbuk sudah merata 
• Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan lebih 
dulu 
• Obat yang volumenya lebih kecil dimasukkan 
lebih dulu
A. Memperkecil Ukuran Partikel 
• Trituration/penggerusan, misal : mortir dan 
stamper (kaca, porselin, besi) 
• Levigation/penggilingan dg penambahan 
cairan yg tak mudah menguap dan tak 
melarutkan (misal : minyak mineral dan 
gliserin) 
• Pulverization by intervention pertolongan 
bahan kedua yg mudah dipisahkan setelah 
proses berakhir(contoh, syarat, caranya????)
B. Pencampuran bahan 
• Spatulasitidak boleh ada tekanan, bahan 
dalam jumlah kecil, ukuran partikel dan BJ 
hampir sama, bahan tidak berkhasiat keras dg 
spatula di atas kertas atau papan pil 
• Trituration geometric dilution 
• Pengayakan  dg ayakan 
• Tumbling tekanannya minimum dan tidak 
terjadi pengecilan ukuran partikel yg berarti
C. Membagi Serbuk 
• Cara penimbangan tepat dan 
akurat(keuntungan, kerugian, caranya??) 
• Blocking and dividing kurang teliti bentuk 
segiempat 
• Visual  kerucut langsung di atas perkamen 
• Dengan alat pengukur sendok atau gelas 
pengukur 
 Umumnya visual kec serbuk dngan TM>80%
D. Membungkus serbuk 
• perkamen, kertas lilin, kertas perak, dll 
• Caranya??? 
• WADAH 
• Syarat : terlindung dari pengaruh cahaya, udara, 
mencegah penguapan serbuk, mudah diambil 
dari wadahnya 
• Dos serbuk, pot, botol mulut lebar
PEMBUATAN SERBUK BERSIFAT 
KHUSUS 
Part 2
A. BAHAN OBAT PADAT 
a. Bahan obat berkhasiat keras yg 
beratnya<50 mgpengenceran 
b. higrokopis dan deliquescent lengket 
atau jadi pasta bila kontak dg udara 
terbuka. Mengatasinya: 
 Digerus dlm mortir kering dan hangat 
 Ditambah absorben inert, misal MgO, 
MgCO3 
 Dibungkus yg baik dan rapat
c. Bahan eflorecen mengandung air kristal dlm 
jumlah besar, 
bila diserbuk/digerus akan melepaskan air 
kristalnya shg serbuk lembab. 
Cara mengatasi : 
o diganti denngan anhidrous 
o Dipanaskan suhu tertentu hingga berat konstan 
Contoh: asam citrat, asam tartrat, dll
d. Terbentuk campuran etektik. 
Campuran bahan-bahan yg pd suhu tertentu mjd 
basah, 
contoh 
mentol-kamfer 53-74% mentol. 
Mengatasinya: 
Ditambah absorben, mis: MgO, MgCO3,@bhn 
dicampur dg absorben baru digabung. 
Diberikan terpisah tapi diberi keterangan 
keduanya diminum bersama 
Dibiarkan terbentuk etektik, mis: mentol dan 
kamfer
Serbuk dengan bahan padat 
1. Serbuk halus sekali : belerang , iodoform, 
2. Serbuk sangat halus dan berwarna : 
rifampisin, carbo adsorbens, Stibii Penta 
Sulfidum 
3. Serbuk halus berkhasiat keras 
luminal, atropin sulfas 
4. Serbuk hablur dan kristal : champora, asam 
salisilat, asam benzoat, naftol, mentol, KI, 
garam bromida
B. Bahan Obat Setengah Padat 
a. Ekstrak kental 
 Bahan Obat dlm mortir hangat dilarutkan 
dg pelarut yg sesuai + pengering inert. 
Ekstrak beladon, Ekstr. Hyoscyami: alkohol 
70%. Ekstrak Canabis indicae: alkohol 
90%.Pengering: amilum, SL 
b. Adep lanae, vaselin: 
- jumlah kecil: +pelarut organik + bhn pengering 
- jumlah besar dilebur di wb + pengering
C. Bahan Obat Cair 
a. Tingtura, ada 2 jenis: 
1. bahan berkhasiat tahan pemanasan 
* jumlah kecil: mortir panas + pengering 
* jumlah besar : uapkan di wb ad kental + 
pengering
2. Tak tahan pemanasan. 
bhn berkhasiat dpt diganti komponen-komponennya 
maka ambil komponennya 
saja tanpa bhn cairnya, 
mis: TOB, Iodii, sol camphora spirituosa. 
Bila tak dpt diganti : 
- jumlah kecil dpt langsung ditambahkan 
- Jumlah besar: uapkan suhu rendah 
hingga kental+pengering 
misal : TOC, Tinct Valeriana
b. Ekstrak cair. 
Sama dg tingtura. Bila tahu bobot sisa keringnya 
diganti komponen keringnya, 
misal: Extrac Rhamni Purshianae liq, sisa keringnya 
25 % ganti btk kering 25 % berat. 
c. Bhn cair non alkoholis, 
mis: 
Liquor Arenicalis Fowleri mengandung 1% As2O3 
- jumlah kecil langsung tambahkan 
- jumlah besar uapkan di wb ad 1/3nya+pengering. 
Tak boleh diganti As2O3 krn absorbsi beda 
d. Minyak atsiri dlm elaiosacchara. Camp gula-minyak 
atsiri 2g: 1 tetes, mis: elaiosacchara foeniculi, anisi, 
dll
Serbuk dengan ekstrak 
Extractum siccum 
Ekstrak kering 
Extractum Spissum 
Ekstrak kental 
Extractum 
Liquidum 
Ekstrak cair 
Dicampur biasa 
seperti serbuk dengan 
zat padat halus 
Dicampur dalam 
mortir panas dengan 
sedikit pelarut lalu 
ditambah zat 
tembahan sebaga I 
pengering 
Dicampur seperti 
membuat serbuk 
dengan tintur 
Opii extractum 
Strychni extractum 
Belladonnae 
extractum 
Hyoscyami extractum 
Ext. cnnabis Indicae 
Ext.Valerianae 
Ext. Filicis 
Ext. Rhamni Purshianae 
Ext. Hydrastis Liq
Cara pembuatan serbuk 
a. Cara kering: 
serbuk dikeringkan & dihaluskan kec asam 
sitrat. Lalu campur asam sitrat panaskan 
100oC dalam oven. As sitrat melepas air kristal 
serbuk jd lembab membentuk pasta, lalu 
digranul ayakan no 6, keringkan suhu 50oC 
b. Cara basah. Bhn pembasahnya alkohol 95%. 
Semua serbuk dicampur lalu + alkohol 95 % 
sedikit-sedikit aduk ad massa granul, ayak no 
6, keringkan suhu 50oC
PENAMBAHAN TABLET DALAM RESEP 
SERBUK 
• Bila ada zat aktif saja ambil zat aktif saja 
• Bila tidak: tablet digerus dulu, campur dg serbuk 
lain, ayak 
• Bila jumlah tablet pecahan timbang dalam 
perbandingan. Misal: CTM 1/6 tab.Berat 1 tab= 
200mg 
ambil 1 tablet gerus +SL ad berat camp 600 mg. 
Lalu ambil 100 mg campuran.
LATIHAN 
• R/ Salycil talc 2 % 100 
mfds pulvis adspersorius 
• R/ Menthol 7 
camphor 3 
ZnO 10 
Calamin 10 
Talk ad 100
• R/ NaCl 0,700 
KCl 0,300 
Na bicarbonat 0,500 
Glucosum 5 
mf pulv dtd no III 
• R/ TOB 1 
SL qs 
mf pulv dtd no X 
• R/ Aspirin tab 0,5 tab 
Parasetamol 0,25 tab 
Coffein 25 mg 
mf pulv dtd No XV 
• R/ Pulv aerophorus 10 
Adde Ac Ascorbic 5 
mf pulvis
SERBUK FARMASI

More Related Content

What's hot

Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonKezia Hani Novita
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanYulinda Kartika
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...SofiaNofianti
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 

What's hot (20)

Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
MASALAH DAN SOLUSI COMPOUNDING AND DISPENSING SEDIAAN PADAT SEMIPADAT STERIL ...
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Salep
SalepSalep
Salep
 

Similar to SERBUK FARMASI

4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptxFitriAyuWahyuni1
 
3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaan3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaanrahmanobita
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptxPembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptxTitaniaUtami
 
guttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptxguttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptxRajapfKorsel
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.pptRinaSinuraya1
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxayindunda
 

Similar to SERBUK FARMASI (20)

4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
 
Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )
 
3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaan3304694 bentuk sediaan
3304694 bentuk sediaan
 
pulv-serbuk.ppt
pulv-serbuk.pptpulv-serbuk.ppt
pulv-serbuk.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
serbuk
serbukserbuk
serbuk
 
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptxPembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
 
Serbuk (Pulveres/Pulvis)
Serbuk (Pulveres/Pulvis)Serbuk (Pulveres/Pulvis)
Serbuk (Pulveres/Pulvis)
 
Sedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.pptSedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.ppt
 
guttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptxguttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptx
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Pill
PillPill
Pill
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
 
tablet ( compressi)
tablet ( compressi)tablet ( compressi)
tablet ( compressi)
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptx
 

SERBUK FARMASI

  • 1. PULVIS - PULVERES Oleh : SANTI DWI ASTUTI .,S.Farm.,Apt. SMK KESEHATAN DONOHUDAN
  • 2. KOMPETENSI DASAR 12.3 .Menjelaskan teknik pembuatan sediaan Powder(serbuk)
  • 3. INDIKATOR • Pengertian serbuk berikut persyaratan, kelebihan dan kekurangan sediaan farmasi dalam bentuk serbuk dijelaskan dengan benar • Dapat menjelaskan cara membuat sediaan serbuk dengan berbagai macam sifat bahan obat untuk pemakaian dalam dan luar • Dapat menghitung bahan obat dan DM sediaan serbuk • Dapat menggerus, membungkus dan memberi penandaan serbuk untuk pemakaian luar
  • 4. PENGERTIAN • Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.
  • 6. Serbuk yang tidak terbagi (PULVIS) Dalam • Laksansia • Antasida • Makanan diet • dll Luar • Serbuk gigi • Serbuk tabur
  • 7. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SERBUK KELEBIHAN KELEMAHAN • Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan sipenderita • Lebih stabil terutama untuk obat yang rusak oleh air. • Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna dibanding, sediaan padat lainnya. • Cocok digunakan untuk anak-anak & dewasa yang sukar menelan • Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tab/kapsul • Tidak tertutupnya rasa tidak enak seperti pahit, sepat, lengket dilidah (Bisa diatasi dengan corrigens saporis) • Pada penyimpanan menjadi lembab.
  • 9. Syarat-syarat serbuk tambahan : • Pulveres : ▫ Keseragaman bobot :  Timbang isi dari 20 bungkus satu per satu, campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus, hitung bobot isi rata-rata. Penyimpangan antara penimbangan satu per satu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% tiap bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18 bungkus.
  • 10. Syarat-syarat serbuk tambahan : • Serbuk oral tidak terbagi: ▫ Pada serbuk oral tidak terbagi hanya sebatas pada obat yang relatif tidak potent seperti :  Laksantive  Antasida  Makanan diet  Analgesik tertentu • Serbuk tabur: ▫ Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajad halus 100 mesh,agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
  • 11. Derajad halus dan Pengayak • Tujuan Pengayak : ▫ Pengukuran derajad halus serbuk untuk sebagian besar keperluan farmasi ▫ Meningkatkan penyerapan obat dalam saluran cerna • Pengayak untuk pengujian secara farmakope : ▫ Anyaman kawat bukan tenunan.
  • 12. DERAJAD HALUS SERBUK DAN PENGAYAK Klasifika si Serbuk Simplisia Nabati & Hewani Bahan Kimia No. Serbuk1 Batas derajad halus2 No. Serbuk1 Batas derajad halus2 % No. Pengayak % No. Pengayak Sangat kasar 8 20 60 Kasar 20 40 60 20 60 40 Setengah 40 40 80 40 60 60 Kasar Halus 60 40 100 80 60 120 Sangat halus 80 100 80 120 100 120 Ket : 1. Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomer nominal tertentu 2. Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah ditentukan.
  • 13. Tabel ukuran rata2 lubang pengayak baku anyaman kawat Penandaan pengayak Penandaan pengayak Nomer Nominal Ukuran lubang Pengayak Nomer Nominal Ukuran lubang Pengayak 2 9.5 mm 45 355 μm 3.5 5.6 mm 50 300 μm 4 4.75 mm 60 250 μm 8 2.36 mm 70 212 μm 10 2.00 mm 80 180 μm 14 1.40 mm 100 150 μm 16 1.18 mm 120 125 μm 18 1.00 mm 200 75 μm 20 850 μm 230 63 μm 25 710 μm 270 53 μm 30 600 μm 325 45 μm 35 500 μm 400 38 μm 40 425 μm
  • 14. JENIS PULVIS • Serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Pulvis Adspersorius • Serbuk gigi biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dahulu. Pulvis Dentifricius Pulvis sternutatorius • Serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali Pulvis Effervescent Serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau hangat sehingga akan mengeluarkan gas CO2.
  • 15. PULVIS ADSPERSORIUS / SERBUK TABUR • Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atas berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. • Talk , kaolin dan bahan mineral yang digunakan harus memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium Tetani, Clostridium Welchii, dan Bacillus Anthracis (krn menular lewat kulit) • Serbuk tidak digunakan pada luka terbuka • Harus melewati ayakan 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi • Bisa distrerilkan dengan pemanasan kering pada suhu 150 derajat Celcius selama 1 jam
  • 16. Pulvis adspersorius: sediaan serbuk bebas dari butiran kasar dan utk obat luar. Syaratnya: Homogen, bebas dari sifat fisik yg menyebabkan iritasi Mudah mengalir, tersebar merata dan melekat di kulit Sesuai tujuannya, misal: menyerap air
  • 17. PULVIS ADSPERSORIUS (SERBUK TABUR) BAHAN YG DIGUNAKAN: • Bersifat absorben: bentonit, kaolin, talk, amilum • Sbg pelincir dan pendispersi : Zn stearat, Mg stearat, talk • Sbg pelekat : Zn stearat, Al stearat • Sbg BO: sulfur (antimikroba), as tanin, AlCl3 (adstringen), mentol-kamfer (pendingin & antigatal)
  • 18. Contoh sediaan serbuk tabur • Zinci Undecylenatis Pulvis Adspersorius (For.Nas) • Sulfanilamidi Pulvis Adsp. (Form.Ind) • Pulvis Paraformaldehydi Compositus (Form.Ind) • Pulvis Salicylatis Compositus (Form.Ind)
  • 19. Pulvis dentifricius / serbuk gigi • Biasa menggunakan carmin (warna merah) yang dilarutkan dulu dengan chloroform Atau Etanol 90% PULVIS STERNUTATORIUS • Serbuk bersin • Dihisap hidung • Serbuk halus sekali
  • 20. SERBUK EFFERVESCENT ALASAN PENGGUNAAN : • Menutup rasa pahit/ tak enak (krn ada CO2) • Gas CO2 mempercepat penyerapan, krn merangsang cairan lambung+karminatif • Serbuk lebih stabil daripada potio • Khasiat : penyegar , obat berkhasiat lebih cepat (reaksi) • Larutan tidak boleh terdapat endapan Serbuk effervescent: sediaan padat bentuk serbuk utk pemakaian dlm tdd camp asam-basa, saat dilarutkan dlm air akan melepas CO2. Asam: asam sitrat, asam tartrat Basa : Na bicarbonat
  • 21. FORMULA UMUM • R/ bahan obat bahan pembantu • Bahan obat : padat, semipadat, cair • Bahan pembantu: penambah bobot, memperbaiki rasa
  • 22. CARA PEMBUATAN a. Memperkecil ukuran partikel bahan b. Pencampuran bahan-bahan c. Membagi serbuk d. Membungkus serbuk
  • 23. Cara mencampur serbuk • Obat bentuk kristal digerus lebih dulu • Obat berkhasiat keras dalam jumlah sedikit dicampur dengan penambah (konstituen) dalam mortir. • Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar nampak serbuk sudah merata • Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan lebih dulu • Obat yang volumenya lebih kecil dimasukkan lebih dulu
  • 24. A. Memperkecil Ukuran Partikel • Trituration/penggerusan, misal : mortir dan stamper (kaca, porselin, besi) • Levigation/penggilingan dg penambahan cairan yg tak mudah menguap dan tak melarutkan (misal : minyak mineral dan gliserin) • Pulverization by intervention pertolongan bahan kedua yg mudah dipisahkan setelah proses berakhir(contoh, syarat, caranya????)
  • 25. B. Pencampuran bahan • Spatulasitidak boleh ada tekanan, bahan dalam jumlah kecil, ukuran partikel dan BJ hampir sama, bahan tidak berkhasiat keras dg spatula di atas kertas atau papan pil • Trituration geometric dilution • Pengayakan  dg ayakan • Tumbling tekanannya minimum dan tidak terjadi pengecilan ukuran partikel yg berarti
  • 26. C. Membagi Serbuk • Cara penimbangan tepat dan akurat(keuntungan, kerugian, caranya??) • Blocking and dividing kurang teliti bentuk segiempat • Visual  kerucut langsung di atas perkamen • Dengan alat pengukur sendok atau gelas pengukur  Umumnya visual kec serbuk dngan TM>80%
  • 27. D. Membungkus serbuk • perkamen, kertas lilin, kertas perak, dll • Caranya??? • WADAH • Syarat : terlindung dari pengaruh cahaya, udara, mencegah penguapan serbuk, mudah diambil dari wadahnya • Dos serbuk, pot, botol mulut lebar
  • 28. PEMBUATAN SERBUK BERSIFAT KHUSUS Part 2
  • 29. A. BAHAN OBAT PADAT a. Bahan obat berkhasiat keras yg beratnya<50 mgpengenceran b. higrokopis dan deliquescent lengket atau jadi pasta bila kontak dg udara terbuka. Mengatasinya:  Digerus dlm mortir kering dan hangat  Ditambah absorben inert, misal MgO, MgCO3  Dibungkus yg baik dan rapat
  • 30. c. Bahan eflorecen mengandung air kristal dlm jumlah besar, bila diserbuk/digerus akan melepaskan air kristalnya shg serbuk lembab. Cara mengatasi : o diganti denngan anhidrous o Dipanaskan suhu tertentu hingga berat konstan Contoh: asam citrat, asam tartrat, dll
  • 31. d. Terbentuk campuran etektik. Campuran bahan-bahan yg pd suhu tertentu mjd basah, contoh mentol-kamfer 53-74% mentol. Mengatasinya: Ditambah absorben, mis: MgO, MgCO3,@bhn dicampur dg absorben baru digabung. Diberikan terpisah tapi diberi keterangan keduanya diminum bersama Dibiarkan terbentuk etektik, mis: mentol dan kamfer
  • 32. Serbuk dengan bahan padat 1. Serbuk halus sekali : belerang , iodoform, 2. Serbuk sangat halus dan berwarna : rifampisin, carbo adsorbens, Stibii Penta Sulfidum 3. Serbuk halus berkhasiat keras luminal, atropin sulfas 4. Serbuk hablur dan kristal : champora, asam salisilat, asam benzoat, naftol, mentol, KI, garam bromida
  • 33. B. Bahan Obat Setengah Padat a. Ekstrak kental  Bahan Obat dlm mortir hangat dilarutkan dg pelarut yg sesuai + pengering inert. Ekstrak beladon, Ekstr. Hyoscyami: alkohol 70%. Ekstrak Canabis indicae: alkohol 90%.Pengering: amilum, SL b. Adep lanae, vaselin: - jumlah kecil: +pelarut organik + bhn pengering - jumlah besar dilebur di wb + pengering
  • 34. C. Bahan Obat Cair a. Tingtura, ada 2 jenis: 1. bahan berkhasiat tahan pemanasan * jumlah kecil: mortir panas + pengering * jumlah besar : uapkan di wb ad kental + pengering
  • 35. 2. Tak tahan pemanasan. bhn berkhasiat dpt diganti komponen-komponennya maka ambil komponennya saja tanpa bhn cairnya, mis: TOB, Iodii, sol camphora spirituosa. Bila tak dpt diganti : - jumlah kecil dpt langsung ditambahkan - Jumlah besar: uapkan suhu rendah hingga kental+pengering misal : TOC, Tinct Valeriana
  • 36. b. Ekstrak cair. Sama dg tingtura. Bila tahu bobot sisa keringnya diganti komponen keringnya, misal: Extrac Rhamni Purshianae liq, sisa keringnya 25 % ganti btk kering 25 % berat. c. Bhn cair non alkoholis, mis: Liquor Arenicalis Fowleri mengandung 1% As2O3 - jumlah kecil langsung tambahkan - jumlah besar uapkan di wb ad 1/3nya+pengering. Tak boleh diganti As2O3 krn absorbsi beda d. Minyak atsiri dlm elaiosacchara. Camp gula-minyak atsiri 2g: 1 tetes, mis: elaiosacchara foeniculi, anisi, dll
  • 37. Serbuk dengan ekstrak Extractum siccum Ekstrak kering Extractum Spissum Ekstrak kental Extractum Liquidum Ekstrak cair Dicampur biasa seperti serbuk dengan zat padat halus Dicampur dalam mortir panas dengan sedikit pelarut lalu ditambah zat tembahan sebaga I pengering Dicampur seperti membuat serbuk dengan tintur Opii extractum Strychni extractum Belladonnae extractum Hyoscyami extractum Ext. cnnabis Indicae Ext.Valerianae Ext. Filicis Ext. Rhamni Purshianae Ext. Hydrastis Liq
  • 38. Cara pembuatan serbuk a. Cara kering: serbuk dikeringkan & dihaluskan kec asam sitrat. Lalu campur asam sitrat panaskan 100oC dalam oven. As sitrat melepas air kristal serbuk jd lembab membentuk pasta, lalu digranul ayakan no 6, keringkan suhu 50oC b. Cara basah. Bhn pembasahnya alkohol 95%. Semua serbuk dicampur lalu + alkohol 95 % sedikit-sedikit aduk ad massa granul, ayak no 6, keringkan suhu 50oC
  • 39. PENAMBAHAN TABLET DALAM RESEP SERBUK • Bila ada zat aktif saja ambil zat aktif saja • Bila tidak: tablet digerus dulu, campur dg serbuk lain, ayak • Bila jumlah tablet pecahan timbang dalam perbandingan. Misal: CTM 1/6 tab.Berat 1 tab= 200mg ambil 1 tablet gerus +SL ad berat camp 600 mg. Lalu ambil 100 mg campuran.
  • 40. LATIHAN • R/ Salycil talc 2 % 100 mfds pulvis adspersorius • R/ Menthol 7 camphor 3 ZnO 10 Calamin 10 Talk ad 100
  • 41. • R/ NaCl 0,700 KCl 0,300 Na bicarbonat 0,500 Glucosum 5 mf pulv dtd no III • R/ TOB 1 SL qs mf pulv dtd no X • R/ Aspirin tab 0,5 tab Parasetamol 0,25 tab Coffein 25 mg mf pulv dtd No XV • R/ Pulv aerophorus 10 Adde Ac Ascorbic 5 mf pulvis