SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Fungsi suatu perpustakaan adalah mengumpulkan, menata, melestarikan, dan menyediakan
bahan perpustakaan dalam berbagai bentuk. Jenis bahan perpustakaan tersebut terdiri dari
bahan perpustakaan konvensional seperti monograf, surat kabar, peta, majalah, manuskrip dan
lain-lain serta bahan perpustakaan media baru seperti film, foto, rekaman suara, audio visual,
piringan dan lain-lain yang mempunyai kemampuan memuat atau merekam pengetahuan dan
pikiran manusia. Semua bahan tadi merupakan ungkapan kehidupan intelektual dan budaya
pada suatu masa dan tempat tertentu.
Sebagian besar koleksi Perpustakaan Nasional RI merupakan koleksi yang sudah tua dan
langka. Oleh karena itu, dokumen yang mempunyai nilai budaya bangsa yang tinggi itu perlu
dilestarikan dan dipelihara sehingga kandungan informasi ilmiah dokumen asli tersebut dapat
terus berlanjut tersedia untuk masyarakat peneliti dimasa sekarang dan masa mendatang.
Perpustakaan dengan koleksinya yang lengkap merupakan sumber utama dalam pelayanan
informasi. Sebagai sumber informasi, koleksi perpustakaan tidak hanya terletak pada bahan
tercetak atau tertulis saja, tetapi dapat dalam bentuk mikro dan digital.
Alih media bahan pustaka merupakan salah satu dari strategi perpustakaan dalam melestarikan
koleksinya, terutama koleksi khusus seperti naskah, surat kabar, peta dan buku langka. Koleksi
bahan perpustakaan dalam bentuk teks atau gambar dapat dialih mediakan menjadi 4 bentuk,
yaitu: 1). Alih media ke dalam bentuk mikro; 2). Transformasi digital; 3). Fotografi dan 4). Foto
copy.
Alih media ke dalam bentuk digital merupakan strategi yang banyak dipilih oleh perpustakaan,
arsip maupun museum di seluruh dunia, karena memberikan sejumlah pendekatan alter-
natif untuk keperluan yang berbeda, antara lain sebagai contoh: transformasi digital selain
memberikan tampilan hitam putih dan berwarna juga dengan resolusi rendah, sedang atau
tinggi yang dapat diakses secara online.
Pedoman teknis preservasi: alih media bahan perpustakaan menggunakan fotografi digital Inl
merupakan petunjuk yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pelestarian pada
Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI untuk melestarikan informasi hasil
budaya bangsa yang terbuat dari bahan cetak kertas dan media lainnya.
Pedoman ini berdasarkan standar internasional ANSI (American Nasional Standard Institute)
dalam memproduksi, maksudnya obyek digital dibuat untuk melindungi kandungan informasi
dari bahan perpustakaan.
Di dalam pedoman ini disusun secara lengkap prosedur-prosedur yang harus diikuti dalam
pembuatan obyek digital dengan menggunakan kamera digital, sehingga setiap obyek
digital yang dihasilkan memenuhi tujuannya, yaitu untuk pelestarian dan untuk,mempermudah
kegiatan layanan. Oleh karena itu, maka obyek digital yang dihasilkan dibuat dalam
3 generasi, yaitu: a) master digital dengan resolusi minimal 300 dpi (untuk pelestarian),
b). turunannya untuk layanan online dengan resolusi 70 dpi dan c). turunannya untuk kegiatan
layanan multimedia dengan resolusi 70 - 100 dpi.
Digital Photography repro adalah proses repro digital dengan perangkat fotografi.
Beberapa faktor yang menjadi dasar Digital Photography repro yang baik adalah:
1. Kondisi media yang direpro (baik, rusak, atau berjamur),
bisa direstorasi secara digital
2. Kualitas alat yang digunakan, seperti lensa atau kamera dan pencahayaan
kamera DSLRatau Medium Format, Lensa macro fix, dan lampu studio.
Penggunaan kamera pocket sangat tidak dianjurkan dalam hal ini.
3. Kualitas Image yang digunakan (setting image size pada kamera), apakah
menggunakan JPEGatau RAWfile format
4. Penguasaan teknis dari seorang Reprographer.
Tanpa dukungan akan pengetahuan tentang fotografi dan pencahayaan, hasil
duplikasi seorang reprographer tidak akan maksimal.
Secara digital media hasil reproduksi menjadi sangat fleksibel, file repro bisa langsung
digunakan untuk pencetakan dengan resolusi tinggi maupun untuk website dengan resolusi
rendah. Kelebihan lain adalah, waktu yang diperlukan untuk proses repro digital lebih cepat
dibandingkan scanning (1:5).
Dalam teknik reprografi, ada sedikit pertimbangan berbeda dari sisi alat dibandingkan foto-
grafi biasa. Kualitas kamera digital, lensa dan ketajaman menjadi prioritas utama.
1. Kamera Digital compact (Pocket)
- Perbedaan pandang jendela bidik
- Tidak ada Sincro flash dan mode Manual
- Penampang sensor keeil
- Lensa tidak bisa digonti-ganti
2. Kamera Digital ZLR (Zoom Lens Reflect)
- Penampang sensor lebih besar dari compact namun tidak lebih besar dari SLRtipe
tertentu
- Lensa tidak bisa digonti-ganti
- Mempunyai pengaturan Manual dan Sincro flash
- Jendela pembidik searah dengan lensa melalui sensor (motion slow viewer)
3. Kamera Digital SLR(Single Lens Reflect)
- Penampang Sensor bisa setara film 135 (fullframe) atau lebih keeil
- Lensa bisa digonta-ganti
- Jendela pembidik searah dengan lensa melalui eermin (real viewer)
4. Kamera Digital Medium Format
- Penampang sensor sangat besar, melebihi film 135 dan bis~ setara film 120
- Lensa bisa digonta-ganti
- Jendela pembidik searah lensa melalui eermin (real viewer)
1. Kamera bisa diset secara manual, untuk pengendalian cahaya dan bukaan lensa
2. Mempunyai Sincro flash untuk terhubung ke lampu studio
3. Lensa bisa digonta-ganti, supaya bisa menggunakan lensa berkualitas baik untuk
repro
4. Bisa dikendalikan melalui Remote capture dari komputer
5. Mempunyai penampang sensor yang besar (APe, Full frame & Medium size)
Dari kriteria diatas, bisa diketahui bahwa kamera yang benar-benar layak untuk reprografi
adalah yang bertipe SLRatau Medium Format. Tidak menutup kemungkinan penggunaan
kamera ZLR atau Pocket Pro seperti Canon G10 atau Gll, asal kamera tersebut memenuhi
kriteria 1 dan 2 diatas.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan selain ke 5 kriteria diatas adalah besarnya Mp (Mega-
pixel). Namun Mp bukan satu-satunya acuan yang menjadi dasar bahwa dengan Mp yang besar
maka kualitas image manjadi semakin baik, faktor lain yang harus diperhatikan adalah besarnya
penampang sensor (perekam image) pada sebuah kamera digital.
Misalnya: sebuah kamera digital pocket bisa saja mempunyai nilai Mp yang sama dengan
kamera SLR,katakanlah 8 Mp, apakah kualitas gambar yang dihasilkan setara? tentu saja tidak,
karena penampang sensor SLRumumnya lebih besar dibandingkan dengan sensor
kamera pocket.
Sensor pada kamera pocket mempunyai sensor type antara 1/2.5" '" 2/3" sementara untuk
kamera SLR, sensor bisa diantara 4/3" '" 35 mm, tentu saja untuk kamera Medium Format
besarnya 2x dari 35 mm.
Canon CMOS
sensor,
EOS4000
Foveon X3
sensor,
Sigma S014
Sony CCO
sensor,
Nikon 02X
Sensor Kamera
Medium Format
Pada dasarnya, kamera yang mempunyai penampang sensor yang besar, akan makin baik
dalam merekam detail dokumen saat melakukan repro.
Lensa adalah jendela dari sebuah kamera, momen yang dibidik oleh kamera akan melalui lensa
terlebih dahulu sebelum direkam oleh sensor. Maka lensa yang baik, akan menghasilkan
momen yang baik pula. Secaragaris besar, ada 3 jenis lensa berdasarkan fungsinya:
1. Lensa Zoom
2. Lensa Fix
3. Lensa macro
Lensa Zoom
LensaZoom adalah lensa dengan beberapa pilihan jangkauan yang dikemas dalam satu lensa,
misalnya 18 - 200 mm atau 18 - 55 mm, artinya jangkauan rentang lensa ini mulai dari 18 mm
sampai 200 mm. Kelebihan lensa jenis ini adalah, kemudahan bagi pemakai untuk tidak gonta-
ganti lensa untuk mengubah jangkauan dari wide (jauhj lebar) menjadi tele (dekatj sempit).
Namun bukan berarti lensa ini tidak mempunyai kelemahan, lensa jenis ini sering kali gagal
focus pada jangkauan tertentu dan relatif tajam dijangkauan tertentu pula, hal ini disebabkan
karena cara kerja lensa secara mekanik mempunyai titik api yang selalu bergerak tergantung
jangkauan yang digunakan, sehingga hasilnya relatif kurang tajam.
Lensa Fix
Lensa Fix adalah lensa dengan jangkauan tunggal, artinya tidak banyak pilihan jangkauan.
Ketika pemakai hanya mempunyai lensafix wide, maka tidak ada pilihan jangkauan untuk
menjadi tele. Lensa Fix dibagi 3 kategori:
1. Lensa Fix Wide (16 mm; 18 mm; 24 mm; 35 mm), distorsi melebar
2. Lensa Fix Normal (50 mm; 60 mm), normal tanpa distorsi
3. Lensa Fix Tele (100 mm) macro
Kelebihan lensa fix adalah ketajaman yang lebih dibandingkan lensa zoom, karena lensa fix
mempunyai titik api tetap dan tidak berubah-ubah. Kekurangan lensafix adalah, sulit
mengatur jangkauan ketika ruang pemotretan terlalu sempit atau terlalu lebar.
Lensa Macro
Lensa Macro adalah lensa khusus yang dieiptakan untuk pemotretan benda keeil, fasilitas
macro bisa terdapat pada jenis lensa zoom, fix, atau lensa khusus macro. Jarak pemotretan
dengan lensa macro terhadap objek biasanya hanya beberapa em saja. Kekurangan lensa
macro adalah OOF (Oept Of Field/ ruang tajam) yang sempit, sehingga tidak coeok untuk
repro dokumen besar.
1. Lensa harus mempunyai ketajaman yang lebih
2. Lensa sebaiknya mempunyai titik api yang tetap
3. Lensa tidak menghasilkan efek distorsi
4. Lensa sebaiknya mempunyai fasilitas macro
Maka pilihan lensa yang tepat pada reprografi adalah dua buah lensa dengan pilihan jangkauan
yang berbeda, yaitu 50 mm dan 100 mm macro. Namun untuk menhindari kebutuhan lapangan
yang tidak terduga, maka lensa zoom 17 - 85 mm eukup diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan, ketika semua lensa fix tidak memenuhi jangkauan besar kecilnya dokumen yang
ada. Misalnya ketika tiba-tiba harus memotret dokumen besar berukuran Al, tentu saja
dibutuhkan lensa bukaan lebar 17 mm. Namun resiko distorsi dan penurunan ketajaman sangat
tidak terhindarkan.
Secara ideal, maka kondisi seperti ini tidak bisa lagi dipenuhi oleh kamera SLR(APS-C size)
dengan penampang sensor yang keeil, dibutuhkan kamera Medium Formatdengan penampang
sensor yang besar untuk mendapatkan ketajaman maksimal pada repro media berukuran
besar.
1. JPEG(Joint Photographic Experts Group)
2. TIFF (Tagged Image File Format)
3. RAW format
JPEGadalah ekstensi file yang sering dan umum dipergunakan karena mempunyai ukuran
file yang eendrung keci!' Pada awalnya, ekstensi file ini dibuat sebagai file yang khusus untuk
pengiriman media lewat web dan mempunyai tingkat kompresi yang besar.
Format file ini bersifat loseless, artinya setiap metode penyimpanan yang dilakukan dengan
memilih ekstensi ini akan terjadi penurunan kualitas image seeara berkala. JPEGfile hanya
coeak untuk penggunaan dalam pengiriman email attactment dan keperluan eetak foto lab
Matte: I None OS
Image Options
Qualty: F IMalOmUm :s
:5l'lalfI! 1Ir. Be
Format Options -------,
I' Baselne ,Sl<Indardl
("'I Baselne Optimized
("'., Progressive
Scans; r;--s Kompresi maksimum, pada option JPEG dalam
program Photoshop. Ini adalah pilihan terbaik
untuk format JPEG.
~--
]I ~
~
3 P' Preview
•....•. 111..
Kompresi Low, pada option JPEG
dalam program Photoshop mem-
buat detail warna dan pixel image
menjadi rendah
FOffilit Options -------,
I' Base.,e 'Stand.rd")
(' Baselne Opttrlz.d
r Progressive
seaos: ~
Kompresi Super Lo~ pada option lPEG dalam
program Photoshop memperparah kondisi
image atau dokumen yang sudah direpro atau
di scan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika
dokumen yang direpro adalah teks berukuran
kecil, tentu saja sudah tidak bisa dibaca lagi.
Matte: I!'lone
r Image optlons ~ I
! QU'Ity: fO ILow .3 i
(y=====,",",,=o.l
Hal seperti ini bisa merusak hasil repro, jika
seorang operator scanner lalai memperhatikan
parameter ini pada saat saving file dengan opsi
lPEG.
:- Format Optlons
! r. B, •• ~e ,Standard')
I r Baseline Opti'rized
I r Progressive
ISCi<1S;~
dengan kompresi maksimum, namun tidak eoeok sebagai format file penyimpanan data
untuk kualitas terbaik.
TIFF adalah format file terbaik untuk penyimpanan data, ekstensi file ini akan konsisten
menjaga kualitas image dari sisi kedalaman warna (color dept), kualitas pixel dan tidak
bersifat loseless. Format TIFF mampu menyimpan kualitas kedalaman warna sampai 32bit/
channel, hal ini tidak mampu dilakukan olehfileJPEG. TIFF juga mampu mengkompresfile
sampai ukuran keeil tanpa mengurangi kualitas.
TIFF Options ~.(i:J
Image Compression -----,
CO" NONE
r rn'l
r ZIP
r JPEG
QJalitv II r'l,xrnu'Tl S
I
:Pixel Order
CO" Interleaved (RGBRGB)
r Per Channel (RRGGBB)
[
Byte Order
r. 13M PC
r M,rntosh
r Save Image Pyramtd
r S;JV8 Transparen:y
layer (ClTlJressKJr"' -----,
r RLE (faster saves, agge' flies)
r ZIP (slo •••.•.er saves, srnafiel fi1e:::)
r Discard Layers- and Save a Copy
Tabel kompresi TIFFpada program Photoshop.
Pilihan kompresi UW akan memperkecil ukuran file
dalam satuan Mb, namun cendrung tidak mengurangi
kualitas image.
RAW adalah satu-satunya format file yang hanya dihasilkan oleh kamera digital professional,
umumnya hanya tipe DSLRdan Medium Format yang mempunyai ekstensi file ini.
RAW bukanlah file yang siap dikonsumsi untuk pencetakan, RAW adalah file stengah jadi,
artinya file ini masih mempunyai tabel parameter dan hanya bisa dibuka dengan program
khusus, seperti software bawaan kamera dan Adobe Photoshop.
File RAW menyimpan beberapa fungsi parameter yang sebelumnya ada di seting kamera,
sehingga kesalahan yang dilakukan pada saat memotret bisa ditanggulangi dan diubah lewat
file ini. File RAW adalah file digital yang secara fungsi dan kegunaannya mirip sekali dengan
negative/ positive film, dimana sebuah negative film mampu dicetak dengan pembesaran
tertentu, warna yang bisa diubah-ubah, dsbnya tanpa distrosi kualitas, demikian juga halnya
dengan file RAW.
File RAW mempunyai beberapa istilah nama berdasarkan produsen kamera digital, misalnya:
*.3FR (Hasselblad), *.DCR, *.K25, *.KDC (Kodak), *.CR2 (Canon), *.ERF (Epson), *.MEF
(Mamiya), *.MOS (Leaf), *.NEF (Nikon), *.ORF (Olympus), *.PEF (Pentax), *.RW2 (Panasonic)
dan *.ARW, *.SRF, *.SR2 (Sony).
Rocovay
c==~-----FlILO;tt
c-----===Blocks
cc==------Il<>;t<nes,
1. JPEG
Hanya cocok untuk publikasi alih media seperti web portal, cd interaktif, dan tidak
baik sebagai media penyimpanan jangka panjang.
2. TIFF
Sangat baik untuk penyimpanan jangka panjang dan cocok untuk digunakan sebagai
file publikasi, pencetakan ulang atau reproduksi, dsb.
3. RAW
Sangat ideal untuk penyimpanan jangka panjang. Dengan ekstensi file yang tidak
umum, RAW sangat aman akan gangguan virus yang cendrung merusak ekstensifile
tertentu.
Penyimpanan dokumen langka denganfile RAWibarat menyimpan naskah kuno yang
sesungguhnya. RAW menyimpan kualitas image yang tinggi dan paramter yang bisa diubah,
sehingga siap digunakan untuk keperluan apapun termasuk pembesaran dalam reproduksi.
Kesimpulannya adalah, gunakan penyimpanan jangka panjang dalam format TIFF dan RAW
untuk bank data sebagai arsip digital, sedangkan JPEGcukup digunakan sementara, untuk
media publikasi ringan saja.
Satu hal yang harus diperhatikan terhadap konversi Format file adalah, file yang sudah men-
jadi JPEGtidak akan bisa ditingkatkan kualitasnya hanya dengan melakukan Save As menjadi
TIFF.Proses yang benar dalam konversiformatfile adalah dari RAW menjadi TIFF kemudian
dari TIFF baru menjadi JPEG,bukan sebaliknya.
Pixel adalah singkatan dari picture element, istilah ini hanya dikenal dalam dunia digital
image, dimana setiap foto atau image dokumen hasil repro adalah gambar yang tersusun oleh
banyak pixel. Semakin banyak pixel dalam foto semakin halus foto tersebut.
Pixel dalam kamera digital di tampilkan dalam bentuk pixel dimensi, atau istilah umumnya
adalah MP (Megapixel). Misalnya sebuah kamera Canon 350D mempunyai pixel dimensi
3.456 x 2.304 pixel = 7.962.624 (8 Megapixel), dengan penampang sensor sebesar 4:3.
Dengan jumlah pixel tersebut, maka kamera 350D hanya mampu dicetak pada ukuran tertentu
saja. Pixel dimensi dan aspek rosio penampang sensor sangat menentukan berapa besar file
tersebut layak untuk direproduksi.
Zoom
Hal lain yang juga mempengaruhi kualitas file image adalah resolusi. Istilah resolusi biasanya
diwakili oleh dpi (dot per inch). Dpi dalam reproduksi mempunyai standar baku sebesar 300
dpi. 300 dpi ini mewakili 1:1 dari ukuran pixel dimensi pada fotol dokumen, artinya jika sebuah
foto berukuran 4 x 6 em dan mempunyai resolusi sebesar 300 dpi, maka ukuran sebenarnya
yang layak untuk dicetak hanya 4 x 6 em saja, tidak bisa melebihi ukuran tersebut.
Kesalahan dalam persepsi ini bisa menghawatirkan, ketika operator melakukan scanning film
yang berukuran 2.6 x 3.5 em dengan resolusi 300 dpi, maka foto yang discan pun hanya layak
dikonsumsi seukuran tsb, sehingga tidak layak untuk reproduksi.
Konsumsifile berlaku baik eetak maupun untuk keperluan lain seperti cd interactive maupun
website. Maka untuk film berukuran kecil, proses scan yang layak harus menaikkan resolusinya
menjadi 5x lipat atau minimal 1500 dpi. Menaikkan nilai dpi adalah semata-mata untuk
memperbesar ukuran pixel dimensi darifilm tersebut sehingga layak untuk reproduksi pada
pembesaran tertentu.
Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh operator scan adalah karena lambatnya proses
scan dengan resolusi tinggi, bisa memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari hanya
untuk beberapa dokumen saja, tapi ini adalah resiko yang harus diambil demi menjaga
kelestarian dokumen langka, setidak-tidaknya alih media yang dilakukan bisa mewakili naskah
atau dokumen aselinya.
Satu-satunya eara untuk menanggulangi masalah lambatnya eara kerja scanner adalah,
merepro film dengan kamera digital atau menggunakan scanner khusus film dengan ekspose
keeepatan tinggi. Dengan kamera digital, proses kerja jauh lebih eepat, dan kualitas akan lebih
terjaga, terutama jika dilakukan dengan kamera Medium Format.
Setelah mempersiapkan alat untuk dipergunakan, perlu pemahaman eara kerja peralatan
tersebut. Pengetahuan dasar tentang eara kerja kamera, pemasangan lensa yang benar dan
pengoperasian komputer, sangat perlu dimiliki oleh seorang reprografer.
Pengoperasian Kamera Digital
Prinsip dasar pada kamera digital maupun kamera analog (manual) tidak jauh berbeda,
prinsip dasar yang membedakannya adalah materi/ hasil dari foto, yaitu berupa data digital.
Beberapa parameter penting dalam kamera Digital SLR(DSLR)antara lain:
1. f (Aperture/ diagfragma)
2. Shutter speed (keeepatan rana)
3. ISO speed (kepekaanj sensitifitas sensor)
4. Setting Quality (format file/ image size)
5. White Balance
f (Aperture/ diafragma)
Adalah parameter bukaan lensa dalam menerima eahaya, fungsi ini seeara mekanik diatur di-
dalam ruang lensa, yang bekerja menutup dan membuka otomatis saat kamera dioperasikan.
Nilai f terdiri dari: fl.4; f2.8; f4.0; f5.6; f8.0; fll.0; f16; f32. Makin keeil nilai f artinya makin
besar bukaan lensa, yang berarti makin banyak intensitas eahaya yang masuk melalui lensa,
sedangkan nilaifyang semakin besar, maka makin sedikit eahaya yang masuk melalui lensa.
Nilaifyang besar memberikan konsekuensi ketajaman yang sempit, misalnya dokumen A3
difoto denganfl.4 maka bisa dipastikan, bagian pinggir dari dokumen akan tampak blur
(kabur), sementara dibagian tengah tetap tajam. Hal ini terjadi sebaliknya jika nilai f besar,
misalnya f8 atau f16, maka dokumen akan eenderung tajam dari sisi tengah sampai pinggir
dokumen.
Shutter speed (Kecepatan rana)
Adalah parameter kecepatan rana celah, yang berfungsi sebagai jendela penutup untuk me-
Iindungi sensor dari terpaan cahaya yang masuk melalui dialragma (I). Secara mekanik, fungsi
ini diatur didalam body kamera didepan sensor digital.
Pada kondisi pemotretan untuk mendapatkan pengukuran yang normal secara pencahayaan,
nilai diafragma akan selalu diimbangi oleh kecapatan rana. Kecepatan rana sangat bervariasi
pada tiap kamera digital, sebagai contoh kamera Canon 350D mempunyai seting kecepatan
antara Bulb, 30 detik sampai 1/4000 detik. Nilai Bulb adalah nilai bukaan rana tak terhingga,
sesuai keinginan fotografer untuk dibuka secara terus menerus, fungsi ini digunakan untuk
memotret dalam kondisi yang sangat minim cahaya, nilai 30 detik artinya rana hanya dibuka
selama 30 detik, sementara nilai 1/4000 detik artinya rana akan dibuka secara singkat hanya
butuh waktu 1/4000 detik saja.
Parameter Shutter speed pada kamera digital
Canon 500, ditunjukkan 1/40 detik
Semakin lama rana dibuka semakin banyak cahaya luar yang masuk, namun untuk kasus
pemotretan objek bergerak akan tampak goyang/ blur, sementara semakin singkat rana di-
buka, maka kamera akan semakin singkat menerima cahaya. Speed tinggi seperti 1/4000 detik
bisa mematikan gerakan objek yang difoto seperti mobil formula-1, dan butuh cahaya yang
terang (kuat) seperti flash pada lampu studio atau panas terik matahari pada siang hari.
Untuk mengatur secara manual fungsi dari f (aperture) dan Shutter speed pada kamera, pilih
mode selector M pad a bagian atas kanan kamera.
Pilihan M untuk mode selector Manual
pada Canon 500
ISO speed (kepekaan atau sensitifitas sensor)
Adalah para mater untuk mengatur kepekaan sensor terhadap cahaya. Nilai pada kamera
digital berbeda-beda tergantung tipe dan kelas kamera. Untuk Canon 500, nilai ISO mulai dari
Auto, 100, sampai 3200 dan tambahan Hl atau H2. Untuk pemotretan dokumen, tidak
disarankan menggunakan ISO tinggi. ISO terbaik yang digunakan adalah 100, dan maksimal
pemakaian untuk cahaya minim diposisi ISO400 sampai ISO800.
Setting Quality
Adalah seting kualitas image, atau format file yang akan disimpan oleh kamera digital. Hanya
duaformatfile yang akan disimpan oleh kamera digital, yaitu JPEGdan RAW. Untuk JPEG,
kamera menyediakan beberapa pilihan kualitas mulai dari Small, Medium dan Large. Pada
kamera Canon 500, pilihan penyimpanan file bisa dilakukan 2 jenis file sekaligus, yaitu RAW
dan JPEG, Hal ini bertujuan supaya hasil pemotretan langsung mempunyai 2 format file yang
bebeda, JPEGbisa langsung digunakan untuk kebutuhan web atau cetak, sementara RAW
sebagai arsip master untuk bank data.
,;C6 - 4'00 (hkit 8r~ ~ .
Penggunaan ISO tinggi akan ~~)
menyebabkan gambar/ dokumen
menjadi kasar (bebintikJ, istilah ini
disebut sebagai Noise. Sementara
penggunaan dengan ISO rendah, akan
menciptakan hasil repro yang ha/us.
Pilihan RAW dan lPEG Large
pada kemera Canon 500
Quality Size format:
L = Large (maksimum pixel dimensi)
M=Medium
S = Small
RAW = original RAW pixel
(maksimum pixel dimensi)
SRAWl = Small RAW 1
SRAW2 = Small RAW 2
Pilihan Large pada RAW/ JPEGakan
menentukan pixel dimensi secara
optimal (maksimum), sperti yang
ditunjukkan gambar 4752 x 3168 pixel
(15Mp).
Sedangkan dengan pilihan Medium atau Small, pixel dimensi akan dikecilkan (tidak
menggunakan pixel maksimal dari kamera tersebut), sehingga file akan menjadi kecil, dan
kualitas tidak sebaik jika menggunakan RAW maupun JPEGLarge.
White Balance
White Balance telah dijelaskan pada bab sebelumnya, namun setiap kamera digital
mempunyai tingkat variasi White Balance yang berbeda, seperti halnya kamera Canon SOD.
Berikut contoh seting White Balance pada kamera SOD:
Berikut keterangan secara berurutan
berdasarkan sumber cahaya:
AWB = Auto White Balance
Daylight = Cahaya matahari
Shade = Cahaya dibawah bayangan
Cloudy = Cahaya berawan
Tungsten = Cahaya lampu pijar
Fluorescent = Cahaya lampu neon
Flash = Cahaya lampu flash
Preset = Custom WB berdasarkan
sumber cahaya apapun
K = Kelvin,
mengatur temperatur dalam satuan
derajat Kelvin secara manual.
Untuk penggunaan repro dokumen, gunakanlah pilihan flash atau K diposisi antara 5500 K
sampai 6500 K sebagai pilihan yang tepat, supaya hasil repro tampak dengan warna yang
sesunguhnya.
Software yang digunakan adalah software EOs bawaan kamera, dalam hal ini adalah versi 20.2.
Software ini tidak membutuhkan serial number dan kompatible dari mulai Windows XP
sampai Windows 7, bahkan bagi pemakai yang menggunakan Apple computer, software ini
juga ikut disertakan dari mulai versi lOA (Tiger) sampai 10.6 (Snow Leopard).
EOS50U
Buku Manual kamera
dan CD EOSDigital installasi v.20.2
Ada banyak paket software yang di bundel dalam satu cd, namun kita hanya membutuhkan 2
software utama saja untuk remote capture, yaitu:
1. EOs Utility
2. Digital Photo Professional
EOS Utility
EOs Utility adalah paramater untuk memanggil seting kamera yang bisa ditampilkan secara live
dari kamera ke komputer,ieature ini akan menampilkan semua informasi yang ada di
kamera seperti:f (aperture), shutter speed, 150/ Quality size, tempat penyimpanan hasil
capture, dsb.
Double klik
EOS Utility
Digital Photo Professional
Program ini dijalankan setelah menampilkan parameter EOSUtility, panel parameter ini adalah
tempat untuk menampilkan foto-foto dokumen hasil repro via remote capture. Seperti
halnya Windows Explorer, kita bisa mengakses dokumen-dokumen yang telah disimpan, baik
yang baru maupun dokumen lama yang pernah di repro sebelumnya.
Double klik
Digital Photo Professional
• De~Cfl
~DM~Ooo..rnlIrt'
1-; ~ MyCOlTctJ.er
1:¥I.cJ«jOoill.(q
'i:yDATA(D:)
+..J"Dlo1>-RN1cw;..e([:)
(JIC¥l)nE05SOOO6Z
"+" Q Sh¥ed00CJtl'lel't$
~w,..,.CIocur>ents
fo Myfl!lt..,.ykP!aus
e -J Cd, IIdl.any harilQ
0_I1.w~RcvodhDJlunr:
Posisi Tripod dan Kamera Digital
Lepaskan semua kaki-kaki tripod, dan ubah stand kepala tripod menjadi posisi horizontal.
Untuk lebih jelasnya bisa mengikuti instruksi pada saat workshop berjalan.
Bagian belakang
~ stand vertikal
Keterangan:
1. Buka pengunci, dan lepas semua
kaki-kaki tripod sampai batas maksimum, dan kunci kembali
2. Tarik keatas stand vertikal, dengan membuka kuncinya terlebih dahulu
sampai batas maksimum
3. Kemudian tekan bagian belakang stand vertikal dan putar menjadi
posisi horizontal, selanjutnya atur batas panjang yang diperlukan dan
kunci kembali
4. Atur kepala tripod sesuai dengan instruksi dibawah ini:
3. Putar arah sesuai gambar untuk
mengunci, setelah posisi benar-benar (J1
1. Putar arah sesuai gambar
untuk membuka/ melonggarkan
1. Putar arah sesuai
gambar untuk mebuka
3. Putar arah sesuai
gambar untuk
mengunci, setelah posisi
benar-benar (fi
2. Putar untuk mengatur
posisi (fi
2. Putar untuk mengatur
posisi (fi
3. Putar arah sesuai gambar untuk
mengunci, setelah posisi benar-
benar (fi
1. Putar arah sesuai gambar
untuk mebuka
Waterpass ceck,
Untuk melihat apakah posisi tripod
sudah rata dipermukaan tanah
Dengan mengatur ketentuan sesuai dengan instruksi pada kepala tripod, maka kamera siap
dipasang, posisi kepala tripod sudah benar-benar 900
terhadap dokumen yang ada
dibawahnya.
Pemasangan Kamera
Ikuti nomer urut sesuai petunjuk nya
2. Putar bagian ini kebelakang,
lihat gambar
i--
1:1I
I
I
I
I
1. Pasang di bawah kamera, dan kunci
(putar) searah jarum jam, pastikan sudah terpasang dengan kuat
2. Pasang kamera ke kepala Tripod, tekan sampai berbunyi klik
3. Ikuti petunjuk pada saat workshop
Pemasangan Kabel USB Remote Capture
Ada dua buah kabel yang akan dipergunakan untuk menghubungkan koneksi antara
kamera dan komputer. Prinsip kerjanya adalah, komputer akan memerintahkan kamera untuk
memotret dengan kendali penuh, baikfocusing maupun setting parameters.
Khusus untuk live focusing, hanya berlaku pada kamera-kamera digital yang mempunyai
feature Live view, sedangkan kamera jenis lama yang tidak empunyai fungsi live view tidak bisa
melakukanfocus dari komputer, tapi harus dilakukan secara manual pada kamera. Seri kamera
DSLRyang direkomendasikan untuk jenis Canon adalah: Canon SOODdan Canon SOD keatas,
seperti SD Mark II, 7D atau iDs mark III or IV, sedangkan Nikon pada seri D700 keatas.
Kabel USB bawaan kamera,
panjang 2 meter
Kabel USB tambahan (extension) untuk terhubung
ke komputer, panjang 5 meter
Posisi pemasangan kabel koneksi ke
kamera digital
Selanjutnya kabel di Iilitkan pada badan tripod, seperti pada contoh gambar. Hal ini dilakukan
supaya kabel tidak menggantung disamping kamera sehingga nantinya akan menghalangi
pencahayaan lampu studio terhadap dokumen.
1--
1:1I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
Kemudian sambungkan kabel hitam dari kamera digital ke kabel tambahan, extension cabel
dalam hal ini yang berwarna biru.
Singel shoot/
multiple shoot
Quality penyimpanan
RAW + JPEG
Quality penyimpanan
RAW +JPEG
Pilihan parameter
setting
Mode selector
Auto Focus/ Manual
Focus
Pilihan transfer data
Komputer + Kamera
Parameter setting
pada kamera
1. Mode selector "M" Manual
2. Pengaturan "!' Aperture parameters (atur diposisi minimal 8 '" 22)
3. Pengaturan "S" Speed parameters (atur diposisi 1/125 detik)
4. Pengaturan Matering focus parameters (pilih sesuai gambar untukfocus seluruh area)
5. Pengaturan WB atau Color temperature (atur dipilihan Flash atau Daylight)
6. Pengaturan ISO parameters (atur dipilihan 100)
7. Pengaturan Image Size parameters (atur dipilihan RAW+JPEG)
8. Pengaturan penyimpanan data, Destination folder (tentukan directory penyimpanan data)
9. Focusing via remote capture software
Hasil dari proses pemotretan ditampilkan pada halaman aplikasi Adobe Photoshop, berikut
contoh posisi gambar yang ditampilkan.
~ .
I~cJ
• c
.,( 6 .,(
••• V
K
I. >
r w
y
"
L.)' __
o..-l> P.".
t'vC,k8~",
A!lP4'Ifl1~
cak-,t",.-""r.
" " ,
tI ,." h. t•••• t_
""'"
,.~--"'"
~.'- ~.~ ""':W""'lII_';h;~ U~}"tl"~?·1'tti C;;:~AJGiS:i~~-=:JL!m~ IGp ,p
" " • • ,."
'"
,. "
,. ""
lZ> ~."' '"
C'O
'"
",,' ,
~ .. ~- ...,;
, ,.:.Ji.+
IF · ""
, ,,.
',.1 " .I. • "" .. .m~
•.n"...•..,':".;::.·t .••·..,._·'ll.., •••, •••.•
· .•. •.., tl f.
1,- ,...,'t....,- ....1f.a•.•~ •••':.'# .,,-
"""'''(,"'''''''1I':':'''''''U'':'',I ,..,#.!'tttz~"-;1 !:l:J?;JJ -'?"-~~~"l"'. +,
,
"" ';'O. .7.
1
r·1A-t;"' •...•"1 •• _.'"'t.- .•t~~ , .,,, r
· ::f,2:~·_~::.~;t:7~~" •••••• "":"i? •••••••. ~_.-.::t~....~
,4. y. A, •. ~ ••.•."Wd"'1~ ••j, ••••,"""~ .
, ",~. ••··••..••.r~-l(~~-~~.;-~., ..."."i~...-..Jt -" ""'-? •••.,.O'~ l.,..,_"
-- .-
'". 't
-'X,'i'1"-- ."-.••...:o~,, .,-- "'r"1"I"'l'tM!1R~
t" ' .• ~..:- .••••~ .•.'t~_.:'~j,l,-
~~!!l::?:;;':k::~::~~· ~.T. .•...f"-~:......,-'J~~."t •• -'7~'" ./"l"
"~.,t. '~;~:~0-r:':~~;~.=2~:~:;::~:::~.:~.::1.:~~-:..."
Ji.I.7. ;f:~~u-;''l'...,'''·'':;'rr,
tv ...•._"_,,",;;••,_,_so:~,,••.•.
-- _.•••-t-J/,A~J.,"""-;;.·_._A" •••
!.
')
' _..•..••.•~..,.,..,~•.•~ r·..-....·7.;"" yA_~Hd. A'~~~~~~_~.
fJ
••••••, •.•ri""" •.•~., ••.•'t'J •..•.~ ••.4_4
::::;':::"-:$!g; ~:;~::-:!.•.•"..•.',..."...._.C_ -r'" '.-'"- '"',
~:r --.,-"~.,,Q......?,.."t' .•.•• ,.,...'" ~"'i""~~':r-"-~--"ii
· ::'''!1~f~.!!i-~~~:.-;t:t-~"'"1' .- •....,.,.,.'!:- ..'"1i:~
...:J<l:J
f-;;r. .•.••'r~..to ••.•••4•• V",~
l'b"'''''_-''~''7''lf-'''J:~.fl'••..•• --O"-j -5-'" "'1'1"'7"'"
I
1:/0U -.Cl •••••~N1---......,."..,.•_- ~Z;~~.:::.-_:e:;:·:-.-::~ '. ..•
"" "
I
~
_ ••: •.•1Y-~"ZI ";~r' ·f-·$.
v-..;...f'•••ty ..•.~~..Jl ~- :a-g..l., 'f.'
.::;1""
I
r ..
r
>
1'"~·..•'1 Q I~ t'1tMf1HM
• ~...,.,.''''Q't't>_IJj'itI''QI'~..,., 1Jo:.~......t""''''''~~~
Untuk mengambil gambar satu lembar halaman naskah lakukan proses pemotongan (cropping)
dengan menggunakan tool crop yang tersedia pada tool Adobe Photoshop. Tentukan area
halaman yang akan diambil dengan menggeser area cropping yang dimaksud.
+
'<"
f.
0./.
~, :X.
,.9.c..
fL "'.
" ~. T.
i'. ".1.
o ell, /,
<, "'"
D::JU
-:>~
: •.•.•.J"$-ff;j ••,••,~'''1~'':;;''''~~~'1 ""rr''''
"·{~"'~"t:t.'''··''J''':'J 'i""~ 1't~'1-':':)
(:1"'4.",,(, .,..,~,s".,,,,"""'~"'l}/l.f-"8'ot.~
··..r"· .':-"""":'1'" '<:Y~••• ••• """7 .••.••~.:·, -i!".,.."'H..••.•:~:f..•..,.(:;f"9""",. .•.
;;."'ii,,;(1AM "1'lofl •••.,..•.·'J~..,·r"
'N':5'>')')" " G"l:I A~ •••• "'-6~N
tJ~' .,j.' ••.•..}~If.:".••~·''l~:)·'&. ..;,.'" .:•• _ .•..v
·'''''";''~''·V·''I<4iU'1,(~~''J.'''''''1~''''
'"!l"-:'''''''1"tll.l4lf"MV,MHI,.'64;.'fj", ••Hvf' 'i.;,"J
~'7f';"""""7;''''';''7--'~'' .••..1:' ••, ••!.-""
.•..J ...••1,."'~·. 4-
,t'~~""lf·":'·~,f.U~:'S""'1""" r..-;:r' •..,1.'
..•...:.·..•··":.;" ..•.J~I:O:•.•.~JI· .,_., •..••,r.~.,~
.., ......,Al;. ••.•.. ,.t!-..,A..,"'. +~J "~""tJ.. ~ •.~ ••1.
"/"" ~i,..··i"'· •..•.••-'-"'~ .•~·· .,~ ~.•~~_ ..••
••.••.••••.k! •••••'1~.,..:h .•....•'7.•.·I' .""'./ '"'J'uS
"1"" ''1:'1 '}~';;" """"::"'"1"~:';; ~·,..1.t~L"~
-_·"l'-~1.·'1"_":'''1''·'''''' ,.•-;;.,t
",~.$.,,"';~·''''''rlt-(J"5~:~.•""!.
,.,.,~)~~l:;;'••"J~''''''''"':~~''l~I~,,-,dM>':'
~"""-:'U(!I""::;'''':I •·.•f:;,v •..•• .•..•"'1 •••••••••
'I:J'!I'"
Untuk hasil tampilan gambar dengan kualitas yang baik aturlah nilai kontras dengan
menggunakan opsi menu Image> Adjustments> Auto Contrast
< r
f'. • ...,.
:;::JJ
-.::>C
co '
,I--,c:'""- ...."'c:'7~' 1u_ .••••&' •......•.•
MJ•..;,...,.••.•~,iLJc.:.4Jt-:.; 'J •...,.", •.•• ~.e
., ••'1"1U' • ..:ilI?Uf •••••••'., ':.J •..•..•~ .•..•11•• ~
./«t .. '? •.•..••J~ ••"W~ •• "" •••• '1&_.:.... ~. ••"'....•.
..."•.."'70 .•.••.)~',()11 •.:•• ~.'#'lIft .u;..t~ml~,u$
"'''Jt?~.--;~''''• .,?..~.'ifT"~lNl.a~!r.U
Hasilnya akan terlihat tampilan gambar naskah akan lebih kontras daripada tampilan
sebelumnya.
,~.,.,u.,....•.."'f.:a"'~D'tI .t,*1"'J-
.••~". ., ,.,"o~ ",•.••tl., ••.,"(;j
~~A_.--~'·--m--~~~'I". ''7.j' ., "" f' .Jl,~.x...,-.,J:l ••.,I,:v'*-
__ s.,_.;:: ::-.,-..•"'..m.....,(v.'1,f1tt •.•
;)"'bf?t.nrj-"et "'11"'-~'•.•1'Ml.., •.••
&&.c.=:>':''i-1f •.• ~_z~~....w~<_~_
{j •.. .,...&t;f--. .....•lv·~...;,~J~··.
.,•..•f.,-·Z/- ..,·, •.•.,;;.:;;:~"'_~/i)"'l
fIl •• _ •••.••••..,?M-.- ... ,A';''f"Vl_' u*1
.,.,....'t/.,..:ul':1"'7ir, ,!lAt"Y'" _~/.-1t.t.lt
.,....,-f·
1;;-:.,t..,7 •.•~n..-"•.,.q-:;.6-' .,
~••..•~~,~'1~:..•~, .,..··.,-'r~1U"'•.•.,.•.;,. ","'riUl~'1 '::.J .U'~.u •....••..':.
., •...•'?.-n, •••.•_r:;_ ...•..,~_~. v-ot1. "' __
__ ?3"Q.,~?d ••.••.'Uf,. 1U)""r:t,""'J 1.•.•,$
'""1"(J1~~" .,.,,.~•.,.u::;Aa."6f'~""
_•..• __ P.A •••.• _ ...:...':._ .•.•._.- •.•
Melakukan proses pengeditan seperlunya pada tampilan lembar naskah. Pada umumnya
tampilan naskah dibiarkan apa adanya sesuai aslinya. Namun bila terdapat semacam nod a bisa
dihilangkan dengan pilhan tool Patch yang tersedia pada tool di Adobe Photoshop.
I Tool
Area yang
dibersihkan
., ••••.,••.••f·
6-...~.,tm~tM•..~.,Nl1iL-. ,s;&, IfttJ
trn ••""" •.•••• .,-4Ujr;.•.•Mnt ., ••n~? ••••t __ ""
• ~ ttHt '# Ie" o-/f' rn Q
.,M"? .•~.'lt •• ,,-.uf4O':l_., .••"t.J IfU~ ••...•••.,.•••n
~ G'" ()
.,..n "1~l}?...,,<fII:"-'"'..A, •...•...,..a. ilm •..• e-pt-»
MT1wn.,.,..,).,~.,u ••..••.4f)1.'tft ~')8.'P1/W, .•..•.$'
"onJ'''d'~~ ,fIJ u,.'i<U~'?'Ot ~~oU
•• .I'•.l'._ •• ~..:..~_ •• ~_ ••
~." ..,
f
,..-.,? ., -..,fc':i .•.•~-~ 4l"",_
•••(1.•.•~.,=t.., ~ ~ .,A. '.,ff...• ., ..•~
~~A~~~ •••~~~-~~--~~~
.,.....•....,""f·1I'l.•.•..R."1•.•.•..,~CA.,<5.*
1M _&., .....~Q ~ 'l'Q•••••••~r"'?(V."'.Ioq •••
~ ., 3...;:;r*i.& eo -11';' •.•••,•.•..,.,•••..,ItA
•.•.•.':''')"1f"·'" ,,J;:( '"•••~.•.•~ ~
u 0, .8..e.i f~ .•.•.,O.~...;,•....o••.bt_*'"
., f'1-'7:I A-f'.,•..•.,~ ' "1.•.••••"i;....., .•.•••., .,••••.•"""•.•'6 g41.,&t> ••.•, •••.,
."'" _....":{"~"'U'1(]••i)i. ?«m.""" ••.••~; ••••_
""""""'f-
Ii; ..,m'>':
tm...v"", , ~I~· "ic:4It t...
., .,.10.. .,•..., .,
.,_, .,,,,,., •••,,,,,b,,,,,,
.........,""'1-.,0.. .,....,'
"-''1~",,;4',,"7?~"7
- El
"
IG
"
I. o A
Hr"o.,tl)f'
"'.
R 2'"
Jl G ~1~
• •••
+. II.
3 ••
l*1er. Ch~!'M
rq~tor ••1.
R'
JI. G'
e:
+. x 1.22
y 5.36
Untuk memeriksa ukuran tampilan gambar yang dihasilkan pilih opsi menu Image> Image Size,
di sini akan ditampilkan nilai ukuran da.n resolusi gambar yang dimaksud. Klik OK bila sesuai
dengan ukuran yang diharapkan.
I. T.
".A.
J./.
I-'
-.=;
:'LJ
'"fYUI '7 MJ flSfJ. (U) ~ ItfJ (ffl) w
~ (J U ()
Da.m'1om~"
~ /'
II 'M '7'0(l'HI fNI tJm ~ '7 Ml /; (E/] !WI
~ • 0
trn om am fI.A fI.A I1Sl2 fYUJ. Q.n ttJJ om om 2
, "'''6 U U
"1 tKl ,.,.,U> i €I ~ tT/ tAA ~
('"'
'?(1<1' '? IU:l '1M Nn flA
om 1M? '1em '1"1ll.. 14:»9
tTJ rr)'J'?d~IJ~~
o 0
fNI ...:I#. '? om rl:.JJ(l;jl tTJ!WI
o C'" 0
II fNI em fF1JMn nII...m Dc""".", Proper!"",
2lp..,....".,1e "'- B>:~",~ .om i rr.n Ml tUn II<) fI.A '1
('"'
.I!l.-'- " -.. ",.., n ft •• "'... & /I..., 4-.1'1 II
Langkah terakhir adalah melakukan proses penyimpanan file gambar (Save), dengan memilih
opsi menu File> Save.
:;IC1,o!::e ..
:~"':nA~ ..
Opo.-nRec/!!-d
H •.••..l.,.,.?Hl""' .•.•11~;,...•0j•.~-rJ-t't") ~cm N.•vi •.~(>r ••r.
'C:.5>!' Cttf."W
"'(f •.•ll"'l=t''1·~e.~ "'j..'l,f;);..,':(,'l.'e. R
~ G
:::;o'/ell5. S'it+Ctrl+S
~~aM~aM~'~~~~~~~~~ •
A~+ t+Ctrl+S Q 0 0.. 0
.,,,,)"jtClj °t' ~":Uof""""'JA.f'~'Y"<5'~ +.
"W •.
-.AMt'I ?U'~<U";"?lUAm.Af:j"""'tr'((j''''''''
["(<Of!
;::r "'iJ<,»ri"1,e..a_~~,•..•~.u""~.M"Ju
L.a)'.r. (h-
E!:! t
«.<.3':'i-,f,LMho» ~~,..,.•.•eJ""'~CJ~
WOIt-9'()I~
u"~,~"~i!.1f.%~~?O·-J::..~.-uct,:,~Mt&l'lt
•. r~ I"
~OMOle
'l •.•f'lc<t••7J.••~·..,""'7~'"1 •.•••.•.•.1~·"
~te info ...
"1.m •••"..•.•.•..•,"l,.-o:;.•_.- •..•Jr:..qi"'l •.•..•_, U,~"dni •.."?i)(nn.t ?""''''''''' •••••"C#oj ;,.",
:)Q1J'" 5a:uP .. ;r~'t+Crri+P
"'7 ••.••..,""'t·="tlflt tW11Pre't~. Ctr!+P - ,-... ~,
:It,,t ... A1t+Cl'1+P "_t-...'7c:"" .•..•.,.."~?HJ~J ••••.•...•c."z... ...,.l.e
" 1
:>t'",,'~Cop}' At+$hfI+CtrI+P tm.mollhl~~I~,-;..,r:.."''''J"__."'AA,~.a
IUff(lIO" ·},.,.,·.· •.••'1•.•r••.•c21." •••• ':::J ••.• ~ .•.• ,~.:J.
bt. C~I *}tn, ., ••..,.]HJ """r; ""-"-~i.'ltloA':'.. """~4)J.a.
«n""'.'cm~-::...,u.t_..••}M~1 ••l,f}, ('f70~"".31
',,4 J
., •.•.•..,(!J"};;.; .•••, '1'},:..'i •..•~.1 .•..•~~ ••.•
•• ~__ R•.t'._ •• ~•••••• _ •• ~~ ••
Tentukan penyimpanan folder untuk gambar halaman naskah, dan beri nama file pada kolom
File Name dan tentukanformatfile dalam hal ini menggunakanformat TIFF. Bila sudah ok klik
tombol Save.
, "'!'- ',to
12 ;.:, Il>olo
! ~,'tl: y,
0../.
l~. Z.
;;g.~ .
.1.•...
{. T.
e ".~ •
• ,,1 ,"!Ji. v.
"i '-'
~
:L:J
d.l1D
-J>}.If." Fl ecent, I
Oo~t"
~
MyOO:U:llet"'tS
----------------------I ~
'.1 :fd••.••..."'. ""k<lh ",U ., :
My tJe(~k I F":(m~t WaM'lMIIU •..•i ,
L ~ ·_~_~ __ ~ ~J
S~'eGr;J~I~
Sove' f]A.. Copy
Terdapat pilih TIFF Options. Pilih NONE pada opsi Image Compression untuk menghasilkan
kualitas gambar maksimal, lalu tekan tombol OK.
~~~""}W"1"~' ••..• ""=~#~'W'r;~'" ;ffim--J="~""'''''' -'"T'-.~ r"'i-· ••.rr· - < •
It;~~~~.~hol(l~~J1,,.[1J~II~led.~,~ 15~ (R(iBlJ. $. • *d, ~ •
"rl File' Edt Image Lay"" Seled Ftlter Vi<!N, W'">dow H!$
).". i,~ ~ 0 R.,it. Wi"~~..,,'.r(> m 01;:>.,'. P>l.H••
,.;I If-
I)
~.!.
~,
t:f. f.
(,,/./.
, ·7"ffi . .:J.!.,
~ i/.CJ.
!J.•...
~, T.
8 !',~.
J../.
:,"1 L:l,.
o
m;;q" CompressiOn
(;)NONE
OLZW~
oZIP
oJPEG
Byte ()"der
(O) Blvl PC
0,,· inhy,h
Berikut tampilan satu file gambar halaman naskah yang telah dihasilkan pada folder
penyimpananfolder file yang telah ditentukan.
-l :,:,~-)t{; .:-
J '_. r [-:t:'_ e-t:s
- . !
~;.c~
j 'yC~J:~
3·•••Fq.pv (" )
lO(.~ l :.Jt. ( ,
• --l~'"'JSl.S"1
- .....l:>OCUJl!'nts <!fld Settrqs
• -J~ 0-
, -A. t.r-~
..••~¥03
....J(~
.J f~'$<-too
.It- ",rL",~,:~

More Related Content

What's hot

PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALAi Roudatul
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaSMK Nahdlatul Ulama Balikpapan
 
ASAS FOTOGRAFI
ASAS FOTOGRAFIASAS FOTOGRAFI
ASAS FOTOGRAFIRAJA NADIA
 
Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7Arif Rahman
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi Adila Dila
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpydaichiro
 
Prinsip kerja kamera video
Prinsip  kerja kamera videoPrinsip  kerja kamera video
Prinsip kerja kamera videoEndra Waelah
 
Menggabungkanfotografidengansajianmultimedia
MenggabungkanfotografidengansajianmultimediaMenggabungkanfotografidengansajianmultimedia
MenggabungkanfotografidengansajianmultimediaSayugo
 
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaanmirzamfadillah
 
Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurang
Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurangMenjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurang
Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurangEko Supriyadi
 
Mengenal Jenis-Jenis Kamera Digital
Mengenal Jenis-Jenis Kamera DigitalMengenal Jenis-Jenis Kamera Digital
Mengenal Jenis-Jenis Kamera DigitalLuhur Moekti Prayogo
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraDiana Amelia Bagti
 
Teknik memotret
Teknik memotretTeknik memotret
Teknik memotretFitri Ana
 
Komponen Dasar Kamera
Komponen Dasar KameraKomponen Dasar Kamera
Komponen Dasar KameraDEKSTOPHAIKAL
 

What's hot (20)

PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITALPERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
PERBEDAAN KAMERA ANALOG (MANUAL) DAN KAMERA DIGITAL
 
Tp tajuk4
Tp tajuk4Tp tajuk4
Tp tajuk4
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
 
ASAS FOTOGRAFI
ASAS FOTOGRAFIASAS FOTOGRAFI
ASAS FOTOGRAFI
 
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografiDesain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
 
Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7Tugas kelompok 7
Tugas kelompok 7
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi
 
Teknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpyTeknik pada fotograhpy
Teknik pada fotograhpy
 
Prinsip kerja kamera video
Prinsip  kerja kamera videoPrinsip  kerja kamera video
Prinsip kerja kamera video
 
Menggabungkanfotografidengansajianmultimedia
MenggabungkanfotografidengansajianmultimediaMenggabungkanfotografidengansajianmultimedia
Menggabungkanfotografidengansajianmultimedia
 
Tugas fakhri
Tugas fakhriTugas fakhri
Tugas fakhri
 
Pengertian kamera
Pengertian kameraPengertian kamera
Pengertian kamera
 
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
 
Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurang
Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurangMenjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurang
Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera kurang
 
Mengenal Jenis-Jenis Kamera Digital
Mengenal Jenis-Jenis Kamera DigitalMengenal Jenis-Jenis Kamera Digital
Mengenal Jenis-Jenis Kamera Digital
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
 
Teknik memotret
Teknik memotretTeknik memotret
Teknik memotret
 
Komponen Dasar Kamera
Komponen Dasar KameraKomponen Dasar Kamera
Komponen Dasar Kamera
 

Viewers also liked

Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatAndi Azizah
 
Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014Tyo SBS
 
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013Tyo SBS
 
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Tyo SBS
 
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010Tyo SBS
 
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesiaPerluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesiaTyo SBS
 
Membangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesionalMembangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesionalTyo SBS
 
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Tyo SBS
 
Konsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyKonsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyTyo SBS
 
Nicholas photo essay
Nicholas photo essayNicholas photo essay
Nicholas photo essayISYGrade6
 
"Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ...
"Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ..."Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ...
"Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ...Julia Lebedeva
 
Statistical analysis of employees pattern1
Statistical analysis of employees pattern1Statistical analysis of employees pattern1
Statistical analysis of employees pattern1ChinthaKaluarachchi
 
Klein mannetje heeft geen huis
Klein mannetje heeft geen huisKlein mannetje heeft geen huis
Klein mannetje heeft geen huisgroep12pius10
 
Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010
Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010
Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010greenharvest
 
Jack's Tea Shop Photo Essay
Jack's Tea Shop Photo EssayJack's Tea Shop Photo Essay
Jack's Tea Shop Photo EssayISYGrade6
 
Ashley's Tea Shop Photo Essay
Ashley's Tea Shop Photo EssayAshley's Tea Shop Photo Essay
Ashley's Tea Shop Photo EssayISYGrade6
 
Irfan's Tea Shop Photo Essay
Irfan's Tea Shop Photo EssayIrfan's Tea Shop Photo Essay
Irfan's Tea Shop Photo EssayISYGrade6
 

Viewers also liked (20)

Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014
 
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
 
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
 
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
 
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesiaPerluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
 
Membangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesionalMembangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesional
 
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
 
Konsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyKonsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient Safety
 
Nicholas photo essay
Nicholas photo essayNicholas photo essay
Nicholas photo essay
 
"Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ...
"Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ..."Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ...
"Инвестирование и другие способы получить деньги на игровой проект", Александ...
 
santiago
santiagosantiago
santiago
 
Weisskopf1983 cycle
Weisskopf1983 cycleWeisskopf1983 cycle
Weisskopf1983 cycle
 
Statistical analysis of employees pattern1
Statistical analysis of employees pattern1Statistical analysis of employees pattern1
Statistical analysis of employees pattern1
 
Klein mannetje heeft geen huis
Klein mannetje heeft geen huisKlein mannetje heeft geen huis
Klein mannetje heeft geen huis
 
Canning1988
Canning1988Canning1988
Canning1988
 
Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010
Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010
Green Harvest Technologies / Tedx Presentation/ Nov 6th, 2010
 
Jack's Tea Shop Photo Essay
Jack's Tea Shop Photo EssayJack's Tea Shop Photo Essay
Jack's Tea Shop Photo Essay
 
Ashley's Tea Shop Photo Essay
Ashley's Tea Shop Photo EssayAshley's Tea Shop Photo Essay
Ashley's Tea Shop Photo Essay
 
Irfan's Tea Shop Photo Essay
Irfan's Tea Shop Photo EssayIrfan's Tea Shop Photo Essay
Irfan's Tea Shop Photo Essay
 

Similar to Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya

Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3kopishare
 
Fotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptFotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptwidyaduta
 
dasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografidasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografiLutfy Doang
 
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docxJenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docxAnonymousenaVYvi
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxShantiWijayanti1
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxrachmatsugandi3
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
jenis-jenis_kamera.ppt
jenis-jenis_kamera.pptjenis-jenis_kamera.ppt
jenis-jenis_kamera.pptAsry Kotten
 
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)Hafiz Aminudin
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Amarrizal Johari
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nalyeinda Adam
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAPere Sumbada
 
Elektro Presentation
Elektro PresentationElektro Presentation
Elektro PresentationApriLia FaQa
 
jenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdf
jenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdfjenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdf
jenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdfWayanWinarye1
 

Similar to Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya (20)

Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
 
Fotografi 1.ppt
Fotografi 1.pptFotografi 1.ppt
Fotografi 1.ppt
 
dasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografidasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografi
 
Principles Of Digital Photography
Principles Of Digital PhotographyPrinciples Of Digital Photography
Principles Of Digital Photography
 
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docxJenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
jenis-jenis_kamera.ppt
jenis-jenis_kamera.pptjenis-jenis_kamera.ppt
jenis-jenis_kamera.ppt
 
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
Komposisi foto digital (Jenis-Jenis Kamera)
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
 
Teknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografiTeknik dasar fotografi
Teknik dasar fotografi
 
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERAUNDERSTANDING DSLR CAMERA
UNDERSTANDING DSLR CAMERA
 
Asas fotografi 1
Asas fotografi 1Asas fotografi 1
Asas fotografi 1
 
Elektro Presentation
Elektro PresentationElektro Presentation
Elektro Presentation
 
Presentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kameraPresentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kamera
 
jenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdf
jenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdfjenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdf
jenis-jeniskamera.pdf jenis-jeniskamera.pdf
 
Fotografi 2.3 (1).ppt
Fotografi 2.3 (1).pptFotografi 2.3 (1).ppt
Fotografi 2.3 (1).ppt
 

More from Tyo SBS

Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014Tyo SBS
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitTyo SBS
 
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Tyo SBS
 
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Tyo SBS
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Tyo SBS
 
Kepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanKepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanTyo SBS
 
Leadership in Today’s Library
Leadership in Today’s LibraryLeadership in Today’s Library
Leadership in Today’s LibraryTyo SBS
 
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi PerpustakaanStandardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi PerpustakaanTyo SBS
 
Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)
Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)
Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)Tyo SBS
 
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasientrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasiTyo SBS
 
Bulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st EditionBulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st EditionTyo SBS
 
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Tyo SBS
 
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umumPedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umumTyo SBS
 
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaPembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaTyo SBS
 
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaPembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaTyo SBS
 
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaPembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaTyo SBS
 

More from Tyo SBS (16)

Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
 
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
 
Kepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanKepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan Perpustakaan
 
Leadership in Today’s Library
Leadership in Today’s LibraryLeadership in Today’s Library
Leadership in Today’s Library
 
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi PerpustakaanStandardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
 
Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)
Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)
Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)
 
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasientrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
 
Bulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st EditionBulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st Edition
 
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
 
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umumPedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
 
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaPembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
 
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaPembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
 
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur OrganisasinyaPembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
Pembentukan perpustakaan umum dan struktur Organisasinya
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya

  • 1. Fungsi suatu perpustakaan adalah mengumpulkan, menata, melestarikan, dan menyediakan bahan perpustakaan dalam berbagai bentuk. Jenis bahan perpustakaan tersebut terdiri dari bahan perpustakaan konvensional seperti monograf, surat kabar, peta, majalah, manuskrip dan lain-lain serta bahan perpustakaan media baru seperti film, foto, rekaman suara, audio visual, piringan dan lain-lain yang mempunyai kemampuan memuat atau merekam pengetahuan dan pikiran manusia. Semua bahan tadi merupakan ungkapan kehidupan intelektual dan budaya pada suatu masa dan tempat tertentu. Sebagian besar koleksi Perpustakaan Nasional RI merupakan koleksi yang sudah tua dan langka. Oleh karena itu, dokumen yang mempunyai nilai budaya bangsa yang tinggi itu perlu dilestarikan dan dipelihara sehingga kandungan informasi ilmiah dokumen asli tersebut dapat terus berlanjut tersedia untuk masyarakat peneliti dimasa sekarang dan masa mendatang. Perpustakaan dengan koleksinya yang lengkap merupakan sumber utama dalam pelayanan informasi. Sebagai sumber informasi, koleksi perpustakaan tidak hanya terletak pada bahan tercetak atau tertulis saja, tetapi dapat dalam bentuk mikro dan digital. Alih media bahan pustaka merupakan salah satu dari strategi perpustakaan dalam melestarikan koleksinya, terutama koleksi khusus seperti naskah, surat kabar, peta dan buku langka. Koleksi bahan perpustakaan dalam bentuk teks atau gambar dapat dialih mediakan menjadi 4 bentuk, yaitu: 1). Alih media ke dalam bentuk mikro; 2). Transformasi digital; 3). Fotografi dan 4). Foto copy. Alih media ke dalam bentuk digital merupakan strategi yang banyak dipilih oleh perpustakaan, arsip maupun museum di seluruh dunia, karena memberikan sejumlah pendekatan alter- natif untuk keperluan yang berbeda, antara lain sebagai contoh: transformasi digital selain memberikan tampilan hitam putih dan berwarna juga dengan resolusi rendah, sedang atau tinggi yang dapat diakses secara online. Pedoman teknis preservasi: alih media bahan perpustakaan menggunakan fotografi digital Inl merupakan petunjuk yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pelestarian pada Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI untuk melestarikan informasi hasil budaya bangsa yang terbuat dari bahan cetak kertas dan media lainnya. Pedoman ini berdasarkan standar internasional ANSI (American Nasional Standard Institute) dalam memproduksi, maksudnya obyek digital dibuat untuk melindungi kandungan informasi dari bahan perpustakaan. Di dalam pedoman ini disusun secara lengkap prosedur-prosedur yang harus diikuti dalam pembuatan obyek digital dengan menggunakan kamera digital, sehingga setiap obyek digital yang dihasilkan memenuhi tujuannya, yaitu untuk pelestarian dan untuk,mempermudah kegiatan layanan. Oleh karena itu, maka obyek digital yang dihasilkan dibuat dalam 3 generasi, yaitu: a) master digital dengan resolusi minimal 300 dpi (untuk pelestarian), b). turunannya untuk layanan online dengan resolusi 70 dpi dan c). turunannya untuk kegiatan layanan multimedia dengan resolusi 70 - 100 dpi.
  • 2. Digital Photography repro adalah proses repro digital dengan perangkat fotografi. Beberapa faktor yang menjadi dasar Digital Photography repro yang baik adalah: 1. Kondisi media yang direpro (baik, rusak, atau berjamur), bisa direstorasi secara digital 2. Kualitas alat yang digunakan, seperti lensa atau kamera dan pencahayaan kamera DSLRatau Medium Format, Lensa macro fix, dan lampu studio. Penggunaan kamera pocket sangat tidak dianjurkan dalam hal ini. 3. Kualitas Image yang digunakan (setting image size pada kamera), apakah menggunakan JPEGatau RAWfile format 4. Penguasaan teknis dari seorang Reprographer. Tanpa dukungan akan pengetahuan tentang fotografi dan pencahayaan, hasil duplikasi seorang reprographer tidak akan maksimal. Secara digital media hasil reproduksi menjadi sangat fleksibel, file repro bisa langsung digunakan untuk pencetakan dengan resolusi tinggi maupun untuk website dengan resolusi rendah. Kelebihan lain adalah, waktu yang diperlukan untuk proses repro digital lebih cepat dibandingkan scanning (1:5).
  • 3. Dalam teknik reprografi, ada sedikit pertimbangan berbeda dari sisi alat dibandingkan foto- grafi biasa. Kualitas kamera digital, lensa dan ketajaman menjadi prioritas utama. 1. Kamera Digital compact (Pocket) - Perbedaan pandang jendela bidik - Tidak ada Sincro flash dan mode Manual - Penampang sensor keeil - Lensa tidak bisa digonti-ganti 2. Kamera Digital ZLR (Zoom Lens Reflect) - Penampang sensor lebih besar dari compact namun tidak lebih besar dari SLRtipe tertentu - Lensa tidak bisa digonti-ganti - Mempunyai pengaturan Manual dan Sincro flash - Jendela pembidik searah dengan lensa melalui sensor (motion slow viewer) 3. Kamera Digital SLR(Single Lens Reflect) - Penampang Sensor bisa setara film 135 (fullframe) atau lebih keeil - Lensa bisa digonta-ganti - Jendela pembidik searah dengan lensa melalui eermin (real viewer) 4. Kamera Digital Medium Format - Penampang sensor sangat besar, melebihi film 135 dan bis~ setara film 120 - Lensa bisa digonta-ganti - Jendela pembidik searah lensa melalui eermin (real viewer)
  • 4. 1. Kamera bisa diset secara manual, untuk pengendalian cahaya dan bukaan lensa 2. Mempunyai Sincro flash untuk terhubung ke lampu studio 3. Lensa bisa digonta-ganti, supaya bisa menggunakan lensa berkualitas baik untuk repro 4. Bisa dikendalikan melalui Remote capture dari komputer 5. Mempunyai penampang sensor yang besar (APe, Full frame & Medium size) Dari kriteria diatas, bisa diketahui bahwa kamera yang benar-benar layak untuk reprografi adalah yang bertipe SLRatau Medium Format. Tidak menutup kemungkinan penggunaan kamera ZLR atau Pocket Pro seperti Canon G10 atau Gll, asal kamera tersebut memenuhi kriteria 1 dan 2 diatas. Faktor lain yang menjadi pertimbangan selain ke 5 kriteria diatas adalah besarnya Mp (Mega- pixel). Namun Mp bukan satu-satunya acuan yang menjadi dasar bahwa dengan Mp yang besar maka kualitas image manjadi semakin baik, faktor lain yang harus diperhatikan adalah besarnya penampang sensor (perekam image) pada sebuah kamera digital. Misalnya: sebuah kamera digital pocket bisa saja mempunyai nilai Mp yang sama dengan kamera SLR,katakanlah 8 Mp, apakah kualitas gambar yang dihasilkan setara? tentu saja tidak, karena penampang sensor SLRumumnya lebih besar dibandingkan dengan sensor kamera pocket.
  • 5. Sensor pada kamera pocket mempunyai sensor type antara 1/2.5" '" 2/3" sementara untuk kamera SLR, sensor bisa diantara 4/3" '" 35 mm, tentu saja untuk kamera Medium Format besarnya 2x dari 35 mm.
  • 6. Canon CMOS sensor, EOS4000 Foveon X3 sensor, Sigma S014 Sony CCO sensor, Nikon 02X Sensor Kamera Medium Format Pada dasarnya, kamera yang mempunyai penampang sensor yang besar, akan makin baik dalam merekam detail dokumen saat melakukan repro. Lensa adalah jendela dari sebuah kamera, momen yang dibidik oleh kamera akan melalui lensa terlebih dahulu sebelum direkam oleh sensor. Maka lensa yang baik, akan menghasilkan momen yang baik pula. Secaragaris besar, ada 3 jenis lensa berdasarkan fungsinya: 1. Lensa Zoom 2. Lensa Fix 3. Lensa macro Lensa Zoom LensaZoom adalah lensa dengan beberapa pilihan jangkauan yang dikemas dalam satu lensa, misalnya 18 - 200 mm atau 18 - 55 mm, artinya jangkauan rentang lensa ini mulai dari 18 mm sampai 200 mm. Kelebihan lensa jenis ini adalah, kemudahan bagi pemakai untuk tidak gonta- ganti lensa untuk mengubah jangkauan dari wide (jauhj lebar) menjadi tele (dekatj sempit). Namun bukan berarti lensa ini tidak mempunyai kelemahan, lensa jenis ini sering kali gagal focus pada jangkauan tertentu dan relatif tajam dijangkauan tertentu pula, hal ini disebabkan karena cara kerja lensa secara mekanik mempunyai titik api yang selalu bergerak tergantung jangkauan yang digunakan, sehingga hasilnya relatif kurang tajam.
  • 7. Lensa Fix Lensa Fix adalah lensa dengan jangkauan tunggal, artinya tidak banyak pilihan jangkauan. Ketika pemakai hanya mempunyai lensafix wide, maka tidak ada pilihan jangkauan untuk menjadi tele. Lensa Fix dibagi 3 kategori: 1. Lensa Fix Wide (16 mm; 18 mm; 24 mm; 35 mm), distorsi melebar 2. Lensa Fix Normal (50 mm; 60 mm), normal tanpa distorsi 3. Lensa Fix Tele (100 mm) macro Kelebihan lensa fix adalah ketajaman yang lebih dibandingkan lensa zoom, karena lensa fix mempunyai titik api tetap dan tidak berubah-ubah. Kekurangan lensafix adalah, sulit mengatur jangkauan ketika ruang pemotretan terlalu sempit atau terlalu lebar. Lensa Macro Lensa Macro adalah lensa khusus yang dieiptakan untuk pemotretan benda keeil, fasilitas macro bisa terdapat pada jenis lensa zoom, fix, atau lensa khusus macro. Jarak pemotretan dengan lensa macro terhadap objek biasanya hanya beberapa em saja. Kekurangan lensa macro adalah OOF (Oept Of Field/ ruang tajam) yang sempit, sehingga tidak coeok untuk repro dokumen besar.
  • 8. 1. Lensa harus mempunyai ketajaman yang lebih 2. Lensa sebaiknya mempunyai titik api yang tetap 3. Lensa tidak menghasilkan efek distorsi 4. Lensa sebaiknya mempunyai fasilitas macro Maka pilihan lensa yang tepat pada reprografi adalah dua buah lensa dengan pilihan jangkauan yang berbeda, yaitu 50 mm dan 100 mm macro. Namun untuk menhindari kebutuhan lapangan yang tidak terduga, maka lensa zoom 17 - 85 mm eukup diperlukan untuk memenuhi kebutuhan, ketika semua lensa fix tidak memenuhi jangkauan besar kecilnya dokumen yang ada. Misalnya ketika tiba-tiba harus memotret dokumen besar berukuran Al, tentu saja dibutuhkan lensa bukaan lebar 17 mm. Namun resiko distorsi dan penurunan ketajaman sangat tidak terhindarkan. Secara ideal, maka kondisi seperti ini tidak bisa lagi dipenuhi oleh kamera SLR(APS-C size) dengan penampang sensor yang keeil, dibutuhkan kamera Medium Formatdengan penampang sensor yang besar untuk mendapatkan ketajaman maksimal pada repro media berukuran besar.
  • 9. 1. JPEG(Joint Photographic Experts Group) 2. TIFF (Tagged Image File Format) 3. RAW format JPEGadalah ekstensi file yang sering dan umum dipergunakan karena mempunyai ukuran file yang eendrung keci!' Pada awalnya, ekstensi file ini dibuat sebagai file yang khusus untuk pengiriman media lewat web dan mempunyai tingkat kompresi yang besar. Format file ini bersifat loseless, artinya setiap metode penyimpanan yang dilakukan dengan memilih ekstensi ini akan terjadi penurunan kualitas image seeara berkala. JPEGfile hanya coeak untuk penggunaan dalam pengiriman email attactment dan keperluan eetak foto lab Matte: I None OS Image Options Qualty: F IMalOmUm :s :5l'lalfI! 1Ir. Be Format Options -------, I' Baselne ,Sl<Indardl ("'I Baselne Optimized ("'., Progressive Scans; r;--s Kompresi maksimum, pada option JPEG dalam program Photoshop. Ini adalah pilihan terbaik untuk format JPEG. ~-- ]I ~ ~ 3 P' Preview •....•. 111.. Kompresi Low, pada option JPEG dalam program Photoshop mem- buat detail warna dan pixel image menjadi rendah FOffilit Options -------, I' Base.,e 'Stand.rd") (' Baselne Opttrlz.d r Progressive seaos: ~
  • 10. Kompresi Super Lo~ pada option lPEG dalam program Photoshop memperparah kondisi image atau dokumen yang sudah direpro atau di scan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika dokumen yang direpro adalah teks berukuran kecil, tentu saja sudah tidak bisa dibaca lagi. Matte: I!'lone r Image optlons ~ I ! QU'Ity: fO ILow .3 i (y=====,",",,=o.l Hal seperti ini bisa merusak hasil repro, jika seorang operator scanner lalai memperhatikan parameter ini pada saat saving file dengan opsi lPEG. :- Format Optlons ! r. B, •• ~e ,Standard') I r Baseline Opti'rized I r Progressive ISCi<1S;~ dengan kompresi maksimum, namun tidak eoeok sebagai format file penyimpanan data untuk kualitas terbaik. TIFF adalah format file terbaik untuk penyimpanan data, ekstensi file ini akan konsisten menjaga kualitas image dari sisi kedalaman warna (color dept), kualitas pixel dan tidak bersifat loseless. Format TIFF mampu menyimpan kualitas kedalaman warna sampai 32bit/ channel, hal ini tidak mampu dilakukan olehfileJPEG. TIFF juga mampu mengkompresfile sampai ukuran keeil tanpa mengurangi kualitas. TIFF Options ~.(i:J Image Compression -----, CO" NONE r rn'l r ZIP r JPEG QJalitv II r'l,xrnu'Tl S I :Pixel Order CO" Interleaved (RGBRGB) r Per Channel (RRGGBB) [ Byte Order r. 13M PC r M,rntosh r Save Image Pyramtd r S;JV8 Transparen:y layer (ClTlJressKJr"' -----, r RLE (faster saves, agge' flies) r ZIP (slo •••.•.er saves, srnafiel fi1e:::) r Discard Layers- and Save a Copy Tabel kompresi TIFFpada program Photoshop. Pilihan kompresi UW akan memperkecil ukuran file dalam satuan Mb, namun cendrung tidak mengurangi kualitas image.
  • 11. RAW adalah satu-satunya format file yang hanya dihasilkan oleh kamera digital professional, umumnya hanya tipe DSLRdan Medium Format yang mempunyai ekstensi file ini. RAW bukanlah file yang siap dikonsumsi untuk pencetakan, RAW adalah file stengah jadi, artinya file ini masih mempunyai tabel parameter dan hanya bisa dibuka dengan program khusus, seperti software bawaan kamera dan Adobe Photoshop. File RAW menyimpan beberapa fungsi parameter yang sebelumnya ada di seting kamera, sehingga kesalahan yang dilakukan pada saat memotret bisa ditanggulangi dan diubah lewat file ini. File RAW adalah file digital yang secara fungsi dan kegunaannya mirip sekali dengan negative/ positive film, dimana sebuah negative film mampu dicetak dengan pembesaran tertentu, warna yang bisa diubah-ubah, dsbnya tanpa distrosi kualitas, demikian juga halnya dengan file RAW. File RAW mempunyai beberapa istilah nama berdasarkan produsen kamera digital, misalnya: *.3FR (Hasselblad), *.DCR, *.K25, *.KDC (Kodak), *.CR2 (Canon), *.ERF (Epson), *.MEF (Mamiya), *.MOS (Leaf), *.NEF (Nikon), *.ORF (Olympus), *.PEF (Pentax), *.RW2 (Panasonic) dan *.ARW, *.SRF, *.SR2 (Sony). Rocovay c==~-----FlILO;tt c-----===Blocks cc==------Il<>;t<nes,
  • 12. 1. JPEG Hanya cocok untuk publikasi alih media seperti web portal, cd interaktif, dan tidak baik sebagai media penyimpanan jangka panjang. 2. TIFF Sangat baik untuk penyimpanan jangka panjang dan cocok untuk digunakan sebagai file publikasi, pencetakan ulang atau reproduksi, dsb. 3. RAW Sangat ideal untuk penyimpanan jangka panjang. Dengan ekstensi file yang tidak umum, RAW sangat aman akan gangguan virus yang cendrung merusak ekstensifile tertentu. Penyimpanan dokumen langka denganfile RAWibarat menyimpan naskah kuno yang sesungguhnya. RAW menyimpan kualitas image yang tinggi dan paramter yang bisa diubah, sehingga siap digunakan untuk keperluan apapun termasuk pembesaran dalam reproduksi. Kesimpulannya adalah, gunakan penyimpanan jangka panjang dalam format TIFF dan RAW untuk bank data sebagai arsip digital, sedangkan JPEGcukup digunakan sementara, untuk media publikasi ringan saja. Satu hal yang harus diperhatikan terhadap konversi Format file adalah, file yang sudah men- jadi JPEGtidak akan bisa ditingkatkan kualitasnya hanya dengan melakukan Save As menjadi TIFF.Proses yang benar dalam konversiformatfile adalah dari RAW menjadi TIFF kemudian dari TIFF baru menjadi JPEG,bukan sebaliknya. Pixel adalah singkatan dari picture element, istilah ini hanya dikenal dalam dunia digital image, dimana setiap foto atau image dokumen hasil repro adalah gambar yang tersusun oleh banyak pixel. Semakin banyak pixel dalam foto semakin halus foto tersebut. Pixel dalam kamera digital di tampilkan dalam bentuk pixel dimensi, atau istilah umumnya adalah MP (Megapixel). Misalnya sebuah kamera Canon 350D mempunyai pixel dimensi 3.456 x 2.304 pixel = 7.962.624 (8 Megapixel), dengan penampang sensor sebesar 4:3. Dengan jumlah pixel tersebut, maka kamera 350D hanya mampu dicetak pada ukuran tertentu saja. Pixel dimensi dan aspek rosio penampang sensor sangat menentukan berapa besar file tersebut layak untuk direproduksi. Zoom
  • 13. Hal lain yang juga mempengaruhi kualitas file image adalah resolusi. Istilah resolusi biasanya diwakili oleh dpi (dot per inch). Dpi dalam reproduksi mempunyai standar baku sebesar 300 dpi. 300 dpi ini mewakili 1:1 dari ukuran pixel dimensi pada fotol dokumen, artinya jika sebuah foto berukuran 4 x 6 em dan mempunyai resolusi sebesar 300 dpi, maka ukuran sebenarnya yang layak untuk dicetak hanya 4 x 6 em saja, tidak bisa melebihi ukuran tersebut. Kesalahan dalam persepsi ini bisa menghawatirkan, ketika operator melakukan scanning film yang berukuran 2.6 x 3.5 em dengan resolusi 300 dpi, maka foto yang discan pun hanya layak dikonsumsi seukuran tsb, sehingga tidak layak untuk reproduksi. Konsumsifile berlaku baik eetak maupun untuk keperluan lain seperti cd interactive maupun website. Maka untuk film berukuran kecil, proses scan yang layak harus menaikkan resolusinya menjadi 5x lipat atau minimal 1500 dpi. Menaikkan nilai dpi adalah semata-mata untuk memperbesar ukuran pixel dimensi darifilm tersebut sehingga layak untuk reproduksi pada pembesaran tertentu. Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh operator scan adalah karena lambatnya proses scan dengan resolusi tinggi, bisa memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari hanya untuk beberapa dokumen saja, tapi ini adalah resiko yang harus diambil demi menjaga kelestarian dokumen langka, setidak-tidaknya alih media yang dilakukan bisa mewakili naskah atau dokumen aselinya. Satu-satunya eara untuk menanggulangi masalah lambatnya eara kerja scanner adalah, merepro film dengan kamera digital atau menggunakan scanner khusus film dengan ekspose keeepatan tinggi. Dengan kamera digital, proses kerja jauh lebih eepat, dan kualitas akan lebih terjaga, terutama jika dilakukan dengan kamera Medium Format.
  • 14. Setelah mempersiapkan alat untuk dipergunakan, perlu pemahaman eara kerja peralatan tersebut. Pengetahuan dasar tentang eara kerja kamera, pemasangan lensa yang benar dan pengoperasian komputer, sangat perlu dimiliki oleh seorang reprografer. Pengoperasian Kamera Digital Prinsip dasar pada kamera digital maupun kamera analog (manual) tidak jauh berbeda, prinsip dasar yang membedakannya adalah materi/ hasil dari foto, yaitu berupa data digital. Beberapa parameter penting dalam kamera Digital SLR(DSLR)antara lain: 1. f (Aperture/ diagfragma) 2. Shutter speed (keeepatan rana) 3. ISO speed (kepekaanj sensitifitas sensor) 4. Setting Quality (format file/ image size) 5. White Balance f (Aperture/ diafragma) Adalah parameter bukaan lensa dalam menerima eahaya, fungsi ini seeara mekanik diatur di- dalam ruang lensa, yang bekerja menutup dan membuka otomatis saat kamera dioperasikan. Nilai f terdiri dari: fl.4; f2.8; f4.0; f5.6; f8.0; fll.0; f16; f32. Makin keeil nilai f artinya makin besar bukaan lensa, yang berarti makin banyak intensitas eahaya yang masuk melalui lensa, sedangkan nilaifyang semakin besar, maka makin sedikit eahaya yang masuk melalui lensa. Nilaifyang besar memberikan konsekuensi ketajaman yang sempit, misalnya dokumen A3 difoto denganfl.4 maka bisa dipastikan, bagian pinggir dari dokumen akan tampak blur (kabur), sementara dibagian tengah tetap tajam. Hal ini terjadi sebaliknya jika nilai f besar, misalnya f8 atau f16, maka dokumen akan eenderung tajam dari sisi tengah sampai pinggir dokumen.
  • 15. Shutter speed (Kecepatan rana) Adalah parameter kecepatan rana celah, yang berfungsi sebagai jendela penutup untuk me- Iindungi sensor dari terpaan cahaya yang masuk melalui dialragma (I). Secara mekanik, fungsi ini diatur didalam body kamera didepan sensor digital. Pada kondisi pemotretan untuk mendapatkan pengukuran yang normal secara pencahayaan, nilai diafragma akan selalu diimbangi oleh kecapatan rana. Kecepatan rana sangat bervariasi pada tiap kamera digital, sebagai contoh kamera Canon 350D mempunyai seting kecepatan antara Bulb, 30 detik sampai 1/4000 detik. Nilai Bulb adalah nilai bukaan rana tak terhingga, sesuai keinginan fotografer untuk dibuka secara terus menerus, fungsi ini digunakan untuk memotret dalam kondisi yang sangat minim cahaya, nilai 30 detik artinya rana hanya dibuka selama 30 detik, sementara nilai 1/4000 detik artinya rana akan dibuka secara singkat hanya butuh waktu 1/4000 detik saja.
  • 16. Parameter Shutter speed pada kamera digital Canon 500, ditunjukkan 1/40 detik Semakin lama rana dibuka semakin banyak cahaya luar yang masuk, namun untuk kasus pemotretan objek bergerak akan tampak goyang/ blur, sementara semakin singkat rana di- buka, maka kamera akan semakin singkat menerima cahaya. Speed tinggi seperti 1/4000 detik bisa mematikan gerakan objek yang difoto seperti mobil formula-1, dan butuh cahaya yang terang (kuat) seperti flash pada lampu studio atau panas terik matahari pada siang hari. Untuk mengatur secara manual fungsi dari f (aperture) dan Shutter speed pada kamera, pilih mode selector M pad a bagian atas kanan kamera. Pilihan M untuk mode selector Manual pada Canon 500
  • 17. ISO speed (kepekaan atau sensitifitas sensor) Adalah para mater untuk mengatur kepekaan sensor terhadap cahaya. Nilai pada kamera digital berbeda-beda tergantung tipe dan kelas kamera. Untuk Canon 500, nilai ISO mulai dari Auto, 100, sampai 3200 dan tambahan Hl atau H2. Untuk pemotretan dokumen, tidak disarankan menggunakan ISO tinggi. ISO terbaik yang digunakan adalah 100, dan maksimal pemakaian untuk cahaya minim diposisi ISO400 sampai ISO800. Setting Quality Adalah seting kualitas image, atau format file yang akan disimpan oleh kamera digital. Hanya duaformatfile yang akan disimpan oleh kamera digital, yaitu JPEGdan RAW. Untuk JPEG, kamera menyediakan beberapa pilihan kualitas mulai dari Small, Medium dan Large. Pada kamera Canon 500, pilihan penyimpanan file bisa dilakukan 2 jenis file sekaligus, yaitu RAW dan JPEG, Hal ini bertujuan supaya hasil pemotretan langsung mempunyai 2 format file yang bebeda, JPEGbisa langsung digunakan untuk kebutuhan web atau cetak, sementara RAW sebagai arsip master untuk bank data. ,;C6 - 4'00 (hkit 8r~ ~ . Penggunaan ISO tinggi akan ~~) menyebabkan gambar/ dokumen menjadi kasar (bebintikJ, istilah ini disebut sebagai Noise. Sementara penggunaan dengan ISO rendah, akan menciptakan hasil repro yang ha/us. Pilihan RAW dan lPEG Large pada kemera Canon 500
  • 18. Quality Size format: L = Large (maksimum pixel dimensi) M=Medium S = Small RAW = original RAW pixel (maksimum pixel dimensi) SRAWl = Small RAW 1 SRAW2 = Small RAW 2 Pilihan Large pada RAW/ JPEGakan menentukan pixel dimensi secara optimal (maksimum), sperti yang ditunjukkan gambar 4752 x 3168 pixel (15Mp). Sedangkan dengan pilihan Medium atau Small, pixel dimensi akan dikecilkan (tidak menggunakan pixel maksimal dari kamera tersebut), sehingga file akan menjadi kecil, dan kualitas tidak sebaik jika menggunakan RAW maupun JPEGLarge. White Balance White Balance telah dijelaskan pada bab sebelumnya, namun setiap kamera digital mempunyai tingkat variasi White Balance yang berbeda, seperti halnya kamera Canon SOD. Berikut contoh seting White Balance pada kamera SOD: Berikut keterangan secara berurutan berdasarkan sumber cahaya: AWB = Auto White Balance Daylight = Cahaya matahari Shade = Cahaya dibawah bayangan Cloudy = Cahaya berawan Tungsten = Cahaya lampu pijar Fluorescent = Cahaya lampu neon Flash = Cahaya lampu flash Preset = Custom WB berdasarkan sumber cahaya apapun K = Kelvin, mengatur temperatur dalam satuan derajat Kelvin secara manual. Untuk penggunaan repro dokumen, gunakanlah pilihan flash atau K diposisi antara 5500 K sampai 6500 K sebagai pilihan yang tepat, supaya hasil repro tampak dengan warna yang sesunguhnya.
  • 19. Software yang digunakan adalah software EOs bawaan kamera, dalam hal ini adalah versi 20.2. Software ini tidak membutuhkan serial number dan kompatible dari mulai Windows XP sampai Windows 7, bahkan bagi pemakai yang menggunakan Apple computer, software ini juga ikut disertakan dari mulai versi lOA (Tiger) sampai 10.6 (Snow Leopard). EOS50U Buku Manual kamera dan CD EOSDigital installasi v.20.2 Ada banyak paket software yang di bundel dalam satu cd, namun kita hanya membutuhkan 2 software utama saja untuk remote capture, yaitu: 1. EOs Utility 2. Digital Photo Professional EOS Utility EOs Utility adalah paramater untuk memanggil seting kamera yang bisa ditampilkan secara live dari kamera ke komputer,ieature ini akan menampilkan semua informasi yang ada di kamera seperti:f (aperture), shutter speed, 150/ Quality size, tempat penyimpanan hasil capture, dsb. Double klik EOS Utility
  • 20. Digital Photo Professional Program ini dijalankan setelah menampilkan parameter EOSUtility, panel parameter ini adalah tempat untuk menampilkan foto-foto dokumen hasil repro via remote capture. Seperti halnya Windows Explorer, kita bisa mengakses dokumen-dokumen yang telah disimpan, baik yang baru maupun dokumen lama yang pernah di repro sebelumnya. Double klik Digital Photo Professional • De~Cfl ~DM~Ooo..rnlIrt' 1-; ~ MyCOlTctJ.er 1:¥I.cJ«jOoill.(q 'i:yDATA(D:) +..J"Dlo1>-RN1cw;..e([:) (JIC¥l)nE05SOOO6Z "+" Q Sh¥ed00CJtl'lel't$ ~w,..,.CIocur>ents fo Myfl!lt..,.ykP!aus e -J Cd, IIdl.any harilQ 0_I1.w~RcvodhDJlunr:
  • 21. Posisi Tripod dan Kamera Digital Lepaskan semua kaki-kaki tripod, dan ubah stand kepala tripod menjadi posisi horizontal. Untuk lebih jelasnya bisa mengikuti instruksi pada saat workshop berjalan. Bagian belakang ~ stand vertikal Keterangan: 1. Buka pengunci, dan lepas semua kaki-kaki tripod sampai batas maksimum, dan kunci kembali 2. Tarik keatas stand vertikal, dengan membuka kuncinya terlebih dahulu sampai batas maksimum 3. Kemudian tekan bagian belakang stand vertikal dan putar menjadi posisi horizontal, selanjutnya atur batas panjang yang diperlukan dan kunci kembali 4. Atur kepala tripod sesuai dengan instruksi dibawah ini: 3. Putar arah sesuai gambar untuk mengunci, setelah posisi benar-benar (J1 1. Putar arah sesuai gambar untuk membuka/ melonggarkan
  • 22. 1. Putar arah sesuai gambar untuk mebuka 3. Putar arah sesuai gambar untuk mengunci, setelah posisi benar-benar (fi 2. Putar untuk mengatur posisi (fi 2. Putar untuk mengatur posisi (fi 3. Putar arah sesuai gambar untuk mengunci, setelah posisi benar- benar (fi 1. Putar arah sesuai gambar untuk mebuka
  • 23. Waterpass ceck, Untuk melihat apakah posisi tripod sudah rata dipermukaan tanah Dengan mengatur ketentuan sesuai dengan instruksi pada kepala tripod, maka kamera siap dipasang, posisi kepala tripod sudah benar-benar 900 terhadap dokumen yang ada dibawahnya. Pemasangan Kamera Ikuti nomer urut sesuai petunjuk nya 2. Putar bagian ini kebelakang, lihat gambar i-- 1:1I I I I I 1. Pasang di bawah kamera, dan kunci (putar) searah jarum jam, pastikan sudah terpasang dengan kuat 2. Pasang kamera ke kepala Tripod, tekan sampai berbunyi klik 3. Ikuti petunjuk pada saat workshop
  • 24. Pemasangan Kabel USB Remote Capture Ada dua buah kabel yang akan dipergunakan untuk menghubungkan koneksi antara kamera dan komputer. Prinsip kerjanya adalah, komputer akan memerintahkan kamera untuk memotret dengan kendali penuh, baikfocusing maupun setting parameters. Khusus untuk live focusing, hanya berlaku pada kamera-kamera digital yang mempunyai feature Live view, sedangkan kamera jenis lama yang tidak empunyai fungsi live view tidak bisa melakukanfocus dari komputer, tapi harus dilakukan secara manual pada kamera. Seri kamera DSLRyang direkomendasikan untuk jenis Canon adalah: Canon SOODdan Canon SOD keatas, seperti SD Mark II, 7D atau iDs mark III or IV, sedangkan Nikon pada seri D700 keatas. Kabel USB bawaan kamera, panjang 2 meter Kabel USB tambahan (extension) untuk terhubung ke komputer, panjang 5 meter Posisi pemasangan kabel koneksi ke kamera digital
  • 25. Selanjutnya kabel di Iilitkan pada badan tripod, seperti pada contoh gambar. Hal ini dilakukan supaya kabel tidak menggantung disamping kamera sehingga nantinya akan menghalangi pencahayaan lampu studio terhadap dokumen. 1-- 1:1I I I I I I I I I I I
  • 26. Kemudian sambungkan kabel hitam dari kamera digital ke kabel tambahan, extension cabel dalam hal ini yang berwarna biru.
  • 27. Singel shoot/ multiple shoot Quality penyimpanan RAW + JPEG Quality penyimpanan RAW +JPEG Pilihan parameter setting Mode selector Auto Focus/ Manual Focus Pilihan transfer data Komputer + Kamera Parameter setting pada kamera 1. Mode selector "M" Manual 2. Pengaturan "!' Aperture parameters (atur diposisi minimal 8 '" 22) 3. Pengaturan "S" Speed parameters (atur diposisi 1/125 detik) 4. Pengaturan Matering focus parameters (pilih sesuai gambar untukfocus seluruh area) 5. Pengaturan WB atau Color temperature (atur dipilihan Flash atau Daylight) 6. Pengaturan ISO parameters (atur dipilihan 100) 7. Pengaturan Image Size parameters (atur dipilihan RAW+JPEG) 8. Pengaturan penyimpanan data, Destination folder (tentukan directory penyimpanan data) 9. Focusing via remote capture software
  • 28. Hasil dari proses pemotretan ditampilkan pada halaman aplikasi Adobe Photoshop, berikut contoh posisi gambar yang ditampilkan. ~ . I~cJ • c .,( 6 .,( ••• V K I. > r w y " L.)' __ o..-l> P.". t'vC,k8~", A!lP4'Ifl1~ cak-,t",.-""r.
  • 29. " " , tI ,." h. t•••• t_ ""'" ,.~--"'" ~.'- ~.~ ""':W""'lII_';h;~ U~}"tl"~?·1'tti C;;:~AJGiS:i~~-=:JL!m~ IGp ,p " " • • ,." '" ,. " ,. "" lZ> ~."' '" C'O '" ",,' , ~ .. ~- ...,; , ,.:.Ji.+ IF · "" , ,,. ',.1 " .I. • "" .. .m~ •.n"...•..,':".;::.·t .••·..,._·'ll.., •••, •••.• · .•. •.., tl f. 1,- ,...,'t....,- ....1f.a•.•~ •••':.'# .,,- """'''(,"'''''''1I':':'''''''U'':'',I ,..,#.!'tttz~"-;1 !:l:J?;JJ -'?"-~~~"l"'. +, , "" ';'O. .7. 1 r·1A-t;"' •...•"1 •• _.'"'t.- .•t~~ , .,,, r · ::f,2:~·_~::.~;t:7~~" •••••• "":"i? •••••••. ~_.-.::t~....~ ,4. y. A, •. ~ ••.•."Wd"'1~ ••j, ••••,"""~ . , ",~. ••··••..••.r~-l(~~-~~.;-~., ..."."i~...-..Jt -" ""'-? •••.,.O'~ l.,..,_" -- .- '". 't -'X,'i'1"-- ."-.••...:o~,, .,-- "'r"1"I"'l'tM!1R~ t" ' .• ~..:- .••••~ .•.'t~_.:'~j,l,- ~~!!l::?:;;':k::~::~~· ~.T. .•...f"-~:......,-'J~~."t •• -'7~'" ./"l" "~.,t. '~;~:~0-r:':~~;~.=2~:~:;::~:::~.:~.::1.:~~-:..." Ji.I.7. ;f:~~u-;''l'...,'''·'':;'rr, tv ...•._"_,,",;;••,_,_so:~,,••.•. -- _.•••-t-J/,A~J.,"""-;;.·_._A" ••• !. ') ' _..•..••.•~..,.,..,~•.•~ r·..-....·7.;"" yA_~Hd. A'~~~~~~_~. fJ ••••••, •.•ri""" •.•~., ••.•'t'J •..•.~ ••.4_4 ::::;':::"-:$!g; ~:;~::-:!.•.•"..•.',..."...._.C_ -r'" '.-'"- '"', ~:r --.,-"~.,,Q......?,.."t' .•.•• ,.,...'" ~"'i""~~':r-"-~--"ii · ::'''!1~f~.!!i-~~~:.-;t:t-~"'"1' .- •....,.,.,.'!:- ..'"1i:~ ...:J<l:J f-;;r. .•.••'r~..to ••.•••4•• V",~ l'b"'''''_-''~''7''lf-'''J:~.fl'••..•• --O"-j -5-'" "'1'1"'7"'" I 1:/0U -.Cl •••••~N1---......,."..,.•_- ~Z;~~.:::.-_:e:;:·:-.-::~ '. ..• "" " I ~ _ ••: •.•1Y-~"ZI ";~r' ·f-·$. v-..;...f'•••ty ..•.~~..Jl ~- :a-g..l., 'f.' .::;1"" I r .. r > 1'"~·..•'1 Q I~ t'1tMf1HM • ~...,.,.''''Q't't>_IJj'itI''QI'~..,., 1Jo:.~......t""''''''~~~ Untuk mengambil gambar satu lembar halaman naskah lakukan proses pemotongan (cropping) dengan menggunakan tool crop yang tersedia pada tool Adobe Photoshop. Tentukan area halaman yang akan diambil dengan menggeser area cropping yang dimaksud. + '<" f. 0./. ~, :X. ,.9.c.. fL "'. " ~. T. i'. ".1. o ell, /, <, "'" D::JU -:>~ : •.•.•.J"$-ff;j ••,••,~'''1~'':;;''''~~~'1 ""rr'''' "·{~"'~"t:t.'''··''J''':'J 'i""~ 1't~'1-':':) (:1"'4.",,(, .,..,~,s".,,,,"""'~"'l}/l.f-"8'ot.~ ··..r"· .':-"""":'1'" '<:Y~••• ••• """7 .••.••~.:·, -i!".,.."'H..••.•:~:f..•..,.(:;f"9""",. .•. ;;."'ii,,;(1AM "1'lofl •••.,..•.·'J~..,·r" 'N':5'>')')" " G"l:I A~ •••• "'-6~N tJ~' .,j.' ••.•..}~If.:".••~·''l~:)·'&. ..;,.'" .:•• _ .•..v ·'''''";''~''·V·''I<4iU'1,(~~''J.'''''''1~'''' '"!l"-:'''''''1"tll.l4lf"MV,MHI,.'64;.'fj", ••Hvf' 'i.;,"J ~'7f';"""""7;''''';''7--'~'' .••..1:' ••, ••!.-"" .•..J ...••1,."'~·. 4- ,t'~~""lf·":'·~,f.U~:'S""'1""" r..-;:r' •..,1.' ..•...:.·..•··":.;" ..•.J~I:O:•.•.~JI· .,_., •..••,r.~.,~ .., ......,Al;. ••.•.. ,.t!-..,A..,"'. +~J "~""tJ.. ~ •.~ ••1. "/"" ~i,..··i"'· •..•.••-'-"'~ .•~·· .,~ ~.•~~_ ..•• ••.••.••••.k! •••••'1~.,..:h .•....•'7.•.·I' .""'./ '"'J'uS "1"" ''1:'1 '}~';;" """"::"'"1"~:';; ~·,..1.t~L"~ -_·"l'-~1.·'1"_":'''1''·'''''' ,.•-;;.,t ",~.$.,,"';~·''''''rlt-(J"5~:~.•""!. ,.,.,~)~~l:;;'••"J~''''''''"':~~''l~I~,,-,dM>':' ~"""-:'U(!I""::;'''':I •·.•f:;,v •..•• .•..•"'1 ••••••••• 'I:J'!I'"
  • 30. Untuk hasil tampilan gambar dengan kualitas yang baik aturlah nilai kontras dengan menggunakan opsi menu Image> Adjustments> Auto Contrast < r f'. • ...,. :;::JJ -.::>C co ' ,I--,c:'""- ...."'c:'7~' 1u_ .••••&' •......•.• MJ•..;,...,.••.•~,iLJc.:.4Jt-:.; 'J •...,.", •.•• ~.e ., ••'1"1U' • ..:ilI?Uf •••••••'., ':.J •..•..•~ .•..•11•• ~ ./«t .. '? •.•..••J~ ••"W~ •• "" •••• '1&_.:.... ~. ••"'....•. ..."•.."'70 .•.••.)~',()11 •.:•• ~.'#'lIft .u;..t~ml~,u$ "'''Jt?~.--;~''''• .,?..~.'ifT"~lNl.a~!r.U Hasilnya akan terlihat tampilan gambar naskah akan lebih kontras daripada tampilan sebelumnya. ,~.,.,u.,....•.."'f.:a"'~D'tI .t,*1"'J- .••~". ., ,.,"o~ ",•.••tl., ••.,"(;j ~~A_.--~'·--m--~~~'I". ''7.j' ., "" f' .Jl,~.x...,-.,J:l ••.,I,:v'*- __ s.,_.;:: ::-.,-..•"'..m.....,(v.'1,f1tt •.• ;)"'bf?t.nrj-"et "'11"'-~'•.•1'Ml.., •.•• &&.c.=:>':''i-1f •.• ~_z~~....w~<_~_ {j •.. .,...&t;f--. .....•lv·~...;,~J~··. .,•..•f.,-·Z/- ..,·, •.•.,;;.:;;:~"'_~/i)"'l fIl •• _ •••.••••..,?M-.- ... ,A';''f"Vl_' u*1 .,.,....'t/.,..:ul':1"'7ir, ,!lAt"Y'" _~/.-1t.t.lt .,....,-f· 1;;-:.,t..,7 •.•~n..-"•.,.q-:;.6-' ., ~••..•~~,~'1~:..•~, .,..··.,-'r~1U"'•.•.,.•.;,. ","'riUl~'1 '::.J .U'~.u •....••..':. ., •...•'?.-n, •••.•_r:;_ ...•..,~_~. v-ot1. "' __ __ ?3"Q.,~?d ••.••.'Uf,. 1U)""r:t,""'J 1.•.•,$ '""1"(J1~~" .,.,,.~•.,.u::;Aa."6f'~"" _•..• __ P.A •••.• _ ...:...':._ .•.•._.- •.• Melakukan proses pengeditan seperlunya pada tampilan lembar naskah. Pada umumnya tampilan naskah dibiarkan apa adanya sesuai aslinya. Namun bila terdapat semacam nod a bisa dihilangkan dengan pilhan tool Patch yang tersedia pada tool di Adobe Photoshop.
  • 31. I Tool Area yang dibersihkan ., ••••.,••.••f· 6-...~.,tm~tM•..~.,Nl1iL-. ,s;&, IfttJ trn ••""" •.•••• .,-4Ujr;.•.•Mnt ., ••n~? ••••t __ "" • ~ ttHt '# Ie" o-/f' rn Q .,M"? .•~.'lt •• ,,-.uf4O':l_., .••"t.J IfU~ ••...•••.,.•••n ~ G'" () .,..n "1~l}?...,,<fII:"-'"'..A, •...•...,..a. ilm •..• e-pt-» MT1wn.,.,..,).,~.,u ••..••.4f)1.'tft ~')8.'P1/W, .•..•.$' "onJ'''d'~~ ,fIJ u,.'i<U~'?'Ot ~~oU •• .I'•.l'._ •• ~..:..~_ •• ~_ •• ~." .., f ,..-.,? ., -..,fc':i .•.•~-~ 4l"",_ •••(1.•.•~.,=t.., ~ ~ .,A. '.,ff...• ., ..•~ ~~A~~~ •••~~~-~~--~~~ .,.....•....,""f·1I'l.•.•..R."1•.•.•..,~CA.,<5.* 1M _&., .....~Q ~ 'l'Q•••••••~r"'?(V."'.Ioq ••• ~ ., 3...;:;r*i.& eo -11';' •.•••,•.•..,.,•••..,ItA •.•.•.':''')"1f"·'" ,,J;:( '"•••~.•.•~ ~ u 0, .8..e.i f~ .•.•.,O.~...;,•....o••.bt_*'" ., f'1-'7:I A-f'.,•..•.,~ ' "1.•.••••"i;....., .•.•••., .,••••.•"""•.•'6 g41.,&t> ••.•, •••., ."'" _....":{"~"'U'1(]••i)i. ?«m.""" ••.••~; ••••_ """"""'f- Ii; ..,m'>': tm...v"", , ~I~· "ic:4It t... ., .,.10.. .,•..., ., .,_, .,,,,,., •••,,,,,b,,,,,, .........,""'1-.,0.. .,....,' "-''1~",,;4',,"7?~"7 - El " IG " I. o A Hr"o.,tl)f' "'. R 2'" Jl G ~1~ • ••• +. II. 3 •• l*1er. Ch~!'M rq~tor ••1. R' JI. G' e: +. x 1.22 y 5.36
  • 32. Untuk memeriksa ukuran tampilan gambar yang dihasilkan pilih opsi menu Image> Image Size, di sini akan ditampilkan nilai ukuran da.n resolusi gambar yang dimaksud. Klik OK bila sesuai dengan ukuran yang diharapkan. I. T. ".A. J./. I-' -.=; :'LJ '"fYUI '7 MJ flSfJ. (U) ~ ItfJ (ffl) w ~ (J U () Da.m'1om~" ~ /' II 'M '7'0(l'HI fNI tJm ~ '7 Ml /; (E/] !WI ~ • 0 trn om am fI.A fI.A I1Sl2 fYUJ. Q.n ttJJ om om 2 , "'''6 U U "1 tKl ,.,.,U> i €I ~ tT/ tAA ~ ('"' '?(1<1' '? IU:l '1M Nn flA om 1M? '1em '1"1ll.. 14:»9 tTJ rr)'J'?d~IJ~~ o 0 fNI ...:I#. '? om rl:.JJ(l;jl tTJ!WI o C'" 0 II fNI em fF1JMn nII...m Dc""".", Proper!"", 2lp..,....".,1e "'- B>:~",~ .om i rr.n Ml tUn II<) fI.A '1 ('"' .I!l.-'- " -.. ",.., n ft •• "'... & /I..., 4-.1'1 II Langkah terakhir adalah melakukan proses penyimpanan file gambar (Save), dengan memilih opsi menu File> Save. :;IC1,o!::e .. :~"':nA~ .. Opo.-nRec/!!-d H •.••..l.,.,.?Hl""' .•.•11~;,...•0j•.~-rJ-t't") ~cm N.•vi •.~(>r ••r. 'C:.5>!' Cttf."W "'(f •.•ll"'l=t''1·~e.~ "'j..'l,f;);..,':(,'l.'e. R ~ G :::;o'/ell5. S'it+Ctrl+S ~~aM~aM~'~~~~~~~~~ • A~+ t+Ctrl+S Q 0 0.. 0 .,,,,)"jtClj °t' ~":Uof""""'JA.f'~'Y"<5'~ +. "W •. -.AMt'I ?U'~<U";"?lUAm.Af:j"""'tr'((j'''''''' ["(<Of! ;::r "'iJ<,»ri"1,e..a_~~,•..•~.u""~.M"Ju L.a)'.r. (h- E!:! t «.<.3':'i-,f,LMho» ~~,..,.•.•eJ""'~CJ~ WOIt-9'()I~ u"~,~"~i!.1f.%~~?O·-J::..~.-uct,:,~Mt&l'lt •. r~ I" ~OMOle 'l •.•f'lc<t••7J.••~·..,""'7~'"1 •.•••.•.•.1~·" ~te info ... "1.m •••"..•.•.•..•,"l,.-o:;.•_.- •..•Jr:..qi"'l •.•..•_, U,~"dni •.."?i)(nn.t ?""''''''''' •••••"C#oj ;,.", :)Q1J'" 5a:uP .. ;r~'t+Crri+P "'7 ••.••..,""'t·="tlflt tW11Pre't~. Ctr!+P - ,-... ~, :It,,t ... A1t+Cl'1+P "_t-...'7c:"" .•..•.,.."~?HJ~J ••••.•...•c."z... ...,.l.e " 1 :>t'",,'~Cop}' At+$hfI+CtrI+P tm.mollhl~~I~,-;..,r:.."''''J"__."'AA,~.a IUff(lIO" ·},.,.,·.· •.••'1•.•r••.•c21." •••• ':::J ••.• ~ .•.• ,~.:J. bt. C~I *}tn, ., ••..,.]HJ """r; ""-"-~i.'ltloA':'.. """~4)J.a. «n""'.'cm~-::...,u.t_..••}M~1 ••l,f}, ('f70~"".31 ',,4 J ., •.•.•..,(!J"};;.; .•••, '1'},:..'i •..•~.1 .•..•~~ ••.• •• ~__ R•.t'._ •• ~•••••• _ •• ~~ ••
  • 33. Tentukan penyimpanan folder untuk gambar halaman naskah, dan beri nama file pada kolom File Name dan tentukanformatfile dalam hal ini menggunakanformat TIFF. Bila sudah ok klik tombol Save. , "'!'- ',to 12 ;.:, Il>olo ! ~,'tl: y, 0../. l~. Z. ;;g.~ . .1.•... {. T. e ".~ • • ,,1 ,"!Ji. v. "i '-' ~ :L:J d.l1D -J>}.If." Fl ecent, I Oo~t" ~ MyOO:U:llet"'tS ----------------------I ~ '.1 :fd••.••..."'. ""k<lh ",U ., : My tJe(~k I F":(m~t WaM'lMIIU •..•i , L ~ ·_~_~ __ ~ ~J S~'eGr;J~I~ Sove' f]A.. Copy Terdapat pilih TIFF Options. Pilih NONE pada opsi Image Compression untuk menghasilkan kualitas gambar maksimal, lalu tekan tombol OK. ~~~""}W"1"~' ••..• ""=~#~'W'r;~'" ;ffim--J="~""'''''' -'"T'-.~ r"'i-· ••.rr· - < • It;~~~~.~hol(l~~J1,,.[1J~II~led.~,~ 15~ (R(iBlJ. $. • *d, ~ • "rl File' Edt Image Lay"" Seled Ftlter Vi<!N, W'">dow H!$ ).". i,~ ~ 0 R.,it. Wi"~~..,,'.r(> m 01;:>.,'. P>l.H•• ,.;I If- I) ~.!. ~, t:f. f. (,,/./. , ·7"ffi . .:J.!., ~ i/.CJ. !J.•... ~, T. 8 !',~. J../. :,"1 L:l,. o m;;q" CompressiOn (;)NONE OLZW~ oZIP oJPEG Byte ()"der (O) Blvl PC 0,,· inhy,h
  • 34. Berikut tampilan satu file gambar halaman naskah yang telah dihasilkan pada folder penyimpananfolder file yang telah ditentukan. -l :,:,~-)t{; .:- J '_. r [-:t:'_ e-t:s - . ! ~;.c~ j 'yC~J:~ 3·•••Fq.pv (" ) lO(.~ l :.Jt. ( , • --l~'"'JSl.S"1 - .....l:>OCUJl!'nts <!fld Settrqs • -J~ 0- , -A. t.r-~ ..••~¥03 ....J(~ .J f~'$<-too .It- ",rL",~,:~