Fungsi perpustakaan adalah mengumpulkan, menata, dan menyediakan berbagai bahan perpustakaan serta melestarikan koleksi yang bernilai budaya. Perpustakaan Nasional RI memiliki koleksi tua dan langka yang perlu dilestarikan agar informasi ilmiahnya tetap tersedia untuk peneliti masa kini dan masa depan.
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
1. Fungsi suatu perpustakaan adalah mengumpulkan, menata, melestarikan, dan menyediakan
bahan perpustakaan dalam berbagai bentuk. Jenis bahan perpustakaan tersebut terdiri dari
bahan perpustakaan konvensional seperti monograf, surat kabar, peta, majalah, manuskrip dan
lain-lain serta bahan perpustakaan media baru seperti film, foto, rekaman suara, audio visual,
piringan dan lain-lain yang mempunyai kemampuan memuat atau merekam pengetahuan dan
pikiran manusia. Semua bahan tadi merupakan ungkapan kehidupan intelektual dan budaya
pada suatu masa dan tempat tertentu.
Sebagian besar koleksi Perpustakaan Nasional RI merupakan koleksi yang sudah tua dan
langka. Oleh karena itu, dokumen yang mempunyai nilai budaya bangsa yang tinggi itu perlu
dilestarikan dan dipelihara sehingga kandungan informasi ilmiah dokumen asli tersebut dapat
terus berlanjut tersedia untuk masyarakat peneliti dimasa sekarang dan masa mendatang.
Perpustakaan dengan koleksinya yang lengkap merupakan sumber utama dalam pelayanan
informasi. Sebagai sumber informasi, koleksi perpustakaan tidak hanya terletak pada bahan
tercetak atau tertulis saja, tetapi dapat dalam bentuk mikro dan digital.
Alih media bahan pustaka merupakan salah satu dari strategi perpustakaan dalam melestarikan
koleksinya, terutama koleksi khusus seperti naskah, surat kabar, peta dan buku langka. Koleksi
bahan perpustakaan dalam bentuk teks atau gambar dapat dialih mediakan menjadi 4 bentuk,
yaitu: 1). Alih media ke dalam bentuk mikro; 2). Transformasi digital; 3). Fotografi dan 4). Foto
copy.
Alih media ke dalam bentuk digital merupakan strategi yang banyak dipilih oleh perpustakaan,
arsip maupun museum di seluruh dunia, karena memberikan sejumlah pendekatan alter-
natif untuk keperluan yang berbeda, antara lain sebagai contoh: transformasi digital selain
memberikan tampilan hitam putih dan berwarna juga dengan resolusi rendah, sedang atau
tinggi yang dapat diakses secara online.
Pedoman teknis preservasi: alih media bahan perpustakaan menggunakan fotografi digital Inl
merupakan petunjuk yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pelestarian pada
Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI untuk melestarikan informasi hasil
budaya bangsa yang terbuat dari bahan cetak kertas dan media lainnya.
Pedoman ini berdasarkan standar internasional ANSI (American Nasional Standard Institute)
dalam memproduksi, maksudnya obyek digital dibuat untuk melindungi kandungan informasi
dari bahan perpustakaan.
Di dalam pedoman ini disusun secara lengkap prosedur-prosedur yang harus diikuti dalam
pembuatan obyek digital dengan menggunakan kamera digital, sehingga setiap obyek
digital yang dihasilkan memenuhi tujuannya, yaitu untuk pelestarian dan untuk,mempermudah
kegiatan layanan. Oleh karena itu, maka obyek digital yang dihasilkan dibuat dalam
3 generasi, yaitu: a) master digital dengan resolusi minimal 300 dpi (untuk pelestarian),
b). turunannya untuk layanan online dengan resolusi 70 dpi dan c). turunannya untuk kegiatan
layanan multimedia dengan resolusi 70 - 100 dpi.
2. Digital Photography repro adalah proses repro digital dengan perangkat fotografi.
Beberapa faktor yang menjadi dasar Digital Photography repro yang baik adalah:
1. Kondisi media yang direpro (baik, rusak, atau berjamur),
bisa direstorasi secara digital
2. Kualitas alat yang digunakan, seperti lensa atau kamera dan pencahayaan
kamera DSLRatau Medium Format, Lensa macro fix, dan lampu studio.
Penggunaan kamera pocket sangat tidak dianjurkan dalam hal ini.
3. Kualitas Image yang digunakan (setting image size pada kamera), apakah
menggunakan JPEGatau RAWfile format
4. Penguasaan teknis dari seorang Reprographer.
Tanpa dukungan akan pengetahuan tentang fotografi dan pencahayaan, hasil
duplikasi seorang reprographer tidak akan maksimal.
Secara digital media hasil reproduksi menjadi sangat fleksibel, file repro bisa langsung
digunakan untuk pencetakan dengan resolusi tinggi maupun untuk website dengan resolusi
rendah. Kelebihan lain adalah, waktu yang diperlukan untuk proses repro digital lebih cepat
dibandingkan scanning (1:5).
3. Dalam teknik reprografi, ada sedikit pertimbangan berbeda dari sisi alat dibandingkan foto-
grafi biasa. Kualitas kamera digital, lensa dan ketajaman menjadi prioritas utama.
1. Kamera Digital compact (Pocket)
- Perbedaan pandang jendela bidik
- Tidak ada Sincro flash dan mode Manual
- Penampang sensor keeil
- Lensa tidak bisa digonti-ganti
2. Kamera Digital ZLR (Zoom Lens Reflect)
- Penampang sensor lebih besar dari compact namun tidak lebih besar dari SLRtipe
tertentu
- Lensa tidak bisa digonti-ganti
- Mempunyai pengaturan Manual dan Sincro flash
- Jendela pembidik searah dengan lensa melalui sensor (motion slow viewer)
3. Kamera Digital SLR(Single Lens Reflect)
- Penampang Sensor bisa setara film 135 (fullframe) atau lebih keeil
- Lensa bisa digonta-ganti
- Jendela pembidik searah dengan lensa melalui eermin (real viewer)
4. Kamera Digital Medium Format
- Penampang sensor sangat besar, melebihi film 135 dan bis~ setara film 120
- Lensa bisa digonta-ganti
- Jendela pembidik searah lensa melalui eermin (real viewer)
4. 1. Kamera bisa diset secara manual, untuk pengendalian cahaya dan bukaan lensa
2. Mempunyai Sincro flash untuk terhubung ke lampu studio
3. Lensa bisa digonta-ganti, supaya bisa menggunakan lensa berkualitas baik untuk
repro
4. Bisa dikendalikan melalui Remote capture dari komputer
5. Mempunyai penampang sensor yang besar (APe, Full frame & Medium size)
Dari kriteria diatas, bisa diketahui bahwa kamera yang benar-benar layak untuk reprografi
adalah yang bertipe SLRatau Medium Format. Tidak menutup kemungkinan penggunaan
kamera ZLR atau Pocket Pro seperti Canon G10 atau Gll, asal kamera tersebut memenuhi
kriteria 1 dan 2 diatas.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan selain ke 5 kriteria diatas adalah besarnya Mp (Mega-
pixel). Namun Mp bukan satu-satunya acuan yang menjadi dasar bahwa dengan Mp yang besar
maka kualitas image manjadi semakin baik, faktor lain yang harus diperhatikan adalah besarnya
penampang sensor (perekam image) pada sebuah kamera digital.
Misalnya: sebuah kamera digital pocket bisa saja mempunyai nilai Mp yang sama dengan
kamera SLR,katakanlah 8 Mp, apakah kualitas gambar yang dihasilkan setara? tentu saja tidak,
karena penampang sensor SLRumumnya lebih besar dibandingkan dengan sensor
kamera pocket.
5. Sensor pada kamera pocket mempunyai sensor type antara 1/2.5" '" 2/3" sementara untuk
kamera SLR, sensor bisa diantara 4/3" '" 35 mm, tentu saja untuk kamera Medium Format
besarnya 2x dari 35 mm.
6. Canon CMOS
sensor,
EOS4000
Foveon X3
sensor,
Sigma S014
Sony CCO
sensor,
Nikon 02X
Sensor Kamera
Medium Format
Pada dasarnya, kamera yang mempunyai penampang sensor yang besar, akan makin baik
dalam merekam detail dokumen saat melakukan repro.
Lensa adalah jendela dari sebuah kamera, momen yang dibidik oleh kamera akan melalui lensa
terlebih dahulu sebelum direkam oleh sensor. Maka lensa yang baik, akan menghasilkan
momen yang baik pula. Secaragaris besar, ada 3 jenis lensa berdasarkan fungsinya:
1. Lensa Zoom
2. Lensa Fix
3. Lensa macro
Lensa Zoom
LensaZoom adalah lensa dengan beberapa pilihan jangkauan yang dikemas dalam satu lensa,
misalnya 18 - 200 mm atau 18 - 55 mm, artinya jangkauan rentang lensa ini mulai dari 18 mm
sampai 200 mm. Kelebihan lensa jenis ini adalah, kemudahan bagi pemakai untuk tidak gonta-
ganti lensa untuk mengubah jangkauan dari wide (jauhj lebar) menjadi tele (dekatj sempit).
Namun bukan berarti lensa ini tidak mempunyai kelemahan, lensa jenis ini sering kali gagal
focus pada jangkauan tertentu dan relatif tajam dijangkauan tertentu pula, hal ini disebabkan
karena cara kerja lensa secara mekanik mempunyai titik api yang selalu bergerak tergantung
jangkauan yang digunakan, sehingga hasilnya relatif kurang tajam.
7. Lensa Fix
Lensa Fix adalah lensa dengan jangkauan tunggal, artinya tidak banyak pilihan jangkauan.
Ketika pemakai hanya mempunyai lensafix wide, maka tidak ada pilihan jangkauan untuk
menjadi tele. Lensa Fix dibagi 3 kategori:
1. Lensa Fix Wide (16 mm; 18 mm; 24 mm; 35 mm), distorsi melebar
2. Lensa Fix Normal (50 mm; 60 mm), normal tanpa distorsi
3. Lensa Fix Tele (100 mm) macro
Kelebihan lensa fix adalah ketajaman yang lebih dibandingkan lensa zoom, karena lensa fix
mempunyai titik api tetap dan tidak berubah-ubah. Kekurangan lensafix adalah, sulit
mengatur jangkauan ketika ruang pemotretan terlalu sempit atau terlalu lebar.
Lensa Macro
Lensa Macro adalah lensa khusus yang dieiptakan untuk pemotretan benda keeil, fasilitas
macro bisa terdapat pada jenis lensa zoom, fix, atau lensa khusus macro. Jarak pemotretan
dengan lensa macro terhadap objek biasanya hanya beberapa em saja. Kekurangan lensa
macro adalah OOF (Oept Of Field/ ruang tajam) yang sempit, sehingga tidak coeok untuk
repro dokumen besar.
8. 1. Lensa harus mempunyai ketajaman yang lebih
2. Lensa sebaiknya mempunyai titik api yang tetap
3. Lensa tidak menghasilkan efek distorsi
4. Lensa sebaiknya mempunyai fasilitas macro
Maka pilihan lensa yang tepat pada reprografi adalah dua buah lensa dengan pilihan jangkauan
yang berbeda, yaitu 50 mm dan 100 mm macro. Namun untuk menhindari kebutuhan lapangan
yang tidak terduga, maka lensa zoom 17 - 85 mm eukup diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan, ketika semua lensa fix tidak memenuhi jangkauan besar kecilnya dokumen yang
ada. Misalnya ketika tiba-tiba harus memotret dokumen besar berukuran Al, tentu saja
dibutuhkan lensa bukaan lebar 17 mm. Namun resiko distorsi dan penurunan ketajaman sangat
tidak terhindarkan.
Secara ideal, maka kondisi seperti ini tidak bisa lagi dipenuhi oleh kamera SLR(APS-C size)
dengan penampang sensor yang keeil, dibutuhkan kamera Medium Formatdengan penampang
sensor yang besar untuk mendapatkan ketajaman maksimal pada repro media berukuran
besar.
9. 1. JPEG(Joint Photographic Experts Group)
2. TIFF (Tagged Image File Format)
3. RAW format
JPEGadalah ekstensi file yang sering dan umum dipergunakan karena mempunyai ukuran
file yang eendrung keci!' Pada awalnya, ekstensi file ini dibuat sebagai file yang khusus untuk
pengiriman media lewat web dan mempunyai tingkat kompresi yang besar.
Format file ini bersifat loseless, artinya setiap metode penyimpanan yang dilakukan dengan
memilih ekstensi ini akan terjadi penurunan kualitas image seeara berkala. JPEGfile hanya
coeak untuk penggunaan dalam pengiriman email attactment dan keperluan eetak foto lab
Matte: I None OS
Image Options
Qualty: F IMalOmUm :s
:5l'lalfI! 1Ir. Be
Format Options -------,
I' Baselne ,Sl<Indardl
("'I Baselne Optimized
("'., Progressive
Scans; r;--s Kompresi maksimum, pada option JPEG dalam
program Photoshop. Ini adalah pilihan terbaik
untuk format JPEG.
~--
]I ~
~
3 P' Preview
•....•. 111..
Kompresi Low, pada option JPEG
dalam program Photoshop mem-
buat detail warna dan pixel image
menjadi rendah
FOffilit Options -------,
I' Base.,e 'Stand.rd")
(' Baselne Opttrlz.d
r Progressive
seaos: ~
10. Kompresi Super Lo~ pada option lPEG dalam
program Photoshop memperparah kondisi
image atau dokumen yang sudah direpro atau
di scan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika
dokumen yang direpro adalah teks berukuran
kecil, tentu saja sudah tidak bisa dibaca lagi.
Matte: I!'lone
r Image optlons ~ I
! QU'Ity: fO ILow .3 i
(y=====,",",,=o.l
Hal seperti ini bisa merusak hasil repro, jika
seorang operator scanner lalai memperhatikan
parameter ini pada saat saving file dengan opsi
lPEG.
:- Format Optlons
! r. B, •• ~e ,Standard')
I r Baseline Opti'rized
I r Progressive
ISCi<1S;~
dengan kompresi maksimum, namun tidak eoeok sebagai format file penyimpanan data
untuk kualitas terbaik.
TIFF adalah format file terbaik untuk penyimpanan data, ekstensi file ini akan konsisten
menjaga kualitas image dari sisi kedalaman warna (color dept), kualitas pixel dan tidak
bersifat loseless. Format TIFF mampu menyimpan kualitas kedalaman warna sampai 32bit/
channel, hal ini tidak mampu dilakukan olehfileJPEG. TIFF juga mampu mengkompresfile
sampai ukuran keeil tanpa mengurangi kualitas.
TIFF Options ~.(i:J
Image Compression -----,
CO" NONE
r rn'l
r ZIP
r JPEG
QJalitv II r'l,xrnu'Tl S
I
:Pixel Order
CO" Interleaved (RGBRGB)
r Per Channel (RRGGBB)
[
Byte Order
r. 13M PC
r M,rntosh
r Save Image Pyramtd
r S;JV8 Transparen:y
layer (ClTlJressKJr"' -----,
r RLE (faster saves, agge' flies)
r ZIP (slo •••.•.er saves, srnafiel fi1e:::)
r Discard Layers- and Save a Copy
Tabel kompresi TIFFpada program Photoshop.
Pilihan kompresi UW akan memperkecil ukuran file
dalam satuan Mb, namun cendrung tidak mengurangi
kualitas image.
11. RAW adalah satu-satunya format file yang hanya dihasilkan oleh kamera digital professional,
umumnya hanya tipe DSLRdan Medium Format yang mempunyai ekstensi file ini.
RAW bukanlah file yang siap dikonsumsi untuk pencetakan, RAW adalah file stengah jadi,
artinya file ini masih mempunyai tabel parameter dan hanya bisa dibuka dengan program
khusus, seperti software bawaan kamera dan Adobe Photoshop.
File RAW menyimpan beberapa fungsi parameter yang sebelumnya ada di seting kamera,
sehingga kesalahan yang dilakukan pada saat memotret bisa ditanggulangi dan diubah lewat
file ini. File RAW adalah file digital yang secara fungsi dan kegunaannya mirip sekali dengan
negative/ positive film, dimana sebuah negative film mampu dicetak dengan pembesaran
tertentu, warna yang bisa diubah-ubah, dsbnya tanpa distrosi kualitas, demikian juga halnya
dengan file RAW.
File RAW mempunyai beberapa istilah nama berdasarkan produsen kamera digital, misalnya:
*.3FR (Hasselblad), *.DCR, *.K25, *.KDC (Kodak), *.CR2 (Canon), *.ERF (Epson), *.MEF
(Mamiya), *.MOS (Leaf), *.NEF (Nikon), *.ORF (Olympus), *.PEF (Pentax), *.RW2 (Panasonic)
dan *.ARW, *.SRF, *.SR2 (Sony).
Rocovay
c==~-----FlILO;tt
c-----===Blocks
cc==------Il<>;t<nes,
12. 1. JPEG
Hanya cocok untuk publikasi alih media seperti web portal, cd interaktif, dan tidak
baik sebagai media penyimpanan jangka panjang.
2. TIFF
Sangat baik untuk penyimpanan jangka panjang dan cocok untuk digunakan sebagai
file publikasi, pencetakan ulang atau reproduksi, dsb.
3. RAW
Sangat ideal untuk penyimpanan jangka panjang. Dengan ekstensi file yang tidak
umum, RAW sangat aman akan gangguan virus yang cendrung merusak ekstensifile
tertentu.
Penyimpanan dokumen langka denganfile RAWibarat menyimpan naskah kuno yang
sesungguhnya. RAW menyimpan kualitas image yang tinggi dan paramter yang bisa diubah,
sehingga siap digunakan untuk keperluan apapun termasuk pembesaran dalam reproduksi.
Kesimpulannya adalah, gunakan penyimpanan jangka panjang dalam format TIFF dan RAW
untuk bank data sebagai arsip digital, sedangkan JPEGcukup digunakan sementara, untuk
media publikasi ringan saja.
Satu hal yang harus diperhatikan terhadap konversi Format file adalah, file yang sudah men-
jadi JPEGtidak akan bisa ditingkatkan kualitasnya hanya dengan melakukan Save As menjadi
TIFF.Proses yang benar dalam konversiformatfile adalah dari RAW menjadi TIFF kemudian
dari TIFF baru menjadi JPEG,bukan sebaliknya.
Pixel adalah singkatan dari picture element, istilah ini hanya dikenal dalam dunia digital
image, dimana setiap foto atau image dokumen hasil repro adalah gambar yang tersusun oleh
banyak pixel. Semakin banyak pixel dalam foto semakin halus foto tersebut.
Pixel dalam kamera digital di tampilkan dalam bentuk pixel dimensi, atau istilah umumnya
adalah MP (Megapixel). Misalnya sebuah kamera Canon 350D mempunyai pixel dimensi
3.456 x 2.304 pixel = 7.962.624 (8 Megapixel), dengan penampang sensor sebesar 4:3.
Dengan jumlah pixel tersebut, maka kamera 350D hanya mampu dicetak pada ukuran tertentu
saja. Pixel dimensi dan aspek rosio penampang sensor sangat menentukan berapa besar file
tersebut layak untuk direproduksi.
Zoom
13. Hal lain yang juga mempengaruhi kualitas file image adalah resolusi. Istilah resolusi biasanya
diwakili oleh dpi (dot per inch). Dpi dalam reproduksi mempunyai standar baku sebesar 300
dpi. 300 dpi ini mewakili 1:1 dari ukuran pixel dimensi pada fotol dokumen, artinya jika sebuah
foto berukuran 4 x 6 em dan mempunyai resolusi sebesar 300 dpi, maka ukuran sebenarnya
yang layak untuk dicetak hanya 4 x 6 em saja, tidak bisa melebihi ukuran tersebut.
Kesalahan dalam persepsi ini bisa menghawatirkan, ketika operator melakukan scanning film
yang berukuran 2.6 x 3.5 em dengan resolusi 300 dpi, maka foto yang discan pun hanya layak
dikonsumsi seukuran tsb, sehingga tidak layak untuk reproduksi.
Konsumsifile berlaku baik eetak maupun untuk keperluan lain seperti cd interactive maupun
website. Maka untuk film berukuran kecil, proses scan yang layak harus menaikkan resolusinya
menjadi 5x lipat atau minimal 1500 dpi. Menaikkan nilai dpi adalah semata-mata untuk
memperbesar ukuran pixel dimensi darifilm tersebut sehingga layak untuk reproduksi pada
pembesaran tertentu.
Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh operator scan adalah karena lambatnya proses
scan dengan resolusi tinggi, bisa memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari hanya
untuk beberapa dokumen saja, tapi ini adalah resiko yang harus diambil demi menjaga
kelestarian dokumen langka, setidak-tidaknya alih media yang dilakukan bisa mewakili naskah
atau dokumen aselinya.
Satu-satunya eara untuk menanggulangi masalah lambatnya eara kerja scanner adalah,
merepro film dengan kamera digital atau menggunakan scanner khusus film dengan ekspose
keeepatan tinggi. Dengan kamera digital, proses kerja jauh lebih eepat, dan kualitas akan lebih
terjaga, terutama jika dilakukan dengan kamera Medium Format.
14. Setelah mempersiapkan alat untuk dipergunakan, perlu pemahaman eara kerja peralatan
tersebut. Pengetahuan dasar tentang eara kerja kamera, pemasangan lensa yang benar dan
pengoperasian komputer, sangat perlu dimiliki oleh seorang reprografer.
Pengoperasian Kamera Digital
Prinsip dasar pada kamera digital maupun kamera analog (manual) tidak jauh berbeda,
prinsip dasar yang membedakannya adalah materi/ hasil dari foto, yaitu berupa data digital.
Beberapa parameter penting dalam kamera Digital SLR(DSLR)antara lain:
1. f (Aperture/ diagfragma)
2. Shutter speed (keeepatan rana)
3. ISO speed (kepekaanj sensitifitas sensor)
4. Setting Quality (format file/ image size)
5. White Balance
f (Aperture/ diafragma)
Adalah parameter bukaan lensa dalam menerima eahaya, fungsi ini seeara mekanik diatur di-
dalam ruang lensa, yang bekerja menutup dan membuka otomatis saat kamera dioperasikan.
Nilai f terdiri dari: fl.4; f2.8; f4.0; f5.6; f8.0; fll.0; f16; f32. Makin keeil nilai f artinya makin
besar bukaan lensa, yang berarti makin banyak intensitas eahaya yang masuk melalui lensa,
sedangkan nilaifyang semakin besar, maka makin sedikit eahaya yang masuk melalui lensa.
Nilaifyang besar memberikan konsekuensi ketajaman yang sempit, misalnya dokumen A3
difoto denganfl.4 maka bisa dipastikan, bagian pinggir dari dokumen akan tampak blur
(kabur), sementara dibagian tengah tetap tajam. Hal ini terjadi sebaliknya jika nilai f besar,
misalnya f8 atau f16, maka dokumen akan eenderung tajam dari sisi tengah sampai pinggir
dokumen.
15. Shutter speed (Kecepatan rana)
Adalah parameter kecepatan rana celah, yang berfungsi sebagai jendela penutup untuk me-
Iindungi sensor dari terpaan cahaya yang masuk melalui dialragma (I). Secara mekanik, fungsi
ini diatur didalam body kamera didepan sensor digital.
Pada kondisi pemotretan untuk mendapatkan pengukuran yang normal secara pencahayaan,
nilai diafragma akan selalu diimbangi oleh kecapatan rana. Kecepatan rana sangat bervariasi
pada tiap kamera digital, sebagai contoh kamera Canon 350D mempunyai seting kecepatan
antara Bulb, 30 detik sampai 1/4000 detik. Nilai Bulb adalah nilai bukaan rana tak terhingga,
sesuai keinginan fotografer untuk dibuka secara terus menerus, fungsi ini digunakan untuk
memotret dalam kondisi yang sangat minim cahaya, nilai 30 detik artinya rana hanya dibuka
selama 30 detik, sementara nilai 1/4000 detik artinya rana akan dibuka secara singkat hanya
butuh waktu 1/4000 detik saja.
16. Parameter Shutter speed pada kamera digital
Canon 500, ditunjukkan 1/40 detik
Semakin lama rana dibuka semakin banyak cahaya luar yang masuk, namun untuk kasus
pemotretan objek bergerak akan tampak goyang/ blur, sementara semakin singkat rana di-
buka, maka kamera akan semakin singkat menerima cahaya. Speed tinggi seperti 1/4000 detik
bisa mematikan gerakan objek yang difoto seperti mobil formula-1, dan butuh cahaya yang
terang (kuat) seperti flash pada lampu studio atau panas terik matahari pada siang hari.
Untuk mengatur secara manual fungsi dari f (aperture) dan Shutter speed pada kamera, pilih
mode selector M pad a bagian atas kanan kamera.
Pilihan M untuk mode selector Manual
pada Canon 500
17. ISO speed (kepekaan atau sensitifitas sensor)
Adalah para mater untuk mengatur kepekaan sensor terhadap cahaya. Nilai pada kamera
digital berbeda-beda tergantung tipe dan kelas kamera. Untuk Canon 500, nilai ISO mulai dari
Auto, 100, sampai 3200 dan tambahan Hl atau H2. Untuk pemotretan dokumen, tidak
disarankan menggunakan ISO tinggi. ISO terbaik yang digunakan adalah 100, dan maksimal
pemakaian untuk cahaya minim diposisi ISO400 sampai ISO800.
Setting Quality
Adalah seting kualitas image, atau format file yang akan disimpan oleh kamera digital. Hanya
duaformatfile yang akan disimpan oleh kamera digital, yaitu JPEGdan RAW. Untuk JPEG,
kamera menyediakan beberapa pilihan kualitas mulai dari Small, Medium dan Large. Pada
kamera Canon 500, pilihan penyimpanan file bisa dilakukan 2 jenis file sekaligus, yaitu RAW
dan JPEG, Hal ini bertujuan supaya hasil pemotretan langsung mempunyai 2 format file yang
bebeda, JPEGbisa langsung digunakan untuk kebutuhan web atau cetak, sementara RAW
sebagai arsip master untuk bank data.
,;C6 - 4'00 (hkit 8r~ ~ .
Penggunaan ISO tinggi akan ~~)
menyebabkan gambar/ dokumen
menjadi kasar (bebintikJ, istilah ini
disebut sebagai Noise. Sementara
penggunaan dengan ISO rendah, akan
menciptakan hasil repro yang ha/us.
Pilihan RAW dan lPEG Large
pada kemera Canon 500
18. Quality Size format:
L = Large (maksimum pixel dimensi)
M=Medium
S = Small
RAW = original RAW pixel
(maksimum pixel dimensi)
SRAWl = Small RAW 1
SRAW2 = Small RAW 2
Pilihan Large pada RAW/ JPEGakan
menentukan pixel dimensi secara
optimal (maksimum), sperti yang
ditunjukkan gambar 4752 x 3168 pixel
(15Mp).
Sedangkan dengan pilihan Medium atau Small, pixel dimensi akan dikecilkan (tidak
menggunakan pixel maksimal dari kamera tersebut), sehingga file akan menjadi kecil, dan
kualitas tidak sebaik jika menggunakan RAW maupun JPEGLarge.
White Balance
White Balance telah dijelaskan pada bab sebelumnya, namun setiap kamera digital
mempunyai tingkat variasi White Balance yang berbeda, seperti halnya kamera Canon SOD.
Berikut contoh seting White Balance pada kamera SOD:
Berikut keterangan secara berurutan
berdasarkan sumber cahaya:
AWB = Auto White Balance
Daylight = Cahaya matahari
Shade = Cahaya dibawah bayangan
Cloudy = Cahaya berawan
Tungsten = Cahaya lampu pijar
Fluorescent = Cahaya lampu neon
Flash = Cahaya lampu flash
Preset = Custom WB berdasarkan
sumber cahaya apapun
K = Kelvin,
mengatur temperatur dalam satuan
derajat Kelvin secara manual.
Untuk penggunaan repro dokumen, gunakanlah pilihan flash atau K diposisi antara 5500 K
sampai 6500 K sebagai pilihan yang tepat, supaya hasil repro tampak dengan warna yang
sesunguhnya.
19. Software yang digunakan adalah software EOs bawaan kamera, dalam hal ini adalah versi 20.2.
Software ini tidak membutuhkan serial number dan kompatible dari mulai Windows XP
sampai Windows 7, bahkan bagi pemakai yang menggunakan Apple computer, software ini
juga ikut disertakan dari mulai versi lOA (Tiger) sampai 10.6 (Snow Leopard).
EOS50U
Buku Manual kamera
dan CD EOSDigital installasi v.20.2
Ada banyak paket software yang di bundel dalam satu cd, namun kita hanya membutuhkan 2
software utama saja untuk remote capture, yaitu:
1. EOs Utility
2. Digital Photo Professional
EOS Utility
EOs Utility adalah paramater untuk memanggil seting kamera yang bisa ditampilkan secara live
dari kamera ke komputer,ieature ini akan menampilkan semua informasi yang ada di
kamera seperti:f (aperture), shutter speed, 150/ Quality size, tempat penyimpanan hasil
capture, dsb.
Double klik
EOS Utility
20. Digital Photo Professional
Program ini dijalankan setelah menampilkan parameter EOSUtility, panel parameter ini adalah
tempat untuk menampilkan foto-foto dokumen hasil repro via remote capture. Seperti
halnya Windows Explorer, kita bisa mengakses dokumen-dokumen yang telah disimpan, baik
yang baru maupun dokumen lama yang pernah di repro sebelumnya.
Double klik
Digital Photo Professional
• De~Cfl
~DM~Ooo..rnlIrt'
1-; ~ MyCOlTctJ.er
1:¥I.cJ«jOoill.(q
'i:yDATA(D:)
+..J"Dlo1>-RN1cw;..e([:)
(JIC¥l)nE05SOOO6Z
"+" Q Sh¥ed00CJtl'lel't$
~w,..,.CIocur>ents
fo Myfl!lt..,.ykP!aus
e -J Cd, IIdl.any harilQ
0_I1.w~RcvodhDJlunr:
21. Posisi Tripod dan Kamera Digital
Lepaskan semua kaki-kaki tripod, dan ubah stand kepala tripod menjadi posisi horizontal.
Untuk lebih jelasnya bisa mengikuti instruksi pada saat workshop berjalan.
Bagian belakang
~ stand vertikal
Keterangan:
1. Buka pengunci, dan lepas semua
kaki-kaki tripod sampai batas maksimum, dan kunci kembali
2. Tarik keatas stand vertikal, dengan membuka kuncinya terlebih dahulu
sampai batas maksimum
3. Kemudian tekan bagian belakang stand vertikal dan putar menjadi
posisi horizontal, selanjutnya atur batas panjang yang diperlukan dan
kunci kembali
4. Atur kepala tripod sesuai dengan instruksi dibawah ini:
3. Putar arah sesuai gambar untuk
mengunci, setelah posisi benar-benar (J1
1. Putar arah sesuai gambar
untuk membuka/ melonggarkan
22. 1. Putar arah sesuai
gambar untuk mebuka
3. Putar arah sesuai
gambar untuk
mengunci, setelah posisi
benar-benar (fi
2. Putar untuk mengatur
posisi (fi
2. Putar untuk mengatur
posisi (fi
3. Putar arah sesuai gambar untuk
mengunci, setelah posisi benar-
benar (fi
1. Putar arah sesuai gambar
untuk mebuka
23. Waterpass ceck,
Untuk melihat apakah posisi tripod
sudah rata dipermukaan tanah
Dengan mengatur ketentuan sesuai dengan instruksi pada kepala tripod, maka kamera siap
dipasang, posisi kepala tripod sudah benar-benar 900
terhadap dokumen yang ada
dibawahnya.
Pemasangan Kamera
Ikuti nomer urut sesuai petunjuk nya
2. Putar bagian ini kebelakang,
lihat gambar
i--
1:1I
I
I
I
I
1. Pasang di bawah kamera, dan kunci
(putar) searah jarum jam, pastikan sudah terpasang dengan kuat
2. Pasang kamera ke kepala Tripod, tekan sampai berbunyi klik
3. Ikuti petunjuk pada saat workshop
24. Pemasangan Kabel USB Remote Capture
Ada dua buah kabel yang akan dipergunakan untuk menghubungkan koneksi antara
kamera dan komputer. Prinsip kerjanya adalah, komputer akan memerintahkan kamera untuk
memotret dengan kendali penuh, baikfocusing maupun setting parameters.
Khusus untuk live focusing, hanya berlaku pada kamera-kamera digital yang mempunyai
feature Live view, sedangkan kamera jenis lama yang tidak empunyai fungsi live view tidak bisa
melakukanfocus dari komputer, tapi harus dilakukan secara manual pada kamera. Seri kamera
DSLRyang direkomendasikan untuk jenis Canon adalah: Canon SOODdan Canon SOD keatas,
seperti SD Mark II, 7D atau iDs mark III or IV, sedangkan Nikon pada seri D700 keatas.
Kabel USB bawaan kamera,
panjang 2 meter
Kabel USB tambahan (extension) untuk terhubung
ke komputer, panjang 5 meter
Posisi pemasangan kabel koneksi ke
kamera digital
25. Selanjutnya kabel di Iilitkan pada badan tripod, seperti pada contoh gambar. Hal ini dilakukan
supaya kabel tidak menggantung disamping kamera sehingga nantinya akan menghalangi
pencahayaan lampu studio terhadap dokumen.
1--
1:1I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
26. Kemudian sambungkan kabel hitam dari kamera digital ke kabel tambahan, extension cabel
dalam hal ini yang berwarna biru.
27. Singel shoot/
multiple shoot
Quality penyimpanan
RAW + JPEG
Quality penyimpanan
RAW +JPEG
Pilihan parameter
setting
Mode selector
Auto Focus/ Manual
Focus
Pilihan transfer data
Komputer + Kamera
Parameter setting
pada kamera
1. Mode selector "M" Manual
2. Pengaturan "!' Aperture parameters (atur diposisi minimal 8 '" 22)
3. Pengaturan "S" Speed parameters (atur diposisi 1/125 detik)
4. Pengaturan Matering focus parameters (pilih sesuai gambar untukfocus seluruh area)
5. Pengaturan WB atau Color temperature (atur dipilihan Flash atau Daylight)
6. Pengaturan ISO parameters (atur dipilihan 100)
7. Pengaturan Image Size parameters (atur dipilihan RAW+JPEG)
8. Pengaturan penyimpanan data, Destination folder (tentukan directory penyimpanan data)
9. Focusing via remote capture software
28. Hasil dari proses pemotretan ditampilkan pada halaman aplikasi Adobe Photoshop, berikut
contoh posisi gambar yang ditampilkan.
~ .
I~cJ
• c
.,( 6 .,(
••• V
K
I. >
r w
y
"
L.)' __
o..-l> P.".
t'vC,k8~",
A!lP4'Ifl1~
cak-,t",.-""r.
32. Untuk memeriksa ukuran tampilan gambar yang dihasilkan pilih opsi menu Image> Image Size,
di sini akan ditampilkan nilai ukuran da.n resolusi gambar yang dimaksud. Klik OK bila sesuai
dengan ukuran yang diharapkan.
I. T.
".A.
J./.
I-'
-.=;
:'LJ
'"fYUI '7 MJ flSfJ. (U) ~ ItfJ (ffl) w
~ (J U ()
Da.m'1om~"
~ /'
II 'M '7'0(l'HI fNI tJm ~ '7 Ml /; (E/] !WI
~ • 0
trn om am fI.A fI.A I1Sl2 fYUJ. Q.n ttJJ om om 2
, "'''6 U U
"1 tKl ,.,.,U> i €I ~ tT/ tAA ~
('"'
'?(1<1' '? IU:l '1M Nn flA
om 1M? '1em '1"1ll.. 14:»9
tTJ rr)'J'?d~IJ~~
o 0
fNI ...:I#. '? om rl:.JJ(l;jl tTJ!WI
o C'" 0
II fNI em fF1JMn nII...m Dc""".", Proper!"",
2lp..,....".,1e "'- B>:~",~ .om i rr.n Ml tUn II<) fI.A '1
('"'
.I!l.-'- " -.. ",.., n ft •• "'... & /I..., 4-.1'1 II
Langkah terakhir adalah melakukan proses penyimpanan file gambar (Save), dengan memilih
opsi menu File> Save.
:;IC1,o!::e ..
:~"':nA~ ..
Opo.-nRec/!!-d
H •.••..l.,.,.?Hl""' .•.•11~;,...•0j•.~-rJ-t't") ~cm N.•vi •.~(>r ••r.
'C:.5>!' Cttf."W
"'(f •.•ll"'l=t''1·~e.~ "'j..'l,f;);..,':(,'l.'e. R
~ G
:::;o'/ell5. S'it+Ctrl+S
~~aM~aM~'~~~~~~~~~ •
A~+ t+Ctrl+S Q 0 0.. 0
.,,,,)"jtClj °t' ~":Uof""""'JA.f'~'Y"<5'~ +.
"W •.
-.AMt'I ?U'~<U";"?lUAm.Af:j"""'tr'((j''''''''
["(<Of!
;::r "'iJ<,»ri"1,e..a_~~,•..•~.u""~.M"Ju
L.a)'.r. (h-
E!:! t
«.<.3':'i-,f,LMho» ~~,..,.•.•eJ""'~CJ~
WOIt-9'()I~
u"~,~"~i!.1f.%~~?O·-J::..~.-uct,:,~Mt&l'lt
•. r~ I"
~OMOle
'l •.•f'lc<t••7J.••~·..,""'7~'"1 •.•••.•.•.1~·"
~te info ...
"1.m •••"..•.•.•..•,"l,.-o:;.•_.- •..•Jr:..qi"'l •.•..•_, U,~"dni •.."?i)(nn.t ?""''''''''' •••••"C#oj ;,.",
:)Q1J'" 5a:uP .. ;r~'t+Crri+P
"'7 ••.••..,""'t·="tlflt tW11Pre't~. Ctr!+P - ,-... ~,
:It,,t ... A1t+Cl'1+P "_t-...'7c:"" .•..•.,.."~?HJ~J ••••.•...•c."z... ...,.l.e
" 1
:>t'",,'~Cop}' At+$hfI+CtrI+P tm.mollhl~~I~,-;..,r:.."''''J"__."'AA,~.a
IUff(lIO" ·},.,.,·.· •.••'1•.•r••.•c21." •••• ':::J ••.• ~ .•.• ,~.:J.
bt. C~I *}tn, ., ••..,.]HJ """r; ""-"-~i.'ltloA':'.. """~4)J.a.
«n""'.'cm~-::...,u.t_..••}M~1 ••l,f}, ('f70~"".31
',,4 J
., •.•.•..,(!J"};;.; .•••, '1'},:..'i •..•~.1 .•..•~~ ••.•
•• ~__ R•.t'._ •• ~•••••• _ •• ~~ ••
33. Tentukan penyimpanan folder untuk gambar halaman naskah, dan beri nama file pada kolom
File Name dan tentukanformatfile dalam hal ini menggunakanformat TIFF. Bila sudah ok klik
tombol Save.
, "'!'- ',to
12 ;.:, Il>olo
! ~,'tl: y,
0../.
l~. Z.
;;g.~ .
.1.•...
{. T.
e ".~ •
• ,,1 ,"!Ji. v.
"i '-'
~
:L:J
d.l1D
-J>}.If." Fl ecent, I
Oo~t"
~
MyOO:U:llet"'tS
----------------------I ~
'.1 :fd••.••..."'. ""k<lh ",U ., :
My tJe(~k I F":(m~t WaM'lMIIU •..•i ,
L ~ ·_~_~ __ ~ ~J
S~'eGr;J~I~
Sove' f]A.. Copy
Terdapat pilih TIFF Options. Pilih NONE pada opsi Image Compression untuk menghasilkan
kualitas gambar maksimal, lalu tekan tombol OK.
~~~""}W"1"~' ••..• ""=~#~'W'r;~'" ;ffim--J="~""'''''' -'"T'-.~ r"'i-· ••.rr· - < •
It;~~~~.~hol(l~~J1,,.[1J~II~led.~,~ 15~ (R(iBlJ. $. • *d, ~ •
"rl File' Edt Image Lay"" Seled Ftlter Vi<!N, W'">dow H!$
).". i,~ ~ 0 R.,it. Wi"~~..,,'.r(> m 01;:>.,'. P>l.H••
,.;I If-
I)
~.!.
~,
t:f. f.
(,,/./.
, ·7"ffi . .:J.!.,
~ i/.CJ.
!J.•...
~, T.
8 !',~.
J../.
:,"1 L:l,.
o
m;;q" CompressiOn
(;)NONE
OLZW~
oZIP
oJPEG
Byte ()"der
(O) Blvl PC
0,,· inhy,h
34. Berikut tampilan satu file gambar halaman naskah yang telah dihasilkan pada folder
penyimpananfolder file yang telah ditentukan.
-l :,:,~-)t{; .:-
J '_. r [-:t:'_ e-t:s
- . !
~;.c~
j 'yC~J:~
3·•••Fq.pv (" )
lO(.~ l :.Jt. ( ,
• --l~'"'JSl.S"1
- .....l:>OCUJl!'nts <!fld Settrqs
• -J~ 0-
, -A. t.r-~
..••~¥03
....J(~
.J f~'$<-too
.It- ",rL",~,:~