1. BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika
proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan
interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu
kejadian.
Manajemen waktu merupakan alat yang efektif untuk membantu seseorang maupun
organisasi meraih sasarannya sehingga penting untuk memahami dan mengamalkan ilmu
manajemen waktu. Bagaimanapun juga, waktu adalah karunia Allah SWT yang bersifat tidak
dapat disimpan, tidak dapat diulang, dan tidak dapat dihentikan. Sehingga, ketika tujuh
menit kita lewatkan begitu saja, tanpa ada amalan yang terbaik yang kita lakukan, maka
hilanglah sudah tujuh menit tersebut dan jadilah kita merugi sebagaimana yang Allah SWT
sampaikan dalam QS Al Ashr Ayat 1-3 berikut:
(1) Demi Masa. (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (3) kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasihat-menasihati supaya
menaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Bagaimanakah cara Mengevaluasi Penggunaan Waktu ?
Bagaimanakah cara meEvaluasi Pemanfaatan Waktu Sehari ?
Apakah yang menjadi Penyita Waktu Terbesar?
Bagaimanakah cara mengolah waktu secara produktif ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan manajemen waktu, serta bagaimana
pemanfaatan waktu sehari-hari untuk di aplikasikan dalam ilmu keperawatan serta bagaimana
cara kita untuk mengelola waktu secara produktif.
2. BAB II
PEMBAHASAN
A.Mengevaluasi Penggunaan Waktu
Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran
(John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983).
Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau
merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi
mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika
proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan
interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu
kejadian. Jadi mengevaluasi waktu berarti kita akan mengevaluasi hal-hal yang telah dan kelak
akan dilakukan.
B.Evaluasi Pemanfaatan Waktu Sehari
Untuk mengenali bagaimana cara memanfaatkan waktu dalam sehari, maka kita dapat
mengevaluasi kegiatan dengan bertanya kepada diri sendiri, antara lain:
1. Berapa jam yang digunakan untuk melakukan perencanaan?
2. Berapa jam yang dimanfaatkan untuk bekerja optimal?
3. Berapa jam yang digunakan untuk membaca, memahami, dan berbagi atas suatu
pengetahuan dan pengalaman (belajar)?
4. Berapa jam yang dimanfaatkan untuk perjalanan menuju tempat bekerja dan pulang
kembali ke rumah?
5. Berapa jam yang digunakan untuk beristirahat, berolahraga, dan bersantai (sejenak)?
6. Berapa jam yang dimanfaatkan untuk keluarga?
7. Dan berapa jam yang digunakan untuk masyarakat sekitar (Personal Social
Responsibility)?
Dengan melakukan evaluasi manajemen waktu, maka kita dapat mengenali bagaimana
penggunaan waktu dalam sehari sehingga dapat menemukan hal-hal mana saja yang menurut kita
berlebihan porsi waktunya (misalnya makan terlalu lama, ngobrol yang tak perlu dan lain
sebagainya) dan mana yang kekurangan porsinya (misalnya membaca Quran, mempelajari
teknik-teknik baru untuk memudahkan penyelesaian tugas).
Hal ini menegaskan pula mengenai pengefektivan waktu yang digunakan,karena selain dalam
surat Al’ashr, Alloh SWT juga berfirman dalam surat Thaha ayat 130 :
“Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktuwaktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang,”
C.Penyita Waktu Terbesar
Berapa banyak waktu yang dimiliki siswa terbaik atau mahasiswa terbaik dalam sehari? 24
jam. Berapa banyak waktu yang dimiliki oleh orang – orang besar, seperti ilmuwan penemu
3. listrik Thomas Alva Edison, dalam sehari? 24 jam. Semua orang memiliki waktu yang sama : 24
jam sehari, 168 jam seminggu, 672 jam sebulan, dan seterusnya.
Bila sumber daya waktu ini dianugerahkan sama persis kepada semua orang, lantas kenapa
pencapaian orang bisa begitu berbeda? Salah satu kuncinya adalah manajemen waktu.
Kebanyakan orang tidak sadar bagaimana mereka mengisi waktu. Mereka terus saja
mengeluh tidak punya cukup waktu. Padahal bisa jadi waktu mereka sebenarnya diisi dengan hal
– hal yang tidak bermanfaat. Maka, langkah pertama dari manajemen waktu ini adalah dengan
memantau penggunaan waktu kita.
Penyita waktu manusia, disadari atau tidak adalah waktu untuk tidur dan berkomunikasi.
Komunikasi di sini, adalah penggunaan media yang tidak bermanfaat, seperti bergumul di social
network(Facebook, twitter, dll). Komunikasi yang digunakan tidak sia-sia jika memang
digunakan untuk hal-hal yang positif dan bersifat publikatif. Bukan bermain semata.
Tidurnya manusia juga menjadi penyita waktu terbanyak, karena rata-rata 7 jam setiap hari
dilewati dengan tertidur. Bisa kita hitung 7 jam perhari, berarti dalam 1 bulan, manusia tidur
sebanyak 210 jam. Begitu seterusnya.
D. mengolah waktu secara produktif
Strategi untuk menyusun waktu
Selanjutnya dalam memudahkan kita mengambil langkah perlangkahnya untuk manajemen
waktu ini, tentunya kita memerlukan strategi dalam menyusun jadwal agar lebih efektif. Berikut
adalah strategi yang dapat kita pakai dalam menyusun jadwal mingguan.
a. Buat daftar kegiatan yang hendak dikerjakan
b. Buat skala prioritas dari setiap kegiatan
c. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap kegiatan
d. Alokasikan waktu untuk tiap kegiatan
e. Evaluasi penerapan jadwal
Penjelasan untuk point (a) adalah sebagai berikut:
a. Buat daftar kegiatan yang hendak dikerjakan
Tuliskan Aktivitas Tetap
Mulailah mengisi jadwal mingguan dengan mengisikan aktivitas tetap. Termasuk dalam aktivitas
tetap adalah kuliah, praktikum, makan, tidur, pertemuan/rapat rutin di organisasi/ekstrakurikuler,
ibadah.
Tambahkan Waktu Belajar Tetap
Kita perlu memberikan waktu yang memadai untuk waktu belajar mandiri bagi setiap SKS mata
kuliah yang diambil. Waktu belajar mandiri digunakan untuk membaca ulang bahan,
mengerjakan tugas, dan membuat alat bantu belajar. Sebagai acuan awal gunakan rasio 2
banding 1, yaitu 2 jam belajar mandiri untuk setiap SKS. Ada pelajaran yang memerlukan lebih
dan ada pula yang kurang, kita dapat fleksibel dengan angka ini.
Namun perlu diingat bahwa dengan berjalannya waktu dan bahan kuliah yang semakin banyak,
kita akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk membaca ulang, membaca ulang dan
membaca ulang bahan kuliah untuk minggu ini, minggu lalu atau minggu sebelumnya. Kita perlu
4. membuat alat bantu belajar untuk dipergunakan pada waktu mengulang yang akan datang. Kita
pun perlu menduga soal dan waktu untuk mengerjakannya.
Pertimbangkan kiat – kiat berikut pada saat kita menyusun waktu belajar tetap :
Mulailah mengisi belajar tetap pada waktu yang paling mudah bagi kita untuk
berkonsentrasi, misalnya pagi jam 04.00 – 06.00 dan malam jam 21.00 – 23.00. Gunakan
waktu ini untuk mata kuliah yang “berat” dan tidak kita sukai. Waktu siang diantara dua
kuliah dapat kita pakai untuk mata kulaih yang tidak terlalu berat.
Rencanakan waktu belajar dalam blok waktu 50 menit. Waktu yang terlalu pendek belum
sampai menyebabkan kita benar – benar terlibat dengan bahan yang dipelajari. Bila kita
belajar lebih dari 50 menit, pemahaman, konsentrasi, dan kemampuan mengingat akan
turun. Setelah satu blok 50 menit, kita dapat mengambil istirahat 10 menit. Distribusikan
waktu belajar mandiri ini setiap hari sepanjang minggu.
Hindari belajar secara maraton, katakan 7 – 8 jam sekaligus. Kita dapat belajar dalam 3
blok masing – masing 50 menit, satu blok berikutnya kita dapt melakukan hal yang
ringan misalnya merapikan buku – buku, membersihkan kamar, selanjutnya kembali
dengan belajar. jikas kita memiliki blok waktu yang sangat panjang, hindari
menggunakannya untuk satu mata kuliah, pakailah untuk mata kuliah yang berbeda.
Pada masing – masing waktu belajar buatlah sasaran yang realistik.
Tambahkan Waktu Belajar Fleksibel
Selain waktu belajar tetap, kita perlu menjadwalkan waktu belajar fleksibel. Ini akan sangat
berguna sebagai jaring pengaman bila kita tidak dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah
pada waktu belajar tetap. Pada awal semester, mungkin kita belum perlu jam belajar mandiri
yang banyak, waktu belajar fleksibel dapat kita jadikan waktu bebas.
Setelah mengisi aktivitas tetap, waktu belajar tetap dan waktu belajar fleksibel yang tetap tiap
minggu, kita dapat membuat jadwal mingguan baru sebelum menambahkan kegiatan lain pada
jadwal.
Tambahkan Waktu Untuk Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Kegiatan Pribadi
Kegiatan ekstrakurikuler penting untuk melatih kita berorganisasi dan bekerjasama. Jadi,
luangkan waktu untuk kegiatan ini. Namun jangan lupa tugas utama kita saat ini adalah
belajar. jangan lupa juga memasukkan tugas – tugas yang sifatnya pribadi seperti membersihkan
kamar, mencuci baju dan lain – lain.
Tambahkan Waktu Untuk Rileks
Tentu saja kita perlu waktu untuk bersantai. Agar tidak lepas kendali, ada baiknya waktu untuk
keperluan ini pun kita rencanakan.
b. Buat skala prioritas dari setiap kegiatan
Untuk mengoptimumkan penggunaan waktu, kita perlu membuat skala prioritas dari
seabrek kegiatan yang harus kita lakukan. Setelah semua kegiatan didaftarkan, golongkan
mereka berdasarkan skala prioritas kita. Misalnya, angka 1 untuk kegiatan – kegiatan yang
dianggap paling penting. Angka 2 untuk kegiatan yang tikda begitu penting dan seterusnya.
Tidak ada kata benar atau salah dalam mengurutkannya karena memang setiap diri kita
memiliki prioritas yang berbeda dalam hidup. Mungkin untuk si A kegiatan bersama keluarga
adalah yang paling penting sedang untuk si B kegiatan organisasi sangat penting untuk
5. didahulukan. Terserah saja. Yang penting buatlah skala prioritas yang memang sesuai dengan
visi dan misi hidup kita. Dan yang tak kalah penting, tentu saja harus realistis.Kita tidak bisa
mengikuti rasa malas dan menaruh belajar di papan bawah. Kalau mau lulus dengan baik, tentu
saja kita perlu menempatkannya walau tidak harus menjadi prioritas pertama. Sekali lagi, semua
tergantung diri kita masing -masing.
c. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap kegiatan
Waktu yang kita butuhkan untuk tiap kegiatan dapat diperkirakan dari pengalaman –
pengalaman kita sebelumnya. Hanya saja untuk tiap aktivitas kita patut bertanya :
Apakah pengerjaannnya selama ini sudah efisien?
Apakah kita dapat mengerjakannya dengan lebih cepat?
Apa yang dapat kita lakukan untuk dapat mengoptimalkan aktivitas tersebut?
Untuk kegiatan – kegiatan tertentu seperti mengerjakan tugas, ada baiknya kita memberikan
waktu tambahan. Jadi, kalau kita memperkirakan tugas tersebut dapat selesai dalam waktu 2 jam,
kita bisa menambahnya setengah jam. Hal ini dapat dipertimbangkan karena memang ada hal –
hal tertentu yang punya kecenderungan molor waktu pengerjaannya. Terutama kegiatan yang
memiliki tingkat kerumitan tinggi atau berhubungan dengan orang lain.
Selain itu, kita perlu realistis dalam memperkirakan waktu pengerjaan. Misalnya saja, untuk
ujian Kimia Dasar minggu ini kita hanya menyediakan waktu belajar 2 jam. Padahal bahannya
saja sampai 4 bab dan kita belum pernah membacanya sama sekali. Tentu tidak realistis kalau di
saat yang sama kita juga menginginkan untuk mendapat nilai A.
d. Alokasikan waktu untuk tiap kegiatan
Amati diri sendiri. Apakah kita tipe orang yang bisa berkonsentrasi di pagi hari ataukah tipe
yang lebih suka bekerja di malam hari? Tiap orang memiliki waktu puncak produktif yang
berbeda – beda. Kita harus bisa memanfaatkan sebisa mungkin waktu produktif itu untuk hal
yang memang menuntut konsentrasi tinggi seperti belajar misalnya. Sedang waktu dimana kita
cenderung sering melamun dapat dipakai untuk kegiatan lain misalnya saja mencuci pakaian atau
membereskan kamar.
e. Evaluasi penerapan jadwal
kesadaran atas Setelah selesai minggu kedua, mungkin sekali kita menemukan masih adanya
selisih yang cukup besar antara pemakaian waktu yang kita rencanakan dan yang kita pantau.
Penyebab perbedaan ini kemungkinan besar pada belum terbiasanya kita mengikuti rencana,
cobalah untuk terus berdisiplin terhadap rencana kita.Setelah beberapa bulan boleh jadi kita
merasa perlu untuk melakukan siklus pemantauan dan perencanaan waktu, kita juga dapat
melakukan evaluasi untuk selanjutnya dapat menyesuaikan perencanaan waktu.Bila kita telah
dapat menjadikan manajemen waktu sebagai kebiasaan, tidak hanya sekedar teknik, maka kita
akan memperoleh manfaatnya pada jangka panjang, yaitu kita akan memiliki pemanfaatan waktu
yang efektif.
Belajar Bilang “tidak”
1.
Biasanya yang paling sulit adalah mengatakan “tidak”. Terutama pada ajakan
teman. Akibatnya tak jarang waktu yang semestinya digunakan untuk belajar malah
dipakai
untuk
berbincang
–
bincang
atau
pergi
jalan
–
jalan
tanpa
direncanakan. Belajarlah untuk mengatakan “tidak” pada hal yang sekiranya akan
menyita waktu kita dan kurang bermanfaat. Sediakanlah
6. 1. Pengertian Manajemen
Frederick W.Taylor adalah salah seorang tokoh dari bidang ilmu manajemen.
Pada awal tahun 1990-an, ia mengemukakan bahwa teori manajemen diibaratkan sebagai
suatu mesin. Penekanan yang utama adalah produksi yang efisien dan cepat. Motivasi
pekarya dan manajemen dipengaruhi oleh kepuasan untuk bekerja sama dalam
meningkatkan produksi.
Manajemen adalah proses perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan
usaha usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
Fungsi-fungsi manajemen menurut George R.Terry yaitu:
a.Perencanaan (Planning);
b.Pengorganisasian (Organizing);
c.Penggerakan (Actuating);
d.Pengawasan (Controlling).
2.Pengertian Waktu
Waktu adalah salah satu sumber daya untuk kerja. Sumber daya yang mesti
dikelola secara efektif dan efisien.
3.Pengertian Manajemen Waktu
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja.
Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari
tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien
tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan
makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada.
Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output
dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti
fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan
waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan
pengawasan terhadap waktu.
Dari tinjauan secara komprehensif pekerjaan yang hendak dikerjakan dan
rumusan tertulis sebuah rencana dapat diketahui prioritas hubungan antar aktifitas yang
akan dikerjakan sendiri serta didelegasikan. Jebakan yang sering muncul disini adalah
rasa percaya diri dapat cepat bila dikerjakan sendiri dimana itu perasaan yang kurang
tepat. Setelah pengorganisasian terjadi maka penggerakan pun dilakukan yang mencakup
pelaksanaan sendiri dan pemberian motivasi kepada pemegang delegasi.
7. Satu hal yang penting ialah komitmen kuat untuk konsisten pada rencana dan
mengeliminasi gangguan-gangguan termasuk permintaan bantuian dari atasan maupun
bawahan dengan cara berani mengatakan “TIDAK”. Akhirnya setelah selesai tuntas
pekerjaan dilakukan pengawasan berdasarkan rencana, yang tidak lupa memberikan
reward terhadap keberhasilan. Dalam situasi waktu sesuai rencana belum habis
sedangkan pekerjaan telah tuntas seyogyanya dipergunakan untuk menambah kuantitas,
merencanakan pekerjaan selanjutnya dan atau investasi waktu.
Pendek
kata,
kualitas
manajamen
waktu
berpedoman
kepada
empat
indikator,yaitu: tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan
tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut, applikabel dalam semua pekerjaan.
Variasi terjadi dalam kerumitan dan kecepatan setiap tahap dilakukan. Perencaaan jangka
panjang jelas lebih rumit dan relatif lama dari perencanaan jangka pendek, bahkan karena
begitu pendeknya dimungkinkan perencanaan begitu singkat yang berlangsung dalam
hitungan detik. Commited to time.
4. Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan adalah proses kerja melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan yang professional.Manajer keperawatan dituntut untuk
merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang
tersedia utuk memberikan asuhan keperwatan seefisien dan seefektif mungkin bagi
individu, keluarga dan masyarakat.
5. Pengertian Manajemen Waktu Dalam Keperawatan
Manajemen waktu dalam keperawatan adalah bagaimanakah seorang
perawat bisa menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam melaksanakan
tugas yang telah diberikan untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan serta
mengawasi sumber sumber yang ada baik sumber daya maupun sumber dana sehingga
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien kepada individu,
keluarga dan masyarakat.
B. Manajemen Waktu Dalam Keperawatan
1.Prinsip Dasar Manajemem Waktu
a. Sediakan waktu untuk perencanaan dan menetapkan prioritas
b.Selesaikan tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin dan tuntaskan tugas sebelum
memulai tugas yang lain.
c.Prioritaskan tugas yang tersisa berdasarkan informasi yang terkait.
8. 2.Kategori Prioritas Waktu
a.Jangan dikerjakan apabila :
Masalah bisa hilang tanpa diatasi
Sudah kadaluarsa
Dapat dikerjakan oleh orang lain
b. Dikerjakan nanti apabila:
Tidak disertai jatuh tempo
Dapat ditunda
Dapat diperlambat
Alasan:Tidak ingn memulai
Tidak tahu dari mana memulai
Tidk tahu dari mana memulainya meskipun ingin memulai
c. Dikerjakan sekarang, apabila:
a. Kegiatan-kegiatan yang telah ditunda
Kebutuhan staf
Kebutuhan peralatan
Rapat dan lainl-lain
b. Kebutuhan unit operasional harian
3.Hal-hal Penyita Waktu
a.Eksternal :
Telepon
Sosialisasi
Rapat-rapat
Kurang informasi
Komunikasi terbatas
Kurang umpan balik
Kurang adekuat penjelasan kebijakan/posedure
Bawahan tidak kompeten
Sistem penyimpanan informasi jelek
Kertas kerja dan membaca
b. Intenal :
Sifat menunda
Perencanaan kurang baik
Gagal menetapkan tujuan dan sasaran
Tidak mampu mendelegasikan
Tidak mampu mengatakan tidak
Terlalu banyak krisis
Terburu-buru
9. Ragu ragu atau tidak pasti
Kebijakan pintu terbuka
4.Teknik- Teknik Mengelola Waktu
1.Komitmen pribadi untuk perbaikan
2.Memutuskan apa yang tidak perlu dilakukan
3.Belajar mengatakn tidak
4.Mencatat bagaimana waktu digunakan
5.Merencanakan penggunaan waktu
6.Kenali waktu utama dari diri sendiri
7.Buatprogran blok waktu
8.Mengatur ruang kerja
9.Memo-itis
10.Menghihdari penyita waktu
5.Cara Menetapkan”Batas-Batas “Dalam Manajemen Waktu
1. Katakan”Tidak”
a.tugas tidak prioritas
b.tingkat assertiveness
c.tugas atasan dapat dinegosiasi
2. Mengrangi pekerjaan yang tidak perlu
a.pilih rapat yang penting saja
b.pekerjaan tumpang tindih
c.mengobrol di jalan,kafetaria
3. Tetapkan tujuan realistic
4. Delegasi tugas :
a.delegasi bukan menghindari pekerjaan
b.pilih tingkat pendelegasian
dengan supervise ketat
dengan supervise minimal
tanpa supervasi
5. Hindari penundaan tugas
.
6.Faktor Penghambat Manajemen Waktu Efektif
1.Prokrastinasi (menunda pekerjaan)
a.Menulis laporan ( sulit ) >< membuka email (mudah)
b.Deadline membuat prustasi dan mencegah penyelesaian tugas ><
Deadline menolong menyusun rencana dan prioritas “ daftar yang akan
10. Dikerjakan”.
c.Bekerja baik didalam tekanan waktu >< banyak waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
2.Perfeksionis
a.Diduga ditimbulkan sejak sekolah sekolah keperawatan
tidak boleh membuat kesalahan kepada klien
b.Dapat mengarah ke prokrastinasi
- takut salah
- mengerjakan berulang-ulang
c.Dapat dicegah dengan adanya standar kerja
3.Tidak mampu memprioritaskan :
a. Tidak bisa memboboti pekerjaan :
- Lima waktu
-Urgensi : segera-nanti
-berat-ringan pekerjaan
b.Tidak bisa menyusun berbagai pekerjaan secara sistematis
c.Dapat diminimalisir dengan cara menetapkan kategori pekerjaan :
7.Gaya Manajemen Waktu
1. Monokronik
a.
Berorientasi waktu
b. Eropa utara
c.
Satu pekerjaan untuk satu waktu
d. Menentukan deadline
e.
Tidak suka interupsi
f.
Mengutamakan ”personal space”
2. Polikronik
a.
Latar belakang budaya meditarian,Amerika latin,Afro Amerika,Arab
b.
Mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus
c.
Mudah didistraksi
d. Toleransi terhadap interupsi
e.
Deadline merupakan tujuan,tapi tidak absolute
11. BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Pada dasarnya kita perlu melakukan sejumlah hal berikut:
Memahami dan merenungkan bahwa manajemen waktu adalah karunia Allah SWT yang
sangat berharga. Tidak bisa diulang, disimpan dan dihentikan.
Bagi seorang muslim, pahami dan renungkan QS Al Ashr setelah bangun tidur, selama
minimal sepuluh menit, setiap hari.
Penggunaan waktu efektif pun telah jelas tertera dalam QS Toha ayat 130.
Evaluasi waktu bisa kita gunakan dalam sejumlah kelompok, misalnya, waktu untuk
keluarga, waktu untuk bekerja, dan waktu untuk pengembangan diri kita.
Secara ringkas, praktik Manajemen waktu itu adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Buatlah daftar dan tentukan prioritas sasaran mingguan
Buatlah daftar “to do” harian, dan tentukan prioritas
Curahlan perhatian utama pada prioritas A
Tangani setiap tugas sekali
Terus menerus bertanya, “Bagaimana cara terbaik menggunakan waktu saya sekarang?
dan KERJAKAN!
B.Saran
adapun saran kami sehubungan dengan penyusunan makalah ini, agar makalah ini dapat
dijadikan sebagai referensi dan bahan acuan dalam proses pembelajaran sehubungan dengan
mata kuliah “ MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN”.
12. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. Alquran dan Tafsirnya, Jilid 7 juz 19-20-21.Jakarta,2009.
Ismail Jaili dan Fadillah Ulfa. Manajemen Waktu Untuk Meraih Kebahagiaan Dunia Dan
Akhirat : Wal „Ashr Demi Masa. Jakarta: Mutiara Media. 2011.
Malayu SP Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 2005.
Marion E. Haynes. Manajemen Waktu. Jakarta. 2010.
Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 10.
Jakarta:Lentera Hati,2002.
<http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu>
13. Tugas : manajemen keperawatan
Dosen: Ns,Nurlaila, S.Kep
Disusun Oleh:
Kelompok III
1.SAMNIAH
7. SAWAL
2. SARMAN
8. RAHMATUL ILHAM
3. SAIFUDIN
9. SITIARA
4. RIZAL AMRULAH
10. ROSNA DANI
5. SITI DARMIN
11. RAHMAN RAHIM
6. SUHERMAN
12. NURMAYANTI
AKADEMI KEPERAWATAN
14. PEMKAB. MUNA
2012
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilllah kami hatarkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada kami sehingga
dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas individu
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah “manajemen
keperawatan” yang dipercayakan kepada kelompok kami yang pada dasarnya mengulas
tentang “MENEJEMEN WAKTU”, .kami menyadari bahwa dengan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang kamimiliki, materi ulasan yang kami sajikan masih
jauh dari kesempuranaan dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak
akan luput dari kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk
masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan
menyegarkan wawasan yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu
pengetahuan yang kompetitif Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
yang kami harapkan.
Raha,
september 2012
Penyusun
15. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….......................
KATA PENGANTAR……………………………………………………….......................
DAFTAR ISI………………………………………………………………….........................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………...................................
B. Tujuan ………………………………………………….......................................
C. Permasalahan……………………………………………….............................
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
Mengevaluasi Penggunaan Waktu .........................................
Evaluasi Pemanfaatan Waktu Sehari ......................................
Penyita Waktu Terbesar...........................................................
mengolah waktu secara produkti..............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………….......
B. Saran………………………………………………………………………….........
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………