Presentasi menganalisis risiko keuangan dengan fokus pada risiko jangka pendek dan jangka panjang. Risiko jangka pendek terkait ketidakmampuan memenuhi kewajiban likuiditas, sementara risiko jangka panjang terkait kegagalan memenuhi utang jangka panjang. Jenis risiko dan cara mengelolanya dijelaskan, termasuk contoh kasus tentang pilihan sumber pendanaan.
5. TUJUAN
Tujuan utama manajemen risiko keuangan
adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas
harga yang dihadapi ini disebut dengan
resiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam
berbagai bentuk.
7. PENGERTIAN ANALISIS RESIKO
RISIKO ( RISK) adalah bentuk keadaan ketidakpastian
tentang suatu keadaan yang akan terjadi di masa depan
dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini.
Analisis Risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi
faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi, manajemen dan
kebijakan yang berkaitan dengan risiko tersebut.
Manajemen Risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dari
risiko yang dihadapi.
9. LANJUTTTT
SPECULATIVE
RISK
Adalah risiko yang mengandung
dua kemungkinan yaitu
kemungkinan yang menguntungkan
atau kemungkinan yang merugikan.
PURE RISK
Adalah risiko yang hanya
mengandung satu kemungkinan,
yaitu kemungkinan rugi saja.
Misal : bencana alam, resesi
Misal : Judi, pembelian saham,
pembelian valas.
ekonomi.
10. JENIS-JENIS RESIKO, TINGKATAN DAN CARA
MENANGGULANGI RESIKO
MENURUT SIFATNYA DIBEDAKAN DALAM
RESIKO MURNI, YAITU RESIKO YANG TERJADI PASTI AKAN MENIMBULKAN KERUGIAN
DAN TERJADINYA TANPA DISENGAJA
RESIKO SPECULATIF, YAITU RESIKO YNG SENGAJA DITIMBULKAN OLEH YANG
BERSANGKUTAN AGAR MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI PIHAK TERTANTU
RESIKO FUNDAMENTAL, YAITU RESIKO YANG PENYEBABNYA TIDAK BISA DILIMPAHKAN
KEPADA SESEORANG DAN MENDERITA CUKUP BANYAK
RESKO KHUSUS, YAITU RESIKO YANG BERSUMBER PADA PERISTIWA YANG MANDIRI
DAN UMUMNYA MUDAH DIKETAHUI PENYEBABNYA
RESIKO DINAMIS, YAITU RESIKO YANG TIMBUL KAREN PERKEMBANGAN DAN
KEMAJUAN MASYARAKAT DIBIDANG EKONOMI, ILMU PENGETAHUAN,,TEKNOLOGI
11. MENURUT DAPAT TIDAKNYA RESIKO DIALIHKAN
KEPADA PIHAK LAIN(DIASURANSIKAN).
A. RESIKO YANG DAPAT DIALIHKAN PADA PIHAK LAIN,
DENGAN MEMPERTANGGUNGKAN SUATU OBYEK YANG
AKAN TERKENA RESIKO PADA PERUSAHAAN ASURANSI.
B. RESIKO YANG TIDAK DAPAT DIALIHKAN PADA PIHAK
LAIN, MISAL BARANG-BARANG PURBAKALA, BARANG
BERSEJARAH.
12. MENURUT SUMBER/PENYEBAB TIMBULNYA.
A. RESIKO INTERN, YAITU RESIKO YANG BERASAL DARI DALAM
PERUSAHAAN ITU SENDIRI, CONTOH: KEUSAKAN AKTIVA
KARENA KESALAHAN KARYAWAN ITU SENDIRI (KECELAKAAN
KERJA)
B. RESIKO EKSTERN, YAITU RESIKO YANG BERASAL DARI LUAR
PERUSAHAAN ITU, MISAL: PENCURIAN, PERSAINGAN BISNIS,
FLUKTUASI HARGA DSB.
13. UPAYA PENANGGULANGAN/MEMINIMUMKAN RESIKO
BERDASAR PADA SIFAT DAN OBYEK YANG TERKENA RESIKO
1.DENGAN MENGADAKAN PENCEGAHAN DAN PENGURANGAN
KEMUNGKINAN TERJADINYA PERISTIWA YANG MENIMBULKAN
KERUGIAN.
2. MELAKUKAN RETENSI, YAKNI MENTOLERIR TERJADINYA KERUGIAN.
3. MELAKUKAN PENGENDALIAN TERHADAP RESIKO.
4. MENGALIHKAN RESIKO KEPADA PIHAK LAIN (UNTUK HARTA
KEKAYAAN KEPADA ASURANSI KERUGIAN DAN UNTUK KRYAWANNYA
KEPADA ASURANSI JAMSOSTEK)
14. Resiko jangka pendek
Risiko yang bersifat jangka pendek (
short term risk ) adalah risiko yang
disebabkan karena ketidakmampuan
suatu perusahaan memnuhi dan
menyelesaikan kewajibannya yang
bersifat jangka pendek terutama
kewajiban likuiditas.
15. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
1.PENDANAAN SPONTAN (SPONTANEOUS FINANCING) ADALAH JENIS PENDANAAN
YANG BERUBAH SECARA OTOMATIS DENGAN BERUBAHNYA TINGKAT KEGIATAN
PERUSAHAAN (MISAL DILIHAT DARI PENJUALAN PERUSAHAAN) ATAU MERUPAKAN JENIS
PENDANAAN YANG DIPEROLEH DARI OPERASI NORMAL PERUSAHAAN DENGAN DUA
SUMBER PEMBIAYAAN MELIPUTI HUTANG DAGANG (ACCOUNT PAYABLE) DAN KEWAJIBAN
YANG MASIH HARUS DIBAYAR (ACCRUALS HUTANG AKIBAT JASA YANG DITERIMA YANG
PEMBAYARANNYA BELUM DILAKUKAN).
CONTOH : UTANG DAGANG (ACCOUNT PAYABLE) DAN UTANG AKRUAL (ACCOUNT
ACCRUALS). ACCOUNT PAYABLE DAN ACCRUALS MERUPAKAN UNSECURED SHORT-TERM
FINANCING, YAITU SUMBER PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK YANG DIPEROLEH TANPA
MENJAMINKAN AKTIVA TERTENTU SEBAGAI AGUNAN.
16. 2. PENDANAAN TIDAK SPONTAN (NON SPONTANEOUS
FINANCING)
ADALAH JENIS PENDANAAN YANG TIDAK BERUBAH SECARA
OTOMATIS DENGAN BERUBAHNYA TINGKAT KEGIATAN
PERUSAHAAN. CONTOH : UTANG YANG DIPEROLEH DARI
BANK. JENIS PENDANAAN INI MEMILIKI KARAKTER BAHWA
UNTUK MEMPEROLEH, MENAMBAH MAUPUN MENGURANGI
DANA, PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN WAKTU UNTUK
NEGOISASI ATAU PERUNDINGAN SECARA FORMAL. BEBERAPA
BENTUK SUMBER DANA TIDAK SPONTAN
17. RESIKO JANGKA
PANJANG
Ketidakmampuan perusahaan
menyelesaikan berbagai kewajibannya
yang bersifat jangka panjang, seperti
kegagalan untuk menyelesaikan utang
perusahaan yang bersifat jangka panjang
dan juga kemampuan untuk
menyelesaikan proyek hingga tuntas
18. JENIS RESIKO J.PANJANG
Pinjaman berjangka adalah suatu pinjaman yang diberikan oleh
lembaga keuangan kepada perusahaan yang jatuh temponya lebih
dari satu tahun)
Obligasi Perusahaan ( merupakan instrument hutang yang
menyatakan bahwa perusahaan meminjam uang dari suatu
lembaga atau perorangan dan berjanji akan membayar kembali di
masa yang akan datang dengan atran-aturan yang jelas)
19. PENDANAAN JANGKA PANJANG
Pendanaan jangka panjang merupakan salah satu jenis pendanaan yang bisa
dimanfaatkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama
dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan lainnya dalam memenuhi
kebutuhan pembelanjaan perusahaan. Jenis pendanaan jangka panjang yang
umum kita kenal antara lain : Kredit Investasi, Hipotek ( Mortgage ), Obligasi,
Saham
1.Kredit Investasi
Kredit investasi adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang yang
umumnya disediakan oleh kalangan perbankan selain kredit modal kerja
( pendanaan jangka pendek ) yang selama ini kita kenal.
20. LANJUTTTT
2.Hipotek ( Mortgage )
Hipotek adalah merupakan alternatif
pendanaan jangka panjang dalam
bentuk hutang yang biasanya harus
disertai dengan agunan berupa aktiva
tidak bergerak ( tanah, bangunan ).
Dalam hal terjadinya likuidasi
perusahaan yang mempunyai hutang,
maka kewajiban kreditur harus
dipenuhi terlebih dahulu dari hasil
penjualan aktiva yang dijadikan
sebagai agunan tersebut.
3.Obligasi merupakan surat tanda
hutang, dan umumnya tidak dijamin
dengan aktiva tertentu. Oleh
karenanya kalau perusahaan bangkrut,
pemegang obligasi akan diperlakukan
sebagai kreditur umum.
4.Obligasi Konversi
Obligasi konversi ( Convertible Bonds /
CB ) merupakan obligasi yang dapat
dikonversikan ( dirubah ) menjadi
saham biasa. Pemilik obligasi konversi
akan memiliki obligasi dan opsi call
atas saham perusahaan.
21. LANJUTTTT LAGI
6. Saham Biasa Dan Right
5. Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang
memberikan deviden yang tetap
besarnya. Besarnya deviden yang
diterima oleh pemegang saham
preferen tidak dipengaruhi oleh laba
yang diperoleh oleh perusahaan.
Dalam hal ini deviden saham preferen
dilakukan terhadap laba setelah pajak.
Misalnya nilai nominal saham sebesar
Rp. 1.000,- dengan memberikan
deviden rate sebesar 16%, maka
pemegang saham prederen akan
memperoleh deviden sebesar Rp.
160,-
Saham menunjukkan bukti kepemilikan,
sedangkan obligasi merupakan surat tanda
hutang jangka panjang yang diterbitkan
oleh perusahaan. Para pemegang saham
mempunyai hak untuk memilih direksi
perusahaan. Yang umumnya berlaku
adalah “ one share one vote “. Artinya satu
saham memiliki satu suara.
7.Penerbitan Sekuritas Di Pasar Modal
Apablia perusahaan akan menerbitkan
saham di pasar modal, berbagai pihak
perlu dihubungi, sebelum memperoleh ijin
dan persetujuan dari Badan Pengawas
Pasar Modal ( BAPEPAM ).
22. Perusahaan Mandiri menandatangani perjanjian kredit investasi
dengan Bank Mapan senilai Rp. 1 milyar pada pertengahan
tahun 2004 untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat suku
bunga sebesar 16% per tahun dengan persyaratan tambahan
bahwa pelunasan sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalty
sebesar 2% dalam bentuk bunga per tahun. Pada pertengahan
tahun 2007 ini, perusahaan mendapatkan tawaran kredit dari
Manhattan Bank dengan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per
tahun. Apabila perusahaan tetap meneruskan kreditnya pada
Bank Mapan, maka bunga yang harus dibayar adalah :
CONTOH KASUS
Bunga
Pertanyaan yang kemudian
muncul adalah “ mengapa Bank
Mapan mengenakan penalty
dalam pelunasan kredit
sebelum jatuh tempo “ ?
= 2 x 16% x Rp. 1 milyar
= Rp. 320 juta
Andaikan sekarang perusahaan punya niat menerima tawaran
Manhattan Bank, maka denda yang harus dibayar ke Bank
Mapan dan bunga yang harus dibayar ke Manhattan Bank oleh
perusahaan Mandiri adalah :
Denda
Bunga
Total
= Rp. 40 juta
= 2 x 13,5% x Rp. 1 milyar = Rp. 270 juta
= Rp. 310 juta
Dari ilustrasi diatas, maka
dapatlah disimpulkan bahwa
alternatif menerima tawaran
Manhattan Bank akan lebih
menguntungkan bagi
perusahaan Mandiri.
Hal ini dikarenakan Bank
Mapan harus berupaya untuk
menjual kembali dana dari
perusahaan Mandiri tersebut
agar dapat menghasilkan
return.