1. PEMERINTAHAN BUPATI DRS MAOLA DAUD (1986-1996)
Sebelum Menjadi Bupati Muna, Karirnya dibangun pada saat menjadi Sekda. Drs. MAOLA
DAUD memiliki karekter sebagai sosok pemimpin yang berjiwa membangun sehingga
tercatat dalam perjalan sejarah di Kabupatern Muna sebagai salah seorang Bupati yang
memiliki keberhasilan gemilang dalam dalam aspek pembangunan.
1. Pembangunan Ekonomi
Manufer pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Drs. Maola Daud
adalah memberdayakan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia melalui
teknologi industri pedesaan. Program ini dilakakukan denagan memberikan bantuan
peralatan untuk mengelola potensi sumber daya alam yang ada di pedesaan misalnya:
a. Pabrik ehel dan yang dibangun di daerah terdapat kapur Seperti Desa
Lapadaku/Latugho, Desa Bungi, dan kelurahan Wapunto.
b. Pemberian bantuan industri tapioka bagi daerah/desa yang memilik lahan
pertanian ubi kayu/singkong, Misalnya Desa Lohorio, Desa Lindo, Desa Konawe,
da Desa Wuna.
c. Pemberian bantuan pengupasan mete pada setiap desa yang ada di kabupaten
Muna. Hal ini dengan pertimbangan disamping menyerap tenaga kerja juga
hasilnya jauh lebih baik.
d. Bantuan alat tenun bagi masyarakat yang memiliki kerajinan tenun Misalnya Desa
Bolo, Desa Masalili, Desa Bolo, Kondongia.
e. Pelestarian dan perkembangan kerajinan anyam nentu bagi masyarakat bagi
masyarakat Desa Korihi,Wabintingi,Mantobua.
f. Program pemindahan pasar sentral Laino (Pasar Sekarang)
g. Pemberian bantuan alat penggiling jagung dan memisahkan biji jagung dari
tongkolnya serta alat membuka biji kacang.
Dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat muna, banyak program yang beliau
lakukan tetapi semuanya itu mengalami kegagalan karena tidak kemampunan masyarakat
untuk mengaplikasikan program tersebut. Secara sosiologis bahwa program pemerintah
menyentuh masyarakat cenderung mengalami kegagalan karena karekteristik masyarakat
Muna yang belum mampu berpikir dinamis sedangkan analisa ekonomisnya bahwa
masyarakat Muna belum siap untuk menerima sistem ekonomi pasar.
2. 2. Pembangunan Dalam Bidang Pendidikan.
Kepedulian pemerintahan Maola Daud dalam Aspek kependidikan cukup positif dan
memberikan kontribusi yang monumental, Adapun program pemerintah dapat
melahirkan lembaga-lembaga pendidikan formal untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yaitu antara lain :
a. Mendirikan salah satu perguruan tinggi swasta STIP Wuna yang diwadahi oleh
yayasan pemerintahan Daerah.
b. Mendirikan sekolah akademi keperawatan yang diwadahi oleh yayasan Mandala
Walluya (sekarang di pindahkan di kendari) 1991
c. Memfasilitasi pendirian sekolah menegah teknologi pertanian (SMTP) Guali
tahun 1992
d. Mendirikat sekoalh dasar (SD) di daerah-daerah terpencil misalnya daerah
Tongkuno Lama.
e. Mendirikan asrama mahasiswa Muna Di berbagai daerah misalnya mahasiswa
Muna di Makassar, kendari dan Gorontalo.
3. Pembangunan Dalam Bidang Keagamaan
Kepedulian beliau dalam Pembangunan di bidang keagamaan dapat dilihat dari hasil-
hasil pembangunannya antara lain :
a. Pembangunan kembali Mesjid Kota Muna yang telah ditinggalkan dan
mengaktifan kembali susunan personil Pegawai syarah dimesjid yang mengacu
pada personil pegawai Syarah kerajaan yang terdiri dari :
- Imamuno Wuna
- Hatibino Wuna
- Modjino Ghoeraha yang terdiri dari Modjino Lawa, Modjino Kabawo dan
Modjino Katobu
- Modjino Anahi yaitu Modji pendamping Modjino Kampo yang terdiri dari
beberapa kampung lama di masa lalu. Pembangunan dan pembentukan
personil pegawai syarah kerajaan ini dimulai sejak tahun 1988.
b. Pembangunan Pesantren Khairul Ummah Guali pada tahun 1990.
c. Penyelesaian pembangunan mesjid Agung Almunarah (Mesjid Raya Raha).
Mesjid di mulai dibangun sejak Pemerintahan La Ode Saafi Arnane tetapi
kemudian pembangunan itu dilanjutkan Oleh Maola Daud hingga rampun.
3. d. Pembagunan Mesjid di Masalili dan Mabodo serta serta bantuan pembangunan
Mesjid dibeberapa desa lain di Kabupten Muna.
e. Pembangunan Mesjid Baitul Makmur (Sekarang depan alun-alun)
4. Pembangunan Dalam Bidang Sosial Budaya
Pembangunan di bidang sosial dan budaya tetap menjadi salah satu aspek yang
diorientasikan pada RAPBD setiap tahun. Adapun hal ini dapat terlihat pada :
a. Pemberian bantuan pada panti asuhan dalam program pemberdayaan orang-orang
cacat melalui keterampilan yang dimilikinya, misalnya tukang jahit, tukang arloji,
tukang cukur dan keterampilan lainya.
b. Pengaktifan kerajinan masyarakat misalnya, kerajinan pertukangan, kerajinan
anyyaman nentu dan kerajinan tenun di Lohia, Masalili dan Kondongia.
c. Pemberian Fasilitas pertukangan dan pembekalan untuk menunjang keterampilan
generasi muda dalam bentuk peralatan.
d. d. Pembangunan Taman Perahu Sawerigading Belakang Kantor Bapeda).