1. PEDIKULOSIS
A. Konsep Penyakit
1. Pengertian
Pedikulosis adalah penyakit kulit menular akibat infestasi pedikulus (tuma), sejenis kutu
yang hidup dari darah manusia, pada rambut kepala & kemaluan atau baju. Kutu tersebut
akan memberi keluhan gatal akibat gigitannya. Kutu hampir tak dapat dilihat, merupakan
serangga tak bersayap yang mudah menular dari orang ke orang melalui kontak badan dan
karena pemakaian bersama baju atau barang lainnya.
2. Etiologi
Penyakit pedikulosis disebabkan oleh parasit Pediculus yang biasa kita kenal
dengan kutu. Kutu hampir tak dapat dilihat, merupakan serangga tak bersayap yang
mudah menular dari orang ke orang melalui kontak badan dan karena pemakaian bersama
baju atau barang lainnya. Ada beberapa kutu yang menyebabkan pedikulosis, seperti kutu
kepala juga kutu badan.
Kutu kepala sangat mirip dengan kutu badan, meskipun sebenarnya merupakan
spesies yang berlainan. Kutu kemaluan memiliki badan yang lebih lebar dan lebih pendek
dibandingkan kutu kepala dan kutu badan.
3. Klasifikasi
Ada 3 jenis kutu yang menyerang mausia, yaitu :
a. Pedikulosis kapitis
Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala atau tuma yang disebut Peduculus
humanus capitis pada kulit kepala. Tuma betina akan meletakkan telur-telurnya (nits)
di dekat kulit kepala. Telur ini akan melekat erat pada batang rambut dengan suatu
substansi yang liat. Telur akan menetas menjadi tuma muda dalam waktu sekitar 10
hari dan mencapai maturasinya dalam tempo 2 minggu.
b. Pedikulosis Korporis
Pedikulosis Korporis merupakan infestasi kutu pediculus humanus corporis pada
badan. Keadaan ini menghinggapi orang yang jarang mandi atau yang hidup dalam
lingkungan yang rapat serta tidak pernah mengganti bajunya.
2. c. Pedikulosis Pubis
Pedikolisis pubis, yang merupakan infestasi oleh phthirus pubis (crab louser; kutu
kemaluan) sangat sering dijumpai. Infestasi parasit ini umumnya terjadi di daerah
genital dan terutama ditularkan lewat hubungan seks.
4. Patofisiologi
Siklus hidup Pediculus melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Parasit ini
bisa hidup pada tubuh atau padaislakutu kepala betina dapat hidup selama 16 hari dan
menghasilkan 50 – 150 telur. Kutu mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah
pada kulit. Hama ini meninggalkan telurnya dipermukaan kulit dan juga menempel pada
batang rambut, baik itu di daerah kepala, badan ataupun pubis manusia. Kutu manusia
menyuntikkan getah pencernaan dan ekskreatanya ke dalam kulit yang menimbulkan rasa
gatal yang hebat. Kutu sangat subur pada kodisi yang padat penduduknya.
Kutu kepala dan kutu kemaluan hanya ditemukan pada manusia, sedangkan kutu badan
juga sering ditemukan pada pakaian yang bersentuhan dengan kulit. Kutu kepala
ditularkan melalui kontak langsung atau melalui sisir/sikat/topi yang digunakan bersamasama. Infestasi kutu kepala kadang menyebar ke alis, bulu mata dan janggut. Kutu kepala
sering ditemukan pada murid-murid di satu sekolah.
Penularan kutu badan tidak semudah penularan kutu rambut. Kutu badan biasanya
menyerang orang-orang yang tingkat kebersihan badannya buruk dan orang-orang yang
tinggal di pemukiman yang padat. Kutu badan bisa membawa penyakit tifus, demam parit
dan demam kambuhan. Kutu kemaluan menyerang daerah kemaluan, ditularkan pada saat
melakukan hubungan seksual.
5. Manifestasi klinis
Pedikulosis Kapitis, tuma paling sering ditemukan disepanjang bagian postorior
kepala dan dibelakang telinga. Telur tuma dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai
benda yang terbentuk oval, mengkilap dan berwarna perak yang sulit dilepas dari rambut.
Gigitan serangga ini menyebabkan rasa gatal yang hebat dan garukan yang dilakukan
untuk menghilangkan gatal sering menimbulkan infeksi bakteri sekunder seperti impetigo
serta furunkulosis. Infestasi tuma lebih sering ditemukan pada anak-anak dan orang
dengan rambut yang panjang. Tuma dapat ditularkan lansung lewat kontak fisik atau tidak
3. langsung leawat sisir, sikat rambut, wig, topi dan perangkat tempat tidur ( bantal, seprei
dll) yang terenfiksi oleh tuma.
Pedikulosis Korporis, daerah kulit yang terutama terkena adalah bagian yang paling
terkena pakaian dalam ( yaitu , leher, badan dan paha ). Kutu badan terutama hidup dalam
pelipit pakaian dan di tempat ini, kutu merekat erat sementara menusuk kulit penderita
dengan probosisnya. Gigitan kutu menyebabkan titik-titk pendarahan yang kecil dan khas.
Ekskoriasi yang menyebar luas dapat terlihat sebagai akibat dari rasa gatal dan perbuatan
menggaruk yang intensif, khususnya pada badan serta leher. Di antara lesi sekunder yang
ditimbulkan terdapat guratan linier garukan yang paralel dan ekzema dengan derajat
ringan. Pada kasus menahun, kulit pasien menjadi tebal, kering dan bersisik dengan
daerah-daerah yang berpigmen serta berwarna gelap.
Pedikulosis pubis, “debu” berwarna cokelat kemerahan (ekskresi kutu) dapat
ditemukan pada pakaian dalam. Kutu kemaluan dapat menginfestasi rambut dada, aksila,
janggut dan bulu mata. Makula yang berwarna kelabu-biru kadang-kadang dapat terlihat
pada badan, paha dan aksila sebagai akibat dari reaksi saliva serangga tersebut dengan
bilirubin ( yang mengubahnya menjadi biliverdin ) atau ekskresi yang dihasilkan oleh
kelenjar liur kutu. Lipatan pubis harus diperiksa dengan kaca pembesar untuk mendeteksi
keberadaan phthirus pubis yang merayap disepanjang batang rambut atau keberadaan
telur kutu tersebut yang menempel erat dengan rambut atau tempat pertemuan antara
rambut dan kulit. Rasa gatal merupakan gejala yang paling sering ditemukan, khususnya
di malam hari, infestasi oleh kutu kemaluan dapat dijumpai bersama dengan penyakit
menular kelamin (gonore, kandidiasis, sifilis).
6. Penatalaksanaan medik
a. Pengobatan
Permethrin merupakan pengobatan kutu yang paling aman, paling efektif dan
paling nyaman. Lindane (tersedia dalam bentuk krim, losyen atau shampoo) juga bisa
mengatasi kutu tetapi tidak dapat diberikan kepada anak-anak karena bisa
menimbulkan komplikasi neurologis.
Kadang digunakan piretrin. Ketiga obat tersebut bisa menimbulkan iritasi. 10
hari setelah pemakaian, ketiga obat tersebut harus dioleskan kembali untuk
membunuh kutu yang baru menetas. Infestasi pada alis atau bulu mata sulit untuk
4. diobati, kutu biasanya diambil dengan menggunakan tang khusus. Jeli minyak polos
bisa membunuh atau melemahkan kutu di bulu mata.
Jika sumber infestasi (sisir, topi, pakaian dan seprei) tidak dibersihkan melalui
pencucian, penguapan atau dry cleaning, maka kutu bisa bertahan hidup dan kembali
menginfeksi manusia.
b. Tindakan Keperawatan
Pada penderita Pedikulosis kapitis terapinya mencakup pengeramasan rambut
memakai sampo yang mengandung lindane (Kwell) atau senyawa piretrin dengan
piperonil butoksida (sampo RID atau R&C). Kepada pasien dianjurkan untuk
mengeramas kulit kepala dan rambut menurut petunjuk pemakain sampo tersebut.
Sesudah dibilas sampai bersih, rambut disisir dengan sisis bergigi halus (serit) yang
sudah dicelupkan dalam cuka agar telur atau cangkar telur tuma yang tertinggal dapat
terlepas dari batang rambut. Telur tuma sangat sulit dilepas dan mungkin harus
diambil dengan jari tangan satu per satu ( karena itu, orang awam memakai istilah “
mencari kutu”. Semua barang, pakaian, handuk dan perangkat tempat tidur yang bisa
mengandung tuma atau telurnya harus dicuci dengan air panas sedikitnya dengan suhu
54oC atau dicuci kering untuk mencegah infestasi ulang. Perabot, permadani dan
karpet yang berbulu harus sering dibersihkan dengan alat vacum cleaner. Sisir dan
sikat rambut juga harus didisinfeksi dengan sampo. Semua anggota keluarga dan
orang yang berhubunagn erat dengan pasien harus diobati. Komplikasi seperti pruritas
yang hebat, pioderma ( infeksi kulit yang membentuk pus ) dan dermatitis diobati
dengan preparat antipruritus, antibiotik sistemik serta kortikosteroid tropikal.
Sedangkan pada penderita Pedikulosis korporis dan Pedikulosis pubis, kepada pasien
diminta untuk memakai sabun dan air. Kemudian, lindane (Kwell) atau melation
dalam isopropil alkohol (losion Prioderm) dioleskan pada daerah-daerah kulit yang
terenfeksi dan daerah yang berambut menurut petunjuk informasi produk. Terapi
topikal alternatif lainnya adalah pedikulida berbahan dasar piretrin (RID yang
merupakan preparat yang bisa dibeli bebas) atau tembaga oleat 0,03% (Curpex). Jika
bulu mata turut terkena vaseline dapat dioleskan tebal-tebal dua kali sehari selama 8
hari yang kemudian diikuti oleh pencabutan secara mekanis setiap telur kutu yang
tertinggal. Komplikasi, seperti pruritis hebat, pioderma (infeksi yang membentuk pus
pada kulit) dan dermatitis diobati dengan preparat antipruritis, antibiotik sistemik serta
5. kortikosteroid topikal. Perlu diingat bahwa kutu badan dapat menularkan penyakit
epedemik pada manusia, yaitu penyakit riketsia (tifus epidemik, demam hilang timbul
dan trench fever). Mikroorganisme penyebabnya berada dalam traktus gastrointestinal
serangga tersebut dan dapat diekskresikan ke permukaan kulit pasien yang terinfeksi.
7. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat gatal yang digaruk kemudian terjadi infeksi
yang bila dibiarkan akan keluar nanah. Kemudian timbul impetigo yaitu inflamasi kulit
yang akut dan menular, yang ditandai oleh pustula dan skuama.
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
Aktivitas / istrahat
Gejala : Klien mengatakan aktivitas terganggu karena gatal
Tanda
: Gelisah, nampak menggaru
Integritas ego
Gejala : Klien mengetahui tentang penyakit kulit yang di alami
Tanda
: Cemas, takut, gelisah
Nyeri/kenyamanan
Gejala : Klien mengatakan merasakan sangat gatal pada badannya
Tanda
: Nampak menggaru-garu, nampak makula yang berwarna kelabu-biru
pada daerah infeksi
Hygiene
Gejala : Klien mengatakan kurang melakukan perawatan diri
Tanda
: Penampilan kurang bersih
Interaksi social
Gejala : Klien mengatakan malu dengan penyakitnya
Tanda
: Nampak menarik diri
6. b. Pengelompokan data
Ds :
Klien mengatakan aktivitas terganggu karena gatal
Klien mengetahui tentang penyakit kulit yang di alami
Klien mengatakan merasakan sangat gatal pada badannya
Klien mengatakan kurang melakukan perawatan diri
Klien mengatakan malu dengan penyakitnya
Do :
Gelisah, nampak menggaru
Cemas, takut, gelisah
Nampak menggaru-garu, nampak makula yang berwarna kelabu-biru pada daerah
infeksi
Penampilan kurang bersih
Nampak menarik diri
c. Analisa data
PROBLEM
Deficit perawatan diri
Gangguan rasa aman /
gatal
ETIOLOGI
Lingkungan yang memungkinkan
↓
Kontak langsung dengan pendeita
atau benda yang berkutu
↓
Tertular oleh kutu
↓
Kurang pengetahuan serta
kurangnya kemampuan financial
↓
Hygiene yang buruk
↓
Deficit perawatan diri
Kurangnya pengetahuan serta
kemampuan financial
↓
Hygiene yang buruk
↓
Liur dan secret dari kutu masuk
kedalam kulit
SYMPTOM
Ds :
Klien mengatakan kurang
melakukan perawatan diri
Do :
Penampilan kurang bersih
Ds :
Klien mengatakan aktivitas
terganggu karena gatal
Klien
mengatakan
merasakan sangat gatal
pada badannya
7. ↓
Merangsang respon gatal pada
tubuh
↓
Timbul rasa gatal
Gangguan
kulit
integritas
Do :
Gelisah, nampak menggaru
Nampak
menggaru-garu,
nampak
makula
yang
berwarna kelabu-biru pada
daerah infeksi
Do :
Klien mengatakan
merasakan sangat gatal
pada badannya
Klien mengatakan kurang
melakukan perawatan diri
Do :
Nampak menggaru-garu
Nampak macula yang
berwarna kebiruan pada
daerah infeksi
Penampilan kurang bersih
Kurang pemajanan informasi dan
kurangnya sumber informasi
↓
Koping individu tak efektif
↓
Stress psikologis
↓
Ansietas
Ansietas
Liur dan ekskret dri kutu masuk
dedlam kulit
↓
Merangsang respon gatal pada
tubuh timbul rasa tagal
↓
Pasien menggaruk daerah tersebut
↓
Garukan dapat merusak integritas
kulit pasien
Ds :
Klien mengetahui tentang
penyakit kulit yang di
alami
Do :
Nampak menarik diri
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman gatal berhubungan dengan infeksi bakteri ditandai dengan :
Ds :
Klien mengatakan aktivitas terganggu karena gatal
Klien mengatakan merasakan sangat gatal pada badannya
Do :
Gelisah, nampak menggaru
Nampak menggaru-garu, nampak makula yang berwarna kelabu-biru pada daerah
infeksi
8. b. Gangguan integritas kulit tindakan menggaruh yang menimbulkan bekas ditandai
dengan :
Do :
Klien mengatakan merasakan sangat gatal pada badannya
Klien mengatakan kurang melakukan perawatan diri
Do :
Nampak menggaru-garu
Nampak macula yang berwarna kebiruan pada daerah infeksi
Penampilan kurang bersih
c. Deficit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya perawatan diri ditandai dengan
Ds :
Klien mengatakan kurang melakukan perawatan diri
Do :
Penampilan kurang bersih
d. Ansietas berhubungan dengan kurang terpajang informasi tentang penyakitnya
ditandai dengan :
Ds :
Klien mengetahui tentang penyakit kulit yang di alami
Do :
Nampak menarik diri
9. Perencanaan
Dx
Tujuan
1
Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3
hari rasa gatal pada
klien dapat teratasi
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1
hari
gatal
yang
dirasakan
klien
beransur
ansur
berkurang
dengan
kreteria
- Rasa
gatal
berkurang
- Tidak
tampak
bekas garu
Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 4
hari integritas kulit
pada klien teratasi
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 2
2
Perencanaan
Intervensi
a. Bersihkan
daerah
yang
terkena kutu, serta pakaian
klien
b. Beri kompres hangat pada
daerah yang terkena gatal
gatal
c. Anjurkan pada klien untuk
jangan menggaruk bila masih
gatal
d. Kolaborasi dengan dokter
dalam
pemberian
obat
malathion
dalam
bentuk
lesion, gemeksan dan emulsi
benzoate
a. Ikut sertakan pasien dalam
formulasi
rencana
pada
tingkat kemampuan
b. Anjurkan pada pasien untuk
tidak menggaruk bila terjadi
gatal
Rasional
a. Dapat
mengurangi
masuknya liur serta ekskre
kutu
b. Kompres
hangat
dpat
menjadikan vaso dilatasi
sehingga peri peri kulit
terbuka dan liur kutu dapat
keluar
c. Membantu
mengontrol
kebiasaan menggaruk
d. Obat obat
membantu
membunuh
telurnya
ini
dapat
dalam
kutu
dan
Implementasi
a. Membersihkan
daerah
yang terkena kutu, serta
pakaian klien
b. Memberi kompres hangat
pada daerah yang terkena
gatal gatal
c. Menganjurkan pada klien
untuk jangan menggaruk
bila masih gatal
d. penatalaksanaan dengan
dokter dalam pemberian
obat
malathion dalam
bentuk lesion, gemeksan
dan emulsi benzoate
a. Meningkatkan
Perasaan a. Mengikuti sertakan pasien
control dan meningkatkan
dalam formulasi rencana
kerja
sama
dari
pada tingkat kemampuan
perkembangan kemandirian b. Menganjurkan pada pasien
b. Membantu
mengontrol
untuk tidak menggaruk bila
kebiasaan
mengggaru
terjadi gatal
pasien
c. Memberi kompres hangat
pada daerah yang terkena
10. hari integritas kulit
yang dialami klien
beransur
ansur
membaik
dengan
kreteria
- Kulit
Tampak
Normal
Dan
Tidak
Adanya
garukkan
3
c. Beri kompres hangat pada
daerah yang terkena gatal
Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3
hari personal hygiene
pasien
dapat
meningkat
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1
hari personal hygiene
beransur
ansur
membaik.
Dengan
kreteria
- Klien
tampak
bersih
- Pakaian
klien
nampak bersih
a. Ikut sertakan pasien dalam
formulasi rencana perawatan
pada tingkat kemampuan
d. Kolabirasi dengan tim medil
dalam pemberian obat obatan
antibiotic secara sistemik dan
topical
b. Anjurkan kepada pasien untuk
mandi 2 x sehari, jika tidak
perawat dapat mengabil alih
c. Anjurkan kepalada pasien
untuk mengganti pakaian
sesudah mandi
d. Anjukan
pasien
untuk
merendam pakaian dengan air
hangat sebelum dicuci
e. Anjurkan
pasien
untuk
menyetrika pakaian sebelum
memakainya
c. Kompres hangat dapat
gatal
menjadikan vaso dilatasi d. Penatalaksanaan
dengan
sehingga peri peri kulit
tim medil dalam pemberian
terbuka dan liur kutu dapat
obat
obatan antibiotic
keluar
secara sistemik dan topical
d. Obat obatan antibiotic
dapat
membunuh
dan
menghancurkan kutu
a. Meningkatkan
perasaan
control dan meningkatkan
kerja
sama
dan
perkembangan kemandirian
b. Mandi 2 x sehari dapat
membantu membersihkan
badan pasien
c. Membantu
dalam
mengurangi rantai infeksi
d. Membantu
dalam
menghambat
rantai
penyebaran infeksi
e. Suhu yang panas pada
setrika dapat membunuh
kutu
a. Mengikut sertakan pasien
dalam formulasi rencana
perawatan pada tingkat
kemampuan
b. Menganjurkan
kepada
pasien untuk mandi 2 x
sehari, jika tidak perawat
dapat mengabil alih
c. Menganjurkan kepalada
pasien untuk mengganti
pakaian sesudah mandi
d. Menganjukan
pasien
untuk merendam pakaian
dengan air hangat sebelum
dicuci
e. Menganjurkan
pasien
untuk menyetrika pakaian
sebelum memakainya
11. 4
Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1
hari pengetahuan klien
dapat bertambah
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3
jam
pengetahuan
dapat beransur ansur
meningkat
dengan
kreteria
- Klien
dapat
melakukan aktivitas
hygiene
dan
pengobatan sendiri
- Keadaan
umum
membaik
a. Tentukan tingkat pengetahuan
dan kesiapan untuk belajar
b. Pacu motivasi belajar pasien
c. Berikan pasien untuk beljar
mengingat efektif
d. Berikan informasi tertulis
untuk pasien atau orang
terdekat
a. Belajar Lebih Mudah Bila
Dimulai Dari Pengetahuan
Peserta Belajar
b. Membantu
memperkuat
motivasi pasien untuk
belajar
c. Membantu klien untuk
mengingat informasi yang
diberikan
d. Membantu
sebagai
pengingat dan penguat
belajar
a. Menentukan
tingkat
pengetahuan dan kesiapan
untuk belajar
b. Memotivasi belajar pasien
c. Memberikan pasien untuk
beljar mengingat efektif
d. Memberikan
informasi
tertulis untuk pasien atau
orang terdekat