SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
makalah:pupuk kompos dari limbah kopi 
S 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Kompos berasal dari sisa bahan organik, baik dari tanaman, hewan, maupun 
limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau fermentasi. Kompos dan 
humus merupakan pupuk organik dari hasil pelapukan jaringan atau bahan-bahan 
tanaman atau limbah organik. Penampilan atau sifat fisik kompos dan humus tidak 
berbeda. Perbedaannya hanya terletak proses terbentuknya. Kompos terbentuk 
dengan adanya campurtangan manusia, sedangkan humus terbentuk secara alami. 
Proses pengomposan adalah suatu proses mikrobiologi. Bahan organik 
dirombak oleh aktivitas mikroorganisme sehingga dihasilkan energi dan unsur 
karbon sebagai pembangun sel-sel tumbuh. 
Secara garis besar keberhasilan pengomposan sangat ditentukan oleh 
susunan bahan mentah, kondisi mikro (suhu, pH, kadar air atau kelembaban, dan 
tinggi tumpukan), kandungan nitrogen, serta pengadukan atau pembalikan 
tumbukan. 
Ada beberapa faktor yang mendorong diperlukannya kompos, antara lain 
• kesulitan memperoleh pupuk kandang matang dalam jumlah besar, 
• adanya kendala dalam pemupukan hijau karena kertebatasan waktu dan tanah untuk 
ditanami tanaman penghasil pupuk hijau, 
• penguraian bahan organik segar yang berlangsung dalam tanah dapat mengganggu 
pertumbuhan tanaman, serta 
pembakaran bahan organik tidak akan memberikan tambahan unsur hara ke 
dalam tanah dan dapat mengakibatkan polusi udara. 
B. Rumusan Masalah 
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah 
pada penulisan makalah ini adalah : 
1. Apa itu pupuk kompos? 
2. Bagaimana prosesnya pembuatannya? 
3. Apa saja kandungannya? 
4. Bagaimana aplikasinya? 
C. Tujuan 
Dalam penyusunan makalah ini, tujuan yang hendak dicapai adalah: 
1. Mengetahui apa itu pupuk kompos. 
2. Mengetahui prosesnya. 
3. Mengetahui kandungan unsur haranya. 
4. Mampu mengaplikasi dalam kehidupan sehari-hari
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian pupuk kompos 
Kompos merupakan hasil fermentasi (dekomposisi) dari bahan-bahan organik 
seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan 
sebagai pupuk disebut pupuk organik karena penyusunannya terdiri dari bahan-bahan 
organik. Bahan-bahan organik yang umum dimanfaatkan sebagai kompos 
adalah : limbah pertanian dan residunya, limbah ternak dan residunya, pupuk hijau, 
tanaman air, limbah industri padat dan cair, limbah rumah tangga dan sampah. 
Kompos berasal dari sisa bahan organik, baik dari tanaman, hewan, maupun 
limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau fermentasi. Kompos dan 
humus merupakan pupuk organik dari hasil pelapukan jaringan atau bahan-bahan 
tanaman atau limbah organik. Penampilan atau sifat fisik kompos dan humus tidak 
berbeda. Perbedaannya hanya terletak proses terbentuknya. Kompos terbentuk 
dengan adanya campurtangan manusia, sedangkan humus terbentuk secara alami. 
Kompos mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan antara lain: 
1. Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan. 
2. Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai. 
3. Memperbesar daya ikat air pada tanah. 
4. Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah. 
5. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara. 
6. Mengandung hara yang lengkap, walaupun jumlahnya sedikit (tergantung dan 
bahan pembuatnya). 
7. Membantu proses pelapukan bahan mineral. 
8. memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba. 
9. Menurunkan aktifitas mikroorganisme yang merugikan. 
B. Pupuk kompos dari limbah kopi 
Hukum Thermodinamika II menegaskan bahwa “energi itu tidak pernah habis 
hanya berubah bentuk.” Alam menyediakan sumber energi yang demikian banyak, 
baik energi berbentuk bahan bakar, bahan makanan, termasuk pupuk sebagai 
bahan makanan tanaman. Salah satu sumber pupuk untuk tanaman kopi berasal 
dari limbah cangkang kopi (endocarp) itu sendiri.Para petani kopi di Kabupaten Aceh 
Tengah dan Bener Meriah yang jumlahnya mencapai 62.100 kepala keluarga sudah 
banyak yang meninggalkan pupuk an-organik. Kini, mereka beralih menggunakan 
pupuk organik yang berasal dari limbah cangkang biji kopi. 
Limbah kulit kopi yang diperoleh dari proses pengolahan kopi dari biji utuh 
menjadi kopi bubuk. Proses pengolahan kopi ada 2 macam, yaitu (1) Pengolahan 
kopi merah/masak dan (2) Pengolahan kopi hijau/mentah. Pengolahan kopi merah 
diawali dengan pencucian dan perendaman serta pengupasan kulit luar, proses ini
menghasilkan 65% biji kopi dan 35% limbah kulit kopi. Limbah kopi sebagian besar 
dimanfaatkan sebagai pupuk pada tanaman kopi dan tanaman disekitarnya, 
sebagian kecil digunakan sebagai media budidaya jamur serta dimanfaatkan 
sebagai bahan jamu tradisional. Biji kopi kemudian dikeringkan dengan oven dan 
hasilnya adalah biji kopi kering oven sebanyak 31%, kemudian kopi ini digiling dan 
menghasilkan 21% beras kopi (kopi bubuk) dan 10% berupa limbah kulit dalam. 
Limbah yang dihasilkan dari proses ini (kulit dalam) pada umumnya dimanfaatkan 
sebagai pupuk, namun sebagian diantaranya dimanfaatkan oleh pengrajin jamu 
tradisional sebagai bahan jamu (Muryanto dkk, 2004) 
Kulit Daging Buah Kopi 
Kulit kopi terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : 1). Lapisan bagian luar tipis yakni 
yang disebut "Exocarp"; lapisan ini kalau sudah masak berwarna merah. 2). Lapisan 
Daging buah; daging buah ini mengandung serabut yang bila sudah masak berlendir 
dan rasanya manis, maka sering disukai binatang kera atau musang. Daging buah 
ini disebut "Mesocarp". 3). Lapisan Kulit tanduk atau kulit dalam; kulit tanduk ini 
merupakan lapisan tanduk yang menjadi batas kulit dan biji yang keadaannya agak 
keras. Kulit ini disebut "Endocarp". 
Gambar kulit daging buah kopi 
(AAK, 1988). 
Kulit buah kopi merupakan limbah dari pengolahan buah kopi untuk 
mendapatkan biji kopi yang selanjutnya digiling menjadi bubuk kopi. Kandungan zat 
makanan kulit buah kopi dipengaruhi oleh metode pengolahannya apakah secara 
basah atau kering seperti terlihat pada tabel 1. Kandungan zat makanan kulit buah 
kopi berdasarkan metode pengolahan. Pada metode pengolahan basah, buah kopi 
ditempatkan pada tanki mesin pengupas lalu disiram dengan air, mesin pengupas 
bekerja memisahkan biji dari kulit buah. Sedangkan pengolahan kering lebih 
sederhana, biasanya buah kopi dibiarkan mongering pada batangnya sebelum 
dipanen. Selanjutnya langsung dipisahkan biji dan kulit buah kopi dengan 
menggunakan mesin. 
C. Cara Pembuatan Pupuk Kompos
Pembuatan Kompos adalah salah satu cara pengolahan limbah yang 
mengandung bahan organik biodegradabel (dapat diuraikan mikroorganisme). 
Pengomposan dilakukan secara aerobik (memerlukan oksigen). 
Kelebihan proses aerobik adalah: 
• tidak menimbulkan bau, 
• waktu lebih cepat, 
• temperatur tinggi sehingga dapat membunuh bakteri patogen dan telur cacing dan 
• kompos yang dihasilkan bersih (higienis). 
Karena kompos merupakan semua bahan organik yang telah mengalami 
degradasi/penguraian/pengomposan sehingga berubah yang sudah tidak bisa 
dikenali bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman dan tidak berbau. Pupuk yang 
dibuat dari kotoran hewan disebut pupuk kandang, sedang humus adalah hasil 
proses humifikasi atau perubahan-perubahan lebih lanjut dari kompos. Proses 
pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung dalam waktu yang cukup lama, 
yang memerlukan waktu 2 – 3 bulan bahkan ada yang 6 – 12 bulan tergantung dari 
bahannya, sementara untuk membuat pupuk kandang diperlukan waktu 2 – 3 bulan. 
Tenggang waktu pembuatan pupuk organik yang cukup lama, sementara 
kebutuhan pupuk terus meningkat dan mendesak, kemungkinan akan terjadi 
kekosongan ketersediaan pupuk. Oleh karena itu dilakukan berbagai upaya untuk 
mempercepat proses pengomposan tersebut melalui berbagai penelitian. Beberapa 
hasil penelitian menunjukkan proses pengomposan dapat dipercepat menjadi 2 – 3 
minggu atau 1 – 1½ bulan tergantung dari bahan dasarnya, bahkan ada yang lebih 
cepat lagi hanya 24 – 48 jam saja. 
Pada pembuatan kompos ini, selain memanfaatkan hasil samping dari pabrik 
kopi yang berupa kulit kopi juga memanfaatkan sampah-sampah dari kampung. 
Bahan untuk pembuatan kompos ini terdiri dari kulit buah kopi, sampah kampung, 
pupuk kandang serta abu dapur. Bahan-bahan ini sangat mudah diperoleh di 
lingkungan daerah pabrik ini. Jika pabrik bekerja, maka setiap hari dapat diperoleh 
sampah-sampah yang langsung dipergunakan sebagai bahan kompos dengan 
perbandingan sebagai berikut : 
a. 6,5 m3 kulit buah kopi, dari 10 pikul buah kopi 
b. 750 kg pupuk kandang baru, sebanyak 50 blek 
c. 2,5 – 4 m3 sampah kampung 
d. 30 kg abu dari kayu
Kulit buah kopi dari pabrik tersebut disikan kedalam bak-bak tempat kompos 
yang disemen, bersamaan waktu juga diisikan pupuk kandang dan sampah dari 
kampung. Tinggi tumpukan di dalam bak 1 meter dan diatasnya ditaburi abu, 
sehingga lalat dapat dihindarkan. Dasar bak dibuat dari tanah yang dipadatkan dan 
miring ke dalam, agar cairan yang ke dasar dapat keluar. Cairan ini dikumpulkan 
didalam drum kemudian disiramkan kembali pada timbunan didalam bak. Air abu 
alkalis yang meresap ke bawah, baik sekali pengaruhnya terhadap bahan-bahan di 
bagian bawah, sedang asam organik yang terbentuk dari zat gula yang terdapat 
didalam kulit buah kopi dinetralkan. Bahan tersebut banyak mengandung zat gula 
dan hidrat arang bertingkat tinggi, maka bahan-bahan itu tidak boleh diinjak-injak 
agar tidak menjadi an aerob, oleh karena itu sebaiknya di dasar bak diberi bumbung 
bambu agar udara dapat masuk ke dalamnya dan bak-bak itu perlu diberi atap. 
Setelah proses berlangsung, suhu dalam bak naik hingga kurang lebih 50o Celcius, 
tapi setelah itu suhu akan turun lagi, setiap 3 minggu sekali di bak-bak tersebut 
dibalik, setelah 2 – 3 bulan kompos telah masak. 
Volumenya berkurang kurang lebih sepertiganya (1/3). Dari 1 ton buah kopi yang 
dikerjakan oleh pabik dapat didapat 0,4 ton kompos. Hasil kompos mengandung 
agak banyak zat air (75%), tetapi cukup mengandung banyak zat-zat makanan 
tanaman. 
Untuk kepentingan pengangkutannya, maka kompos tersebut dikeringkan 
hingga kandungan airnya tinggi 50 – 60%, berat jenisnya rendah rata-rata 0,67. 
Mengenai pemakaiannya diberikan tiap tahun kira-kira sebanyak 5 kg bahan kering 
atau 10 – 12 kg kompos masak (basah), untuk setiap pohon. Cara pemberiannya 
sama dengan pupuk kandang. Melihat daftar kandungan zatnya, memang hasil 
kompos tersebut mengandung berbagai komponen yang sangat diperlukan 
tanaman, tetapi kompos ini hanya dilaksanakan di lingkungan pabrik kopi. 
D. kandungan unsur dari limbah kopi 
Hasil analisis Kualitas kimia kompos yang dihasilkan dari limbah kulit kopi 
menggunakan aktivator EM೦4 untuk Suhu = 300C, Kadar Fe = 0,48%, Kadar CaO 
= 1,08%, Kadar Air = 50,16%, Kadar C-Organik = 26,65% memenuhi Standar SNI 
19-7030-2004 kecuali pH = 9,34 belum memenuhi Standar SNI 19-7030-2004 
sedangkan menggunakan aktivator Stardec untuk Suhu = 290C, Kadar Fe = 0,32%, 
Kadar CaO = 0,99%, Kadar Air = 46,25%, Kadar C-Organik = 27,34% memenuhi 
Standar SNI 19-7030-2004 kecuali pH belum memenuhi Standar SNI yaitu 8,49. 
BAB III 
KESIMPULAN 
Limbah kulit kopi yang selama ini dianggap sebagai bahan sisa produksi 
kopi bubuk, ternyata memiliki manfaat dan kegunaan yang banyak dalam kehidupan. 
Berdasarkan hasil penelitian para ahli limbah kulit kopi bermanfaat dalam bidang 
pertanian, peternakan dan perikanan, yaitu sebagai nutrisi protein,pupuk dan serat 
tambahan pada pakan ternak. Pemanfaatan pakan alternatif ini dapat mengurangi
penggunaan bahan baku tepung ikan dalam pembuatan pakan, sehingga dapat 
mengurangi ongkos produksi. Selain itu limbah kulit kopi juga dapat dijadikan bahan 
dalam pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi yang dapat dijadikan sebagai 
sumber energi baru atau bahan bakar alternatif pengganti BBM. Bioetanol memiliki 
kelebihan dibanding dengan BBM, diantaranya memiliki kandungan oksigen yang 
lebih tinggi (35%) sehingga terbakar lebih sempurna. 
Dengan adanya kajian dan bahasan tentang manfaat dan kegunaan lain dari sisa 
pengolahan bubuk kopi yang berupa kulit kopi ini, masyarakat petani kopi dapat 
mengolah bahan yang dianggap limbah tersebut menjadi bahan yang lebih 
bermanfaat sehingga bisa menjadi penambah penghasilan keluarga selain produk 
utama bubuk kopi 
DAFTAR PUSTAKA 
1.www.google.com 
2. the goeh website 
Posted by muhammad azhar at 9:13 PM

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanamanAli Babang
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiJoel mabes
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat IndonesiaMolecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat IndonesiaWordpress Instant
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Manado State University
 
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andinitani57
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organikdita wahyu
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia AnjaniNovia Anjani
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunErick Syaputra
 

Was ist angesagt? (20)

PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
indoor outdoor plant
 indoor outdoor plant indoor outdoor plant
indoor outdoor plant
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat IndonesiaMolecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
Molecular Farming: Kelebihan dan Prospek Jangka Panjang by Statmat Indonesia
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
Makalah "Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Kompos".
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman Mentimun
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 

Andere mochten auch

Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan komposeka42853
 
Pengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikanPengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikanDenik Jayanti
 
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tanggaMakalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tanggaHafshah Zuhairoh
 
Research & Planning
Research & Planning Research & Planning
Research & Planning kit6737
 
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415Hamdan In'ami
 
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposLaporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposAnggunW
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Jidun Cool
 
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan CairProses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cairkhatulistiwa.info
 
Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk
Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupukPotensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk
Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuksakinha
 
Dadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk Kandang
Dadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk KandangDadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk Kandang
Dadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk Kandangdadanmuhammadam
 
Proses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposProses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposAlline Arianne
 
Makalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrikMakalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrikayu larissa
 
Pengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan SampahPengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan SampahJoy Irman
 
Pembinaan Pengelolaan Sampah
Pembinaan Pengelolaan Sampah Pembinaan Pengelolaan Sampah
Pembinaan Pengelolaan Sampah Joy Irman
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Joy Irman
 
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Youone Lumbanraja
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyaElva Kurniasari
 
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampahDasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampahinfosanitasi
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
 

Andere mochten auch (20)

Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Pengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikanPengolahan limbah di industri ikan
Pengolahan limbah di industri ikan
 
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tanggaMakalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
 
Research & Planning
Research & Planning Research & Planning
Research & Planning
 
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim       080415
Pendampingan penyuluh dalam mendukung upsus jatim 080415
 
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposLaporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
 
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan CairProses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
 
Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk
Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupukPotensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk
Potensi limbah ikan tuna sebagai silase dan pupuk
 
Dadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk Kandang
Dadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk KandangDadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk Kandang
Dadan - Ide Bisnis - Pemanfaatan Limbah Feses Ayam untuk Pembuatan Pupuk Kandang
 
Proses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk komposProses pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk kompos
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
 
Makalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrikMakalah tentang limbah pabrik
Makalah tentang limbah pabrik
 
Pengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan SampahPengantar Pengelolaan Sampah
Pengantar Pengelolaan Sampah
 
Pembinaan Pengelolaan Sampah
Pembinaan Pengelolaan Sampah Pembinaan Pengelolaan Sampah
Pembinaan Pengelolaan Sampah
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
 
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
 
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampahDasar-dasar sistem pengelolaan sampah
Dasar-dasar sistem pengelolaan sampah
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 

Ähnlich wie KOMPOS KOPI (20)

Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Hafiz tugas tps
Hafiz tugas tpsHafiz tugas tps
Hafiz tugas tps
 
Cara membuat kompos super
Cara membuat kompos superCara membuat kompos super
Cara membuat kompos super
 
74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx
 
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079
 
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampahTeknologi kompos untuk mengurangi sampah
Teknologi kompos untuk mengurangi sampah
 
Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
Lapporan k ompos
Lapporan k omposLapporan k ompos
Lapporan k ompos
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
 
pengolahan Pupuk organik padat.ppt
pengolahan Pupuk organik padat.pptpengolahan Pupuk organik padat.ppt
pengolahan Pupuk organik padat.ppt
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
Komposting(7)
Komposting(7)Komposting(7)
Komposting(7)
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
 
Penanganan Limbah Padat III
Penanganan Limbah Padat IIIPenanganan Limbah Padat III
Penanganan Limbah Padat III
 
Pupuk Organik
Pupuk OrganikPupuk Organik
Pupuk Organik
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KOMPOS KOPI

  • 1. makalah:pupuk kompos dari limbah kopi S BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kompos berasal dari sisa bahan organik, baik dari tanaman, hewan, maupun limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau fermentasi. Kompos dan humus merupakan pupuk organik dari hasil pelapukan jaringan atau bahan-bahan tanaman atau limbah organik. Penampilan atau sifat fisik kompos dan humus tidak berbeda. Perbedaannya hanya terletak proses terbentuknya. Kompos terbentuk dengan adanya campurtangan manusia, sedangkan humus terbentuk secara alami. Proses pengomposan adalah suatu proses mikrobiologi. Bahan organik dirombak oleh aktivitas mikroorganisme sehingga dihasilkan energi dan unsur karbon sebagai pembangun sel-sel tumbuh. Secara garis besar keberhasilan pengomposan sangat ditentukan oleh susunan bahan mentah, kondisi mikro (suhu, pH, kadar air atau kelembaban, dan tinggi tumpukan), kandungan nitrogen, serta pengadukan atau pembalikan tumbukan. Ada beberapa faktor yang mendorong diperlukannya kompos, antara lain • kesulitan memperoleh pupuk kandang matang dalam jumlah besar, • adanya kendala dalam pemupukan hijau karena kertebatasan waktu dan tanah untuk ditanami tanaman penghasil pupuk hijau, • penguraian bahan organik segar yang berlangsung dalam tanah dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, serta pembakaran bahan organik tidak akan memberikan tambahan unsur hara ke dalam tanah dan dapat mengakibatkan polusi udara. B. Rumusan Masalah Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah : 1. Apa itu pupuk kompos? 2. Bagaimana prosesnya pembuatannya? 3. Apa saja kandungannya? 4. Bagaimana aplikasinya? C. Tujuan Dalam penyusunan makalah ini, tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. Mengetahui apa itu pupuk kompos. 2. Mengetahui prosesnya. 3. Mengetahui kandungan unsur haranya. 4. Mampu mengaplikasi dalam kehidupan sehari-hari
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pupuk kompos Kompos merupakan hasil fermentasi (dekomposisi) dari bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organik karena penyusunannya terdiri dari bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik yang umum dimanfaatkan sebagai kompos adalah : limbah pertanian dan residunya, limbah ternak dan residunya, pupuk hijau, tanaman air, limbah industri padat dan cair, limbah rumah tangga dan sampah. Kompos berasal dari sisa bahan organik, baik dari tanaman, hewan, maupun limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau fermentasi. Kompos dan humus merupakan pupuk organik dari hasil pelapukan jaringan atau bahan-bahan tanaman atau limbah organik. Penampilan atau sifat fisik kompos dan humus tidak berbeda. Perbedaannya hanya terletak proses terbentuknya. Kompos terbentuk dengan adanya campurtangan manusia, sedangkan humus terbentuk secara alami. Kompos mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan antara lain: 1. Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan. 2. Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai. 3. Memperbesar daya ikat air pada tanah. 4. Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah. 5. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara. 6. Mengandung hara yang lengkap, walaupun jumlahnya sedikit (tergantung dan bahan pembuatnya). 7. Membantu proses pelapukan bahan mineral. 8. memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba. 9. Menurunkan aktifitas mikroorganisme yang merugikan. B. Pupuk kompos dari limbah kopi Hukum Thermodinamika II menegaskan bahwa “energi itu tidak pernah habis hanya berubah bentuk.” Alam menyediakan sumber energi yang demikian banyak, baik energi berbentuk bahan bakar, bahan makanan, termasuk pupuk sebagai bahan makanan tanaman. Salah satu sumber pupuk untuk tanaman kopi berasal dari limbah cangkang kopi (endocarp) itu sendiri.Para petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang jumlahnya mencapai 62.100 kepala keluarga sudah banyak yang meninggalkan pupuk an-organik. Kini, mereka beralih menggunakan pupuk organik yang berasal dari limbah cangkang biji kopi. Limbah kulit kopi yang diperoleh dari proses pengolahan kopi dari biji utuh menjadi kopi bubuk. Proses pengolahan kopi ada 2 macam, yaitu (1) Pengolahan kopi merah/masak dan (2) Pengolahan kopi hijau/mentah. Pengolahan kopi merah diawali dengan pencucian dan perendaman serta pengupasan kulit luar, proses ini
  • 3. menghasilkan 65% biji kopi dan 35% limbah kulit kopi. Limbah kopi sebagian besar dimanfaatkan sebagai pupuk pada tanaman kopi dan tanaman disekitarnya, sebagian kecil digunakan sebagai media budidaya jamur serta dimanfaatkan sebagai bahan jamu tradisional. Biji kopi kemudian dikeringkan dengan oven dan hasilnya adalah biji kopi kering oven sebanyak 31%, kemudian kopi ini digiling dan menghasilkan 21% beras kopi (kopi bubuk) dan 10% berupa limbah kulit dalam. Limbah yang dihasilkan dari proses ini (kulit dalam) pada umumnya dimanfaatkan sebagai pupuk, namun sebagian diantaranya dimanfaatkan oleh pengrajin jamu tradisional sebagai bahan jamu (Muryanto dkk, 2004) Kulit Daging Buah Kopi Kulit kopi terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : 1). Lapisan bagian luar tipis yakni yang disebut "Exocarp"; lapisan ini kalau sudah masak berwarna merah. 2). Lapisan Daging buah; daging buah ini mengandung serabut yang bila sudah masak berlendir dan rasanya manis, maka sering disukai binatang kera atau musang. Daging buah ini disebut "Mesocarp". 3). Lapisan Kulit tanduk atau kulit dalam; kulit tanduk ini merupakan lapisan tanduk yang menjadi batas kulit dan biji yang keadaannya agak keras. Kulit ini disebut "Endocarp". Gambar kulit daging buah kopi (AAK, 1988). Kulit buah kopi merupakan limbah dari pengolahan buah kopi untuk mendapatkan biji kopi yang selanjutnya digiling menjadi bubuk kopi. Kandungan zat makanan kulit buah kopi dipengaruhi oleh metode pengolahannya apakah secara basah atau kering seperti terlihat pada tabel 1. Kandungan zat makanan kulit buah kopi berdasarkan metode pengolahan. Pada metode pengolahan basah, buah kopi ditempatkan pada tanki mesin pengupas lalu disiram dengan air, mesin pengupas bekerja memisahkan biji dari kulit buah. Sedangkan pengolahan kering lebih sederhana, biasanya buah kopi dibiarkan mongering pada batangnya sebelum dipanen. Selanjutnya langsung dipisahkan biji dan kulit buah kopi dengan menggunakan mesin. C. Cara Pembuatan Pupuk Kompos
  • 4. Pembuatan Kompos adalah salah satu cara pengolahan limbah yang mengandung bahan organik biodegradabel (dapat diuraikan mikroorganisme). Pengomposan dilakukan secara aerobik (memerlukan oksigen). Kelebihan proses aerobik adalah: • tidak menimbulkan bau, • waktu lebih cepat, • temperatur tinggi sehingga dapat membunuh bakteri patogen dan telur cacing dan • kompos yang dihasilkan bersih (higienis). Karena kompos merupakan semua bahan organik yang telah mengalami degradasi/penguraian/pengomposan sehingga berubah yang sudah tidak bisa dikenali bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman dan tidak berbau. Pupuk yang dibuat dari kotoran hewan disebut pupuk kandang, sedang humus adalah hasil proses humifikasi atau perubahan-perubahan lebih lanjut dari kompos. Proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yang memerlukan waktu 2 – 3 bulan bahkan ada yang 6 – 12 bulan tergantung dari bahannya, sementara untuk membuat pupuk kandang diperlukan waktu 2 – 3 bulan. Tenggang waktu pembuatan pupuk organik yang cukup lama, sementara kebutuhan pupuk terus meningkat dan mendesak, kemungkinan akan terjadi kekosongan ketersediaan pupuk. Oleh karena itu dilakukan berbagai upaya untuk mempercepat proses pengomposan tersebut melalui berbagai penelitian. Beberapa hasil penelitian menunjukkan proses pengomposan dapat dipercepat menjadi 2 – 3 minggu atau 1 – 1½ bulan tergantung dari bahan dasarnya, bahkan ada yang lebih cepat lagi hanya 24 – 48 jam saja. Pada pembuatan kompos ini, selain memanfaatkan hasil samping dari pabrik kopi yang berupa kulit kopi juga memanfaatkan sampah-sampah dari kampung. Bahan untuk pembuatan kompos ini terdiri dari kulit buah kopi, sampah kampung, pupuk kandang serta abu dapur. Bahan-bahan ini sangat mudah diperoleh di lingkungan daerah pabrik ini. Jika pabrik bekerja, maka setiap hari dapat diperoleh sampah-sampah yang langsung dipergunakan sebagai bahan kompos dengan perbandingan sebagai berikut : a. 6,5 m3 kulit buah kopi, dari 10 pikul buah kopi b. 750 kg pupuk kandang baru, sebanyak 50 blek c. 2,5 – 4 m3 sampah kampung d. 30 kg abu dari kayu
  • 5. Kulit buah kopi dari pabrik tersebut disikan kedalam bak-bak tempat kompos yang disemen, bersamaan waktu juga diisikan pupuk kandang dan sampah dari kampung. Tinggi tumpukan di dalam bak 1 meter dan diatasnya ditaburi abu, sehingga lalat dapat dihindarkan. Dasar bak dibuat dari tanah yang dipadatkan dan miring ke dalam, agar cairan yang ke dasar dapat keluar. Cairan ini dikumpulkan didalam drum kemudian disiramkan kembali pada timbunan didalam bak. Air abu alkalis yang meresap ke bawah, baik sekali pengaruhnya terhadap bahan-bahan di bagian bawah, sedang asam organik yang terbentuk dari zat gula yang terdapat didalam kulit buah kopi dinetralkan. Bahan tersebut banyak mengandung zat gula dan hidrat arang bertingkat tinggi, maka bahan-bahan itu tidak boleh diinjak-injak agar tidak menjadi an aerob, oleh karena itu sebaiknya di dasar bak diberi bumbung bambu agar udara dapat masuk ke dalamnya dan bak-bak itu perlu diberi atap. Setelah proses berlangsung, suhu dalam bak naik hingga kurang lebih 50o Celcius, tapi setelah itu suhu akan turun lagi, setiap 3 minggu sekali di bak-bak tersebut dibalik, setelah 2 – 3 bulan kompos telah masak. Volumenya berkurang kurang lebih sepertiganya (1/3). Dari 1 ton buah kopi yang dikerjakan oleh pabik dapat didapat 0,4 ton kompos. Hasil kompos mengandung agak banyak zat air (75%), tetapi cukup mengandung banyak zat-zat makanan tanaman. Untuk kepentingan pengangkutannya, maka kompos tersebut dikeringkan hingga kandungan airnya tinggi 50 – 60%, berat jenisnya rendah rata-rata 0,67. Mengenai pemakaiannya diberikan tiap tahun kira-kira sebanyak 5 kg bahan kering atau 10 – 12 kg kompos masak (basah), untuk setiap pohon. Cara pemberiannya sama dengan pupuk kandang. Melihat daftar kandungan zatnya, memang hasil kompos tersebut mengandung berbagai komponen yang sangat diperlukan tanaman, tetapi kompos ini hanya dilaksanakan di lingkungan pabrik kopi. D. kandungan unsur dari limbah kopi Hasil analisis Kualitas kimia kompos yang dihasilkan dari limbah kulit kopi menggunakan aktivator EM೦4 untuk Suhu = 300C, Kadar Fe = 0,48%, Kadar CaO = 1,08%, Kadar Air = 50,16%, Kadar C-Organik = 26,65% memenuhi Standar SNI 19-7030-2004 kecuali pH = 9,34 belum memenuhi Standar SNI 19-7030-2004 sedangkan menggunakan aktivator Stardec untuk Suhu = 290C, Kadar Fe = 0,32%, Kadar CaO = 0,99%, Kadar Air = 46,25%, Kadar C-Organik = 27,34% memenuhi Standar SNI 19-7030-2004 kecuali pH belum memenuhi Standar SNI yaitu 8,49. BAB III KESIMPULAN Limbah kulit kopi yang selama ini dianggap sebagai bahan sisa produksi kopi bubuk, ternyata memiliki manfaat dan kegunaan yang banyak dalam kehidupan. Berdasarkan hasil penelitian para ahli limbah kulit kopi bermanfaat dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan, yaitu sebagai nutrisi protein,pupuk dan serat tambahan pada pakan ternak. Pemanfaatan pakan alternatif ini dapat mengurangi
  • 6. penggunaan bahan baku tepung ikan dalam pembuatan pakan, sehingga dapat mengurangi ongkos produksi. Selain itu limbah kulit kopi juga dapat dijadikan bahan dalam pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi yang dapat dijadikan sebagai sumber energi baru atau bahan bakar alternatif pengganti BBM. Bioetanol memiliki kelebihan dibanding dengan BBM, diantaranya memiliki kandungan oksigen yang lebih tinggi (35%) sehingga terbakar lebih sempurna. Dengan adanya kajian dan bahasan tentang manfaat dan kegunaan lain dari sisa pengolahan bubuk kopi yang berupa kulit kopi ini, masyarakat petani kopi dapat mengolah bahan yang dianggap limbah tersebut menjadi bahan yang lebih bermanfaat sehingga bisa menjadi penambah penghasilan keluarga selain produk utama bubuk kopi DAFTAR PUSTAKA 1.www.google.com 2. the goeh website Posted by muhammad azhar at 9:13 PM