SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
a
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejak terjadinya krisis kegiatan Posyandu juga ikut menurun, oleh karena
itu untuk meningkatkan kegiatan Posyandu kembali telah diterbitkan Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999
tentang Revitalisasi Posyandu. Tetapi dalam pelaksanaannya dan
menghadapi era otonomi dan desentralisasi dianggap penting bahwa
pedoman tersebut perlu diperbarui dan disesuaikan dengan tuntutan
perkembangan. Oleh karena itu telah diterbitkan Surat Edaran Menteri
Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor :411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni
2001 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu yang ditujukan
kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, yang
merupakan pembaharuan atau surat edaran Menteri Dalam Negeri
yanglalu.
edaran tersebut diharapkan dapat dijadaikan acuan bersama dalam upaya
pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi
masyarakat melalui Posyandu dimasa yang mendatang dengan semangat
kebersamaan dan keterpaduan sesuai dengan fungsi masing-masing.
Revitalisasi Posyandu ini dititik beratkan pada strategi pendekatan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat dengan akses kepada modal
social budaya masyarakat yang didasarkan atas nilai-nilai tradisi gotong
royong yang telah mengakar didalam kehidupan masyarakat menuju
kemandirian dan keswadayaan masyarakat. Ada 6 point dalam surat
edaran tersebut untuk meningkatkan kegiatan Posyandu dan juga dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah yaitu
Posyandu merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan
peningkatan status gizi masyarakat.
Posyandu mampu berperan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar
berbasis masyarakat.
Pelaksanaan Posyandu perlu dihimpun seluruh kekuatan masyarakat agar
berperan serta secara aktif sesuai dengan kemampuannya.
a
Posyandu perlu dilanjutkan sebagai upaya investasi pembangunan
sumber daya manusia yang dilaksanakan secara merata.
Pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya dengan melibatkan peran masyarakat (LSM, ormas,
sektor swasta,
dunia usaha, lembaga/negara donor dll).
Pedoman ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam
melaksanakan revitalisasi Posyandu yang secara teknis masing-masing
daerah dapat menyesuaikan.
Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau
pertumbuhan balita melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya aktivitas
Posyandu dilapangan dirasakan bahwa pemantauan pertumbuhan anak
melalui KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak tidak
dapat dipantau secara dini sehingga menyebabkan banyak timbulnya
kasus gizi buruk dilapangan. Hal ini sebenarnya sudah terlambat, yang
seyogyanya bisa dicegah sejak dini melalui KMS. Untuk meningkatkan
kembali pengetahuan petugas kesehatan sehingga mempunyai persepsi
yang sama tentang pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS, maka
telah disusun buku Panduan Penggunaan KMS balita bagi petugas
kesehatan.
a
BAB II
DASAR TEORI
POSYANDU
Pengertian
posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program
dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan
terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau
berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat
(BKKBN, 1989).
Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi
dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga.
berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber
daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat
mutu manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :
 Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang
ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin
dalam kandungan ibu sampai usia balita.
 Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang
ditujukan untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna,
baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja
tangguh.
 Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam
pembangunan bangsa dan negara.
 Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat
dengan sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas
penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi
yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan
dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud.
a
B. Manfaat Posyandu
Bagi Masyarakat
 Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar
 Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan
 Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu
Bagi Kader, pengurus Posyandudan tokoh Masyarakat
 Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan
 Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah
kesehatan
Bagi Puskesmas
 Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan
kesehatan strata 1
 Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
 Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan
pemberian pelayanan secara terpadu
Bagi Sektor Lain
 Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah
 Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi
masing-masing
C. Jenis Posyandu
Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan
intervensi sebagai berikut :
Posyandu pratama (warna merah)
 Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum
mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya
terbatas. Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah
pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan
dilakukan pelatihan dasar lagi.
Posyandu madya (warna kuning)
a
 Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5
orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA,
Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti,
kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya.
Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :
o Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang
sekarang sudah dilengkapi dengan metoda simulasi.
o Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk menentukan
masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk
menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi
dan kondisi setempat.
Posyandu purnama (warna hijau)
 Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang
frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader
tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB,
KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program
tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih
sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :
o Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk
mengarahkan masyarakat menetukan sendiri
pengembangan program di posyandu
o Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh
Dana Sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal
50% KK atau lebih.
Posyandu mandiri (warna biru)
 Adalah posyandu yang telah melaksanakan kegiatan lebih dari 8
kali pertahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih dimana
cakupan ke-5 kegiatan utamanya lebih dari 50% dan dapat
melaksanakan sumber dana dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat. Intervensinya dilakukan pembinaan program dana
sehat, memperbanyak program tambahan sesuai dengan masalah
dan pendekatan PKMD.
D. Dasar Pelaksanaan
a
Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing
No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985
tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu :
Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan
Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK.
Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program –
program pembangunan masyarakat desa
Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan
peranan kader pembangunan.
Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masing-
masing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes
dan BKKBN.
Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara
penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara
paripurna.
E. Tujuan penyelenggara Posyandu.
Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu
Hamil, melahirkan dan nifas)
Membudayakan NKKBS.
Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,
Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
.
a
F. Pengelola Posyandu.
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan
mutu Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut :
Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
Ketua Pelaksana :
Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim.
Penggerak PKK
Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.
Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri
dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam
pembinaan Posyandu yaitu :
Tingkat Propinsi : - BKKBN
 PMD (Pembinaan Masyarakat Desa)
 Bappeda
 Tim Penggerak PKK
 d.l.l
2 Tingkat Kab/Kodya :
 Kantor Depkes/Kantor Dinkes
 BKKBN
 PMD
 Bappeda
 d.I.I

3 Tingkat Kecamatan :
Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas
Lapangan, KB,Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)
PD (Kader Pembangunan Desa)
a
4 Pokjanal Posyandu bertugas :
Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
Menyiapkan kader.
Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
Menyusunan rencana.
Melakukan pemantauan dan bimbingan.
Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.
Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.
Kegiatan Pokok Posyandu :
KIA
KB
lmunisasi.
Gizi.
Penanggulangan Diare.
Pembentukan Posyandu.
Langkah – langkah pembentukan :
Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.
Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah
bimbinganteknis unsur kesehatan dan KB .
Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas
diri,sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu
Pemilihan kader Posyandu.
Pelatihan kader Posyandu.
Pembinaan.
Kriteria pembentukan Posyandu
.
Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas
agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih
tercapai sedngkan satu Posyandu melayani 100 balita.
a
c. kriteria kader Posyandu :
a
Dapat membaca dan menulis.
Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
Mempunyai waktu yang cukup.
Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
Berpenampilan ramah dan simpatik.
Diterima masyarakat setempat.
Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD,
Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan
dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat
dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :
o Meja I : Pendaftaran.
o Meja II : Penimbangan
o Meja III : Pengisian KMS
o Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
o Meja V : Pelayanan KB Kes :
o Imunisasi�
o Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat�
o tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.�
o Pembagian pil atau kondom �
o Pengobatan ringan.�
o Kosultasi� KB-Kes.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja
V merupakan meja pelayanan paramedis (Bidan desa, perawat ).
b. Sasaran Posyandu :
Bayi/Balita.
Ibu hamil/ibu menyusui.
WUS dan PUS.
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
Kesehatan ibu dan anak :
Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
a
Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii
danAgustus)
PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
lmunisasi.
Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita
melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program
terliat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
3) Pemberian Oralit dan pengobatan.
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan
materi dasar dari KMS alita dan ibu hamil.
Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang naik berat badannya
Keberhasila Posyandu berdasarkan :
Petugas pada meja I sampai dengan IV dilaksanakan oleh Kader PKK
sedangkan meja V merupakan meja pelayanan paramedic (Bidan desa,
perawat, petugas KB).
c. Dana.
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui
gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa
lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang
dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.
a
G. SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)
Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna
dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem
Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu
secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di
dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata
lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi
karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas
maupun lingkup yang lebih luas.
Mekanisme Operagional SIP :
Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu
di Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina
LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.
Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan
informasi Posyandu.
Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD
dengan menggunakan instrumen :
Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok
Dasa Wisma (kader PKK) .
Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d
Desember.
Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan
kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
Data hasil kegiatan Posyandu.
H. Pembiayaan Posyandu
1.Sumber Daya
a
Masyarakat
Iuran Pengguna Posyandu
Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat
Dana social keagamaa, misalnya zakat, infak dsb
Swasta/ Dunia Usaha
Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan
dan bantuannya dapat berupa dana, prasarana atau tenaga sukarelawan
.
c. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya
dapat disumbangkab untuk pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok
Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat Keluarga (TOGA)
d. Pemerintah
bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan
prasarana Posyandu.
II. KMS (Kartu Menuju Sehat)
Definisi
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan
murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di
rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau
fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan
murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di
rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau
fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak,
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,
pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
a
KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang
tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).
Manfaat KMS (Kartu Menuju Sehat)
Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita
secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
(Depkes RI, 2000)
Cara Memantau Pertumbuhan Balita
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil
penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil
penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan
dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut
membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat
badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan
umurnya (Depkes RI, 2000).
Balita naik berat badannya bila :
Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna,atau Garis
pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya
Balita tidak naik berat badannya bila :
Garis pertumbuhannya turun, atauGaris pertumbuhannya mendatar,
atauGaris pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.
a


Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya
Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita
mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga
harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.3. Indikator KMS bila pertumbuhan balita mengalami gangguan
pertumbuhan dan perlu perhatian khusus
Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita
mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke
Puskesmas/ Rumah Sakit.
a
Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
Balita tumbuh baik bila:
Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita
warna atau pindah ke pita warna diatasnya.
Pengukuran status gizi dengan NCHS
Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :
Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.
Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart
WHO – NHCS.
Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS.
( Supariasa, 2002)
Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).
Berat badan
Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8
2) Tinggi badan
Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir
Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77
a
Manfaat nutrisi
Nutrisi untuk pertumbuhan
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua
organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak
diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh.
Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat
makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
Makanan sebagai suku cadang
Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh
dari sakit. Selama sakit banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga
sebagian selnya mati. Selama orang juga kurang makan sehingga tubuh
kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya. Mungkin juga
banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin
banyak zat makanan yang harus ditambahkan.
Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu
juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
Makanan sebagai bensin tubuh
Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti
mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap
membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga
memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur
agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan
mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001).
Balita naik berat badannya bila :
Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau
Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.
Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya
a
Balita tidak naik berat badannya bila :
Garis pertumbuhannya turun, atau
Garis pertumbuhannya mendatar, atau
Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.
Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya
Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita
mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga
harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita
mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke
Puskesmas/ Rumah Sakit.
a
Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya
.
f. Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita
warna atau pindah ke pita warna diatasnya.
Pengukuran status gizi dengan NCHS
Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :
Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.
Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart
WHO – NHCS.
Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO –
NHCS.
( Supariasa, 2002)
Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).
Berat badan
Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8
2) Tinggi badan
a
Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir
Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77
Manfaat nutrisi
Nutrisi untuk pertumbuhan
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua
organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak
diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh.
Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat
makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
Makanan sebagai suku cadang
Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh
dari sakit. Selama sakit banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga
sebagian selnya mati. Selama orang juga kurang makan sehingga tubuh
kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya. Mungkin juga
banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin
banyak zat makanan yang harus ditambahkan.
Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu
juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
Makanan sebagai bensin tubuh
makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti
mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap
membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga
memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur
agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan
mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001).
8.Contoh KMS
a
Kartu Menuju Sehat yang Dipakai di Indonesia
Bagian-BagiandariKMS(http://www.dkk-bpp.com)
a. Sumber berat badan; garis tegak lurus yang terdapat pada sisi kiri
setiap kelompok usia dalam KMS
b. Garis berat badan; adalah garis-garis mendatar yang dimulai dari
sumber berat badan. Angka-angka yang terdapat pada ujung garis berat
badan setiap kelompok
usia dalam kilogram
.
c. Garis usia; yakni garis tipis dari atau kebawah dan terakhir pada kolom-
kolom bernomor yang menyatakan usia balita dalam bulan.
d. Kolom bulan; adalah kolom yang berada dibagian bawah KMS pada
setiap kelompok usia. Kolom–kolom ini disediakan untuk menuliskan
nama-nama bulan secara berurutan sesudah bulan kelahiran.
e. Kolom bulan lahir; adalah kolom bulan yang terletak paling kiri dan
bergaris tebal. Kolom ini disediakan untuk diisi dengan bulan lahir balita
serta tahunnya.
Pertumbuhan balita yang baik apabila mengikuti arah lengkungan garis
pada KMS. Beberapa kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan
balita pada KMS adalah sebagai berikut
a
:
a. Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak
yang baik/ meningkat berarti ibu telah cukup memberi makanan dengan
gizi seimbang.
b. Grafik pertumbuhan anak tidak naik berkaitan dengan nafsu makan
anak menurun karena sakit, atau karena ibunya sakit (pola asuh tidak
baik), atau penyebab lain yang perlu digali dari ibu.
Cara Mengisi KMS
Identitas
Mengisi Berat Badan Lahir
Tanggal Lahir
Mengisi bulan dalam KMS
Memplot Berat Badan: BB diletakkan di garis tegak/ vertical
Terdapat 2 variasi:
Menurut bulan kunjungan. ( tiap kunjungan, 1 titik BB di KMS).
Menurut Umur, dibulatkan kebawah ( umur 2 bulan dan umur 2 bulan lebih
3 minggu ditempat yang sama).
Tidak harus digaris tegak
Titik garis berat badan jika umurnya tepat di tanggal lahir bulan itu. (
kelebihan 1 minggu berarti maju ¼ kolom)
Membuat Grafik
Menghubungkan 2 titik di KMS
Ada 2 pendapat:
Hanya dapat dihubungkan apabila bulan sebelumnya dating ke posyandu
menimbang
Arah pertumbuhan/ trend dapat dihubungkan kapan saja.
5 ARAH GARIS PERTUMBUHAN
Tumbuh kejar atau Catch-Up Growth atau N1(arah garis pertumbuhan
melebihi arah garis baku)
Tumbuh normal atau N2(arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit
dengan arah garis baku)
Growth Faltering atai T1 (arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis
baku atau pertumbuhan kurang dari yang diharapkan)
a
Flat-Growth atau T2 (arah garis pertumbuhan datar atau berat badan
tetap)
Loss of Growth atau T3 (arah garis pertumbuhan turun dari arah garis
baku)
Pengertian tumbuh normal
Yaitu pertumbuhan normal jika berat badan dan panjang badan tumbuh
pada persentil yang sama.
Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS tumbuh normal jika grafik
pertumbuhan berat badan anak sejajar dengan kurva baku.
a
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang
mengandung makna: uatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai
strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini.
Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS
dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan
kegiatan KB-Kes serta kegiatan pembangunan lainnya untuk mencapai
keluafga sejahtera .
Kegiatan Pokok Posyandu mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi
dan Penanggulangan Diare.
SIP (Sistem Informasi Posyandu) adalah rangkaian kegiatan untuk
menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna
dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu.
Posyandu mandiri merupakan Posyandu percontohan terbaik dengan ciri
sebagai berikut :
Kegiatan secara teratur dan mantap.
Cakupan program/kegiatan baik.
Mempunyai program tambahan.
Memiliki dana sehat dan JPKM yang mantap.
Dengan pemantauan pertumbuhan yang benar akan dapat dilakukan
deteksi dini hambatan pertumbuhan.
Penatalaksanaan hambatan pertumbuhan secara komprehensif akan
dapat mencegah terjadinya gagal tumbuh fan malnutrisi
Anak dapat tumbuh kembang optimal.
a
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Syarial R, Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan,
disajikan pada "Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara", Medan,
1998.
Departemen Dalam Negeri: Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 0 Tahun
1990. Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Jakarta, 1990.
Eacang, I, Ilmu kesehatan Masyarakat, Bandung, Penerbit Alumni,1986.
Kanwil Depkes RI Propinssi Sumatera Utara: Mekanisme Operasional
Sistem Informasi Posyandu (SIP), disajikan pada Temu Karya Tim
Pembina LKMD, Tingkat Propinsi Sumatera Utara, Dalam Rangka
Peningkatan Mutu Posyandu Pada Tanggal 5-6 Desember 1996 di Bina
Graha Pemdasu Medan, Medan 1996.
Tim Pengerak PKK Pusat dan Direktorat Jendral PMD : Posyandu dan
Perkembangan, Jakarta,1993.
Tim Penggerak PKK Pusat : Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional IV
PKK, 11-14 Februari di Jakarta, Jakarta, 1993.
Tim Pengerak PKK Pusat: Hasil Rumusan Lokakarya Nasional
Peningkatan Mutu Posyandu di Jakarta, 30 Oktober -1 Nopember 1996,
Jakarta, 1996.
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/bab-i-pendahuluan-
latar-belakang.html#ixzz2QcJfdRX7

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaan
Sambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaanSambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaan
Sambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaanShintaDevi11
 
01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasila
01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasila01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasila
01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasilaShintaDevi11
 
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptxORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptxsabelasalprA
 
Pengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja kemenkes
Pengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja  kemenkesPengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja  kemenkes
Pengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja kemenkesLia Meiliyana
 
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptxV31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptxErnaYanti21
 
Evaluasi eppgbm LAMSEL.ppt
Evaluasi eppgbm LAMSEL.pptEvaluasi eppgbm LAMSEL.ppt
Evaluasi eppgbm LAMSEL.pptRinn20
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxsukraini
 
Presentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptx
Presentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptxPresentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptx
Presentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptxAndyAchsan
 
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
2. Mekanisme Kerja TPK.pdfYANTISAMOSIR1
 
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxferriandiwibowo
 
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptxPERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptxEgarSamudera2
 
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOfirii JB
 
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.pptSosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.pptmuliaar
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
 

Was ist angesagt? (20)

Fishbone
FishboneFishbone
Fishbone
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Sambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaan
Sambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaanSambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaan
Sambutan bupati wonosobo wawasan kebangsaan
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasila
01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasila01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasila
01 okt, sambutan bupati wonosobo kesaktian pancasila
 
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptxORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
 
Pengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja kemenkes
Pengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja  kemenkesPengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja  kemenkes
Pengenalan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja kemenkes
 
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptxV31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
V31 Template Kompetensi Kader Posyandu.pptx
 
Evaluasi eppgbm LAMSEL.ppt
Evaluasi eppgbm LAMSEL.pptEvaluasi eppgbm LAMSEL.ppt
Evaluasi eppgbm LAMSEL.ppt
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
 
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docxpdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
pdf-tor-pmt-lokal_compress.docx
 
Presentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptx
Presentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptxPresentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptx
Presentasi Kemeng Selasa di Pendopo.pptx
 
Sambutan
SambutanSambutan
Sambutan
 
Pedoman Dasar Karang Taruna
Pedoman Dasar Karang TarunaPedoman Dasar Karang Taruna
Pedoman Dasar Karang Taruna
 
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
2. Mekanisme Kerja TPK.pdf
 
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
 
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptxPERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
PERAN DAN FUNGSI KADER.pptx
 
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDOFAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA DESA SIAGA TIDAK AKTIF DI KABUPATEN SITUBONDO
 
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.pptSosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
Sosialisasi Posyandu Remaja di Yasti.ppt
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
 

Ähnlich wie Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA

Ähnlich wie Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA (20)

Makalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kmsMakalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kms
 
POSYANDU
 POSYANDU POSYANDU
POSYANDU
 
Makalah posyandu AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu AKBID YKN CABANG RAHA Makalah posyandu AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu AKBID YKN CABANG RAHA
 
Makalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitasMakalah kep. komunitas
Makalah kep. komunitas
 
Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaKB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
 
Peningkatan Kapasitas Posyandu
Peningkatan Kapasitas PosyanduPeningkatan Kapasitas Posyandu
Peningkatan Kapasitas Posyandu
 
Posyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & LansiaPosyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & Lansia
 
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
 
Materi posyandu
Materi posyanduMateri posyandu
Materi posyandu
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDUU.ppt
POSYANDUU.pptPOSYANDUU.ppt
POSYANDUU.ppt
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
 
Kamis
KamisKamis
Kamis
 
Pleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 bPleno modul 2 blok 5 b
Pleno modul 2 blok 5 b
 
RANCANGAN AKTUALISASI PPT FINAL.pptx
RANCANGAN AKTUALISASI PPT FINAL.pptxRANCANGAN AKTUALISASI PPT FINAL.pptx
RANCANGAN AKTUALISASI PPT FINAL.pptx
 
Pedoman UKM PKPR.docx
Pedoman UKM PKPR.docxPedoman UKM PKPR.docx
Pedoman UKM PKPR.docx
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA

  • 1. a BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak terjadinya krisis kegiatan Posyandu juga ikut menurun, oleh karena itu untuk meningkatkan kegiatan Posyandu kembali telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :411.3/536/SJ tanggal 3 Maret 1999 tentang Revitalisasi Posyandu. Tetapi dalam pelaksanaannya dan menghadapi era otonomi dan desentralisasi dianggap penting bahwa pedoman tersebut perlu diperbarui dan disesuaikan dengan tuntutan perkembangan. Oleh karena itu telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor :411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu yang ditujukan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, yang merupakan pembaharuan atau surat edaran Menteri Dalam Negeri yanglalu. edaran tersebut diharapkan dapat dijadaikan acuan bersama dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi masyarakat melalui Posyandu dimasa yang mendatang dengan semangat kebersamaan dan keterpaduan sesuai dengan fungsi masing-masing. Revitalisasi Posyandu ini dititik beratkan pada strategi pendekatan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dengan akses kepada modal social budaya masyarakat yang didasarkan atas nilai-nilai tradisi gotong royong yang telah mengakar didalam kehidupan masyarakat menuju kemandirian dan keswadayaan masyarakat. Ada 6 point dalam surat edaran tersebut untuk meningkatkan kegiatan Posyandu dan juga dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah yaitu Posyandu merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan status gizi masyarakat. Posyandu mampu berperan sebagai wadah pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat. Pelaksanaan Posyandu perlu dihimpun seluruh kekuatan masyarakat agar berperan serta secara aktif sesuai dengan kemampuannya.
  • 2. a Posyandu perlu dilanjutkan sebagai upaya investasi pembangunan sumber daya manusia yang dilaksanakan secara merata. Pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaannya dengan melibatkan peran masyarakat (LSM, ormas, sektor swasta, dunia usaha, lembaga/negara donor dll). Pedoman ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan revitalisasi Posyandu yang secara teknis masing-masing daerah dapat menyesuaikan. Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau pertumbuhan balita melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya aktivitas Posyandu dilapangan dirasakan bahwa pemantauan pertumbuhan anak melalui KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak tidak dapat dipantau secara dini sehingga menyebabkan banyak timbulnya kasus gizi buruk dilapangan. Hal ini sebenarnya sudah terlambat, yang seyogyanya bisa dicegah sejak dini melalui KMS. Untuk meningkatkan kembali pengetahuan petugas kesehatan sehingga mempunyai persepsi yang sama tentang pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS, maka telah disusun buku Panduan Penggunaan KMS balita bagi petugas kesehatan.
  • 3. a BAB II DASAR TEORI POSYANDU Pengertian posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :  Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.  Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.  Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.  Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud.
  • 4. a B. Manfaat Posyandu Bagi Masyarakat  Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar  Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan  Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu Bagi Kader, pengurus Posyandudan tokoh Masyarakat  Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan  Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan Bagi Puskesmas  Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata 1  Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan  Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian pelayanan secara terpadu Bagi Sektor Lain  Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah  Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-masing C. Jenis Posyandu Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan intervensi sebagai berikut : Posyandu pratama (warna merah)  Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi. Posyandu madya (warna kuning)
  • 5. a  Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu : o Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metoda simulasi. o Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Posyandu purnama (warna hijau)  Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah : o Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri pengembangan program di posyandu o Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih. Posyandu mandiri (warna biru)  Adalah posyandu yang telah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih dimana cakupan ke-5 kegiatan utamanya lebih dari 50% dan dapat melaksanakan sumber dana dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Intervensinya dilakukan pembinaan program dana sehat, memperbanyak program tambahan sesuai dengan masalah dan pendekatan PKMD. D. Dasar Pelaksanaan
  • 6. a Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu : Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program – program pembangunan masyarakat desa Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader pembangunan. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masing- masing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna. E. Tujuan penyelenggara Posyandu. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas) Membudayakan NKKBS. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera .
  • 7. a F. Pengelola Posyandu. Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut : Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah). Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat) Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim. Penggerak PKK Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes. Pokjanal Posyandu Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu : Tingkat Propinsi : - BKKBN  PMD (Pembinaan Masyarakat Desa)  Bappeda  Tim Penggerak PKK  d.l.l 2 Tingkat Kab/Kodya :  Kantor Depkes/Kantor Dinkes  BKKBN  PMD  Bappeda  d.I.I  3 Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas Lapangan, KB,Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan) PD (Kader Pembangunan Desa)
  • 8. a 4 Pokjanal Posyandu bertugas : Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program. Menyiapkan kader. Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah. Menyusunan rencana. Melakukan pemantauan dan bimbingan. Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait. Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD. Kegiatan Pokok Posyandu : KIA KB lmunisasi. Gizi. Penanggulangan Diare. Pembentukan Posyandu. Langkah – langkah pembentukan : Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan. Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbinganteknis unsur kesehatan dan KB . Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri,sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu Pemilihan kader Posyandu. Pelatihan kader Posyandu. Pembinaan. Kriteria pembentukan Posyandu . Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedngkan satu Posyandu melayani 100 balita.
  • 9. a c. kriteria kader Posyandu :
  • 10. a Dapat membaca dan menulis. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat. Mempunyai waktu yang cukup. Bertempat tinggal di wilayah Posyandu. Berpenampilan ramah dan simpatik. Diterima masyarakat setempat. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD, Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu : o Meja I : Pendaftaran. o Meja II : Penimbangan o Meja III : Pengisian KMS o Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS. o Meja V : Pelayanan KB Kes : o Imunisasi� o Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat� o tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.� o Pembagian pil atau kondom � o Pengobatan ringan.� o Kosultasi� KB-Kes. Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Bidan desa, perawat ). b. Sasaran Posyandu : Bayi/Balita. Ibu hamil/ibu menyusui. WUS dan PUS. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi : Kesehatan ibu dan anak : Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
  • 11. a Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii danAgustus) PMT (Pemberian Makanan Tambahan) lmunisasi. Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terliat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan. 2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom. 3) Pemberian Oralit dan pengobatan. 4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS alita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu. K : Semua balita yang memiliki KMS. D : Balita yang ditimbang. N : Balita yang naik berat badannya Keberhasila Posyandu berdasarkan : Petugas pada meja I sampai dengan IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan paramedic (Bidan desa, perawat, petugas KB). c. Dana. Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.
  • 12. a G. SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas. Mekanisme Operagional SIP : Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi dan Dati II di tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10. Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu. Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan menggunakan instrumen : Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) . Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil melahirkan dan nifas. Data hasil kegiatan Posyandu. H. Pembiayaan Posyandu 1.Sumber Daya
  • 13. a Masyarakat Iuran Pengguna Posyandu Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat Dana social keagamaa, misalnya zakat, infak dsb Swasta/ Dunia Usaha Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan dan bantuannya dapat berupa dana, prasarana atau tenaga sukarelawan . c. Hasil Usaha Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya dapat disumbangkab untuk pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat Keluarga (TOGA) d. Pemerintah bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu. II. KMS (Kartu Menuju Sehat) Definisi KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
  • 14. a KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000). Manfaat KMS (Kartu Menuju Sehat) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. (Depkes RI, 2000) Cara Memantau Pertumbuhan Balita Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya (Depkes RI, 2000). Balita naik berat badannya bila : Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna,atau Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya. Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya Balita tidak naik berat badannya bila : Garis pertumbuhannya turun, atauGaris pertumbuhannya mendatar, atauGaris pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.
  • 15. a   Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit. Gambar 2.3. Indikator KMS bila pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
  • 16. a Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya. Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya. Pengukuran status gizi dengan NCHS Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi : Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS. Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart WHO – NHCS. Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS. ( Supariasa, 2002) Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998). Berat badan Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8 2) Tinggi badan Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77
  • 17. a Manfaat nutrisi Nutrisi untuk pertumbuhan Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh. Makanan sebagai suku cadang Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh dari sakit. Selama sakit banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga kurang makan sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya. Mungkin juga banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin banyak zat makanan yang harus ditambahkan. Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan. Makanan sebagai bensin tubuh Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001). Balita naik berat badannya bila : Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya. Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya
  • 18. a Balita tidak naik berat badannya bila : Garis pertumbuhannya turun, atau Garis pertumbuhannya mendatar, atau Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya. Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit. d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
  • 19. a Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya . f. Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita warna diatasnya. Pengukuran status gizi dengan NCHS Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi : Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS. Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart WHO – NHCS. Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS. ( Supariasa, 2002) Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998). Berat badan Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8 2) Tinggi badan
  • 20. a Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77 Manfaat nutrisi Nutrisi untuk pertumbuhan Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh. Makanan sebagai suku cadang Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh dari sakit. Selama sakit banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga kurang makan sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya. Mungkin juga banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin banyak zat makanan yang harus ditambahkan. Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan. Makanan sebagai bensin tubuh makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001). 8.Contoh KMS
  • 21. a Kartu Menuju Sehat yang Dipakai di Indonesia Bagian-BagiandariKMS(http://www.dkk-bpp.com) a. Sumber berat badan; garis tegak lurus yang terdapat pada sisi kiri setiap kelompok usia dalam KMS b. Garis berat badan; adalah garis-garis mendatar yang dimulai dari sumber berat badan. Angka-angka yang terdapat pada ujung garis berat badan setiap kelompok usia dalam kilogram . c. Garis usia; yakni garis tipis dari atau kebawah dan terakhir pada kolom- kolom bernomor yang menyatakan usia balita dalam bulan. d. Kolom bulan; adalah kolom yang berada dibagian bawah KMS pada setiap kelompok usia. Kolom–kolom ini disediakan untuk menuliskan nama-nama bulan secara berurutan sesudah bulan kelahiran. e. Kolom bulan lahir; adalah kolom bulan yang terletak paling kiri dan bergaris tebal. Kolom ini disediakan untuk diisi dengan bulan lahir balita serta tahunnya. Pertumbuhan balita yang baik apabila mengikuti arah lengkungan garis pada KMS. Beberapa kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan balita pada KMS adalah sebagai berikut
  • 22. a : a. Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak yang baik/ meningkat berarti ibu telah cukup memberi makanan dengan gizi seimbang. b. Grafik pertumbuhan anak tidak naik berkaitan dengan nafsu makan anak menurun karena sakit, atau karena ibunya sakit (pola asuh tidak baik), atau penyebab lain yang perlu digali dari ibu. Cara Mengisi KMS Identitas Mengisi Berat Badan Lahir Tanggal Lahir Mengisi bulan dalam KMS Memplot Berat Badan: BB diletakkan di garis tegak/ vertical Terdapat 2 variasi: Menurut bulan kunjungan. ( tiap kunjungan, 1 titik BB di KMS). Menurut Umur, dibulatkan kebawah ( umur 2 bulan dan umur 2 bulan lebih 3 minggu ditempat yang sama). Tidak harus digaris tegak Titik garis berat badan jika umurnya tepat di tanggal lahir bulan itu. ( kelebihan 1 minggu berarti maju ¼ kolom) Membuat Grafik Menghubungkan 2 titik di KMS Ada 2 pendapat: Hanya dapat dihubungkan apabila bulan sebelumnya dating ke posyandu menimbang Arah pertumbuhan/ trend dapat dihubungkan kapan saja. 5 ARAH GARIS PERTUMBUHAN Tumbuh kejar atau Catch-Up Growth atau N1(arah garis pertumbuhan melebihi arah garis baku) Tumbuh normal atau N2(arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan arah garis baku) Growth Faltering atai T1 (arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku atau pertumbuhan kurang dari yang diharapkan)
  • 23. a Flat-Growth atau T2 (arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap) Loss of Growth atau T3 (arah garis pertumbuhan turun dari arah garis baku) Pengertian tumbuh normal Yaitu pertumbuhan normal jika berat badan dan panjang badan tumbuh pada persentil yang sama. Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS tumbuh normal jika grafik pertumbuhan berat badan anak sejajar dengan kurva baku.
  • 24. a BAB III PENUTUP KESIMPULAN Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang mengandung makna: uatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan kegiatan KB-Kes serta kegiatan pembangunan lainnya untuk mencapai keluafga sejahtera . Kegiatan Pokok Posyandu mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Penanggulangan Diare. SIP (Sistem Informasi Posyandu) adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. Posyandu mandiri merupakan Posyandu percontohan terbaik dengan ciri sebagai berikut : Kegiatan secara teratur dan mantap. Cakupan program/kegiatan baik. Mempunyai program tambahan. Memiliki dana sehat dan JPKM yang mantap. Dengan pemantauan pertumbuhan yang benar akan dapat dilakukan deteksi dini hambatan pertumbuhan. Penatalaksanaan hambatan pertumbuhan secara komprehensif akan dapat mencegah terjadinya gagal tumbuh fan malnutrisi Anak dapat tumbuh kembang optimal.
  • 25. a BAB IV DAFTAR PUSTAKA Anas, Syarial R, Pelaksanan Posyandu di Tingkat II Kotamadya Medan, disajikan pada "Temu Karya LKMD Propinsi Sumatera Utara", Medan, 1998. Departemen Dalam Negeri: Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 0 Tahun 1990. Tentang Peningkatan Pembinaan mutu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Jakarta, 1990. Eacang, I, Ilmu kesehatan Masyarakat, Bandung, Penerbit Alumni,1986. Kanwil Depkes RI Propinssi Sumatera Utara: Mekanisme Operasional Sistem Informasi Posyandu (SIP), disajikan pada Temu Karya Tim Pembina LKMD, Tingkat Propinsi Sumatera Utara, Dalam Rangka Peningkatan Mutu Posyandu Pada Tanggal 5-6 Desember 1996 di Bina Graha Pemdasu Medan, Medan 1996. Tim Pengerak PKK Pusat dan Direktorat Jendral PMD : Posyandu dan Perkembangan, Jakarta,1993. Tim Penggerak PKK Pusat : Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional IV PKK, 11-14 Februari di Jakarta, Jakarta, 1993. Tim Pengerak PKK Pusat: Hasil Rumusan Lokakarya Nasional Peningkatan Mutu Posyandu di Jakarta, 30 Oktober -1 Nopember 1996, Jakarta, 1996. Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/bab-i-pendahuluan- latar-belakang.html#ixzz2QcJfdRX7