1. makalah gagal ginjal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan
funsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya dieliminasi diurin menumpuk dalam cairan tubuh akibat
gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan,
elektrolit, seerta asam basa.
Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai
penyakit trakus urinarius dan ginjal . setiap tahun 50.000 orang amerika meninggal akibat gagal ginjal
menetap.
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui defenisi dari penyakit ginjal, baik itu gagal ginjal akut atapun gagal gagal
ginjal kronik
2. Untuk mengetahui penyebab dari gagal ginjal (akut/kronik)
3. Untuk mengetahui konsep pencegahan penyakit ginjal
4. Untuk mengetahui konsep pencegahan koplikasi yang dapat terajadi pada penyaki gagal ginjal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir lengkap akibat
kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubulardan glomerular. Ini dimanifestasikan dengan anuria,
oliguria, atau volume urin normal.
Anuria kurang dari 50 ml/hari dan normal haluaran urin tidak seperti oliguria.
Oliguria urin kurang dari 400 ml/hari adalah situasi klinis yang umum dijumpai pada gagal ginjal
akut.
B. Penyebab Gagal Ginjal Akut
Tiga kategori utama kondisi penyebab gagal ginjal akut adalah sebagai berikut :
1. Prarenal (hipoperfusi ginjal)
2. Intrarenal (kerusakan aktual jaringan ginjal)
3. Pascarenal (obstriksi aliran urin)
- Prarenal
Adalah masalah aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. Kondisi
klinis yang umum adalah status penipisan volume (hemoragi) atau kehilangan cairan melalui
gastrointestinal, vasodilatasi (sepsis atau anafilaksis), dan gangguan funsi jantung (infark miokardium,
gagal jantung kongestif atau syok kardiogenik)
- Intrarenal
Gagal ginjal akuta dalah akibat dari kerusakan struktur glomerulus atau tubulus ginjal. Kondisi seperti
rasa terbakar ,cedera aki bat benturan. Dan infeksi serta agens nefrotoksik dapat menyebabkan
nefrosis tbulus akut (ATN) dan berhentinya fungsi renal. Cedera akibat terbakar dan benturan
menyebabkan pembebasan hemoglobin dan mioglobin (protein yang dilepaskan pada saat cedera).
- Pascarenal
Yang menyebabkan gagal ginjal akut biasanya akibat dari obstruksi dibagian distal ginjal tekanan
ditubulus ginjal meningkat akhirnya laju filtrasi glomerulus meningkat. Meskipun patogenesis pasti
dari gagal ginjal akut dan oliguria belum diketahui, namun terdapat masalh mendasar yang menjadi
penyebab.
Bagan penyebab gagal ginjal akut
Prarenal Intrarenal pascarenal
- Penipisan volume
Hemoragi,
Kehingan cairan melalui ginjal (diuretik, diersia, oamotik)
Kehilngan cairan melalui GI (muntah, diare)
- Gangguan efisiensi jantung
Infark miokard,
Gagal jantung, kongestif,
Syok kardiogenik,
2. - Vasodilatasi
Sepsis
Anafilaksis
Medikasi antihipertensif atau medikasi lain yang menyebabkan fasodilatasi
- Iskemi jantung yang lama
Nefrhopati phigmen, mioglobinuria, (trauma, cedera akibat benturan,terbakar) hemoglobinuria (reaksi
transfusi,anemia hemolitik)
- Agens nefrotoksik
Antibiotik aminoglikosida (gentamisin,tobramisin)
- Agens kontras radiopaq
Logam berat (timah, merkuri), bahan kimia dan pelarut (etilen, glikolkarbon tetraklorida, arsenik),
obat-obat anti inflamasi non steroid (NSAID)
- Proses infeksi
Pielonefritis akut, glumeluronefritis akut - Obstruksi traktus urinarius
Batu, tumor, hiperplasia prostat jinak, striktur, bekuan darah
C. Pencegahan
Riwayat yang lengkap didapatkan untuk menentukan apakah pasien mengkomsumsi agen yang
potensial nefrotoksik atau terpajan terhadap lingkungan yang mengandung toksin. Ginjal sangat
rentan terhadap efek samping medikasi karena organ ini menerima aliran darah yang besar (25% dari
curah jantung pada saat istrahat).
Nefron terpajan kemedikasi anti mikroba konsentrasi tinggi akibat sekresi dan absorpsi tubulus dan
absorpsi tubulus dan filtrasi glomerulus sehingga lebih rentan terhadap efek toksik medikasi ini.
Agens potensial nefrotik (aminoglikosida, gentamisin, tobramisin, kolistimetat, B polimiksin, B
amfoterisn, fankomisin, amikasin, sapreomasin, siklospirin)
Tindakan pencegahan diambil untuk menghindari komlikasi renal mencakup hidrasi yang adekuat
untuk pasien yang beresiko pengenalan dan penanganan syok, hipotensi, dan infeksi yang tepat,
pemantatuan fungsi renal, haluaran urin, dan tekanan arteri serta vena sentral yang tepat dan perhatian
terhadap perawatan kateter, luka yang cermat serta protokol transfusi (untuk menghindari reaksi
Berikut hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari gagal ginjal akut :
1. Meningkatkan keadekuatan hidrasi pada pasien yang beresiko mengalami dehidrasi.
2. Mencegah dan menangani syok dengan tepat menggunakan terapi penggantian darah dan cairan.
3. Pantau tekanan darah vena sentral dan arterial pada pasien yang sakit dengan ketat.
4. Lakukan penatalaksanaan hipotensi dengan tepat
5. Kaji fungsi renal secara kontinue
6. Selalu berhati-hati untuk memastikan bahwa darah yang sesuai diberikan ke pasien yang tepat
untuk menghindari reaksi transfusi yang berat, yang dapat mencetuskan kompllikasi renal.
D. Gagal Ginjal Kronis (Penyakit Renal Tahap Akhir)
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan fungsi renal yang progresif
dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah) ini dapat disebabkan oleh penyakit sistemik seperti diebetes militus, glomeluronefritis,
pilonefritis, hipertensi yang tidak dapat dikontrol, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter, seperti
penyakit ginjal polisikistik,gangguan vaskuler, infeksi, medikasi, atau agens toksik. Lingkungan dan
agens berbahaya yang mempengaruhi gagal ginjal kronis, mencakup timah, kadmium, merkuri, dan
kromium. Dialisis atau transplantasi ginjal kadang-kadamg diperlukan untuk kelangsungan hidup
pasien.
E. Patofisiologi
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresaikan kedalam
urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak
timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin berat.
Gangguan klirens renal. Banyak masalah muncul pada gagal ginjal sebagai akibat dari penurunan
jumlah glomeruli yamng berfungsi, yang menyebabkan penurunan klirens substansi darah yang
seharusnya dibersihkan oleh ginjal
Retensi cairan dan natrium. Ginjal juga tidak mampu untuk mengkonsentrasikan atau mengencerkan
urin secara normal, pada penyakit ginjal tahap akhir ; respon ginjal yang sesuai terhadap perubahan
masukan cairan dan elektrolit sehari-hari tidak terjadi.
Asidosis. Dengan semakin berkembangnya penyakit renal, terjadi asidosis metabolik seiring dengan
ketidakmampuan ginjal mengekskresikan muatan asam (H+) yang berlebihan.
Anemia. Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adekuat, memendeknya
usia sel darah merah, defesiensi nutrisi, dan kecenderungan untuk mengalami perdarahan akibat status
uremik pasien, terutama dari saluran gastrointestinal.
Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat. Abnormalitas yang lain pada gagal ginjal gal gkronis adalah
3. gangguan metabolisme kalsium dan fosfat. Kadar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan
saling timbal balik jika salhsatunya meningkat yang lain akan menurun. Dengan menurunnya filtrasi
melalui glomerulus ginjal, terhadap peningkatan kadar fosfat serum dan sebaliknya penurunan kadar
serum kalsium.
Penyakit tulang uremik (osteodistrofi renal). Terjadi dari perubahan kompleks kalsium, fosfat, dan
keseimbangan parathormon. Laju penurunan fungsi ginjal dan perkembangan gagal ginjal kronis
berkaitan dengan gangguan yang mendasari, ekskresi protein dalam urin, dan adanya hipertensi.
Pasien yang mengeskresikan secara signifikan sejumlah protein atau mengalami peningkatan tekanan
darah cenderung akan cepat memburuk daripada mereka yang tidak mengalami kondisi ini.
F. Manifestatsi klinik
Karena pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien
akan memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian
dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari, dan usia pasien.
Manifestasi kardiovaskuler. Pada gagal ginjal kronis mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan
natrium dari aktivasi sistem renin angiotensin dan aldosteron), gagal jantung kongestif, danedema
pulmoner (akibat cairan berlebihan), dan perikarditis, (akibat iritasi pada lapisan perikardial oleh
toksin uremik).
Gejala dermatologi. Yang sering terjadi mencakup rasa gatal yang parah (pruritis). Butiran uremik,
suatu penumpukan kristal urea dikulit, saat ini jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif
pada penyakit ginjal tahap akhir
Gejala gastrointestinal. Juga sering terjadi dan mencakup anoreksia, mual, muntah, dan cegukan.
Perubahan neuromuskuler. Mencakup perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi,
kedutan otot dan kejang. Mekanisme yang pasti untuk setiap uremik sangat dimungkinkan sebagai
penyebabnya.
G. Tanda dan gejala gagal ginjal kronis
- Kardiovaskuler
Hipertensi, pitting edema, edema periorbital, dn pembesaran vena leher.
- Integumen
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
- Pulmoner
Sputum kental dan liat, napas dangkal, pernapasan kusmaul
- Gastrointestianl
Napas berbau amonia, perdaraha pada mulut, anoreksia, mual dan muntah, konstipasi dan diare,
perdarahan dari saluran GI
- Neorologi
Kelemahan da keletihan,kejang, kelemahan pada tungkai, rasa panas pada telapak kaki,perubahan
perilaku.
- Muskuluskletual
Kram otot, kekuatan otot hilang, fraktur tulang, dan foot drop.
H. Kompikasi potensial gagal ginjal kronis
Komplikasi potensial gagal ginjal kronis yang memerlukan pendekatan kolaboratif dalam perawatan
mencakup :
1. Hiperkalemia
Akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme dan masukan diet berlebih.
2. Perikarditis
Efusi perikardial, dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah uremik yang dialisis yang
tidak adekuat.
3. Hipertensi
Akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin, angiotensin, aldosteron.
4. Anemia
Akibat penurunan eritroprotein penurunan rentang usia sel darah merah, pendarahan gastrointestinal,
akibat iritasi oleh toksin dan kehialngan darah selama hemodialisis
5. Penyakit tulang
Klasifikasi metastik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum yang rendah, metabolime vitamin D
yang abnormal dan peningkatan kadar aluminium.
Komplikasi dapat dicegah atau dihambat dengan pemberian antihipertensif, eritroprotein, suplemen
besi, agens pengikat fosfat, dan suplemen kalsium. Pasien juga perlu mendapatkan penanganan
dialisis yang adekuat untuk menurunkan kadar produk sampah uremik dalam darah
4. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada konsep penyakit gagal ginjal adalah Gagal ginjal terjadi
ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan funsi regulernya.
Suatu bahan yang biasanya dieliminasi diurin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan
ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta
asam basa.
Gagal ginjal terdiri atas gagal ginjal akut, dimana gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal
secara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan
glomerular yang berlangsung lebih lama dari pada penyakit gagal ginjal akut.
B. Saran
Gagal ginjal merupakan penyakit yang sangat berbahaya, untuk itu perlu pengetahuan yang mendalam
tentang penyakit ini, sehingga tindakan pencegahan dapat kita lakukan sedini dan seefektif mungkin.
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
5. KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“GAGAL GINJAL ”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Raha, Juli 2013
"Penulis"
6. Daftar Pustaka
1. Brunner and Suddarth, 1996, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Jilid 2, EGC,
Jakarta
2. www. Us. Elsevierhealth.com, 2004, Nursing Diagnosis: for guide to Palnning care,
fifth Edition
3. Waspadji. A, Soeparman, 1990, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta