SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
“BAYI POSTMATUR”
A. KONSEP MEDIK
1. Defenisi
Postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu,
dihitung berdasarkan rumus naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari.
Postmaturitas adalah suatu keadaan dimana bayi lahir setelah usia kehamilan
melebihi 42 minggu.
Definisi standar untuk kehamilan lewat bulan adalah 294 hari setelah hari
pertama menstruasi terakhir, atau 280 hari setelah ovulasi. Istilah lewat bulan
( postdate) digunakan karena tidak menyatakan secara langsung pemahaman
mengenai lama kehamilan dan maturitas janin. ( Varney Helen,2007)
2. Penyebab
Etiologi pasti belum diketahui. Faktor yang dikemukakan adalah faktor
hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah
cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Faktor ini
adalah faktor herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga
tertentu.
3. Patofisiologi
Sirkulasi uteroplasenta
berkurang sampai 50
%

Reabsorpsi meningkat

Volume air ketuban
juga berkurang

Keburuhan cairan
janin kurang

Defisit voleme cairan
Produksi hormon progesteron kurang

Rangsangan uterus kurang

Uterus kurang dapat berkontraksi

Ketidakmampuan uterus mengeluarkan janin

Kehamilan yang lama lebih dari 42 minggu

Post matur
Kadar estrogen dan
laktogen plasenta
menurun

Terjadi arteri spiralis
plasenta

Fungsi plasenta menurun

Gangguan suplai oksigen
dan nutrisi

Gangguan oksigenasi
dan gangguan nutrisi
4. Gejala
Gambaran fisik bayi postmatur :
 Panjangnya cukup umur, tetapi berat badannya rendah sehingga tampak kurus
 Matang, berada dalam keadaan siaga
 Lemak dibawah kulitnya sedikit sehingga kulit pada lengan dan tungkainya
tampak menggelambir
 Kulitnya kering dan mengelupas
 Kuku jari kaki dan kuku jari tangannya panjang
 Kuku jari kaki, kuku jari tangan dan pusarnya berwarna kehijauan atau
kecoklatan karena mekonium (tinja pertama bayi)
Tanda-tanda bayi postmatur
 Biasanya lebih berat dari bayi matur
 Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
 Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
 Kuku panjang
 Rambut kepala agak tebal
 Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
5. Komplikasi
 Hipoglikemia, karena cadangan energi pada saat bayi dilahirkan sangat rendah
dan bahkan akan rendah lagi jika pasokan oksigen selama persalinan juga
rendah
 Sindroma aspirasi mekonium
 Hipovolemia
 Asidosis
 Indrom gawat napas
 Hipoglikemia
 Hipofungsi adrenal.
6. Penatalaksanaan
 Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring
janin sebaik-baiknya
 Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi placenta, persalinan spontan dapat
ditunggu dengan pengawasan ketat
 Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan servik, kalau sudah
matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa aminotomi
 Bila riwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim, terdapat
hipertensi, preklampsi dan kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas
atau pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu, maka ibu harus dirawat dirumah
sakit.
 Tindakan operasi seksio sesarea dapat dipertimbangkan pada insufisiensi
placenta dengan keadaan placenta belum matang, pembukaan yang belum
lengkap, persalinan lama dan terjadi tanda gawat janin atau pada primigravida
tua, kematian janin dalam kandungan, preeklampsi, hipertensi menahun, anak
berharaga (infer) dan kesalahan letak janin
 Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat
merugikan bayi; janin postmatur kadang-kadang besar dan kemungkinan
disproporsi sefalo pelvik
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
 Aktivitas / istrahat
 Sirkulasi
 Pernapasan
 Makanan dan cairan
 Eliminasi
b. Pengelompokan Data
Data subyektif
Data obyektif
c. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Kehamilan yang lama
Lebih dari 42 minggu

Kadar estrogen dan
laktogen plasenta
menurun

Terjadi arteri spiralis
plasenta

Fungsi plasenta menurun

Kebutuhan janin akan
oksigen kurang

gangguan pola napas tak
efektif
Gangguan pola napas
tidak efektif
Kehamilan yang lama
Lebih dari 42 minggu

Kadar estrogen dan
laktogen plasenta
menurun

Terjadi arteri spiralis
plasenta

Fungsi plasenta menurun

Suplay nutrisi dari
plasenta menurun

Kebutuhan nutrisi janin
kurang

Gangguan pemenuhan
keb. nutrisi
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Kehamilan yang lama
lebih dari 42 minggu

Janin lama dalam
kandungan

Fungsi plasenta
berkurang
] 
Sistem imun janin
berkurang

Mudah
Resiko tinggi terhadap
infeksi
2. Diagnosa keperawatan
a. Df
b. Dfd
c. Dfdfd
3. Prioritas masalah
4. Rencana keperawatan
DASAR DATA PENGKAJIAN
Test
Postur
Square window
Rekoil lengan
Sudut popoliteal
Tanda skarf
Tumit sampai telinga
Pengkajian Umum
Dengan menggunakan timbangan elektronik
Ukur panjang dan lingkar kepala secara periodik
Gambarkan bentuk dan ukuran tubuh umum
Gambarkan adanya deformitas yang nyata
Gambarkan adanya tanda distress
Pengkajian Pernapasan
Gambarka bentuk dada (barrel,cembung), kesimetrisan, adanya insisi, selang dada
Gambarkan penggunaan otot aksesori ; pernapasan cuping hidung atau substernal,
interkostal
Tentukan frekuensi dan keteraturan pernapasan
Gambarkan tanngisan bila tidak di intubasi
Pengkajian Kardiovaskular
Tentukan frekuensi dan irama jantung
Gambarkan bunyi jantung, termasuk adanya murmur
Gambarkan warna bayi; sianosis, pucat, pletora
Tentukan tekanan darah
Pengkajian Gastrointestinal
Tentukan adanya distensi abdomen
Gambarkan jumlah, warna, konsistensi, dan bau dari adanya muntah
Palpasi garis tepi hati
Gambarkan jumlah warna dan konsistensi feces
Pengkajian Genitourinaria
Gambarkan adanya abnormalitas genitalia
Gambarkan jumlah, warna, pH, dan berat jenis urine
Periksa berat badan
DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL
Pola napas tak efektif sehubungan dengan imaturitas paru dan neuromuskuler, penurunan
energi, dan keletihan
Resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan sehubungan dengan karakteristik
fisiologis imatur dari bayi preterm dan atau imaturitas atau penyakit
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan ketidak mampuan
mencerna nutrisi karena imaturitas dan atau penyakit
Resiko tinggi terhadap infeksi sehubungan dengan pertahanan imunologi yang kurang
Nyeri sehubungan dengan prosedur, diagnosis, tindakan
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
Pola napas tak efektif sehubungan dengan imaturitas paru dan neuromuskuler, penurunan
energi, dan keletihan
Tujuan : Pasien menunjukan pola oksigenisasi yang adekuat
K/H : 1. Frekuensi dan pola napas dalam batas yang sesuai dengan usia dan
berat badan
2. Oksigenisasi jaringan adekuat
Intervensi : - Posisikan untuk pertukaran udara yang optimal, tempatkan
pada posisi telungkup
- Hindari hiperekstensi leher
- Lakukan perkusi, vibrasi, dan drainase postural sesuai ketentuan
- Observasi adanya tanda-tanda distress pernapasan
Rasional : - Posisi ini Menghasilkan perbaikan oksigenisasi, pemberian
makan ditoleransi dan lebih baik untuk mengatur pola tidur
- Akan dapat mengurangi diameter trakea
- Untuk memudahkan drainase sekret
- Untuk mengetahui tanda-tanda distres pernapasan yang dialami
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan ketidak mampuan
mencerna nutrisi karena imaturitas dan atau penyakit
Tujuan : Pasien mendapatkan nutrisi yang adekuat
K/H : 1. Bayi mendapat kalori dan nutrien esensial yang adekuat
2. Bayi menunjukan penambahan berat badan yang mantap
Intervensi : - Pertahankan cairan parenteral atau nutrisi parenteral total
sesuai instruksi
- Pantau adanya tanda-tanda intoleransi terhadap terapi parenteral total
- Susukan bayi pada payudara ibu bila penghisapan kuat serta menelan
dan refleks muntah ada
- Bantu ibu mengeluarkan ASI
Rasional : - Agar cairan parenteral atau nutrisi parenteral yang
dibutuhkan terpenuhi
- Agar
- Untuk meminimalkan resiko aspirasi
- Untuk menciptakan dan mempertahankan laktasi sampai bayi dapat
menyusu bayi
Resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan sehubungan dengankarakteristik
fisiologis imatur dari bayi preterm dan atau imaturitas atau penyakit
Tujuan : Pasien menunjukan status hidrasi adekuat
K/H : Bayi menunjukan bukti homeostasis
Intervensi : - Kaji status hidrasi
- Atur cairan parenteral dengan ketat
- Hindari pemberian cairan hipertonik
- Pantau keluaran urine dan nilai laboratorium
Rasional : - Untuk mengetahui adanya tanda-tanda kemungkinan
terjadinya dehidrasi
- Untuk menghindari dehidrasi, hidrasi berlebihan, atau ekstravasasi
- Untuk mencegah beban berlebihan pada ginjal imatur dan vena yang
rapuh
- Untuk bukti dehidrasi atau hidrasi berlebihan
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Klinis keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Donna L. Wong. EGC. Jakarta. 2003
Sinopsis Obstetri. Jilid 1. Edisi 2. Prof.Dr Rustam Mochtar, MPH. Jakarta. EGC. 1998
http///.Indonesia Indonesia.com.

More Related Content

What's hot

Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalPower Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalZahraazmalunnisaramadan
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hariDemey Bd
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanHetty Astri
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsangJoni Iswanto
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partumDokter Tekno
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahipie-pien
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalRahayu Pratiwi
 

What's hot (20)

Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalPower Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
Presentasi dahi
Presentasi dahiPresentasi dahi
Presentasi dahi
 
Askep distosia
Askep distosiaAskep distosia
Askep distosia
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 

Viewers also liked

Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal pjj_kemenkes
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinanfikri asyura
 
Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Marthyn Gulo
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Yuni Wulandari
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanAsih Astuti
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Muhammad Amin
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editDokter Tekno
 
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 kpjj_kemenkes
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Spiritual care at End of Life
Spiritual care at End of LifeSpiritual care at End of Life
Spiritual care at End of LifeJorge Rebolledo
 

Viewers also liked (19)

Askep postmatur
Askep postmaturAskep postmatur
Askep postmatur
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
5. kala ii
5. kala ii5. kala ii
5. kala ii
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
 
4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan4. mekanisme persalinan
4. mekanisme persalinan
 
Askep intranatal
Askep intranatalAskep intranatal
Askep intranatal
 
Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Buku KIA 2015
Buku KIA 2015Buku KIA 2015
Buku KIA 2015
 
Spiritual care at End of Life
Spiritual care at End of LifeSpiritual care at End of Life
Spiritual care at End of Life
 
FISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINANFISIOLOGI PERSALINAN
FISIOLOGI PERSALINAN
 

Similar to Askep postmatur

Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalWarnet Raha
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lamaElla Meilani
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxAtinzunikah2
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxRais8
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxRiandiAkbar1
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2Arya Ningrat
 

Similar to Askep postmatur (20)

Postmatur
PostmaturPostmatur
Postmatur
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Kesehatan
KesehatanKesehatan
Kesehatan
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNAMakalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
139642472 repro-bbl-post-matur
139642472 repro-bbl-post-matur139642472 repro-bbl-post-matur
139642472 repro-bbl-post-matur
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep postmatur

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA “BAYI POSTMATUR” A. KONSEP MEDIK 1. Defenisi Postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu, dihitung berdasarkan rumus naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari. Postmaturitas adalah suatu keadaan dimana bayi lahir setelah usia kehamilan melebihi 42 minggu. Definisi standar untuk kehamilan lewat bulan adalah 294 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir, atau 280 hari setelah ovulasi. Istilah lewat bulan ( postdate) digunakan karena tidak menyatakan secara langsung pemahaman mengenai lama kehamilan dan maturitas janin. ( Varney Helen,2007) 2. Penyebab Etiologi pasti belum diketahui. Faktor yang dikemukakan adalah faktor hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Faktor ini adalah faktor herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu. 3. Patofisiologi Sirkulasi uteroplasenta berkurang sampai 50 %  Reabsorpsi meningkat  Volume air ketuban juga berkurang  Keburuhan cairan janin kurang  Defisit voleme cairan Produksi hormon progesteron kurang  Rangsangan uterus kurang  Uterus kurang dapat berkontraksi  Ketidakmampuan uterus mengeluarkan janin  Kehamilan yang lama lebih dari 42 minggu  Post matur Kadar estrogen dan laktogen plasenta menurun  Terjadi arteri spiralis plasenta  Fungsi plasenta menurun  Gangguan suplai oksigen dan nutrisi  Gangguan oksigenasi
  • 2. dan gangguan nutrisi 4. Gejala Gambaran fisik bayi postmatur :  Panjangnya cukup umur, tetapi berat badannya rendah sehingga tampak kurus  Matang, berada dalam keadaan siaga  Lemak dibawah kulitnya sedikit sehingga kulit pada lengan dan tungkainya tampak menggelambir  Kulitnya kering dan mengelupas  Kuku jari kaki dan kuku jari tangannya panjang  Kuku jari kaki, kuku jari tangan dan pusarnya berwarna kehijauan atau kecoklatan karena mekonium (tinja pertama bayi) Tanda-tanda bayi postmatur  Biasanya lebih berat dari bayi matur  Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur  Rambut lanugo hilang atau sangat kurang  Kuku panjang  Rambut kepala agak tebal  Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel 5. Komplikasi  Hipoglikemia, karena cadangan energi pada saat bayi dilahirkan sangat rendah dan bahkan akan rendah lagi jika pasokan oksigen selama persalinan juga rendah  Sindroma aspirasi mekonium  Hipovolemia  Asidosis  Indrom gawat napas  Hipoglikemia  Hipofungsi adrenal.
  • 3. 6. Penatalaksanaan  Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya  Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi placenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat  Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan servik, kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa aminotomi  Bila riwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim, terdapat hipertensi, preklampsi dan kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas atau pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu, maka ibu harus dirawat dirumah sakit.  Tindakan operasi seksio sesarea dapat dipertimbangkan pada insufisiensi placenta dengan keadaan placenta belum matang, pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi tanda gawat janin atau pada primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, preeklampsi, hipertensi menahun, anak berharaga (infer) dan kesalahan letak janin  Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi; janin postmatur kadang-kadang besar dan kemungkinan disproporsi sefalo pelvik
  • 4. B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Pengumpulan Data  Aktivitas / istrahat  Sirkulasi  Pernapasan  Makanan dan cairan  Eliminasi b. Pengelompokan Data Data subyektif Data obyektif
  • 5. c. Analisa Data Data Penyebab Masalah Kehamilan yang lama Lebih dari 42 minggu  Kadar estrogen dan laktogen plasenta menurun  Terjadi arteri spiralis plasenta  Fungsi plasenta menurun  Kebutuhan janin akan oksigen kurang  gangguan pola napas tak efektif Gangguan pola napas tidak efektif Kehamilan yang lama Lebih dari 42 minggu  Kadar estrogen dan laktogen plasenta menurun  Terjadi arteri spiralis plasenta  Fungsi plasenta menurun  Suplay nutrisi dari plasenta menurun  Kebutuhan nutrisi janin kurang  Gangguan pemenuhan keb. nutrisi Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
  • 6. Kehamilan yang lama lebih dari 42 minggu  Janin lama dalam kandungan  Fungsi plasenta berkurang ]  Sistem imun janin berkurang  Mudah Resiko tinggi terhadap infeksi 2. Diagnosa keperawatan a. Df b. Dfd c. Dfdfd 3. Prioritas masalah 4. Rencana keperawatan DASAR DATA PENGKAJIAN Test Postur Square window Rekoil lengan Sudut popoliteal Tanda skarf Tumit sampai telinga Pengkajian Umum Dengan menggunakan timbangan elektronik Ukur panjang dan lingkar kepala secara periodik Gambarkan bentuk dan ukuran tubuh umum Gambarkan adanya deformitas yang nyata Gambarkan adanya tanda distress Pengkajian Pernapasan Gambarka bentuk dada (barrel,cembung), kesimetrisan, adanya insisi, selang dada Gambarkan penggunaan otot aksesori ; pernapasan cuping hidung atau substernal, interkostal Tentukan frekuensi dan keteraturan pernapasan
  • 7. Gambarkan tanngisan bila tidak di intubasi Pengkajian Kardiovaskular Tentukan frekuensi dan irama jantung Gambarkan bunyi jantung, termasuk adanya murmur Gambarkan warna bayi; sianosis, pucat, pletora Tentukan tekanan darah Pengkajian Gastrointestinal Tentukan adanya distensi abdomen Gambarkan jumlah, warna, konsistensi, dan bau dari adanya muntah Palpasi garis tepi hati Gambarkan jumlah warna dan konsistensi feces Pengkajian Genitourinaria Gambarkan adanya abnormalitas genitalia Gambarkan jumlah, warna, pH, dan berat jenis urine Periksa berat badan
  • 8. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL Pola napas tak efektif sehubungan dengan imaturitas paru dan neuromuskuler, penurunan energi, dan keletihan Resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan sehubungan dengan karakteristik fisiologis imatur dari bayi preterm dan atau imaturitas atau penyakit Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas dan atau penyakit Resiko tinggi terhadap infeksi sehubungan dengan pertahanan imunologi yang kurang Nyeri sehubungan dengan prosedur, diagnosis, tindakan
  • 9. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS Pola napas tak efektif sehubungan dengan imaturitas paru dan neuromuskuler, penurunan energi, dan keletihan Tujuan : Pasien menunjukan pola oksigenisasi yang adekuat K/H : 1. Frekuensi dan pola napas dalam batas yang sesuai dengan usia dan berat badan 2. Oksigenisasi jaringan adekuat Intervensi : - Posisikan untuk pertukaran udara yang optimal, tempatkan pada posisi telungkup - Hindari hiperekstensi leher - Lakukan perkusi, vibrasi, dan drainase postural sesuai ketentuan - Observasi adanya tanda-tanda distress pernapasan Rasional : - Posisi ini Menghasilkan perbaikan oksigenisasi, pemberian makan ditoleransi dan lebih baik untuk mengatur pola tidur - Akan dapat mengurangi diameter trakea - Untuk memudahkan drainase sekret - Untuk mengetahui tanda-tanda distres pernapasan yang dialami Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas dan atau penyakit Tujuan : Pasien mendapatkan nutrisi yang adekuat K/H : 1. Bayi mendapat kalori dan nutrien esensial yang adekuat 2. Bayi menunjukan penambahan berat badan yang mantap Intervensi : - Pertahankan cairan parenteral atau nutrisi parenteral total sesuai instruksi - Pantau adanya tanda-tanda intoleransi terhadap terapi parenteral total - Susukan bayi pada payudara ibu bila penghisapan kuat serta menelan dan refleks muntah ada - Bantu ibu mengeluarkan ASI Rasional : - Agar cairan parenteral atau nutrisi parenteral yang dibutuhkan terpenuhi - Agar - Untuk meminimalkan resiko aspirasi - Untuk menciptakan dan mempertahankan laktasi sampai bayi dapat menyusu bayi
  • 10. Resiko tinggi kekurangan atau kelebihan volume cairan sehubungan dengankarakteristik fisiologis imatur dari bayi preterm dan atau imaturitas atau penyakit Tujuan : Pasien menunjukan status hidrasi adekuat K/H : Bayi menunjukan bukti homeostasis Intervensi : - Kaji status hidrasi - Atur cairan parenteral dengan ketat - Hindari pemberian cairan hipertonik - Pantau keluaran urine dan nilai laboratorium Rasional : - Untuk mengetahui adanya tanda-tanda kemungkinan terjadinya dehidrasi - Untuk menghindari dehidrasi, hidrasi berlebihan, atau ekstravasasi - Untuk mencegah beban berlebihan pada ginjal imatur dan vena yang rapuh - Untuk bukti dehidrasi atau hidrasi berlebihan
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Pedoman Klinis keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Donna L. Wong. EGC. Jakarta. 2003 Sinopsis Obstetri. Jilid 1. Edisi 2. Prof.Dr Rustam Mochtar, MPH. Jakarta. EGC. 1998 http///.Indonesia Indonesia.com.