SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Patofisiologi dan Penyimpangan KDM
Hepatitis
Invasi virus
IG Anti HAV HBc AB
(Hepatitis A) (Hepatitis B)
Kerusakan sel parenkim hati terutama Retikulum Endoplasma
Detoksifikasi sintesa protein dan
Terganggu steroid terganggu
pembentukan dan sekresi me ↓ energi
Resiko Infeksi empedu terganggu u/metabolisme
ggn metabolisme GI ggn bilirubin tidak terkonyugasi letih / lelah
Anoreksia, nausea, vomitus Pe↑ bilirubin serum Intolerans Aktifitas
Ggn Nutrisi Ikterus
Perubahan status kesehatan warna kulit & merangsang sel mast
mukosa kuning mengeluarkan mediator kimia
Koping tidak adekuat akumulasi garam nosiseptor terangsang
empedu
Kecemasan gatal pada kulit proses transduksi, transmisi,
(pruritus) modulasi, persepsi nyeri
Gangguan Integritas Kulit Nyeri (akut)
Asuhan keperawatan pada Tn CR
Di Ruang Baji Pamai II
RS Labuang Baji Makassar
I. Identitas Klien
Nama : Tn. CR
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Bontang
Pekerjaan : Tukang Bangunan
Suku : Makassar
Pendidikan : SD
Tanggal Masuk : 17 – 5 – 2004
Tanggal Pengkajian : 18 – 5 – 2004
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga
II. Riwayat Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama
Nyeri perut kanan atas
b. Riwayat Keluhan Utama
Nyeri perut kanan atas dialami sejak 1 bulan yang lalu dan dirasakan
memberat 1 minggu terakhir. Nyeri terus-menerus seperti tertusuk – tusuk tembus
ke belakang. Mual (+). Klien cepat merasa kenyang.
III. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Klien memiliki
riwayat mengkonsumsi alkohol sejak 5 tahun yang lalu ( 3 -4 botol/hari). Riwayat
merokok (+). Sebelumnya klien pernah dirawat 4 hari di RS Bontang kemudian
dirujuk di RS Labuang Baji
IV. Riwayat Genogram
Ket :
- Pada Generasi I , kakek dan nenek klien sudah meninggal, penyebab kematian
tidak diketahui
- Pada Generasi II, kedua orangtua klien juga sudah meninggal, penyebab
kematian tidak diketahui
- Klien berada pada Generasi III, anak terakhir dari 9 bersaudara. Kakak klien
yang ke-1 s.d. ke-7 sudah meninggal (penyebab tidak diketahui). Tidak ada
yang menderita penyakit yang sama dengan klien. Klien sudah berkeluarga
dan mempunyai anak 4 orang. Klien tinggal bersama istri dank e-4 orang
anaknya
V. Pengkajian berdasarkan Divisi Kebutuhan
1. Aktivitas-Istirahat
Klien bekerja sebagai tukang bangunan dan waktunya dihabiskan hanya untuk
menyelesaikan pekerjaannya sedangkan untuk istirahat kurang. Semenjak sakit,
klien tidak dapat lagi melakukan pekerjaannya. Waktu tidur pada malam hari mulai
jam 21.30 WITA sampai jam 05.00 WITA tapi semenjak sakit klien sering
terbangun karena nyeri perutnya
Pemeriksaan Fisik : Tonus otot kuat. Berorientasi terhadap waktu, tempat dan
orang. ROM penuh. Tidak ada dispnea. Rentang perhatian baik
dan k,lien masih dapat melakukan ADLnya sendiri, misalnya
b.a.b,b.a.k, dan makan
2. Sirkulasi
Klien tidak ada riwayat hipertensi dan tidak ada masalah dengan jantungnya.
Klien tidak batuk. Tidak ada udema pada kaki
Pemeriksaan Fisik : TD = 110/80 mmHg, Nadi = 80 x/m, P= 24 x/m, tidak ada
udema , tidak ada napas pendek, tidak ada distensi vena
jugularis. Capillary refilling kurang dari 2 detik, Konjungtiva
merah muda. Sklera ikterik. Ekstremitas hangat bila disentuh
3. Eliminasi
Selama di RS klien tidak mengalami perubahan / masalah dalam b.a.b dan
b.a.k
Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan abdomen teraba pembesaran hepar dan nyeri
tekan pada hipokondria kanan, peristaltic usus (+) 20-22 /menit
dengan durasi < 1 detik, ginjal dan kandung kemih tidak teraba
4. Reaksi Emosional
Klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini, karena baru kali ini klien
menderita penyakit seperti ini. Tapi klien percaya pada semua tindakan medis dan
menyerahkan semuanya pada Tuhan. Dalam menghadapi masalah, klien berusaha
mencari penyelesaiannya dengan dibantu oleh keluarga. Dan untuk biaya
pengobatan klien tidak terlalu memikirkan, karena ditanggung oleh pemerintah
(JPS)
5. Makanan – Cairan
Klien biasa mengkonsumsi makanan nasi, sayur dan lauk pauk dengan
frekuensi 3 x sehari. Klien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan kecut.
Sejak di RS klien mengatakan nafsu makannya menurun. Klien hanya bisa
menghabiskan 2 sendok dari 1 porsi makanan yang disajikan. Klien merasa mual
dan nyeri ulu hati tidak ada
Pemeriksaan Fisik: TB = 155 cm BB = 48 kg
Perawakan kecil. Turgor kulit baik. Dasar kuku tampak ikterus.
Rongga mulut : bibir, lidah, tonsil, faring dan kelenjar saliva
dalam batas normal. Klien mengeluh terasa pahit pada
tenggorokannya pada saat menelan
6. Higiene
Klien dapat melakukan ADLnya sehari – hari tapi tidak maksimal dan untuk
perawatan diri klien dibantu keluarga (lap basah 2 x sehari)
Pemeriksaan Fisik : Badan tidak berbau, kulit bersih, rambut dan kuku tidak ada
masalah / bersih
7. Neurologis
Klien saat ini tidak merasa pusing / sakit kepala hanya kadang – kadang
apabila baru bangun tidur. Sakit kepala (-), kesemutan (-). Tidak ada gangguan
dalam penglihatan dan pendengaran
Pemeriksaan Fisik : Sadar, pupil isokor. Bereaksi terhadap cahaya. Genggaman
tangan sama kuat. Berbicara jelas dan berorientasi terhadap
waktu, tempat dan orang.
8. Nyeri
Saat pengkajian klien merasa nyeri pada daerah perut kanan atas. Klien selalu
mencari posisi yang nyaman yaitu posisi klien menekan daerah yang nyeri, sehingga
nyerinya berkurang. Klien mengatakan nyerinya timbul terus-menerus
Pemeriksaan Fisik : Ekspresi wajah meringis saat nyeri, kulit lembab, terdapat
pembesaran hepar, nyeri tekan (+)
9. Interaksi Sosial
Klien sudah menikah dan untuk membiayai hidup keluarganya, klien bekerja
sebagai tukang bangunan. Hubungan dengan istri dan anak – anaknya baik dan yang
menjadi pengambil keputusan adalah klien sendiri dan dibantu anak-anaknya. Klien
aktif dalam kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya
10. Keamanan
Klien tidak mempunyai alergi makanan dan obat-obatan serta riwayat penyakit
menular seksual (-). Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
11. Penyuluhan dan Pembelajaran
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Makasssar. Pendidikan terakhir SD.
Klien kurang mendengar informasi mengenai penyebab penyakitnya dan selama di
RS sering bertanya-tanya seputar kondisinya sekarang. Klien tampak gelisah dan
ekspresi wajah tampak cemas. Klien menyerahkan semua perawatan dan
pengobatan pada dokter dan perawat. Harapan klien untuk cepat sembuh dan
berkumpul kembali bersama keluarga dan beraktifitas seperti semula
12. Ventilasi
Klien tidak mengalami gangguan pada saluran pernapasan. Sesak napas (-).
Dispnea (-)
Pemeriksaan Fisik : Pernapasan 24 x/m.
Irama dan frekuensi teratur
VI. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium:
Protein total : 6,62 gr/100 ml (6,6 – 8,7)
Albumin : 3,51 gr/100 ml (3,8 – 4,4)
BIlirubin total : 5,44 mg/100 ml ( 0,00 – 1,00)
Bilirubin direk : 4,16 mg/100 ml (0,00-0,30)
SGOT : 221 U/L (0-38)
SGPT : 107 U/L (0-41)
Alkali Phospahate : 777 U/L ( 0-270)
Ureum : 32,7 mg/100 ml (10-50)
Kreatinin : 0,76 mg/100 ml (0,0 – 1,1)
Asam Urat : 14,5 mg/100 ml (3,4 – 7,0)
Glukosa sewaktu : 65 mg/100 ml (140)
HbsAg : (+) / positif
VII. Pengobatan
B Comp 3 x 1
Vit C 3 x 1
Novalgin 1 amp/ drips/ 8 jam
KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif Data Obyektif
- Klien mengatakan nyeri pada perut
kanan atas
- Klien mengatakan nyerinya terus-
menerus
- Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
- Klien mengatakan setiap kali makan
merasa mual
- Klien mengatakan tidak terlalu
mengerti tentang kondisi
penyakitnya
- Nyeri tekan pada perut kanan atas
- Porsi makan tidak dihabiskan
- Klien gelisah
- Mual (+)
- Peristaltik usus (+)
- Klien selalu menekan daerah
perutnya yang nyeri
- Sklera ikterus (+)
- Ekspresi wajah meringis (+)
- Terdapat penbesaran hepar
- Klien sering bertanya-tanya tentang
kondisi penyakitnya
- Tanda – tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m
S : 36ºC
ANALISA DATA
NO Data Etiologi Masalah
1
2
DS:
- klien mengatakan
nyeri pada perut
kanan atas
- klien mengatakan
nyerinya terus –
menerus
DO:
- nyeri tekan pada
perut kanan atas
- klien gelisah
- ekspresi wajah
meringis
- terdapat
pembesaran hepar
- klien selalu
menekan daerah
yang nyeri
DS:
- klien mengatakan
nafsu makan
berkurang
- klien mengatakan
setiap kali makan
merasa mual
DO:
- porsi makan tidak
dihabiskan
- mual (+)
- peristaltik usus (+)
Hepatitis
Invasi virus
Kerusakan sel parenkim hati
terutama reticulum
endoplasma
merangsang sel mast
mengeluarkan mediator kimia
nosiseptor terangsang
proses transduksi, transmisi,
modulasi, persepsi nyeri
Nyeri (akut)
Hepatitis
Invasi virus
Kerusakan sel parenkim hati
terutama reticulum
endoplasma
Sekresi empedu terganggu
Gangguan metabolisme GI
Anoreksia, mual, vomitus
Gangguan nutrisi
Nyeri b.d. infiltrasi
hati
Perubahan Nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b.d.
mual, muntah
3 DS :
- klien megatakan
tidak terlalu
mengerti tentang
kondisi penyakitnya
DO :
- klien sering
bertanya- tanya
tentang kondisi
penyakitnya
- klien gelisah
Perubahan status kesehatan
Kurang informasi
Kesalahan interpretasi
Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan
tentang kondisi,
prognosis dan
kebutuhan
pengobatan b.d.
tidak mengenal
sumber informasi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NDx Tujuan Intervensi Rasional
1
2
Meminimalkan /
mengontrol nyeri
dengan kriteria:
- klien tampak
rileks
- ekspresi wajah
tenang
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan
kriteria :
- nafsu makan
meningkat
- klien mampu
menghabiskan
porsi makan
yang diberikan
- tidak terjadi
penurunan BB
yang berlebihan
1. Kaji karakteristik nyeri dan
ketidaknyamanan ( lokasi,
durasi, intensitas, frekuensi)
2. Observasi TTV klien
3. Ajarkan penggunaan teknik
relaksasi, mis: bimbingan
imajinasi, visualisasai, teknik
napas dalam. Berikan
aktivitas senggang
4. Kolaborasi pemberian
analgetik sesuai indikasi
1. Kaji pola makan klien, kaji
cara penyajian makanan
2. Beri makan dalam porsi kecil
dan frekuensi sering sesuai
selera
3. Jelaskan manfaat makanan /
nutrisi bagi klien dan
keluarga terutama saat klien
sakit
4. Beri umpan balik positif saat
klien mau berusaha
menghabiskan makanannya
5. Penatalaksanaan pemberian
multivitamin
6. Timbang berat badan tiap hari
- Memberikan dasar untuk
mengkaji perubahan pada
tingkat nyeri dan
mengevaluasi intervensi
- Mengidentifikasi tingkat
nyeri klien dan pedoman
untuk intervensi selanjutnya
- Membantu klien untuk
istirahat lebih efektif dan
memfokuskan kembali
perhatian, sehingga
menurunkan nyeri dan
ketidaknyamanan
- Menurunkan nyeri,
meningkatkan kenyamanan
- cara menghidangkan
makanan dapat
mempengaruhi nafsu makan
klien
- makan banyak sulit untuk
mengatur bila klien
anoreksia. Anoreksia juga
paling buruk selama siang
hari membuat masukan
makanan sulit pada sore hari
dan menghindari kejenuhan
serta rangsang mual muntah
- meningkatkan pengetahuan
klien dan keluarga tentang
nutrisi sehingga motivasi
untuk makan meningkat
- motivasi dan meningkatkan
semangat makan klien
- asupan vitamin akan dapat
memenuhi kebutuhan
vitamin dalam tubuh dan
membantu proses
penyembuhan
- penurunan BB menunjukkan
tidak adekuatnya nutrisi
klien
3 Klien akan
menunjukkan
pemahaman tentang
proses penyakitnya
dengan criteria :
- klien dapat
menghubungkan
gejala dengan
factor penyebab
- klien dapat
berpartisipasi
dalam
perawatan
1. Kaji tingkat pemahaman
proses penyakit, harapan /
prognosis, kemungkinan
pilihan pengobatan
2. Berikan informasi khusus
tentang pencegahan /
penularan penyakit,
3. Jelaskan pentingnya istirahat
dalam rencana pengobatan
dan perlunya keseimbangan
beraktifitas
4. Anjurkan perlunya
menghindari makanan /
minuman alkohol yang dapat
memperberat penyakit
- mengidentifikasi kurang
pengetahuan / salah
informasi dan memberikan
kesempatan untuk
memberikan informasi
tambahan sesuai keperluan
- kebutuhan/ rekomendasi
akan bervariasi karena tipe
hepatitis (agen penyebab)
dan situasi individu
- Tirah baring dipertahankan
selama fase akut untuk
menurunkan kebutuhan
metabolic, menghemat
energi untuk penyembuhan
- Alkohol dapat meningkatkan
iritasi hepatic dan
mempengaruhi pemulihan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl NDx Jam Implementasi Evaluasi
Selasa,
18 Mei
2004
1
2
11.00
12.00
1. Mengkaji karakteristik nyeri dan
ketidaknyamanan
Hasil :
- Nyeri pada perut kanan atas,
tembus ke belakang dan
berlangsung secara terus-
menerus
- Nyeri pada skala 6 (sedang)
2. Mengobservasi Tanda- Tanda
Vital
Hasil :
TD = 110/80 mmHg
N = 80 x/m
P = 24 x/m
S = 36 0
C
3. Mengajarkan teknik relaksasi
dengan mengusap daerah sekitar
nyeri
Hasil :
Klien belum bisa bertoleransi
dengan nyeri
4. Penatalaksanaan dalam
pemberian analgetik
Hasil :
Pemberian obat Novalgin 1
amp / drips
1. Mengkaji pola makan klien
Hasil :
- klien makan tiga kali /hari
- jenis makanan : bubur dan
lauk (TKTP)
2. Memberi makan dalam porsi
kecil dan dengan frekuensi sering
dan sesuai selera
Hasil :
- klien hanya makan /
menghabiskan 3 sendok
- tiap kali makan klien
mengeluh terasa pahit pada
tenggorokan pada saat
menelan
3. Menjelaskan manfaat makanan /
nutrisi bagi klien dan keluarga
Hasil:
Jam 13.00
S: klien mengatakan
masih nyeri pada
perut kanan atasnya
O:
- ekspresi wajah
meringis
- nyeri tekan pada
perut kanan atas
- klien gelisah
A: masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3, dan 4
S: Klien mengatakan
masih merasa mual
O:
- porsi tidak
dihabiskan
- klien makan 3
sendok
- mual (+)
- infuse terpasang
RL
- minum ± 250 cc/hr
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,4,5 dan 6
3
12.05
Klien mengerti tentang manfaat
makanan terutama TKTP
4. Memberi umpan balik positif saat
klien mau menghabiskan
makanannya
Hasil :
Klien ada kemauan untuk
menghabiskan makanannya tapi
klien takut karena kalau berusaha
makan banyak akan mual dan
bahkan muntah
5. Penatalaksanaan pemberian
multivitamin dan cairan per IV
Hasil :
- klien minum Vit C + B Comp
= 1:1
- Infus terpasang dangan RL
- Klien minum ± 250 cc / hari
6. Menimbang berat badan klien
Hasil :
Berat badan klien = 48 kg
1. Mengkaji tingkat pemahaman
proses penyakit, harapan dan
proses pengobatan
Hasil :
Pemahaman klien tentang proses
penyakit dan pengobatan masih
kurang
2. Memberikan informasi khusus
tentang pencegahan dan
penularan penyakit, contoh :
untuk pencegahan, spt : klien
disuruh istirahat yang cukup
sedangkan untuk penularan, spt :
melalui keringat
Hasil :
Klien mengerti dan paham tapi
masih sering bertanya
3. Menjelaskan pentingnya istirahat
dalam rencana pengobatan dan
perlunya keseimbangan aktifitas
Hasil :
Klien mengerti dan akan
beristirahat semaksimal mungkin
4. Menganjurkan perlunya
menghindari makanan/ minuman
beralkohol yang dapat
memperberat penyakitnya
S: klien mengatakan
sudah mulai mengerti
tentang proses
penyakitnya tapi
belum puas
O: klien masih sering
bertanya – tanya
tentang penyakitnya
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 dan 4
Rabu,
19 Mei
2004
1
2
09.00
12.00
Hasil :
Klien menyadari / tobat dan tidak
akan mengkonsumsi minuman/
makanan beralkohol seumur
hidup
1. Mengkaji karakteristik nyeri dan
ketidaknyamanan
Hasil :
- Klien mengatakan nyeri
masih ada tapi sifatnya
hilang-timbul
- serangan nyeri sejak pukul
08.00
-1400
muncul ± 6 kali
2. Mengobservasi Tanda- Tanda
Vital
Hasil :
TD = 110/70 mmHg
N = 80 x/m
P = 24 x/m
S = 36 0
C
3. Mengajarkan teknik relaksasi
dengan mengusap daerah sekitar
nyeri
Hasil :
Klien belum bisa bertoleransi
dengan nyeri
4. Penatalaksanaan dalam
pemberian analgetik
Hasil :
Pemberian obat Novalgin 1
amp / drips
1. Mengkaji pola makan klien
sekarang
Hasil :
- klien makan tiga kali /hari
- jenis makanan : bubur dan
lauk (TKTP)
2. Memberi makan dalam porsi
kecil dan dengan frekuensi sering
dan sesuai selera
Hasil :
- klien hanya makan /
menghabiskan 3 sendok
- tiap kali makan klien
mengeluh terasa pahit pada
tenggorokan pada saat
menelan
Jam 13.00
S: klien mengatakan
masih nyeri pada
perut kanan atasnya
O:
- sifat nyeri hilang –
timbul (timbulnya
serangan nyeri tiap
10 menit)
- ekspresi wajah
meringis
A: masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3, dan 4
S: Klien mengatakan
masih merasa mual
O:
- porsi tidak
dihabiskan
- klien makan 3
sendok
- mual (+)
- infuse terpasang
RL
- minum ± 250 cc/hr
A: Masalah belum
teratasi
Jumat,
21 Mei
2004
3
1
12.05
09.00
4. Memberi umpan balik positif saat
klien mau menghabiskan
makanannya
Hasil :
Klien ada kemauan untuk
menghabiskan makanannya tapi
klien takut karena kalau berusaha
makan banyak akan mual dan
bahkan muntah
5. Penatalaksanaan pemberian
multivitamin dan cairan per IV
Hasil :
- klien minum Vit C + B Comp
= 1:1
- Infus terpasang dangan RL
- Klien minum ± 250 cc / hari
6. Menimbang berat badan klien
Hasil :
Berat badan klien sama se[perti
kemarin = 48 kg
2. Memberikan informasi khusus
tentang pencegahan dan
penularan penyakit, contoh :
untuk pencegahan, spt : klien
disuruh istirahat yang cukup
sedangkan untuk penularan, spt :
melalui keringat
Hasil :
Klien mengerti dan paham dan
tidak bertanya - tanya lagi
tentang penyakitnya
4. Menganjurkan perlunya
menghindari makanan/ minuman
beralkohol yang dapat
memperberat penyakitnya
Hasil :
Klien menyadari / tobat dan tidak
akan mengkonsumsi minuman/
makanan beralkohol seumur
hidup
1. Mengkaji karakteristik nyeri dan
ketidaknyamanan
Hasil :
- Klien mengatakan nyeri
masih ada tapi sifatnya
P: Lanjutkan intervensi
1,2,4,5 dan 6
S: klien mengerti dan
merasa puas dengan
penjelasan yang
diberikan
O: klien tidak bertanya –
tanya / bingung lagi
tentang penyakitnya
A: Masalah teratasi
P: -
Jam 13.00
S: Klien mengatakan
masih nyeri pada
perut kanan atasnya
2
12.00
12.05
hilang-timbul
- serangan nyeri sejak pukul
08.00
-1400
muncul ± 4 kali
3. Mengobservasi Tanda- Tanda
Vital
Hasil :
TD = 120/70 mmHg
N = 82 x/m
P = 24 x/m
S = 36,2 0
C
3. Mengajarkan teknik relaksasi
dengan mengusap daerah sekitar
nyeri
Hasil :
Klien sudah dapat bertoleransi
dengan nyerinya
4. Penatalaksanaan dalam
pemberian analgetik
Hasil :
Pemberian obat Novalgin 1
amp / drips
1. Mengkaji pola makan klien
Hasil :
- klien makan tiga kali /hari
- jenis makanan : bubur dan
lauk (TKTP)
2. Memberi makan dalam porsi
kecil dan dengan frekuensi sering
dan sesuai selera
Hasil :
- klien menghabiskan porsi
makan 6 sendok
- klien masih mengeluh terasa
pahit pada tenggorokan pada
saat menelan
4. Memberi umpan balik positif saat
klien mau menghabiskan
makanannya
Hasil :
Klien ada kemauan untuk
menghabiskan makanannya tapi
klien takut karena kalau berusaha
makan banyak akan mual dan
bahkan muntah
5. Penatalaksanaan pemberian
multivitamin dan cairan per IV
Hasil :
- klien minum Vit C + B Comp
O:
- Klien tampak
sudah disa
beradaptasi dengan
nyerinya
- Ekspresi wajah
tampak ceria
A: masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3, dan 4
S: Klien mengatakan
masih merasa mual
O:
- porsi tidak
dihabiskan
- klien makan 6
sendok
- mual (+)
- infuse terpasang
RL
- minum ± 1000
cc/hr
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,4,5 dan 6
= 1:1
- Infus terpasang dangan RL
- Klien minum ± 1000 cc / hari
6. Menimbang berat badan klien
Hasil :
Berat badan klien sama seperti
kemarin = 48 kg

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptxBerlianPriliska
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Sinta Sari
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemiaandalizah
 
Intervensi cor
Intervensi corIntervensi cor
Intervensi corrositaadl
 

Was ist angesagt? (20)

Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
Lk
LkLk
Lk
 
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan strokeAsuhan keperawatan klien dengan stroke
Asuhan keperawatan klien dengan stroke
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluarga
 
9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Intervensi cor
Intervensi corIntervensi cor
Intervensi cor
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (10)

Penyimpangan kdm gagal jantung
Penyimpangan kdm gagal jantungPenyimpangan kdm gagal jantung
Penyimpangan kdm gagal jantung
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Hepatitis toxic
Hepatitis toxicHepatitis toxic
Hepatitis toxic
 
Penyimpangan kdm gastritis
Penyimpangan kdm gastritisPenyimpangan kdm gastritis
Penyimpangan kdm gastritis
 
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
30225575 pengkajian-umum-muskuloskeletal
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
Penyimpangan kdm
Penyimpangan kdmPenyimpangan kdm
Penyimpangan kdm
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetikPatofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
Patofisiologi nyeri, demam, serta obat analgetik
 

Ähnlich wie Hepatitis Akut dan Nyeri Perut

Ähnlich wie Hepatitis Akut dan Nyeri Perut (20)

Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.
 
Askep hematuri
Askep hematuriAskep hematuri
Askep hematuri
 
Batu empedu
Batu empeduBatu empedu
Batu empedu
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Askep lansia
Askep lansiaAskep lansia
Askep lansia
 
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docxASKEP KELOMPOK STROKE.docx
ASKEP KELOMPOK STROKE.docx
 
Lk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisiLk gangguan nutrisi
Lk gangguan nutrisi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
Gsr aty AKBID PARAMATA RAHA
Gsr aty AKBID PARAMATA RAHAGsr aty AKBID PARAMATA RAHA
Gsr aty AKBID PARAMATA RAHA
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie
 
refka gea.pptx
refka gea.pptxrefka gea.pptx
refka gea.pptx
 
Askep post sc
Askep post scAskep post sc
Askep post sc
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Hepatitis Akut dan Nyeri Perut

  • 1. Patofisiologi dan Penyimpangan KDM Hepatitis Invasi virus IG Anti HAV HBc AB (Hepatitis A) (Hepatitis B) Kerusakan sel parenkim hati terutama Retikulum Endoplasma Detoksifikasi sintesa protein dan Terganggu steroid terganggu pembentukan dan sekresi me ↓ energi Resiko Infeksi empedu terganggu u/metabolisme ggn metabolisme GI ggn bilirubin tidak terkonyugasi letih / lelah Anoreksia, nausea, vomitus Pe↑ bilirubin serum Intolerans Aktifitas Ggn Nutrisi Ikterus Perubahan status kesehatan warna kulit & merangsang sel mast mukosa kuning mengeluarkan mediator kimia Koping tidak adekuat akumulasi garam nosiseptor terangsang empedu Kecemasan gatal pada kulit proses transduksi, transmisi, (pruritus) modulasi, persepsi nyeri Gangguan Integritas Kulit Nyeri (akut)
  • 2. Asuhan keperawatan pada Tn CR Di Ruang Baji Pamai II RS Labuang Baji Makassar I. Identitas Klien Nama : Tn. CR Umur : 52 tahun Jenis Kelamin : Laki – laki Alamat : Bontang Pekerjaan : Tukang Bangunan Suku : Makassar Pendidikan : SD Tanggal Masuk : 17 – 5 – 2004 Tanggal Pengkajian : 18 – 5 – 2004 Sumber Informasi : Klien dan Keluarga II. Riwayat Kesehatan Saat Ini a. Keluhan Utama Nyeri perut kanan atas b. Riwayat Keluhan Utama Nyeri perut kanan atas dialami sejak 1 bulan yang lalu dan dirasakan memberat 1 minggu terakhir. Nyeri terus-menerus seperti tertusuk – tusuk tembus ke belakang. Mual (+). Klien cepat merasa kenyang. III. Riwayat kesehatan masa lalu Klien belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Klien memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol sejak 5 tahun yang lalu ( 3 -4 botol/hari). Riwayat merokok (+). Sebelumnya klien pernah dirawat 4 hari di RS Bontang kemudian dirujuk di RS Labuang Baji IV. Riwayat Genogram
  • 3. Ket : - Pada Generasi I , kakek dan nenek klien sudah meninggal, penyebab kematian tidak diketahui - Pada Generasi II, kedua orangtua klien juga sudah meninggal, penyebab kematian tidak diketahui - Klien berada pada Generasi III, anak terakhir dari 9 bersaudara. Kakak klien yang ke-1 s.d. ke-7 sudah meninggal (penyebab tidak diketahui). Tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien. Klien sudah berkeluarga dan mempunyai anak 4 orang. Klien tinggal bersama istri dank e-4 orang anaknya V. Pengkajian berdasarkan Divisi Kebutuhan 1. Aktivitas-Istirahat Klien bekerja sebagai tukang bangunan dan waktunya dihabiskan hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya sedangkan untuk istirahat kurang. Semenjak sakit, klien tidak dapat lagi melakukan pekerjaannya. Waktu tidur pada malam hari mulai jam 21.30 WITA sampai jam 05.00 WITA tapi semenjak sakit klien sering terbangun karena nyeri perutnya Pemeriksaan Fisik : Tonus otot kuat. Berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. ROM penuh. Tidak ada dispnea. Rentang perhatian baik dan k,lien masih dapat melakukan ADLnya sendiri, misalnya b.a.b,b.a.k, dan makan 2. Sirkulasi Klien tidak ada riwayat hipertensi dan tidak ada masalah dengan jantungnya. Klien tidak batuk. Tidak ada udema pada kaki Pemeriksaan Fisik : TD = 110/80 mmHg, Nadi = 80 x/m, P= 24 x/m, tidak ada udema , tidak ada napas pendek, tidak ada distensi vena jugularis. Capillary refilling kurang dari 2 detik, Konjungtiva merah muda. Sklera ikterik. Ekstremitas hangat bila disentuh 3. Eliminasi Selama di RS klien tidak mengalami perubahan / masalah dalam b.a.b dan b.a.k Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan abdomen teraba pembesaran hepar dan nyeri tekan pada hipokondria kanan, peristaltic usus (+) 20-22 /menit dengan durasi < 1 detik, ginjal dan kandung kemih tidak teraba 4. Reaksi Emosional Klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini, karena baru kali ini klien menderita penyakit seperti ini. Tapi klien percaya pada semua tindakan medis dan menyerahkan semuanya pada Tuhan. Dalam menghadapi masalah, klien berusaha mencari penyelesaiannya dengan dibantu oleh keluarga. Dan untuk biaya pengobatan klien tidak terlalu memikirkan, karena ditanggung oleh pemerintah (JPS)
  • 4. 5. Makanan – Cairan Klien biasa mengkonsumsi makanan nasi, sayur dan lauk pauk dengan frekuensi 3 x sehari. Klien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan kecut. Sejak di RS klien mengatakan nafsu makannya menurun. Klien hanya bisa menghabiskan 2 sendok dari 1 porsi makanan yang disajikan. Klien merasa mual dan nyeri ulu hati tidak ada Pemeriksaan Fisik: TB = 155 cm BB = 48 kg Perawakan kecil. Turgor kulit baik. Dasar kuku tampak ikterus. Rongga mulut : bibir, lidah, tonsil, faring dan kelenjar saliva dalam batas normal. Klien mengeluh terasa pahit pada tenggorokannya pada saat menelan 6. Higiene Klien dapat melakukan ADLnya sehari – hari tapi tidak maksimal dan untuk perawatan diri klien dibantu keluarga (lap basah 2 x sehari) Pemeriksaan Fisik : Badan tidak berbau, kulit bersih, rambut dan kuku tidak ada masalah / bersih 7. Neurologis Klien saat ini tidak merasa pusing / sakit kepala hanya kadang – kadang apabila baru bangun tidur. Sakit kepala (-), kesemutan (-). Tidak ada gangguan dalam penglihatan dan pendengaran Pemeriksaan Fisik : Sadar, pupil isokor. Bereaksi terhadap cahaya. Genggaman tangan sama kuat. Berbicara jelas dan berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. 8. Nyeri Saat pengkajian klien merasa nyeri pada daerah perut kanan atas. Klien selalu mencari posisi yang nyaman yaitu posisi klien menekan daerah yang nyeri, sehingga nyerinya berkurang. Klien mengatakan nyerinya timbul terus-menerus Pemeriksaan Fisik : Ekspresi wajah meringis saat nyeri, kulit lembab, terdapat pembesaran hepar, nyeri tekan (+) 9. Interaksi Sosial Klien sudah menikah dan untuk membiayai hidup keluarganya, klien bekerja sebagai tukang bangunan. Hubungan dengan istri dan anak – anaknya baik dan yang menjadi pengambil keputusan adalah klien sendiri dan dibantu anak-anaknya. Klien aktif dalam kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya 10. Keamanan Klien tidak mempunyai alergi makanan dan obat-obatan serta riwayat penyakit menular seksual (-). Klien tidak pernah mengalami kecelakaan 11. Penyuluhan dan Pembelajaran Bahasa yang digunakan adalah bahasa Makasssar. Pendidikan terakhir SD. Klien kurang mendengar informasi mengenai penyebab penyakitnya dan selama di RS sering bertanya-tanya seputar kondisinya sekarang. Klien tampak gelisah dan ekspresi wajah tampak cemas. Klien menyerahkan semua perawatan dan pengobatan pada dokter dan perawat. Harapan klien untuk cepat sembuh dan berkumpul kembali bersama keluarga dan beraktifitas seperti semula
  • 5. 12. Ventilasi Klien tidak mengalami gangguan pada saluran pernapasan. Sesak napas (-). Dispnea (-) Pemeriksaan Fisik : Pernapasan 24 x/m. Irama dan frekuensi teratur VI. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Laboratorium: Protein total : 6,62 gr/100 ml (6,6 – 8,7) Albumin : 3,51 gr/100 ml (3,8 – 4,4) BIlirubin total : 5,44 mg/100 ml ( 0,00 – 1,00) Bilirubin direk : 4,16 mg/100 ml (0,00-0,30) SGOT : 221 U/L (0-38) SGPT : 107 U/L (0-41) Alkali Phospahate : 777 U/L ( 0-270) Ureum : 32,7 mg/100 ml (10-50) Kreatinin : 0,76 mg/100 ml (0,0 – 1,1) Asam Urat : 14,5 mg/100 ml (3,4 – 7,0) Glukosa sewaktu : 65 mg/100 ml (140) HbsAg : (+) / positif VII. Pengobatan B Comp 3 x 1 Vit C 3 x 1 Novalgin 1 amp/ drips/ 8 jam
  • 6. KLASIFIKASI DATA Data Subyektif Data Obyektif - Klien mengatakan nyeri pada perut kanan atas - Klien mengatakan nyerinya terus- menerus - Klien mengatakan nafsu makan berkurang - Klien mengatakan setiap kali makan merasa mual - Klien mengatakan tidak terlalu mengerti tentang kondisi penyakitnya - Nyeri tekan pada perut kanan atas - Porsi makan tidak dihabiskan - Klien gelisah - Mual (+) - Peristaltik usus (+) - Klien selalu menekan daerah perutnya yang nyeri - Sklera ikterus (+) - Ekspresi wajah meringis (+) - Terdapat penbesaran hepar - Klien sering bertanya-tanya tentang kondisi penyakitnya - Tanda – tanda vital : TD : 110/80 mmHg N : 80 x/m P : 24 x/m S : 36ºC
  • 7. ANALISA DATA NO Data Etiologi Masalah 1 2 DS: - klien mengatakan nyeri pada perut kanan atas - klien mengatakan nyerinya terus – menerus DO: - nyeri tekan pada perut kanan atas - klien gelisah - ekspresi wajah meringis - terdapat pembesaran hepar - klien selalu menekan daerah yang nyeri DS: - klien mengatakan nafsu makan berkurang - klien mengatakan setiap kali makan merasa mual DO: - porsi makan tidak dihabiskan - mual (+) - peristaltik usus (+) Hepatitis Invasi virus Kerusakan sel parenkim hati terutama reticulum endoplasma merangsang sel mast mengeluarkan mediator kimia nosiseptor terangsang proses transduksi, transmisi, modulasi, persepsi nyeri Nyeri (akut) Hepatitis Invasi virus Kerusakan sel parenkim hati terutama reticulum endoplasma Sekresi empedu terganggu Gangguan metabolisme GI Anoreksia, mual, vomitus Gangguan nutrisi Nyeri b.d. infiltrasi hati Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. mual, muntah
  • 8. 3 DS : - klien megatakan tidak terlalu mengerti tentang kondisi penyakitnya DO : - klien sering bertanya- tanya tentang kondisi penyakitnya - klien gelisah Perubahan status kesehatan Kurang informasi Kesalahan interpretasi Kurang pengetahuan Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d. tidak mengenal sumber informasi
  • 9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NDx Tujuan Intervensi Rasional 1 2 Meminimalkan / mengontrol nyeri dengan kriteria: - klien tampak rileks - ekspresi wajah tenang Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria : - nafsu makan meningkat - klien mampu menghabiskan porsi makan yang diberikan - tidak terjadi penurunan BB yang berlebihan 1. Kaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan ( lokasi, durasi, intensitas, frekuensi) 2. Observasi TTV klien 3. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi, mis: bimbingan imajinasi, visualisasai, teknik napas dalam. Berikan aktivitas senggang 4. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi 1. Kaji pola makan klien, kaji cara penyajian makanan 2. Beri makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering sesuai selera 3. Jelaskan manfaat makanan / nutrisi bagi klien dan keluarga terutama saat klien sakit 4. Beri umpan balik positif saat klien mau berusaha menghabiskan makanannya 5. Penatalaksanaan pemberian multivitamin 6. Timbang berat badan tiap hari - Memberikan dasar untuk mengkaji perubahan pada tingkat nyeri dan mengevaluasi intervensi - Mengidentifikasi tingkat nyeri klien dan pedoman untuk intervensi selanjutnya - Membantu klien untuk istirahat lebih efektif dan memfokuskan kembali perhatian, sehingga menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan - Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan - cara menghidangkan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan klien - makan banyak sulit untuk mengatur bila klien anoreksia. Anoreksia juga paling buruk selama siang hari membuat masukan makanan sulit pada sore hari dan menghindari kejenuhan serta rangsang mual muntah - meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat - motivasi dan meningkatkan semangat makan klien - asupan vitamin akan dapat memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh dan membantu proses penyembuhan - penurunan BB menunjukkan tidak adekuatnya nutrisi klien
  • 10. 3 Klien akan menunjukkan pemahaman tentang proses penyakitnya dengan criteria : - klien dapat menghubungkan gejala dengan factor penyebab - klien dapat berpartisipasi dalam perawatan 1. Kaji tingkat pemahaman proses penyakit, harapan / prognosis, kemungkinan pilihan pengobatan 2. Berikan informasi khusus tentang pencegahan / penularan penyakit, 3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan beraktifitas 4. Anjurkan perlunya menghindari makanan / minuman alkohol yang dapat memperberat penyakit - mengidentifikasi kurang pengetahuan / salah informasi dan memberikan kesempatan untuk memberikan informasi tambahan sesuai keperluan - kebutuhan/ rekomendasi akan bervariasi karena tipe hepatitis (agen penyebab) dan situasi individu - Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkan kebutuhan metabolic, menghemat energi untuk penyembuhan - Alkohol dapat meningkatkan iritasi hepatic dan mempengaruhi pemulihan
  • 11. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Hari/Tgl NDx Jam Implementasi Evaluasi Selasa, 18 Mei 2004 1 2 11.00 12.00 1. Mengkaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan Hasil : - Nyeri pada perut kanan atas, tembus ke belakang dan berlangsung secara terus- menerus - Nyeri pada skala 6 (sedang) 2. Mengobservasi Tanda- Tanda Vital Hasil : TD = 110/80 mmHg N = 80 x/m P = 24 x/m S = 36 0 C 3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan mengusap daerah sekitar nyeri Hasil : Klien belum bisa bertoleransi dengan nyeri 4. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik Hasil : Pemberian obat Novalgin 1 amp / drips 1. Mengkaji pola makan klien Hasil : - klien makan tiga kali /hari - jenis makanan : bubur dan lauk (TKTP) 2. Memberi makan dalam porsi kecil dan dengan frekuensi sering dan sesuai selera Hasil : - klien hanya makan / menghabiskan 3 sendok - tiap kali makan klien mengeluh terasa pahit pada tenggorokan pada saat menelan 3. Menjelaskan manfaat makanan / nutrisi bagi klien dan keluarga Hasil: Jam 13.00 S: klien mengatakan masih nyeri pada perut kanan atasnya O: - ekspresi wajah meringis - nyeri tekan pada perut kanan atas - klien gelisah A: masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 4 S: Klien mengatakan masih merasa mual O: - porsi tidak dihabiskan - klien makan 3 sendok - mual (+) - infuse terpasang RL - minum ± 250 cc/hr A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1,2,4,5 dan 6
  • 12. 3 12.05 Klien mengerti tentang manfaat makanan terutama TKTP 4. Memberi umpan balik positif saat klien mau menghabiskan makanannya Hasil : Klien ada kemauan untuk menghabiskan makanannya tapi klien takut karena kalau berusaha makan banyak akan mual dan bahkan muntah 5. Penatalaksanaan pemberian multivitamin dan cairan per IV Hasil : - klien minum Vit C + B Comp = 1:1 - Infus terpasang dangan RL - Klien minum ± 250 cc / hari 6. Menimbang berat badan klien Hasil : Berat badan klien = 48 kg 1. Mengkaji tingkat pemahaman proses penyakit, harapan dan proses pengobatan Hasil : Pemahaman klien tentang proses penyakit dan pengobatan masih kurang 2. Memberikan informasi khusus tentang pencegahan dan penularan penyakit, contoh : untuk pencegahan, spt : klien disuruh istirahat yang cukup sedangkan untuk penularan, spt : melalui keringat Hasil : Klien mengerti dan paham tapi masih sering bertanya 3. Menjelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktifitas Hasil : Klien mengerti dan akan beristirahat semaksimal mungkin 4. Menganjurkan perlunya menghindari makanan/ minuman beralkohol yang dapat memperberat penyakitnya S: klien mengatakan sudah mulai mengerti tentang proses penyakitnya tapi belum puas O: klien masih sering bertanya – tanya tentang penyakitnya A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 2 dan 4
  • 13. Rabu, 19 Mei 2004 1 2 09.00 12.00 Hasil : Klien menyadari / tobat dan tidak akan mengkonsumsi minuman/ makanan beralkohol seumur hidup 1. Mengkaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan Hasil : - Klien mengatakan nyeri masih ada tapi sifatnya hilang-timbul - serangan nyeri sejak pukul 08.00 -1400 muncul ± 6 kali 2. Mengobservasi Tanda- Tanda Vital Hasil : TD = 110/70 mmHg N = 80 x/m P = 24 x/m S = 36 0 C 3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan mengusap daerah sekitar nyeri Hasil : Klien belum bisa bertoleransi dengan nyeri 4. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik Hasil : Pemberian obat Novalgin 1 amp / drips 1. Mengkaji pola makan klien sekarang Hasil : - klien makan tiga kali /hari - jenis makanan : bubur dan lauk (TKTP) 2. Memberi makan dalam porsi kecil dan dengan frekuensi sering dan sesuai selera Hasil : - klien hanya makan / menghabiskan 3 sendok - tiap kali makan klien mengeluh terasa pahit pada tenggorokan pada saat menelan Jam 13.00 S: klien mengatakan masih nyeri pada perut kanan atasnya O: - sifat nyeri hilang – timbul (timbulnya serangan nyeri tiap 10 menit) - ekspresi wajah meringis A: masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 4 S: Klien mengatakan masih merasa mual O: - porsi tidak dihabiskan - klien makan 3 sendok - mual (+) - infuse terpasang RL - minum ± 250 cc/hr A: Masalah belum teratasi
  • 14. Jumat, 21 Mei 2004 3 1 12.05 09.00 4. Memberi umpan balik positif saat klien mau menghabiskan makanannya Hasil : Klien ada kemauan untuk menghabiskan makanannya tapi klien takut karena kalau berusaha makan banyak akan mual dan bahkan muntah 5. Penatalaksanaan pemberian multivitamin dan cairan per IV Hasil : - klien minum Vit C + B Comp = 1:1 - Infus terpasang dangan RL - Klien minum ± 250 cc / hari 6. Menimbang berat badan klien Hasil : Berat badan klien sama se[perti kemarin = 48 kg 2. Memberikan informasi khusus tentang pencegahan dan penularan penyakit, contoh : untuk pencegahan, spt : klien disuruh istirahat yang cukup sedangkan untuk penularan, spt : melalui keringat Hasil : Klien mengerti dan paham dan tidak bertanya - tanya lagi tentang penyakitnya 4. Menganjurkan perlunya menghindari makanan/ minuman beralkohol yang dapat memperberat penyakitnya Hasil : Klien menyadari / tobat dan tidak akan mengkonsumsi minuman/ makanan beralkohol seumur hidup 1. Mengkaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan Hasil : - Klien mengatakan nyeri masih ada tapi sifatnya P: Lanjutkan intervensi 1,2,4,5 dan 6 S: klien mengerti dan merasa puas dengan penjelasan yang diberikan O: klien tidak bertanya – tanya / bingung lagi tentang penyakitnya A: Masalah teratasi P: - Jam 13.00 S: Klien mengatakan masih nyeri pada perut kanan atasnya
  • 15. 2 12.00 12.05 hilang-timbul - serangan nyeri sejak pukul 08.00 -1400 muncul ± 4 kali 3. Mengobservasi Tanda- Tanda Vital Hasil : TD = 120/70 mmHg N = 82 x/m P = 24 x/m S = 36,2 0 C 3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan mengusap daerah sekitar nyeri Hasil : Klien sudah dapat bertoleransi dengan nyerinya 4. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik Hasil : Pemberian obat Novalgin 1 amp / drips 1. Mengkaji pola makan klien Hasil : - klien makan tiga kali /hari - jenis makanan : bubur dan lauk (TKTP) 2. Memberi makan dalam porsi kecil dan dengan frekuensi sering dan sesuai selera Hasil : - klien menghabiskan porsi makan 6 sendok - klien masih mengeluh terasa pahit pada tenggorokan pada saat menelan 4. Memberi umpan balik positif saat klien mau menghabiskan makanannya Hasil : Klien ada kemauan untuk menghabiskan makanannya tapi klien takut karena kalau berusaha makan banyak akan mual dan bahkan muntah 5. Penatalaksanaan pemberian multivitamin dan cairan per IV Hasil : - klien minum Vit C + B Comp O: - Klien tampak sudah disa beradaptasi dengan nyerinya - Ekspresi wajah tampak ceria A: masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 4 S: Klien mengatakan masih merasa mual O: - porsi tidak dihabiskan - klien makan 6 sendok - mual (+) - infuse terpasang RL - minum ± 1000 cc/hr A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1,2,4,5 dan 6
  • 16. = 1:1 - Infus terpasang dangan RL - Klien minum ± 1000 cc / hari 6. Menimbang berat badan klien Hasil : Berat badan klien sama seperti kemarin = 48 kg