SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Downloaden Sie, um offline zu lesen
- 9 -
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VIII, No. 04/II/P3DI/Februari/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis
KONTROVERSI IZIN LINGKUNGAN
PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG
Teddy Prasetiawan*)
Abstrak
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tak henti menuai kontroversi. Sebagian
pihak beranggapan bahwa KCJB belum dibutuhkan di tengah upaya pemerintah
mengembangkan perkeretaapian nasional ke wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua. Namun, pemerintah nampaknya memberikan perhatian besar agar proyek
ini dapat berlangsung dalam waktu yang cepat, terutama dalam hal perizinan. Proses
izin lingkungan KCJB yang terkesan terburu-buru dan tidak selaras dengan RTRW
dapat saja mengakibatkan izin yang dikeluarkan tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan sehingga memunculkan kekhawatiran akan merusak
rezim perizinan lingkungan yang merupakan instrumen penting dalam melindungi
lingkungan hidup.
Pendahuluan
Pemerintah berencana akan
membangun kereta cepat yang melintasi
Jakarta hingga Bandung melalui proyek
KCJB. Menurut Direktur Transportasi
Bappenas, Bambang Prihartono, sebenarnya
proyek KCJB sudah direncanakan sejak
tahun 2008. KCJB tidak hanya dibangun
untuk mengatasi kepadatan arus
transportasi Jakarta-Bandung yang selama
ini bergantung pada jalan tol Cikampek,
Cipularang, dan Padaleunyi, tetapi juga
untuk membangun konektivitas antarkota
dan antarkawasan dalam rangka mendukung
capaian target pertumbuhan ekonomi 5
hingga 6 persen.
Proyek KCJB yang bernilai US$5,5
miliar atau sekitar Rp74 triliun lebih ini
diusung oleh PT. Kereta Cepat Indonesia
Cina (KCIC), yakni perusahaan patungan
antara PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia
(konsorsium BUMN Indonesia) dan China
Railway International, Co. Ltd. (konsorsium
perusahaan Cina). Rencananya, KCJB
akan melewati 2 provinsi (DKI Jakarta
dan Jawa Barat) dan 9 kabupaten/
kota (Kota Jakarta Timur, Kota Bekasi,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung
Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan
Kabupaten Bandung), dengan trase (jalur)
*)	 Peneliti Muda Kebijakan Lingkungan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
	 Email: teddy@dpr.go.id.
- 10 -
sepanjang 142,3 kilometer. Total lahan yang
dipergunakan seluas 637,6 hektar yang
merupakan lahan milik TNI AU, ruang milik
jalan tol (Jakarta-Cikampek, Cipularang,
dan Padaleunyi), lahan Perhutani Region 3,
lahan PTPN VIII, lahan PT. KAI, dan lahan
publik.
KCJB menggunakan platform
teknologi Electric Multiple Unit (EMU) Cina
yang memungkinkan kereta melaju dengan
kecepatan mencapai 350 km/jam. Namun,
pada tahap awal operasi baru akan dicoba
dengan kecepatan 200 km/jam sehingga
waktu tempuh Jakarta-Bandung akan
menjadi 45 menit. Tahap konstruksi KCJB
direncanakan dimulai pada pertengahan
2016 hingga akhir tahun 2018, sedangkan
tahap operasional akan dimulai pada 2019
dengan kurang lebih 50 tahun masa konsesi.
Dalam perkembangannya, proyek
yang telah diselenggarakan peletakan batu
pertama (groundbreaking) pada 21 Januari
2016 lalu, menimbulkan kontroversi dalam
perizinan lingkungannya. Proses izin
lingkungan yang berlangsung memunculkan
anggapan dari banyak kalangan bahwa izin
lingkungan yang diberikan hanya untuk
mengejar seremonial groundbreaking
saja. Namun, semua pihak perlu menilai
KCJB secara objektif dalam kerangka yang
utuh untuk mengambil kesimpulan atas
kontroversi yang ada, baik dampak yang
ditimbulkan maupun proses perizinan yang
berlangsung.
Dampak Positif dan Negatif
Pembangunan KCJB berpotensi
menggerakkan ekonomi masyarakat
di sekitar lokasi proyek. Diperkirakan
proyek KCJB akan menyerap tenaga kerja
sebanyak 39 ribu orang pertahun pada masa
konstruksi 3 tahun, 20 ribu orang selama 15
tahun pada masa konstruksi transit oriented
development (TOD), dan 28 ribu orang
selama 35 tahun pada masa operasional.
Direktur Utama KCIC, Hanggoro Budi
Wiryawan, menegaskan bahwa proyek KCJB
mengutamakan penggunaan tenaga kerja
informal lokal. Di samping itu, proyek KCJB
akan menumbuhkan peluang pengadaan
barang dan jasa, seperti penyewaan rumah,
tumbuhnya rumah makan, penyedia
katering, penyedia jasa transportasi,
dan asisten rumah tangga. Peluang ini
berlangsung tidak hanya pada tahap
konstruksi saja, tetapi juga selama KCJB
beroperasi.
Di samping mengatasi kepadatan
arus transportasi Jakarta-Bandung,
pembangunan KCJB juga dipandang
sebagai pemicu berkembangnya sentra
ekonomi baru di kawasan yang dilintasi.
Rencana pembangunan tujuan wisata baru
di kawasan perkebunan Walini merupakan
salah satu dampak positif yang perlu
dipertimbangkan.
Namun, proyek KCJB juga membawa
dampak negatif, seperti permasalahan
sosial-ekonomi yang muncul diakibatkan
oleh pembangunan. Ada puluhan ribu
penduduk, sebagian besarnya adalah petani
gurem dan buruh tani, yang akan kehilangan
pekerjaan. Belum lagi dampak ekologis yang
ditimbulkan akibat pembangunan KCJB
yang melalui kawasan resapan air, kawasan
hutan produksi tetap dan terbatas, kawasan
pertanian pangan, dan daerah aliran sungai.
Begitu pula dengan jalur KCJB yang melalui
beberapa titik rawan gerakan tanah (di Km
87, 74, 79, dan 82) dan rawan banjir (di
kawasan Tegalluar). Semua dampak penting
tersebut, baik positif atau negatif, perlu
ditelaah secara cermat dan penuh kehati-
hatian agar pembangunan KCJB dapat
mencapai tujuan diselenggarakannya kajian
lingkungan, yaitu mengembangkan dampak
penting positif dan menekan dampak
penting negatif yang ditimbulkan.
Izin Lingkungan KCJB
Izin lingkungan merupakan prasyarat
bagi sebuah usaha dan/atau kegiatan
untuk memperoleh izin usaha. Dokumen
penting yang harus ada dalam permohonan
izin lingkungan adalah Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) yang
merupakan instrumen bagi pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan
'layak' atau 'tidak layak'-nya suatu usaha/
kegiatan berdasarkan penilaian terhadap
dampak pentingnya bagi lingkungan hidup.
Dokumen Amdal terdiri atas Kerangka
Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (Andal), serta Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL).
Proses izin lingkungan KCJB
berlangsung sangat cepat. Dokumen
formal masuk pada 4 November 2015 dan
ditetapkan pada 20 Januari 2016. Praktis,
- 11 -
proses perizinan lingkungan dilakukan
hanya dalam 41 hari saja. Wajar bila banyak
kalangan yang beranggapan bahwa izin
lingkungan yang diberikan hanya untuk
mengejar seremonial groundbreaking saja.
Dalam peraturan perundang-
undangan memang tidak disebutkan berapa
waktu minimal yang diperlukan untuk
mengurus izin lingkungan, termasuk waktu
minimal untuk menyusun Amdal hingga
diterbitkan keputusan kelayakan lingkungan.
Hal yang diatur adalah waktu maksimal
pemrosesan sehingga sulit menilai apakah
Amdal yang dikerjakan 'super cepat' serta
merta melanggar aturan. Namun, percepatan
yang dilakukan sebenarnya hanya sebatas
administrasi atau birokrasi pengurusan.
Selebihnya, secara teknis dokumen
Amdal harus disusun menggunakan
metode studi yang terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Idealnya Amdal dilakukan dalam
jangka waktu setahun atau setidaknya
melalui dua musim, yaitu hujan dan
kemarau. Berdasarkan data BMKG untuk
wilayah Jawa Barat, prakiraan awal musim
hujan tahun 2015/2016 jatuh sekitar bulan
Oktober dan November 2015. Ini berarti,
pengambilan data primer untuk kebutuhan
penyusunan Amdal sebaiknya dilakukan
beberapa bulan sebelum dan setelah
bulan Oktober/November agar data yang
dikumpulkan dapat merepresentasikan
kondisi musim sepanjang tahun.
Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Siti Nurbaya, menyatakan
bahwa dari sisi lingkungan hidup, proyek
KCJB sudah layak. Namun, tidak dipungkiri
bila masih banyak perbaikan yang perlu
dilengkapi KCIC. Dinyatakan pula bahwa
perbaikan atas dokumen Amdal merupakan
sesuatu yang lumrah dalam pengurusan
Amdal. Akan tetapi, Direktur Eksekutif
Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdan,
berpandangan lain. Ia menilai proyek KCJB
dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap
aturan, baik tata ruang, perizinan, maupun
Amdal.
Sejumlah catatan diberikan oleh
Tim Teknis Komisi Penilai Amdal pada
18 Januari 2016 untuk ditindaklanjuti
dalam Rapat Komisi Penilai Amdal sehari
setelahnya. Catatan yang diberikan Tim
Teknis tidak hanya bersifat teknis, tetapi
juga tinjauan terhadap aspek legalitas,
seperti kesesuaian dengan rencana tata
ruang wilyah (RTRW) dan kesesuaian
dengan peraturan dan perundang-undangan
terbaru. Di samping itu, Tim Teknis
meminta pemrakarsa untuk melakukan
kembali koordinasi dengan instansi terkait
dan sosialisasi kepada masyarakat yang
terkena dampak, meninjau ulang data
rona lingkungan awal agar menggunakan
data terbaru yang bersifat kuantitatif,
memperdalam kajian dampak beberapa
komponen lingkungan yang terkena dampak,
bahkan pemrakarsa diminta untuk meninjau
kembali proses pelingkupan dan metodologi
prakiraan dampak yang notabene
merupakan substansi pembahasan KA Andal
yang telah ditetapkan sebelumnya pada 12
Januari 2016 .
Keputusan kelayakan lingkungan
dan izin lingkungan semestinya diberikan
setelah catatan perbaikan telah selesai
ditindaklanjuti oleh pemrakarsa. Dengan
catatan panjang yang diberikan oleh Tim
Teknis Komisi Penilai Amdal, banyak pihak
yang meragukan KCIC mampu melakukan
perbaikan yang memadai dalam waktu
hanya satu hari, mengingat Sidang Komisi
Penilai Amdal diselenggarakan pada 19
Januari dan izin lingkungan ditetapkan pada
20 Januari 2016.
Ketidakselarasan Dokumen Amdal
dan RTRW
Keganjilan yang mendasar dalam
proses perizinan lingkungan KCJB adalah
pada saat ditetapkan, revisi RTRW tingkat
provinsi maupun kabupaten/kota belum
selesai dilaksanakan. Padahal, dalam Pasal
4 ayat (3) PP No. 27 Tahun 2012 tentang
izin lingkungan dijelaskan bahwa dokumen
Amdal tidak dapat dinilai dan wajib
dikembalikan kepada Pemrakarsa apabila
tidak sesuai dengan RTRW. Semestinya
revisi RTRW dilakukan terlebih dahulu
daripada penilaian dokumen Amdal.
Terkait revisi RTRW tersebut,
pemerintah pusat telah merekomendasikan
kepada gubernur dan 9 bupati/walikota yang
dilalui jalur KCJB untuk segera melakukan
revisi RTRW. Namun, surat rekomendasi
tersebut tidak cukup mewakili proses revisi
RTRW yang dalam pembahasannya masih
akan melalui pertentangan dari berbagai
pihak, salah satunya adalah surat keberatan
yang dilayangkan oleh 5 perusahaan di
- 12 -
Karawang yang lahannya akan dilalui
jalur KCIC. Ketidakselarasan dokumen
Amdal KCJB dengan RTRW tersebut dapat
menjadikan izin lingkungan KCJB yang telah
diterbitkan menjadi tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penutup
Rencana pembangunan KCJB perlu
dilihat dari berbagai sisi, baik dampak positif
maupun dampak negatif yang ditimbulkan.
Namun, proses perizinan lingkungan
pembangunan KCJB yang dilakukan dalam
waktu singkat dikhawatirkan akan merusak
tatanan perizinan lingkungan di Indonesia.
Bukan tidak mungkin, pengabaian terhadap
kualitas dokumen Amdal dan prosedur
perizinan lingkungan akan semakin
marak terjadi di masa mendatang. Izin
lingkungan pembangunan KCJB semestinya
dilakukan secara berjenjang. Dimulai
dari revisi RTRW, penyusunan dokumen
Amdal, penilaian dokumen Amdal, dan
bermuara pada penetapan kelayakan
lingkungan serta izin lingkungan yang
diselenggarakan secara transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
DPR RI, melalui komisi terkait, perlu
mendorong pemerintah agar menerapkan
azas kehati-hatian dalam menetapkan
izin lingkungan pembangunan KCJB. Bila
diperlukan, pemerintah dapat menelaah
kembali izin lingkungan yang telah diberikan
jika ditemukan hal yang menyalahi aturan
peraturan perundang-undangan dalam
proses perizinan tersebut.
Referensi
"Izin Kereta Api Cepat Direvisi", Kompas, 10
Februari 2016.
"Update Prakiraan Musim Hujan 2015 -
2016 di Indonesia", http://www.bmkg.
go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Iklim/
Prakiraan_Iklim/Prakiraan_Musim.
bmkg, diakses 16 Februari 2016.
Agus Supriyanto dan Khairul Anam,
"Akrobat Proyek Kereta Cepat", Tempo,
14 Februari 2016.
Arie C. Meliala, "Kereta Cepat Masih
Tersendat", Pikiran Rakyat, 5 Februari
2016.
Edi Ginting. 16 Februari 2016. Metro
Realitas: "Kereta Cepat Penuh Siasat".
Metro TV: Jakarta.
Ichsan Amin, Nuazis, M. Solehudin, " Tim
Penilai Sebut Amdal Dibuat Terlalu
Dini", Koran Sindo, 21 Januari 2016.
Indra Nugraha, " Amdal Kereta Api Cepat
Bandung-Jakarta Dinilai Banyak
Kelemahan ", http://www.mongabay.
co.id/2016/01/18/amdal-kereta-api-
cepat-bandung-jakarta-dinilai-banyak-
kelemahan/, diakses 16 Februari 2016.
Lily Rusna Fajriah, “Alasan Pemerintah
Jokowi Bangun Kereta Cepat
Jakarta-Bandung”, 12 Februari
2016, http://ekbis.sindonews.com/
read/1084819/34/alasan-pemerintah-
jokowi-bangun-kereta-cepat-jakarta-
bandung-1455272619, diakses 22
Februari 2016.
Muhammad Nursyamsyi, "Tarik Ulur Kereta
Cepat", Republika, 11 Februari 2016.
Novianti Nurulliah dan Nuryani, "Kereta
Cepat Dihadang PTUN", Pikiran
Rakyat, 6 Februari 2016.
Rizky Jayamara, "Kereta Cepat Bukan
Prioritas", Republika, 11 Februari 2016.

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

What have you learned about technologies
What have you learned about technologiesWhat have you learned about technologies
What have you learned about technologiesTaylor_nicole1
 
Forest Plus - Hoshangabad Landscape
Forest Plus - Hoshangabad LandscapeForest Plus - Hoshangabad Landscape
Forest Plus - Hoshangabad LandscapeWRI India
 
Microtek universities
Microtek universitiesMicrotek universities
Microtek universitiesmicrotek1
 
EYCESS_child care_careers pack 2010
EYCESS_child care_careers pack 2010EYCESS_child care_careers pack 2010
EYCESS_child care_careers pack 2010Susi Doherty
 
Tingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panas
Tingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panasTingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panas
Tingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panasjyejye
 
La p. ibérica hasta los pueblos prerromanos
La p. ibérica hasta los pueblos prerromanosLa p. ibérica hasta los pueblos prerromanos
La p. ibérica hasta los pueblos prerromanosOscar Leon
 
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniPengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniDery Andrian Romadhon
 

Andere mochten auch (9)

What have you learned about technologies
What have you learned about technologiesWhat have you learned about technologies
What have you learned about technologies
 
Forest Plus - Hoshangabad Landscape
Forest Plus - Hoshangabad LandscapeForest Plus - Hoshangabad Landscape
Forest Plus - Hoshangabad Landscape
 
Microtek universities
Microtek universitiesMicrotek universities
Microtek universities
 
M.C.E
M.C.EM.C.E
M.C.E
 
EYCESS_child care_careers pack 2010
EYCESS_child care_careers pack 2010EYCESS_child care_careers pack 2010
EYCESS_child care_careers pack 2010
 
DIREITO ADMINISTRATIVO ESTRATÉGIA XX AULA 03
DIREITO ADMINISTRATIVO ESTRATÉGIA XX AULA  03DIREITO ADMINISTRATIVO ESTRATÉGIA XX AULA  03
DIREITO ADMINISTRATIVO ESTRATÉGIA XX AULA 03
 
Tingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panas
Tingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panasTingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panas
Tingkatan 6 - Pulau haba sejuk dan panas
 
La p. ibérica hasta los pueblos prerromanos
La p. ibérica hasta los pueblos prerromanosLa p. ibérica hasta los pueblos prerromanos
La p. ibérica hasta los pueblos prerromanos
 
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia DiniPengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini
 

Ähnlich wie 4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018
Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018
Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018Kevin Biondy
 
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSKEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSLAKSMI WIJAYANTI
 
24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdf
24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdf24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdf
24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdfRetno785103
 
Sampe L. Purba - Wilayah Kerja Migas
Sampe L. Purba  - Wilayah Kerja Migas Sampe L. Purba  - Wilayah Kerja Migas
Sampe L. Purba - Wilayah Kerja Migas Sampe Purba
 
KAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdf
KAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdfKAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdf
KAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdfYAYASANKEBAJIKANDANP
 
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fetrisubagyo1
 
Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraanto7
 
RDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdfRDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdfApriadi Budi
 
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfPPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfAnnisaFitrianaDefinn2
 
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdfKonsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdfURENURSTMT
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Aji Widyatmoko, ST
 
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAHKPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAHMhdTopanSahroni
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxanggiemagie14
 
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa Barat
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa BaratDampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa Barat
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa BaratDadang Solihin
 

Ähnlich wie 4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (20)

Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018
Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018
Hbl,kevinbiondy,hapzi ali,hukum lingkungan,universitasmercubuana,2018
 
Plastik & sampah plastik pantau april 21
Plastik & sampah plastik pantau april 21Plastik & sampah plastik pantau april 21
Plastik & sampah plastik pantau april 21
 
Kak spab tod pt. kcic
Kak spab tod pt. kcicKak spab tod pt. kcic
Kak spab tod pt. kcic
 
Iptek pada pertambangan
Iptek pada pertambanganIptek pada pertambangan
Iptek pada pertambangan
 
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSKEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
 
24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdf
24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdf24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdf
24.07.2023 Progres Proyek KPBbhybhjb6jbU .pdf
 
Sampe L. Purba - Wilayah Kerja Migas
Sampe L. Purba  - Wilayah Kerja Migas Sampe L. Purba  - Wilayah Kerja Migas
Sampe L. Purba - Wilayah Kerja Migas
 
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
151703437 tor-ukl-upl-flyover-pdf
 
KAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdf
KAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdfKAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdf
KAK-P-06-Detail-Desain-DI-Kragilan.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
255767 reformasi-pengelolaan-minyak-dan-gas-bum-90e9e9fe
 
Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggara
 
RDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdfRDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdf
 
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfPPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
 
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdfKonsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
Konsep, RC, Implementasi DAK PFID.pdf
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAHKPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
KPBU UNTUK SPAM PERUMDA AIR MINUM DENGAN BANTUAN PIHAK SWASTA/PEMERINTAH
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
 
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa Barat
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa BaratDampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa Barat
Dampak MEA terhadap Rencana Strategis Nasional di Jawa Barat
 

Mehr von sakuramochi

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksualsakuramochi
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakartasakuramochi
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBOsakuramochi
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuansakuramochi
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTNsakuramochi
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesiasakuramochi
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...sakuramochi
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasansakuramochi
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMPsakuramochi
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuansakuramochi
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklimsakuramochi
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikansakuramochi
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesiasakuramochi
 

Mehr von sakuramochi (14)

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
 

4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

  • 1. - 9 - Info Singkat © 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI www.pengkajian.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Vol. VIII, No. 04/II/P3DI/Februari/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis KONTROVERSI IZIN LINGKUNGAN PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG Teddy Prasetiawan*) Abstrak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tak henti menuai kontroversi. Sebagian pihak beranggapan bahwa KCJB belum dibutuhkan di tengah upaya pemerintah mengembangkan perkeretaapian nasional ke wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Namun, pemerintah nampaknya memberikan perhatian besar agar proyek ini dapat berlangsung dalam waktu yang cepat, terutama dalam hal perizinan. Proses izin lingkungan KCJB yang terkesan terburu-buru dan tidak selaras dengan RTRW dapat saja mengakibatkan izin yang dikeluarkan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga memunculkan kekhawatiran akan merusak rezim perizinan lingkungan yang merupakan instrumen penting dalam melindungi lingkungan hidup. Pendahuluan Pemerintah berencana akan membangun kereta cepat yang melintasi Jakarta hingga Bandung melalui proyek KCJB. Menurut Direktur Transportasi Bappenas, Bambang Prihartono, sebenarnya proyek KCJB sudah direncanakan sejak tahun 2008. KCJB tidak hanya dibangun untuk mengatasi kepadatan arus transportasi Jakarta-Bandung yang selama ini bergantung pada jalan tol Cikampek, Cipularang, dan Padaleunyi, tetapi juga untuk membangun konektivitas antarkota dan antarkawasan dalam rangka mendukung capaian target pertumbuhan ekonomi 5 hingga 6 persen. Proyek KCJB yang bernilai US$5,5 miliar atau sekitar Rp74 triliun lebih ini diusung oleh PT. Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), yakni perusahaan patungan antara PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia (konsorsium BUMN Indonesia) dan China Railway International, Co. Ltd. (konsorsium perusahaan Cina). Rencananya, KCJB akan melewati 2 provinsi (DKI Jakarta dan Jawa Barat) dan 9 kabupaten/ kota (Kota Jakarta Timur, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung), dengan trase (jalur) *) Peneliti Muda Kebijakan Lingkungan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Email: teddy@dpr.go.id.
  • 2. - 10 - sepanjang 142,3 kilometer. Total lahan yang dipergunakan seluas 637,6 hektar yang merupakan lahan milik TNI AU, ruang milik jalan tol (Jakarta-Cikampek, Cipularang, dan Padaleunyi), lahan Perhutani Region 3, lahan PTPN VIII, lahan PT. KAI, dan lahan publik. KCJB menggunakan platform teknologi Electric Multiple Unit (EMU) Cina yang memungkinkan kereta melaju dengan kecepatan mencapai 350 km/jam. Namun, pada tahap awal operasi baru akan dicoba dengan kecepatan 200 km/jam sehingga waktu tempuh Jakarta-Bandung akan menjadi 45 menit. Tahap konstruksi KCJB direncanakan dimulai pada pertengahan 2016 hingga akhir tahun 2018, sedangkan tahap operasional akan dimulai pada 2019 dengan kurang lebih 50 tahun masa konsesi. Dalam perkembangannya, proyek yang telah diselenggarakan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 21 Januari 2016 lalu, menimbulkan kontroversi dalam perizinan lingkungannya. Proses izin lingkungan yang berlangsung memunculkan anggapan dari banyak kalangan bahwa izin lingkungan yang diberikan hanya untuk mengejar seremonial groundbreaking saja. Namun, semua pihak perlu menilai KCJB secara objektif dalam kerangka yang utuh untuk mengambil kesimpulan atas kontroversi yang ada, baik dampak yang ditimbulkan maupun proses perizinan yang berlangsung. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan KCJB berpotensi menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi proyek. Diperkirakan proyek KCJB akan menyerap tenaga kerja sebanyak 39 ribu orang pertahun pada masa konstruksi 3 tahun, 20 ribu orang selama 15 tahun pada masa konstruksi transit oriented development (TOD), dan 28 ribu orang selama 35 tahun pada masa operasional. Direktur Utama KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan, menegaskan bahwa proyek KCJB mengutamakan penggunaan tenaga kerja informal lokal. Di samping itu, proyek KCJB akan menumbuhkan peluang pengadaan barang dan jasa, seperti penyewaan rumah, tumbuhnya rumah makan, penyedia katering, penyedia jasa transportasi, dan asisten rumah tangga. Peluang ini berlangsung tidak hanya pada tahap konstruksi saja, tetapi juga selama KCJB beroperasi. Di samping mengatasi kepadatan arus transportasi Jakarta-Bandung, pembangunan KCJB juga dipandang sebagai pemicu berkembangnya sentra ekonomi baru di kawasan yang dilintasi. Rencana pembangunan tujuan wisata baru di kawasan perkebunan Walini merupakan salah satu dampak positif yang perlu dipertimbangkan. Namun, proyek KCJB juga membawa dampak negatif, seperti permasalahan sosial-ekonomi yang muncul diakibatkan oleh pembangunan. Ada puluhan ribu penduduk, sebagian besarnya adalah petani gurem dan buruh tani, yang akan kehilangan pekerjaan. Belum lagi dampak ekologis yang ditimbulkan akibat pembangunan KCJB yang melalui kawasan resapan air, kawasan hutan produksi tetap dan terbatas, kawasan pertanian pangan, dan daerah aliran sungai. Begitu pula dengan jalur KCJB yang melalui beberapa titik rawan gerakan tanah (di Km 87, 74, 79, dan 82) dan rawan banjir (di kawasan Tegalluar). Semua dampak penting tersebut, baik positif atau negatif, perlu ditelaah secara cermat dan penuh kehati- hatian agar pembangunan KCJB dapat mencapai tujuan diselenggarakannya kajian lingkungan, yaitu mengembangkan dampak penting positif dan menekan dampak penting negatif yang ditimbulkan. Izin Lingkungan KCJB Izin lingkungan merupakan prasyarat bagi sebuah usaha dan/atau kegiatan untuk memperoleh izin usaha. Dokumen penting yang harus ada dalam permohonan izin lingkungan adalah Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) yang merupakan instrumen bagi pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan 'layak' atau 'tidak layak'-nya suatu usaha/ kegiatan berdasarkan penilaian terhadap dampak pentingnya bagi lingkungan hidup. Dokumen Amdal terdiri atas Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal), serta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL). Proses izin lingkungan KCJB berlangsung sangat cepat. Dokumen formal masuk pada 4 November 2015 dan ditetapkan pada 20 Januari 2016. Praktis,
  • 3. - 11 - proses perizinan lingkungan dilakukan hanya dalam 41 hari saja. Wajar bila banyak kalangan yang beranggapan bahwa izin lingkungan yang diberikan hanya untuk mengejar seremonial groundbreaking saja. Dalam peraturan perundang- undangan memang tidak disebutkan berapa waktu minimal yang diperlukan untuk mengurus izin lingkungan, termasuk waktu minimal untuk menyusun Amdal hingga diterbitkan keputusan kelayakan lingkungan. Hal yang diatur adalah waktu maksimal pemrosesan sehingga sulit menilai apakah Amdal yang dikerjakan 'super cepat' serta merta melanggar aturan. Namun, percepatan yang dilakukan sebenarnya hanya sebatas administrasi atau birokrasi pengurusan. Selebihnya, secara teknis dokumen Amdal harus disusun menggunakan metode studi yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Idealnya Amdal dilakukan dalam jangka waktu setahun atau setidaknya melalui dua musim, yaitu hujan dan kemarau. Berdasarkan data BMKG untuk wilayah Jawa Barat, prakiraan awal musim hujan tahun 2015/2016 jatuh sekitar bulan Oktober dan November 2015. Ini berarti, pengambilan data primer untuk kebutuhan penyusunan Amdal sebaiknya dilakukan beberapa bulan sebelum dan setelah bulan Oktober/November agar data yang dikumpulkan dapat merepresentasikan kondisi musim sepanjang tahun. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menyatakan bahwa dari sisi lingkungan hidup, proyek KCJB sudah layak. Namun, tidak dipungkiri bila masih banyak perbaikan yang perlu dilengkapi KCIC. Dinyatakan pula bahwa perbaikan atas dokumen Amdal merupakan sesuatu yang lumrah dalam pengurusan Amdal. Akan tetapi, Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdan, berpandangan lain. Ia menilai proyek KCJB dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap aturan, baik tata ruang, perizinan, maupun Amdal. Sejumlah catatan diberikan oleh Tim Teknis Komisi Penilai Amdal pada 18 Januari 2016 untuk ditindaklanjuti dalam Rapat Komisi Penilai Amdal sehari setelahnya. Catatan yang diberikan Tim Teknis tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga tinjauan terhadap aspek legalitas, seperti kesesuaian dengan rencana tata ruang wilyah (RTRW) dan kesesuaian dengan peraturan dan perundang-undangan terbaru. Di samping itu, Tim Teknis meminta pemrakarsa untuk melakukan kembali koordinasi dengan instansi terkait dan sosialisasi kepada masyarakat yang terkena dampak, meninjau ulang data rona lingkungan awal agar menggunakan data terbaru yang bersifat kuantitatif, memperdalam kajian dampak beberapa komponen lingkungan yang terkena dampak, bahkan pemrakarsa diminta untuk meninjau kembali proses pelingkupan dan metodologi prakiraan dampak yang notabene merupakan substansi pembahasan KA Andal yang telah ditetapkan sebelumnya pada 12 Januari 2016 . Keputusan kelayakan lingkungan dan izin lingkungan semestinya diberikan setelah catatan perbaikan telah selesai ditindaklanjuti oleh pemrakarsa. Dengan catatan panjang yang diberikan oleh Tim Teknis Komisi Penilai Amdal, banyak pihak yang meragukan KCIC mampu melakukan perbaikan yang memadai dalam waktu hanya satu hari, mengingat Sidang Komisi Penilai Amdal diselenggarakan pada 19 Januari dan izin lingkungan ditetapkan pada 20 Januari 2016. Ketidakselarasan Dokumen Amdal dan RTRW Keganjilan yang mendasar dalam proses perizinan lingkungan KCJB adalah pada saat ditetapkan, revisi RTRW tingkat provinsi maupun kabupaten/kota belum selesai dilaksanakan. Padahal, dalam Pasal 4 ayat (3) PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan dijelaskan bahwa dokumen Amdal tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan kepada Pemrakarsa apabila tidak sesuai dengan RTRW. Semestinya revisi RTRW dilakukan terlebih dahulu daripada penilaian dokumen Amdal. Terkait revisi RTRW tersebut, pemerintah pusat telah merekomendasikan kepada gubernur dan 9 bupati/walikota yang dilalui jalur KCJB untuk segera melakukan revisi RTRW. Namun, surat rekomendasi tersebut tidak cukup mewakili proses revisi RTRW yang dalam pembahasannya masih akan melalui pertentangan dari berbagai pihak, salah satunya adalah surat keberatan yang dilayangkan oleh 5 perusahaan di
  • 4. - 12 - Karawang yang lahannya akan dilalui jalur KCIC. Ketidakselarasan dokumen Amdal KCJB dengan RTRW tersebut dapat menjadikan izin lingkungan KCJB yang telah diterbitkan menjadi tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penutup Rencana pembangunan KCJB perlu dilihat dari berbagai sisi, baik dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan. Namun, proses perizinan lingkungan pembangunan KCJB yang dilakukan dalam waktu singkat dikhawatirkan akan merusak tatanan perizinan lingkungan di Indonesia. Bukan tidak mungkin, pengabaian terhadap kualitas dokumen Amdal dan prosedur perizinan lingkungan akan semakin marak terjadi di masa mendatang. Izin lingkungan pembangunan KCJB semestinya dilakukan secara berjenjang. Dimulai dari revisi RTRW, penyusunan dokumen Amdal, penilaian dokumen Amdal, dan bermuara pada penetapan kelayakan lingkungan serta izin lingkungan yang diselenggarakan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. DPR RI, melalui komisi terkait, perlu mendorong pemerintah agar menerapkan azas kehati-hatian dalam menetapkan izin lingkungan pembangunan KCJB. Bila diperlukan, pemerintah dapat menelaah kembali izin lingkungan yang telah diberikan jika ditemukan hal yang menyalahi aturan peraturan perundang-undangan dalam proses perizinan tersebut. Referensi "Izin Kereta Api Cepat Direvisi", Kompas, 10 Februari 2016. "Update Prakiraan Musim Hujan 2015 - 2016 di Indonesia", http://www.bmkg. go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Iklim/ Prakiraan_Iklim/Prakiraan_Musim. bmkg, diakses 16 Februari 2016. Agus Supriyanto dan Khairul Anam, "Akrobat Proyek Kereta Cepat", Tempo, 14 Februari 2016. Arie C. Meliala, "Kereta Cepat Masih Tersendat", Pikiran Rakyat, 5 Februari 2016. Edi Ginting. 16 Februari 2016. Metro Realitas: "Kereta Cepat Penuh Siasat". Metro TV: Jakarta. Ichsan Amin, Nuazis, M. Solehudin, " Tim Penilai Sebut Amdal Dibuat Terlalu Dini", Koran Sindo, 21 Januari 2016. Indra Nugraha, " Amdal Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta Dinilai Banyak Kelemahan ", http://www.mongabay. co.id/2016/01/18/amdal-kereta-api- cepat-bandung-jakarta-dinilai-banyak- kelemahan/, diakses 16 Februari 2016. Lily Rusna Fajriah, “Alasan Pemerintah Jokowi Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung”, 12 Februari 2016, http://ekbis.sindonews.com/ read/1084819/34/alasan-pemerintah- jokowi-bangun-kereta-cepat-jakarta- bandung-1455272619, diakses 22 Februari 2016. Muhammad Nursyamsyi, "Tarik Ulur Kereta Cepat", Republika, 11 Februari 2016. Novianti Nurulliah dan Nuryani, "Kereta Cepat Dihadang PTUN", Pikiran Rakyat, 6 Februari 2016. Rizky Jayamara, "Kereta Cepat Bukan Prioritas", Republika, 11 Februari 2016.