Dokumen tersebut membahas berbagai metode tradisional dan modern untuk menangkap ikan, termasuk pemabukan dengan bahan tumbuhan, hewan, kimia, ledakan, dan listrik."
2. Pemabukan tradisional
Pemabukan dengan bahan kimia
Pemabukan dengan sengatan listrik
Pemabukan dengan ledakan
OUTLINE
• Metoda pemabukan:
– sangat primitif/ sudah lama
– Non selektif
– Efektifitas tergantung dosis
– Tergantung spesies, ukuran,
waktu dan lokasi
– Masih dilakukan hingga
sekarang
3. PEMABUKAN TRADISIONAL
TUMBUH-TUMBUHAN
• Tumbuhan yang mengandung bahan
memabukkan : Cyanida, rotenone
• Penggunaan bahan-bahan dari tumbuh
tumbuhan
– Akar (tuba)
– Batang (tuba)
– Daun (???)
– Biji (teh, bakau)-- saponin
• Cara penggunaan
– Bagian tumbuhan dihancurkan/ ditumbuk
– Diredam dalam air kemudian ditaburkan
• Efektifitas tergantung:
– Bagian tumbuhan yang kadar cyanid tinggi
– Jenis ikan
– Lingkungan
4. Penggunaan hewan
• Hewan berbahaya darat/air:
– Berbisa : dikeluarkan melalui taring, sirip berduri, kulit, daging
– Berarus listrik: dikeluarkan melalui organ khusus dengan sengatan
• Penggunaan bahan-bahan dari hewan predator menyebabkan ikan
mabuk (ketakutan???)
Memabukkan
• Bagian tubuh hewan: darah, kotoran, ???
• Penggunakan:
– Hewan dibunuh, darah dan kotorannya ditebar keperairan
– Air rebusan ikan gurame, teripang hitam??
Menakutkan
• Hewan predator (???) : darah, urine
• Penggunaan: hewan dibunuh kemudian dimasukkan ke perairan
Pemabukan tradisional
5. Pemabukan tradisional
Penggunaan bahan lainnya
• Membuat kekeruhan air meningkat
– Air yang keruh (berlumpur) dapat mengganggu
pernapasan ikan (Cyprinid: tawes)
– Dasar perairan diaduk-aduk sehingga air sagat keruh dan
setelah beberapa saat ikan target akan mabuk
• Bahan organik
– Perombakan bahan organik di dasar menghasilkan gas
racun (sulfur, amonia)
– Bahan organis didasar perairan diaduk aduk sehingga
konsentrasi gas beracun meningkat
– Ikan pingsan saat menghirup gas beracun
7. MEMABUKKAN DENGAN BAHAN
KIMIA (PESTISIDA)
• pestisida: Bahan kimia yang khusus untuk mengendalikan
gangguan hama pada manusia dan binatang .
• Sejarah (awalnya digunakan bidang pertanian):
– Seb . Masehi penggunaan bongkah belerang sebagai
fumigan; penggunaan batu empedu kadal utk membunuh
cacing; 900 M, penggunaan senyawa arsenikum ( Cina )
– 1700-1800 : nikotin , piretrin , rotenon
– 1800-1900 : insektisida anorganik (CS2, HCN, senyawa
tembaga ), produk petroleum, senyawa organosintetik
pertama (2,4-dinitro-6-cresol)
– 1930-1950 : insektisida organik dikembangkan (DDT oleh
Muller, gas-gas syaraf oleh Schrader)
– sesudah 1950: pengembangan berbagai insektisida baru (
karbamat , piretroid sintetik , penyerupa hormon yuwana )
8. Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan cara kerja atau cara meracun :
1. Racun dinding sel dan pembelahan sel , pestisida yang
meracun dengan cara merusak dinding sel atau menganggu
pembelahan sel
2.Racun permeabilitas membrane sel , pestisida yang meracun
dengan cara merusak permeabilitas membrane sel.
3. Racun system enzim , pestisida yang meracun dengan cara
mengganggu kinerja enzim tertentu
4. Racun sintesis protein dan asam nukleat , meracun dengan
cara mengganggu pembentukan protein dan asam nukleat
5. Racun antimetabolisme , yaitu pestisida yang meracun dengan
cara mengganggu aktivitas metabolism.
9. Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan susunan senyawa yang beracun :
1. Pestisida senyawa organik , pestisida yang senyawa beracunnya
berupa senyawa organik contoh benomil , bavistin , benlate
(senyawa beracun butyl karbamat menguap sebagai butyl
isotianat ), diazenon , malathion,parathion ( senyawa
organofosfat ), furadan, temik, sevin ( senyawa karbamat )
2. Pestisida senyawa anorganik , pestisida yang senyawa beracunnya
berupa senyawa anorganik contoh bubur Bordeaux mempunyai
senyawa beracun berupa belerang ( racun jamur ), pb arsenat
dan Ca arsenat ( arsenat racun serangga ).
3. Antibiotic, pestisida yang senyawa beracunnya berupa hasil
metabolism sekunder mikrooorganisme tertentu contoh
egrimicin , phytomicin dan streptociclin (antibiotic campuran
tetrasiklin dan streptomycin.
10. Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan aplikasinya :
1. disemprotkan ke organisme target.
2. ditebarkan berupa bubuk ke lingkungan target
Doses : Bervariasi ??
– Pengalaman (tidak terukur??)
– Organisme target
– Lingkungan (lokasi dan musim)
• Hasil : bervariasi
– Tergantung gerombolan ikan
– Organisme yang menjadi target
12. MEMABUKKAN DENGAN LEDAKAN/DINAMIT
• Dynamite Fishing juga dikenal sebagai pengeboman ikan,
penangkapan ikan dengan cara membunuh/melumpuhkan
gerombolan ikan menggunakan bahan peledak
• Menyebabkan ekosistem dan habitat hancur/rusak, juga dapat
menyebabkan cedera dan kecelakaan bagi nelayan
• Penangkapan ikan dengan dinamit sudah meluas di Asia
TenggaraYunani dan Pesisir Afrika
Faktor penyebab:
– Kurangnya disiplin
– Kemiskinan,
– Kemalasan dan keserakahan
– Ketidaktahuan,
– kesempatan kerja
13. Penggunaan ledakan/dinamit
Kemiskinan
• masalah utama di negara sedang berkembang (asia tenggara).
• putus asa : berusaha meningkatkan pendapatan,
meningkatkan tangkapan yang banyak.
• dinamit dapat menghasilkan tangkapan yang banyak.
kesempatan kerja
• Pendidikan sangat kurang
• Ketrampilan (selain perikanan) sangat minim
• Kalah bersaing di bursa kerja
• Beberapa nelayan mengatakan menggunakan dinamit
daripada melakukan kriminil lainnya (????).
14. Penggunaan ledakan/dinamit
Ketidaktahuan
• Banyak orang tidak menyadari konsekuensi dari penggunaan
dinamit dalam penangkapan ikan.
Tidak peduli.
• Banyak orang berpikir hanya tentang uang, melupakan
tentang efek dari apa yang mereka lakukan untuk lingkungan
mereka.
Kemalasan dan keserakahan
• Beberapa orang terdidik, punya uang tapi malas dan serakah.
• Mereka ingin punya uang secara mudah, sehingga mereka
menggunakan dinamit.
• Keserakahan juga mendorong orang untuk menggunakan
metode ilegal, sehingga mereka akan menangkap ikan dalam
waktu singkat yang hasilnya banyak.
15. Penggunaan ledakan/dinamit
Kurangnya disiplin
• Kurangnya disiplin/kepatuhan terhadap norma adalah yang
paling penting di antara semua alasan yang ada.
• jika seseorang yang miskin, tidak berpendidikan, atau tidak
ada kesempatan untuk bekerja, apabila memiliki disiplin maka
mereka masih bisa menangkap ikan dengan menggunakan
cara lain.
Proses pembuatan:
• Membuat sumbu, dirancang untuk membakar bawah air.
• Bagian aluminium merupakan sumbat ledakan, yang
membakar amonium nitrat dan menyebabkan ledakan.
• Sumbu sulit didapatkan dan merupakan bagian yang paling
mahal dari bahan peledak.
16. Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan peledak
• Membuat sumbu
• Botol diisi dengan pupuk
sebagai bahan bakar.
• Sebuah botol biasa vol 0,3 L,
kadang-kadang menggunakan
botol galon yang lebih besar
• Nelayan pergi ke laut mencari
gerombolan ikan
18. Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan peledak
• Perlengkapan:
– Sederhana: masker, snorkel,
batu pemberat yang diikatkan
pada pinggang, fins dari kayu
lapis
– Bermodal : kompresor, selang
udara, masker, snorkel, fins
• Pelatihan bagi nelayan pemula:
– Menahan napas
– menyelam hingga 10 m
– Menggambil ikan didasar
20. Pemabukan dengan kejutan listrik
• Teknik menangkap ikan dengan menggunakan
aliran listrik untuk memblokir, mengarahkan
dan memabukkan ikan
• Penggunaan yang tepat akan meminimalisir
ikan terluka
• Memerlukan pengetahuan tentang elektronik
yang mamadai
Sejarah penggunaan setrum
• Dimulai pada akhir abad 19
• Menjadi teknik untuk penelitian th 50-60 an
• Pengetahuan dan teknologi terus berkembang
• Masih banyak yang belum diketahui
21. Pemabukan dengan kejutan listrik
PENTING UNTUK DIPELAJARI:
• Alat penyetrum bisa mencelakakan orang
• Alat penyetrum bisa mematikan ikan
PENGGUNAKAN SETRUM IKAN BERKAITAN DENGAN:
• Keberadaan atau gerakan elektron bebas
• Proton, elektron dan ions
• Setrum ikan berkaitan dengan elektron dan ion
ARUS
• Elektron bebas- mengalir dari satu ion ke ion lain
• 1 amper= 6,3 x 1018 electron/detik
• Amper – aliran listrik
22. Pemabukan dengan kejutan listrik
Konduktor, insulator dan semi konduktor
• Konduktor: memiliki banyak elektron bebas:
– Logam
– Tembaga (Cu)
– Stainless steel
– Alumunium
• Insulator: benda yang memiliki sedikit elektron bebas
– Karet
– Udara kering
– Gelas/kaca
– Plastik fiber
– Air destilasi
23. Memabukkan dengan kejutan listrik
• Semi konduktor: benda yang memiliki elektron
bebas antara konduktor dan insulator
– Silikon
– Air laut
– Air hujan
– Germanium
• Silikon dan Germanium digunakan untuk dioda
dan transistor
Mangapa penting dipelajari???
• Perlu diketahui benda yang dapat dialiri listrik
dan tidak
24. Pemabukan dengan kejutan listrik
Dasar teori:
• Amper= arus listrik
• Voltase= tegangan listrik
• Tahanan=jumlah hambatan aliran listrik
• Conductivity: kebalikan dari hambatan
Hukum ohm:
• Voltase= arus/conductivity
• Arus= conductivity x voltase
• Conductivity= arus/ voltase
25. Pemabukan dengan kejutan listrik
• Hukum watt: untuk menghitung power
• Power (watt)= voltase x arus
Hukum ohm menyatakan :
• Arus= voltase x conductivity
Sehingga:
• Power = voltase x voltase x conductivity
• Komponen utama:
26. Pemabukan dengan kejutan listrik
• Komponen utama:
• Sumber tenaga
• Unit kontrol
• elektroda
AnodaAnoda katodakatoda
27. Pemabukan dengan kejutan listrik
• Sumber tenaga
Direct
Current
Direct
Current
Alternating
Current
Alternating
Current
28. Pemabukan dengan kejutan listrik
Voltase
• Amplitudo atau tinggi
gelombang
• Diukur dengan satuan
volt
– Misalnya: 120 volt
29. Pemabukan dengan kejutan listrik
• G elombang listrik:
AC DC
•Menghasilkan banyak tangkapan
• Mudah dibuat
• kehilangan energi sedikit
•Sangat Berbahaya
•Menghasilkan banyak tangkapan
• Mudah dibuat
• kehilangan energi sedikit
•Sangat Berbahaya
•Menghasilkan sedikit tangkapan
•Mudah dibuat
•Butuh banyak power
•Kurang berbahaya
•Menghasilkan sedikit tangkapan
•Mudah dibuat
•Butuh banyak power
•Kurang berbahaya
Power
Time
Power
Time
30. • Kunduktivitas air
• Konduktivitas rendah < 100 S/cm
• Membutuhkan voltase tinggi
• Konduktivitas tinggi > 1,500 - 2000
S/cm
• Membutuhkan arus yang tinggi
• Kebutuhan power paling sedikit bila
konduktivitas air dan ikan cocok
• Konduktivitas air dan ikan meningkat
ketika suhu meningkat
Conductivitas air
Pemabukan dengan kejutan listrik
33. Pemabukkan dengan kejutan listrik
– Menggunakan perahu
• Komponen elektrofisihing
• Unit pengendali
• sumber tenaga
• elektroda
Battery Generator
Sumber tenaga
34. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Fungsi unit pengendali:
– Menerima input dari sumber
tenaga
– Mengendalikan output
– Monitor input dan output
– Mengendalikan power on/off
– Menghubungkan anoda dan
katoda
– Mengukur waktu elektrofishing
36. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Elektroda
– Anoda
– katoda
AnodaAnoda Catoda
Electroda perahu
Electroda gendong
37. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Bagian penting
elektroda
– Ukuran bentuk
– Ko ndisi
– orientasi
Ukuran katoda
• Katoda harus memiliki ukuran ~3 kali luas
permukaan anoda
• semakin besar ukuran katoda menurunkan
intensitas medan listrik di sekitar katoda
38. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Bentuk Electroda
• Kondisi elektroda
– Elektroda
alumunium harus
teratur dibersihkan
– elektroda stailess
steel tidak berkarat
Medan listrik dipengaruhi
bentuk elektroda
39. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Oreintasi elektroda
– Medan listrik
dipengaruhi oleh
posisi antar
elektroda
– Semakin dekat maka
semakin tinggi
intensitas medan
listrik
Zona perilaku kesetrum
1. Zona mematikan
2. Zona pingsan, tidak bergerak
3. Zona berenang ke anoda
4. Zona melarikan diri
1234
40. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Kejutan listrik
– Menyebabkan pingsan
– Mengarah ke jaring
– Meningkatkan efisiensi
– Menurunkan luka
– Mudah ditangkap
• Ikan yang terluka
– Stress
– pendarahan
– Luka tulang vertebra
– Mati viabilitas telur
dan reproduksi
41. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Stress
– Fisiologi dan tingkah
laku berubah
– Berlangsung beberapa
jam hingga hari
– Jika mati, terjadi dalam
beberapa jam, dan
gagal bernapas
Luka/Pendarahan
dalam
43. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Faktor yang
mempengaruhi ikan
terluka
– Pengaturan elektroda
– Pemilihan alat
– Teknik penyetruman
– Pengaturan elektroda
• Pengetahuan konduktivitas
air
• Pemilihan gelombang listrik
• Pengaturan voltase
• Pemilihan frekuensi
• Pemilihan lebar pulse
44. Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Pemilihan perlengkapan
– Elektroda : ukuran, bentuk, kondisi
– Jaring tangkap: bentuk, mesh, kedalaman
– Penyetrum: cocok pada satu lokasi
• Teknik elektrofishing
– Minimun setruman
– Jarak antara elektroda dan ikan yang konstan
– Ikan segera ditangkap
45. Pemabukan dengan kejutan listrik
• Bahayanya bagi manusia
No kekuatan Efek pada tubuh
1 mA kesemutan
5 mA Agak terkejut. Terganggu, tidak sakit
6-25 mA Agak sakit. Lemas.
50-150 mA Sangat sakit, susah bernapas, lemas
1000-4300 mA Detak jantung tidak teratur. Gangguan syaraf
10000 (10 amps) Detak jantung terhenti. Terbakar dalam. kematian