SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 49
Downloaden Sie, um offline zu lesen
DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN
(PIM 1221; 2/0)
Kelas B
MENANGKAP IKAN
DENGAN PEMABUKAN
Pemabukan tradisional
Pemabukan dengan bahan kimia
Pemabukan dengan sengatan listrik
Pemabukan dengan ledakan
OUTLINE
• Metoda pemabukan:
– sangat primitif/ sudah lama
– Non selektif
– Efektifitas tergantung dosis
– Tergantung spesies, ukuran,
waktu dan lokasi
– Masih dilakukan hingga
sekarang
PEMABUKAN TRADISIONAL
TUMBUH-TUMBUHAN
• Tumbuhan yang mengandung bahan
memabukkan : Cyanida, rotenone
• Penggunaan bahan-bahan dari tumbuh
tumbuhan
– Akar (tuba)
– Batang (tuba)
– Daun (???)
– Biji (teh, bakau)-- saponin
• Cara penggunaan
– Bagian tumbuhan dihancurkan/ ditumbuk
– Diredam dalam air kemudian ditaburkan
• Efektifitas tergantung:
– Bagian tumbuhan yang kadar cyanid tinggi
– Jenis ikan
– Lingkungan
Penggunaan hewan
• Hewan berbahaya darat/air:
– Berbisa : dikeluarkan melalui taring, sirip berduri, kulit, daging
– Berarus listrik: dikeluarkan melalui organ khusus dengan sengatan
• Penggunaan bahan-bahan dari hewan predator menyebabkan ikan
mabuk (ketakutan???)
Memabukkan
• Bagian tubuh hewan: darah, kotoran, ???
• Penggunakan:
– Hewan dibunuh, darah dan kotorannya ditebar keperairan
– Air rebusan ikan gurame, teripang hitam??
Menakutkan
• Hewan predator (???) : darah, urine
• Penggunaan: hewan dibunuh kemudian dimasukkan ke perairan
Pemabukan tradisional
Pemabukan tradisional
Penggunaan bahan lainnya
• Membuat kekeruhan air meningkat
– Air yang keruh (berlumpur) dapat mengganggu
pernapasan ikan (Cyprinid: tawes)
– Dasar perairan diaduk-aduk sehingga air sagat keruh dan
setelah beberapa saat ikan target akan mabuk
• Bahan organik
– Perombakan bahan organik di dasar menghasilkan gas
racun (sulfur, amonia)
– Bahan organis didasar perairan diaduk aduk sehingga
konsentrasi gas beracun meningkat
– Ikan pingsan saat menghirup gas beracun
Pemabukan tradisional
MEMABUKKAN DENGAN BAHAN
KIMIA (PESTISIDA)
• pestisida: Bahan kimia yang khusus untuk mengendalikan
gangguan hama pada manusia dan binatang .
• Sejarah (awalnya digunakan bidang pertanian):
– Seb . Masehi penggunaan bongkah belerang sebagai
fumigan; penggunaan batu empedu kadal utk membunuh
cacing; 900 M, penggunaan senyawa arsenikum ( Cina )
– 1700-1800 : nikotin , piretrin , rotenon
– 1800-1900 : insektisida anorganik (CS2, HCN, senyawa
tembaga ), produk petroleum, senyawa organosintetik
pertama (2,4-dinitro-6-cresol)
– 1930-1950 : insektisida organik dikembangkan (DDT oleh
Muller, gas-gas syaraf oleh Schrader)
– sesudah 1950: pengembangan berbagai insektisida baru (
karbamat , piretroid sintetik , penyerupa hormon yuwana )
Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan cara kerja atau cara meracun :
1. Racun dinding sel dan pembelahan sel , pestisida yang
meracun dengan cara merusak dinding sel atau menganggu
pembelahan sel
2.Racun permeabilitas membrane sel , pestisida yang meracun
dengan cara merusak permeabilitas membrane sel.
3. Racun system enzim , pestisida yang meracun dengan cara
mengganggu kinerja enzim tertentu
4. Racun sintesis protein dan asam nukleat , meracun dengan
cara mengganggu pembentukan protein dan asam nukleat
5. Racun antimetabolisme , yaitu pestisida yang meracun dengan
cara mengganggu aktivitas metabolism.
Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan susunan senyawa yang beracun :
1. Pestisida senyawa organik , pestisida yang senyawa beracunnya
berupa senyawa organik contoh benomil , bavistin , benlate
(senyawa beracun butyl karbamat menguap sebagai butyl
isotianat ), diazenon , malathion,parathion ( senyawa
organofosfat ), furadan, temik, sevin ( senyawa karbamat )
2. Pestisida senyawa anorganik , pestisida yang senyawa beracunnya
berupa senyawa anorganik contoh bubur Bordeaux mempunyai
senyawa beracun berupa belerang ( racun jamur ), pb arsenat
dan Ca arsenat ( arsenat racun serangga ).
3. Antibiotic, pestisida yang senyawa beracunnya berupa hasil
metabolism sekunder mikrooorganisme tertentu contoh
egrimicin , phytomicin dan streptociclin (antibiotic campuran
tetrasiklin dan streptomycin.
Penggunaan bahan kimia (pestisida)
Berdasarkan aplikasinya :
1. disemprotkan ke organisme target.
2. ditebarkan berupa bubuk ke lingkungan target
Doses : Bervariasi ??
– Pengalaman (tidak terukur??)
– Organisme target
– Lingkungan (lokasi dan musim)
• Hasil : bervariasi
– Tergantung gerombolan ikan
– Organisme yang menjadi target
PENGGUNAAN BAHAN KIMIA
MEMABUKKAN DENGAN LEDAKAN/DINAMIT
• Dynamite Fishing juga dikenal sebagai pengeboman ikan,
penangkapan ikan dengan cara membunuh/melumpuhkan
gerombolan ikan menggunakan bahan peledak
• Menyebabkan ekosistem dan habitat hancur/rusak, juga dapat
menyebabkan cedera dan kecelakaan bagi nelayan
• Penangkapan ikan dengan dinamit sudah meluas di Asia
TenggaraYunani dan Pesisir Afrika
Faktor penyebab:
– Kurangnya disiplin
– Kemiskinan,
– Kemalasan dan keserakahan
– Ketidaktahuan,
– kesempatan kerja
Penggunaan ledakan/dinamit
Kemiskinan
• masalah utama di negara sedang berkembang (asia tenggara).
• putus asa : berusaha meningkatkan pendapatan,
meningkatkan tangkapan yang banyak.
• dinamit dapat menghasilkan tangkapan yang banyak.
kesempatan kerja
• Pendidikan sangat kurang
• Ketrampilan (selain perikanan) sangat minim
• Kalah bersaing di bursa kerja
• Beberapa nelayan mengatakan menggunakan dinamit
daripada melakukan kriminil lainnya (????).
Penggunaan ledakan/dinamit
Ketidaktahuan
• Banyak orang tidak menyadari konsekuensi dari penggunaan
dinamit dalam penangkapan ikan.
Tidak peduli.
• Banyak orang berpikir hanya tentang uang, melupakan
tentang efek dari apa yang mereka lakukan untuk lingkungan
mereka.
Kemalasan dan keserakahan
• Beberapa orang terdidik, punya uang tapi malas dan serakah.
• Mereka ingin punya uang secara mudah, sehingga mereka
menggunakan dinamit.
• Keserakahan juga mendorong orang untuk menggunakan
metode ilegal, sehingga mereka akan menangkap ikan dalam
waktu singkat yang hasilnya banyak.
Penggunaan ledakan/dinamit
Kurangnya disiplin
• Kurangnya disiplin/kepatuhan terhadap norma adalah yang
paling penting di antara semua alasan yang ada.
• jika seseorang yang miskin, tidak berpendidikan, atau tidak
ada kesempatan untuk bekerja, apabila memiliki disiplin maka
mereka masih bisa menangkap ikan dengan menggunakan
cara lain.
Proses pembuatan:
• Membuat sumbu, dirancang untuk membakar bawah air.
• Bagian aluminium merupakan sumbat ledakan, yang
membakar amonium nitrat dan menyebabkan ledakan.
• Sumbu sulit didapatkan dan merupakan bagian yang paling
mahal dari bahan peledak.
Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan peledak
• Membuat sumbu
• Botol diisi dengan pupuk
sebagai bahan bakar.
• Sebuah botol biasa vol 0,3 L,
kadang-kadang menggunakan
botol galon yang lebih besar
• Nelayan pergi ke laut mencari
gerombolan ikan
Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan
peledak
• Sumbu dinyalakan
dengan korek api dan
dilemparkan kesasaran
• Nelayan segera
menyelam setelah
ledakan, nelayan
mengumpulkan ikan
dengan turun/
menyelam.
Penggunaan ledakan/dinamit
Proses pembuatan peledak
• Perlengkapan:
– Sederhana: masker, snorkel,
batu pemberat yang diikatkan
pada pinggang, fins dari kayu
lapis
– Bermodal : kompresor, selang
udara, masker, snorkel, fins
• Pelatihan bagi nelayan pemula:
– Menahan napas
– menyelam hingga 10 m
– Menggambil ikan didasar
LEDAKAN BOOOOMMM
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Teknik menangkap ikan dengan menggunakan
aliran listrik untuk memblokir, mengarahkan
dan memabukkan ikan
• Penggunaan yang tepat akan meminimalisir
ikan terluka
• Memerlukan pengetahuan tentang elektronik
yang mamadai
Sejarah penggunaan setrum
• Dimulai pada akhir abad 19
• Menjadi teknik untuk penelitian th 50-60 an
• Pengetahuan dan teknologi terus berkembang
• Masih banyak yang belum diketahui
Pemabukan dengan kejutan listrik
PENTING UNTUK DIPELAJARI:
• Alat penyetrum bisa mencelakakan orang
• Alat penyetrum bisa mematikan ikan
PENGGUNAKAN SETRUM IKAN BERKAITAN DENGAN:
• Keberadaan atau gerakan elektron bebas
• Proton, elektron dan ions
• Setrum ikan berkaitan dengan elektron dan ion
ARUS
• Elektron bebas- mengalir dari satu ion ke ion lain
• 1 amper= 6,3 x 1018 electron/detik
• Amper – aliran listrik
Pemabukan dengan kejutan listrik
Konduktor, insulator dan semi konduktor
• Konduktor: memiliki banyak elektron bebas:
– Logam
– Tembaga (Cu)
– Stainless steel
– Alumunium
• Insulator: benda yang memiliki sedikit elektron bebas
– Karet
– Udara kering
– Gelas/kaca
– Plastik fiber
– Air destilasi
Memabukkan dengan kejutan listrik
• Semi konduktor: benda yang memiliki elektron
bebas antara konduktor dan insulator
– Silikon
– Air laut
– Air hujan
– Germanium
• Silikon dan Germanium digunakan untuk dioda
dan transistor
Mangapa penting dipelajari???
• Perlu diketahui benda yang dapat dialiri listrik
dan tidak
Pemabukan dengan kejutan listrik
Dasar teori:
• Amper= arus listrik
• Voltase= tegangan listrik
• Tahanan=jumlah hambatan aliran listrik
• Conductivity: kebalikan dari hambatan
Hukum ohm:
• Voltase= arus/conductivity
• Arus= conductivity x voltase
• Conductivity= arus/ voltase
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Hukum watt: untuk menghitung power
• Power (watt)= voltase x arus
Hukum ohm menyatakan :
• Arus= voltase x conductivity
Sehingga:
• Power = voltase x voltase x conductivity
• Komponen utama:
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Komponen utama:
• Sumber tenaga
• Unit kontrol
• elektroda
AnodaAnoda katodakatoda
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Sumber tenaga
Direct
Current
Direct
Current
Alternating
Current
Alternating
Current
Pemabukan dengan kejutan listrik
Voltase
• Amplitudo atau tinggi
gelombang
• Diukur dengan satuan
volt
– Misalnya: 120 volt
Pemabukan dengan kejutan listrik
• G elombang listrik:
AC DC
•Menghasilkan banyak tangkapan
• Mudah dibuat
• kehilangan energi sedikit
•Sangat Berbahaya
•Menghasilkan banyak tangkapan
• Mudah dibuat
• kehilangan energi sedikit
•Sangat Berbahaya
•Menghasilkan sedikit tangkapan
•Mudah dibuat
•Butuh banyak power
•Kurang berbahaya
•Menghasilkan sedikit tangkapan
•Mudah dibuat
•Butuh banyak power
•Kurang berbahaya
Power
Time
Power
Time
• Kunduktivitas air
• Konduktivitas rendah < 100 S/cm
• Membutuhkan voltase tinggi
• Konduktivitas tinggi > 1,500 - 2000
S/cm
• Membutuhkan arus yang tinggi
• Kebutuhan power paling sedikit bila
konduktivitas air dan ikan cocok
• Konduktivitas air dan ikan meningkat
ketika suhu meningkat
Conductivitas air
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Transfer energi
Pemabukkan dengan kejutan listrik
Perlengkapan elektrofishing
• Sistem yang digunakan sangat
bervariasi
– Gendongan
– Generator
Pemabukkan dengan kejutan listrik
Pemabukkan dengan kejutan listrik
– Menggunakan perahu
• Komponen elektrofisihing
• Unit pengendali
• sumber tenaga
• elektroda
Battery Generator
Sumber tenaga
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Fungsi unit pengendali:
– Menerima input dari sumber
tenaga
– Mengendalikan output
– Monitor input dan output
– Mengendalikan power on/off
– Menghubungkan anoda dan
katoda
– Mengukur waktu elektrofishing
Pemabukkan dengan kejutan listrik
VVP - 15B Electrofisher
LR-24 Electrofisher
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Elektroda
– Anoda
– katoda
AnodaAnoda Catoda
Electroda perahu
Electroda gendong
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Bagian penting
elektroda
– Ukuran bentuk
– Ko ndisi
– orientasi
Ukuran katoda
• Katoda harus memiliki ukuran ~3 kali luas
permukaan anoda
• semakin besar ukuran katoda menurunkan
intensitas medan listrik di sekitar katoda
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Bentuk Electroda
• Kondisi elektroda
– Elektroda
alumunium harus
teratur dibersihkan
– elektroda stailess
steel tidak berkarat
Medan listrik dipengaruhi
bentuk elektroda
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Oreintasi elektroda
– Medan listrik
dipengaruhi oleh
posisi antar
elektroda
– Semakin dekat maka
semakin tinggi
intensitas medan
listrik
Zona perilaku kesetrum
1. Zona mematikan
2. Zona pingsan, tidak bergerak
3. Zona berenang ke anoda
4. Zona melarikan diri
1234
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Kejutan listrik
– Menyebabkan pingsan
– Mengarah ke jaring
– Meningkatkan efisiensi
– Menurunkan luka
– Mudah ditangkap
• Ikan yang terluka
– Stress
– pendarahan
– Luka tulang vertebra
– Mati viabilitas telur
dan reproduksi
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Stress
– Fisiologi dan tingkah
laku berubah
– Berlangsung beberapa
jam hingga hari
– Jika mati, terjadi dalam
beberapa jam, dan
gagal bernapas
Luka/Pendarahan
dalam
Pemabukkan dengan kejutan listrik
Tulang vertebra
terluka
Ikan terluka
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Faktor yang
mempengaruhi ikan
terluka
– Pengaturan elektroda
– Pemilihan alat
– Teknik penyetruman
– Pengaturan elektroda
• Pengetahuan konduktivitas
air
• Pemilihan gelombang listrik
• Pengaturan voltase
• Pemilihan frekuensi
• Pemilihan lebar pulse
Pemabukkan dengan kejutan listrik
• Pemilihan perlengkapan
– Elektroda : ukuran, bentuk, kondisi
– Jaring tangkap: bentuk, mesh, kedalaman
– Penyetrum: cocok pada satu lokasi
• Teknik elektrofishing
– Minimun setruman
– Jarak antara elektroda dan ikan yang konstan
– Ikan segera ditangkap
Pemabukan dengan kejutan listrik
• Bahayanya bagi manusia
No kekuatan Efek pada tubuh
1 mA kesemutan
5 mA Agak terkejut. Terganggu, tidak sakit
6-25 mA Agak sakit. Lemas.
50-150 mA Sangat sakit, susah bernapas, lemas
1000-4300 mA Detak jantung tidak teratur. Gangguan syaraf
10000 (10 amps) Detak jantung terhenti. Terbakar dalam. kematian
Electric fishing for sampling
Electric fishing for research
Electric fishing for meal
IKAN

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauiin hamzah
 
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...Hendra UzuMakhi
 
Klasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapKlasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapPT. SASA
 
Alat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptxAlat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptxYusep Sugianto
 
Teknologi penanganan hasil perikanan
Teknologi penanganan hasil perikananTeknologi penanganan hasil perikanan
Teknologi penanganan hasil perikananRizka Came
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakRoni Kedua
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya Yayasan TERANGI
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudafirmanahyuda
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangtuti handayani
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.pptAriyandiSyamsir
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1lombkTBK
 
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENYULUH PERIKANAN
 
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPT. SASA
 

Was ist angesagt? (20)

Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payau
 
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
IDENTIFIKASI HAZZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PADA PROSES PEMB...
 
Klasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkapKlasifikasi alat-tangkap
Klasifikasi alat-tangkap
 
Alat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptxAlat Tangkap Trawl.pptx
Alat Tangkap Trawl.pptx
 
Teknologi penanganan hasil perikanan
Teknologi penanganan hasil perikananTeknologi penanganan hasil perikanan
Teknologi penanganan hasil perikanan
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
 
1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan1 a. agribisnis perikanan
1 a. agribisnis perikanan
 
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakulturBDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
BDPP_Pertemuan 3_prinsip prinsip akuakultur
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1
 
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANANPENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
PENILAIAN MUTU SECARA ORGANOLEPTIK / SENSORI PRODUK PERIKANAN
 
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkarPim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
Pim1221 8 menangkap ikan denganpukat kantong lingkar
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
Ekofisiologi zooplankton
Ekofisiologi zooplanktonEkofisiologi zooplankton
Ekofisiologi zooplankton
 

Andere mochten auch

Método de investigación
Método de investigaciónMétodo de investigación
Método de investigaciónPercysermu
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2PT. SASA
 
My last love
My last love My last love
My last love PT. SASA
 
Huggies digital strategy
Huggies digital strategyHuggies digital strategy
Huggies digital strategyNatalie Smith
 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatPT. SASA
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPT. SASA
 
Bab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianBab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianPT. SASA
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPT. SASA
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPT. SASA
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...PT. SASA
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaPT. SASA
 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)PT. SASA
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
 
Bab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiBab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiPT. SASA
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISnautika
 
Photography Basics
Photography BasicsPhotography Basics
Photography Basicsdillarja
 

Andere mochten auch (20)

Método de investigación
Método de investigaciónMétodo de investigación
Método de investigación
 
Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2Ekosistem sungai 2
Ekosistem sungai 2
 
My last love
My last love My last love
My last love
 
Slideshare laura ibañez
Slideshare laura ibañezSlideshare laura ibañez
Slideshare laura ibañez
 
Huggies digital strategy
Huggies digital strategyHuggies digital strategy
Huggies digital strategy
 
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obatAlat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
Alat tangkap-jenis-ikan-dan-obat
 
Estimasi
EstimasiEstimasi
Estimasi
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Pendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairanPendahuluan ekologi perairan
Pendahuluan ekologi perairan
 
Bab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalianBab 9 pengendalian
Bab 9 pengendalian
 
Penanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segarPenanganan ikan-segar
Penanganan ikan-segar
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikanPim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
Pim1221 b 1 ruang lingkup penangkapan ikan
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
 
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakartaestimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
estimasi populasi gastropoda di tambakbayan yogyakarta
 
Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)Bab 7 pengarahan (directing)
Bab 7 pengarahan (directing)
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Bab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasiBab 6 tipe organisasi
Bab 6 tipe organisasi
 
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATISALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
ALAT TANGKAP AKTIF, PASIF DAN STATIS
 
Photography Basics
Photography BasicsPhotography Basics
Photography Basics
 

Ähnlich wie IKAN

#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptxHaniSolihah1
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikantrisnawahyu
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanIpung Noor
 
7 pencemaran air
7 pencemaran air7 pencemaran air
7 pencemaran airawireni
 
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedyBinAli
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxthobiaspopodje
 
Materi ipa kelas vi
Materi ipa kelas viMateri ipa kelas vi
Materi ipa kelas viVen Dot
 
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracunPenjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracunNURINAFITRIANI1
 
Dipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarahDipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarahAndrew Hutabarat
 
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfFISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfPesAdil
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineralMeileni Nurhayati
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaEdho1802
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamokejelly
 
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah BanjaranRangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 

Ähnlich wie IKAN (20)

Biologi SMA - Ekologi
Biologi SMA - EkologiBiologi SMA - Ekologi
Biologi SMA - Ekologi
 
#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikan
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairan
 
7 pencemaran air
7 pencemaran air7 pencemaran air
7 pencemaran air
 
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
Materi ipa kelas vi
Materi ipa kelas viMateri ipa kelas vi
Materi ipa kelas vi
 
1. ekosistem
1. ekosistem1. ekosistem
1. ekosistem
 
Praktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptxPraktikum ekosistem.pptx
Praktikum ekosistem.pptx
 
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracunPenjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
Penjelasan tentang limbah berbahaya dan beracun
 
1. Hama Pada Ikan.pdf
1. Hama Pada Ikan.pdf1. Hama Pada Ikan.pdf
1. Hama Pada Ikan.pdf
 
Dipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarahDipt 02 penyakit dlm sejarah
Dipt 02 penyakit dlm sejarah
 
BERBAGAI PEKERJAAN.pdf
BERBAGAI PEKERJAAN.pdfBERBAGAI PEKERJAAN.pdf
BERBAGAI PEKERJAAN.pdf
 
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdfFISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
FISH dan PRODUKTIVITAS PERAIRAN.pdf
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah BanjaranRangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
 
Peranan Kimia Dalam Kehidupan
Peranan Kimia Dalam KehidupanPeranan Kimia Dalam Kehidupan
Peranan Kimia Dalam Kehidupan
 

Mehr von PT. SASA

Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosPT. SASA
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordPT. SASA
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaiPT. SASA
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanPT. SASA
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaPT. SASA
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanPT. SASA
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1PT. SASA
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1PT. SASA
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentosPT. SASA
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentosPT. SASA
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangPT. SASA
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawanPT. SASA
 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPT. SASA
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringPT. SASA
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananPT. SASA
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPT. SASA
 

Mehr von PT. SASA (20)

Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentosLaporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
Laporan estimasi populasi gastropoda dan makrobentos
 
Hasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 wordHasil pengamatan ekoper 3 word
Hasil pengamatan ekoper 3 word
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiLaporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungai
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1Estimasi populasi gastropoda 1
Estimasi populasi gastropoda 1
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentoskeanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
keanekaragaman dan kelimpahan makrobentos
 
studi makrobentos
studi makrobentosstudi makrobentos
studi makrobentos
 
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintangkualitas perairan sungai kapuas kota sintang
kualitas perairan sungai kapuas kota sintang
 
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawankeanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawan
 
Presentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macroPresentasi ekoper gastro n macro
Presentasi ekoper gastro n macro
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
 
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikananUu 31 th 2004 tentang perikanan
Uu 31 th 2004 tentang perikanan
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
 

Kürzlich hochgeladen

Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 

IKAN

  • 1. DASAR DASAR PENANGKAPAN IKAN (PIM 1221; 2/0) Kelas B MENANGKAP IKAN DENGAN PEMABUKAN
  • 2. Pemabukan tradisional Pemabukan dengan bahan kimia Pemabukan dengan sengatan listrik Pemabukan dengan ledakan OUTLINE • Metoda pemabukan: – sangat primitif/ sudah lama – Non selektif – Efektifitas tergantung dosis – Tergantung spesies, ukuran, waktu dan lokasi – Masih dilakukan hingga sekarang
  • 3. PEMABUKAN TRADISIONAL TUMBUH-TUMBUHAN • Tumbuhan yang mengandung bahan memabukkan : Cyanida, rotenone • Penggunaan bahan-bahan dari tumbuh tumbuhan – Akar (tuba) – Batang (tuba) – Daun (???) – Biji (teh, bakau)-- saponin • Cara penggunaan – Bagian tumbuhan dihancurkan/ ditumbuk – Diredam dalam air kemudian ditaburkan • Efektifitas tergantung: – Bagian tumbuhan yang kadar cyanid tinggi – Jenis ikan – Lingkungan
  • 4. Penggunaan hewan • Hewan berbahaya darat/air: – Berbisa : dikeluarkan melalui taring, sirip berduri, kulit, daging – Berarus listrik: dikeluarkan melalui organ khusus dengan sengatan • Penggunaan bahan-bahan dari hewan predator menyebabkan ikan mabuk (ketakutan???) Memabukkan • Bagian tubuh hewan: darah, kotoran, ??? • Penggunakan: – Hewan dibunuh, darah dan kotorannya ditebar keperairan – Air rebusan ikan gurame, teripang hitam?? Menakutkan • Hewan predator (???) : darah, urine • Penggunaan: hewan dibunuh kemudian dimasukkan ke perairan Pemabukan tradisional
  • 5. Pemabukan tradisional Penggunaan bahan lainnya • Membuat kekeruhan air meningkat – Air yang keruh (berlumpur) dapat mengganggu pernapasan ikan (Cyprinid: tawes) – Dasar perairan diaduk-aduk sehingga air sagat keruh dan setelah beberapa saat ikan target akan mabuk • Bahan organik – Perombakan bahan organik di dasar menghasilkan gas racun (sulfur, amonia) – Bahan organis didasar perairan diaduk aduk sehingga konsentrasi gas beracun meningkat – Ikan pingsan saat menghirup gas beracun
  • 7. MEMABUKKAN DENGAN BAHAN KIMIA (PESTISIDA) • pestisida: Bahan kimia yang khusus untuk mengendalikan gangguan hama pada manusia dan binatang . • Sejarah (awalnya digunakan bidang pertanian): – Seb . Masehi penggunaan bongkah belerang sebagai fumigan; penggunaan batu empedu kadal utk membunuh cacing; 900 M, penggunaan senyawa arsenikum ( Cina ) – 1700-1800 : nikotin , piretrin , rotenon – 1800-1900 : insektisida anorganik (CS2, HCN, senyawa tembaga ), produk petroleum, senyawa organosintetik pertama (2,4-dinitro-6-cresol) – 1930-1950 : insektisida organik dikembangkan (DDT oleh Muller, gas-gas syaraf oleh Schrader) – sesudah 1950: pengembangan berbagai insektisida baru ( karbamat , piretroid sintetik , penyerupa hormon yuwana )
  • 8. Penggunaan bahan kimia (pestisida) Berdasarkan cara kerja atau cara meracun : 1. Racun dinding sel dan pembelahan sel , pestisida yang meracun dengan cara merusak dinding sel atau menganggu pembelahan sel 2.Racun permeabilitas membrane sel , pestisida yang meracun dengan cara merusak permeabilitas membrane sel. 3. Racun system enzim , pestisida yang meracun dengan cara mengganggu kinerja enzim tertentu 4. Racun sintesis protein dan asam nukleat , meracun dengan cara mengganggu pembentukan protein dan asam nukleat 5. Racun antimetabolisme , yaitu pestisida yang meracun dengan cara mengganggu aktivitas metabolism.
  • 9. Penggunaan bahan kimia (pestisida) Berdasarkan susunan senyawa yang beracun : 1. Pestisida senyawa organik , pestisida yang senyawa beracunnya berupa senyawa organik contoh benomil , bavistin , benlate (senyawa beracun butyl karbamat menguap sebagai butyl isotianat ), diazenon , malathion,parathion ( senyawa organofosfat ), furadan, temik, sevin ( senyawa karbamat ) 2. Pestisida senyawa anorganik , pestisida yang senyawa beracunnya berupa senyawa anorganik contoh bubur Bordeaux mempunyai senyawa beracun berupa belerang ( racun jamur ), pb arsenat dan Ca arsenat ( arsenat racun serangga ). 3. Antibiotic, pestisida yang senyawa beracunnya berupa hasil metabolism sekunder mikrooorganisme tertentu contoh egrimicin , phytomicin dan streptociclin (antibiotic campuran tetrasiklin dan streptomycin.
  • 10. Penggunaan bahan kimia (pestisida) Berdasarkan aplikasinya : 1. disemprotkan ke organisme target. 2. ditebarkan berupa bubuk ke lingkungan target Doses : Bervariasi ?? – Pengalaman (tidak terukur??) – Organisme target – Lingkungan (lokasi dan musim) • Hasil : bervariasi – Tergantung gerombolan ikan – Organisme yang menjadi target
  • 12. MEMABUKKAN DENGAN LEDAKAN/DINAMIT • Dynamite Fishing juga dikenal sebagai pengeboman ikan, penangkapan ikan dengan cara membunuh/melumpuhkan gerombolan ikan menggunakan bahan peledak • Menyebabkan ekosistem dan habitat hancur/rusak, juga dapat menyebabkan cedera dan kecelakaan bagi nelayan • Penangkapan ikan dengan dinamit sudah meluas di Asia TenggaraYunani dan Pesisir Afrika Faktor penyebab: – Kurangnya disiplin – Kemiskinan, – Kemalasan dan keserakahan – Ketidaktahuan, – kesempatan kerja
  • 13. Penggunaan ledakan/dinamit Kemiskinan • masalah utama di negara sedang berkembang (asia tenggara). • putus asa : berusaha meningkatkan pendapatan, meningkatkan tangkapan yang banyak. • dinamit dapat menghasilkan tangkapan yang banyak. kesempatan kerja • Pendidikan sangat kurang • Ketrampilan (selain perikanan) sangat minim • Kalah bersaing di bursa kerja • Beberapa nelayan mengatakan menggunakan dinamit daripada melakukan kriminil lainnya (????).
  • 14. Penggunaan ledakan/dinamit Ketidaktahuan • Banyak orang tidak menyadari konsekuensi dari penggunaan dinamit dalam penangkapan ikan. Tidak peduli. • Banyak orang berpikir hanya tentang uang, melupakan tentang efek dari apa yang mereka lakukan untuk lingkungan mereka. Kemalasan dan keserakahan • Beberapa orang terdidik, punya uang tapi malas dan serakah. • Mereka ingin punya uang secara mudah, sehingga mereka menggunakan dinamit. • Keserakahan juga mendorong orang untuk menggunakan metode ilegal, sehingga mereka akan menangkap ikan dalam waktu singkat yang hasilnya banyak.
  • 15. Penggunaan ledakan/dinamit Kurangnya disiplin • Kurangnya disiplin/kepatuhan terhadap norma adalah yang paling penting di antara semua alasan yang ada. • jika seseorang yang miskin, tidak berpendidikan, atau tidak ada kesempatan untuk bekerja, apabila memiliki disiplin maka mereka masih bisa menangkap ikan dengan menggunakan cara lain. Proses pembuatan: • Membuat sumbu, dirancang untuk membakar bawah air. • Bagian aluminium merupakan sumbat ledakan, yang membakar amonium nitrat dan menyebabkan ledakan. • Sumbu sulit didapatkan dan merupakan bagian yang paling mahal dari bahan peledak.
  • 16. Penggunaan ledakan/dinamit Proses pembuatan peledak • Membuat sumbu • Botol diisi dengan pupuk sebagai bahan bakar. • Sebuah botol biasa vol 0,3 L, kadang-kadang menggunakan botol galon yang lebih besar • Nelayan pergi ke laut mencari gerombolan ikan
  • 17. Penggunaan ledakan/dinamit Proses pembuatan peledak • Sumbu dinyalakan dengan korek api dan dilemparkan kesasaran • Nelayan segera menyelam setelah ledakan, nelayan mengumpulkan ikan dengan turun/ menyelam.
  • 18. Penggunaan ledakan/dinamit Proses pembuatan peledak • Perlengkapan: – Sederhana: masker, snorkel, batu pemberat yang diikatkan pada pinggang, fins dari kayu lapis – Bermodal : kompresor, selang udara, masker, snorkel, fins • Pelatihan bagi nelayan pemula: – Menahan napas – menyelam hingga 10 m – Menggambil ikan didasar
  • 20. Pemabukan dengan kejutan listrik • Teknik menangkap ikan dengan menggunakan aliran listrik untuk memblokir, mengarahkan dan memabukkan ikan • Penggunaan yang tepat akan meminimalisir ikan terluka • Memerlukan pengetahuan tentang elektronik yang mamadai Sejarah penggunaan setrum • Dimulai pada akhir abad 19 • Menjadi teknik untuk penelitian th 50-60 an • Pengetahuan dan teknologi terus berkembang • Masih banyak yang belum diketahui
  • 21. Pemabukan dengan kejutan listrik PENTING UNTUK DIPELAJARI: • Alat penyetrum bisa mencelakakan orang • Alat penyetrum bisa mematikan ikan PENGGUNAKAN SETRUM IKAN BERKAITAN DENGAN: • Keberadaan atau gerakan elektron bebas • Proton, elektron dan ions • Setrum ikan berkaitan dengan elektron dan ion ARUS • Elektron bebas- mengalir dari satu ion ke ion lain • 1 amper= 6,3 x 1018 electron/detik • Amper – aliran listrik
  • 22. Pemabukan dengan kejutan listrik Konduktor, insulator dan semi konduktor • Konduktor: memiliki banyak elektron bebas: – Logam – Tembaga (Cu) – Stainless steel – Alumunium • Insulator: benda yang memiliki sedikit elektron bebas – Karet – Udara kering – Gelas/kaca – Plastik fiber – Air destilasi
  • 23. Memabukkan dengan kejutan listrik • Semi konduktor: benda yang memiliki elektron bebas antara konduktor dan insulator – Silikon – Air laut – Air hujan – Germanium • Silikon dan Germanium digunakan untuk dioda dan transistor Mangapa penting dipelajari??? • Perlu diketahui benda yang dapat dialiri listrik dan tidak
  • 24. Pemabukan dengan kejutan listrik Dasar teori: • Amper= arus listrik • Voltase= tegangan listrik • Tahanan=jumlah hambatan aliran listrik • Conductivity: kebalikan dari hambatan Hukum ohm: • Voltase= arus/conductivity • Arus= conductivity x voltase • Conductivity= arus/ voltase
  • 25. Pemabukan dengan kejutan listrik • Hukum watt: untuk menghitung power • Power (watt)= voltase x arus Hukum ohm menyatakan : • Arus= voltase x conductivity Sehingga: • Power = voltase x voltase x conductivity • Komponen utama:
  • 26. Pemabukan dengan kejutan listrik • Komponen utama: • Sumber tenaga • Unit kontrol • elektroda AnodaAnoda katodakatoda
  • 27. Pemabukan dengan kejutan listrik • Sumber tenaga Direct Current Direct Current Alternating Current Alternating Current
  • 28. Pemabukan dengan kejutan listrik Voltase • Amplitudo atau tinggi gelombang • Diukur dengan satuan volt – Misalnya: 120 volt
  • 29. Pemabukan dengan kejutan listrik • G elombang listrik: AC DC •Menghasilkan banyak tangkapan • Mudah dibuat • kehilangan energi sedikit •Sangat Berbahaya •Menghasilkan banyak tangkapan • Mudah dibuat • kehilangan energi sedikit •Sangat Berbahaya •Menghasilkan sedikit tangkapan •Mudah dibuat •Butuh banyak power •Kurang berbahaya •Menghasilkan sedikit tangkapan •Mudah dibuat •Butuh banyak power •Kurang berbahaya Power Time Power Time
  • 30. • Kunduktivitas air • Konduktivitas rendah < 100 S/cm • Membutuhkan voltase tinggi • Konduktivitas tinggi > 1,500 - 2000 S/cm • Membutuhkan arus yang tinggi • Kebutuhan power paling sedikit bila konduktivitas air dan ikan cocok • Konduktivitas air dan ikan meningkat ketika suhu meningkat Conductivitas air Pemabukan dengan kejutan listrik
  • 31. • Transfer energi Pemabukkan dengan kejutan listrik
  • 32. Perlengkapan elektrofishing • Sistem yang digunakan sangat bervariasi – Gendongan – Generator Pemabukkan dengan kejutan listrik
  • 33. Pemabukkan dengan kejutan listrik – Menggunakan perahu • Komponen elektrofisihing • Unit pengendali • sumber tenaga • elektroda Battery Generator Sumber tenaga
  • 34. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Fungsi unit pengendali: – Menerima input dari sumber tenaga – Mengendalikan output – Monitor input dan output – Mengendalikan power on/off – Menghubungkan anoda dan katoda – Mengukur waktu elektrofishing
  • 35. Pemabukkan dengan kejutan listrik VVP - 15B Electrofisher LR-24 Electrofisher
  • 36. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Elektroda – Anoda – katoda AnodaAnoda Catoda Electroda perahu Electroda gendong
  • 37. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Bagian penting elektroda – Ukuran bentuk – Ko ndisi – orientasi Ukuran katoda • Katoda harus memiliki ukuran ~3 kali luas permukaan anoda • semakin besar ukuran katoda menurunkan intensitas medan listrik di sekitar katoda
  • 38. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Bentuk Electroda • Kondisi elektroda – Elektroda alumunium harus teratur dibersihkan – elektroda stailess steel tidak berkarat Medan listrik dipengaruhi bentuk elektroda
  • 39. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Oreintasi elektroda – Medan listrik dipengaruhi oleh posisi antar elektroda – Semakin dekat maka semakin tinggi intensitas medan listrik Zona perilaku kesetrum 1. Zona mematikan 2. Zona pingsan, tidak bergerak 3. Zona berenang ke anoda 4. Zona melarikan diri 1234
  • 40. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Kejutan listrik – Menyebabkan pingsan – Mengarah ke jaring – Meningkatkan efisiensi – Menurunkan luka – Mudah ditangkap • Ikan yang terluka – Stress – pendarahan – Luka tulang vertebra – Mati viabilitas telur dan reproduksi
  • 41. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Stress – Fisiologi dan tingkah laku berubah – Berlangsung beberapa jam hingga hari – Jika mati, terjadi dalam beberapa jam, dan gagal bernapas Luka/Pendarahan dalam
  • 42. Pemabukkan dengan kejutan listrik Tulang vertebra terluka Ikan terluka
  • 43. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Faktor yang mempengaruhi ikan terluka – Pengaturan elektroda – Pemilihan alat – Teknik penyetruman – Pengaturan elektroda • Pengetahuan konduktivitas air • Pemilihan gelombang listrik • Pengaturan voltase • Pemilihan frekuensi • Pemilihan lebar pulse
  • 44. Pemabukkan dengan kejutan listrik • Pemilihan perlengkapan – Elektroda : ukuran, bentuk, kondisi – Jaring tangkap: bentuk, mesh, kedalaman – Penyetrum: cocok pada satu lokasi • Teknik elektrofishing – Minimun setruman – Jarak antara elektroda dan ikan yang konstan – Ikan segera ditangkap
  • 45. Pemabukan dengan kejutan listrik • Bahayanya bagi manusia No kekuatan Efek pada tubuh 1 mA kesemutan 5 mA Agak terkejut. Terganggu, tidak sakit 6-25 mA Agak sakit. Lemas. 50-150 mA Sangat sakit, susah bernapas, lemas 1000-4300 mA Detak jantung tidak teratur. Gangguan syaraf 10000 (10 amps) Detak jantung terhenti. Terbakar dalam. kematian