Makalah sejarah munculnya teologi islam

teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan suatu hal yang kita mantapkan adalah
aqidah/keyakinan kepada allah SWT. Rasanya aktifitas sehari-hari tak ada
gunanya jika tidak di dasari dengan keimanan yang kuat. Dalam kajian ini kita
telah mengenal Teologi Islam yang membahas tentang pemikiran dan
kepercayaan tentang ketuhanan. Teologi Islam ini sudah sepantasnya kita
ketahui agar dalam menjalani kehidupan ini kita mengetahaui dan menjadi
idealnya orang Islam. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai
perbedaan-perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi, dan kita harus
pandai dalam memilih dan memilahnya dengan berlandaskan Al-qur’an dan
Al-hadist.
Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan.
Semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau
tentang hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama Allah
harus mengetahui manakah pemikiran yang benar dal yang salah, dalam
memandangnya kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-hadist. Hal
ini merupakan hal penting yang harus di pelajari agar apa yang menjadi
keyakinan kita tentang Allah tidak salah, dan seaandainya apabila keyakinan
kita salah tentang-Nya maka kita bisa saja kita di anggap orang keluar agama
Islam.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian teologi islam?
2. Bagaimana sejarah timbulnya teologi islam ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
2
1. Untuk mengetahui pengertian dalam teologi islam.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah timbulnya teologi islam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teologi Islam
Teologi berasal dari bahasa Inggris, theos yang berarti Tuhan, dan logos
yang berarti ilmu atau wacana. Dalam bahasa Yunani Theologia, yang
mempunyai beberapa pengertian, yakni ilmu tentang hubungan dunia ilahi
dengan dunia fisik, tentang hakikat dan kehendak Tuhan, doktrin atau
keyakinan tentang Tuhan, dan usaha yang sistematis untuk meyakinkan,
menafsirkan dan membenarkan secara konsisten keyakinan tentang Tuhan.
Ahmad Hanafi menjelaskan dalam pengantarnya, bahwa teologi memiliki
banyak dimensi pengertian, namun secara umum teologi ialah “the science
which treats of the facts and phenomena of religion, and the relations between
God and man”, atau ilmu yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala-
gejala agama dan membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan
jalan penyelidikan maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu.
Teologi merupakan “ilmu tentang Ketuhanan”, yaitu membicarakan zat
Tuhan dari segala seginya dan hubungannya dengan alam. Teologi yang
bercorak. agama dipahami sebagai intellectual expression of religion, atau
keterangan tentang kata-kata agama yang bersifat pikiran. Karena itu teologi
biasanya diikuti dengan kualifikasi tertentu seperti Teologi Yahudi, Teologi
Kristen dan juga Teologi Islam (Ilm Kalam).
B. Sejarah Munculnya Teologi Islam
Dalam buku Ilmu Kalam karya Ahmad Hanafi ini, merupakan gagasan
untuk memperkenalkan ilmu kalam sebagai Teologi Islam. Suatu istilah yang
belum begitu banyak dikenal oleh pembaca di Indonesia, untuk Ilmu Kalam
atau Ilmu Tauhid. Ahmad Hanafi menjelaskan, bahwa ruang lingkup
pembahasan ilmu kalam sama dengan ruang lingkup pembahasan teologi.
Sebagaimana ilmu kalam juga berbicara tentang sekitar Tuhan, ada-Nya,
4
keesaan-Nya, sifat-sifatNya dari segala segi hubungan Tuhan dengan manusia
dan alam, berupa keadilan dan kebijaksanaan, qadla dan qadar, pengutusan
rasul-rasul sebagai penghubung antara Tuhan dan manusia dan soal-soal yang
bertalian dengan kenabian, kemudian tentang keakhiratan. Dari kajian tersebut,
sangat tampak bahwa Hanafi, banyak memfokuskan kajian pada perkembangan
pemikiran akidah atau metafisika. Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam
tentang keyakinan ber-Tuhan inilah yang juga dinamakan “teologi”. Hanya saja
karena ruang lingkup pembahasannya berdasarkan prinsip dasar ajaran agama,
maka dinamakan teologi agama. Untuk itu, ilmu kalam yang memiliki dimensi
bahasan tentang ketuhanan (keyakinan atau teologi), yang berdasarkan dan
bersumber pada prinsip-prinsip ajaran agama islam maka dinamakan sebagai
Teologi Islam. Perubahan dari ilmu kalam ke teologi Islam ini menurut Prof.
Amin Abdullah, bahwasannya telah terjadi akulturasi dan inkulturasi
(pergeseran pemikiran) keagamaan yang begitu jelas terutama di Indonesia.
Menurut Ibn Khaldun, Ilmu Kalam adalah ilmu yang mengandung
argumentasi rasional yang digunakan untuk membela akidah-akidah imaniyyah
dan mengandung penolakan terhadap pandangan ahli bid‟ah yang di dalam
akidah-akidahnya menyimpang dari mazhab al-Salaf al-Sa lih dan ahl sunnah,
untuk kemudian masuk pada keyakinan hakiki yang menjadi rahasia dari
tauhid.
Secara lebih jelas, beberapa argumentasi mengapa keilmuan ini dinamakan
ilmu kalam. Al-Taftazani menerangkan, bahwa disebut ilmu kalam karena
persoalan-persoalan pertama yang dibahas, dalam sejarahnya, adalah
berkenaan dengan Kalam Allah, yaitu apakah kalam Allah bersifat hadis atau
qadim.
Hasbie ash-Shiddieqy menyebutkan beberapa alasan, problematika yang
diperselihkan sehingga menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam beberapa
golongan, materi-materi ilmu kalam tidak ada yang diwujudkan dalam
kenyataan atau diamalkan, dalam menerangkan cara atau jalan ilmu kalam
5
serupa dengan mantiq, dan terakhir ulama-ulama muta‟akhirin membicarakan
dalam ilmu ini halhal yang tidak dibicarakan oleh ulama salaf, seperti
penakwilan ayat-ayat mutasha bihat, pengertian qada , kalam, dan lain lain.
Teologi bertumpu pada tiga hal, yaitu “pembicaraan”, “pengetahuan”, dan
“kebenaran”. Ketiga matra ini tidaklah terpisahkan. Ketiganyalah yang
menjadikan teologi sebagai sebuah disiplin ilmu tentang Tuhan yang berbeda
dengan ilmu-ilmu lainnya. Perbedaan ini sangatlah fundamental dan mendasar,
karena, sebagai sebuah disiplin ilmu, teologi mempunyai objeknya yang khas
untuk dibicarakan, dan objek tersebut adalah sesuatu yang transendental
(Tuhan). Karena ketransendentalannya, maka teologi, sebagai akibatnya, juga
mempunyai status transendental dan menduduki posisi istimewa di antara
ilmu-ilmu lain. Dilihat dari aspek metodologis, teologi menurut Muhammad Al
Fayyadl dapat dibagi ke dalam dua hal, yaitu teologi sebagai “sistem
keyakinan” dan teologi sebagai “kajian”.6 Pertama, sebagai sistem keyakinan,
teologi menunjuk pada pandangan dunia yang dibentuk oleh cita-cita
ketuhanan (ideals of divinity) yang secara intrinsic terkandung di dalam praktik
keberagamaan itu sendiri.
Sebagai sistem keyakinan, teologi adalah seperangkat doktrin yang
diyakini dalam suatu agama, dan dijalankan secara penuh sadar oleh
pemeluknya. Karenanya, teologi merupkan sesuatu yang historis dan
kontekstual. Ia bersifat historis karena terjadi di dalam suatu lingkup
kesejarahan tertentu (misalnya, kemunculan Gereja dalam agama Kristen, atau
peristiwa tahkim dalam Islam, yang kemudia melahirkan ilmu kalam.
Selanjutnya, ia bersifat kontekstual karena disituasikan oleh konteks tertentu,
yang historis dan partikular. Kedua, sebagai sebuah kajian, teologi menunjuk
pada wacana yang dikembangkan dari studi, telaah, dan pendekatan atas
konsep-konsep ketuhanan. Dalam konteks ini, sebagai sebuah kajian, teologi
lebih bersifat kritis daripada normatif. Karena ia terdiri dari sekumpulan
wacana, maka teologi dalam pengertian ini adalah sebuah diskursus filosofis
tentang konsep ketuhanan.
6
Teologi ini mengkaji pandangan-pandangan ketuhanan yang sangat inti
dan pelik, dan karena itu pendekatannya tidak lagi bersifat historis
sebagaimana teologi dalam pengertian pertama, melainkan bersifat
epistemolopgis dan ontologis. Dalam perkembangannya, rumusan teologi
kemudian dimaknai secara variatif sesuai dengan masing-masing agama. St.
Eusebius, seorang peletak teologi Kristen setelah St. Origenes, misalnya,
merumuskan definisi teologi sebagai pengetahuan tentang Tuhan umat Kristen
dan tentang Kristus. Ia mengemukakan definisi ini untuk membersihkan teologi
dari mitos-mitos pagan yang diwariskan oleh Neo-Platonisme dan para filusuf
Yunani Kuno. Pendapat ini kemudian diikuti oleh St. Thomas Aquinas di Abad
Pertengahan yang mendefinisikan teologi sebagai sacra doctrina, pengetahuan
suci dan sacral tentang ajaran-ajaran utama agama Kristen.
Agama Yahudi juga memiliki definisi tersendiri tentang teologi. Kaum
Yahudi menyebut teologinya sebagaimana umat Islam menamainya sebagai
ilmu kalam—sebagaimana akan dibahas dalam sub bab berikutnya—sebab
perkembangan teologi Yahudi dipengaruhi oleh perkembangan kalam dalam
Islam. Saadia bin Joseph (w. 942), tokoh kalam Yahudi, mendefinisikan teologi
Yahudi sebagai pengetahuan tentang dasar-dasar keimanan yang bersumber
dari kebenaran kitab suci dan penalaran akal Dalam Islam, definisi teologi juga
berkembang sedemikian rupa dan beragam, dengan berbagai dimensi dan
variasinya. Istilah “teologi” atau “teologi Islam” disepadankan dengan
beberapa istilah berikut ini.
Pertama, ilmu kalam. Disebut ilmu kalam setidaknya karena dua hal; 1).
Persoalan terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan
Hijriyah ialah apakah kalam Allah (al-Qur’an) itu qodim atau hadits. 2). Dasar
ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas
dalam pembicaraan para mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil
naqli (al-Qur’an dan hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok
persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil pikiran.
7
Hal senada juga dijelaskan oleh Hasbi Ash-Shiddieq yang menyebutkan
alasan ilmu ini disebut ilmu kalam, yaitu: 1). problema yang diperselisihkan
para ulama dalam ilmu ini yang menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam
beberapa golongan adalah masalah kalam Allah (al-Qur’an), apakah ia
diciptakan (makhluk) atau tidak (qodim); 2). Materi-materi ilmu ini adalah
teori-teori (kalam); tidak ada yang diwujudkan ke dalam kenyataan atau
diamalkan dengan anggota; 3). ilmu ini, di dalam menerangkan cara atau jalan
menetakan dalil pokok-pokok akidah serupa dengan ilmu mantiq; 4). ulama-
ulama mutaakhirin membicarakan di dalam ilmu ini hal-hal yang tidak
dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat mutasyuabihat,
pembahasan tentang qadha’, kalam, dan lain-lain.
Kedua, ilmu tauhid. Dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya
menitikberatkan pada ke-Esa-an Allah Swt. Tauhid adalah percaya kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu bagi-
Nya. Tujuan tauhid adalah menetapkan ke-Esa-an Allah dalam Dzat, sifat, dan
perbuatan-Nya. Karena itulah pembahasan yang berhubungan dengan-Nya
dinamakan ilmu tauhid. Muhammad Abduh, mendefinisikan tauhid sebagai
ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap
bagi Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang
sama sekali wajib ditiadakan kepada-Nya. Membahas juga tentang Rasul-rasul
Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada
dirinya, hal-hal yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) pada diri mereka, dan
hal-hal yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
Ketiga, ilmu ushuluddin. Disedut demikian karena objek pembahasan
utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam
ajaran Islam. Masalah kepercayaan itu betul-betul menjadi dasar pokok dari
persoalan lain dalam agama Islam. Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang
membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang
qath’i (al-Qur’an dan hadis) dan dalil-dalil akal pikiran.13 Keempat, ilmu aqaid
(akidah), yang membicarakan tentang kepercayaan Islam. Penamaan dan
8
makna istilah ini mirip dengan ilmu tauhid. Syaikh Thahir al-Jazary
mendefinisikan akidah adalah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam,
artinya mereka menetapkan atas kebenarannya.14 Istilah ilmu akidah yang
diidentikkan dengan teologi Islam menurut Hassan Hanafi, merupakan nama
paling tidak popular di kalangan pengkaji Islam.
Kelima, al-fiqh al-akbar. Nama ini tidak banyak muncul kecuali di dalam
perkembangan ilmu itu. Kemunculannya juga tidak berlangsung lama setalah
ilmu akidah berkembang dan mencapai kesempurnaannya. Istilah al-fiqh al-
akbar dicetuskan oleh Abu Hanifah, yang sebenarnya mengacu pada persoalan
hukum Islam (fikih).
Menurut Abu Hanifah, hukum Islam terbagi atas dua bagian. Pertama, fal-
fiqh al-akbar, membahas keyakinan pokok atau pokok-pokok agama atau ilmu
tauhid. Kedua, al-fiqh al-ashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan
masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja.
Kelima istilah tersebut telah lazim dikenal masyarakt luas dan banyak
dikutip oleh para pengkaji studi Islam,18 meskipun sebenarnya masih ada
istilah lain, tetapi kurang populer, yaitu “ilmu hakikat”19 dan “ilmu makrifat”.
Meskipun nama yang diberikan berbeda-beda, tetapi inti pokok
pembahasannya sama, yaitu berusaha memahami tentang segala hal terkait
dengan ke-Tuhan-an. Teologi Islam atau ilmu kalam atau istilah-istilah lain
sebagaimana telah dijelaskan di atas, dikenal sebagai ilmu keislaman yang
berdiri sendiri, yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani
Abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut al-
fiqhu fi al ddin sebagai lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas, teologi merupakan ilmu yang
membahas tentang Tuhan, yang terkait dengan segala aspeknya, sifat, zat dan
perbuatan Tuhan yang menggunakan argumentasi filosofis, ilmu ini berbeda
dengan ilmu lainnya, dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri sendiri,
yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani Abbasiyah. Sebelum
itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut alfiqhu fi al-ddin sebagai
lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi. Penamaan teologi yang lebih dikenal dengan
ilmu tauhid dipengaruhi oleh bahasa asing. Sejarah perkembangan teologi
mulai dari masa klasik hingga zaman modern dan kontemporer, mengalami
perubahan yang sangat signifikan, hal ini merupakan pengaruh dari
perkembangan zaman yang senantiasa berubah, pemahaman keagaamaan Islam
harus termodernkan untuk mengatasi masalah kehidupan sosial umat islam
yang kompleks.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dja’far, Halimah. 2014. Memahami Teologi Islam. NAZHARAT, XV(1):101-
123
Abu Fattah Muhammad Abdul Karim Asy-Syarastani , Milal wa al-Nihal,
(Kairo: Muassasah al-Malaby, 1968)
Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Ilmu Kalam), (Jakarta, 1974, Bulan Bintang)
Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan,
(Jakarta: UI Press, cet. 5, 2012)
Hassan Hanafi, Dari Aqidah ke Revolusi: Sikap Kita terhadap Tradisi Lama,
terj. Asep Usman Ismail, dkk, (Jakarta: Paramadina, 2003)
Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais, I’tiqad Ahlissunnah Ashhab
alHadits, edisi terjemah an ,Pokok-Pokok Akidah Salaf yang diikrarkan
Imam al-Asy’ari, (Jakarta Darul Haq , 2006)

Recomendados

Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam von
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
169.7K views28 Folien
Studi islam dalam pendekatan historis von
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
34.1K views17 Folien
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid von
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
29.2K views13 Folien
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist... von
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
38.4K views28 Folien
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu von
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
245.8K views12 Folien
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam von
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
17.4K views22 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

01_Konsep Ketuhanan dalam Islam von
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam IslamHamida ID
36.1K views26 Folien
Makalah shalat von
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalatFitri Bersahabat
109.2K views13 Folien
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam von
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAbulkhair Abdullah
127.2K views21 Folien
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya von
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
35.5K views11 Folien
Ruang lingkup studi islam von
Ruang lingkup studi islamRuang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islamAlfinfatihaRahmah
8.6K views8 Folien
Makalah toleransi beragama von
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
31.7K views7 Folien

Was ist angesagt?(20)

01_Konsep Ketuhanan dalam Islam von Hamida ID
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
Hamida ID36.1K views
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam von Abulkhair Abdullah
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Abulkhair Abdullah127.2K views
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya von Robet Saputra
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Robet Saputra35.5K views
Makalah toleransi beragama von Wahiid Sayy'a
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
Wahiid Sayy'a31.7K views
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah von juniska efendi
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
juniska efendi25.1K views
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam" von Shollana
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"
Shollana3.1K views
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam von Phuji Maisaroh
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Phuji Maisaroh24.6K views
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam von Wulandari Rima Kumari
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari83.4K views
Makalah model penelitian keagamaan von silvim04
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaan
silvim0419.4K views
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah von Ade Pratama
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Ade Pratama53.1K views
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat von Irma Puji Lestari
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari53.7K views
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh von Suya Yahya
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Suya Yahya214.9K views
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt von ari susanto
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
ari susanto5.5K views
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi von Rinoputra Stain
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Rinoputra Stain30.6K views
Islam dan kebudayaan von zahfath06
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
zahfath0647.5K views

Similar a Makalah sejarah munculnya teologi islam

Berbagai pendekatan konteks studi islam von
Berbagai pendekatan konteks studi islamBerbagai pendekatan konteks studi islam
Berbagai pendekatan konteks studi islamSTIS Syarif Abdurrahman Pontianak
4.2K views21 Folien
91465917 makalah von
91465917 makalah91465917 makalah
91465917 makalahOperator Warnet Vast Raha
1.3K views10 Folien
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam von
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
42.4K views10 Folien
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam von
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamYandra Helira
17.7K views3 Folien
Abdul von
AbdulAbdul
AbdulOperator Warnet Vast Raha
156 views5 Folien

Similar a Makalah sejarah munculnya teologi islam(20)

Sejarah dan perkembangan ilmu kalam von oonx
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
oonx42.4K views
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam von Yandra Helira
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Yandra Helira17.7K views
18. edi susilo nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun) von EdiSusilo16
18. edi susilo  nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)18. edi susilo  nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)
18. edi susilo nim 1903018029 (review buku teologi islam dr.nasihun)
EdiSusilo1633 views
Pengertian ilmu-kalam von Khairul Iksan
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalam
Khairul Iksan18.4K views
Makalah Metodologi Sutudi Islam von Muhammad Idris
Makalah Metodologi Sutudi IslamMakalah Metodologi Sutudi Islam
Makalah Metodologi Sutudi Islam
Muhammad Idris240 views
Filsafat hukum islam von Azah Cobra
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islam
Azah Cobra51 views
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu. von Faseha 3
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Faseha 3424 views
Ahlak tasawuf von Andi Uli
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawuf
Andi Uli761 views

Último

TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx von
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxNormanAdji
16 views9 Folien
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx von
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxDelviaAndrini1
19 views32 Folien
3. LKPD STATISTIKA.pdf von
3. LKPD STATISTIKA.pdf3. LKPD STATISTIKA.pdf
3. LKPD STATISTIKA.pdfazizdesi
12 views30 Folien
MEDIA INTERAKTIF.pptx von
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptxJUMADAPUTRA
15 views73 Folien
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi Ide Pembangunan SDM_INDONESIA... von
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi  Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi  Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...Kanaidi ken
10 views49 Folien
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx von
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptxTUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptxNataliaApricaAnwar
37 views9 Folien

Último(20)

TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx von NormanAdji
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
NormanAdji16 views
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx von DelviaAndrini1
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
DelviaAndrini119 views
3. LKPD STATISTIKA.pdf von azizdesi
3. LKPD STATISTIKA.pdf3. LKPD STATISTIKA.pdf
3. LKPD STATISTIKA.pdf
azizdesi12 views
MEDIA INTERAKTIF.pptx von JUMADAPUTRA
MEDIA INTERAKTIF.pptxMEDIA INTERAKTIF.pptx
MEDIA INTERAKTIF.pptx
JUMADAPUTRA15 views
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi Ide Pembangunan SDM_INDONESIA... von Kanaidi ken
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi  Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi  Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...
Kanaidi ken10 views
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf von Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi26 views
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx von winda25112022
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
winda2511202213 views
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx von MIlhamRaditya
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptxLatihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
MIlhamRaditya34 views
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx von FahmiMuzakkii
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxTugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
FahmiMuzakkii9 views
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf von Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi27 views
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx von chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3017 views
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf von DidikSupriyadi6
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
DidikSupriyadi645 views

Makalah sejarah munculnya teologi islam

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan suatu hal yang kita mantapkan adalah aqidah/keyakinan kepada allah SWT. Rasanya aktifitas sehari-hari tak ada gunanya jika tidak di dasari dengan keimanan yang kuat. Dalam kajian ini kita telah mengenal Teologi Islam yang membahas tentang pemikiran dan kepercayaan tentang ketuhanan. Teologi Islam ini sudah sepantasnya kita ketahui agar dalam menjalani kehidupan ini kita mengetahaui dan menjadi idealnya orang Islam. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perbedaan-perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi, dan kita harus pandai dalam memilih dan memilahnya dengan berlandaskan Al-qur’an dan Al-hadist. Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan. Semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau tentang hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama Allah harus mengetahui manakah pemikiran yang benar dal yang salah, dalam memandangnya kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-hadist. Hal ini merupakan hal penting yang harus di pelajari agar apa yang menjadi keyakinan kita tentang Allah tidak salah, dan seaandainya apabila keyakinan kita salah tentang-Nya maka kita bisa saja kita di anggap orang keluar agama Islam. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian teologi islam? 2. Bagaimana sejarah timbulnya teologi islam ? C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
  • 2. 2 1. Untuk mengetahui pengertian dalam teologi islam. 2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah timbulnya teologi islam.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teologi Islam Teologi berasal dari bahasa Inggris, theos yang berarti Tuhan, dan logos yang berarti ilmu atau wacana. Dalam bahasa Yunani Theologia, yang mempunyai beberapa pengertian, yakni ilmu tentang hubungan dunia ilahi dengan dunia fisik, tentang hakikat dan kehendak Tuhan, doktrin atau keyakinan tentang Tuhan, dan usaha yang sistematis untuk meyakinkan, menafsirkan dan membenarkan secara konsisten keyakinan tentang Tuhan. Ahmad Hanafi menjelaskan dalam pengantarnya, bahwa teologi memiliki banyak dimensi pengertian, namun secara umum teologi ialah “the science which treats of the facts and phenomena of religion, and the relations between God and man”, atau ilmu yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala- gejala agama dan membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan jalan penyelidikan maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu. Teologi merupakan “ilmu tentang Ketuhanan”, yaitu membicarakan zat Tuhan dari segala seginya dan hubungannya dengan alam. Teologi yang bercorak. agama dipahami sebagai intellectual expression of religion, atau keterangan tentang kata-kata agama yang bersifat pikiran. Karena itu teologi biasanya diikuti dengan kualifikasi tertentu seperti Teologi Yahudi, Teologi Kristen dan juga Teologi Islam (Ilm Kalam). B. Sejarah Munculnya Teologi Islam Dalam buku Ilmu Kalam karya Ahmad Hanafi ini, merupakan gagasan untuk memperkenalkan ilmu kalam sebagai Teologi Islam. Suatu istilah yang belum begitu banyak dikenal oleh pembaca di Indonesia, untuk Ilmu Kalam atau Ilmu Tauhid. Ahmad Hanafi menjelaskan, bahwa ruang lingkup pembahasan ilmu kalam sama dengan ruang lingkup pembahasan teologi. Sebagaimana ilmu kalam juga berbicara tentang sekitar Tuhan, ada-Nya,
  • 4. 4 keesaan-Nya, sifat-sifatNya dari segala segi hubungan Tuhan dengan manusia dan alam, berupa keadilan dan kebijaksanaan, qadla dan qadar, pengutusan rasul-rasul sebagai penghubung antara Tuhan dan manusia dan soal-soal yang bertalian dengan kenabian, kemudian tentang keakhiratan. Dari kajian tersebut, sangat tampak bahwa Hanafi, banyak memfokuskan kajian pada perkembangan pemikiran akidah atau metafisika. Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam tentang keyakinan ber-Tuhan inilah yang juga dinamakan “teologi”. Hanya saja karena ruang lingkup pembahasannya berdasarkan prinsip dasar ajaran agama, maka dinamakan teologi agama. Untuk itu, ilmu kalam yang memiliki dimensi bahasan tentang ketuhanan (keyakinan atau teologi), yang berdasarkan dan bersumber pada prinsip-prinsip ajaran agama islam maka dinamakan sebagai Teologi Islam. Perubahan dari ilmu kalam ke teologi Islam ini menurut Prof. Amin Abdullah, bahwasannya telah terjadi akulturasi dan inkulturasi (pergeseran pemikiran) keagamaan yang begitu jelas terutama di Indonesia. Menurut Ibn Khaldun, Ilmu Kalam adalah ilmu yang mengandung argumentasi rasional yang digunakan untuk membela akidah-akidah imaniyyah dan mengandung penolakan terhadap pandangan ahli bid‟ah yang di dalam akidah-akidahnya menyimpang dari mazhab al-Salaf al-Sa lih dan ahl sunnah, untuk kemudian masuk pada keyakinan hakiki yang menjadi rahasia dari tauhid. Secara lebih jelas, beberapa argumentasi mengapa keilmuan ini dinamakan ilmu kalam. Al-Taftazani menerangkan, bahwa disebut ilmu kalam karena persoalan-persoalan pertama yang dibahas, dalam sejarahnya, adalah berkenaan dengan Kalam Allah, yaitu apakah kalam Allah bersifat hadis atau qadim. Hasbie ash-Shiddieqy menyebutkan beberapa alasan, problematika yang diperselihkan sehingga menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam beberapa golongan, materi-materi ilmu kalam tidak ada yang diwujudkan dalam kenyataan atau diamalkan, dalam menerangkan cara atau jalan ilmu kalam
  • 5. 5 serupa dengan mantiq, dan terakhir ulama-ulama muta‟akhirin membicarakan dalam ilmu ini halhal yang tidak dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat mutasha bihat, pengertian qada , kalam, dan lain lain. Teologi bertumpu pada tiga hal, yaitu “pembicaraan”, “pengetahuan”, dan “kebenaran”. Ketiga matra ini tidaklah terpisahkan. Ketiganyalah yang menjadikan teologi sebagai sebuah disiplin ilmu tentang Tuhan yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya. Perbedaan ini sangatlah fundamental dan mendasar, karena, sebagai sebuah disiplin ilmu, teologi mempunyai objeknya yang khas untuk dibicarakan, dan objek tersebut adalah sesuatu yang transendental (Tuhan). Karena ketransendentalannya, maka teologi, sebagai akibatnya, juga mempunyai status transendental dan menduduki posisi istimewa di antara ilmu-ilmu lain. Dilihat dari aspek metodologis, teologi menurut Muhammad Al Fayyadl dapat dibagi ke dalam dua hal, yaitu teologi sebagai “sistem keyakinan” dan teologi sebagai “kajian”.6 Pertama, sebagai sistem keyakinan, teologi menunjuk pada pandangan dunia yang dibentuk oleh cita-cita ketuhanan (ideals of divinity) yang secara intrinsic terkandung di dalam praktik keberagamaan itu sendiri. Sebagai sistem keyakinan, teologi adalah seperangkat doktrin yang diyakini dalam suatu agama, dan dijalankan secara penuh sadar oleh pemeluknya. Karenanya, teologi merupkan sesuatu yang historis dan kontekstual. Ia bersifat historis karena terjadi di dalam suatu lingkup kesejarahan tertentu (misalnya, kemunculan Gereja dalam agama Kristen, atau peristiwa tahkim dalam Islam, yang kemudia melahirkan ilmu kalam. Selanjutnya, ia bersifat kontekstual karena disituasikan oleh konteks tertentu, yang historis dan partikular. Kedua, sebagai sebuah kajian, teologi menunjuk pada wacana yang dikembangkan dari studi, telaah, dan pendekatan atas konsep-konsep ketuhanan. Dalam konteks ini, sebagai sebuah kajian, teologi lebih bersifat kritis daripada normatif. Karena ia terdiri dari sekumpulan wacana, maka teologi dalam pengertian ini adalah sebuah diskursus filosofis tentang konsep ketuhanan.
  • 6. 6 Teologi ini mengkaji pandangan-pandangan ketuhanan yang sangat inti dan pelik, dan karena itu pendekatannya tidak lagi bersifat historis sebagaimana teologi dalam pengertian pertama, melainkan bersifat epistemolopgis dan ontologis. Dalam perkembangannya, rumusan teologi kemudian dimaknai secara variatif sesuai dengan masing-masing agama. St. Eusebius, seorang peletak teologi Kristen setelah St. Origenes, misalnya, merumuskan definisi teologi sebagai pengetahuan tentang Tuhan umat Kristen dan tentang Kristus. Ia mengemukakan definisi ini untuk membersihkan teologi dari mitos-mitos pagan yang diwariskan oleh Neo-Platonisme dan para filusuf Yunani Kuno. Pendapat ini kemudian diikuti oleh St. Thomas Aquinas di Abad Pertengahan yang mendefinisikan teologi sebagai sacra doctrina, pengetahuan suci dan sacral tentang ajaran-ajaran utama agama Kristen. Agama Yahudi juga memiliki definisi tersendiri tentang teologi. Kaum Yahudi menyebut teologinya sebagaimana umat Islam menamainya sebagai ilmu kalam—sebagaimana akan dibahas dalam sub bab berikutnya—sebab perkembangan teologi Yahudi dipengaruhi oleh perkembangan kalam dalam Islam. Saadia bin Joseph (w. 942), tokoh kalam Yahudi, mendefinisikan teologi Yahudi sebagai pengetahuan tentang dasar-dasar keimanan yang bersumber dari kebenaran kitab suci dan penalaran akal Dalam Islam, definisi teologi juga berkembang sedemikian rupa dan beragam, dengan berbagai dimensi dan variasinya. Istilah “teologi” atau “teologi Islam” disepadankan dengan beberapa istilah berikut ini. Pertama, ilmu kalam. Disebut ilmu kalam setidaknya karena dua hal; 1). Persoalan terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan Hijriyah ialah apakah kalam Allah (al-Qur’an) itu qodim atau hadits. 2). Dasar ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan para mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (al-Qur’an dan hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil pikiran.
  • 7. 7 Hal senada juga dijelaskan oleh Hasbi Ash-Shiddieq yang menyebutkan alasan ilmu ini disebut ilmu kalam, yaitu: 1). problema yang diperselisihkan para ulama dalam ilmu ini yang menyebabkan umat Islam terpecah ke dalam beberapa golongan adalah masalah kalam Allah (al-Qur’an), apakah ia diciptakan (makhluk) atau tidak (qodim); 2). Materi-materi ilmu ini adalah teori-teori (kalam); tidak ada yang diwujudkan ke dalam kenyataan atau diamalkan dengan anggota; 3). ilmu ini, di dalam menerangkan cara atau jalan menetakan dalil pokok-pokok akidah serupa dengan ilmu mantiq; 4). ulama- ulama mutaakhirin membicarakan di dalam ilmu ini hal-hal yang tidak dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat mutasyuabihat, pembahasan tentang qadha’, kalam, dan lain-lain. Kedua, ilmu tauhid. Dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya menitikberatkan pada ke-Esa-an Allah Swt. Tauhid adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu bagi- Nya. Tujuan tauhid adalah menetapkan ke-Esa-an Allah dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Karena itulah pembahasan yang berhubungan dengan-Nya dinamakan ilmu tauhid. Muhammad Abduh, mendefinisikan tauhid sebagai ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap bagi Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang sama sekali wajib ditiadakan kepada-Nya. Membahas juga tentang Rasul-rasul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada dirinya, hal-hal yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) pada diri mereka, dan hal-hal yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka. Ketiga, ilmu ushuluddin. Disedut demikian karena objek pembahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran Islam. Masalah kepercayaan itu betul-betul menjadi dasar pokok dari persoalan lain dalam agama Islam. Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qath’i (al-Qur’an dan hadis) dan dalil-dalil akal pikiran.13 Keempat, ilmu aqaid (akidah), yang membicarakan tentang kepercayaan Islam. Penamaan dan
  • 8. 8 makna istilah ini mirip dengan ilmu tauhid. Syaikh Thahir al-Jazary mendefinisikan akidah adalah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenarannya.14 Istilah ilmu akidah yang diidentikkan dengan teologi Islam menurut Hassan Hanafi, merupakan nama paling tidak popular di kalangan pengkaji Islam. Kelima, al-fiqh al-akbar. Nama ini tidak banyak muncul kecuali di dalam perkembangan ilmu itu. Kemunculannya juga tidak berlangsung lama setalah ilmu akidah berkembang dan mencapai kesempurnaannya. Istilah al-fiqh al- akbar dicetuskan oleh Abu Hanifah, yang sebenarnya mengacu pada persoalan hukum Islam (fikih). Menurut Abu Hanifah, hukum Islam terbagi atas dua bagian. Pertama, fal- fiqh al-akbar, membahas keyakinan pokok atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua, al-fiqh al-ashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja. Kelima istilah tersebut telah lazim dikenal masyarakt luas dan banyak dikutip oleh para pengkaji studi Islam,18 meskipun sebenarnya masih ada istilah lain, tetapi kurang populer, yaitu “ilmu hakikat”19 dan “ilmu makrifat”. Meskipun nama yang diberikan berbeda-beda, tetapi inti pokok pembahasannya sama, yaitu berusaha memahami tentang segala hal terkait dengan ke-Tuhan-an. Teologi Islam atau ilmu kalam atau istilah-istilah lain sebagaimana telah dijelaskan di atas, dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri sendiri, yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani Abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut al- fiqhu fi al ddin sebagai lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dapat disimpulkan dari pembahasan diatas, teologi merupakan ilmu yang membahas tentang Tuhan, yang terkait dengan segala aspeknya, sifat, zat dan perbuatan Tuhan yang menggunakan argumentasi filosofis, ilmu ini berbeda dengan ilmu lainnya, dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri sendiri, yakni pada masa Khalifah al-Makmun (813-833) dari bani Abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan Islam disebut alfiqhu fi al-ddin sebagai lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi. Penamaan teologi yang lebih dikenal dengan ilmu tauhid dipengaruhi oleh bahasa asing. Sejarah perkembangan teologi mulai dari masa klasik hingga zaman modern dan kontemporer, mengalami perubahan yang sangat signifikan, hal ini merupakan pengaruh dari perkembangan zaman yang senantiasa berubah, pemahaman keagaamaan Islam harus termodernkan untuk mengatasi masalah kehidupan sosial umat islam yang kompleks.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA Dja’far, Halimah. 2014. Memahami Teologi Islam. NAZHARAT, XV(1):101- 123 Abu Fattah Muhammad Abdul Karim Asy-Syarastani , Milal wa al-Nihal, (Kairo: Muassasah al-Malaby, 1968) Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Ilmu Kalam), (Jakarta, 1974, Bulan Bintang) Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI Press, cet. 5, 2012) Hassan Hanafi, Dari Aqidah ke Revolusi: Sikap Kita terhadap Tradisi Lama, terj. Asep Usman Ismail, dkk, (Jakarta: Paramadina, 2003) Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais, I’tiqad Ahlissunnah Ashhab alHadits, edisi terjemah an ,Pokok-Pokok Akidah Salaf yang diikrarkan Imam al-Asy’ari, (Jakarta Darul Haq , 2006)