3. Peran Supervisor
Supervisor perusahaan adalah sebuah jabatan penting
dalam sebuah perusahaan. Peran supervisor dalam
perusahaan adalah sebagai pengawas atau pemantau, serta
mengatur rekan kerja bawahannya dalam hal kinerja untuk
mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan atau didelegasikan
kepada mereka. Pengertian supervisor dalam perusahaan
ini bisa bermakna, bahwa mereka juga berwenang untuk
merekomendasikan dan/atau efek mempekerjakan,
mendisiplinkan, mempromosikan, menghukum, memberi
penghargaan, dan kegiatan lainnya terhadap karyawan di
dalam timnya.
4. Tanggng Jawab
Supervisor
Arti supervisor dalam perusahaan sangat penting melihat
tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab
supervisor pada suatu perusahaan adalah sangat beragam,
tergantung jenis perusahaan tempatnya bekerja. Namun
secara garis besarnya, tugas supervisor antara lain:
Mengatur rekan kerja yang menjadi bawahannya
Menjelaskan deskripsi pekerjaan dengan baik
Memberikan pengarahan kepada rekan kerja
bawahannya
Melakukan kontrol dan evaluasi
Memotivasi rekan-rekan kerja bawahannya atau timnya
5. Fungsi supervisor
Fungsi supervisor dalam perusahaan adalah sebagai
penyambut pegawai baru. Dia akan membuat checklist
karyawan baru, mengadakan orientasi kepada mereka,
serta menjelaskan mengenai aturan dan skedul kerja
program orientasi.
Menjadi supervisor tidak mudah. Orientasi supervisor
terhadap perusahaan dan terhadap sumber daya
manusia atau tim kerjanya haruslah seimbang.
Menyeimbangkan kedua hal ini pastinya perlu waktu
dan pengalaman.
6. Supervisor sebagai
Assessor
Supervisor sebagai pimpinan mempunyai wewenang
memberikan penilaian kinerja , yaitu kegiatan menilai dan
mengevaluasi pencapaian, kemampuan, dan melihat
pertumbuhan dari karyawan. Kegiatan yang satu ini sangat perlu
dilakukan oleh setiap perusahaan agar bisa mengevaluasi kinerja
dan meningkatkan produktivitas dari karyawan.
Apa itu penilaian kinerja?
penilaian kinerja adalah suatu evaluasi dan penilaian yang
dilakukan kepada karyawan untuk mengetahui seperti apa
kemampuan yang dimilikinya dan mengukur produktivitas
selama bekerja. Penilaian kinerja tidak hanya akan membantu
perusahaan untuk meningkatkan produktivitas karyawannya
saja, tetapi juga bisa bermanfaat untuk pengembangan diri dari
para karyawannya.
7. Supervisor sebagai
Assessor
Kriteria efektivitas penilaian kinerja
Penilaian kinerja juga memiliki beberapa kriteria atau syarat dalam proses
pelaksanaannya. Berikut ini beberapa kriterianya
1 Sensitivitas
Kriteria pertama yaitu sensitivitas. Dalam kriteria ini, sistem penilaian yang dilakukan seharusnya bisa
memberikan perbedaan di antara pegawai yang memang efektif dan tidak efektif.
2. Dapat diandalkan
Selanjutnya ada sifat dapat diandalkan, yaitu dari hasil penilaian yang diperoleh harus menunjukkan
konsistensi yang tinggi. Selain itu, sistem yang digunakan untuk prosesnya harus bisa diandalkan dan
dipercaya telah menggunakan tolak ukur yang akurat, objektif, stabil, dan konsisten.
3. Relevan
Kriteria efektivitas penilaian kinerja selanjutnya adalah relevan. Saat dalam proses penilaian kinerja,
harus terdapat kaitan yang sangat jelas antara standar tampilan kerja dan tujuan utama dari
perusahaan.
4. Kepraktisan
Selanjutnya ada kepraktisan, yaitu dapat dengan mudah untuk dimengerti dan digunakan. Prosesnya
harus dimengerti, baik oleh manajer dan karyawan, serta bahasa yang digunakan jelas dan tidak
rumit.
5. Dapat diterima
Sifat dapat diterima yaitu setiap perilaku kerja yang telah dinilai bisa diterima oleh pihak perusahaan
dan karyawan
8. Supervisi Sebagai
Motivator / Trainer
Melatih Karyawan Baru
Ketika seorang karyawan baru bergabung dengan
tim, supervisor harus membantu memahami peran
dan mendukung mereka selama masa transisi. Ini
mungkin termasuk memberikan orientasi tempat
kerja dan menjelaskan kebijakan perusahaan atau
tugas pekerjaan. Supervisor dapat mengelola
semua aktivitas orientasi, dan memastikan
karyawan baru menerima panduan dan informasi
yang dibutuhkan.
9. Supervisi Sebagai
Motivator / Trainer
Supervisor yang kompeten ialah yang melaksanakan
kewajibannya secara efektif. mempunyai kompetensi
(kesanggupan) berikut :
1. Supervisor harus orang yang beragama,agama membuat
supervisor senantiasa ingat bahwa diatasnya masih ada yang
berkuasa.Dengan demikian,supervisor akan mawas diri.
2. Supervisor mesti berperi kemanusiaan,ia tidak kejam,mesti
bisa mencicipi perasaan orang lain dan bertindak manusiawi.
3. Supervisor harus berperasaan sosial,beliau mesti membantu
orang,beliau mesti menyampaikan ilmunya kepada orang
lain,dia dihentikan berpendirian “saya tidak akan
memberitahu semuanya,yang ini aku simpan untuk sendiri
“,dia juga harus rela bahwa sebuah waktu lebih akil darinya.
10. Supervisi Sebagai
Motivator / Trainer
4. Supervisor mesti bertindak demokratis, artinya mesti terbuka,
memberikan kesempatan kepada orang lain mengemukakan
pendapatnya. Supervisor harus menyimak usulan orang lain. Supervisor
harus sadar bukan hanya beliau yang berhak mempunyai pertimbangan
, tetapi orang lain juga. Supervisor mesti menerima kenyataan bahwa
ada kalanya pendapatnya tidak dibarengi, namun sebagai supervisor dia
tidak dapat selepasnya melepas tanggung jawabnya.
5. Supervisor mesti mempunyai kepribadian yang simpatik artinya orang
senang bertemu dan mengatakan dengannya.Pada air mukanya dan
gerak-geriknya mampu dilihat dan dirasakan bahwa ia bahagia dihadiri.
6. Supervisor harus terampil dan komunikasi,artinya teknik berkomunikasi
mesti dikuasainya,alasannya komunikasi merupakan titik tolak bagi
pelaksanaan supervisi.Tidak adakomunikasi,bermakna tidak ada
kemungkinan berinteraksi,tidak ada interaksi kemungkinan tidak ada
bawahan (Supervisi yang disupervisi) yang mendapatkan secara
sukarela usulan supervisor.
11. Supervisor sebagai
Decision Maker
decision making adalah serangkaian langkah
yang diambil oleh manusia untuk menentukan
pilihan atau tindakan terbaik.
Beberapa hal yang dilakukan supervisor sebagai
dession Maker adalah:
1. Problem solving
2. Active listening
3. Penalaran
4. Intuisi
12. Supervisor sebagai
Decision Maker
beberapa keuntungan supervisor memiliki skill decision
making, ini adalah
memberikan lebih banyak informasi mengenai keputusan
yang diambil
meningkatkan partisipasi dari pekerja
memberikan lebih banyak alternatif untuk pilihan yang
lebih baik
meningkatkan tingkat penerimaan dan komitmen pekerja
meningkatkan kualitas keputusan yang diambil
hemat waktu dan manfaatkan sumber daya dengan lebih
baik
pengembangan etika profesional meningkat secara drastis
13. Supervisor sebagai
penegak aturan
Menyelesaikan Masalah dan Perselisihan Karyawan
Ketika karyawan tidak puas dengan pengalaman kerja mereka,
solusinya bisa diskusi ke supervisor sebelum berbicara dengan
HR. Supervisor harus menggunakan keterampilan
mendengarkan untuk memahami keluhan karyawan dan
mencapai solusi.
Jika seorang karyawan mengeluh bahwa karyawan lain atau
anggota manajemen telah melanggar kebijakan perusahaan,
supervisor mungkin perlu melaporkan masalah tersebut ke HR
untuk penyelidikan. Dalam kasus perselisihan kecil antara
karyawan, supervisor dapat bertindak sebagai mediator dan
membantu kedua belah pihak mencapai solusi
14. Supervisor sebagai
penegak aturan
Beberapa hal dalam fungsinya:
1. Perencanaan dan Pengorganisasian
Peran dasar Supervisor adalah merencanakan jadwal kerja harian para
pekerja dengan membimbing mereka tentang pekerjaan mereka dan
juga membagi pekerjaan sesuai dengan minat, bakat, keterampilan
pekerja.
2. Penyediaan Kondisi Kerja
Seorang supervisor memainkan peran penting dalam pengaturan fisik
pabrik dan dalam mengatur sumber daya di tempat yang tepat.
Tanggung jawab utamanya untuk memberikan tempat kerja yang
aman dan higienis kepada para pekerja.
3. Kepemimpinan dan Bimbingan
Seorang supervisor memimpin para pekerja dan mempengaruhi
mereka untuk bekerja sebaik mungkin. Dia juga membimbing para
pekerja dengan menetapkan target produksi dan dengan memberikan
mereka instruksi dan pedoman untuk mencapai target tersebut.
15. Supervisor sebagai
penegak aturan
Beberapa hal dalam fungsinya:
4. Motivasi
Seorang supervisor memainkan peran penting dengan memberikan insentif
yang berbeda kepada pekerja untuk bekerja lebih baik. Ada perbedaan
insentif yang dapat memotivasi agar para pekerja mau bekerja lebih baik.
5. Pengecekan Kemajuan Pekerjaan
Mencari tahu jika terdapat penyimpangan dan membuat solusi. Seorang
supervisor terbukti menjadi penghubung antara manajemen dan pekerja. Dia
mengkomunikasikan kebijakan manajemen kepada pekerja juga memberikan
instruksi kepada mereka atas nama manajemen.
6. Penanganan Keluhan
Supervisor dapat menangani keluhan pekerja secara efektif dengan
memenangkan kepercayaan para pekerja untuk memecahkan masalah
mereka. Perlu adanya kemampuan mengambil masalah pekerja atas dasar
kemanusiaan. Jika dia tidak dapat menanganinya secara mandiri, dia dapat
meminta bantuan dan saran dari manajemen untuk menyelesaikannya.
16. Supervisor sebagai
penegak aturan
Beberapa hal dalam fungsinya:
7. Pelaporan
Seorang supervisor memiliki peran penting untuk melaporkan tentang
biaya, kualitas, dan output apa pun yang dapat bertanggung jawab
untuk meningkatkan produktivitas. Faktor-faktor seperti biaya, output,
kinerja, kualitas, dan lain-lain dapat dilaporkan kepada manajemen.
8. Memperkenalkan Metode Kerja Baru
Supervisor harus sadar tentang lingkungan pasar dan persaingan yang
ada. Oleh karena itu ia dapat melakukan inovasi teknik produksi. Ia juga
dapat mencoba perubahan untuk memperbaiki hal-hal tertentu.
Supervisor dapat melakukan banyak langkah untuk menjaga disiplin
dalam masalah dengan mengatur pemeriksaan dan tindakan, ketat
dalam perintah dan instruksi, menjaga disiplin umum pabrik,
menerapkan hukuman dan hukuman bagi pekerja yang tidak disiplin.
17. Skill yang Dibutuhkan
Supervisor
Seorang supervisor yang berkualitas harus memiliki skill
tertentu untuk unggul dalam pekerjaan mereka, seperti:
1. Skill komunikasi yang sangat baik untuk mendengarkan
apapun keluhan maupun masukan
2. Bahasa tubuh yang positif untuk memberikan umpan
balik kepada karyawan dan pelanggan
3. Skill memberi solusi konflik yang baik untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan
4. Skill kepemimpinan yang kuat untuk menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung dan memotivasi
18. Skill yang Dibutuhkan
Supervisor
5. Skill interpersonal yang baik untuk mengidentifikasi dan
membangun kerjasama tim yang terarah
6. Manajemen waktu dan prioritas untuk mengelola beban
kerja yang intens
7. Kemampuan toleransi terhadap keragaman setiap individu
dan menghargai perbedaan di tempat kerja
8. Kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif
dengan memilih solusi yang sesuai
9. Sangat penting bagi seorang supervisor untuk memiliki
pengalaman yang substansial, terutama bekerja dengan
tim. Mereka harus memiliki pemahaman yang cukup
tentang tugas dan aktivitas seorang manajer, mungkin
dengan pengalaman kepemimpinan sebelumnya