SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT TB (TUBERKULOSIS)
Tema : Penyakit Tuberkulosis (TB)
Sasaran : Klien Tn.S yang menderita penyakit TB
Hari / Tanggal : Jum’at, 05 Mei 2017
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Alokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Flamboyan Bawah RSUD Dr. H. Soewondo Kendal
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga mengerti tentang penyakit Tuberkulosis (TB).
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian penyakit Tuberkulosis (TB).
2. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang penyebab penyakit Tuberkulosis
(TB).
3. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang tanda dan gejala penyakit
Tuberkulosis (TB).
4. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara penularan penyakit Tuberkulosis
(TB).
5. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara pengobatan penyakit
Tuberkulosis (TB)
6. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit
Tuberkulosis (TB).
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pasien Tn. S dan
keluarga pasien di ruang Flamboyan Bawah RSUD Dr. Soewondo Kendal
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian penyakit tuberculosis (TB)
2. Penyebab penyakit tuberculosis (TB)
3. Tanda dan gejala penyakit tuberculosis (TB)
4. Cara penularan penyakit tuberculosis (TB)
5. Cara pengobatan penyakit tuberculosis (TB)
6. Cara pencegahan penyakit tuberculosis (TB)
E. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
G. Kegiatan Penyuluhan
NO. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. Pembukaan
( 5 menit )
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
 Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan
yang dimiliki pasien dan
keluarga tentang
penyakit tuberculosis
 Menjawab salam
 Mendengarkan
2. Pelaksanaan
( 20 menit )
 Menjelaskan materi
 Pasien dan keluarga
memperhatikan
penjelasan tentang
penyakit tuberculosis
(TB)
 Pasien dan keluarga
menanyakan tentang hal-
hal yang belum jelas
 Mendengarkan
 Bertanya
3. Penutup
( 5 menit )
 Menyimpulkan materi
 Mengevalusi pasien dan
keluarga tentang materi
yang telah diberikan
 Mengakhiri pertemuan
 Mendengarkan
 Menjawab salam
MATERI TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB)
A. PENGERTIAN
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang
hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak
adalah paru-paru (IPD, FK, UI).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).
B. PENYEBAB
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk
batang dan Tahan asam ( Price , 1997 )
Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis bentuk batang panjang 1 – 4 /m
Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi infeksi yang
sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa
sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . (
Mansjoer , 1999)
2. Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk,
93 )
a) Demam : subfebril menyerupai influenza
b) Batuk : batuk kering (non produktif)  batuk produktif
(sputum)
c) Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana
infiltrasinya sudah ½ bagian paru-paru
d) Nyeri dada
e) Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri
otot, keringat malam
D. CARA PENULARAN
Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien
TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
E. PENGOBATAN
1. Jenis obat yang dipakai
Obat Primer - Obat Sekunder
1. Isoniazid (H) 1. Ekonamid
2. Rifampisin (R) 2. Protionamid
3. Pirazinamid (Z) 3. Sikloserin
4. Streptomisin 4. Kanamisin
5. Etambutol (E) 5. PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
6. Tiasetazon
7. Viomisin
8. Kapreomisin
9.
2. Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES.2000 yaitu :
a) Tahap INTENSIF
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk
mencegah terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab
intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak
tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB
BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir pengobatan intensif.
Pengawasan ketat dalam tahab intensif sangat penting untuk mencegah
terjadinya kekebalan obat.
b) Tahap Lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih
panjang dan jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya
kelembutan. Tahab lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten
(dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
Paduan obat kategori 1 :
Tahap Lama (H) / day R day Z day F day Jumlah
Hari X
Nelan Obat
Intensif 2 bulan 1 1 3 3 60
Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 54
Paduan Obat kategori 2 :
Tahap Lama (H)
@30
0
Mg
R
@450
Mg
Z
@500
mg
E
@
250
mg
E
@50
0
mg
Strep.
Injeks
i
Jumlah
Hari X
Nelan
Obat
Intensif 2
bulan
1
bulan
1
1
1
1
3
3
3
3
-
-
0,5 % 60
30
Lanjuta
n
5
bulan
2 1 3 2 - 66
Paduan Obat kategori 3 :
Tahap Lama H @ 300
mg
R@450mg P@500m
g
Hari X Nelan
Obat
Intensif 2 bulan 1 1 3 60
Lanjutan
3 x week
4 bulan 2 1 1 54
OAT sisipan (HRZE)
Tahap Lama H
@300mg
R
@450m
g
Z
@500mg
E day
@250mg
Nelan X
Hari
Intensif
(dosis
harian)
1 bulan 1 1 3 3 30
F. CARA PENCEGAHAN
UNTUK PENDERITA :
 Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
 Menutup mulut ketika batuk atau bersin
 Tidak meludah di sembarang tempat
 Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang
sudah ada karbol/lisol
UNTUK KELUARGA :
 Jemur kasur seminggu sekali
 Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk
PENCEGAHAN LAIN :
 Imunisasi BCG pada bayi
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000.
Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.
Tucker dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Didik Nurkantoro
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
sukkmaladewilaura
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Askep keluarga
Askep keluargaAskep keluarga
Askep keluarga
 
Bismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptx
Bismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptxBismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptx
Bismillah PPT Sempro NISA_revisi.pptx
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Promkes komprehensif
Promkes komprehensifPromkes komprehensif
Promkes komprehensif
 
Masalah penelitian
Masalah penelitianMasalah penelitian
Masalah penelitian
 
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
 
Pathways trauma kepala
Pathways trauma kepalaPathways trauma kepala
Pathways trauma kepala
 
Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Rumus tetesan infus
Rumus tetesan infusRumus tetesan infus
Rumus tetesan infus
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 

Ähnlich wie SAP TBC

MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
zakinaoctaviano
 
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbPenanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
simantak
 
52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbc52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbc
Putri Haryani
 

Ähnlich wie SAP TBC (20)

MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
 
Askep TB.docx
Askep TB.docxAskep TB.docx
Askep TB.docx
 
TB FINAL.pptx
TB FINAL.pptxTB FINAL.pptx
TB FINAL.pptx
 
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
Materi penyuluhan tuberculosis (tbc)
 
ASKEP TB.docx
ASKEP TB.docxASKEP TB.docx
ASKEP TB.docx
 
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
Askep tb paru AKPER PEMKAB MUNA
 
EPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.ppt
EPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.pptEPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.ppt
EPIDEMIOLOGI_TUBERCULOSIS.ppt
 
ASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosisASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosis
 
Satuan acara penyuluha penanganan tbc
Satuan acara penyuluha penanganan tbcSatuan acara penyuluha penanganan tbc
Satuan acara penyuluha penanganan tbc
 
Tuberkulosis ppt
Tuberkulosis pptTuberkulosis ppt
Tuberkulosis ppt
 
Tbc paramata
Tbc paramataTbc paramata
Tbc paramata
 
Satuan acara penyuluha1 tbc
Satuan acara penyuluha1 tbcSatuan acara penyuluha1 tbc
Satuan acara penyuluha1 tbc
 
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tbPenanganan terkini tuberkulosis atau tb
Penanganan terkini tuberkulosis atau tb
 
Modul 18 tb
Modul 18 tbModul 18 tb
Modul 18 tb
 
52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbc52887349 sap-diet-tbc
52887349 sap-diet-tbc
 
Makalah TBC
Makalah TBCMakalah TBC
Makalah TBC
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
TUBERCULOSIS.pptx
TUBERCULOSIS.pptxTUBERCULOSIS.pptx
TUBERCULOSIS.pptx
 
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di SekolahPenyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
Penyuluhan Penyakit Menular Penyakit TB PARU Di Sekolah
 

Mehr von Yusuf Saktian

Mehr von Yusuf Saktian (20)

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB Paru
 
Leaflet TB
Leaflet TBLeaflet TB
Leaflet TB
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 

Kürzlich hochgeladen

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 

SAP TBC

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT TB (TUBERKULOSIS) Tema : Penyakit Tuberkulosis (TB) Sasaran : Klien Tn.S yang menderita penyakit TB Hari / Tanggal : Jum’at, 05 Mei 2017 Waktu : 09.00-09.30 WIB Alokasi Waktu : 30 menit Tempat : Ruang Flamboyan Bawah RSUD Dr. H. Soewondo Kendal A. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit Tuberkulosis (TB). B. Tujuan Instruksional Khusus 1. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian penyakit Tuberkulosis (TB). 2. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang penyebab penyakit Tuberkulosis (TB). 3. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang tanda dan gejala penyakit Tuberkulosis (TB). 4. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara penularan penyakit Tuberkulosis (TB). 5. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara pengobatan penyakit Tuberkulosis (TB) 6. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit Tuberkulosis (TB). C. Sasaran Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pasien Tn. S dan keluarga pasien di ruang Flamboyan Bawah RSUD Dr. Soewondo Kendal
  • 2. D. Materi (terlampir) 1. Pengertian penyakit tuberculosis (TB) 2. Penyebab penyakit tuberculosis (TB) 3. Tanda dan gejala penyakit tuberculosis (TB) 4. Cara penularan penyakit tuberculosis (TB) 5. Cara pengobatan penyakit tuberculosis (TB) 6. Cara pencegahan penyakit tuberculosis (TB) E. Media 1. Lembar Balik 2. Leaflet F. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Evaluasi
  • 3. G. Kegiatan Penyuluhan NO. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA 1. Pembukaan ( 5 menit )  Mengucapkan salam  Memperkenalkan diri  Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan  Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan yang dimiliki pasien dan keluarga tentang penyakit tuberculosis  Menjawab salam  Mendengarkan 2. Pelaksanaan ( 20 menit )  Menjelaskan materi  Pasien dan keluarga memperhatikan penjelasan tentang penyakit tuberculosis (TB)  Pasien dan keluarga menanyakan tentang hal- hal yang belum jelas  Mendengarkan  Bertanya 3. Penutup ( 5 menit )  Menyimpulkan materi  Mengevalusi pasien dan keluarga tentang materi yang telah diberikan  Mengakhiri pertemuan  Mendengarkan  Menjawab salam
  • 4. MATERI TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS (TB) A. PENGERTIAN Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI). Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999). B. PENYEBAB Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk batang dan Tahan asam ( Price , 1997 ) Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis bentuk batang panjang 1 – 4 /m Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare. C. TANDA DAN GEJALA 1. Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999) 2. Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93 ) a) Demam : subfebril menyerupai influenza b) Batuk : batuk kering (non produktif)  batuk produktif (sputum) c) Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah ½ bagian paru-paru d) Nyeri dada e) Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam
  • 5. D. CARA PENULARAN Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan. E. PENGOBATAN 1. Jenis obat yang dipakai Obat Primer - Obat Sekunder 1. Isoniazid (H) 1. Ekonamid 2. Rifampisin (R) 2. Protionamid 3. Pirazinamid (Z) 3. Sikloserin 4. Streptomisin 4. Kanamisin 5. Etambutol (E) 5. PAS (Para Amino Saliciclyc Acid) 6. Tiasetazon 7. Viomisin 8. Kapreomisin 9. 2. Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES.2000 yaitu : a) Tahap INTENSIF Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir pengobatan intensif. Pengawasan ketat dalam tahab intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya kekebalan obat. b) Tahap Lanjutan Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih panjang dan jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kelembutan. Tahab lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
  • 6. Paduan obat kategori 1 : Tahap Lama (H) / day R day Z day F day Jumlah Hari X Nelan Obat Intensif 2 bulan 1 1 3 3 60 Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 54 Paduan Obat kategori 2 : Tahap Lama (H) @30 0 Mg R @450 Mg Z @500 mg E @ 250 mg E @50 0 mg Strep. Injeks i Jumlah Hari X Nelan Obat Intensif 2 bulan 1 bulan 1 1 1 1 3 3 3 3 - - 0,5 % 60 30 Lanjuta n 5 bulan 2 1 3 2 - 66 Paduan Obat kategori 3 : Tahap Lama H @ 300 mg R@450mg P@500m g Hari X Nelan Obat Intensif 2 bulan 1 1 3 60 Lanjutan 3 x week 4 bulan 2 1 1 54 OAT sisipan (HRZE) Tahap Lama H @300mg R @450m g Z @500mg E day @250mg Nelan X Hari
  • 7. Intensif (dosis harian) 1 bulan 1 1 3 3 30 F. CARA PENCEGAHAN UNTUK PENDERITA :  Minum obat sampai habis sesuai petunjuk  Menutup mulut ketika batuk atau bersin  Tidak meludah di sembarang tempat  Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang sudah ada karbol/lisol UNTUK KELUARGA :  Jemur kasur seminggu sekali  Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk PENCEGAHAN LAIN :  Imunisasi BCG pada bayi  Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000. Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999. Tucker dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998.