Banyak pilihan cara berbisnis dengan memanfaatkan Linux dan Free / Open Source Software lainnya. Jika umumnya bisnis Proprietary Software adalah menjual lisensi (surat izin menggunakan software), maka umumnya bisnis Linux dan FOSS adalah menjual softwarenya, bukan lisensinya. Presentasi ini memberikan banyak pilihan model bisnis dan contoh-contohnya. Silakan dibaca, dicoba, dan disebarluaskan agar makin banyak yang tahu bahwa Linux dan FOSS sangat "business friendly" :-)
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
Model Bisnis (Business Models) Linux dan FOSS
1. Model Bisnis Linux dan FOSS
Rusmanto @ gmail.com
Editor-in-Chief www.infolinux.web.id
LP3T-NF Director www.nurulfikri.com
BlankOn Supporter www.blankonlinux.or.id
AOSI Vice Chairman www.aosi.or.id
2. Intro 1: Lisensi dan HaKI
Lisensi: Pernyataan hak cipta atau izin yang
diberikan pembuat atau pemilik hak cipta.
Hak Cipta: Hak yang melekat pada pembuat
suatu karya cipta (misal program), meskipun
pembuat tidak menulis pernyataan/lisensi.
Paten: Hak atas temuan berbentuk proses
seperti algoritma, model bisnis, dll. Paten
bersifat lokal dan harus didaftarkan.
Merek: Nama/simbol untuk suatu produk.
3. Intro 2: HaKI dan Bisnis
Hak Cipta & Lisensi: Setiap program dengan
konsep FOSS juga ada hak cipta-nya
sehingga memiliki lisensi. Bisnis FOSS
bukan menjual lisensi seperti Proprietary tapi
menjual software dan jasa terkait software.
No problem bisnis lisensi dan software.
Merek & Rahasia Dagang: No problem!
Paten: Ini problem! Mayoritas komunitas
FOSS dunia menentang paten software
karena menghambat kebebasan berkarya.
4. Model Bisnis Linux dan FOSS
A) Bisnis (di atas) FOSS
B) Bisnis Kombinasi FOSS dan Non FOSS
C) Bisnis Proprietary di atas FOSS
References:
”Open Source, A Multidisciplinary Approach” by
Moreno Muffatto, Imperial College Press.
”The Business and Economics of Linux and
Open Source” by Martin Fink, Prentice Hall PTR.
5. A. Bisnis (di atas) FOSS
Competency-based services: Jasa berbasis
kompetensi tanpa punya produk sendiri.
Contoh: LPI (sertifikasi), NF (pelatihan), dll.
Distribution, services, and branding: Jasa
plus produk. Contoh: RedHat, BlankOn, dll.
Widget frosting: Menjual produk seperti
hardware (widget) yang menggunakan OSS
(frosting). Contoh: IBM, Silicon Graphics, dll.
Accessorizing: Majalah, buku, CD/DVD, dll.
6. B. Kombinasi FOSS & Non FOSS
Loss Leader: Mengubah produk jadi FOSS
agar tetap memimpin pasar. Contoh: Mozilla
Free the software, sell the brand:
Membebaskan lisensi (FOSS), dan menjual
merek. Contoh: Google dengan Android-nya.
Dual licensing: Merilis produk dalam dua
lisensi FOSS & Proprietary. Contoh: MySQL.
Dual mission: Mirip dengan dua licensing,
bedanya di sistem pemaketan, jasa lain, dan
support. Contoh: Sendmail dan Zimbra.
7. C. Bisnis Proprietary di atas FOSS
Membuat software proprietary untuk dijual di
atas distro Linux (ikut mendevelop Linux).
Contoh: IBM, Oracle, VMWare, Adobe, dll.
Menggabungkan software proprietary
dengan FOSS untuk aplikasi khusus.
Contoh: Covalent (ikut mendevelop Apache).
Memaket produk Proprietary dan FOSS
dengan hardware. Contoh: Mikrotik,
produsen smartphone dan tablet Android, dll.
8. Studi Kasus di Indonesia
● InfoLINUX menggunakan model bisnis
accessorizing (buku, majalah, CD/DVD) dan
workshop/seminar.
● NF Computer menggunakan model bisnis
competency-based services di bidang
pelatihan, sertifikasi (LPI, BNSP, BlankOn),
development, dan support.
● BlankOn menggunakan model bisnis
distribution, services & branding dg ”mitra”.