SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
Magnetic Storage
 Download slide di
 http://rumah-belajar.org
Berdasarkan Tipe Data Yang Disimpan

• Analog Recording
   • Material tertentu dapat menyimpan nilai reminan magnet ( disebut
      material magnet) yang besarnya tergantung dari kekuatan medan
      yang diterapkan .
   • Writing head akan melakukan proses magnetisasi pada material
      magnet dimana arus mengalir sebanding dengan sinyal yang
      disimpan
   • Magnetic material biasanya dalam bentuk pita. Partikel magnet
      (FeO2 atau CrO2) ukuran 0.5 micrometer disebarkan pada
      permukaan pita platik atau atau film polyester
   • Ketika merekam pita bergerak dalam kecepatan konstan .
   • Masih populer sebagai penyimpan sinyal audio. Untuk penyimpanan
      data sudah tidak digunakan lagi (tergantikan digital recording)
• Digital Recording
   • Material tertentu dapat menyimpan dalam karakteristik hysterisis
      nilai reminan magnet sehingga hanya memiliki 2 keadaan (Ms+, Ms-)
      yang stabil .
Berdasarkan Tipe Akses

• Sequential Acces
    • Lokasi membaca/menulis data secara berurutan
    • Masih populer sebagai penyimpan data digital cadangan (back-up)
      , tidak untuk akses setiap waktu karena persoalan seek time dan
      rotational delay.
• Random Acces
    • Lokasi membaca/menulis data secara acak
    • Data dismpan dalam piring/cakram (plate) magnetik dengan
      Writing/Reading Head yang bergerak
Digital Tape Drive
•   Tipe data yang disimpan : digital
•   Tipe akses : sequential
•   Writing/Read Head : Diam
•   Namun dengan teknologi yang sekarang
      • (multiple head track) Bitstream sangat tinggi pada saat continuous data
         transfer
      • Kapasitas besar > 1 Tera Byte
      • Standar Yang digunakan Linear Tape Open
           • LTO 5 /Ultrium (Seagate, HP, IBM) digunakan pada Mainframe
           • Bitstream 140 MB/s (2010 : 270 MB/s)
           • WORM (Write Once Read Many)
           • Kapasitas 1,5 Tbyte
           • Panjang pita 820 m
           • Ketebalan bahan magnetik 8,8 mikro
           • Jumlah Track 896
Hardisk : Karakteristik Umum
 Tipe data yang disimpan : Digital
 Metoda akses : Random Acces
 Bentuk Media penyimpanan : Cakram
  magnetik (disc magnetic), dengan ukuran
  diameter 2,5”, 3,5”, 51/2” – 20 inch
 Kecepatan Putar Cakram (Spindle Speed) :
  7200 rpm – 15.000 rpm (laptop 5400 rpm)
 Writing/Read Head : Bergerak
Bagian Hardisk
Bagian Hardisk
Platter
 Merupakan cakram melingkar
    tempat data pada harddisk
    disimpan.
   Platter terbuat dari bahan non-
    magnetic (glass, ceramic atau
    aluminium alloy)
   Platter dilapisi bahan magnetis.
    Pada awalnya digunakan
    Iron(III)oxide,kemudian nickel-
    iron alloy dan pada saat ini       Penampakan platter pada harddisk IBM
    cobalt- based alloy.
   Pada tahun 2006, satu bit
    menempati 200-250 nm radial
    dan 25-30 nm arah jari-jari
    platter
   Setiap bit data terdiri dari
    beberapa ratus magnetic grain
Proses Pelapisan platter
   Pertama platter dilapisi dengan lapisan
    metallic non-magnetis dengan proses
    magnetron sputtering
   Diatasnya kemudian dilapisi lapisan
    pelindung berbahan karbon
   Diatasnya dilapisi lapisan pelumas
    berbentuk polymer .
   Kemudian memasuki proses
    penghilangan cacat produksi pada platter
    dengan menggunakan sensor khusus
    yang ditumpangkan pada head harddisk       Penampang lapisan-lapisan pada platter
                                                            harddisk
antiferromagnetically-coupled (AFC)
media
   Merupakan teknologi pelapisan
    platter yang ditemukan IBM pada
    tahun 2001 untuk meningkatkan
    kapasitas penyimpanan harddisk
   Diantara dua lapisan magnetik
    platter ditambahkan lapisan elemen
    ruthenium(serupa dengan platinum)
    setebal 3 atom yang dapat
    memperkecil ukuran fisis dari 1 bit
    data.
   Kepadatan yang sebelumnya hanya
    mencapai 20-40 Gb/inch2 meningkat
    menjadi 100 Gb/inch2
Magnetic grain vs Continuous
magnetic
 Magnetic grain merupakan teknologi penempatan bagian magnetis
  pada platter dimana bagian magnetis tersebut berbentuk titik-titik kecil
 Dengan magnetics grain akan mengurangi ukuran tempat yang
  diperlukan oleh 1bit data.
 Pada continuous magnetic terjadi bentuk Neel spikes yaitu pembagian
  daerah yang tidak rata (spikes)pada dua daerah magnetis yang
  berbeda polarisasinya.
Metode Penyimpanan Magnetis pada
platter
 Longitudional Recording :
  Proses penyimpanan data
  dimana arah medan magnet
  yang digunakan untuk
  merepresentasikan bit adalah
  secara horisontal kekanan atau
  kekiri
 Perpendicular Recording:
  Proses penyimpanan data
  terbaru dimana arah medan
  magnet yang digunakan untuk
  merepresentasikan bit adalah
  secara vertikal keatas atau
  kebawah sehingga bisa
  memperkecil ukuran fisis bit
  data
Grafik perkembangan kepadatan data
pada platter
Pembagian Platter dalam harddisk
   Silinder : Track pada semua
    permukaan platter harddisk
    yang memiliki jarak yang sama
    terhadap pemutar(spindle)
   Track : Lingkaran-lingkaran
    kecil pada permukaan cakram
    tempat data disimpan
   Sektor : Bagian-bagian kecil
    dari track yang dibagi secara
    radial dan biasanya dengan
    kapasitas 512 bytes
Head
   Merupakan bagian harddisk yang
    digunakan untuk membaca atau
    menulis data pada platter.
   Ketika bekerja, heads melayang
    diatas permukaan platter sejauh
    kira-kira 3 nanometer dan pada
    teknologi baru akan terus berkurang
    agar memungkinkan kepadatan             Microphotograph dari harddisk head .
    data yang lebih tinggi pada platter.   Ukuran depan sekitar 0,3*1 mm. Bagian
   Ketinggian heads terhadap platter      oranye merupakan bagian yang bekerja
                                               untuk menulis/ membaca data
    dikontrol oleh desain air bearing
    yang dicetak pada permukaan slider
    yang menghadap ke platter.
   Apabila head mengenai permukaan
    platter, maka hal itu bisa menggores
    permukaan magnetis platter dan
    merusak harddisk
Perkembangan teknologi head
 Ferrite head : Terbuat dari sepotong kecil material yang termagnetisasi
    berbentuk C bernama ferrite yang dililit oleh kabel coil.
   Metal in Gap (MIG) head : head ferrit dengan sepotong kecil logam
    pada head gap yang bertugas mengkonsentrasikan medan magnet
    dan membolehkan head untuk membaca/tulis pada area lebih kecil.
   Thin film head : Mirip dengan Ferrite head tetapi diproduksi
    menggunakan proses photolithographic sehingga menghasilkan head
    yang kecil dan bisa membaca/tulis pada area yang lebih kecil
    dibandingkan MIG. Kapasitas pada 1995 mencapai 5 GByte
   Magnetoresistive(MR)read head (1996): Optimalisasi dari thin film
    head untuk menulis dengan memanfaatkan medan magnet untuk
    merubah resistansi dari material agar mudah ditulis dan MR head
    terpisah untuk membaca. Memanfaatkan Dikembangkan lagi menjadi
    Giant Magnetoresistive (GMR ) head.
   Tunneling Magnetoresistive(TMR) head (2005) : teknologi terbaru
    MR yang memanfaatkan koil pemanas untuk mengubah bentuk bagian
    transduser dari head pada saat beroperasi.
Perkembangan teknologi head(cont)
Teknologi GMR
 Giant Magneto-Resistive Tech
    merupakan teknologi material
    masa kini
   GMR menggunakan material TFI &
    anisotropic MR
   Thn 1988 menggunakan MR tech
    dengan material nickel-iron alloys
   Thn 1992 IBM berexperimen
    menggunakan GMR pertama kali
   Thn 1997 harddisk komersil
    pertama menggunakan GMR
    buatan IBM
   Areal Density GMR mencapai
    4.1Gbits / in2 dengan sensor
                                         Material magnetis penyusun GMR
    thickness 0.04 micron
   Skrg areal density GMR mencapai
    10 Gbits / in2, sensor 0.02 micron
Mekanisme GMR
   Head terdiri dari 3 bagian, yaitu :
    shield, read solenoid, write solenoid
   Write solenoid memiliki medan yg
    besar untuk membalik-balik polaritas
    magnetic pada material.
   1 block bernilai 1 bit, arah polarisasi
    menentukan bit yang disimpan
   Makin tinggi recording density, makin
    kecil physical size, makin kecil power
                                              Mekanisme read-write pada platter
    consumption, makin tinggi kecepatan                  Teknologi GMR
    recording, head makin ringan
Konstruksi Head GMR
MEKANIK
 Bagian mekanik dari harddisk adalah spindle motor dan actuator arm
 Motor digunakan untuk memutar platter, actuator untuk menggerakkan
   head slider
Head Slider
   Merupakan tempat untuk head berada dan berfungsi untuk memegang head
    dan memastikan head pada posisi yang benar




        Kiri adalah penampang slider pada harddisk 5,25’’ kapasitas 40 MB dengan ferrite head. Kanan
               adalah penampang slider pada harddisk 3,25” kapasitas 3,2 GB dengan MR-head
Head Arms
   Merupakan sepotong logam tipis
    yang biasanya berbentuk segitiga
    dimana head sliders ditempatkan.
    Setiap read/write head memiliki satu
    Arms yang terhubung pada aktuator
    head untuk membentuk satu
    kesatuan. Artinya ketika aktuator
    bergerak, maka setiap head akan        Gambar penampang head arms pada harddisk. Arms
                                               tidak berbentuk solid tapi berlubang untuk
    bergerak bersamaan secara               mengurangi massa arms sehingga memungkinkan
    sinkron. Head tidak bisa bergerak       pergerakan lebih cepat dan peningatan ketelitian.
    secara individu pada track yang
    berbeda.
Head Actuator
   Merupakan alat untuk memposisikan head arms ke tracks yang berbeda pada
    permukaan platter. Karena kecepatan mekanis lebih lambat dibandingkan
    elektronis, maka pergerakan aktuator sangat mempengaruhi kecepatan
    harddisk
   Stepper motor merupakan aktuator harddisk generasi awal. Harddisk modern
    menggunakan servomotor sebagai aktuator.




      Penampang stepper motor pada harddisk     Penampang servo motor pada harddisk
Landing Zone
   Karena   sangat    dekatnya   jarak   antara   head   dan   permukaan
    disk, kontaminasi dari head read-write nya bisa menyebabkan head
    crash.
   Head crash bisa disebabkan oleh electronic failure, a power failure yang
    tiba-tiba, physical shock, pemakaian dalam jangka waktu yang
    lama, korosi, platters dan heads yang dimanufaktur secara buruk.
   Sistem spindle dari hard disk bergantung pada tekanan udara di dalam
    enclosure nya untuk menyangga head nya pada jarak yang tepat di atas
    perputaran platter. Untuk menjaga tekanan udara serta kondisi
    lingkungan tetap dalam jangkuan yang aman bagi operasional, hard disk
    drive sekarang ini dilengkapi dengan sensor temperatur dan breather
    hole untuk penjagaan tekanan udara.
Landing Zones
   Pada hard disk model lama, sudden power interruptions dan
    power failure menyebabkan hard disk mati dengan posisi head
    pada data zone yang berisiko kehilangan data. Biasanya diatasi
    dengan metode parking yang manual sebelum melakukan
    proses shut down.
   Untuk mencegah hal tersebut, hard disk modern ketika powering
    down, memindahkan head nya ke landing zone (sebuah daerah
    pada platter yang biasanya terletak di diameter dalam yang
    biasanya tidak terdapat data dan biasa disebut juga dengan
    Contact Start/Stop Zone).
HARDDISK LOGIC BOARD
 Prosesor  mengatur interfacing sistem elektronik (mis :
  interrrupt, block transfer) dan penempatan mekanik pada track dan
  sector (mis : motor servo, voice coil pada arm).
 ADC, DAC  mengubah sinyal digital menjadi tegangan untuk induksi
  magnetik dan sebaliknya
 Data Cache  storage sementara untuk melakukan block transfer
CACHE
 Perbedaan kecepatan antara hard drive (mekanik) dengan
  harddisk interface (elektronik) merupakan alasan utama adanya
  internal buffer.
 Merupakan storage sementara untuk melakukan block transfer
 Static RAM dengan ukuran 256KB – 16MB
 Cache mempercepat data transfer rate




                      Write Cache pada Seagate Barracuda (4MB)
File System
Merupakan cara Sistem operasi dalam mengorganisasikan harddisk.




    Tabel beberapa sistem file yagn digunakan pada saat ini dan ukuran harddisk yang bisa ditangani
FAT (File AlocationTable) file system
 Pertama kali diperkenalkan oleh MS-DOS pada 1981. Fungsi dari FAT
  adalah untuk menyediakan pemetaan clusters(unit terkecil
  penyimpanan pada operating system) dan lokasi fisis dari data pada
  silinder, track dan sektor dalam bentuk pengalamatan yagn digunakan
  oleh harddisk kontroller.
 FAT berisi setiap alamat dari cluster awal tiap file. Setiap cluster
  memiliki pointer kepada cluster selanjutnya dalam file itu atau petunjuk
  end of file yang berbentuk (0xFFFF).
 Semakin kecil cluster maka pemakaian harddisk semakin efisien
  karena apabila satu cluster sudah dipesan oleh satu file maka file lain
  tidak bisa memakainya walaupun masih banyak yang kosong.




    Contoh sistem FAT dengan 3 file pada harddisk dimana file1.txt menempati cluster 2,3,dan 4, file2.txt
                        menempati cluster 5,6,8 dan file3.txt menempati cluster 7
NTFS
 Adalah sistem file baru dari Windows NT
 NTFS mengatur filenya dalam bentuk direktori dan file.
  Daftar file dalam suatu direktorinya tersusun terurut.
 Pada FAT jika satu sektor terjadi kerusakan, maka
  rusaklah seluruh file sistemnya, akan tetapi NTFS tidak
  demikian, karena memiliki kemampuan untuk
  memperbaiki file yang rusak.
 NTFS memiliki kelemahan yaitu jika terjadi kegagalan
  pada komputer (karena listrik mati, problem OS, dll) dan
  sistem file belum sempat menulis datanya ke hard
  disk, maka kerusakan pada sistem file akan sukar
  diperbaiki.
 Untuk mengatasi kelemahan NTFS tersebut, NTFS
  mengikuti model database. Transaksi – transaksi
  terhadap sistem file tercatat dalam suatu transaksi. Jika
  terjadi kerusakan maka perbubahan sistem dapat
Perbandingan FAT dan NTFS
          Sistem File                 FAT              NTFS
Nama file/direktori       8 titik 3           255 karakter
Max. besar file           4 GB (232 B)        4 GB (232 B)
Max. besar partisi        540 MB              2,1 GB
Atribut                   Dasar               Lebih extended
Struktur direktori        Link list           B-tree
Dapat dimanipulasi oleh   DOS, OS/2, Win 98   Win NT
PERFORMANSI
 Kapasitas  Banyaknya data yang dapat disimpan.
    Kapasitas = track / platter(surface) * sector / track * byte / sector
    Kapasitas bergantung pada areal density dari platter juga.
   Seek time  waktu yang diperlukan head untuk menemukan physical
    location pada platter
   Rotational Latency  waktu yang diperlukan oleh suatu sector yg
    diakses untuk menempatkan diri dibawah head
   Command Processing Overhead
   Average Access time  waktu antara request sampai data diberikan
    oleh harddisk. Access time = seek + latency + overhead

Performance harddisk modern
 Maxtor 7B300S0 MaXLine III  300GB, 7200rpm, SATA/150, 16MB
   cache, average seek time < 9.0ms
 Seagate Technology ST373453LW Cheetah  73GB, Ultra320
   SCSI, 15000rpm, average seek time = 3.6ms
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan Harddisk
 Kecepatan Putaran
 Jumlah Sectors per Track
 Seek time / head switch time / cylinder switch
  time
 Waktu Akses Data
 Besar cache dalam Harddisk
 Cara pengorganisasian data pada Harddisk
 Kecepatan transfer Data
 Jenis Interface(EIDE/SCSI)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman Berorientasi ObjekPemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman Berorientasi ObjeklombkTBK
 
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet TracerMAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet TracerRyandika Alfarishi
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flopsehatrepublik
 
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaMatematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaBeny Nugraha
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplaceeko dnero
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskritSimon Patabang
 

Was ist angesagt? (20)

Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
Register geser
Register geserRegister geser
Register geser
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman Berorientasi ObjekPemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman Berorientasi Objek
 
Mt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplaceMt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplace
 
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet TracerMAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
State space
State spaceState space
State space
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
 
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat TigaMatematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
Matematika 2 - Slide week 5 Integral Lipat Tiga
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Modul 8 nilai eigen
Modul 8 nilai eigenModul 8 nilai eigen
Modul 8 nilai eigen
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
Bab 2 medan listrik
Bab 2 medan listrikBab 2 medan listrik
Bab 2 medan listrik
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (8)

TIK Kelas 9D bab 4 SMP N 18 SEMARANG
TIK Kelas 9D bab 4 SMP N 18 SEMARANGTIK Kelas 9D bab 4 SMP N 18 SEMARANG
TIK Kelas 9D bab 4 SMP N 18 SEMARANG
 
A lifetime-of-lessons
A lifetime-of-lessonsA lifetime-of-lessons
A lifetime-of-lessons
 
Aviation 2016 Summer Camps Article
Aviation 2016 Summer Camps ArticleAviation 2016 Summer Camps Article
Aviation 2016 Summer Camps Article
 
Brand Essence In Just Six Words
Brand Essence In Just Six WordsBrand Essence In Just Six Words
Brand Essence In Just Six Words
 
Brand Essence
Brand EssenceBrand Essence
Brand Essence
 
Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7
 
Timbres
TimbresTimbres
Timbres
 
Tik bab 1
Tik bab 1Tik bab 1
Tik bab 1
 

Ähnlich wie 4. magnetic storage

Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddiskArmanManalu
 
Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddiskArmanManalu
 
Komponen didalam hard disk
Komponen didalam hard disk Komponen didalam hard disk
Komponen didalam hard disk Akmal Muntaha
 
Sistem Berkas 2
Sistem Berkas 2Sistem Berkas 2
Sistem Berkas 2Mrirfan
 
PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA Mr. FM
 
te-ix-hard-disk (1).ppt
te-ix-hard-disk (1).pptte-ix-hard-disk (1).ppt
te-ix-hard-disk (1).pptfadligunarso1
 
te-ix-hard-disk.ppt
te-ix-hard-disk.pptte-ix-hard-disk.ppt
te-ix-hard-disk.pptfaisalkoe12
 
Media Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan BerkasMedia Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan Berkasformatik
 
05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...
05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...
05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...OrangOrang4
 
Presentasi sistem komputer magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...
Presentasi sistem komputer   magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...Presentasi sistem komputer   magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...
Presentasi sistem komputer magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...Decker DeNsuz
 
Memory sekunder
Memory sekunderMemory sekunder
Memory sekunderIKBWMP
 
Perakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpanPerakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpanVictor Tengker
 
Organisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tape
Organisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tapeOrganisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tape
Organisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tapeNenden Septia
 
Pengertian harddisk dan casing pada komputer ii
Pengertian harddisk dan casing pada komputer iiPengertian harddisk dan casing pada komputer ii
Pengertian harddisk dan casing pada komputer iifauzan_adhim
 

Ähnlich wie 4. magnetic storage (20)

Pengantar Sistem Komputer
Pengantar Sistem KomputerPengantar Sistem Komputer
Pengantar Sistem Komputer
 
6. memori sekunder
6. memori sekunder6. memori sekunder
6. memori sekunder
 
Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddisk
 
Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddisk
 
Komponen didalam hard disk
Komponen didalam hard disk Komponen didalam hard disk
Komponen didalam hard disk
 
Sistem Berkas 2
Sistem Berkas 2Sistem Berkas 2
Sistem Berkas 2
 
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori EksternalPower Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
 
PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA PENYIMPAN DATA
PENYIMPAN DATA
 
Magnetic disk
Magnetic diskMagnetic disk
Magnetic disk
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
te-ix-hard-disk (1).ppt
te-ix-hard-disk (1).pptte-ix-hard-disk (1).ppt
te-ix-hard-disk (1).ppt
 
te-ix-hard-disk.ppt
te-ix-hard-disk.pptte-ix-hard-disk.ppt
te-ix-hard-disk.ppt
 
Media Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan BerkasMedia Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan Berkas
 
05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...
05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...
05-2. Kategori Tempat Penyimpanan dan Peralatan Penyimpanan Magnetic dan Pera...
 
Presentasi sistem komputer magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...
Presentasi sistem komputer   magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...Presentasi sistem komputer   magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...
Presentasi sistem komputer magnetic tape,magnetic disk,optical disk,flash m...
 
Memory sekunder
Memory sekunderMemory sekunder
Memory sekunder
 
media penyimpanan
media penyimpananmedia penyimpanan
media penyimpanan
 
Perakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpanPerakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpan
 
Organisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tape
Organisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tapeOrganisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tape
Organisasi dan arsitektur komputer tentang magnetic tape
 
Pengertian harddisk dan casing pada komputer ii
Pengertian harddisk dan casing pada komputer iiPengertian harddisk dan casing pada komputer ii
Pengertian harddisk dan casing pada komputer ii
 

Mehr von Rumah Belajar

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2 Rumah Belajar
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyRumah Belajar
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrixRumah Belajar
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysisRumah Belajar
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detectionRumah Belajar
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurementRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary Rumah Belajar
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Rumah Belajar
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysisRumah Belajar
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Rumah Belajar
 

Mehr von Rumah Belajar (20)

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
 
point processing
point processingpoint processing
point processing
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrix
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 

Kürzlich hochgeladen

Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 

4. magnetic storage

  • 2.  Download slide di  http://rumah-belajar.org
  • 3. Berdasarkan Tipe Data Yang Disimpan • Analog Recording • Material tertentu dapat menyimpan nilai reminan magnet ( disebut material magnet) yang besarnya tergantung dari kekuatan medan yang diterapkan . • Writing head akan melakukan proses magnetisasi pada material magnet dimana arus mengalir sebanding dengan sinyal yang disimpan • Magnetic material biasanya dalam bentuk pita. Partikel magnet (FeO2 atau CrO2) ukuran 0.5 micrometer disebarkan pada permukaan pita platik atau atau film polyester • Ketika merekam pita bergerak dalam kecepatan konstan . • Masih populer sebagai penyimpan sinyal audio. Untuk penyimpanan data sudah tidak digunakan lagi (tergantikan digital recording) • Digital Recording • Material tertentu dapat menyimpan dalam karakteristik hysterisis nilai reminan magnet sehingga hanya memiliki 2 keadaan (Ms+, Ms-) yang stabil .
  • 4. Berdasarkan Tipe Akses • Sequential Acces • Lokasi membaca/menulis data secara berurutan • Masih populer sebagai penyimpan data digital cadangan (back-up) , tidak untuk akses setiap waktu karena persoalan seek time dan rotational delay. • Random Acces • Lokasi membaca/menulis data secara acak • Data dismpan dalam piring/cakram (plate) magnetik dengan Writing/Reading Head yang bergerak
  • 5. Digital Tape Drive • Tipe data yang disimpan : digital • Tipe akses : sequential • Writing/Read Head : Diam • Namun dengan teknologi yang sekarang • (multiple head track) Bitstream sangat tinggi pada saat continuous data transfer • Kapasitas besar > 1 Tera Byte • Standar Yang digunakan Linear Tape Open • LTO 5 /Ultrium (Seagate, HP, IBM) digunakan pada Mainframe • Bitstream 140 MB/s (2010 : 270 MB/s) • WORM (Write Once Read Many) • Kapasitas 1,5 Tbyte • Panjang pita 820 m • Ketebalan bahan magnetik 8,8 mikro • Jumlah Track 896
  • 6. Hardisk : Karakteristik Umum  Tipe data yang disimpan : Digital  Metoda akses : Random Acces  Bentuk Media penyimpanan : Cakram magnetik (disc magnetic), dengan ukuran diameter 2,5”, 3,5”, 51/2” – 20 inch  Kecepatan Putar Cakram (Spindle Speed) : 7200 rpm – 15.000 rpm (laptop 5400 rpm)  Writing/Read Head : Bergerak
  • 9. Platter  Merupakan cakram melingkar tempat data pada harddisk disimpan.  Platter terbuat dari bahan non- magnetic (glass, ceramic atau aluminium alloy)  Platter dilapisi bahan magnetis. Pada awalnya digunakan Iron(III)oxide,kemudian nickel- iron alloy dan pada saat ini Penampakan platter pada harddisk IBM cobalt- based alloy.  Pada tahun 2006, satu bit menempati 200-250 nm radial dan 25-30 nm arah jari-jari platter  Setiap bit data terdiri dari beberapa ratus magnetic grain
  • 10. Proses Pelapisan platter  Pertama platter dilapisi dengan lapisan metallic non-magnetis dengan proses magnetron sputtering  Diatasnya kemudian dilapisi lapisan pelindung berbahan karbon  Diatasnya dilapisi lapisan pelumas berbentuk polymer .  Kemudian memasuki proses penghilangan cacat produksi pada platter dengan menggunakan sensor khusus yang ditumpangkan pada head harddisk Penampang lapisan-lapisan pada platter harddisk
  • 11. antiferromagnetically-coupled (AFC) media  Merupakan teknologi pelapisan platter yang ditemukan IBM pada tahun 2001 untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan harddisk  Diantara dua lapisan magnetik platter ditambahkan lapisan elemen ruthenium(serupa dengan platinum) setebal 3 atom yang dapat memperkecil ukuran fisis dari 1 bit data.  Kepadatan yang sebelumnya hanya mencapai 20-40 Gb/inch2 meningkat menjadi 100 Gb/inch2
  • 12. Magnetic grain vs Continuous magnetic  Magnetic grain merupakan teknologi penempatan bagian magnetis pada platter dimana bagian magnetis tersebut berbentuk titik-titik kecil  Dengan magnetics grain akan mengurangi ukuran tempat yang diperlukan oleh 1bit data.  Pada continuous magnetic terjadi bentuk Neel spikes yaitu pembagian daerah yang tidak rata (spikes)pada dua daerah magnetis yang berbeda polarisasinya.
  • 13. Metode Penyimpanan Magnetis pada platter  Longitudional Recording : Proses penyimpanan data dimana arah medan magnet yang digunakan untuk merepresentasikan bit adalah secara horisontal kekanan atau kekiri  Perpendicular Recording: Proses penyimpanan data terbaru dimana arah medan magnet yang digunakan untuk merepresentasikan bit adalah secara vertikal keatas atau kebawah sehingga bisa memperkecil ukuran fisis bit data
  • 14. Grafik perkembangan kepadatan data pada platter
  • 15. Pembagian Platter dalam harddisk  Silinder : Track pada semua permukaan platter harddisk yang memiliki jarak yang sama terhadap pemutar(spindle)  Track : Lingkaran-lingkaran kecil pada permukaan cakram tempat data disimpan  Sektor : Bagian-bagian kecil dari track yang dibagi secara radial dan biasanya dengan kapasitas 512 bytes
  • 16. Head  Merupakan bagian harddisk yang digunakan untuk membaca atau menulis data pada platter.  Ketika bekerja, heads melayang diatas permukaan platter sejauh kira-kira 3 nanometer dan pada teknologi baru akan terus berkurang agar memungkinkan kepadatan Microphotograph dari harddisk head . data yang lebih tinggi pada platter. Ukuran depan sekitar 0,3*1 mm. Bagian  Ketinggian heads terhadap platter oranye merupakan bagian yang bekerja untuk menulis/ membaca data dikontrol oleh desain air bearing yang dicetak pada permukaan slider yang menghadap ke platter.  Apabila head mengenai permukaan platter, maka hal itu bisa menggores permukaan magnetis platter dan merusak harddisk
  • 17. Perkembangan teknologi head  Ferrite head : Terbuat dari sepotong kecil material yang termagnetisasi berbentuk C bernama ferrite yang dililit oleh kabel coil.  Metal in Gap (MIG) head : head ferrit dengan sepotong kecil logam pada head gap yang bertugas mengkonsentrasikan medan magnet dan membolehkan head untuk membaca/tulis pada area lebih kecil.  Thin film head : Mirip dengan Ferrite head tetapi diproduksi menggunakan proses photolithographic sehingga menghasilkan head yang kecil dan bisa membaca/tulis pada area yang lebih kecil dibandingkan MIG. Kapasitas pada 1995 mencapai 5 GByte  Magnetoresistive(MR)read head (1996): Optimalisasi dari thin film head untuk menulis dengan memanfaatkan medan magnet untuk merubah resistansi dari material agar mudah ditulis dan MR head terpisah untuk membaca. Memanfaatkan Dikembangkan lagi menjadi Giant Magnetoresistive (GMR ) head.  Tunneling Magnetoresistive(TMR) head (2005) : teknologi terbaru MR yang memanfaatkan koil pemanas untuk mengubah bentuk bagian transduser dari head pada saat beroperasi.
  • 19. Teknologi GMR  Giant Magneto-Resistive Tech merupakan teknologi material masa kini  GMR menggunakan material TFI & anisotropic MR  Thn 1988 menggunakan MR tech dengan material nickel-iron alloys  Thn 1992 IBM berexperimen menggunakan GMR pertama kali  Thn 1997 harddisk komersil pertama menggunakan GMR buatan IBM  Areal Density GMR mencapai 4.1Gbits / in2 dengan sensor Material magnetis penyusun GMR thickness 0.04 micron  Skrg areal density GMR mencapai 10 Gbits / in2, sensor 0.02 micron
  • 20. Mekanisme GMR  Head terdiri dari 3 bagian, yaitu : shield, read solenoid, write solenoid  Write solenoid memiliki medan yg besar untuk membalik-balik polaritas magnetic pada material.  1 block bernilai 1 bit, arah polarisasi menentukan bit yang disimpan  Makin tinggi recording density, makin kecil physical size, makin kecil power Mekanisme read-write pada platter consumption, makin tinggi kecepatan Teknologi GMR recording, head makin ringan
  • 22. MEKANIK  Bagian mekanik dari harddisk adalah spindle motor dan actuator arm  Motor digunakan untuk memutar platter, actuator untuk menggerakkan head slider
  • 23. Head Slider  Merupakan tempat untuk head berada dan berfungsi untuk memegang head dan memastikan head pada posisi yang benar Kiri adalah penampang slider pada harddisk 5,25’’ kapasitas 40 MB dengan ferrite head. Kanan adalah penampang slider pada harddisk 3,25” kapasitas 3,2 GB dengan MR-head
  • 24. Head Arms  Merupakan sepotong logam tipis yang biasanya berbentuk segitiga dimana head sliders ditempatkan. Setiap read/write head memiliki satu Arms yang terhubung pada aktuator head untuk membentuk satu kesatuan. Artinya ketika aktuator bergerak, maka setiap head akan Gambar penampang head arms pada harddisk. Arms tidak berbentuk solid tapi berlubang untuk bergerak bersamaan secara mengurangi massa arms sehingga memungkinkan sinkron. Head tidak bisa bergerak pergerakan lebih cepat dan peningatan ketelitian. secara individu pada track yang berbeda.
  • 25. Head Actuator  Merupakan alat untuk memposisikan head arms ke tracks yang berbeda pada permukaan platter. Karena kecepatan mekanis lebih lambat dibandingkan elektronis, maka pergerakan aktuator sangat mempengaruhi kecepatan harddisk  Stepper motor merupakan aktuator harddisk generasi awal. Harddisk modern menggunakan servomotor sebagai aktuator. Penampang stepper motor pada harddisk Penampang servo motor pada harddisk
  • 26. Landing Zone  Karena sangat dekatnya jarak antara head dan permukaan disk, kontaminasi dari head read-write nya bisa menyebabkan head crash.  Head crash bisa disebabkan oleh electronic failure, a power failure yang tiba-tiba, physical shock, pemakaian dalam jangka waktu yang lama, korosi, platters dan heads yang dimanufaktur secara buruk.  Sistem spindle dari hard disk bergantung pada tekanan udara di dalam enclosure nya untuk menyangga head nya pada jarak yang tepat di atas perputaran platter. Untuk menjaga tekanan udara serta kondisi lingkungan tetap dalam jangkuan yang aman bagi operasional, hard disk drive sekarang ini dilengkapi dengan sensor temperatur dan breather hole untuk penjagaan tekanan udara.
  • 27. Landing Zones  Pada hard disk model lama, sudden power interruptions dan power failure menyebabkan hard disk mati dengan posisi head pada data zone yang berisiko kehilangan data. Biasanya diatasi dengan metode parking yang manual sebelum melakukan proses shut down.  Untuk mencegah hal tersebut, hard disk modern ketika powering down, memindahkan head nya ke landing zone (sebuah daerah pada platter yang biasanya terletak di diameter dalam yang biasanya tidak terdapat data dan biasa disebut juga dengan Contact Start/Stop Zone).
  • 28. HARDDISK LOGIC BOARD  Prosesor  mengatur interfacing sistem elektronik (mis : interrrupt, block transfer) dan penempatan mekanik pada track dan sector (mis : motor servo, voice coil pada arm).  ADC, DAC  mengubah sinyal digital menjadi tegangan untuk induksi magnetik dan sebaliknya  Data Cache  storage sementara untuk melakukan block transfer
  • 29. CACHE  Perbedaan kecepatan antara hard drive (mekanik) dengan harddisk interface (elektronik) merupakan alasan utama adanya internal buffer.  Merupakan storage sementara untuk melakukan block transfer  Static RAM dengan ukuran 256KB – 16MB  Cache mempercepat data transfer rate Write Cache pada Seagate Barracuda (4MB)
  • 30. File System Merupakan cara Sistem operasi dalam mengorganisasikan harddisk. Tabel beberapa sistem file yagn digunakan pada saat ini dan ukuran harddisk yang bisa ditangani
  • 31. FAT (File AlocationTable) file system  Pertama kali diperkenalkan oleh MS-DOS pada 1981. Fungsi dari FAT adalah untuk menyediakan pemetaan clusters(unit terkecil penyimpanan pada operating system) dan lokasi fisis dari data pada silinder, track dan sektor dalam bentuk pengalamatan yagn digunakan oleh harddisk kontroller.  FAT berisi setiap alamat dari cluster awal tiap file. Setiap cluster memiliki pointer kepada cluster selanjutnya dalam file itu atau petunjuk end of file yang berbentuk (0xFFFF).  Semakin kecil cluster maka pemakaian harddisk semakin efisien karena apabila satu cluster sudah dipesan oleh satu file maka file lain tidak bisa memakainya walaupun masih banyak yang kosong. Contoh sistem FAT dengan 3 file pada harddisk dimana file1.txt menempati cluster 2,3,dan 4, file2.txt menempati cluster 5,6,8 dan file3.txt menempati cluster 7
  • 32. NTFS  Adalah sistem file baru dari Windows NT  NTFS mengatur filenya dalam bentuk direktori dan file. Daftar file dalam suatu direktorinya tersusun terurut.  Pada FAT jika satu sektor terjadi kerusakan, maka rusaklah seluruh file sistemnya, akan tetapi NTFS tidak demikian, karena memiliki kemampuan untuk memperbaiki file yang rusak.  NTFS memiliki kelemahan yaitu jika terjadi kegagalan pada komputer (karena listrik mati, problem OS, dll) dan sistem file belum sempat menulis datanya ke hard disk, maka kerusakan pada sistem file akan sukar diperbaiki.  Untuk mengatasi kelemahan NTFS tersebut, NTFS mengikuti model database. Transaksi – transaksi terhadap sistem file tercatat dalam suatu transaksi. Jika terjadi kerusakan maka perbubahan sistem dapat
  • 33. Perbandingan FAT dan NTFS Sistem File FAT NTFS Nama file/direktori 8 titik 3 255 karakter Max. besar file 4 GB (232 B) 4 GB (232 B) Max. besar partisi 540 MB 2,1 GB Atribut Dasar Lebih extended Struktur direktori Link list B-tree Dapat dimanipulasi oleh DOS, OS/2, Win 98 Win NT
  • 34. PERFORMANSI  Kapasitas  Banyaknya data yang dapat disimpan. Kapasitas = track / platter(surface) * sector / track * byte / sector Kapasitas bergantung pada areal density dari platter juga.  Seek time  waktu yang diperlukan head untuk menemukan physical location pada platter  Rotational Latency  waktu yang diperlukan oleh suatu sector yg diakses untuk menempatkan diri dibawah head  Command Processing Overhead  Average Access time  waktu antara request sampai data diberikan oleh harddisk. Access time = seek + latency + overhead Performance harddisk modern  Maxtor 7B300S0 MaXLine III  300GB, 7200rpm, SATA/150, 16MB cache, average seek time < 9.0ms  Seagate Technology ST373453LW Cheetah  73GB, Ultra320 SCSI, 15000rpm, average seek time = 3.6ms
  • 35. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan Harddisk  Kecepatan Putaran  Jumlah Sectors per Track  Seek time / head switch time / cylinder switch time  Waktu Akses Data  Besar cache dalam Harddisk  Cara pengorganisasian data pada Harddisk  Kecepatan transfer Data  Jenis Interface(EIDE/SCSI)