1. 1
MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN
PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN
PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Dosen Pengampu : Dr. Sulton Djasmi
Disusun Oleh:
KELOMPOK 9
Royadi Irwansyah (1513033035)
Elliyen Sutrisna (1513033057)
Sukmawati (1513033061)
Suciana (1513033058)
Zahra Qurrotun’aini (1513033056)
Novri Rahman (1513033060)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada dasarnya pendidikan diselenggarakan untuk menumbuhkan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada masing-masing peserta didik.
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjelaskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan pada hakikatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu peserta
didik untuk menjadi pintar dan menjadi baik untuk mampu berinteraksi dalam
masyarakat. Menjadikan peserta didik pintar boleh jadi mudah melakukannya,
tetapi menjadikan peserta didik agar menjadi orang yang baik (berkarakter)
tampaknya jauh lebih sulit.
Kepala Sekolah merupakan jabatan tertinggi pada suatu jenjang pendidikan
prasekolah, SD, SMP, SMA atau jenjang yang sederajat. Memang tidak semua
orang dapat menempati posisi tersebut, perlu adanya seseorang dengan jiwa
pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memegang kendali
kepemimpinan sebagai kepala sekolah. Posisi tersebut bukanlah hanya sekedar
formalitas yang dapat ditempati oleh sembarang orang, namun dibutuhkan
keahlian dan kompetensi khusus yang secara mutlak harus dimiliki oleh
seseorang yang berada pada posisi tersebut.
Keberhasilan organisasi sekolah banyak ditentukan oleh kepemimpinan kepala
sekolah dalam menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan adalah
seperangkat sikap dan perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan posisinya
dalam organisasi (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2007). Peranan tidak
3. 3
hanya menunjukkan tugas dan hak, tapi juga mencerminkan tanggung jawab
dan wewenang dalam organisasi. Berbicara peranan kepala sekolah tentu tidak
lepas dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13
Tahun 2007, dimana Permendiknas ini berada di bawah dua payung hukum
yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang telah dirubah menjadi PP Nomor 32 Tahun
2013. Kepala sekolah sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007
harus memenuhi dua aspek, yaitu kualifikasi dan kompetensi. Kompetensi
terdiri dari kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
sosial.
1.2.Rumusan Masalah
1. Jelaskan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu
pendidikan ?
2. Apa tugas kepemimpinan kepala sekolah ?
3. Jelaskan peran kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan ?
4. Jelaskan beberapa peran kepala sekolah dalam mutu pendidikan ?
1.3.Tujuan
Untuk mengetahui peran-peran Kepala Sekolah di dunia Pendidikan.
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam peningkatan mutu
Pendidikan
Definisi umum kepemimpinan yaitu kemampuan dan kesiapan yang
dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak,
menuntun agar ia menerima pengaruh itu selanjutnya berbuat sesuatu yang
dapat membantu pencapaian suatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu.
Kepemimpinan juga bisa didefinisikan sebagai pengajuan suatu struktur
atau prosedur baru untuk mencapai tujuan organisasi atau untuk mengubah
tujuan organisasi (Lipham, 1985).
Sedangkan Soetopo, (2010) menyatakan kepemimpinan adalah suatu
kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga
tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Unsur-unsur yang
terlibat dalam situasi kepemimpinan adalah orang yang dapat
mempengaruhi orang lain disuatu pihak, orang yang dapat mempengaruhi
dilain pihak, adanya maksud atau tujuan tertentu yang hendak dicapai,
adanya serangkaian tindakan tertentu untuk mempengaruhi dan untuk
mencapai maksud atau tujuan tersebut.
Untuk mengetahui konsep kepemimpinan dalam perspektif yang lebih luas
dan mendalam maka perlu diuraikan beberapa pandangan para ahli dalam
mengkaji dan menganalisis kepemimpinan.
Secara epistimologi kepemimpinan berasal dari kata dasar Pemimpin.
Yang dalam bahasa inggris Leadership yang artinya adalah
Kepemimpinan, sedangkan akar katanya dari to lead yang artinya antara
5. 5
lain adalah, bergerak lebih awal, berjalan diawal, mengambil langkah
awal, berbuat paling dulu, bergerak lebih awal, berjalan diawal,
mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, memelopori, mengarahkan
pikiran-pikiran orang lain, membimbing, menuntun, dan menggerakkan
orang lain melalui pengaruhnya.
Dalam dunia pendidikan tanggung jawab personel disertai dengan rasa
ikhlas, sehingga personil tidak merasa dipaksa atau ditekan, pendapat lain
menyatakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah segenap kegiatan
dalam usaha mempengaruhi personel di lingkungan pendidikan pada
situasi tertentu agar mereka melalui usaha kerja sama, mau bekerja dengan
penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya tujuan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan kepemimpinan merupakan proses
mempengaruhi orang lain untuk mengambil langkah-langkah atau tindakan
menuju sasasaran bersama. Oleh karena itu kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Purwanti 2013:212) Dari beberapa pengertian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan itu adalah suatu proses
mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam situasi tertentu
untuk tujuan bersama.
Artinya terjadi proses interaksi antara pemimpin, yang dipimpin, dan
situasi. Pemimpin didalam dunia pendidikan terutama disekolah disebut
kepala sekolah. Kepala Sekolah adalah guru yang mendapat tugas
tambahan untuk menyelenggarakan pendidikan di Sekolah Mendikbud no
054 1996) satu faktor yang dapat mewujudkan Visi, Misi, tujuan dan
sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara
terencana dan bertahab. Oleh sebab itu seorang kepala sekolah dituntut
untuk memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang tangguh
agar dapat mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu
pendidikan hal ini untuk meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan.
6. 6
Pemberdayaan kepala sekolah ini dapat dilakukan antara lain dengan
melalui kebijakan- kebijakan pemerintah yang lebih memberikan
kesempatan, kewenangan serta otonomi yang luas kepada kepala sekolah,
hal ini bertujuan untuk menggali, mengelola, dan mengembangkan,
mengelola, dan mengembangkan sumber-sumber daya lain, serta
mengambil prakarsa dan kebijakan-kebijakan penting yang diperlukan
oleh sekolah. Dengan lahirnya UU No. 32 tahun 2004 membawa implikasi
juga dalam dunia pendidikan, yaitu adanya desentralisasi pendidikan,
Yakni pendelegasian atau pelimpahan wewenang atau kekuasaan dari
pimpinan atau atasan ketingkat bawahan dalam suatu organisasi.
Kepala sekolah sebagai seorang pimpinan di sekolah akan dapat mengelola
pendidikan dengan baik dan bertanggungjawab apabila memiliki
wewenang penuh untuk mengurus segala hal yang menjadi urusan
rumahtangganya. Dengan mendapatkan otonomi kepala sekolah akan
berusaha semaksimal mungkin dalam ningkatkan mutu pendidikan
disekolahnya. Dengan demikian, kepemimpinan seharusnya melekat pada
diri pemimpin dalam wujud kepribadian dan kesanggupan atau Total
Quality Management penting dalam TQM. Dikatakan bahwa, pemimpin
yang efektif menurut konsep TQM adalah pemimpin yang sensitif atau
peka terhadap adanya perubahan dan pemimpin yang melakukan
pekerjaannya secara terfokus.
Dalam konsep TQM, memimpin berarti menentukan hal-hal yang tepat
untuk dikerjakan, menciptakan dinamika organisasi yang dikehendaki agar
semua orang memberikan komitmen, bekerja dengan semangat dan
antusias untuk mewujudkan hal-hal yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku bawahan untuk mencapai tujuan,
7. 7
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Oleh
karena, kepemimpinan pada hakekatnya adalah,
a. Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
b. Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan,
kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat untuk
mencapai tujuan bersama;
c. Kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi, dan mengarahkan
tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan
d. Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi tertentu;
e. Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan
2.2. Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Mengemban amanah sebagai kepala sekolah memang tidak ringan, karena ia
harus mewakafkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kepentingan yang
lebih besar. Blumberg & Greenfield (2002) menyatakan tugas kepala sekolah
tidak hanya memberi layanan saja, melainkan juga memastikan aktifitas
sekolah secara lancar dan terus-menerus dengan harmonisasi yang baik.
Seorang kepala sekolah harus mampu membantu masyarakat sekolah
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan. Adapun tindakan pemimpin yang
diperlukan untuk membantu perumusan tujuan pendidikan adalah
memperjelas nilai-nilai dan pandangan-pandangan masyarakat terhadap
pendidikan, memberikan dasar rasional bagi persetujuan mengenai tujuan-
tujuan operasional dan usaha-usaha untuk mencapainya, dan memperjelas
peranan pihak luar yang dapat dilibatkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kepala sekolah juga harus memantau proses pembelajaran dan
mengembangkan efektivitas yang lebih besar dalam pembelajaran. Kepala
sekolah juga harus memiliki kompetensi untuk bergaul secara efektif dengan
berbagai potensi dalam stafnya.
8. 8
Kepala sekolah dapat membantu kemajuan pembelajaran melalui: inisiatif
mencari penjelasan secara terus-menerus, mengusahakan penerimaan tujuan-
tujuan pendidikan, menggunakan konsep perubahan yang sesuai, membuat
proses pembelajaran menjadi pusat dari semua usaha organisasi dan membuat
sarana yang memadai untuk perubahan lembaga maupun individual.
Meskipun dalam pelaksanaan tugas sebagai pimpinan tertinggi di sekolah
dibantu oleh wakil-wakilnya, namun seorang kepala sekolah harus tetap
mampu membangun suatu unit organisasi yang produktif. Pemimpin bukan
hanya menjalankan tugas-tugas administrasi, ia dituntut untuk membina
hubungan antar personil secara harmonis. Kerjasama adalah suatu hal yang
penting guna membangun suatu unit organisasi yang produktif.
2.2. Peran Kepala Sekolah dalam peningkatan mutu Pendidikan
a. Pengertian Peran Kepala Sekolah
Dalam bahasa Inggris peran 1672) tingkah yang diharapkan dimiliki oleh
orang yang berkedudukan dimasyarakat. diatas yang dimaksud adalah
peran atau tugas kepala sekolah. Kepala sekolah terdiri dari kata ”kepala
dan sekolah”. Kata kepala dapat diartikan ”ketua atau pemimpin” dalam
suatu organisasi atau sebuah lembaga, sedang ”sekolah” adalah sebuah
lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.
1988:420).
Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang
tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana
9. 9
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan siswa yang
menerima pelajaran. Digambarkan bahwa peran kepala sekolah adalah
tugas seorang tenaga fungsional guru dalam memimpin sekolah dimana
diselenggarakan proses kegiatan pembelajaran sehingga terjadi pelajaran.
b. Peran Kepala Sekolah
Menurut Wahjosumijo Kepala Sekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang paling berperan penting dalam
meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan. Kepala Sekolah adalah
seorang tenaga fungsional guru, yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah dimana diselenggarakannya proses belajar mengajar,
atau tempat dimana terjadi interaksi antara seorang guru dengan murid
dalam proses belajar mengajar
Pendapat Mulyasa, perspektif kedepan mengisyaratkan bahwa Kepala
Sekolah juga harus mampu berperan sebagai figur dan mediator.
c. Beberapa peran kepala sekolah antara lain:
1. Kepala Sekolah sebagai pemimpin
Sebagai seorang pemimpin tertinggi di sekolah yang di pimpinnya,
pola kepemimpinan akan sangatlah berpengaruh bahkan
menentukan terhadap kemajuan sekolah. Kepemimpinan kepala
sekolah adalah suatu cara atau usaha kepala sekolah dalam
memengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan
menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain
yang terkait untuk bekerja dan berperan dalam rangka mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
10. 10
Kedudukan kepala sekolah adalah sebagai seorang pemimpin
tertinggi di sekolahan yang harus membawahi, mengayomi, semua
sumber manusia yang ada di sekolahan. Oleh karena itu seorang
kepala sekolah adalah sebagai penaggung jawab terhadap
pelaksanaan keseluruhan proses pendidikan di sekolah yang
dilakukan oleh seluruh warga sekolah. dan sebagai seorang
pemimpin kepala sekolah dituntut untuk mengupayakan proses
pendidikan secara efektif dan efisien.
Dalam menjalankan tugasnya seorang kepala sekolah hendaknya
memiliki prinsip-prinsip kepemimpinan antara lain: Konstruktif,
kreatif, partisipatif, kooperatif, delegatif, integrative, rasional, dan
objektif. Kepala Sekolah adalah pemimpin pendidikan yang
memiliki peran yang sangat besar, terutama dalam
mengembangkan mutu pendidikan disekolah.
Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang harmonis, minat
terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang
menyenangkan, dan pengembangan mutu professional diantara
guru , banyak di tentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala
sekolah. dengan demikian maka kepemimpinan seorang kepala
sekolah adalah salah satu kunci faktor dalam penentu keberhasilan
sekolah dalam mencapai tujuannya.
2. Kepala Sekolah Sebagai Pendidik
11. 11
Sebagai seorang pendidik seorang kepala sekolah harus mampu
menanamkan, memajukan dan meningkatkan empat macam nilai
antara lain :
a. Mental, yakni hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak
manusia
b. Moral, ajakan baik buruk mengenai perbuatan, sikap dan
kewajiban atau moral.
c. Fisik, yang berkaitab dengan jasmanian atau badan, kesehatan, dan
penampilan secara lahiriah.
d. Artistic, yang berkaitan dengan kepekaan terhadap seni dan
keindahan,
Dua hal yang perlu diperhatikan oleh seorang kepala sekolah
sebagi seorang pendidik, yang pertama adalah sasaran, yakni
kepada siapakah perilaku pendidik itu diarahkan, dalam hal ini ada
tiga yang menjadi sasaran utama yakni, guru atau tenaga
fungsional yang lain, tenaga administrativ didik, selain itu ada
juga organisasi orang tua, organisasi siswa dan guru. kedua
bagaimana peranan pendidikan itu dilaksanakan.
3. Peran kepala sekolah sebagai seorang manajer
Kepala sekolah harus mampu menciptakan kerjasama dalam
meningkatkan kinerja guru di sekolahan. Seorang kepala sekolah
harus mementingkan kerjasama dengan guru dan pihak lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Sebagai seorang manajer seorang kepala sekolah haruslah mau dan
mampu mendayagunakan seluruh sumberdaya sekolah dalam
upaya meningkatkan visi, misi dan mencapai tujuan. Seorang
kepala sekolah mewajibkan setiap guru mata pelajaran harus
melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada standar
12. 12
kelulusan dan melaksnakan musyawarah guru matapelajaran yang
ada di sekolahan.
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah memiliki peranan yang
sangat kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan
menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang berada di
sekolahan. Selain itu juga harus mampu merencanakan setiap
tindakan yang akan diterapkan di sekolah. sebab semua kegiatan
sekolah bisa, karena direncanakan dengan matang, kepala sekolah
yang dibantu wali kelas dan guru-guru selalu mengadakan
musyawarah bersama untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang mungkin terjadi di sekolah selama proses belajar mengajar.
4. Kepala Sekolah sebagai Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab
terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di
sekolahnya. Oleh karena itu dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, ia harus mampu menguasai tugas dan melaksanakannya
dengan baik. Sebagai seorang administrator maka kepala sekolah harus
melaksanakan fungsi manajemen, baik dalam perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap organisasi yang
dipimpinnya.
Bentuk aktivitas kepala sekolah dalam menjalankan tugas pelaksanaan
fungsi-fungsi tersebut adalah dengan menerapkan dalam kegiatan-
kegiatan sekolah yang dipimpinnya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain
membuat program semester, program tahunan, menyusun organisasi
sekolah, melaksanakan pengoordinasian dan pengarahan, dan pengelolaan
kepegawaian dan pengawasan terhadap semua sumber dayayang ada di
sekolah tersebut. Dalam melaksanakan peranannya sebagai administrator,
kepala sekolah mempunyai fungsi-fungsi pokok operasional yang menjadi
13. 13
tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan
sekolahnya.
Sebagai seorang administrator berati bahwa seorang kepala sekolah
haruslah mampu mengusai dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
antara lain adalah membuat perencanaan, misalnya menyusun program
tahunan yang mencakup program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian,
keuanagan, dan menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
Perencanaan ini selanjutnya dituangkan dalam rencana tahunan sekolah
yang kemudian dijabarkan dalam program semester.
Sebagai seorang administrator seorang kepala sekolah di tuntut dalam
memahami dan mengelola kurikulum, adaministrasi peserta didik,
administrasi sarana dan prasarana dan administrasi kearsipan. Kegiatan
tersebut perlu dilakukan secara efektif agar administrasi sekolah tertata
dan terlaksana dengan baik. Selain hal tersebut diatas juga berkenaan
dengan keuangan, masalah keuangan adalah masalah yang peka. Oleh
karena dalam mengelola bidang ini seorang kepala sekolah haruslah hati-
hati, jujur dan terbuka hal ini bertujuan agar agar tidak timbul kecurigaan
baik dari staf maupun masyarakat atau orang tua siswa.
5. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, kepala sekolah adalah
administrator sekaligus supervisor. Karena itu tugasnya adalah membina
dan mengembangkan staf agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya. Peranan kepala sekolah sebagai supervisor meliputi tugas dan
tanggung-jawab dalam memantau, membina dan memperbaiki kegiatan
belajar-mengajar di sekolahnya. Untuk itu kepala sekolah harus menguasai
dengan baik hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar-mengajar,
misalnya perangkat mengajar, metode, teknik evaluasi, kurikulum, dan
sejenisnya.
14. 14
Sebagaimana disebutkan di atas, supervisi berfungsi untuk membantu,
memperbaiki, memberi dukungan, dan mendorong ke arah pengembangan
profesi guru. Jika ditinjau dari fungsinya, maka peranan supervisi itu akan
tampak pada kinerja supervisor dalam melaksanakan tugas. Banyak
pendapat dari para ahli tentang peranan supervisi, salah satunya adalah
pendapat Oliva yang dikutip oleh Sahertian (2000;25) yang menyatakan
bahwa, peranan supervisi dapat dipandang sebagai: (1) koordinator, (2)
konsultan, (3) pemimpin kelompok, dan (4) evaluator.
1. Sebagai koordinator, supervisor harus dapat mengkoordinasikan semua
program belajar mengajar, tugas-tugas anggota staf dan berbagai kegiatan
yang berbeda-beda diantara guru-guru. Sebagai contoh adalah dalam
mengkoordinasikan tugas mengajar satu mata pelajaran yang dibina oleh
beberapa guru.
2. Sebagai konsultan, supervisor harus dapat memberi bantuan, serta
dapat memberikan konsultasi masalah yang dialami oleh para guru
baiksecara individu maupun secara kelompok. Misalnya dalam mengatasi
anak yang kesulitan dalam belajar, yang menyebabkan guru sendiri sulit
mengatasi tatap muka dalam kelas.
3. Sebagai pemimpin kelompok, supervisor harus dapat memimpin
sejumlah taf (guru) dalam mengembangkan potensi kelompok, pada saat
mengembangkan kurikulum, materi pelajaran, dan kebutuhan profesional
guru secara bersama. Sebagai pemimpin kelompok supervisor harus dapat
mengembangkan keterampilan dan kiat-kiat dalam penyelesaian tugas
dan pekerjaannya.
4. Sebagai evaluator, supervisor harus dapat membantu guru-guru dalam
menilai (mengevaluasi) hasil proses belajar-mengajar, dan dapat menilai
kurikulum yang sedang dikembangkan. Disamping itu, supervisor harus
dapat membantu guru agar dapat belajar menatap dirinya sendiri atau
mengevaluasi diri sendiri.
15. 15
Dengan memperhatikan ke empat peranan supervisi tersebut di atas, maka
dapat dikatakan bahwa pada dasarnya peranan supervisi adalah merupakan
tugas supervisor yang berhubungan dengan kegiatan pengajaran. Intinya
adalah supervisor bertugas untuk memberikan pelayanan dengan cara
membantu, membina, membimbing dan memotivasi kepada guru untuk
menjadi tenaga yang profesional dalam menjalankan tugasnya mengajar.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka tugas supervisor harus
dilaksanakan secara kontinyu dan sungguh-sungguh. Salah satu supervisor
yang dapat melakukan tugas ini adalah kepala sekolah, dengan alasan bahwa
kepala sekolah mempunyai banyak waktu di sekolah sehingga dapat
memberikan pelayanan supervisi setiap saat kepada guru yang membutuhkan.
Dalam melaksanakan peranannya kepala sekolah dituntut untuk lebih dekat
dengan guru-guru, ramah, komunikatif dan jangan sampai guru merasa tidak
nyaman dengan kehadirannya. Selaku supervisor, kepala sekolah harus
profesional dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan bantuan
konsultasi kepada guru dan harus mampu menggerakkan guru tersebut untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
5. Kepala Sekolah Sebagai Inovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala
sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang
harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan
setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan
sekolah, dan mengembangkan model model pembelajaran yang inofatif.
Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara cara ia
melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif,
rasional, objektif, pragmatis, keteladanan
16. 16
6. Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Sebagai seorang motivator berarti bahwa seorang kepala sekolah haruslah
mampu memberikan dorongankepada seluruh guru atau pegawai agar aktif
dan mampu menjalankan pekerjaannya sesuai dengan metode dan
prosedur yang telah ditetapkan. Dengan motivasi ini seorang guru atau
pegawai akan merasa mendapatkan dorongan atau semangat. Oleh karena
itu seorang kepala sekolah haruslah memiliki strategi yang tepat dan
mengetahui bagaimana memotivasi atau memberikan dorongan kepada
guru atau pegawai agar dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa
tanggung jawab serta mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.
Seorang kepala sekolah haruslah mampu membangun motivasi kerja bagi
seluruh guru,karyawan, dan berbagai pihak yang terlibat di sekolah.
kemampuan seorang kepala sekolah dalam membangun motivasi yang
baik akan membangun produktivitas organisasi dan meningkatkan
efisiensi kerja. Dengan motivasi yang tinggi dan didukung dengan
kemampuan guru dan karyawan yang memadai akan memacu kerja
lembaga secara keseluruhan. Karena kemampuan membangun dan
memotivasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan performa dan
produktivitas kerja.
17. 17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan pada hakikatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu peserta
didik untuk menjadi pintar dan menjadi baik untuk mampu berinteraksi
dalam masyarakat. Menjadikan peserta didik pintar boleh jadi mudah
melakukannya, tetapi menjadikan peserta didik agar menjadi orang yang
baik (berkarakter) tampaknya jauh lebih sulit.
Kepemimpinan kepala sekolah yang konsisten akan aturan yang berlaku
besar sekali pengaruhnya terhadap peningkatan mutu di sekolah dengan
catatan adanya interaksi antara kepala sekolah dan guru serta para
orangtua saling menunjang dan mengisi masing-masing konsisten dan
tanggung jawab atas hak dan kewajibannya sehingga tercipta situasi dan
kondisi yang diinginkan.
Seorang kepala sekolah harus mampu membantu masyarakat sekolah
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan. Adapun tindakan pemimpin yang
diperlukan untuk membantu perumusan tujuan pendidikan adalah
memperjelas nilai-nilai dan pandangan-pandangan masyarakat terhadap
pendidikan, memberikan dasar rasional bagi persetujuan mengenai tujuan-
tujuan operasional dan usaha-usaha untuk mencapainya, dan memperjelas
peranan pihak luar yang dapat dilibatkan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang
tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan siswa yang
menerima pelajaran.
18. 18
DAFTAR PUSTAKA
Masykuri,Ali.2015. Tesis, Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Peningkatan Mutu Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di Smp Islam Terpadu
Nur Hidayah Surakarta Tahun 2015. Surakarta. IAIN Surakarta
www.pdf.tesis20full.com ( di akses, 10 April 2017, 13.00 )
Yuliana, Lia.2007. Jurnal Managemen Pendidikan No.02/Th III/Oktober/2007.
Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Kematangan
Profesional Guru. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta
www. 3616-9338-1-SM.pdf.com ( di akses, 10 April 2017, 14.00 )
https://intanrumapea.wordpress.com/2012/02/09/tugas-dan-peranan-kepala-
sekolah/ ( di akses, 10 April 2017, 14.30 )
https://yesisaadah84.wordpress.com/tugas-sim-pendidikan-3/tugas-kepala-
sekolah-dan-guru/ ( di akses, 10 April 2017, 14.40 )
http://rumahbuku.weebly.com/bangku-iii/kepala-sekolah-dalam-inovasi-
manajemen-pendidikan. ( di akses, 10 April 2017, 14.50 )