1. RESENSI ARTIKEL JURNAL
Pendidikan Agama Islam
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Metodologi Penelitian”
Dosen Pengampu:
Nurul Faqih Isro’i, M.pd
Di tulis Oleh:
Siti rogayah (1811202)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2019
2. RESENSI ARTIKEL JURNAL
Judul: Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam
Penulis dan sumber: Nur Ainiyah jurnal al-ulum volume 13
http//unnes.journal.com
Keywords: pendidikan karakter, pendidikan agama Islam
Sinopsis: didalam artikel ini dituliskan bahwa pendidikan karakter menjadi isu
penting didalam dunia pendidikan akhir-akhir ini. budi pekerti luhur, kesantunan,
dan religiusitas yang dijunjung tinggi dan menjadi budaya bangsa Indonesia
selama ini seakan-akan menjadi terasa asing dan jarang ditemui ditengah-tengah
masyarakat. Kondisi ini akan menjadi lebih parah lagi jika pemerintah tidak
segera mengupayakan program-program perbaikan baik yang jangka panjang
maupun jangka pendek. Pendidikan karakter ini menjadi sebuah jawaban yang
tepat atas permasalahan-permasalahan yang telah disebut diatas dan sekolah
sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu
mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pendidikan
karakter disekolah adalah mengoptimalkan pembelajaran pendidikan agama Islam
disekolah untuk membentuk karater para peserta didik. Pendidikan agama islam
ini sangat berperan dalam pembentukan karakter para peserta didik. Pendidikan
agama Islam diharapakan bisa menghasilkan manusia yang selalu berupaya
menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup
beberapa hal yaitu etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan. Istilah karakter ini sendiri dihubungkan dan dipertukarkan dengan
istilah etika, akhlak, atau nilai, dan berkaitan dengan kekuatan moral. Dengan
demikian pendidikan karakter dapat menjadi alat untuk mengembangkan nilai
budaya dan karakter bangsa pada peserta didik. Disini dijelaskan bahwa
pendidikan karakter bukan hanya berupa materi dan teori yang hanya bisa dicatat
atau dihafalkan, melainkan sebuah pembelajaran yang teraplikasi dalam semua
kegiatan peserta didik disekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga
dengan proses pembiasaan, keteladanan, dan dilakukan secara kesinambungan.
Oleh karena itu keberhasilan pendidikan karakter ini bisa menjadi tanggung jawab
sekolah, lingkungan masyarakat, dan orang tua dari peserta didik itu sendiri.
3. Konsep pendidikan karakter ini sendiri sebenarnya sudah ada pada zaman
Rasulullah SAW. Hal ini dapat terbukti dari perintah Allah bahwa tugas pertama
dan utama Rasulullah adalah sebagai penyempurna akhlak bagi umatnya. Dengan
adanya pendidikan agama Islam disekolah diharapkan dapat membantu
pembentukan karakter para peserta didik, pemberian pengetahuan tentang akidah
disekolah dapat menjadikan kepribadian peserta didik yang agamis dan
berpengatahuan tinggi, serta dapat menjadi pribadi yang tauladan. Penanaman
karakter pada anak memang sangat penting, karena bangsa ini perlu generasi yang
berkarakter agamis. Oleh sebab itu pendidikan agama Islam disekolah sangat
penting untuk diterapkan.
Keunggulan: menurut saya penjelasan penulis terkait pendidikan karakter yang
dibentuk melalui pendidikan agama Islam ini sangat baik, karena dapat menjadi
pengetahuan bagi peserta didik dan dapat membentuk perilaku peserta didik
sesuai dengan akhlak yang Islami, karena anak zaman sekarang sangat minim
tentang pengetahuan agama, jadi dengan adanya pendidikan agama Islam
disekolah diharapkan mampu membentuk karakter para peserta didik untuk
menjadi lebih baik lagi, menjadi pribadi yang santun dan hormat terhadap orang
tua dan guru, dan menjadi generasi penerus bangsa yang kaya akan pengetahuan
agama, dan dapat menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana sesuai perintah
agama, Serta memiliki karakter yang baik dan bisa bermanfaat bagi semua.
Kelemahan: didalam jurnal ini penulis menyebutkan bahwa guru harus merubah
cara pembelajaran agar peserta didik mampu merubah karakter sesuai dengan
tuntutan agama, tetapi penulis tidak menyebutkan metode apa atau cara apa yang
tepat digunakan untuk pembentukan karakter para peserta didik.
Saran: menurut saya perlu ditambahkan sedikit mengenai metode apa yang baik
dan tepat untuk digunakan dalam membentuk karakter para peserta didik, karena
pada umumnya jika hanya materi dan teori yang diberikan menurut saya tidak
terlalu efektif dalam pembentukan suatu karakter peserta didik, jadi sebaiknya
seorang guru harus mempunyai metode atau cara yang tepat untuk mengajar dan
membentuk karakter para peserta didik.
Rekomendasi: saya merekomendasikan sebuah metode yang dapat membentuk
karakter peserta didik yaitu sebaiknya hal yang tidak monoton bagi peserta didik
seperti misalnya kita memberikan teori atau materi kepada peserta didik kemudian
kita bisa langsung mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari melalui cara
yang tidak monoton, misalanya seperti metode belajar sambil bermain agar
peserta didik tidak bosan, bermain disini bisa kita jadikan sebagai alat untuk
menghilangkan kebosanan pada para peserta didik, namun inti dari pembentukan
karakter tetap harus kita prioritaskan, jadi kita bisa menyeimbangkan keduanya.