Departemen Advokasi dan Komunikasi (ADVOKOM) di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) um Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)
Departemen Advokasi dan Komunikasi (ADVOKOM) di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) um Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)
1. MAKALAH
TUJUAN DAN DASAR HUKUM DAKWAH DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS
Dibuat untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu: Ema Hidayanti, Sos. I., M.S.I
Disusun oleh :
1. ROMI ALFARIZ (1501046036)
2. Ainsyani siti noor halimah (1501046035)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2016
2. T u j u a n D a n D a s a r H u k u m D a k w a h | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang.
Dakwah merupakan bagian dari tugas suci umat islam. Kegiatan dakwah apapun bentuk
dan konteksnya akan dibutuhkan oleh umat manusia dalam rangka menumbuhkan dan
mewujudkan kesalehan individual dan kesalehan sosial, yaitu pribadi yang memiliki kasih
sayang terhadap sesamanya dan mewujudkan tatanan masyarakat marhamah yang dilandasi
oleh kebenaran tauhid, persamaan derajat, semangat persaudaraan, kesasaran akan arti
penting kesejahteraan bersama, dan penegakan keadilan ditengah-tengah kehidupan
masyarakat.
Nabi muhammad adalah salah satu contoh yang tidak pernah henti-hentinya disakiti oleh
orang-orang musyrik dalam berdakwah. Beliau merasakan bermacam-macam musibah,
pendustaan, perlawanan, penolakan, ejekan dan makian, tuduhan sebagai tukang sihir, dukun,
ahli syair, bahkan orang gila yang suka memecah belah ikatan kekerabatan, hingga akhirnya
beliau diusir dari tanah kelahirannnya dan diperangi. Beliau pun diuji dengan kesombongan
para pembesar yang sewenang-wenang. Bualan orang-orang yang bengis, keburukan adab
orang-orang arab badui, kebanggan diri para saudagar, kedengkian orang-orang yahudi,
makar orang-orang yang munafik, dan lambatnnya sambutan orang banyak.
2. Rumusan masalah.
a. Apa tujuan dakwah ?
b. Apa dasar hukum dakwah dalam Al-Qur’an dan Hadits ?
3. Tujuan penulisan
a. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Dakwah.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang bagaimana tujuan
dan dasar hukum dakwah dalam Al-Qur’an dan Hadits.
3. T u j u a n D a n D a s a r H u k u m D a k w a h | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Dakwah
Tujuan merupakan salah satu faktor yang paling penting dan sentral dalam proses
dakwah. Pada tujuan itulah dilandaskan segenap tindakan dalam rangka usaha kerja dakwah,
demikian pula tujuan juga menjadi dasar bagi penentuan sasaran dan strategi atau
kebijaksanaan serta langkah-langkah operasional dakwah. Karena itu, tujuan merupakan
pedoman yang harus diperhatikan dalam proses penyelenggaraan dakwah. Dan salah satu
tujuan dakwah antara lain:
Sebagai transformasi sikap kemanusiaan (attitude of humanity transformation).
Untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan, dan pengenalan
terhadap ajaran agama yang dibawa oleh para juru dakwah.
Untuk mempertegas fungsi hidup manusia dimuka bumi ini, yang tidak lain adalah
untuk mengabdi dan menyembah Allah semata.
Menurut Al-Qur’an, salah satu tujuan dakwah terdapat dalam surat Yusuf ayat 108 dan
surat Ibrahim ayat 1:
ْﻲﯿِﻠْﯿِﺒَﺳ ِهِﺬَھ ُْﻞﻗَْﻦﯿِﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َِﻦﻣَﺎﻧَاَﺎﻣَو ِ ّﷲ ََﺎنﺤْﺒُﺳَو ِْﻲﻨَﻌَﺒﱠﺗا ِﻦَﻣَوَﺎﻧَا ٍةَﺮْﯿِﺼَﺑ َﻲﻠَﻋ ِﷲ َﻲﻟِاُْﻮﻋْدَا)108(
Artinya: katakanlah: inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, maha suci Allah, dan
Aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik. (surah yusuf ayat:108) (depag RI,
2005:230).
ِﺰَﻌْﻟا ِطَﺮِﺻ َﻲﻟِا ْﻢِﮭﱢﺑَر ِنْذِﺎِﺑ ِرْﱡﻮﻨاﻟ َﻲﻟِا ِﺖَﻤُﻠﱡﻈاﻟ َِﻦﻣ َﱠﺎسﻨاﻟ َجِﺮُْﺨﺘِﻟ َﻚْﯿَﻟِا ُﮫَﻨْﻟَﺰْﻧَا ٌَﺐﺘِﻛ اﻟﺮِﺪْﯿِﻤَﺤْﻟاِﺰْﯾ)1(
Artinya: Alif, laam raa; (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan
izin tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji
(Q.S. ibrahim ayat: 1) (depag RI, 2005:254)
B. Dasar Hukum Dakwah Dalam Al-Qur’an Dan Al-Hadits
4. T u j u a n D a n D a s a r H u k u m D a k w a h | 3
Islam telah menempuh jalan yang paling indah untuk sampai kedalam jiwa manusia
dengan cara petunjuk, dakwah kepada Iman dengan Hikmah dan ajaran yang baik. Ayat-ayat
dan Hadits menjadi saksi1
seperti dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104:
ٌﺔﱠﻣُا ْﻢُﻜْﻨﱢﻣ ُْﻦﻜَﺘْﻟَوِفُْوﺮْﻌَﻤْﻟِﺎﺑ َنُْوﺮُﻣْﺄَﯾَو ِﺮْﯿَﺨْﻟا َﻲﻟِا َنُْﻮﻋْﺪَﯾَوَﯾْﻨَﮭْﻮَنَﻋِﻦْاُﻤﻟْﻨَﻜِﺮ'َوُأْوَﻟِﺌَﻚُھُﻢْاُﻤﻟْﻔِﻠُﺤْﻮَن
)104(
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imran: 104)
Di sini terdapat 2 (dua) kata penting, yaitu menyuruh berbuat ma’ruf, mencegah
perbuatan munkar. Berbuat ma’ruf diambil dari kata ‘urf, yang dikenal, atau yang dapat
dimengerti dan dapat dipahami serta diterima oleh masyarakat. Diatas telah kami sebutkan
bahwa ma’ruf ialah kullu ma yahsunu fi asy-syar’i, yang berarti segala sesuatu yang
dipandang baik menurut syara’, yang dengan perbuatan tersebut akan mendekatkan kita
kepada Alloh swt. Perbuatan yang ma’ruf apabila dikerjakan, dapat diterima dan dipahami
oleh manusia serta dipuji, karena begitulah yang patut dikerjakan oleh manusia yang berakal.
Sedangkan munkar ialah ma laisa fihi ridhallahi ta’ala min qaulin au fi’lin, yaitu sesuatu
yang tidak diridhai oleh Alloh swt, baik itu berupa ucapan maupun perbuatan, yang dengan
melakukan perbuatan tersebut seseorang akan semakin terjauhkan dari pada-Nya. Yang
munkar artinya yang dibenci; yang tidak disenangi; yang ditolak oleh masyarakat, karena
tidak patut dan tidak pantas; karena tidak selayaknya yang demikian dikerjakan oleh manusia
berakal.
Karena itu, wajiblah ada dalam jamaah muslimin segolongan umat yang bekerja keras
menggerakkan orang-orang kepada yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, supaya
masyarakat itu bertambah tinggi nilainya.
Pada ayat tersebut juga kita jumpai 2 (dua) kata penting, yaitu pertama ummatun, yang
berarti umat. Yang kedua kata yad’una, yaitu melancarkan dan menjalankan seruan, tegasnya
dakwah. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa dikalangan umat Islam yang besar jumlahnya
ini, hendaklah ada diantara mereka segala umat yang menjadi inti; yang kerjanya khusus
mengadakan dakwah. Atau hendaklah seluruh umat islam itu sendiri sadar akan
1
Dr. Abdullah Syihata.Al-Da’watu Al-Islamiyah Wa Al-I’lmu Al-Dini.1978.h.22
5. T u j u a n D a n D a s a r H u k u m D a k w a h | 4
kewajibannya untuk mengadakan dakwah. Sebab hidupnya agama, kemajuan atau
kemundurannya sangat bergantung kepada dakwah.
Kewajiban da’i adalah untuk membentuk pendapat umum yang sehat, atau public opini.
Dengan selalu adanya dakwah, maka terdapatlah masyarakat yang sehat. Dan itulah tujuan
hidup manusia. Sebab, pada hakikatnya tidaklah ada manusia yang menyukai kemungkaran
dan menolak yang ma’ruf. Dan dengan adanya dakwah, kemungkaran dapat dibendung dan
yang ma’ruf dapat dialirkan terus, sehingga umat tadi menjadi pelopor kebajikan didalam
dunia. Maka, apabila amar ma’ruf nahi munkar terhenti, itulah tandanya bahwa masyarakat
tadi mulai ditimpa penyakit.
Dalam haditsnya Rasululloh bersabda:
َوﱠﻟاِﺬْيَﻧْﻔِﺴْﻲِﺑَﯿِﺪِه.ﱠﺘﻟْﺄُﻣُﺮنﱠِﺑْﻟﺎَﻤْﻌُﺮْوِفَوَ َﻻَﺗْﻨَﮭْﻮنﱠَﻋِﻦْاُﻤﻟْﻨَﻜِﺮَأْوَﻟُﯿْﻮِﺷَﻜﻦﱠُﷲَأْنَﯾْﺒَﻌَﺚَﻋَﻠْﯿُﻜْﻢِﻋَﻘًﺑﺎﺎ
ِﻣْﻨُﮫُﺛﱠﻢَﺗْﺪُﻋْﻮَﻧُﮫَﻓَﻼُﯾْﺴَﺘَﺠﺎُبَﻟُﻜْﻢ.)اﻟﺘﺮﻣﯿﺬي رواه(
Artinya: Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, hendaklah kalian
sungguh-sungguh menyuruh untuk berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan
yang munkar. Atau jika tidak, maka Allah akan menurunkan siksaan atas kalian,
kemudian kalian berdo’a kepada-Nya, namun dia tidak mengabulkannya. (HR. At-
Tirmidzi)
Hadits ini menjelaskan bahwasanya dakwah itu tidak boleh lemah. Lemahnya dakwah
akan membawa malapetaka besar, yang kalau malapetaka itu datang, akan sulit untuk
membendungnya. Namun, selama dakwah masih ada, selama itu pula kemenangan serta
kejayaan akan dapat dipelihara, dan akan dapat dicapai kembali kalau dahulu telah pernah
terlepas dari tangan.2
Pada Al-Qur’an surat AN Nahl ayat 125 juga diterangkan:
ُعْداَﻰِﻟإِﻞِﯿﺒَﺳَﻚﱢﺑَرِﺎﺑِﺔَﻤْﻜِﺤْﻟِﺔَﻈِﻋَْﻮﻤْﻟَاوِﺔَﻨَﺴَﺤْﻟاْﻢُﮭْﻟِدَﺎَﺟوِﻲﺘﱠﻟِﺎﺑَﻲِھَُﻦﺴَْﺣا‘ِنﱠإﱠﺑَرَﻚَﻮُھُﻢَﻠْﻋَأ
َْﻦﻤِﺑًﻞَﺿَْﻦﻋِﮫِﻠِﯿﺒَﺳَﻮُھَوُﻢَﻠْﻋَأِﺎﺑَِﯾﻦﺪَﺘْﮭُﻤْﻟ)125(
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dengan pelajaran yang
baik dan bermujadalah-lah dengan mereka secara tata cara yang indah;
2
Fathul bahri An-Nabiry, meniti jalan dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2008), h. 41-44
6. T u j u a n D a n D a s a r H u k u m D a k w a h | 5
sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari
jalannya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapatkan
petunjuk.(Q.S. An Nahl: 125)
Kalimat Ud’u yang dalam kaidah bahasa Arab merupakan bentuk kata kerja perintah
yang berarti ajaklah, menurut kaidah uşul fiqh setiap kalimat perintah yang ada di dalam
Alquran adalah perintah wajib yang harus dipatuhi selama tidak ada dalil lain yang mengubah
atau membuat perintah tersebut menjadi sunnah atau ketetapan hukum yang lainnya.3
Kata hikmah, menimbulkan pengertian bahwa berdakwah harus dilengkapi dengan :
Rhetorika, yaitu mempelajari ilmu seni bicara.
Didaktika, yaitu pembicaraan yang mengandung pelajaran.
Mensen-kennis, yaitu ilmu pengetahuan tetang manusia yang harus dihadapi.
Etika, yaitu tata tertib sopan santun dalam berdakwah.
Aestetika, yaitu kata-kata yang indah dalam rayuan dalam berdakwah.
Taktika, yaitu suatu taktik untuk memaksakan ide kita kepada orang
Kata dengan pelajaran yang baik, mengandung pengertian mengenai ilmu pengetahuan
atau cita-cita hendak dibicarakan harus sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. lalu kata-kata
bermujadalah-lah, mendorong kita harus mencari suatu tata cara diskusi, seminar, atau
simposium, sehingga menjadi lembaga gudang ilmu pengetahuan.
Dalam melaksanakan firman Allah SWT juga memilki beberapa kendala yang dihadapi
beberapa ulama seperti apa kata pembangun negara repuplik tiongkok yang pertama. Dr. Suni
yat sen: “to say is easy, to do is difficult, and to make one understand is more diffucult”
artinya: “berpdato gampang, mengerjakan sulit, dan membuat orang lain mengerti tentang
apa yang dibicarakan sangat sukar sekali”.4
Dalam haditsnya juga Rasulullah bersabda:
َْﻦﻣَئَرْﻢُﻜْﻨِﻣًاﺮَﻜْﻨُﻣُهِْﺮﯿَﻐُﯿْﻠَﻓِهِﺪَﯿِﺑِْنﺈَﻓْﻢَﻟْﻊِﻄَﺘْﺴَﯾَﺎﺴِﻠِﺒَﻓِﮫِﻧِْنﺄَﻓْﻢَﻟْﻊِﻄَﺘْﺴَﯾِﮫِﺒْﻠَﻘِﺒَﻓ,َﻚِﻟَاذَوَُﻒﻌَْﺿاِﻷْا
ِنَﺎﻤْﯾ)رؤاهﻣﺴﻠﻢ(
3
http://gnomepath.blogspot.co.id/2015/09/dasar-hukum-dan-tujuan-dakwah.html.diunduhpadakamis,31
maret2016.pkl17:48
4
H. Dt. Tombak Alam.Kunci Sukses Dan Penerangan Dakwah. 1990.h.3-4
7. T u j u a n D a n D a s a r H u k u m D a k w a h | 6
Artinya: Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, hendaklah mengubahnya
dengan tangan, jika tidak mampu dengan lisan, jika tidak mampu dengan hati dan
itu selemah-lemahnya iman.(HR. Muslim)
اُْﻮﻐِﻠَﺑﱢﻲﻨَﻋَْﻮﻟَوًﺔَﯾَأ)اﻟﺒﺨﺎري رواه(
Artinya: sampaikanlah apa-apa dariku walau satu ayat.(HR. Bukhari)
Jadi, dari keterangan ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi tersebut telah nampak jelas dasar
hukum berdakwah. Berdakwah merupakan tanggung jawab dan tugas setiap muslim dan
muslimat diamanapun dan kapanpun ia berada.
8. T u j u a n D a n D a s a r H u k u m D a k w a h | 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dakwah sebagai suatu usaha untuk mengajak, menyeru, dan mempengaruhi manusia
agar selalu berpegang teguh pada ajaran Allah, guna memperoleh kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat. Usaha berdakwah tersebut adalah sebuah kewajiban bagi kaum muslimin
dan muslimat, sehingga dasar bedakwah diambil dari Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Dakwah bertujuan untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang
baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan Islam seseorang. Jadi, tujuan
tertinggi dari usaha berdakwah hanya semata-mata mengharap dan mencari Ridlo Allah Swt.
9. DAFTAR PUSTAKA
Ismail, M.A., Dr. A. Ilyas & Hotman, M.A., Prio.2013.Filsafat Dakwah.Jakarta:Kencana
Prenadamedia Group.
Bahri An-Nabiry, Fathul.2008.Meniti Jalan Dakwah.Jakarta:AMZAH
Syihata, Dr. Abdullah.1978.Al-Da’watu Al-Islamiyah Wa Al-I’lmu Al-Dini.
Alam, H. Dt. Tombak.1990.Kunci Sukses Dan Penerangan Dakwah.Jakarta:RINEKA CIPTA
http://gnomepath.blogspot.co.id/2015/09/dasar-hukum-dan-tujuan-
dakwah.html.diunduhpadakamis,31 maret2016.pkl17:48