SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN
(UMKM SEKTOR PENGRAJIN SENI LUKIS KOTA BEKASI)
Rolando Rafa Wijaya, SE. 19214788
rolandowijaya11@gmail.com
Dr. Aris Budi Setyawan, SE., MM
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the effect of creativity and innovation on
entrepreneurial marketing of painting craftsmen in SMEs in Bekasi City. The data used in this
study are primary data and secondary data. Primary data is obtained from the results of
questionnaires and interviews regarding the painting business while secondary data is
obtained from literature studies, data from the Central Bureau of Statistics and the Ministry of
Cooperative SMEs. Analysis using descriptive analysis of Partial Least Square using data
management software SmartPLS 3.0.
SMEs The artisan of painting in the City of Bekasi is one of the Micro, Small and
Medium Enterprises that contributes domestic products and absorbs a large workforce. The
category in the business of painting is the creative industry, painting works produced by
artisans in the city of Bekasi have created very high prices because painting has a
characteristic in creating unique and creative ideas.
The results of research carried out on SMEs in the art sector of painters in the city of
Bekasi that used the variables of creativity and innovation showed a positive effect on
entrepreneurial marketing and the most dominant variable affecting entrepreneurial marketing
was innovation because it had a lower p-value value.
Keywords: creativity, innovation and Entrepreneurial Marketing.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia usaha
saat ini, banyak timbul persaingan bisnis
yang semakin kompetitif terutama UMKM
(usaha mikro kecil menengah) adalah salah
satu pendorong pertumbuhan
perekonomian indonesia. UMKM sebagai
sektor ekonomi masyarakat kecil dengan
skala lokal, sumber daya lokal dan proses
produksi sederhana yang produknya dijual
secara luas telah mampu membuat UMKM
mampu bergerak diera globalisasi dan
teknologi, namun kekhawatiran terhadap
ekonomi pasar telah menjadi bukti
menakutkan bagi para pelaku usaha di
indonesia. Penyebabnya adalah lemahnya
daya saing industri lokal, yang juga
dikhawatirkan akan menurunkan potensi
pengusaha lokal dan beberapa UMKM.
Pengembangan serta pemberdayaan
UMKM adalah langkah yang strategis
mempunyai peranan besar dalam
menambah lapangan pekerjaan untuk
mengurangi angka pengangguran, UMKM
sangat berperan dalam menyerap banyak
tenaga kerja yang masih mengganggur.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
mempunyai peranan yang sangat penting di
Indonesia selama ini pada dasarnya sektor
UMKM. Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) mendapat perhatian besar dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Karena UMKM memberi sumbangsih yang
signifikan dalam mengatasi masalah
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
pengangguran dan mengurangi angka
kemiskinan.
Kota bekasi memiliki UMKM
kerajinan tangan seni lukisan yang baik
hasil kerajinan tangan para seniman atau
pengerajin di Kota Bekasi mampu
menghasilkan nilai harga jual yang tinggi,
namun pada tahun 2016 berdasarkan data
Kementrian Koperasi dan UKM 2016
mencatat industri kreatif kerajinan tangan
di Kota Bekasi mengalami kesulitan
pemasaran, hal ini berdampak pada
kerjainan seni lukis yang berjumlah 223
unit usaha masih mengalami kesulitan
pemasaran sebesar 28,20%. Kesulitan
pemasaran ini akan berdampak pada
pendapatan usaha pengerajin seni lukis
yang dimaana harus bertindak dala
memerankan usahanya sendiri agar tidak
mengalami kemunduran atau kegagaalan
dalam usahanya.
Jumlah unit usaha UMKM seni lukis
atau kerajinan tangan lukisan sebanyak 223
menunjukan yang dimana unit usaha ini
lebih sedikit dibandingkan dengan usaha
kerjaninan batik 226, kerajinan batu 321
dan kerajinan anyaman bambu 359 unit
usaha. Tingkat kesulitan usaha yang
dialami pengrajin dalam pemasaran yaitu
pengrajin lukisan dengan tingkat kesulitan
28.20%, kerajinan batik 3%, kerajinan batu
20.50% dan kerajinan anyaman bambu
sebesar 19.43%. tingginya kesulitan
pemsaran yang dialami oleh pengrajin seni
lukis debanding dengan pengrajin lainnya,
menurut MASSRICH usaha kerajinan seni
lukisan untuk penjualan barang-barang seni
dunia menurun untuk pertama kalinya sejak
tahun 2012. The European Fine Art
Foundation (TEAFAF) mencatat,
penurunan ini terjadi akibat pelemahan
transaksi dari wilayah Asia termasuk
Indonesia yang disebabkan oleh
melemahnya pertumbuhan ekonomi di
kawasan itu.
TEAFAF menyebutkan bahwa
penurunan transaksi juga disebabkan
menurunnya minatnya konsumen terhadap
seni lukis. Hal ini diungkapkan oleh
TEAFAF dalam laporan tahunan 2015,
dalam laporannya seperti yang dikutip
Bloomberg, TEAFAF menyebutkan total
transaksi benda seni lukis dunia tahun 2015
bernilai US 63,8 miliar. Jumlah ini turun
7% dibandingkan dengan tahun 2014 yang
tercatat sebesar US 68,2 miliayar
(https/kontan.co.id/news/internasional/pas-
arbendaseni terpangkas/11/03/2016).
Penurunan minat konsumen di dunia
dalam terhadap seni lukis menuntut para
pelaku UMKM pengrajin seni lukis dalam
sumber daya manusia merupakan faktor
yang ikut terlibat secara langsung dalam
menjalankan kegiatan usaha dan berperan
penting meningkatkan Usaha Kecil dan
Menengah (UMKM), untuk mendapatkan
sesuatu yang berbeda dan mendapatkan
produk yang dapat bersaing karna saat ini
persaingan sangat ketat maka seniman seni
lukis harus melakukan kreativitas yang
menghasilkan sesuatu gagasan unik, istilah
kreativitas bersumber dari kata inggris to
create yang didapat diterjemahkan dalam
bahasa indonesia dengan istilah mencipta
yang berarti menciptakan atau membuat,
biasanya kreativitas akan memunculkan
inovasi yaitu kemampuan untuk
memperbarui hal-hal yang telah ada.
(Damajanti, 2013) menyatakan bahwa
faktor universal bagi kreativitas adalah
kebaruan (novelty) dan kebaruan
membutuhkan keaslian (originality). Untuk
menghasilkan gagasan – gagasan kreatif
seseorang dapat diketahui melalui ciri- ciri
kreatif yang muncul dalam dirinya, ciri –
ciri tersebut yaitu : fluency, flexibility,
orginality, elaboration. (Kauffman 2008).
Proses kreativitas sering dikaitkan dengan
seni, seni yang sudah ada sejak awal
keberadaan manusia. Homo sapiens, nenek
moyang yang paling awal yaitu manusia
Cro-Magnon (33.000-10.000SM),
membuat lukisan. (Soedarso,2007).
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengenatuhi gambaran variabel
kreativitas, inovasi dan pemasaran
Kewiraushaan UMKM Sektor
Pengrajin Seni Lukis di Kota Bekasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara
kreativitas dan inovasi terhadap
pemasaran kewiraushaan UMKM
Sektor Pengrajin Seni Lukis di Kota
Bekasi.
3. Untuk mengetahui Variabel apa yang
paling berpengaruh dominan terhadap
pemasaran kewiraushaan UMKM
Sektor Pengrajin Seni Lukis di Kota
Bekasi?
Kerangka Penelitian
Hipotesis
H01 : Tidak terdapat pengaruh
kreativitas secara signifikan
terhadap pemasaran
kewirausahaan usaha UMKM
Sektor Pengrajin Seni Luis Kota
Bekasi.
Ha1 : Ada pengaruh kreativitas secara
signifikan terhadap pemasaran
kewirausahaan usaha UMKM
Sektor Pengrajin Seni Luis Kota
Bekasi.
H02 : Tidak terdapat pengaruh inovasi
secara signifikan terhadap
pemasaran kewirausahaan usaha
UMKM Sektor Pengrajin Seni
Luis Kota Bekasi.
Ha2 : Ada pengaruh inovasi secara
signifikan terhadap pemasaran
kewirausahaan usaha UMKM
Sektor Pengrajin Seni Luis Kota
Bekasi.
TELAAH PUSTAKA
UKM
Badan Pusat Statistik (BPS)
memberikan definisi UKM berdasarkan
jumlah tenaga kerja Usaha kecil merupaka
entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga
kerja 5 sampai dengan 19 orang. Sedangkan
usaha menengah merupakan entitas usaha
yang memiliki tenaga kerja 20 sampai
dengan 99 orang.
Kreativitas
Menurut (Suryana, 2013:11)
menyatakan bahwa kreativitas adalah “
Berfikir sesuatu yang baru”. Kreativitas
sebagai kemampuan untuk mengembangkn
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-
cara baru dalam memecahkan persoalan
dalam menghadapi peluang”. Krativitas
merupakan suatu topik yang relevan tidak
hanya bagi wirausaha yang baru memulai,
tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis
pada umumnya. Kreativitas sumber penting
dalam penciptaan daya saing untuk semua
organisasi yang peduli terhadap growth
(pertumbuhan) dan change (perubahan).
Dimensi Kreativitas
Rhodes (Munandar, 2012)
mengatakan kreativitas dapat di definisikan
kedalam empat dimensi sebagai four P’s
Creativity, yaitu dimensi person, process
Product, dan press sebagai berikut:
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
1. Dimensi Person
Adalah upaya mendefinisikan
kreativitas yang berfokus pada
individu atau person dari individu yang
dapat disebut kreatif.
2. Dimensi Proces
Adalah upaya mendefinisikan
kreativitas yang berfokus pada proses
berfikir sehingga memunculkan ide-
ide unik dan kreatif.
3. Dimensi Product
Merupakan upaya mendefinisikan
kreativitas yang berfokus pada produk
atau apa yang dihasilkan oleh individu
baik sesuatu yang baru/ original atau
sebuah elaborasi atau penggabungan
yang inovatif.
4. Dimensi Press
Pendekatan kreativitas yang menekan
faktor press atau dorongan, baik
dorongan internal (diri sendiri berupa
keinginan dan hasrat untuk mencipta
atau bersibuk diri secara kreatif),
maupun dorongan eksternal dan
lingkungan sosial dan psikologis.
Inovasi
Menurut (Soegooto, Dedi S, dkk,
2014) inovasi merupakan suatu proses
untuk mengubah kesempatan menjadi ide
yang dapat dipasarkan. Inovasi lebih dari
sekedar ide yang baik. Suatu gagasan murni
memegang peranan penting dan fikiran
yang kreatif mengembangkan menjadi
gagasan berharga. Meski demikian terdapat
terdapat perbedaan antara sebuah ide yang
timbul semata dari spekulasi dan ide yang
merupakan hasil pemikiran, riset,
pengalaman dan kerja yang disempurnakan.
Dengan demikian inovasi adalah suatu
kombinasi visi untuk mempertahankan
konsep melalui implementasi.
Dimensi inovasi
Dalam konsepsi inovasi. Dimensi
tersebut menyangkut hasil pemecah
masalah yang terdapat dalam perusahaan
meliputi : batasan konsep inovasi yang
begitu luas (Sutarno, 2012), menyebutkan
sejumlah dimensi
1. Inovasi produk
Inovasi produk akan menciptakan
berbagai desain produk, sehingga
meningkatkan alternatif pilihan,
meningkatkan manfaat atau nilai yang
diterima oleh pelanggan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kualitas
produk sesuai dengan yang diharapkan
pelanggan. Perusahaan dapat
melakukan berbagai inovasi dengan
membuat berbagai macam desain
produk baru dan menambah nilai guna
suatu barang, selain itu perusahaan
juga dapat melakukan inovasi dalam
bidang inovasi produk seperti pada
barang, jasa, ide dari tempat.
2. Inovasi manajemen
Inovasi manajemen adalah inovasi
dalam proses pengaturan organisasi.
Langkah pertama adalah menghasilkan
ide perubahan mengenai produk atau
proses. Dalam beberapa kasus muncul
dari observasi masalah sekarang atau
masa depan. Seperti pada proses kerja
proses produksi, tata kelola, keuangan
pemasaran seperti proses pembayaran
dll. Inovasi sangat penting bagi sebuah
perusahaan. Inovasi manajemen juga
merupakan salah satu dampak dari
perubahan teknologi yang cepat.
Kemajuan teknologi yang cepat dan
tingginya tingkat persaingan menuntut
setiap perusahaan untuk terus menerus
melakukan inovasi yang pada akhirnya
akan meningkatkan keunggulan
bersaing pada perusahaan tersebut.
Kewirausaan
Menurut Zimmerer dalam buku
(Suryana, 2013:2), kewirausahaan
(Entrepereneurship) adalah suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup dan cara memperoleh peluang
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
dengan berbagai risiko yang mungkin
dihadapinya. Kewirausahaan merupakan
suatu disiplin ilmu tersendeiri, memiliki
proses sistematis. Orang yang mampu
menciptakan bisnis baru, dan orang yang
biasanya langsung berhadapan dengan
risiko mampu mengidentifikasikan dalam
mencapai keberhasilan. Wirausaha mampu
mengidentifikasikan berbagai kesepakatan,
dan mencurahkan seluruh sumber daya
yang ia miliki untuk mengubah kesempatan
itu suatu yang menguntungkan.
Kewirausahaan adalah hasil dari suatu
disiplin, proses sistematis penerapan
kreativitas dan keinovasian dalam
memenuhi peluang dipasar.
Teori Populasi
1.Bagi Pemilik UMKM Pengrajin
Seni Lukis Di Wilayah Kota Bekasi
Bagi pelaku usaha UMKM pengrajin
seni lukis di wilayah Kota Bekasi,
disarankan terus menciptakan ide-ide
kreatif dan baru dalam produk lukisan agar
menciptakan peluang dipasar dan pemilik
UMKM diharapkan bisa berinovasi dengan
mengikuti perkembangan teknologi untuk
memasarkan produknya. Sehingga, produk
lukisan dapat bersaing dipasar dan akan
terus meningkatkan kpendapatan
keuntungan yang diinginkan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan
untuk meneliti dengan objek-objek yang
lebih luas. Selain melihat kekurangan yang
ada di UMKM pengrajin seni luki yang ada
diwilayah Kota Bekasi, serta dapat
memperbaiki UMKM pengrajin seni lukis
diwilayah Kota Bekasi dan menemukan
objek yang belum menerapkan Kreativitas
dan Inovasi pada Pemasaran
Kewirausahaan dan penelitian
selanjanjutnya diharapkan untuk mengubah
cara teknik pengambilan sampel yang lebih
effisien dengan menggunakan teknik
sampel probability sampling dengan teknik
simple random sampling dengan cara
menggunakan software microsoft excel
dengan menginput nomor daftar responden
secara acak menggunakan fungsi RAND
yang ada pada microsoft excel.
Sampel
Menurut Sugiyono (2014:81) sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi, jadi sampel
adalah sekelompok atau sebagian dari
populasi.
Teknik Pengambilan Sampling
Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk memilih sampel dari
populasi. Setiap metode pengambilan
sampel memiliki tujuan yang sama yaitu
memberikan kesempatan untuk
menentukan unsur atau anggota populasi
untuk dimasukan kedalam sampel. Menurut
Sugiyono (2014:84), bentuk metode
pengambilan sampel ada dua yaitu untuk
populasi diketahui (Probability Sampling)
dan untuk populasi tidak diketahui (Non
Probability Sampling).
METODE PENELITIAN
Objek Penelian
Dalam penelitian skripsi ini objek
yang dilpilih oleh penulis adalah UMKM
(Usaha Kecil dan Menengah) Pengrajin
Seni Lukis, alasan penulis memilih UMKM
Pengrajin Seni Lukis sebagai objek
penelitian adalah karena UMKM Pengrajin
Seni Lukis merupakan usaha yang bernilai
jual tinggi terhadap produknya mulai dari
Rp50.000 sampai ratusan juta.
Data Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Seni Lukis di Kota Bekasi.
Berdasarkan data sensus ekonomi Badan
Pusat Statitik jumlah usaha Seni Lukis Kota
Bekasi yaitu sebesar 223 unit usaha
UMKM yang tersebar di Kota Bekasi.
Sampel dalam penelitian ini,
penentuan besarnya sampel menggunakan
teknik Nomorgram Harry King (Sugiyono,
2014 : 127-130). Cara menentukan sampel
menggunakan teknik Nomogram Harry
King adalah dengan cara menarik garis
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
lurus dari garis sebelah kanan yang
merupakan garis tingkat kesalahan yang
dikehedaki dan akan sampai pada garis di
sebelah kiri yang menunjukan persentase
besarnya sampel. Setelah persentase sampel
diketahui, selanjutnya adalah mengalikan
persentase sampel dengan jumlah populasi
dan faktor pengalian selanjutnya dengan
jumlah populasi dan faktor pengali. Hasil
pengalian selanjutnyaditentukan
pembulatan angka agar lebih memudahkan
peneliti dalam menentukan anggota sampel.
Jumlah populasi dalam penelitian ini
berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun
2016 adalah 223 unit UMKM Seni Lukis di
Kota Bekasi, taraf kepercayaan yang
digunakan adalah 95% atau tingkat
kesalahan 6%, dan faktor pengali dari taraf
kepercayaan 7% adalah 1,195. Perhitungan
besarnya sampel menggunakan Nomogram
Harry King dilakukan dengan cara menarik
gari dari populasi sebesar 223, melewati
taraf kesalahan 7%,
Dari perhitungan dalam penentuan
jumlah sampel penelitian adalah :
n = 223 x (37%) x 1, 195
= 98.59945
= Di bulatkan menjadi 100 orang atau
responden
Teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel menggunakan sampel
probability sampling dengan tenik simple
random sampling yang artinya teknik
pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel dan dilakukan secara cak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut.
Alat Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Kuantitatif
3. Model Struktural (inner Model)
4. Analisis Gap (Kesenjangan)
5. Uji Asumsi Structural Equation Model
Model Pengukuran
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah tidak suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Suatu instrument valid akan
memiliki tingkat validitas yang tinggi,
sebaiknya jika kevalidan suatu instrument
rendah maka dapat dikatakan bahwa
instrumen tersebut kurang valid.
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas adalah angka indeks yang
menunjukan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama. Uji reabilitas merupakan tingkat
kehandalan suatu instrument penelitian.
Instrumen yang reliabel akan menghasilkan
data yang sama setelah digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama.
Setiap alat pengukur seharusnya memiliki
kemampuan untuk memberikan hasil
pengukuran yang konsisten. Suatu
instrumen dikatakan dapat dipercaya bila
instrument yang digunakan mempunyai
koefisien reabilitas yang tinggi. Rumus
untuk menghitung reabilitas adalah dengan
teknik Cronbach Alpha. Ukuran kestabilan
dan konsistensi responden yaitu pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) menjawab hal ini yang berkaitan
dengan kontruk pertanyaan yang
merupakan dimensi orang (person),
dimensi proses (process), dimensi produk
(product), dimensi dorongan (press),
dimensi inovasi produk, dimensi inovasi
manajemen, dan pemasaran
kewirausahaan. Uji reabilitas dilakukan
secara bersama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan. Pengukuran yang dilakukan
bebas dari kesalahan dan pengukuran
tersebut konsisten dari waktu ke waktu
dengan menggunakan item-item pada
instrument yang sama. Kriteria pengujian
reabilitas adalah sebagai berikut: suatu
konstruk dikatakan reliabel jika nilai
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
cronbach alpha harus > 0,6 dan nilai
composite reliability harus > 0,7.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas Pre-test
Validitas digunakan untuk menguji
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar
(konstruk) pertanyaan untuk mengukur
variabel Kreativitas, Inovasi dan Pemasaran
Kewirausahaan sudah layak atau dapat
dilakukan dengan membandingkan nilai
pertimbangan r-tabel sigifikan 0,05 dengan
uji 2 sisi. Dengan jumlah data (n) sebanyak,
30, maka didapat r-tabel 0,604.
Tabel Uji Validitas Pre-test
Variabel Item Outer
Loadings
*)
AVE Nilai
Kritis
Keterangan
Kreativitas (X1)
Item1 0,950
0,739 0,6
Valid
Item2 0,945 Valid
Item3 0,825 Valid
Item4 0,821 Valid
Item5 0,885 Valid
Item6 0,917 Valid
Item9 0,787 Valid
Item10 0,769 Valid
INOVASI (X2)
Item1 0,868
0,656 0,6
Valid
Item2 0,822 Valid
Item3 0,775 Valid
Item4 0,723 Valid
Item5 0,867 Valid
Item6 0,863 Valid
Item7 0,807 Valid
Item8 0,739 Valid
PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN
(Y)
Item1 0,878
0,780 0,6
Valid
Item2 0,971 Valid
Item3 0,946 Valid
Item4 0,715 Valid
Sumber : data diolah, 2018.
Berdasarkan uji validitas table di atas
dapat dilihat bahwa nilai Average Variance
Extracted (AVE) dari variabel kreativitas
adalah sebesar 0,739 > 0,5, variabel inovasi
sebesar 0,656> 0,5, variabel pemasaran
kewirausahaan 0,780 > 0,5, dapat dilihat
bahwa nilai-nilai tersebut telah memenuhi
uji validitas (pre-test) karena semua nilai
dari variabel kreativitas, inovasi dan
pemasaran kewirausahaan lebih besar dari
0,5. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa indikator-indikator yang ada pada
penelitian ini dinyatakan valid dan dapat
diterima sebagai pengukur variabel
penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika kuisioner mampu mendapatkan
informasi yang dibutuhkan mengenai
kreativitas, inovasi dan pemasaran
kewirausahaan seperti yang penulis
inginkan.
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Uji Reliabilitas Pre-test
Tabel Composite Reliability
Konstruk Variabel
Laten
Composite
Reliability
Nilai Kritis Hasil
KREATIVITAS 0,966 Reliabel
INOVASI 0,938 ≥ 0,7 Reliabel
PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN
0,933 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2018.
Tabel Cronbach Alpha
Konstruk Variabel
Laten
Cronbach
Alpha
Nilai
Kritis
Hasil
KREATIVITAS 0.960 Reliabel
INOVASI 0.924 ≥ 0.6 Reliabel
PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN
0.903 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan tabel bahwa nilai
composite reliability pada variabel
kreativitas sebesar 0,966 > 0,70, inovasi
sebesar 0,938 > 0,70, pemasaran
kewirausahaan sebesar 0,933 > 0,70.
Sedangkan untuk nilai cronbach alpha dari
kreativitas, inovasi, dan pemsaaran
kewirusahaan berturut-turut adalah sebesar
0,960, 0,924, 0,903 semua cronbach alpha
dari tiap variabel > 0,60 sehingga instrumen
dapat dikatakan reliabel.
Analisis Deskripsi Pada Variabel Kenyataan dan Kepentingan
Tabel 4Nilai Rata-Rata Tingkat Kenyataan dan Tingkat Kepentingan
NO Peryataan Kepentingan Kenyataan GAP
1 KR1 4.17 4.33 0.16
2 KR2 4.13 4.2 0.07
3 KR3 4.02 4.26 0.24
4 KR4 4.18 4.33 0.15
5 KR5 4.3 4.15 -0.15
6 KR6 4.1 4.04 -0.06
7 KR7 4.24 4.29 0.05
8 KR8 4.16 4.17 0.01
9 KR9 4.13 4.26 0.13
10 KR10 4.03 4.56 0.53
11 INO1 4.11 4.39 0.28
12 INO2 4.21 4.02 -0.19
13 INO3 3.68 4.24 0.56
14 INO4 4.45 4.06 -0.39
15 INO5 4.16 3.85 -0.31
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
NO Peryataan Kepentingan Kenyataan GAP
16 INO6 4.25 4.2 -0.05
17 INO7 4.09 4.2 0.11
18 INO8 4.17 4.16 -0.01
19 PK1 4.22 4.19 -0.03
20 PK2 4.1 4.32 0.22
21 PK3 4.14 4.2 0.06
22 PK4 4.1 4.2 0.1
Rata-rata 4.17 4.33 0.16
Sumber : Data yang diolah dengan program SPSS 25.
Tabel diatas menunjukkan bahwa
nilai mean yang didapatkan dari hasil
tanggapan responden. Hasil mean gap
untuk tingkat kenyataan adalah sebesar
4.33 dan mean kepentingan sebesar 4.17
atau kenyataan> kepentingan disimpulkan
sangat sesuai.
Nilai rata-rata tingkat kenyataan dan
kepentingan terdiri dari variabel
Kreativitas, Inovasi, dan Pemasaran
Kewirausahaan. Pada variabel Kreativitas
(KR) pada pernyataan kesepuluh
menunjukkan hasil yang sudah baik,
dengan hasil kepentingan sebesar 4,03 pada
kenyataannya sebesar 4,56 dan
menghasilkan gap sebesar 0,53. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa hasil kenyataan
lebih besar dari kepentingan. Artinya,
tingkat kepentingan dari butir motivasi
yang baik dibutuhkan perusahan dianggap
cukup penting oleh pemilik UMKM.
Kenyataannya, perusahaan terdorong
motivasi agar perusahaan menjadi lebih
baik dalam mencapai keberhasilan. Dari hal
ini dapat disimpulkan, bahwa butir motivasi
yang baik dibutuhkan perusahaan dianggap
penting dan kenyataanya sudah dilakukan
oleh pemilik UMKM. Dapat dikatakan
perusahaan terdorong motivasi untuk
mencapai keberhasilan dalam UMKM
pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi
sudah baik.
Pada variabel Inovasi (INO)
pernyataan ketiga menunjukkan hasil yang
sudah baik, dengan hasil kepentingan
sebesar 3,68, hasil kenyataan sebesar 4,24
dan gap sebesar 0,56. Hal ini dapat
disimpulkan, hasil kenyataan lebih besar
dari kepentingan. Artinya, tingkat
kepentingan dari butir perusahaan perbarui
teknologi lama dengan baru dalam
perusahaan sangat dibutuhkan dan
dianggap cukup penting oleh pemilik
UMKM. Pada kenyataannya, perusahaan
perbarui teknologi lama dengan baru. Dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa butir
perusahaan perbarui teknologi lama dengan
baru sangat dibutuhkan dianggap penting
dan kenyataanya sudah dilakukan oleh
pemilik UMKM. Dapat dikatakan
pengontrolan dan perencanaan biaya
UMKM di Bekasi sudah baik.
Hasil analisis menunjukkan variabel
pemasaran kewirausahaan (PK) pada
pernyataan kedua sudah baik, dengan hasil
kepentingan sebesar 4,1, hasil kenyataan
sebesar 4,32, dan gap sebesar 0,22. Hal ini
dapat disimpulkan, hasil kenyataan lebih
besar dari kepentingan. Artinya, tingkat
kepentingan dari butir perusahaan
menggunakan situs online, sosial media,
aplikasi jual-beli online untuk
meningkatkan iteraksi dengan pasar. yang
dianggap cukup penting oleh pemilik
UMKM. Kenyataannya perusahaan sudah
melakukan pemasaran interaktif dalam
memasarkan produk. Dari hal ini dapat
disimpulkan, bahwa butir perusahaan
menggunakan pemasaran interaktif dalam
meningkatkan interaksi pasar dianggap
penting dan kenyataanya sudah dilakukan
oleh pemilik UMKM. Dapat dikatakan
UMKM pengrajin seni lukis di wilayah
Kota Bekasi sudah menggunakan
pemasaran interaktif seperti situs, online,
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
sosial media, aplikasi jual-beli online
secara baik.
Dapat disimpulkan dari hasil analisis
gap bahwa kesuksesan pelaku usaha
UMKM pengrajin seni lukis di wilayah
Kota Bekasi yang ditinjau dari Kreativitas,
Inovasi, dan Pemasaran Kewirausahaan
sudah memiliki tingkat kesesuaian antara
Kenyataan dan Kepentingan UMKM.
Artinya, pengelolaan Kreativitas, Inovasi,
dan Pemasaran Kewirausahaan dari
indikator tersebut sudah sesuai, namun dari
semua hasil gap di atas hanya memperoleh
nilai rata-rata kenyataan sebesar 4,33 dan
nilai rata-rata kepentingan 4,17. Hal itu
disebabkan masih kurangnya pengetahuan
kreativitas, inovasi, dan pemasaran
kewirausahaan. dalam UMKM. Oleh
karena itu, agar diperoleh nilai yang lebih
tinggi, pemilik UMKM diharapkan dapat
meningkatkan kembali kreativitas, inovasi,
dan pemasaran kewirausahaan. dalam
usahanya.
Analisis Grafik Importante Performance
Analysis (IPA)
Dari data penilaian responden
tersebut, selanjutnya dilakukan pengolahan
data dengan metode IPA yang akan
disajikan pada gambar 4.15 grafik
Importante Performance Analysis yaitu
membagi pernyataan yang telah dijawab
oleh responden menjadi 4 wilayah yaitu,
wilayah A,B,C dan D. Dari ke empat
wilayah tersebut, wilayah GAP dengan
tingkat kepentingan yang tinggi, dibawah
ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Sumber : Data yang diolah dengan program SPSS 25.
Gambar
Grafik Importante Performance Analysis (IPA)
Dalam analisis GAP, membagi
pernyataan yang telah dijawab oleh
responden menjadi 4 wilayah yaitu,
wilayah A,B,C dan D. Dari ke empat
wilayah tersebut, wilayah GAP dengan
tingkat kepentingan yang tinggi adalah
wilayah A namun tingkat kenyataanya
rendah dibanding kinerjanya yaitu berkisar
antar 4.20, dengan nilai yaitu berkisar
kepentingan 4,17 sampai 4,45. Hal, ini
menandakan bahwa wilayah tersebut perlu
diperbaiki. Wilayah dengan GAP yang baik
adalah wilayah B dikarenakan pada wilayah
itu seharusnya kepentingan dan kinerja
nyata responden seimbang dan perlu
dipertahankan. Namun, wilayah tersebut
memiliki nilai kenyataan berkisar antara
4,29 sampai 4,33 dengan nilai kepentingan
yaitu 4,18. Hal, ini menandakan bahwa
wilayah tersebut juga termasuk wilayah
yang perlu diperbaiki. Sedangkan untuk
wilayah yang tidak baik adalah wilayah C
dan D. Dikarenakan pada wilayah tersebut
antara kepentingan dan kinerja nyata
A B
C D
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
responden tidak seimbang, sehingga perlu
diperbaiki lagi GAP antara kepentingan dan
kinerja nyata responden.
Analisis Model Partial Least Square
(PLS)
Setelah dilakukannya pengujuan hasil
hasil pre-test maka analisis hasil penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan
program SmartPLS 3.0. Teknik analisis
PLS dilakukan untuk menguji variabel
kreativitas, inovasi dan pemasaran
kewirausahaan. Program ini dirancang
untuk mengestimasi persamaan struktural
dengan basis varian. Setiap variabel laten
memiliki masing-masing variabel manifest
(indikator) sesuai dengan penjabaran
operasional variabel yang terdapat di bab
III.
Merancang Model Pengukuran (Outer
Model)
Dalam model pengukuran outer
model dievaluasi berdasarkan convergent,
discriminant validity, composite realibility.
Nilai convergent dilihat dari nilai loading,
nilai tersebut dianggap cukup antara 0,5
sampai 0,6 untuk jumlah variabel laten 3
sampai 7. Nilai discriminant validity dilihat
berdasarkan nilai AVE, jika nilai AVE
tersebut > 0,5, dan nilai composite
reliability yang masih diterima apabila >
0,7. Berikut adalah gambar hasil
permodelan diagram jalur dan tabel
convergent, discriminant validity, dan
composite realibility.
Sumber: SmartPLS 3.0, 2018
Gambar Diagram Jalur Hasil Permodelan dengan PLS Algorithm
Berikut adalah hasil tabel convergent,
discriminant validity, dan composite
realibility yaitu:
1. Validitas Konvergen (Convergent
Validity)
Convergent validity dari model
pengukuran dengan model reflektif
indikator dinilai berdasarkan korelasi
antara item score/component score dengan
construct score yang dihitung dengan PLS.
Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika
berkorelasi lebih dari 0,70 dengan kontruk
yang ingin diukur. Namun demikian untuk
penelitian tahap awal dari pengembangan
skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai
0,60 dianggap cukup. Berikut adalah hasil
Uji Validitas pada 100 responden
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Tabel
Uji Validitas Konvergen
Variabel dan
Indikator
Outer
Loadings
*)
AVE Nilai Kritis Keterangan
Kreativitas
Bakat 0,836
0,660 0,5 Valid
Minat 0,810
Keahlian 0,795
Gagasan 0,818
Wawasan 0,844
Kemampuan 0,808
Konsep 0,837
Persaingan 0,835
Permintaan
konsumen
0,776
Motivasi 0,760
Inovasi
Desai Produk 0,683
Produk terbaru 0,888
0,724 0,5
Valid
Teknologi 0,799
Proses kerja 0,846
Poses produksi 0,876
Tata kelola 0,841
Proses
pembayaran
0,807
Metode
pembayaran
0,884
Pemasaran
Kewirausahaan
Berorientasi
inovasi
0,901
0,768 0,5
Valid
Pemasaran
interaktif
0,950
Pemasaran berita
mulut ke mulut 0,727
Sumber : Data diolah, 2018.
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Berdasarkan Tabel menunjukkan
bahwa convergent validity pada nilai outer
loadings variabel Kreativitas seperti bakat,
minat, keahlian, gagasan, wawasan,
kemampuan, konsep, persaingan,
permintaan konsumen dan motivasi > 0,7,
variabel inovasi (desain produk, produk
terbaru, proses kerja, teknologi, proses
produksi, tata kelola, proses pembayaran
dan) memiliki memiliki nilai > 0,7. Dan
untuk variabel pemasaran kewirausahaan,
meningkatkan kemampuan penjualan
produk lukisan dengan berorientasi inovasi,
pemasaran interaktif, pemasaran mulut ke
mulut dan dorongan ide), variabel
pemasaran kewirausahaan memiliki nilai >
0,7. Dengan ini berarti pengukur-pengukur
(manifest variabel) dari suatu konstruk
memiliki korelasi yang tinggi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
indikator-indikator yang ada pada
penelitian ini dinyatakan valid dan dapat
diterima sebagai pengukur variabel
penelitian.
Hasil lain yang digunakan untuk
convergent validity dapat dilihat dari nilai
AVE berdasarkan Tabel dilihat bahwa nilai
Average Variance Extracted (AVE) dari
variabel krativitas adalah sebesar 0,660 >
0,5, variabel inovasi positif sebesar 0,724 >
0,5, dan variabel pemasaran kewirausahaan
adalah sebesar 0,768 > 0,5, dapat dilihat
bahwa nilai-nilai tersebut telah memenuhi
uji validitas konvergen karena semua nilai
dari variabel kreativitas, inovasi, dan
pemasaran kewirausahaan lebih besar dari
0,5. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa indikator-indikator yang ada pada
penelitian ini dinyatakan valid dan dapat
diterima sebagai pengukur variabel
penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika kuisioner mampu mendapatkan
informasi yang dibutuhkan mengenai
kreativitas, inovasi dan pemasaran
kewirausahaan seperti yang penulis
inginkan.
2. Validitas Diskriminan (Discriminant
validity)
Nilai diskriminan berguna untuk
menilai apakah variabel memiliki
discriminan validity yang memadai yaitu
dengan cara membandingkan korelasi
indikator dengan konstrak yang dituju harus
lebih besar dibandingkan korelasi dengan
konstrak yang lain. Pengukuran indikator
refleksif berdasarkan cross loading dengan
variabel latennya kreativitas, inovasi dan
pemasaran kewirausahaan. Jika nilai cross
loading setiap indikator pada variabel
kreativitas, inovasi dan pemasaran
kewirausahaan lebih besar dibandingkan
dengan cross loading pada variabel laten
lainnya maka dikatakan valid.
Tabel Validitas Diskriminan
Cross Loading
Kreativitas Inovasi
Pemasaran
Kewirausahaan
A1 0,836 0,139 0,139
A2 0,810 0,116 0,166
A3 0,795 0,298 0,298
A4 0,818 0,178 0,178
A5 0,844 0,139 0,139
A6 0,808 0,230 0,230
A7 0,837 0,125 0,125
A8 0,835 0,091 0,091
A9 0,776 0,290 0,290
A10 0,760 0,203 0,203
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
B1 0,249 0,863 0,351
B2 0,236 0,888 0,356
B3 0,226 0,799 0,411
B4 0,251 0,846 0,495
B5 0,172 0,876 0,368
B6 0,223 0,841 0,468
B7 0,117 0,807 0,359
B8 0,124 0,884 0,361
C1 0,187 0,438 0,901
C2 0,314 0,446 0,950
C3 0,207 0,345 0,727
C4 0,323 0,427 0,910
Sumber : Data diolah, 2018.
Nilai cross loading pada tabel adanya
validitas diskriminan yang baik karena nilai
korelasi indikator terhadap kosntruknya
lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
indikator tiap konstruk lain. Pada tabel di
atas dapat dilihat bahwa nilai loading
indikator pemasaran kewirausahaan
sebesar 0,950 lebih tinggi dibandingkan
dengan konstrak lain yaitu kreativitas
0,844, inovasi sebesar 0,793. Demikian
untuk indikator C1, C2 dan C4 lebih tinggi
nilai loading pada konstrak dibandingkan
nilai loading ke konstrak lainnya.
Pada indikator B1 nilai loading
terhadap konstrak inovasi sebesar 0,888
lebih tinggi dibandingkan dengan konstrak
lain yaitu kreativitas sebesar 0,236,
pemasaran kewirausahaan sebesar 0,356.
Maka untuk indikator B1 sampai dengan
B8 nilai loading pada konstrak lebih tinggi
dibandigkan dengan nilai loading ke
konstrak lainnya.
Pada indikator C1 nilai loading
terhadap konstruk pemasaran
kewirausahaan sebesar 0,901 lebih besar
jika dibandingkan dengan konstruk lain
yaitu kreativitas sebesar 0,187 dan inovasi
sebesar 0,438. Untuk indikator C1 sampai
C4 nilai loading pada konstrak juga lebih
tinggi jika dibandingkan dengan nilai
loading ke konstrak lainnya. Korelasi yang
lebih tinggi pada konstruknya sendiri
dibanding pada konstruk lainnya dapat
disimpulkan bahwa konstruk laten
memprediksi indikator pada blok mereka
lebih baik dibandingkan pada indikator
blok lainnya atau hal ini berarti bahwa
setiap variabel laten memiliki discriminant
validity yang baik.
3. Uji Reliabilitas
Setelah melakukan Uji Validitas tahap
selanjutnya adalah menguji Reability
construct. Uji kekonsistenan indikator-
indikator dalam satu variabel laten
dilakukan dengan uji reliabilitas. Uji
reliabilitas dapat diukur dari nilai cronbach
alpha dan nilai composite reliability. Suatu
variabel dapat dinyatakan reliabel atau
memenuhi cronbach alpha apabila
memiliki nilai cronbach alpha > 0.7 dan
nilai composite reliability harus lebih dari
0.7 meskipun 0.6 masih dapat diterima.
 Uji Reliabilitas Composite Reliability
Tabel
Uji Reliabilitas
Composite Reliability
Konstruk
Variabel Laten
Composite
Reliability
Nilai Kritis Hasil
Kreativitas 0.951 ≥ 0.7 Reliabel
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Inovasi 0.955 ≥ 0.7 Reliabel
Pemasaran
Kewirausahaan
0.929 ≥ 0.7 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2018.
Berdasarkan tabel bahwa nilai
composite reliability pada variabel
kreativitas sebesar 0.951 > 0,70, inovasi
sebesar 0.955 > 0,70, pemasaran
kewirausahaan sebesar 0, 929 > 0,70.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap
indikator-indikator yang ada memiliki nilai
reliabel yang baik. Butir kuisioner
dikatakan reliabel atau andal apabila
jawaban seseorang terhadap kuisioner
adalah konsisten bila ditanya dengan butir
kuesioner tersebut.
 Uji Reliabilitas Cronbach Alpha
Tabel
Uji Reliabilitas
Cronbach Alpha
Konstruk
Variabel Laten
Cronbach Alpha
Nilai Kritis Hasil
Kreativitas 0.943 ≥ 0.7 Reliabel
Inovasi 0.946 ≥ 0.7 Reliabel
Pemasaran
Kewirausahaan 0.896 ≥ 0.7 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2018.
Berdasarkan tabel bahwa nilai
cronbach alpha dari kreativitas, inovasi,
pemasaran kewirausahaan berturut-turut
adalah sebesar 0,943, 0,946 dan 0,896
semua cronbach alpha dari tiap variabel >
0,60.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap
indikator-indikator yang ada memiliki nilai
reliabel yang baik. Butir kuisioner
dikatakan reliabel atau andal apabila
jawaban seseorang terhadap kuisioner
adalah konsisten bila ditanya dengan butir
kuesioner tersebut.
Pengujian Hipotesis
Analisis selanjutnya setelah
melakukan analisis model adalah pengujian
hipotesis, pengujian ini bertujuan untuk
meminimalkan masalah ketidaknormalan
data penelitian sebagai berikut:
1. Uji hepotesis t
Uji hepotesis t dimaksudkan untuk
menguji apakah variabel independen
secara parsial berpengaruh siecara
signifikan terhadap variabel dependen.
Variabel dalam penelitian ini adalah
kreativitas, inovasi terhadap pemasaran
kewirausahaan UMKM sektor pengrajin
seni lukis di Kota Bekasi. Untuk
menguji hipotesis nilai t-statistic yang
dihasilkan oleh output PLS
dibandingkan dengan nilai t tabel. Ouput
PLS merupakan estimasi variabel laten
yang merupakan linier agregat dari
indikator. Hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut:
 Kreativitas
H0 : tidak ada pengaruh antara
kreativitas terhadap
pemasaran kewirausahaan
UMKM sektor pengrajin
seni lukis di Kota Bekasi.
Ha : ada pengaruh antara
kreativitas terhadap
pemasaran kewirausahaan
UMKM sektor pengrajin
seni lukis di Kota Bekasi.
 Inovasi
H0 : tidak ada pengaruh antara
inovasi positif terhadap
pemasaran kewirausahaan
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
UMKM sektor pengrajin
seni lukis di Kota Bekasi.
Ha : ada pengaruh antara inovasi
terhadap pemasaran
kewirausahaan UMKM
sektor pengrajin seni lukis di
Kota Bekasi.
Dasar Pengambilan Keputusan
dengan tingkat signifikan α = 5% t tabel
= 1,96 adalah sebagai berikut:
 Apabila p values < tingkat
signifikan, yaitu kurang dari 0,05
maka hipotesis diterima.
 Apabila p values > tingkat
signifikan, yaitu lebih dari 0,05
maka hipotesis ditolak.
2. Pengujian dengan metode
bootstrapping
Hasil pengujian dengan metode
bootstrapping dari analisis PLS sebagai
berikut :
Sumber: SmartPLS 3.0, 2018
Gambar
Diagram Jalur Hasil Permodelan dengan Bootsrapping
Hasil gambar diagram jalur hasil
permodelan dengan bootstrapping,
analisis ini dilakukan dengan
membandingkan nilai T-table dengan
nilai T-statistics yang dihasilkan dari
hasil bootstrapping dalam PLS.
Hipotesis diterima (terdukung) jika nilai
T-statistics lebih tinggi daripada nilai T-
table (1,96) dengan signifikansi level 5%
atau melalui P-Value ɑ=5%, p-val=0,05
(Ghozali dan Latan, 2015).
3. Pengujian model struktural Path
Coefficient
Untuk menilai signifikansi
model prediksi dalam pengujian model
struktural, dapat dilihat dari nilai t-
statistic antara variabel independen ke
variabel dependen dalam tabel Path
Coefficient pada output SmartPLS
dibawah ini :
Tabel 4.24
Hipotesis PLS
Uji Path Coefficient
Original
Sample
(Nilai B)
T-Statistics
(O/STDEV)
P-Value
(Signifikan)
Keterangan
Kreativitas
→ Pemasaran
Kewirausahaan
0,196 2,524 0,012 Signifikan
Inovasi 0,428 4,305 0,000 Signifikan
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
→ Pemasaran
Kewirausahaan
Sumber :Data diolah, 2018
Berdasarkan Tabel di atas akan
dijelaskan pengujian hipotesis
sebagai berikut:
 Pengujian Hipotesis Kreativitas
terhadap Pemasaran Kewirausahaan
Pengujian hipotesis pertama yaitu
hubungan antara variabel kreativitas
terhadap pemasaran kewirausahaan pada
UMKM pengrajin seni lukis di wilayah
Kota Bekasi menunjukkan nilai koefisen
yang telah memenuhi syarat yaitu
(kolom Original Sample) positif sebesar
0,196, t hitung>t tabel (2,524>1,96), dan
P values<0,05 (0,012<0,05).
Hipotesis pertama berpengaruh
secara parsial yaitu dimana bahwa
kreativitas memiliki pengaruh signifikan
terhadap pemasaran kewirausahaan. Hal
tersebut bila dikaitkan dengan hasil
estimasi variabel kreativitas dan
pemasaran kewirausahaan yaitu P- value
< 0,05 sebesar (0,012<0,05), maka H0
terima dan Ha ditolak seperti pada
gambar tabel diatas, menunjukan bahwa
jika semakin positif inovasi akan tinggi
pula pemasaran kewirausahaan artinya
kreativitas semakin positif maka akan
mempengaruhi pemasaran
kewirausahaan yang menyatakan bahwa
variabel kreativitas secara individual
berpengaruh signifikan terhadap
variabel pemasaran kewirausahaan
pengujian-pengujian diatas dilakukan
dengan menggunakan Partial Least
Square.
Kreativitas dapat meningkatkan
pemasaran kewirausahaan yaitu pada
UMKM pengrajin seni lukis di Kota
Bekasi. Kreativitas dikatakan
berpengaruh terhadap pemasaran
kewirausahaan apabila kemampuan
yang dimiliki pemilik UMKM pengrajin
seni lukis ataupun kemampuan
menciptakan yang dimiliki oleh
karyawan UMKM pengrajin seni lukis
dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan usaha yang dimiliki.
Meningkatnya nilai pemasaran
kewirausahaan yang dipengaruhi oleh
kreativitas dapat dikatakan baik karena
telah mencapai optimasi pada 10
indikator yaitu bakat, minat, keahlian,
gagasan, wawasan, kemampuan,
konsep, persaingan, permintan
konsumen dan motivasi.
Pemilik UMKM dan karyawan
dapat menggali kemampuan dalam
menciptakan produk baru, ide-ide baru
yang bersifat kreatif dan unik yang
belum ada dipasar dengan mengikuti
pelatihan, dengan adanya pelatihan
terhadap pemilik dan karyawan UMKM.
Para pemilik UMKM dapat
mempromosikan usahanya dengan
mengikuti pameran, bazar atau event-
event yang diadakan pemerintah Kota
Bekasi. Selain konsumen dapat melihat
dan mencoba langsung produk UMKM,
pemilik juga dapat meminta kritik dan
saran secara langsung, guna untuk
menambah ilmu agar memperbaiki
kekurangan dan dapat mengembangkan
usahanya.
Meningkatnya pemasaran
kewirausahaan dipengaruhi oleh
kreativitas yang cukup dengan membuat
lukisan yang baru yang belum ada
dipasar yang bersifat unik, kreatif dan
berbeda. Untuk itu, dapat dikatakan
bahwa kreativitas mempengaruhi
pemasaran kewirausahaan UMKM
pengrajin seni lukis di Kota Bekasi.
 Pengujian Hipotesis Inovasi
terhadap Pemasaran Kewirausahaan
Pengujian hipotesis kedua yaitu
hubungan antara variabel inovasi
terhadap pemasaran kewirausahaan pada
UMKM pengrajin seni lukis di wilayah
Kota Bekasi menunjukkan nilai koefisen
yang telah memenuhi syarat yaitu
(kolom Original Sample) positif sebesar
0,428, t hitung>t tabel (4,305>0,428),
dan P values<0,05 (0,000<0,05).
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Hipotesis kedua menguji secara
parsial dengan menunjukan apakah
variabel inovasi yang dimasukan dengan
model mempunyai pengaruh terhadap
variabel pemasaran kewirausahaan yaitu
p-value< 0,05, berdasarkan tabel uji path
coefficient tabel p-value sebesar
(0,000<0,05) nilai p-value lebih rendah
dari (0,05), maka H0 diterima dan Ha
ditolak menunjukan bahwa jika semakin
positif inovasi akan tinggi pula
pemasaran kewirausahaan artinya
inovasi semakin positif maka akan
mempengaruhi pemasaran
kewirausahaan yang menyatakan bahwa
variabel inovasi secara individual
berpengaruh signifikan terhadap
variabel pemasaran kewirausahaan
pengujian-pengujian diatas dilakukan
dengan menggunakan Partial Least
Square.
Para pelaku usaha menilai bahwa
inovasi dapat meningkatkan pemasaran
kewirausahaan yaitu UMKM. Inovasi
mempunyai dampak positif, inovasi
yang dimiliki oleh pemilik usaha dalam
menciptakan berbagai ide-ide menarik
adalah suatu unsur penting yang dapat
memenuhi peningkatan pemasaran
kewirausahaan.
Pemilik UMKM pengrajin seni
lukis di Kota Bekasi sebagian besar
sudah berinovasi seperti pembuatan
produk baru, dengan desain lukisan yang
unik yang dapat menjadi ciri khas suatu
produk serta menambah alternatif
pilihan jenis lukisan agar konsumen
tidak merasa bosan dengan produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu, dengan cara
berinovasi tersebut, perusahaan dapat
meningkatkan keuntungan dan kepuasan
pelanggan untuk pemasaran
kewirausahaan.
UMKM pengrajin seni lukis di Kota
Bekasi harus membuat inovasi sebagai
bagian mendasar dari UMKM tersebut.
UMKM pengrajin seni lukis
membutuhkan penguatan nilai-nilai
inovasi untuk perubahan dengan
kombinasi ide-ide kreatif yang dapat
disalurkan dalam melakukan Inovasi.
Inovasi dapat menciptakan kesuksesan
dalam usaha sehingga penting juga bagi
UMKM untuk mendorong kinerja
pemasaran kewirausahaan.
Selain itu, pemilik dan karyawan
UMKM juga dapat meningkatkan
pengalaman dengan membuat produk
usaha lukisan yang baru dari hasil
pelatihan. Pemilik UMKM dapat
memanfaatkan teknologi dengan
menggunakan komputer untuk membuat
variasi produk usaha, desain produk
usaha, membuat logo, pemasaran
melalui media sosial atau portal web,
sistem penjualan online hingga
pembayaran menggunakan uang
elektronik.
Penggunaan teknologi informasi
yang digunakan perusahaan seperti
komputer, internet/WifI, e-mail, portal
web, sosial media (Sosmed), dan lainnya
cukup banyak digunakan untuk
mengelola usaha oleh para pemilik
UMKM.
Upaya-upaya yang telah dilakukan
pemilik UMKM yaitu dengan
memanfaatkan teknologi dengan
melakukan penjualan online di portal
web, instagram, dan lainnya serta
melakukan pemasaran seperti pasang
iklan secara online. Pemanfaatan
teknologi maka jarak, informasi maupun
transaksi pembayaran membuat arus
komunikasi menjadi semakin mudah,
cepat menjangkau area yang lebih luas.
Para pelaku usaha UMKM
pengrajin seni lukis menilai bahwa
inovasi yang mencakup penguasaan
teknologi menambah meningkatkan
Inovasi UMKM. Kemampuan
berinovasi akan berkembang apabila
UMKM memaksimalkan kemampuan
akan penguasaan teknologi, menambah
pengetahuan dan pengalaman untuk
menciptakan sesuatu yang baru yang
bisa mereka tawarkan ke pasar.
Meningkatnya nilai inovasi yang
dipengaruhi oleh pemasaran
kewirausahaan dapat dikatakan baik
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
karena telah mencapai optimasi pada 8
indikator yaitu desain produk, kualitas
produk, proses kerja, proses produksi,
tata kelola, proses pembayaran, metode
pembayaran.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan tentang Pengaruh Kreativitas
dan Inovasi Terhadap Pemasaran
Kewirausahaan (UMKM Sektor Pengrajin
Seni Lukis Kota Bekasi), maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Gambaran umum mengenai
pemsaran kewirausahaan pada
UMKM pengerajin seni lukis
diwilayah Kota Bekasi dinilai telah
optimal, dimana dengan memiliki
Kreativitas dan Inovasi yang baik
UMKM pengerajin seni lukis dapat
memiliki kemampuan ide-ide
kreatif dan unik dalam menciptakan
produk yang baru dan berbeda
dipasar dikarenakan pemilik dan
karyawan sebagaian besar memiliki
pengalaman, pelatihan dan
pendidikan dengan mayoritas
pemilik dan karyawan UMKM
berpendidikan terakhir
SMA/Sederajat dan S1. Selain
UMKM pengerajin seni lukis
melakukan Inovasi seeperti
penggunaan teknologi informasi
yang digunakan perusahaan sepertu
komputer, internet/Wifi, e-mail,
portal web, sosial media (Sosmed)
dan lainnya cukup banyak
digunakan oleh UMKM pengerajin
seni lukis dalam memaarkan
produknya.
2. Adanya pengaruh signifikan antara
variabel Kreativitas terhadap
Pemasaran Kewirausahaan, Inovasi
terhadap Pemasaran Kewirausahaan
terhadap UMKM pengrajin seni
lukis di wilayah Kota Bekasi.
3. Variabel yang paling dominan
dalam mempengaruhi Pemasaran
Kewirausahaan pada UMKM
pengrajin seni lukis di wilayah Kota
Bekasi adalah variabel inovasi.
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian
diatas maka peneliti memberi saran sebagai
berikut:
1. Bagi Pemilik UMKM Pengrajin Seni
Lukis Di Wilayah Kota Bekasi
Bagi pelaku usaha UMKM pengrajin
seni lukis di wilayah Kota Bekasi,
disarankan terus menciptakan ide-ide
kreatif dan baru dalam produk lukisan
agar menciptakan peluang dipasar dan
pemilik UMKM diharapkan bisa
berinovasi dengan mengikuti
perkembangan teknologi untuk
memasarkan produknya. Sehingga,
produk lukisan dapat bersaing dipasar
dan akan terus meningkatkan
kpendapatan keuntungan yang
diinginkan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan
untuk meneliti dengan objek-objek
yang lebih luas. Selain melihat
kekurangan yang ada di UMKM
pengrajin seni luki yang ada diwilayah
Kota Bekasi, serta dapat memperbaiki
UMKM pengrajin seni lukis diwilayah
Kota Bekasi dan menemukan objek
yang belum menerapkan Kreativitas
dan Inovasi pada Pemasaran
Kewirausahaan dan penelitian
selanjanjutnya diharapkan untuk
mengubah cara teknik pengambilan
sampel yang lebih effisien dengan
menggunakan teknik sampel
probability sampling dengan teknik
simple random sampling dengan cara
menggunakan software microsoft
excel dengan menginput nomor daftar
responden secara acak menggunakan
fungsi RAND yang ada pada microsoft
excel.
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
DAFTAR PUSTAKA
Abidillah, W., & Jogiyanto,. M. (2009).
Konsep dan Aplikasi PLS (Partial
Least Square) untuk penelitian
Empris. Yogyakarta: Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi.
Agusti Ferdinand, (2014). Metode
Penilitian Manajemen. UNDIP,
Semarang.
Andharini Sri Nastiti (2012). “Pemasaran
Kewirausahaan dan Kinerja Usaha
Mikro Kecil dan Menengah”. Jurnal
Ekonomika-Bisnis. Vol. 03 Bulan
Juli.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifudidin. (2000). Reabilitas dan
Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Badan Pusat Statistik. (2018). Kota Bekasi
Jumlah Usaha Perdagangan Kota
Bekasi: Diakses melalui
https://bekasikota.bps.go.id/. Pada
tanggal 12 april 2018 Pukul : 13.00
WIB.
Buchari Alma. (2004). Manjemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi
Revisi, Bandung: Penerbit CV.
Alfabeta.
Buchari Alma. (2011). Manjemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi
Revisi, Bandung: Penerbit CV.
Alfabeta.
Burhan Agus M. (2013). Seni Lukis
Indonesia Masa Jepang Sampai
Lekra. Surakarta: UNS PRESS.
Carlo Simulation (2017) “Study an
electronic-mail emocation/adoption
study”. Information Systems
Research, 14, 189-217.
Carson, D., Cromie, S., Mc. Gowan, P.
And Hill, J., (2007). Marketing and
Enterpreneurship in SMEs-AN
Innovative Approach, London:
Prentice Hall.
Chin, W. W., Marcolin, B. L., & Newsted
P.N. (2000). A Partial Least Square
Latent Variabel Modeling Approach
For Measuring Intercation Effects:
Results From a Monte.
Damanjanti, Irma. (2013). Psikologi Seni.
Bandung: Kiblat Buku Utama
Day, John, Reynald, Pane, Lancaster,
Geodd, (2006). “Entrepreneurship
and The Small to Medium Sized
Enterpries, Management Decision”,
Vol. 44, Issue 5, p.581-587.
Dedi S, Soegoto, dkk. (2014). Pemasaran
Kewirausahaan Industri Kreatif.
Yogyakarta: Deep Publish.
Departemen Perdagangan RI, (2008),
Pengembangan Ekonomi Kreatif
Indonesia 2025: Rencana
Pengembangan Eknomi Kreatif
Indonesia. 2009-2015.
Dhewanto, Wawan, dkk. (2015).
Manajemen Inovasi untuk Usaha
Kecil & Mikro. Bandung: Alfabeta.
Dr. Reniati, S.E., M.Si. (2013). Kreativitas
Organisasi & Inovasi Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Mahendro Nugroho & Yuswar Zainul
Basri. (2009). Ekonomi Kerakyatan:
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Jakarta; Universitas Trisakti.
Drs. Yunus. Muh, M.Si. (2010). Inovasi
Dan Krativitas Dalam Pemasaran.
Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Effendy, Mochtar. (2000). Kewirausahaan
(Entrepreneurship) Tuntutan Untuk
Praktisi. Palembang: AL-Mukhtar.
Fitriati Rachma. (2014). Menguak Daya
Saing UMKM Industri Kreatif,
Sebuah Riset Tindakan Berbasais
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Soft Systems Methodology. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Gay, L., R, dan Diehl, P. L, (1992).
“Research Metohds For Business and
Management”. MacMillan
Publishing Company, New York.
Gefen, D. Straub, D., & Bodreau, M.
(2000). Structural equation modeling
and regression. Guidelines for
research practice. Communication of
the Assosation of Information
Systems, 4, 1-80.
Ghozali, Imam dan Latan, Henky. (2015).
Partial Least Square Konsep Teknik
Aplikasi Menggunakan Program
SmartPLS 3.0 (2nd
Edition).
Semarang Badan Penerbit
Universitas Diponogoro.
Ghozali, Imam, (2008). Structural
Equalition Modeling Metode
Alernatif Dengan Partial least Square.
Edisi Kedua. Semarang: Universitas
Diponogoro.
Ghozali, Imam, Henky, Latan. (2015).
Konsep, Teknik Aplikasi
Menggunakan SmartPLS 3.0 Untuk
Penelitian Empiris. BP undip.
Semarang.
Hadiyati Ernani. (2011). “Kreativitas,
Inovasi Berpengaruh Terhadap
Kewirausahaan Usaha Kecil (Studi
Bengkel Las Kecil di Kabupaten
Pujon Malang)”. Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan. Vol. 13No.1,
Maret 2011 8-16.
Hair et al. (2006). Multivariate Data
Analysis 6th
Ed. New Jersey: Parson
Education.
Handi, Irawan. (2004). Indonesia Customer
Statisfication Index. Frontier.
Hills, Gerald, 2008. “Marketing and
Entrepreneurship, Research Ideas and
Opportunnities”. Journl Smes of
Research Marketing and
Entrepreneurship Vol.2 No.4.
https://cnnindonesia.com/ekonomi/201609
111181744-92-24090/bekraf-
ekonomi-kreatif-tembus-rp1000-
triliun. Pertumbuhan ekonomi kreatif
(diakses 24 april 2018).
https://kontan.co.id/news/international/pas
arbendaseniterpangkas/11/03/2016.
Penurunan transaksi benda seni lukis
(diakses 16 april 2018).
Cohen Jacob. (1988). Statistical Power
Analysis for the Behavioral Sciences,
Hilldale, New Jersey, Lawrance
Erbaum Associaties”, Vol. Second
Edition.
Kauffman, J. C. & Stenberg, R. J (2008).
The International HandBook of
Creativity. Cambridge University
Press.
Kasmir. (2010). Kewirausahaan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Keller dan Kotler. (2006). Manajemen
Pemasaran edisi ke 12 Jilid ke 1. PT.
Indeks Gramedia.
Kementrian Koperasi dan UKM. (2018).
Perkembangan UMKM Tahun 2014-
2016 di Indonesia. Jakarta:
KEMENKOP dan UKM.
Kementrian Koperasi dan UKM. (2018).
Undang-Undang No 20 Tahun 2008.
Tentang UMKM. Diakses melalui
https://www.depkop.go.id/. Pada 19
april 2018.
Kotler, Philip, (2008). Manjemen
Pemasaran. Edisi Milenim
diterjemahkan Benyamin Molan, PT.
Prenhallindo, Jakarta.
Larsen, P., and Lewis, A., (2007). How
award-winning SMEs manage the
barries to innovation. Creativity and
Innovation Management, 162 (2),
142 – 151.
Munandar, Utami. (2009). Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018
Puspa Titiek, Ida S.Cythia, Alfiandri Dedi,
Taufik Imam. (2011). Dampak
Kekuatan Budaya Indonesia Dalam
Industri Kreatif. Jakarta: PT.
Percetakan Penebar Swadaya.
Rao Purba, (2006). “ Measuring Consumer
Perception Through Factor Analysis,
The Asian Manager”. (Febuary-
March).
Sholihin, Mahfud, Ph. D dan Ratmono Dwi,
Dr. (2013). Analisis SEM-PLS
dengan Warp PLS 3.0 untuk
hubungan Nonliner dalam penelitian
sosial dan bisnis. Penerbit Andi
Offset. Yogyakarta.
Simatupang, Togar., Ekonomi Kreatif:
Menuju Era Kompetisi dan
Persaingan Usaha Ekonomi
Gelombang IV. Institute Teknologi
Bandung.
https://www.slideshare.net/togar/ceta
k-biru-industri-kreatif-jabar. Diakses
15 april 2018).
Soedarso, S.P. (2008). Sejarah
Perkembangan Seni Rupa Modern.
Jakarta: Studio Delapan Puluh
Enterprise bekerja sama dengan
Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Sutarno. (2012). Serba-Serbi Manajemen
Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudrajad, Ahmad (2011). Konsep
Kewirausahaan dan Pendidikan
Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitia
Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitan
Kombinasi (Mixed Metods).
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitan
Kombinasi Pemasaran. Edisi 3.
Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Stokes, D., (2007), “Putting
Entrepreneurship into Marketing,
Journal of Research in Marketing &
Entrepreneurship”, Vol.2, No.1:
Spring 2000.
Thomas W zimmerer, Norman M
Scarbough. (2011). Kewirausahaan
dan Manajemen Usaha Kecil,
Salemba Empat.
Uma Sekaran. (2006). Metodologi
Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4,
Buku 1 Jakarta: Salemba Empat.

More Related Content

Similar to PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN (UMKM SEKTOR PENGRAJIN SENI LUKIS KOTA BEKASI)

PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptRitaKANJABUNG
 
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKI
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKIMeningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKI
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKIDadang Solihin
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Alief Setyanto
 
ppt persmasalahan produk.pdf
ppt persmasalahan produk.pdfppt persmasalahan produk.pdf
ppt persmasalahan produk.pdfAlmaSabrina
 
Industri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratIndustri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratTogar Simatupang
 
Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016
Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016
Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016UCEO
 
Uas kewirausahaan semester 1
Uas kewirausahaan semester 1Uas kewirausahaan semester 1
Uas kewirausahaan semester 1SitiNurQamariya1
 
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptxKELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptxAisyah Safitri Hayati
 
Technopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera BatamTechnopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera Batamekatalahatu
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7AnnisaDinda5
 
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009cokorda.dewi
 
Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07PUPUK
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikhangdusun
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Hindraswari Enggar
 

Similar to PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN (UMKM SEKTOR PENGRAJIN SENI LUKIS KOTA BEKASI) (20)

Ukm harus kreatif dan inovatif 2015
Ukm harus kreatif dan inovatif 2015Ukm harus kreatif dan inovatif 2015
Ukm harus kreatif dan inovatif 2015
 
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
 
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKI
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKIMeningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKI
Meningkatkan Ekonomi Kreatif berbasis Digital untuk Mendorong Pariwisata DKI
 
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
Mengkaji pola strategi pengembangan umkm dalam menghadapi perdagangan bebas k...
 
ppt persmasalahan produk.pdf
ppt persmasalahan produk.pdfppt persmasalahan produk.pdf
ppt persmasalahan produk.pdf
 
Industri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa BaratIndustri Kreatif Jawa Barat
Industri Kreatif Jawa Barat
 
Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016
Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016
Entrepreneur Way #23 - Oktober 2016
 
jurnal 3.pdf
jurnal 3.pdfjurnal 3.pdf
jurnal 3.pdf
 
Uas kewirausahaan semester 1
Uas kewirausahaan semester 1Uas kewirausahaan semester 1
Uas kewirausahaan semester 1
 
kreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptxkreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptx
 
periklanan.
 periklanan. periklanan.
periklanan.
 
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptxKELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
 
Proposal hal 1
Proposal hal 1Proposal hal 1
Proposal hal 1
 
Presentation kumpul obek 1
Presentation kumpul obek 1Presentation kumpul obek 1
Presentation kumpul obek 1
 
Technopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera BatamTechnopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera Batam
 
Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7Perekonomian di indonesia Kel 7
Perekonomian di indonesia Kel 7
 
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
 
Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07Kb industri kreatif-07
Kb industri kreatif-07
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastik
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN (UMKM SEKTOR PENGRAJIN SENI LUKIS KOTA BEKASI)

  • 1. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN (UMKM SEKTOR PENGRAJIN SENI LUKIS KOTA BEKASI) Rolando Rafa Wijaya, SE. 19214788 rolandowijaya11@gmail.com Dr. Aris Budi Setyawan, SE., MM Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRACT The purpose of this study is to examine the effect of creativity and innovation on entrepreneurial marketing of painting craftsmen in SMEs in Bekasi City. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data is obtained from the results of questionnaires and interviews regarding the painting business while secondary data is obtained from literature studies, data from the Central Bureau of Statistics and the Ministry of Cooperative SMEs. Analysis using descriptive analysis of Partial Least Square using data management software SmartPLS 3.0. SMEs The artisan of painting in the City of Bekasi is one of the Micro, Small and Medium Enterprises that contributes domestic products and absorbs a large workforce. The category in the business of painting is the creative industry, painting works produced by artisans in the city of Bekasi have created very high prices because painting has a characteristic in creating unique and creative ideas. The results of research carried out on SMEs in the art sector of painters in the city of Bekasi that used the variables of creativity and innovation showed a positive effect on entrepreneurial marketing and the most dominant variable affecting entrepreneurial marketing was innovation because it had a lower p-value value. Keywords: creativity, innovation and Entrepreneurial Marketing. PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, banyak timbul persaingan bisnis yang semakin kompetitif terutama UMKM (usaha mikro kecil menengah) adalah salah satu pendorong pertumbuhan perekonomian indonesia. UMKM sebagai sektor ekonomi masyarakat kecil dengan skala lokal, sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara luas telah mampu membuat UMKM mampu bergerak diera globalisasi dan teknologi, namun kekhawatiran terhadap ekonomi pasar telah menjadi bukti menakutkan bagi para pelaku usaha di indonesia. Penyebabnya adalah lemahnya daya saing industri lokal, yang juga dikhawatirkan akan menurunkan potensi pengusaha lokal dan beberapa UMKM. Pengembangan serta pemberdayaan UMKM adalah langkah yang strategis mempunyai peranan besar dalam menambah lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran, UMKM sangat berperan dalam menyerap banyak tenaga kerja yang masih mengganggur. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai peranan yang sangat penting di Indonesia selama ini pada dasarnya sektor UMKM. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Karena UMKM memberi sumbangsih yang signifikan dalam mengatasi masalah
  • 2. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan. Kota bekasi memiliki UMKM kerajinan tangan seni lukisan yang baik hasil kerajinan tangan para seniman atau pengerajin di Kota Bekasi mampu menghasilkan nilai harga jual yang tinggi, namun pada tahun 2016 berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM 2016 mencatat industri kreatif kerajinan tangan di Kota Bekasi mengalami kesulitan pemasaran, hal ini berdampak pada kerjainan seni lukis yang berjumlah 223 unit usaha masih mengalami kesulitan pemasaran sebesar 28,20%. Kesulitan pemasaran ini akan berdampak pada pendapatan usaha pengerajin seni lukis yang dimaana harus bertindak dala memerankan usahanya sendiri agar tidak mengalami kemunduran atau kegagaalan dalam usahanya. Jumlah unit usaha UMKM seni lukis atau kerajinan tangan lukisan sebanyak 223 menunjukan yang dimana unit usaha ini lebih sedikit dibandingkan dengan usaha kerjaninan batik 226, kerajinan batu 321 dan kerajinan anyaman bambu 359 unit usaha. Tingkat kesulitan usaha yang dialami pengrajin dalam pemasaran yaitu pengrajin lukisan dengan tingkat kesulitan 28.20%, kerajinan batik 3%, kerajinan batu 20.50% dan kerajinan anyaman bambu sebesar 19.43%. tingginya kesulitan pemsaran yang dialami oleh pengrajin seni lukis debanding dengan pengrajin lainnya, menurut MASSRICH usaha kerajinan seni lukisan untuk penjualan barang-barang seni dunia menurun untuk pertama kalinya sejak tahun 2012. The European Fine Art Foundation (TEAFAF) mencatat, penurunan ini terjadi akibat pelemahan transaksi dari wilayah Asia termasuk Indonesia yang disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi di kawasan itu. TEAFAF menyebutkan bahwa penurunan transaksi juga disebabkan menurunnya minatnya konsumen terhadap seni lukis. Hal ini diungkapkan oleh TEAFAF dalam laporan tahunan 2015, dalam laporannya seperti yang dikutip Bloomberg, TEAFAF menyebutkan total transaksi benda seni lukis dunia tahun 2015 bernilai US 63,8 miliar. Jumlah ini turun 7% dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar US 68,2 miliayar (https/kontan.co.id/news/internasional/pas- arbendaseni terpangkas/11/03/2016). Penurunan minat konsumen di dunia dalam terhadap seni lukis menuntut para pelaku UMKM pengrajin seni lukis dalam sumber daya manusia merupakan faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam menjalankan kegiatan usaha dan berperan penting meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), untuk mendapatkan sesuatu yang berbeda dan mendapatkan produk yang dapat bersaing karna saat ini persaingan sangat ketat maka seniman seni lukis harus melakukan kreativitas yang menghasilkan sesuatu gagasan unik, istilah kreativitas bersumber dari kata inggris to create yang didapat diterjemahkan dalam bahasa indonesia dengan istilah mencipta yang berarti menciptakan atau membuat, biasanya kreativitas akan memunculkan inovasi yaitu kemampuan untuk memperbarui hal-hal yang telah ada. (Damajanti, 2013) menyatakan bahwa faktor universal bagi kreativitas adalah kebaruan (novelty) dan kebaruan membutuhkan keaslian (originality). Untuk menghasilkan gagasan – gagasan kreatif seseorang dapat diketahui melalui ciri- ciri kreatif yang muncul dalam dirinya, ciri – ciri tersebut yaitu : fluency, flexibility, orginality, elaboration. (Kauffman 2008). Proses kreativitas sering dikaitkan dengan seni, seni yang sudah ada sejak awal keberadaan manusia. Homo sapiens, nenek moyang yang paling awal yaitu manusia Cro-Magnon (33.000-10.000SM), membuat lukisan. (Soedarso,2007).
  • 3. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengenatuhi gambaran variabel kreativitas, inovasi dan pemasaran Kewiraushaan UMKM Sektor Pengrajin Seni Lukis di Kota Bekasi. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara kreativitas dan inovasi terhadap pemasaran kewiraushaan UMKM Sektor Pengrajin Seni Lukis di Kota Bekasi. 3. Untuk mengetahui Variabel apa yang paling berpengaruh dominan terhadap pemasaran kewiraushaan UMKM Sektor Pengrajin Seni Lukis di Kota Bekasi? Kerangka Penelitian Hipotesis H01 : Tidak terdapat pengaruh kreativitas secara signifikan terhadap pemasaran kewirausahaan usaha UMKM Sektor Pengrajin Seni Luis Kota Bekasi. Ha1 : Ada pengaruh kreativitas secara signifikan terhadap pemasaran kewirausahaan usaha UMKM Sektor Pengrajin Seni Luis Kota Bekasi. H02 : Tidak terdapat pengaruh inovasi secara signifikan terhadap pemasaran kewirausahaan usaha UMKM Sektor Pengrajin Seni Luis Kota Bekasi. Ha2 : Ada pengaruh inovasi secara signifikan terhadap pemasaran kewirausahaan usaha UMKM Sektor Pengrajin Seni Luis Kota Bekasi. TELAAH PUSTAKA UKM Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan jumlah tenaga kerja Usaha kecil merupaka entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang. Sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Kreativitas Menurut (Suryana, 2013:11) menyatakan bahwa kreativitas adalah “ Berfikir sesuatu yang baru”. Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkn ide-ide baru dan untuk menemukan cara- cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang”. Krativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya. Kreativitas sumber penting dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change (perubahan). Dimensi Kreativitas Rhodes (Munandar, 2012) mengatakan kreativitas dapat di definisikan kedalam empat dimensi sebagai four P’s Creativity, yaitu dimensi person, process Product, dan press sebagai berikut:
  • 4. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 1. Dimensi Person Adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif. 2. Dimensi Proces Adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berfikir sehingga memunculkan ide- ide unik dan kreatif. 3. Dimensi Product Merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/ original atau sebuah elaborasi atau penggabungan yang inovatif. 4. Dimensi Press Pendekatan kreativitas yang menekan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal (diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif), maupun dorongan eksternal dan lingkungan sosial dan psikologis. Inovasi Menurut (Soegooto, Dedi S, dkk, 2014) inovasi merupakan suatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan penting dan fikiran yang kreatif mengembangkan menjadi gagasan berharga. Meski demikian terdapat terdapat perbedaan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran, riset, pengalaman dan kerja yang disempurnakan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi. Dimensi inovasi Dalam konsepsi inovasi. Dimensi tersebut menyangkut hasil pemecah masalah yang terdapat dalam perusahaan meliputi : batasan konsep inovasi yang begitu luas (Sutarno, 2012), menyebutkan sejumlah dimensi 1. Inovasi produk Inovasi produk akan menciptakan berbagai desain produk, sehingga meningkatkan alternatif pilihan, meningkatkan manfaat atau nilai yang diterima oleh pelanggan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan yang diharapkan pelanggan. Perusahaan dapat melakukan berbagai inovasi dengan membuat berbagai macam desain produk baru dan menambah nilai guna suatu barang, selain itu perusahaan juga dapat melakukan inovasi dalam bidang inovasi produk seperti pada barang, jasa, ide dari tempat. 2. Inovasi manajemen Inovasi manajemen adalah inovasi dalam proses pengaturan organisasi. Langkah pertama adalah menghasilkan ide perubahan mengenai produk atau proses. Dalam beberapa kasus muncul dari observasi masalah sekarang atau masa depan. Seperti pada proses kerja proses produksi, tata kelola, keuangan pemasaran seperti proses pembayaran dll. Inovasi sangat penting bagi sebuah perusahaan. Inovasi manajemen juga merupakan salah satu dampak dari perubahan teknologi yang cepat. Kemajuan teknologi yang cepat dan tingginya tingkat persaingan menuntut setiap perusahaan untuk terus menerus melakukan inovasi yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan tersebut. Kewirausaan Menurut Zimmerer dalam buku (Suryana, 2013:2), kewirausahaan (Entrepereneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang
  • 5. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendeiri, memiliki proses sistematis. Orang yang mampu menciptakan bisnis baru, dan orang yang biasanya langsung berhadapan dengan risiko mampu mengidentifikasikan dalam mencapai keberhasilan. Wirausaha mampu mengidentifikasikan berbagai kesepakatan, dan mencurahkan seluruh sumber daya yang ia miliki untuk mengubah kesempatan itu suatu yang menguntungkan. Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi peluang dipasar. Teori Populasi 1.Bagi Pemilik UMKM Pengrajin Seni Lukis Di Wilayah Kota Bekasi Bagi pelaku usaha UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi, disarankan terus menciptakan ide-ide kreatif dan baru dalam produk lukisan agar menciptakan peluang dipasar dan pemilik UMKM diharapkan bisa berinovasi dengan mengikuti perkembangan teknologi untuk memasarkan produknya. Sehingga, produk lukisan dapat bersaing dipasar dan akan terus meningkatkan kpendapatan keuntungan yang diinginkan. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti dengan objek-objek yang lebih luas. Selain melihat kekurangan yang ada di UMKM pengrajin seni luki yang ada diwilayah Kota Bekasi, serta dapat memperbaiki UMKM pengrajin seni lukis diwilayah Kota Bekasi dan menemukan objek yang belum menerapkan Kreativitas dan Inovasi pada Pemasaran Kewirausahaan dan penelitian selanjanjutnya diharapkan untuk mengubah cara teknik pengambilan sampel yang lebih effisien dengan menggunakan teknik sampel probability sampling dengan teknik simple random sampling dengan cara menggunakan software microsoft excel dengan menginput nomor daftar responden secara acak menggunakan fungsi RAND yang ada pada microsoft excel. Sampel Menurut Sugiyono (2014:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, jadi sampel adalah sekelompok atau sebagian dari populasi. Teknik Pengambilan Sampling Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memilih sampel dari populasi. Setiap metode pengambilan sampel memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan kesempatan untuk menentukan unsur atau anggota populasi untuk dimasukan kedalam sampel. Menurut Sugiyono (2014:84), bentuk metode pengambilan sampel ada dua yaitu untuk populasi diketahui (Probability Sampling) dan untuk populasi tidak diketahui (Non Probability Sampling). METODE PENELITIAN Objek Penelian Dalam penelitian skripsi ini objek yang dilpilih oleh penulis adalah UMKM (Usaha Kecil dan Menengah) Pengrajin Seni Lukis, alasan penulis memilih UMKM Pengrajin Seni Lukis sebagai objek penelitian adalah karena UMKM Pengrajin Seni Lukis merupakan usaha yang bernilai jual tinggi terhadap produknya mulai dari Rp50.000 sampai ratusan juta. Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Seni Lukis di Kota Bekasi. Berdasarkan data sensus ekonomi Badan Pusat Statitik jumlah usaha Seni Lukis Kota Bekasi yaitu sebesar 223 unit usaha UMKM yang tersebar di Kota Bekasi. Sampel dalam penelitian ini, penentuan besarnya sampel menggunakan teknik Nomorgram Harry King (Sugiyono, 2014 : 127-130). Cara menentukan sampel menggunakan teknik Nomogram Harry King adalah dengan cara menarik garis
  • 6. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 lurus dari garis sebelah kanan yang merupakan garis tingkat kesalahan yang dikehedaki dan akan sampai pada garis di sebelah kiri yang menunjukan persentase besarnya sampel. Setelah persentase sampel diketahui, selanjutnya adalah mengalikan persentase sampel dengan jumlah populasi dan faktor pengalian selanjutnya dengan jumlah populasi dan faktor pengali. Hasil pengalian selanjutnyaditentukan pembulatan angka agar lebih memudahkan peneliti dalam menentukan anggota sampel. Jumlah populasi dalam penelitian ini berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2016 adalah 223 unit UMKM Seni Lukis di Kota Bekasi, taraf kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau tingkat kesalahan 6%, dan faktor pengali dari taraf kepercayaan 7% adalah 1,195. Perhitungan besarnya sampel menggunakan Nomogram Harry King dilakukan dengan cara menarik gari dari populasi sebesar 223, melewati taraf kesalahan 7%, Dari perhitungan dalam penentuan jumlah sampel penelitian adalah : n = 223 x (37%) x 1, 195 = 98.59945 = Di bulatkan menjadi 100 orang atau responden Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan sampel probability sampling dengan tenik simple random sampling yang artinya teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dan dilakukan secara cak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Alat Analisis Data 1. Analisis Deskriptif 2. Analisis Kuantitatif 3. Model Struktural (inner Model) 4. Analisis Gap (Kesenjangan) 5. Uji Asumsi Structural Equation Model Model Pengukuran 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu instrument valid akan memiliki tingkat validitas yang tinggi, sebaiknya jika kevalidan suatu instrument rendah maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut kurang valid. 2. Uji Reabilitas Uji reabilitas adalah angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrument penelitian. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang sama setelah digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Suatu instrumen dikatakan dapat dipercaya bila instrument yang digunakan mempunyai koefisien reabilitas yang tinggi. Rumus untuk menghitung reabilitas adalah dengan teknik Cronbach Alpha. Ukuran kestabilan dan konsistensi responden yaitu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjawab hal ini yang berkaitan dengan kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi orang (person), dimensi proses (process), dimensi produk (product), dimensi dorongan (press), dimensi inovasi produk, dimensi inovasi manajemen, dan pemasaran kewirausahaan. Uji reabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Pengukuran yang dilakukan bebas dari kesalahan dan pengukuran tersebut konsisten dari waktu ke waktu dengan menggunakan item-item pada instrument yang sama. Kriteria pengujian reabilitas adalah sebagai berikut: suatu konstruk dikatakan reliabel jika nilai
  • 7. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 cronbach alpha harus > 0,6 dan nilai composite reliability harus > 0,7. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Pre-test Validitas digunakan untuk menguji kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan untuk mengukur variabel Kreativitas, Inovasi dan Pemasaran Kewirausahaan sudah layak atau dapat dilakukan dengan membandingkan nilai pertimbangan r-tabel sigifikan 0,05 dengan uji 2 sisi. Dengan jumlah data (n) sebanyak, 30, maka didapat r-tabel 0,604. Tabel Uji Validitas Pre-test Variabel Item Outer Loadings *) AVE Nilai Kritis Keterangan Kreativitas (X1) Item1 0,950 0,739 0,6 Valid Item2 0,945 Valid Item3 0,825 Valid Item4 0,821 Valid Item5 0,885 Valid Item6 0,917 Valid Item9 0,787 Valid Item10 0,769 Valid INOVASI (X2) Item1 0,868 0,656 0,6 Valid Item2 0,822 Valid Item3 0,775 Valid Item4 0,723 Valid Item5 0,867 Valid Item6 0,863 Valid Item7 0,807 Valid Item8 0,739 Valid PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN (Y) Item1 0,878 0,780 0,6 Valid Item2 0,971 Valid Item3 0,946 Valid Item4 0,715 Valid Sumber : data diolah, 2018. Berdasarkan uji validitas table di atas dapat dilihat bahwa nilai Average Variance Extracted (AVE) dari variabel kreativitas adalah sebesar 0,739 > 0,5, variabel inovasi sebesar 0,656> 0,5, variabel pemasaran kewirausahaan 0,780 > 0,5, dapat dilihat bahwa nilai-nilai tersebut telah memenuhi uji validitas (pre-test) karena semua nilai dari variabel kreativitas, inovasi dan pemasaran kewirausahaan lebih besar dari 0,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang ada pada penelitian ini dinyatakan valid dan dapat diterima sebagai pengukur variabel penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika kuisioner mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai kreativitas, inovasi dan pemasaran kewirausahaan seperti yang penulis inginkan.
  • 8. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Uji Reliabilitas Pre-test Tabel Composite Reliability Konstruk Variabel Laten Composite Reliability Nilai Kritis Hasil KREATIVITAS 0,966 Reliabel INOVASI 0,938 ≥ 0,7 Reliabel PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN 0,933 Reliabel Sumber : Data diolah, 2018. Tabel Cronbach Alpha Konstruk Variabel Laten Cronbach Alpha Nilai Kritis Hasil KREATIVITAS 0.960 Reliabel INOVASI 0.924 ≥ 0.6 Reliabel PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN 0.903 Reliabel Sumber : Data diolah, 2018 Berdasarkan tabel bahwa nilai composite reliability pada variabel kreativitas sebesar 0,966 > 0,70, inovasi sebesar 0,938 > 0,70, pemasaran kewirausahaan sebesar 0,933 > 0,70. Sedangkan untuk nilai cronbach alpha dari kreativitas, inovasi, dan pemsaaran kewirusahaan berturut-turut adalah sebesar 0,960, 0,924, 0,903 semua cronbach alpha dari tiap variabel > 0,60 sehingga instrumen dapat dikatakan reliabel. Analisis Deskripsi Pada Variabel Kenyataan dan Kepentingan Tabel 4Nilai Rata-Rata Tingkat Kenyataan dan Tingkat Kepentingan NO Peryataan Kepentingan Kenyataan GAP 1 KR1 4.17 4.33 0.16 2 KR2 4.13 4.2 0.07 3 KR3 4.02 4.26 0.24 4 KR4 4.18 4.33 0.15 5 KR5 4.3 4.15 -0.15 6 KR6 4.1 4.04 -0.06 7 KR7 4.24 4.29 0.05 8 KR8 4.16 4.17 0.01 9 KR9 4.13 4.26 0.13 10 KR10 4.03 4.56 0.53 11 INO1 4.11 4.39 0.28 12 INO2 4.21 4.02 -0.19 13 INO3 3.68 4.24 0.56 14 INO4 4.45 4.06 -0.39 15 INO5 4.16 3.85 -0.31
  • 9. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 NO Peryataan Kepentingan Kenyataan GAP 16 INO6 4.25 4.2 -0.05 17 INO7 4.09 4.2 0.11 18 INO8 4.17 4.16 -0.01 19 PK1 4.22 4.19 -0.03 20 PK2 4.1 4.32 0.22 21 PK3 4.14 4.2 0.06 22 PK4 4.1 4.2 0.1 Rata-rata 4.17 4.33 0.16 Sumber : Data yang diolah dengan program SPSS 25. Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai mean yang didapatkan dari hasil tanggapan responden. Hasil mean gap untuk tingkat kenyataan adalah sebesar 4.33 dan mean kepentingan sebesar 4.17 atau kenyataan> kepentingan disimpulkan sangat sesuai. Nilai rata-rata tingkat kenyataan dan kepentingan terdiri dari variabel Kreativitas, Inovasi, dan Pemasaran Kewirausahaan. Pada variabel Kreativitas (KR) pada pernyataan kesepuluh menunjukkan hasil yang sudah baik, dengan hasil kepentingan sebesar 4,03 pada kenyataannya sebesar 4,56 dan menghasilkan gap sebesar 0,53. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil kenyataan lebih besar dari kepentingan. Artinya, tingkat kepentingan dari butir motivasi yang baik dibutuhkan perusahan dianggap cukup penting oleh pemilik UMKM. Kenyataannya, perusahaan terdorong motivasi agar perusahaan menjadi lebih baik dalam mencapai keberhasilan. Dari hal ini dapat disimpulkan, bahwa butir motivasi yang baik dibutuhkan perusahaan dianggap penting dan kenyataanya sudah dilakukan oleh pemilik UMKM. Dapat dikatakan perusahaan terdorong motivasi untuk mencapai keberhasilan dalam UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi sudah baik. Pada variabel Inovasi (INO) pernyataan ketiga menunjukkan hasil yang sudah baik, dengan hasil kepentingan sebesar 3,68, hasil kenyataan sebesar 4,24 dan gap sebesar 0,56. Hal ini dapat disimpulkan, hasil kenyataan lebih besar dari kepentingan. Artinya, tingkat kepentingan dari butir perusahaan perbarui teknologi lama dengan baru dalam perusahaan sangat dibutuhkan dan dianggap cukup penting oleh pemilik UMKM. Pada kenyataannya, perusahaan perbarui teknologi lama dengan baru. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa butir perusahaan perbarui teknologi lama dengan baru sangat dibutuhkan dianggap penting dan kenyataanya sudah dilakukan oleh pemilik UMKM. Dapat dikatakan pengontrolan dan perencanaan biaya UMKM di Bekasi sudah baik. Hasil analisis menunjukkan variabel pemasaran kewirausahaan (PK) pada pernyataan kedua sudah baik, dengan hasil kepentingan sebesar 4,1, hasil kenyataan sebesar 4,32, dan gap sebesar 0,22. Hal ini dapat disimpulkan, hasil kenyataan lebih besar dari kepentingan. Artinya, tingkat kepentingan dari butir perusahaan menggunakan situs online, sosial media, aplikasi jual-beli online untuk meningkatkan iteraksi dengan pasar. yang dianggap cukup penting oleh pemilik UMKM. Kenyataannya perusahaan sudah melakukan pemasaran interaktif dalam memasarkan produk. Dari hal ini dapat disimpulkan, bahwa butir perusahaan menggunakan pemasaran interaktif dalam meningkatkan interaksi pasar dianggap penting dan kenyataanya sudah dilakukan oleh pemilik UMKM. Dapat dikatakan UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi sudah menggunakan pemasaran interaktif seperti situs, online,
  • 10. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 sosial media, aplikasi jual-beli online secara baik. Dapat disimpulkan dari hasil analisis gap bahwa kesuksesan pelaku usaha UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi yang ditinjau dari Kreativitas, Inovasi, dan Pemasaran Kewirausahaan sudah memiliki tingkat kesesuaian antara Kenyataan dan Kepentingan UMKM. Artinya, pengelolaan Kreativitas, Inovasi, dan Pemasaran Kewirausahaan dari indikator tersebut sudah sesuai, namun dari semua hasil gap di atas hanya memperoleh nilai rata-rata kenyataan sebesar 4,33 dan nilai rata-rata kepentingan 4,17. Hal itu disebabkan masih kurangnya pengetahuan kreativitas, inovasi, dan pemasaran kewirausahaan. dalam UMKM. Oleh karena itu, agar diperoleh nilai yang lebih tinggi, pemilik UMKM diharapkan dapat meningkatkan kembali kreativitas, inovasi, dan pemasaran kewirausahaan. dalam usahanya. Analisis Grafik Importante Performance Analysis (IPA) Dari data penilaian responden tersebut, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan metode IPA yang akan disajikan pada gambar 4.15 grafik Importante Performance Analysis yaitu membagi pernyataan yang telah dijawab oleh responden menjadi 4 wilayah yaitu, wilayah A,B,C dan D. Dari ke empat wilayah tersebut, wilayah GAP dengan tingkat kepentingan yang tinggi, dibawah ini akan dijelaskan sebagai berikut: Sumber : Data yang diolah dengan program SPSS 25. Gambar Grafik Importante Performance Analysis (IPA) Dalam analisis GAP, membagi pernyataan yang telah dijawab oleh responden menjadi 4 wilayah yaitu, wilayah A,B,C dan D. Dari ke empat wilayah tersebut, wilayah GAP dengan tingkat kepentingan yang tinggi adalah wilayah A namun tingkat kenyataanya rendah dibanding kinerjanya yaitu berkisar antar 4.20, dengan nilai yaitu berkisar kepentingan 4,17 sampai 4,45. Hal, ini menandakan bahwa wilayah tersebut perlu diperbaiki. Wilayah dengan GAP yang baik adalah wilayah B dikarenakan pada wilayah itu seharusnya kepentingan dan kinerja nyata responden seimbang dan perlu dipertahankan. Namun, wilayah tersebut memiliki nilai kenyataan berkisar antara 4,29 sampai 4,33 dengan nilai kepentingan yaitu 4,18. Hal, ini menandakan bahwa wilayah tersebut juga termasuk wilayah yang perlu diperbaiki. Sedangkan untuk wilayah yang tidak baik adalah wilayah C dan D. Dikarenakan pada wilayah tersebut antara kepentingan dan kinerja nyata A B C D
  • 11. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 responden tidak seimbang, sehingga perlu diperbaiki lagi GAP antara kepentingan dan kinerja nyata responden. Analisis Model Partial Least Square (PLS) Setelah dilakukannya pengujuan hasil hasil pre-test maka analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SmartPLS 3.0. Teknik analisis PLS dilakukan untuk menguji variabel kreativitas, inovasi dan pemasaran kewirausahaan. Program ini dirancang untuk mengestimasi persamaan struktural dengan basis varian. Setiap variabel laten memiliki masing-masing variabel manifest (indikator) sesuai dengan penjabaran operasional variabel yang terdapat di bab III. Merancang Model Pengukuran (Outer Model) Dalam model pengukuran outer model dievaluasi berdasarkan convergent, discriminant validity, composite realibility. Nilai convergent dilihat dari nilai loading, nilai tersebut dianggap cukup antara 0,5 sampai 0,6 untuk jumlah variabel laten 3 sampai 7. Nilai discriminant validity dilihat berdasarkan nilai AVE, jika nilai AVE tersebut > 0,5, dan nilai composite reliability yang masih diterima apabila > 0,7. Berikut adalah gambar hasil permodelan diagram jalur dan tabel convergent, discriminant validity, dan composite realibility. Sumber: SmartPLS 3.0, 2018 Gambar Diagram Jalur Hasil Permodelan dengan PLS Algorithm Berikut adalah hasil tabel convergent, discriminant validity, dan composite realibility yaitu: 1. Validitas Konvergen (Convergent Validity) Convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan kontruk yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,60 dianggap cukup. Berikut adalah hasil Uji Validitas pada 100 responden
  • 12. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Tabel Uji Validitas Konvergen Variabel dan Indikator Outer Loadings *) AVE Nilai Kritis Keterangan Kreativitas Bakat 0,836 0,660 0,5 Valid Minat 0,810 Keahlian 0,795 Gagasan 0,818 Wawasan 0,844 Kemampuan 0,808 Konsep 0,837 Persaingan 0,835 Permintaan konsumen 0,776 Motivasi 0,760 Inovasi Desai Produk 0,683 Produk terbaru 0,888 0,724 0,5 Valid Teknologi 0,799 Proses kerja 0,846 Poses produksi 0,876 Tata kelola 0,841 Proses pembayaran 0,807 Metode pembayaran 0,884 Pemasaran Kewirausahaan Berorientasi inovasi 0,901 0,768 0,5 Valid Pemasaran interaktif 0,950 Pemasaran berita mulut ke mulut 0,727 Sumber : Data diolah, 2018.
  • 13. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Berdasarkan Tabel menunjukkan bahwa convergent validity pada nilai outer loadings variabel Kreativitas seperti bakat, minat, keahlian, gagasan, wawasan, kemampuan, konsep, persaingan, permintaan konsumen dan motivasi > 0,7, variabel inovasi (desain produk, produk terbaru, proses kerja, teknologi, proses produksi, tata kelola, proses pembayaran dan) memiliki memiliki nilai > 0,7. Dan untuk variabel pemasaran kewirausahaan, meningkatkan kemampuan penjualan produk lukisan dengan berorientasi inovasi, pemasaran interaktif, pemasaran mulut ke mulut dan dorongan ide), variabel pemasaran kewirausahaan memiliki nilai > 0,7. Dengan ini berarti pengukur-pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk memiliki korelasi yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang ada pada penelitian ini dinyatakan valid dan dapat diterima sebagai pengukur variabel penelitian. Hasil lain yang digunakan untuk convergent validity dapat dilihat dari nilai AVE berdasarkan Tabel dilihat bahwa nilai Average Variance Extracted (AVE) dari variabel krativitas adalah sebesar 0,660 > 0,5, variabel inovasi positif sebesar 0,724 > 0,5, dan variabel pemasaran kewirausahaan adalah sebesar 0,768 > 0,5, dapat dilihat bahwa nilai-nilai tersebut telah memenuhi uji validitas konvergen karena semua nilai dari variabel kreativitas, inovasi, dan pemasaran kewirausahaan lebih besar dari 0,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang ada pada penelitian ini dinyatakan valid dan dapat diterima sebagai pengukur variabel penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika kuisioner mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai kreativitas, inovasi dan pemasaran kewirausahaan seperti yang penulis inginkan. 2. Validitas Diskriminan (Discriminant validity) Nilai diskriminan berguna untuk menilai apakah variabel memiliki discriminan validity yang memadai yaitu dengan cara membandingkan korelasi indikator dengan konstrak yang dituju harus lebih besar dibandingkan korelasi dengan konstrak yang lain. Pengukuran indikator refleksif berdasarkan cross loading dengan variabel latennya kreativitas, inovasi dan pemasaran kewirausahaan. Jika nilai cross loading setiap indikator pada variabel kreativitas, inovasi dan pemasaran kewirausahaan lebih besar dibandingkan dengan cross loading pada variabel laten lainnya maka dikatakan valid. Tabel Validitas Diskriminan Cross Loading Kreativitas Inovasi Pemasaran Kewirausahaan A1 0,836 0,139 0,139 A2 0,810 0,116 0,166 A3 0,795 0,298 0,298 A4 0,818 0,178 0,178 A5 0,844 0,139 0,139 A6 0,808 0,230 0,230 A7 0,837 0,125 0,125 A8 0,835 0,091 0,091 A9 0,776 0,290 0,290 A10 0,760 0,203 0,203
  • 14. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 B1 0,249 0,863 0,351 B2 0,236 0,888 0,356 B3 0,226 0,799 0,411 B4 0,251 0,846 0,495 B5 0,172 0,876 0,368 B6 0,223 0,841 0,468 B7 0,117 0,807 0,359 B8 0,124 0,884 0,361 C1 0,187 0,438 0,901 C2 0,314 0,446 0,950 C3 0,207 0,345 0,727 C4 0,323 0,427 0,910 Sumber : Data diolah, 2018. Nilai cross loading pada tabel adanya validitas diskriminan yang baik karena nilai korelasi indikator terhadap kosntruknya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai indikator tiap konstruk lain. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai loading indikator pemasaran kewirausahaan sebesar 0,950 lebih tinggi dibandingkan dengan konstrak lain yaitu kreativitas 0,844, inovasi sebesar 0,793. Demikian untuk indikator C1, C2 dan C4 lebih tinggi nilai loading pada konstrak dibandingkan nilai loading ke konstrak lainnya. Pada indikator B1 nilai loading terhadap konstrak inovasi sebesar 0,888 lebih tinggi dibandingkan dengan konstrak lain yaitu kreativitas sebesar 0,236, pemasaran kewirausahaan sebesar 0,356. Maka untuk indikator B1 sampai dengan B8 nilai loading pada konstrak lebih tinggi dibandigkan dengan nilai loading ke konstrak lainnya. Pada indikator C1 nilai loading terhadap konstruk pemasaran kewirausahaan sebesar 0,901 lebih besar jika dibandingkan dengan konstruk lain yaitu kreativitas sebesar 0,187 dan inovasi sebesar 0,438. Untuk indikator C1 sampai C4 nilai loading pada konstrak juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai loading ke konstrak lainnya. Korelasi yang lebih tinggi pada konstruknya sendiri dibanding pada konstruk lainnya dapat disimpulkan bahwa konstruk laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan pada indikator blok lainnya atau hal ini berarti bahwa setiap variabel laten memiliki discriminant validity yang baik. 3. Uji Reliabilitas Setelah melakukan Uji Validitas tahap selanjutnya adalah menguji Reability construct. Uji kekonsistenan indikator- indikator dalam satu variabel laten dilakukan dengan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dapat diukur dari nilai cronbach alpha dan nilai composite reliability. Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel atau memenuhi cronbach alpha apabila memiliki nilai cronbach alpha > 0.7 dan nilai composite reliability harus lebih dari 0.7 meskipun 0.6 masih dapat diterima.  Uji Reliabilitas Composite Reliability Tabel Uji Reliabilitas Composite Reliability Konstruk Variabel Laten Composite Reliability Nilai Kritis Hasil Kreativitas 0.951 ≥ 0.7 Reliabel
  • 15. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Inovasi 0.955 ≥ 0.7 Reliabel Pemasaran Kewirausahaan 0.929 ≥ 0.7 Reliabel Sumber : Data diolah, 2018. Berdasarkan tabel bahwa nilai composite reliability pada variabel kreativitas sebesar 0.951 > 0,70, inovasi sebesar 0.955 > 0,70, pemasaran kewirausahaan sebesar 0, 929 > 0,70. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap indikator-indikator yang ada memiliki nilai reliabel yang baik. Butir kuisioner dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap kuisioner adalah konsisten bila ditanya dengan butir kuesioner tersebut.  Uji Reliabilitas Cronbach Alpha Tabel Uji Reliabilitas Cronbach Alpha Konstruk Variabel Laten Cronbach Alpha Nilai Kritis Hasil Kreativitas 0.943 ≥ 0.7 Reliabel Inovasi 0.946 ≥ 0.7 Reliabel Pemasaran Kewirausahaan 0.896 ≥ 0.7 Reliabel Sumber : Data diolah, 2018. Berdasarkan tabel bahwa nilai cronbach alpha dari kreativitas, inovasi, pemasaran kewirausahaan berturut-turut adalah sebesar 0,943, 0,946 dan 0,896 semua cronbach alpha dari tiap variabel > 0,60. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tiap indikator-indikator yang ada memiliki nilai reliabel yang baik. Butir kuisioner dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap kuisioner adalah konsisten bila ditanya dengan butir kuesioner tersebut. Pengujian Hipotesis Analisis selanjutnya setelah melakukan analisis model adalah pengujian hipotesis, pengujian ini bertujuan untuk meminimalkan masalah ketidaknormalan data penelitian sebagai berikut: 1. Uji hepotesis t Uji hepotesis t dimaksudkan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial berpengaruh siecara signifikan terhadap variabel dependen. Variabel dalam penelitian ini adalah kreativitas, inovasi terhadap pemasaran kewirausahaan UMKM sektor pengrajin seni lukis di Kota Bekasi. Untuk menguji hipotesis nilai t-statistic yang dihasilkan oleh output PLS dibandingkan dengan nilai t tabel. Ouput PLS merupakan estimasi variabel laten yang merupakan linier agregat dari indikator. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:  Kreativitas H0 : tidak ada pengaruh antara kreativitas terhadap pemasaran kewirausahaan UMKM sektor pengrajin seni lukis di Kota Bekasi. Ha : ada pengaruh antara kreativitas terhadap pemasaran kewirausahaan UMKM sektor pengrajin seni lukis di Kota Bekasi.  Inovasi H0 : tidak ada pengaruh antara inovasi positif terhadap pemasaran kewirausahaan
  • 16. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 UMKM sektor pengrajin seni lukis di Kota Bekasi. Ha : ada pengaruh antara inovasi terhadap pemasaran kewirausahaan UMKM sektor pengrajin seni lukis di Kota Bekasi. Dasar Pengambilan Keputusan dengan tingkat signifikan α = 5% t tabel = 1,96 adalah sebagai berikut:  Apabila p values < tingkat signifikan, yaitu kurang dari 0,05 maka hipotesis diterima.  Apabila p values > tingkat signifikan, yaitu lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak. 2. Pengujian dengan metode bootstrapping Hasil pengujian dengan metode bootstrapping dari analisis PLS sebagai berikut : Sumber: SmartPLS 3.0, 2018 Gambar Diagram Jalur Hasil Permodelan dengan Bootsrapping Hasil gambar diagram jalur hasil permodelan dengan bootstrapping, analisis ini dilakukan dengan membandingkan nilai T-table dengan nilai T-statistics yang dihasilkan dari hasil bootstrapping dalam PLS. Hipotesis diterima (terdukung) jika nilai T-statistics lebih tinggi daripada nilai T- table (1,96) dengan signifikansi level 5% atau melalui P-Value ɑ=5%, p-val=0,05 (Ghozali dan Latan, 2015). 3. Pengujian model struktural Path Coefficient Untuk menilai signifikansi model prediksi dalam pengujian model struktural, dapat dilihat dari nilai t- statistic antara variabel independen ke variabel dependen dalam tabel Path Coefficient pada output SmartPLS dibawah ini : Tabel 4.24 Hipotesis PLS Uji Path Coefficient Original Sample (Nilai B) T-Statistics (O/STDEV) P-Value (Signifikan) Keterangan Kreativitas → Pemasaran Kewirausahaan 0,196 2,524 0,012 Signifikan Inovasi 0,428 4,305 0,000 Signifikan
  • 17. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 → Pemasaran Kewirausahaan Sumber :Data diolah, 2018 Berdasarkan Tabel di atas akan dijelaskan pengujian hipotesis sebagai berikut:  Pengujian Hipotesis Kreativitas terhadap Pemasaran Kewirausahaan Pengujian hipotesis pertama yaitu hubungan antara variabel kreativitas terhadap pemasaran kewirausahaan pada UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi menunjukkan nilai koefisen yang telah memenuhi syarat yaitu (kolom Original Sample) positif sebesar 0,196, t hitung>t tabel (2,524>1,96), dan P values<0,05 (0,012<0,05). Hipotesis pertama berpengaruh secara parsial yaitu dimana bahwa kreativitas memiliki pengaruh signifikan terhadap pemasaran kewirausahaan. Hal tersebut bila dikaitkan dengan hasil estimasi variabel kreativitas dan pemasaran kewirausahaan yaitu P- value < 0,05 sebesar (0,012<0,05), maka H0 terima dan Ha ditolak seperti pada gambar tabel diatas, menunjukan bahwa jika semakin positif inovasi akan tinggi pula pemasaran kewirausahaan artinya kreativitas semakin positif maka akan mempengaruhi pemasaran kewirausahaan yang menyatakan bahwa variabel kreativitas secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel pemasaran kewirausahaan pengujian-pengujian diatas dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square. Kreativitas dapat meningkatkan pemasaran kewirausahaan yaitu pada UMKM pengrajin seni lukis di Kota Bekasi. Kreativitas dikatakan berpengaruh terhadap pemasaran kewirausahaan apabila kemampuan yang dimiliki pemilik UMKM pengrajin seni lukis ataupun kemampuan menciptakan yang dimiliki oleh karyawan UMKM pengrajin seni lukis dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki. Meningkatnya nilai pemasaran kewirausahaan yang dipengaruhi oleh kreativitas dapat dikatakan baik karena telah mencapai optimasi pada 10 indikator yaitu bakat, minat, keahlian, gagasan, wawasan, kemampuan, konsep, persaingan, permintan konsumen dan motivasi. Pemilik UMKM dan karyawan dapat menggali kemampuan dalam menciptakan produk baru, ide-ide baru yang bersifat kreatif dan unik yang belum ada dipasar dengan mengikuti pelatihan, dengan adanya pelatihan terhadap pemilik dan karyawan UMKM. Para pemilik UMKM dapat mempromosikan usahanya dengan mengikuti pameran, bazar atau event- event yang diadakan pemerintah Kota Bekasi. Selain konsumen dapat melihat dan mencoba langsung produk UMKM, pemilik juga dapat meminta kritik dan saran secara langsung, guna untuk menambah ilmu agar memperbaiki kekurangan dan dapat mengembangkan usahanya. Meningkatnya pemasaran kewirausahaan dipengaruhi oleh kreativitas yang cukup dengan membuat lukisan yang baru yang belum ada dipasar yang bersifat unik, kreatif dan berbeda. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa kreativitas mempengaruhi pemasaran kewirausahaan UMKM pengrajin seni lukis di Kota Bekasi.  Pengujian Hipotesis Inovasi terhadap Pemasaran Kewirausahaan Pengujian hipotesis kedua yaitu hubungan antara variabel inovasi terhadap pemasaran kewirausahaan pada UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi menunjukkan nilai koefisen yang telah memenuhi syarat yaitu (kolom Original Sample) positif sebesar 0,428, t hitung>t tabel (4,305>0,428), dan P values<0,05 (0,000<0,05).
  • 18. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Hipotesis kedua menguji secara parsial dengan menunjukan apakah variabel inovasi yang dimasukan dengan model mempunyai pengaruh terhadap variabel pemasaran kewirausahaan yaitu p-value< 0,05, berdasarkan tabel uji path coefficient tabel p-value sebesar (0,000<0,05) nilai p-value lebih rendah dari (0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak menunjukan bahwa jika semakin positif inovasi akan tinggi pula pemasaran kewirausahaan artinya inovasi semakin positif maka akan mempengaruhi pemasaran kewirausahaan yang menyatakan bahwa variabel inovasi secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel pemasaran kewirausahaan pengujian-pengujian diatas dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square. Para pelaku usaha menilai bahwa inovasi dapat meningkatkan pemasaran kewirausahaan yaitu UMKM. Inovasi mempunyai dampak positif, inovasi yang dimiliki oleh pemilik usaha dalam menciptakan berbagai ide-ide menarik adalah suatu unsur penting yang dapat memenuhi peningkatan pemasaran kewirausahaan. Pemilik UMKM pengrajin seni lukis di Kota Bekasi sebagian besar sudah berinovasi seperti pembuatan produk baru, dengan desain lukisan yang unik yang dapat menjadi ciri khas suatu produk serta menambah alternatif pilihan jenis lukisan agar konsumen tidak merasa bosan dengan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, dengan cara berinovasi tersebut, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dan kepuasan pelanggan untuk pemasaran kewirausahaan. UMKM pengrajin seni lukis di Kota Bekasi harus membuat inovasi sebagai bagian mendasar dari UMKM tersebut. UMKM pengrajin seni lukis membutuhkan penguatan nilai-nilai inovasi untuk perubahan dengan kombinasi ide-ide kreatif yang dapat disalurkan dalam melakukan Inovasi. Inovasi dapat menciptakan kesuksesan dalam usaha sehingga penting juga bagi UMKM untuk mendorong kinerja pemasaran kewirausahaan. Selain itu, pemilik dan karyawan UMKM juga dapat meningkatkan pengalaman dengan membuat produk usaha lukisan yang baru dari hasil pelatihan. Pemilik UMKM dapat memanfaatkan teknologi dengan menggunakan komputer untuk membuat variasi produk usaha, desain produk usaha, membuat logo, pemasaran melalui media sosial atau portal web, sistem penjualan online hingga pembayaran menggunakan uang elektronik. Penggunaan teknologi informasi yang digunakan perusahaan seperti komputer, internet/WifI, e-mail, portal web, sosial media (Sosmed), dan lainnya cukup banyak digunakan untuk mengelola usaha oleh para pemilik UMKM. Upaya-upaya yang telah dilakukan pemilik UMKM yaitu dengan memanfaatkan teknologi dengan melakukan penjualan online di portal web, instagram, dan lainnya serta melakukan pemasaran seperti pasang iklan secara online. Pemanfaatan teknologi maka jarak, informasi maupun transaksi pembayaran membuat arus komunikasi menjadi semakin mudah, cepat menjangkau area yang lebih luas. Para pelaku usaha UMKM pengrajin seni lukis menilai bahwa inovasi yang mencakup penguasaan teknologi menambah meningkatkan Inovasi UMKM. Kemampuan berinovasi akan berkembang apabila UMKM memaksimalkan kemampuan akan penguasaan teknologi, menambah pengetahuan dan pengalaman untuk menciptakan sesuatu yang baru yang bisa mereka tawarkan ke pasar. Meningkatnya nilai inovasi yang dipengaruhi oleh pemasaran kewirausahaan dapat dikatakan baik
  • 19. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 karena telah mencapai optimasi pada 8 indikator yaitu desain produk, kualitas produk, proses kerja, proses produksi, tata kelola, proses pembayaran, metode pembayaran. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Pemasaran Kewirausahaan (UMKM Sektor Pengrajin Seni Lukis Kota Bekasi), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Gambaran umum mengenai pemsaran kewirausahaan pada UMKM pengerajin seni lukis diwilayah Kota Bekasi dinilai telah optimal, dimana dengan memiliki Kreativitas dan Inovasi yang baik UMKM pengerajin seni lukis dapat memiliki kemampuan ide-ide kreatif dan unik dalam menciptakan produk yang baru dan berbeda dipasar dikarenakan pemilik dan karyawan sebagaian besar memiliki pengalaman, pelatihan dan pendidikan dengan mayoritas pemilik dan karyawan UMKM berpendidikan terakhir SMA/Sederajat dan S1. Selain UMKM pengerajin seni lukis melakukan Inovasi seeperti penggunaan teknologi informasi yang digunakan perusahaan sepertu komputer, internet/Wifi, e-mail, portal web, sosial media (Sosmed) dan lainnya cukup banyak digunakan oleh UMKM pengerajin seni lukis dalam memaarkan produknya. 2. Adanya pengaruh signifikan antara variabel Kreativitas terhadap Pemasaran Kewirausahaan, Inovasi terhadap Pemasaran Kewirausahaan terhadap UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi. 3. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi Pemasaran Kewirausahaan pada UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi adalah variabel inovasi. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas maka peneliti memberi saran sebagai berikut: 1. Bagi Pemilik UMKM Pengrajin Seni Lukis Di Wilayah Kota Bekasi Bagi pelaku usaha UMKM pengrajin seni lukis di wilayah Kota Bekasi, disarankan terus menciptakan ide-ide kreatif dan baru dalam produk lukisan agar menciptakan peluang dipasar dan pemilik UMKM diharapkan bisa berinovasi dengan mengikuti perkembangan teknologi untuk memasarkan produknya. Sehingga, produk lukisan dapat bersaing dipasar dan akan terus meningkatkan kpendapatan keuntungan yang diinginkan. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti dengan objek-objek yang lebih luas. Selain melihat kekurangan yang ada di UMKM pengrajin seni luki yang ada diwilayah Kota Bekasi, serta dapat memperbaiki UMKM pengrajin seni lukis diwilayah Kota Bekasi dan menemukan objek yang belum menerapkan Kreativitas dan Inovasi pada Pemasaran Kewirausahaan dan penelitian selanjanjutnya diharapkan untuk mengubah cara teknik pengambilan sampel yang lebih effisien dengan menggunakan teknik sampel probability sampling dengan teknik simple random sampling dengan cara menggunakan software microsoft excel dengan menginput nomor daftar responden secara acak menggunakan fungsi RAND yang ada pada microsoft excel.
  • 20. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 DAFTAR PUSTAKA Abidillah, W., & Jogiyanto,. M. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk penelitian Empris. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Agusti Ferdinand, (2014). Metode Penilitian Manajemen. UNDIP, Semarang. Andharini Sri Nastiti (2012). “Pemasaran Kewirausahaan dan Kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah”. Jurnal Ekonomika-Bisnis. Vol. 03 Bulan Juli. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifudidin. (2000). Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Badan Pusat Statistik. (2018). Kota Bekasi Jumlah Usaha Perdagangan Kota Bekasi: Diakses melalui https://bekasikota.bps.go.id/. Pada tanggal 12 april 2018 Pukul : 13.00 WIB. Buchari Alma. (2004). Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Bandung: Penerbit CV. Alfabeta. Buchari Alma. (2011). Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Bandung: Penerbit CV. Alfabeta. Burhan Agus M. (2013). Seni Lukis Indonesia Masa Jepang Sampai Lekra. Surakarta: UNS PRESS. Carlo Simulation (2017) “Study an electronic-mail emocation/adoption study”. Information Systems Research, 14, 189-217. Carson, D., Cromie, S., Mc. Gowan, P. And Hill, J., (2007). Marketing and Enterpreneurship in SMEs-AN Innovative Approach, London: Prentice Hall. Chin, W. W., Marcolin, B. L., & Newsted P.N. (2000). A Partial Least Square Latent Variabel Modeling Approach For Measuring Intercation Effects: Results From a Monte. Damanjanti, Irma. (2013). Psikologi Seni. Bandung: Kiblat Buku Utama Day, John, Reynald, Pane, Lancaster, Geodd, (2006). “Entrepreneurship and The Small to Medium Sized Enterpries, Management Decision”, Vol. 44, Issue 5, p.581-587. Dedi S, Soegoto, dkk. (2014). Pemasaran Kewirausahaan Industri Kreatif. Yogyakarta: Deep Publish. Departemen Perdagangan RI, (2008), Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Eknomi Kreatif Indonesia. 2009-2015. Dhewanto, Wawan, dkk. (2015). Manajemen Inovasi untuk Usaha Kecil & Mikro. Bandung: Alfabeta. Dr. Reniati, S.E., M.Si. (2013). Kreativitas Organisasi & Inovasi Bisnis. Bandung: Alfabeta. Mahendro Nugroho & Yuswar Zainul Basri. (2009). Ekonomi Kerakyatan: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jakarta; Universitas Trisakti. Drs. Yunus. Muh, M.Si. (2010). Inovasi Dan Krativitas Dalam Pemasaran. Malang: UIN-MALIKI PRESS. Effendy, Mochtar. (2000). Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntutan Untuk Praktisi. Palembang: AL-Mukhtar. Fitriati Rachma. (2014). Menguak Daya Saing UMKM Industri Kreatif, Sebuah Riset Tindakan Berbasais
  • 21. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Soft Systems Methodology. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Gay, L., R, dan Diehl, P. L, (1992). “Research Metohds For Business and Management”. MacMillan Publishing Company, New York. Gefen, D. Straub, D., & Bodreau, M. (2000). Structural equation modeling and regression. Guidelines for research practice. Communication of the Assosation of Information Systems, 4, 1-80. Ghozali, Imam dan Latan, Henky. (2015). Partial Least Square Konsep Teknik Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 (2nd Edition). Semarang Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Ghozali, Imam, (2008). Structural Equalition Modeling Metode Alernatif Dengan Partial least Square. Edisi Kedua. Semarang: Universitas Diponogoro. Ghozali, Imam, Henky, Latan. (2015). Konsep, Teknik Aplikasi Menggunakan SmartPLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. BP undip. Semarang. Hadiyati Ernani. (2011). “Kreativitas, Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil (Studi Bengkel Las Kecil di Kabupaten Pujon Malang)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 13No.1, Maret 2011 8-16. Hair et al. (2006). Multivariate Data Analysis 6th Ed. New Jersey: Parson Education. Handi, Irawan. (2004). Indonesia Customer Statisfication Index. Frontier. Hills, Gerald, 2008. “Marketing and Entrepreneurship, Research Ideas and Opportunnities”. Journl Smes of Research Marketing and Entrepreneurship Vol.2 No.4. https://cnnindonesia.com/ekonomi/201609 111181744-92-24090/bekraf- ekonomi-kreatif-tembus-rp1000- triliun. Pertumbuhan ekonomi kreatif (diakses 24 april 2018). https://kontan.co.id/news/international/pas arbendaseniterpangkas/11/03/2016. Penurunan transaksi benda seni lukis (diakses 16 april 2018). Cohen Jacob. (1988). Statistical Power Analysis for the Behavioral Sciences, Hilldale, New Jersey, Lawrance Erbaum Associaties”, Vol. Second Edition. Kauffman, J. C. & Stenberg, R. J (2008). The International HandBook of Creativity. Cambridge University Press. Kasmir. (2010). Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Keller dan Kotler. (2006). Manajemen Pemasaran edisi ke 12 Jilid ke 1. PT. Indeks Gramedia. Kementrian Koperasi dan UKM. (2018). Perkembangan UMKM Tahun 2014- 2016 di Indonesia. Jakarta: KEMENKOP dan UKM. Kementrian Koperasi dan UKM. (2018). Undang-Undang No 20 Tahun 2008. Tentang UMKM. Diakses melalui https://www.depkop.go.id/. Pada 19 april 2018. Kotler, Philip, (2008). Manjemen Pemasaran. Edisi Milenim diterjemahkan Benyamin Molan, PT. Prenhallindo, Jakarta. Larsen, P., and Lewis, A., (2007). How award-winning SMEs manage the barries to innovation. Creativity and Innovation Management, 162 (2), 142 – 151. Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
  • 22. UNIVERSITAS GUNADARMA Oktober 2018 Puspa Titiek, Ida S.Cythia, Alfiandri Dedi, Taufik Imam. (2011). Dampak Kekuatan Budaya Indonesia Dalam Industri Kreatif. Jakarta: PT. Percetakan Penebar Swadaya. Rao Purba, (2006). “ Measuring Consumer Perception Through Factor Analysis, The Asian Manager”. (Febuary- March). Sholihin, Mahfud, Ph. D dan Ratmono Dwi, Dr. (2013). Analisis SEM-PLS dengan Warp PLS 3.0 untuk hubungan Nonliner dalam penelitian sosial dan bisnis. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta. Simatupang, Togar., Ekonomi Kreatif: Menuju Era Kompetisi dan Persaingan Usaha Ekonomi Gelombang IV. Institute Teknologi Bandung. https://www.slideshare.net/togar/ceta k-biru-industri-kreatif-jabar. Diakses 15 april 2018). Soedarso, S.P. (2008). Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Jakarta: Studio Delapan Puluh Enterprise bekerja sama dengan Badan Penerbit ISI Yogyakarta. Sutarno. (2012). Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudrajad, Ahmad (2011). Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2007). Metode Penelitia Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitan Kombinasi (Mixed Metods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitan Kombinasi Pemasaran. Edisi 3. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Stokes, D., (2007), “Putting Entrepreneurship into Marketing, Journal of Research in Marketing & Entrepreneurship”, Vol.2, No.1: Spring 2000. Thomas W zimmerer, Norman M Scarbough. (2011). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat. Uma Sekaran. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1 Jakarta: Salemba Empat.