1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mentoring dan sejarahnya. Mentoring didefinisikan sebagai proses membantu orang lain belajar dan tumbuh secara personal dan profesional.
2. Istilah mentoring berasal dari tokoh Mentor dalam mitologi Yunani yang bertindak sebagai pembimbing dan penasehat bagi putra raja ketika sang raja berperang.
3. Proses mentoring berawal dari kebutuhan sang mentee dan kesepakatan
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Buku Mentoring Rc Sec.Finale N Edit
1. 1
Pasal Satu
Pemahaman Dasar
Apakah Mentoring itu?
Pada masa ini, telah terbit ribuan buku tentang
kepemimpinan. Bahkan banyak organisasi melaksanakan
pelatihan kepemimpinan. Puluhan seminar dan lokakarya
mengenai berbagai topik kepemimpinan juga dilakukan.
Berbagai alat pengukuran efektifitas atau gaya
kepemimpinan seseorang juga disusun dan dipergunakan.
Bila kepemimpinan adalah suatu daya untuk
menggerakkan orang dan mengembangkan mereka agar
suatu visi bersama tercapai, maka sangat terasa bahwa,
sampai kini tidak banyak buku yang membahas tentang
cara mengembangkan atau menumbuhkan para pengikut
dalam aspek perspektif hidup, nilai, gambar diri, dan
motivasi mereka.
Kini kian terasa bahwa kita membutuhkan kehadiran lebih
banyak buku mengenai coaching dan mentoring di dalam
___________________________________________
MENTORING
2. 2
bidang kepemimpinan. Bila Anda merasa bahwa
kebutuhan tadi adalah benar dan merupakan kebutuhan
Anda juga, maka janganlah tutup dulu buku ini dan
menyudahi proses membaca Anda.
Di masa kini, tidak perlu diragukan lagi bahwa istilah
mentoring telah menjadi suatu “kata” yang populer.
Namun, kebanyakan orang masih dibingungkan oleh
pengertian dan cakupannya. Misalnya, apakah beda antara
mentoring dengan konseling atau dengan coaching?
Untuk menyederhanakan urusan ini, bila kita meneliti
tulisan-tulisan mengenai mentoring, maka sedikitnya, kita
akan memiliki tiga buah definisi mengenai mentoring:
1. Menurut Paul Stanley dan Robert Clinton:
Mentoring adalah suatu pengalaman relasional yang
melaluinya seseorang memberdayakan orang lain dengan
berbagi sumber daya yang telah Allah berikan.
2. John C. Crosby dari The Uncommon Individual Foundation:
Mentoring adalah “pikiran yang dapat dipetik”, bahu yang
dapat dijadikan tempat bersandar, dan suatu tendangan di
bokong.
___________________________________________
MENTORING
3. 3
3. Chip R. Bell,:
Mentoring secara sederhana adalah proses seseorang
membantu orang lain untuk belajar sesuatu dan bila proses
tadi tidak terjadi, maka pembelajarannya menjadi kurang
baik, lebih lamban, atau bahkan sama sekali tidak akan
terjadi.
Di dalam ilmu kepemimpinan, mentoring terutama
dipandang sebagai sebuah proses mengembangkan
bawahan, pengikut atau orang yang berjalan bersama
Anda. Hal ini berarti bahwa, sebagai suatu proses,
mentoring membutuhkan suatu komitmen dan penyediaan
waktu. Selanjutnya, mentoring tadi adalah proses yang
berpusat pada suatu hal yang luhur, dimana kita
menularkan kebijaksaaan yang kita, sebagai pemimpin,
dapatkan dari berbagai pengalaman nyata, dan teladan
gaya hidup pemimpin serta berbagai keterampilan
kepemimpinan kepada orang lain. Aspek terakhir dalam
memahami mentoring, bahwa mentoring merupakan suatu
pengalaman berdasarkan sikap saling percaya yang
bersifat informal dan menyenangkan, serta menghasilkan
baik pembelajaran maupun hubungan persahabatan.
___________________________________________
MENTORING
4. 4
Secara umum, terdapat empat jenis hubungan mentoring:
a. Mentoring jangka pendek dan spontan
dengan hubungan yang tidak terstruktur.
Misalnya: suatu kesempatan tertentu atau
suatu konseling pendek antara seorang
pemimpin dengan seorang pengikutnya.
b. Mentoring berjangka pendek dan spontan
dengan hubungan yang sangat terstruktur.
Misalnya: seorang staf yang baru
diberikan pengarahan dan kesempatan
praktek bersama pimpinannya atau
seorang staf yang sudah mahir selama 4
bulan.
c. Mentoring berjangka panjang dengan
struktur hubungan yang longgar.
Misalnya: mentoring dari seseorang
pemimpin yang senantiasa menyediakan
diri ketika dibutuhkan untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang
rumit dan pernah ia alami. Mentoring
serupa ini biasanya juga berupa suatu
hubungan persahabatan.
___________________________________________
MENTORING
5. 5
d. Mentoring yang sangat terstruktur dan
merupakan hubungan jangka panjang.
Misalnya: proses penyiapan pengganti
suatu jabatan atau proses untuk menguasai
suatu bidang pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan dan sikap
yang unik.
SANGAT
TERSTRUKTUR
HAMPIR
TANPA
STRUKTUR
JANGKA PENDEK,
SPONTAN JANGKA
PANJANG
___________________________________________
MENTORING
6. 6
Sejarah Mentoring
Kata mentor berasal dari kisah the Odyssey, yang ditulis
oleh Homer, seorang sastrawan Yunani. Ketika Ulysses
bersiap untuk berperang melawan Troya, ia menyadari
bahwa ia akan meninggalkan satu-satunya ahli waris
kerajaan. Ulysses memperkirakan bahwa peperangan ini
akan memakan waktu sedikitnya lima tahun. Ia menyadari
bahwa putranya butuh waktu untuk belajar dan dilatih
mengenai bagaimana memerintah sebuah negara ketika
ayahnya pergi ke medan perang. Maka ia mempekerjakan
seorang kerabat keluarga yang dapat dipercayainya untuk
menjadi pembimbing anaknya. Orang itu bernama Mentor.
___________________________________________
MENTORING
7. 7
Mentor sebagai seorang yang hangat dan non-formal
Mentor adalah seorang yang bukan hanya penuh
kebijaksanaan namun juga handal dalam menangani orang
lain. Homer menonjolkan peran Mentor sebagai seorang
kerabat keluarga, yaitu seseorang yang dapat menjalin
hubungan non-formal dan hangat.
Sesungguhnya, di zaman ini, seorang mentor yang efektif
perlu menjadi seorang teman yang mampu menciptakan
suatu suasana belajar yang dinamis dan membuat seorang
mentee merasa aman. Mentor adalah seperti kerabat
keluarga, yaitu ia menerima sang mentee sepenuhnya
tanpa syarat, serta kesetiaan dan kepedulian yang dalam.
Disini, kata kuncinya adalah “tidak bersyarat”. Artinya, ia
tidak akan memaksakan sang mentee untuk berubah
padahal orang ini belum siap untuk melakukan hal itu. Ia
juga tidak akan menilai dan menuntut namun memahami
dan mengenali berbagai aspek kepribadian sang mentee.
Di dalam sejarah budaya Yunani Kuno, praktek mentoring
dikenal secara umum. Misalnya, Sokrates menjadi mentor
Plato. Plato sendiri menjadi mentor dari Aristoteles dan
___________________________________________
MENTORING
8. 8
kemudian, Aristoteles menjadi menjadi mentor Alexander
Agung. Fitur yang menonjol dalam metode mentoring
Yunani terletak pada sangat ditekankannya teori,
berorientasi pada suasana belajar akademis, dan adanya
posisi mentee yang pasif. Sebagai bandingannya, dalam
model lain di Timur tengah, misalnya, di tengah orang
Yahudi, mentoring lebih bersifat relasional, berbasis uji
coba dan dalam bentuk pelatihan praktek kerja nyata. Kini
mungkin nama proses tersebut dikenal dengan nama
pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning).
Di Indonesia, mentoring dilakukan di dalam pesantren,
perguruan silat, dan komunitas persekutuan agama atau di
lembaga swadaya masyarakat. Disana pada umumnya
proses mentoring dilaksanakan secara intuitif.
Memulai Proses Mentoring
Bagaimanakah suatu proses mentoring dimulai? Di dalam
konteks organisasi, proses mentoring dimulai dengan
seseorang yang memiliki suatu kebutuhan. Orang ini
bertemu dengan seorang pemimpin atau seorang yang
lebih dewasa, atau lebih berpengalaman dan memiliki
___________________________________________
MENTORING
9. 9
sesuatu yang dapat disumbangkannya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Selanjutnya, mereka membuat kesepakatan untuk
membangun suatu hubungan mentoring. Artinya, orang
yang lebih berpengalaman tadi akan membagikan apa yang
telah dialami atau dipelajarinya dari hidup ini.
Membagikan sesuatu
Dengan menyerap apa yang dibagikan tadi, daya untuk
senantiasa tumbuh diteruskan dari mentor kepada sang
mentee. Hal inilah yang merupakan inti dari proses
mentoring.
Kita dapat menggaris-bawahi bahwa, jika seseorang tidak
menyadari kebutuhannya, terlebih dulu sang calon mentor
___________________________________________
MENTORING
10. 10
dapat berprakarsa untuk menolongnya menyadari
kebutuhan tadi, kemudian menawarkan kesempatan
mentoring. Artinya, sang calon mentor mulai dengan
menolong orang itu agar menyadari kesenjangan antara
persepsinya atas kompetensi yang seharusnya ia kuasai
dan realita tingkat kompetensi yang dimilikinya pada saat
itu.
Konsekuensi dari pemahaman tentang proses mentoring
sebagaimana diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
Mentoring selalu dilandaskan pada hubungan dua pribadi,
seorang dengan seorang lainnya. Hubungan ini
dilandaskan pada terciptanya “suatu suasana yang
membuat sang mentee aman dan dan merasakan bahwa
sang mentor sangat perduli padanya atau menerimanya
tanpa syarat.” Apa artinya “suasana yang aman?” Ilustrasi
ini mungkin dapat menjelaskan dengan lugas:
Ada seekor ikan hiu. Pada mulanya ikan itu
hanyalah seekor hiu cilik yang atraktif.
Ukurannya hanya tiga puluh sentimeter ketika
pemiliknya, seorang profesor menyerahkannya
kepada keponakannya karena ia harus berdinas
ke negara lain. Sang keponakan ini meletakkan
ikan hiu itu ke sebuah tempat yang jauh lebih
___________________________________________
MENTORING
11. 11
besar. Setiap hari ia memberinya makanan. Tiga
tahun kemudian, sang profesor kembali dan
tercengang ketika mendapati bahwa sang hiu
yang berenang dengan angker telah memiliki
panjang badan satu meter. Dia menemukan
bahwa ikan ini berkembang menjadi besar
karena ditempatkan di sebuah kolam yang lebih
besar dari tempatnya semula. Kolam baru ini
memungkinkannya untuk berenang dengan cepat
dan lebih bebas serta ia merasa aman disana.
1. Mentor tidak menampilkan diri sebagai sosok
pemimpin yang memerintah dan berkuasa
melainkan sebagai seorang rekan atau
pembimbing. Seorang mentor adalah seperti
seorang bidan yang membantu seorang ibu
yang siap mengadakan persalinan. Dia
membutuhkan sepasang tangan yang lembut
dan bukannya sepasang tangan dengan otot
yang kekar.
___________________________________________
MENTORING
12. 12
Kita belajar bersama
2. Selama proses mentoring, baik mentor
maupun mentee belajar bersama. Mentoring
adalah seperti pedang bermata dua. Mentee
dan mentor akan mempelajari sesuatu hal
luhur dari proses yang ada ketika mereka
menyediakan ruang bagi sentuhan dari Yang
Maha Luhur.
3. Mentor sangat menyukai proses pembelajaran
dan menginspirasikan menteenya. Ia bukan
merupakan seorang pemimpin yang gemar
untuk mengajari saja. Ia menciptakan suasana
belajar sehingga menteenya akan menyukai
proses belajar.
4. Sikap saling mempercayai haruslah menjadi
landasan dari proses tersebut. Tanpa saling
___________________________________________
MENTORING
13. 13
percaya, maka mentoring menjadi suasana
penuh kalkulasi dan dominasi.
Jadi, suatu proses mentoring dapat menjadi suatu manfaat
atau rahmat yang nyata bagi seorang mentee. Mari kita
terapkan pemahaman ini. Dapatkah Anda mengingat masa
lalu Anda, dan menemukan hal-hal yang telah di transfer
atau diberikan seorang mentor pada Anda?
Isilah formulir “Manfaat” dibawah ini lalu renungkanlah
itu. Kenangkanlah mereka yang telah memimpin Anda
melalui proses mentoring itu.
Formulir: Manfaat Mentoring
Mentor memberikan kontribusi: Dia memberikan:
Pengetahuan mengenai bagaimana
sistem-sistem sosial bekerja -------------------------
Pemahaman tentang bagaimana
___________________________________________
MENTORING
14. 14
mengerjakan sesuatu
dalam dan melalui
organisasi kita --------------------------
Nilai-nilai
(hal yang harus jadi
hal yang paling berharga
di dalam hidup) ---------------------------
Pemahaman mengenai
orang lain dan sudut
pandang mereka
Perkembangan moral ---------------------------
Kemampuan teknis ---------------------------
Pengetahuan tentang
bagaimana bersikap dalam
konteks sosial tertentu ---------------------------
Kesehatan dan kebugaran
mental dan fisik ---------------------------
___________________________________________
MENTORING
15. 15
Perspektif yang luhur ---------------------------
Kerelaan berkorban --------------------------
Menerapkan apa yang diajarkan --------------------------
Pemulihan luka-luka emosi --------------------------
Gambar Diri yang indah --------------------------
Mengapa Orang Bersedia Melakukan Mentoring?
Setelah menerima begitu banyak pembekalan atau
pemberian dan manfaat, pernahkah Anda berpikir
mengapa orang-orang di atas bersedia menolong Anda di
masa lalu? Mengapa orang-orang ini mau melakukan
proses mentoring? Dapatkah Anda menduganya?”
Kemungkinannya adalah begini:
___________________________________________
MENTORING
16. 16
1. Orang tersebut pernah mengalami sebuah
hubungan yang positif dengan seorang mentor dan
merasa mendapatkan suatu manfaat atau rahmat.
2. Kematangan dan kebijaksanaan dalam diri seorang
pemimpin memampukan dia untuk mengenali
potensi-potensi laten dalam diri orang lain.
3. Orang tersebut berbeban untuk melihat orang lain
bertumbuh secara spiritual, emosional dan sosial.
Mentoring adalah proses untuk menolong orang
bertumbuh
Namun, walaupun mentoring kelihatannya sangat mulia,
pada kenyataannya proses ini juga dapat memiliki sisi-sisi
___________________________________________
MENTORING
17. 17
gelap. Tanpa disadari, sebagian mentor melakukan proses
mentoring tanpa mengenali motif mereka sendiri. Berikut
beberapa jebakan yang perlu diwaspadai oleh calon
mentor:
1. Perjalanan Ego Pribadi
Sebagian orang menggunakan proses mentoring sebagai
suatu perjalanan meningkatkan ego. Mereka merasa
bahagia ketika sang mentee membangga–banggakan
manfaat dan peran dirinya sebagai mentor. Mereka merasa
lebih bahagia lagi ketika mendengar pujian dari mentee
atas kontribusi mereka. Perasaan-perasaan tadi dapat
memimpin pada arah yang tidak dikehendaki. Sebagai
seorang mentor, Anda dapat memasuki proses
memanfaatkan mentee Anda demi kebutuhan-kebutuhan
Anda akan pengakuan atau penghargaan.
Bagaimana menguji diri Anda apakah anda bebas dari
kebutuhan ini atau tidak? Ini adalah ujiannya: Ketika
mentee datang pada Anda dan menginformasikan bahwa ia
telah menemukan orang lain yang lebih mampu untuk
membantu dan memberikan mentoring yang lebih baik,
bagaimana reaksi Anda?
2. Engkau Membutuhkan Aku
___________________________________________
MENTORING
18. 18
Salah satu jebakan yang paling berbahaya dalam
mentoring adalah kebergantungan. Para mentor merasakan
bahwa para mentee membutuhkan mereka. Kemudian
mereka meletakkan landasan bagi suatu hubungan yang
didasari pada kebergantungan sejenis ini. Walaupun adalah
hal yang wajar dimana terdapat ketergantungan emosional
hingga tingkat tertentu yang akan muncul di awal proses
mentoring, secara bertahap, hubungan dapat
ditransformasikan menjadi suatu hubungan saling
tergantung. Suatu hubungan yang dilandaskan pada
ketergantungan akan berakhir pada kekecewaan yang
mendalam pada pihak mentee. Untuk menguji diri Anda
sehubungan dengan urusan ini, jawablah sendiri
pertanyaan ini: jika mentee Anda berkata, “...terima kasih
untuk segala bantuanmu sampai sejauh ini. Saat ini, saya
kira saya sudah cukup dewasa. Saya tidak akan lagi
melewatkan waktu dengan diri anda seperti saat-saat
sebelumnya.” Bagaimanakah reaksi Anda?
3. Saya Dapat Menolong Kamu
Seringkali selama proses mentoring, mentee perlu
bergumul sendiri dalam menghadapi keraguan, kegagalan,
kurangnya keterampilan, dan rintangan-rintangan lainnya.
Mentor yang belum berpengalaman ketika mendeteksi
situasi demikian mungkin akan terburu-buru menawarkan
___________________________________________
MENTORING
19. 19
bantuan kepada mentee. Hasil dari kemurahan hati ini
beserta dengan waktu dan energi yang dicurahkan sang
mentor justru akan mempersulit pertumbuhan mentee.
Mentor harus menyadari bahwa rasa terluka, kesulitan-
kesulitan, kegagalan-kegagalan dan kebingungan-
kebingungan seringkali dapat merupakan sebuah
katalisator yang terbaik bagi mentee untuk mengenali dan
memanfaatkan sumber daya dirinya yang selama ini belum
tersingkap.
Anda dapat menguji kematangan Anda sebagai seorang
mentor dalam issue ini dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut: jika Anda menawarkan suatu bantuan
kepada mentee dan mendapatkan jawaban “tidak” dari
orang tersebut, bagaimanakah perasaan Anda?
4. Saya Menanam Budi, Jangan Lupa Membalasnya
Kelak!
Seorang mentor dapat membantu seseorang menapak ke
atas tangga organisasi atau dalam lingkaran sosial. Sangat
beruntung bagi seseorang bila memiliki seorang mentor
yang matang. Akan tetapi, terdapat sisi gelap dalam
hubungan ini. Tanpa disadari, seorang mentor mungkin
mengkomunikasikan pesan yang tidak diinginkannya.
___________________________________________
MENTORING
20. 20
“Aku akan membantumu untuk maju, tapi ketika engkau
sudah berhasil, jangan lupakan jasaku.” Dengan demikian,
dalam hubungan serupa itu perhitungan untung-rugi pun
memainkan peran yang besar.
Pada mulanya, mentee merasa dirinya berhutang sesuatu
pada mentor, karenanya ia akan berusaha untuk
menyenangkan atau melakukan sesuatu yang baik kepada
mentor. Mentor mengenali suatu upaya membalas budi,
dan meningkatkan kualitas mentoring. Selanjutnya
lingkaran ini berlanjut. Setiap orang mulai meningkatkan
kebaikan yang diberikan dan diterima. Akibatnya akan
menghancurkan ketika salah satu di antara mereka
menghentikan proses peningkatan tadi.
Bagaimana menguji atau memeriksa diri Anda? Misalnya
saja, mentee anda datang pada Anda dan mengatakan
“Maaf, saya tidak dapat meminjamkan mobilku untuk
membawa ibu Anda ke Rumah Sakit. Saya tahu bahwa
kamu sudah melakukan begitu banyak bagiku, akan tetapi
putraku memerlukan mobil sore ini,” bagaimana
tanggapan Anda?
5. Aku Belum Siap
___________________________________________
MENTORING
21. 21
Banyak mentor akan merasa tidak memadai untuk
membuat komitmen bagi proses mentoring karena alasan
pergumulan internal atau gambar diri negatif. Ketakutan
mentoring adalah nyata dan wajar, namun Anda dapat
mengatasinya dengan menyadari bahwa di dalam proses
yang berlangsung, selalu ada kemungkinan bahwa sang
mentor maupun mentee dapat belajar bersama melalui
relasi mereka.
Mengapa Mentoring Sangat Penting Di Dalam
Hidup Organisasi?
Keunggulan dari proses mentoring dapat kita pelajari
dengan meneliti pertumbuhan, ketahanan, penyebaran dan
stagnasi penganut agama Kristen. Sebelum tahun 313 AD,
mereka mendapatkan hambatan dan penganiayaan dari
Kaisar-kaisar Romawi yang sangat keji. Tentara Romawi
yang terkenal rapih dan efektif digunakan untuk menekan
atau menghapuskan agama yang baru hadir selama 300
tahun itu. Namun orang-orang Kristen mampu bertahan
sebagai gerakan bawah tanah, walaupun mendapat
___________________________________________
MENTORING
22. 22
hambatan dari masyarakat dan pemerintah serta tentara.
Apa penyebabnya?
Ahli A: “Mengapa naga bersayap?”
Ahli B: “Apa yang dimaksud dengan mengapa, naga, dan
bersayap.. silahkan definisikan dulu..”
Ahli A: “Apa yang kamu maksudkan dengan istilah definisi?”
Ternyata mereka sangat serius dalam melakukan proses
mentoring. Setiap penganut baru dari agama ini
mendapatkan mentor. Artinya, ia
ditolong dan dibimbing oleh
seorang Kristen lain yang lebih
matang. Proses ini berjalan secara
berantai sehingga bila setiap
seorang pemimpin mereka
ditangkap dan dibunuh, proses
penyebaran agama ini tetap berlanjut. Namun, sejak Kaisar
Konstantinus Agung menetapkan agama Kristen sebagai
agama resmi kekaisaran Romawi, orang Kristen tidak lagi
merasa terancam dan tertekan untuk melipat-gandakan diri
___________________________________________
MENTORING
23. 23
mereka atau untuk meneruskan warisan iman mereka dari
satu pribadi ke yang lainnya. Bahkan mereka mencurahkan
enerji untuk memperdebatkan bermacam-macam urusan
doktrin yang sangat rumit.
Dengan demikian, pewarisan iman mereka dilakukan
melalui pendekatan massal. Orang belajar bersama-sama,
demi efektifitas tentunya. Singkatnya, pendidikan massal
dalam gereja Kristen menggantikan proses mentoring antar
individu yang telah menjadi pilar dari komunitas Kristen
dan yang membuatnya bertahan sebagai agama bawah
tanah selama 300 tahun. Gereja-gereja selanjutnya lebih
bergantung pada rohaniawan yang biaya hidupnya
ditanggung oleh komunitasnya. Selanjutnya, secara
bertahap mereka menggantikan peran mentor-mentor
awam. Proses yang menghasilkan pribadi-pribadi awam
yang berdampak kuat perlahan-lahan sirna dan digantikan
dengan proses pendidikan yang terstruktur, rapih dan
sistematis. Hal ini berbeda dengan cara Kristus sendiri
yang memilih dua belas orang yang secara sengaja
mengalami proses mentoring secara intensif. Ia
menginvestasikan waktu dan tenaga pada sekelompok
kecil orang yang akhirnya menjadi orang yang berdampak
luas dan menjangkau dunia melalui mentee-mentee
mereka.
___________________________________________
MENTORING
24. 24
Salah satu contoh lain adalah bagaimana High Desert di
Surabaya sebagai suatu upaya multilevel marketing
melakukan mentoring di dalam rantai kerja mereka.
Seorang pengamat mengatakan bahwa, organisasi bisnis
ini menimbulkan dampak pada lebih dari 150 ribu orang di
Indonesia pada tahun 2006 saja yang berperan sebagai
anggota jaringan yang aktif. Masih ada banyak contoh dari
dunia bisnis mengenai dampak dari mentoring. Seringkali
mentoring dan networking di kombinasikan sehingga
menjadi suatu daya yang sangat luas dampaknya. Dari
pengamatan sekilas, maka Amway, dan organisasi jaringan
sejenisnya, sangat bertumpu pada mentoring, begitu juga
dengan lembaga-lembaga pelatihan manajemen.
Sama halnya juga dengan jaringan-jaringan teroris
internasional. Mereka terus bertahan melakukan “perang”
mereka yang mengambil pentas dunia sebagai arena.
Kekuatan mereka yang berada di bawah tanah ini terletak
pada network antara mentor dan mentee.
Itulah sebabnya mengapa kita perlu menghidupkan
kembali proses mentoring sebagai suatu proses
pembelajaran yang efektif. Memang rumusnya adalah
sebagai berikut:
___________________________________________
MENTORING
25. 25
Lebih intens energi yang dicurahkan
terhadap sedikit orang
hasilnya akan sama dengan
dampak yang lebih besar dengan
menyebarkan energi secara massal
Penutup
Sebagai penutup marilah kita bedakan berbagai istilah
yang mirip walaupun berbeda. Kita akan membedakan
antara coaching, konseling, advising, training atau
teaching dan mentoring. Secara mendasar “coaching”
adalah suatu proses membangun keterampilan atau
kemampuan teknis. Konseling adalah suatu proses untuk
___________________________________________
MENTORING
26. 26
menolong seseorang untuk menangani persoalan
pribadinya dan seringkali merupakan proses yang dimulai
untuk mengubah sikap seseorang. Konseling seringkali
berhubungan dengan gambar-diri, nilai-nilai, visi pribadi,
luka-luka emosional masa lalu, ataupun pola-pola prilaku
yang seseorang tak sadari. Advising atau menasehati
adalah sebuah proses memberikan suatu solusi atau
alternatif untuk situasi seseorang, berdasarkan pada
pengalaman masa lalu dari seorang penasehat. Mengajar
atau melatih, adalah sebuah proses mengembangkan
orang, dimana seringkali mereka diperlakukan sebagai satu
kelompok. Mentoring adalah proses gabungan dari
keseluruhannya, namun merupakan proses antar pribadi.
ooOoo
Pasal Dua
Prasyarat dan Perspektif
Kita telah mempelajari bahwa mentoring adalah suatu
proses investasi ke dalam diri orang lain. Namun,
___________________________________________
MENTORING
27. 27
mentoring juga merupakan proses yang bermanfaat secara
timbal baik. Artinya, mentoring juga dapat merupakan
suatu proses investigasi dan investasi ke dalam diri Anda
sendiri sebagai seorang mentor. Sebagai seorang mentor,
Anda akan belajar untuk lebih mengenali kelemahan,
kekuatan dan kecenderungan diri Anda sendiri sebagai
seorang yang memimpin orang lain. Anda akan lebih
menerima diri Anda dan memiliki gambar diri yang
kokoh.
Ketika Anda mencurahkan perhatian Anda pada sang
mentee secara terus menerus, Anda juga belajar untuk
menjadi sensitif terhadap diri Anda sendiri. Apa yang
Anda perhatikan padanya seringkali merupakan apa yang
Anda sudah alami dan Anda dapat mulai menyadari hal
ini. Anda dapat menjadi kuatir pada resiko kegagalan yang
dialami seorang mentee, karena pada dasarnya, mungkin
Anda sendiri pernah gagal disana dan tanpa Anda sadari,
diri Anda masih sangat kuatir tentang hal itu. Jadi, setiap
Anda terekspos pada kelemahan atau keunikan sang
mentee, sebenarnya Anda akan dapat mengenali
kelemahan dan keunikan Anda.
___________________________________________
MENTORING
28. 28
Faktor apakah yang dapat menjadi landasan untuk proses
yang efektif? Dua faktor di bawah ini dapat menjadi dasar
bagi proses mentoring yang baik.
1. Kepemimpinan Yang Melayani Sebagai Dasar
Untuk suatu periode tertentu, seorang mentor
menginvestasikan waktu, energi dan pengalaman masa
lalunya bagi seorang lain. Orang dapat melakukannya
jika ia menyadari bahwa di masa lalu, seseorang telah
membangun kehidupan pribadinya, yaitu melalui
kesediaan seseorang yang memainkan peran sebagai
mentor, ia ditumbuhkan. Dalam banyak hal, seorang
mentor memainkan peran sebagai seorang “bidan.”
Dengan sabar selama enam jam, dia menolong sang
ibu melalui berbagai tahap dalam proses melahirkan.
“Mentor, eh, bidan ...tolonglah aku.... ugh—ugh--
husss”
Kebahagiaannya adalah ketika seorang bayi dilahirkan
dengan selamat.
___________________________________________
MENTORING
29. 29
Sepanjang proses ini, sang bidan menempatkan dirinya
sebagai seorang pelayan dan melayani sang Ibu.
Namun sekaligus ia juga berperan untuk
membimbingnya dengan tegas agar sang ibu berhasil
melahirkan sang bayi dengan selamat.
Dengan status seperti ini, peran-peran dan gambar diri
serempak sebagai seorang pelayan dan pemimpin,
menjadi basis dari mentoring. Hal ini berarti bahwa,
seorang mentor memandang dirinya sebagai seorang
yang melayani hidup ini untuk mengasuh seorang anak
manusia yang lain dan memimpin dia kepada
keterampilan yang lebih baik, karakter-karakter yang
lebih matang atau singkatnya menuju kedewasaan.
2. Sadar Peran
___________________________________________
MENTORING
30. 30
Untuk memastikan bahwa gaya kepemimpinan tadi
muncul, seorang mentor harus menyadari peran
mendasar dan tanggung-jawab bagi mentor, bagi
mentee sendiri dan bagi mentor dan mentee secara
bersama.
3. Kenali Dirimu Sebagai Mentor
Apakah Anda siap dan bersedia menjadi mentor bagi
orang lain? Apakah Anda siap secara emosional dan
psikologis untuk menginvestasikan waktu dan upaya
dalam menolong orang lain?
Sebelum Anda melayani sebagai seorang mentor yang
baik dan dapat dipercaya, ajukanlah beberapa pertanyaan
sebagai berikut kepada diri Anda sendiri:
• Identifikasi mengapa Anda mau menjadi
seorang mentor untuk orang lain yang kurang
berpengalaman. Galilah apa yang memotivasi
diri Anda untuk menerima kesempatan ini di
tengah-tengah kesibukan jadwal Anda. Apakah
rasa berterima kasih merupakan penyebab utama
ataukah motivasi ini disebabkan oleh dorongan
diri Anda untuk bekerja keras?
___________________________________________
MENTORING
31. 31
• Analisa apa yang Anda dapat sumbangkan bagi
mentee Anda. Jujurlah pada diri Anda sendiri
ketika Anda mempertimbangkan pengaruh apa,
keterampilan-keterampilan, pengetahuan atau
kontribusi lainnya yang mungkin dapat Anda
berikan. Akui juga titik-titik lemah Anda.
Beberapa hal yang dapat Anda sumbangkan pada mentee
Anda adalah sebagai berikut:
Nilai-nilai yang dipegang organisasi Anda
o
Pengalaman-pengalaman pribadi Anda
o
Jejaring
o
Prosedur-prosedur organisasi Anda
o
o Keterampilan dan tips-tips yang bersifat
teknis
• Identifikasikan kebutuhan Anda, ekspektasi-
ekspektasi dan keterbatasan-keterbatasan Anda
dalam hubungan dengan proses mentoring.
Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan terjadi
dan berapa jauh Anda bersedia melangkah dan
membayar harga.
___________________________________________
MENTORING
32. 32
• Analisa kolom berikut ini dan baca peta
hubungan antara sumbangsih Anda dan
kebutuhan mentee Anda.
Tinggi
A B
Kebutuhan
mentee
C D
Rendah
Rendah Tinggi
Sumber daya Mentor
Dalam kuadran A, mentoring jangka pendek atau
o
intervensi mungkin memadai dan memuaskan bagi
kedua pihak.
Dalam kuadran B, kebutuhan mentee tinggi dan
o
sumber daya mentor, waktu dan keterampilannya
rendah. Dalam keadaan ini sebaiknya mentor
___________________________________________
MENTORING
33. 33
menolong mentee menemukan mentor yang lebih
memadai.
o Dalam kuadran C, mungkin yang dibutuhkan
hanya bantuan mentor untuk periode terbatas.
Mentor dapat memiliki lebih dari satu mentee.
o Dalam kuadran D, terdapat kemugkinan bagi
hubungan yang lebih intensif dan produktif.
Peran Mentor, Mentee dan Bersama
Dengan mempelajari konsep mentoring lebih lanjut, Anda
mungkin mulai menyadari bahwa proses ini bukanlah
suatu urusan yang mudah. Dalam proses mentoring,
terdapat hal-hal yang harus dilakukan dan yang harus
dihindari.
Apa yang harus dihindari dan yang harus dilakukan?
Jernihlah tentang motivasi Anda dalam menolong
mentee.
Jika Anda tidak yakin dengan diri anda sendiri, mentee
akan mendapatkan pesan yang membingungkannya.
___________________________________________
MENTORING
34. 34
Jangan langsung menyerah jika mentee Anda menolak
bantuan Anda pada mulanya karena ia mungkin tidak
menyadari berharganya tawaran Anda.
Bertekunlah hingga tahap tertentu. Anda pasti bisa
menolong.
Perhatikan kebutuhan mentee Anda, namun
pertimbangkan kebutuhan Anda juga; tentang apa yang
anda inginkan dalam hubungan ini.
Jangan mencoba untuk memaksa mentee anda
mengikuti langkah kaki Anda.
Jika langkahnya pas, dia akan mengikutinya dengan
sukarela, apa yang Anda berikan.
Hargai jalan mentee yang unik dan dimana dia berada
disepanjang jalan itu.
Bersiaplah untuk berakhirnya hubungan mentoring bila
siklus sudah lengkap.
Jangan memiliki kekecewaan bila mentee berubah
menjadi sesuatu yang lain dari perkiraan Anda.
Mengatasi Keengganan Untuk Menjadi Mentor
Banyak orang takut memulai mentoring bahkan ketika
calon mentee sudah tersedia. Kenapa? Terdapat mitos
tentang mentoring yang menahan gerak laju mereka:
___________________________________________
MENTORING
35. 35
• Mentoring merupakan proses yang kadaluwarsa.
• Yang terbaik adalah jika mentor adalah orang
yang lebih tua dari mentee.
• Hubungan mentor dengan mentee harus akrab dan
berlangsung sepanjang waktu.
• Salah satu pihak lebih diuntungkan dalam
hubungan ini daripada pihak lainnya.
• Seseorang tidak dapat memiliki lebih dari satu
mentor atau satu mentee pada saat yang
bersamaan.
• Dalam hubungan mentor dan mentee yang sehat
tidak akan menghadapi kesulitan.
• Mendapatkan seorang mentor yang sudah
berpengalaman adalah cara termudah untuk
mencapai kemajuan.
Bagaimana Memilih Seorang Mentee
Sekarang kita menganalisis mengenai bagaimana memulai
mentoring dengan memilih seorang mentee secara bijak.
___________________________________________
MENTORING
36. 36
Kita tidak mungkin dapat memulai, mengembangkan dan
mempertahankan proses mentoring, pada diri setiap orang
yang menginginkan seorang mentor. Orang itu harus
memiliki:
● Ketersediaan waktu
Disiplin
●
Kesetiaan
●
Inisiatif
●
Kesediaan untuk belajar
●
Haus untuk bertumbuh
●
Percaya
●
Tahap-tahap Mentoring
Bagaimanakah tahap-tahap suatu proses mentoring?
Proses mentoring dapat digambarkan dengan nama 4 M:
Menciptakan perasaan aman
o
Menerima mentee seutuhnya
o
Menyalurkan manfaat dan kebijaksanaan
o
Memperluas pengalaman pembelajaran
o
Menciptakan perasaan aman. Artinya, mulai meratakan
landasan proses pembelajaran dengan menciptakan
lingkungan yang saling percaya. Jangkar Anda terletak
___________________________________________
MENTORING
37. 37
pada keyakinan bahwa segala sesuatu akan mendatangkan
kebaikan bagi orang-orang terbuka untuk belajar bersama.
Menerima mentee seutuhnya. Artinya, menciptakan
pelabuhan yang aman bagi pengambilan resiko dalam
mentee membuka dirinya dan mentor dapat membagikan
dirinya atau melakukan Sharing.
Menyalurkan perbekalan. Artinya, Anda mulai
membagikan rahmat sang Pencipta dalam bentuk suatu
pemahaman baru, informasi, kritikan dan fokus untuk
menjawab segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan
mentee untuk menjadi bekalnya dalam bekerja dan
menjalani kehidupan. Menurut hemat kami, sang Pencipta
membuat manusia hadir justru untuk saling membantu,
menghargai dan menumbuhkan.
Kemudian, memperluas perngalaman belajar. Artinya,
Anda patut menolong sang mentee untuk meningkatkan
pengalaman dan potensi dirinya seluas mungkin secara
mandiri. Hal ini dapat tercapai dengan mentor memastikan
terjadinya transfer kebiasaan belajar mandiri ke diri sang
mentor dan kemudian ia mengijinkan mentee itu
menemukan lorong pembelajarannya sendiri di dalam
dunia nyata. Akhirnya, tentu sang mentee akan
___________________________________________
MENTORING
38. 38
mengucapkan selamat tinggal dan masa guna Anda
baginya tidak lagi seperti sebelumnya. Pada titik itu Anda
menyadari bahwa Anda sudah usai dan sekaligus berhasil
menolongnya.
Penutup
Mentoring adalah suatu proses yang penuh tantangan.
Namun masih ada beberapa tahap yang dapat dijadikan
pedoman untuk melakukannya. Sebagai orang yang telah
menerima manfaat melalui mentoring, seorang mentor
perlu menyadari bahwa, ia dapat menjadi orang yang
sungguh membawa manfaat kepada hidup orang lain.
oo0oo
Pasal Tiga
Langkah Pertama Mentoring:
Menciptakan Perasaan Aman
Dalam Hubungan
(1)
___________________________________________
MENTORING
39. 39
Kalau kita mengamati situasi masyarakat Asia pada saat
ini, maka terasa bahwa Asia merupakan suatu lingkungan
masyarakat yang kompetitif dimana orang cenderung
saling menjatuhkan. Sangat kentara bahwa, manusia Asia
telah kehilangan kemampuan untuk saling membantu dan
membangun rasa aman secara maksimal. Menurut Francis
Fukuyawa, seorang pakar, kita memang hidup di dalam
suatu zaman dimana hubungan kepercayaan atau saling
percaya berada dalam tingkat yang sangat rendah sehingga
orang merasa tidak aman.
Prasyarat untuk menciptakan proses mentoring yang sehat
adalah mengembangkan perasaan aman. Rasa aman tadi
penting bagi sang mentor dan bagi sang mentee.
Secara umum, rasa aman ini terwujud bila mentor belajar
mengenali kecenderungan dirinya. Apa maksudnya?
Sebagai manusia normal, biasanya mentor ingin berhasil.
Untuk mencapai hasil itu, maka ia berupaya untuk
mengendalikan baik proses maupun hasil akhir dari proses
mentoring. Apa dampak dari hal ini? Sang mentee merasa
dikekang, dibatasi, digiring atau dibentuk. Ia tidak akan
merasa aman. Sang mentorpun jadi merasa tidak aman
___________________________________________
MENTORING
40. 40
karena ia kuatir kalau-kalau ia akan gagal. Jadi, disini, ia
harus mengenali dan mengatasi kecenderungan
mengendalikan tadi.
Aku tidak mengekang, lho
Pertama, ia perlu percaya bahwa memang seorang
pemimpin dapat jatuh ke dalam kecenderungan untuk
mengendalikan manusia lain, dan hal ini tidak berguna.
Disini, ia perlu belajar mengenali bahwa dibutuhkan suatu
kekuatan yang lebih besar dari dirinya untuk mengubah
hidup seorang manusia yang lain. Dirinya memiliki
keunggulan-keunggulan sebagai pemimpin terhadap sang
mentee, namun dirinya tetap sebagai manusia dan perlu
menyadari bahwa keunggulannya terbatas. Tanpa
pengakuan dan kerendahan hati untuk menjadi realistis
___________________________________________
MENTORING
41. 41
tadi ia dapat menghasilkan suatu proses mentoring yang
penuh dengan pemaksaan-pemaksaan terselubung ataupun
langsung sehingga akan berakhir dengan kegagalan.
Kedua, ia perlu percaya bahwa sang mentee memiliki
potensi yang besar. Potensi ini mungkin belum dikenali
oleh dirinya maupun oleh sang mentee. Selanjutnya, sang
mentor perlu juga percaya bahwa ada kekuatan yang besar
di luar dirinya serta sang mentee dan kekuatan tadi bukan
hanya mengendalikan semesta alam, namun juga
menentukan masa depan sang mentee.
Tentu saja, ini tidak berarti bahwa sang mentor hanya ikut
mengambang atau mengalir dan bersikap pasif selama
proses mentoring. Sang mentor harus melakukan segala
upaya dalam membuka jalan yang selebar-lebarnya untuk
membuat sang mentee tersentuh oleh dirinya dalam proses
mentoring. Namun sementara melakukan hal itu, ia harus
berjuang untuk tidak membiarkan kecenderungan dirinya
untuk sepenuhnya mencoba mengendalikan proses.
Sepanjang proses mentoring ia harus “membuka ruang”
untuk hal-hal yang tidak terkirakan. Bagaimana
melakukannya?
___________________________________________
MENTORING
42. 42
Langkah pertama
Dalam proses mentoring, langkah pertama berarti
meletakkan segala energi sang mentor untuk menjadi
otentik dan sungguh. Otentik artinya, sang mentor berbagi
diri seadanya. Sungguh berarti ia jujur dan tidak berpura-
pura. Kedua hal ini juga berarti sang mentor memiliki
suatu kebebasan untuk percaya dan melepaskan topeng-
topeng atau cadar pribadinya.
Saya lebih merasa nyaman dengan topeng saya
Ketika mentor mulai menanggalkan topengnya,
tindakannya akan menjadi inspirasi bagi menteenya untuk
melakukan hal yang serupa. Secara bersama-sama mereka
akan membuka diri dan memperkenalkan kerapuhan
masing-masing.
___________________________________________
MENTORING
43. 43
Mengapa penting untuk menanggalkan topeng kita dan
menunjukkan kerapuhan dibelakangnya? Tidakkah hal ini
akan mengurangi otoritas kita dan mentee akan
mempertanyakan kredibilitas kita sebagai mentor?
Alasannya terletak pada suatu kenyataan bahwa orang
hanya belajar dari mereka yang memiliki beberapa
kesamaan dengan mereka. Jika Anda sebagai seorang
mentor tampak sepenuhnya sempurna, mentee akan
merasa mereka tidak akan dapat menerapkan apapun dari
pengalaman Anda karena Anda sangat tidak bercela. Jika
Anda bersedia menunjukkan bahwa Anda juga memiliki
cacat cela disamping keunggulan-keunggulan, kejujuran
ini akan menginspirasi mentee untuk mencoba melangkah
di jalan yang telah Anda tempuh. Ketakutannya akan
berkurang. “Bila ia tampil jujur dan tanpa topeng, maka
akupun dapat melakukan hal yang serupa,” pikir sang
mentee.
Penanggalan topeng dapat dilakukan dengan memberikan
keyakinan pada sang mentee bahwa seorang mentor bukan
seorang manusia super yang maha tahu dan selalu
memainkan peran sebagai pribadi yang percaya diri:
“Lihat, saya percaya bahwa proses ini akan jadi indah.
Saya, sendiri akan melakukan yang terbaik untuk
___________________________________________
MENTORING
44. 44
mendampingimu, namun akan ada saat-saat dimana saya
merasa gentar. Kamu mungkin perlu memiliki toleransi
hingga tahap tertentu terhadap saya, khususnya ketika
nanti kamu mendapatkan bahwa saya mungin tidak
memiliki solusi terhadap beberapa masalah yang kamu
hadapi.”
Jadi, hanya melalui proses pelucutan topeng tadi, maka
langkah kedua, yaitu menciptakan rapport atau ikatan
antara mentor dan mentee, dapat terjadi.
Saya sungguh tidak tahu apa masalahmu saat ini…
Langkah kedua
Setelah pelucutan topeng, secepatnya mentor harus
mengembangkan kedekatan/rapport.
___________________________________________
MENTORING
45. 45
o Kesuksesan dari hubungan mentoring tergantung
pada perjumpaan pertama antara mentor dan
mentee. Pertemuan pertama menetapkan nada
dari keseluruhan proses mentoring, apakah proses
ini akan produktif atau akan dipenuhi dengan rasa
takut dan kecemasan. Pembangunan ikatan
seketika akan menurunkan tembok benteng
pertahanan sang mentee.
Rapport berarti “membawa kembali.” Kata ini
o
berasal dari bahasa Perancis kuno. Kata ini
menunjukkan pada kita bahwa rapport pada
dasarnya berbicara tentang suatu tindakan yang
dirancang untuk memulihkan atau memantapkan
rasa aman. Rasa yang dimaksudkan adalah seperti
rasa aman yang hadir ketika seorang anak kecil
berbaring di dekat ibunya.
Bagaimana cara membangun suatu ikatan atau
rapport? Pertama, Anda harus secepatmya
mengirimkan sinyal-sinyal penyambutan dalam
perjumpaan yang pertama. Mengapa? Mentee
memerlukan sinyal-sinyal sebelum mereka
menurunkan topeng atau tembok pertahanan
mereka. Sinyal tersebut dapat dikomunikasikan
___________________________________________
MENTORING
46. 46
secara verbal atau melalui gerak tubuh, kontak
mata, menyingkirkan hambatan fisik dan
memberikan nada antusias di dalam percakapan.
Formulir untuk mendaftarkan Sinyal-sinyal
penyambutan
Gerak–gerik :
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
Kata Kata
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
Menyingkirkan Hambatan
___________________________________________
MENTORING
47. 47
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
Kedua, setelah komunikasi dimulai, untuk
menciptakan rapport, maka sang mentor perlu
menunjukkan suatu tindakan terhadap mentee
yang dapat dipandang mereka sebagai suatu
modal hubungan awal. Kata-kata seperti, “Saya
sudah meminta sekretaris saya untuk menyiapkan
buku ini untukmu karena saya rasa buku ini pasti
akan sangat berguna bagimu,” akan sangat
membantu. Saya juga kenal seorang mentor yang
lain bahwa, ia memberikan kembang gula,
majalah atau kutipan sms pada menteenya.
Pemberian senantiasa diberikan di awal sebuah
perjumpaan untuk membuat sang mentee
menyadari bahwa, ia adalah orang yang mendapat
perhatian khusus.
Ketiga, untuk menciptakan suatu ikatan, mentor
harus menunjukkan sensitifitasnya serta
___________________________________________
MENTORING
48. 48
kesediaannya untuk menerima mentee
sepenuhnya tanpa syarat. Tanpa syarat berarti
mentor menerima kelemahan dan keunggulan
menteenya tanpa menilai terlalu jauh. Tanpa
syarat bukan berarti sang mentor akan
membiarkan keadaan itu, namun pertama-tama ia
menunjukkan bahwa keunikan sang mentee dapat
dipahaminya.
Membangun rapport mencakup sensitifitas
terhadap perasaan orang lain dan tidak hanya
bertanya, “Bagaimana perasaanmu saat ini?”
Sensitifitas diekspresikan ketika mentor bersedia
mendengarkan untuk memahami perasaan-
perasaan mentee. Lebih jauh lagi, sang mentor
juga akan mengekspresikan pemahamannya atas
perasaan-perasaan tersebut. Dengan melakukan
hal tersebut, mentor membuat mentee merasa
diperlakukan sebagai satu pribadi yang unik,
penting dan dihargai. Dalam prakteknya,
sepanjang proses, sebagai seorang mentor Anda
harus terus menerus mempertanyakan diri sendiri
tentang:
“Apa yang dirasakannya saat ini? “
___________________________________________
MENTORING
49. 49
“Bila saya bertukar peran dengannya,
bagaimanakah perasaan saya?”
Mentor yang menyimak
Keempat, untuk menciptakan ikatan yang erat,
mentor harus memberikan tanggapan reflektif
kepada proses, kata-kata, dan perasaan. Perasaan-
perasaan reflektif ini akan mengekspresikan
empati. Misalnya, seorang mentor akan berbagi
kisah mengenai kegagalannya, hal-hal yang
memalukan atau ketakutan yang dialaminya
kepada mentee. Ia juga mengajak sang mentee
untuk merenungkan pelajaran yang ia dapatkan
dari peristiwa-peristiwa tadi. Dengan menjadi
transparan, rendah hati dan jujur seperti itu, sang
___________________________________________
MENTORING
50. 50
mentor menunjukkan bahwa ia dapat
beridentifikasi dengan situasi mentee.
FORMULIR RENCANA TINDAKAN
TOPIK: MENGEMBANGKAN PERASAAN AMAN
TANGGAL: __________________________________
Apa yang telah saya pelajari dari pasal ini?
Keterampilan:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Pola pikir:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
___________________________________________
MENTORING
52. 52
Pasal Empat
Lanjutan Langkah Pertama:
Mengembangkan Rasa Aman
Dengan Membangun
Kepercayaan
(2)
Kini mungkin Anda bertanya: ”Berapa pentingnya
kepercayaan dalam proses mentoring?” Di dalam proses
mentoring, tanpa pembangunan kepercayaan, maka rapport
di awal proses akan tidak kokoh. Cerita berikut mungkin
dapat melukiskan apa yang dapat dialami oleh mentee
Anda ketika berhadapan dengan Anda untuk pertama
kalinya.
___________________________________________
MENTORING
53. 53
Bayangkanlah bahwa Anda berada sendiri di sebuah
bandara di luar negeri. Entah apa yang terjadi, tidak ada
seorangpun yang menjemput Anda. Anda tidak dapat
berkomunikasi dalam bahasa negara itu. Satu-satunya yang
menghubungkan Anda dengan hidup normal adalah
sebuah alamat yang Anda catat di notes Anda. Anda
mendapatkan pula bahwa telepon seluler Anda tidak
berfungsi. Tiba-tiba, muncul seorang supir taxi yang
ramah menawarkan diri untuk membawa Anda ke alamat
tersebut. Dia banyak tersenyum dan meyakinkan Anda
akan maksud baiknya. Biaya pelayanannya juga sangat
murah. Anda masuk ke dalam Taxi.
Lima belas menit kemudian, Anda mendapati bahwa
pengemudi inipun tidak mengetahui letak tempat yang
alamatnya Anda telah berikan kepadanya. Kini, rapport
awal secara bertahap digantikan oleh banyak pertanyaan
dan bahkan mungkin oleh kekecewaan.
Dalam mentoring, situasi yang serupa itu dapat pula
terjadi. Mentee datang kepada Anda dengan suatu
ekspektasi. Dia mendapati bahwa Anda mampu
mengkomunikasikan kehangatan emosional dan
pengertian. Dia sangat terkesan pada Anda. Proses
___________________________________________
MENTORING
54. 54
mentoring berlanjut ketika mentee mulai menjumpai Anda
secara teratur.
Dapatkah seseorang mengatakan kepada saya apa yang
harus dilakukan dalam tahap ini? Bagaimana cara untuk
membangun kepercayaan setelah rapport awal telah
terjadi?
Setelah adanya rapport atau ikatan, tiga hal harus segera
terjadi.
1. Kredibilitas
Mentee perlu melihat bahwa mentor memiliki kredibilitas.
Kredibilitas berarti bahwa mentor memiliki kompetensi
dan pengalaman yang memampukannya untuk menangani
proses mentoring secara benar. Ini berarti mentor memiliki
pengalaman kegagalan dan kesulitan-kesulitan, namun
melalui semua ini dia bertumbuh dalam keterampilan,
karakter-karakternya. Mentee tidak akan mempercayai
kredibilitas seorang mentor jika mentor hanya
menginformasikan kesuksesan masa lalu. Jika memang
terdapat beberapa keberhasilannya, sang mentor dapat
menggambarkannya tanpa lupa untuk menyampaikan pula
penghargaannya kepada mereka yang telah memberikan
pertolongan kepadanya di masa lalu.
___________________________________________
MENTORING
55. 55
Terbuka seadanya..mana kekuatanmu.?
Mentor juga tidak boleh tampil sebagai sosok tanpa suatu
kelemahan. Bagi mentee, suatu pribadi yang memiliki
keberhasilan dan kegagalan adalah lebih tulus dan bisa
dipahami dan dijadikan teladan. Untuk menjadi
sepenuhnya jujur dan transparan serupa itu, seorang
mentor sangat membutuhkan perasaan aman di dalam
dirinya.
2. Bahasa “Kita”
Di Asia, mentee cenderung menempatkan mentor di atas
tahta atau di bawah lampu sorot pujaan. Dia memuja sang
mentor, namun di saat yang sama tanpa menyadarinya,
sang mentee juga berusaha untuk menemukan titik lemah
sang mentor. Proses ini menjadi sebuah ajang permainan
yang tidak terlalu berguna bagi pertumbuhan diri sang
mentee. Karenanya, sedini mungkin seorang mentor harus
melepaskan topengnya dan tembok pertahanannya untuk
___________________________________________
MENTORING
56. 56
menghindari mentee menyalurkan energinya bagi
permainan pencaharian kelemahan tadi.
Untuk menghindari diri dari menjadi sorotan, walaupun
seorang mentor perlu mengekspresikan kebanggaannya
berdasarkan pada kesuksesan masa lalu yang telah
dialaminya, dia harus melibatkan pihak lain dan mentee
dalam proses komunikasinya. Hal ini disebut bahasa
“kita”. Lawannya adalah bahasa “Saya.”
Bahasa “kita,” bukan bahasa “saya.”
Hal ini berarti bahwa, dalam upaya mengkomunikasikan
suksesnya di masa lalu, ia dapat menyampaikannya
sebagai berikut:
“Sebenarnya, saya melihat bahwa kamu menangani
masalah lebih baik bila dibandingkan dengan diri
___________________________________________
MENTORING
57. 57
saya ketika saya mulai bekerja disini dan
menjumpai masalah yang sama.”
“Sebagaimana saya telah mengalami kemajuan,
saya yakin kamu juga akan meraih kesuksesan
bahkan mungkin lebih cepat.”
“Kamu kenal Andre, khan?” Jika kamu merasa
heran bagaimana saya menangani masalah yang
sulit kemarin, Andrelah orang yang telah melatih
saya. Beliau adalah itu adalah salah satu sahabat
saya. Kamu dapat memperkenalkan dirimu
kepadanya dan meminta saran darinya jika kamu
membutuhkannya. Saya tidak mungkin menjadi
seperti sekarang ini jika dulu saya tidak memiliki
seorang mentor seperti dia .”
“Nah, saya harus mengataan ini. Kamu tahu
enggak? Dalam tiga bulan ini, walaupun saya
adalah mentormu, saya juga banyak belajar dari
gaya kerjamu. Kamu sungguh sungguh melakukan
pekerjaan yang baik…”
___________________________________________
MENTORING
58. 58
Bahasa “Kita”
Rasa aman dalam
Tentu saja menggunakan bahasa “kita” dan bukan bahasa
“saya” dalam prosesnya membutuhkan kerendahan hati
dan ketulusan. Penggunaan bahasa ini tidak bisa dilakukan
hanya di permukaan saja, namun harus lahir dan mengalir
dari hati sang mentor. Kefasihan menggunakan bahasa ini
merupakan manifestasi dari perspektif kita tentang hidup,
sukses dan rasa berhutang kita kepada orang yang Sang
Pencipta tempatkan di jalan hidup kita.
3. Tempatkan Mentee Di Tempat Yang Tepat
Satu kesalahan besar yang banyak dilakukan oleh para
mentor amatir adalah menempatkan mentee sebagai
sebuah botol kosong untuk diisi atau menempatkan mentee
___________________________________________
MENTORING
59. 59
dalam kedudukan seorang anak yang harus disuapi. Akibat
dari kesalahan tadi, mentee hanya memainkan peran
sebagai penerima, sedangkan sang mentor melayani
sebagai pemberi. Hubungan seperti ini akan mengurangi
kekayaan sumber daya yang hadir dari dalam pengalaman
masa lalu seorang mentee. Pada saat yang bersamaan, ini
mengkomunikasikan bahwa status mentee lebih rendah.
“Aku mentormu. Tolong, dengar dan ikuti saja
instruksiku. Mulai dengan membuka mulutmu. Sekarang,
kunyalah makanannya dan telanlah perlaaaahaaaan…..”
___________________________________________
MENTORING
60. 60
Menempatkan mentee di posisi yang tepat artinya bahwa
sang mentor menghargai dan mempercayai
mentee untuk melakukan segala sesuatu yang telah
dipersiapkannya. Misalnya, mentor melakukan komunikasi
tanpa kata yang mengekspresikan kepercayaan dan
penghargaannya dengan cara meminta sang mentee untuk
melakukan sesuatu sambil sang mentor meminjamkan
suatu fasilitas pribadinya: “Saya yakin
bahwa Anda dapat melatih Andy. Bagaimana kalau Anda
pergi mengunjunginya besok pagi, saya akan berusaha
meminjamkan supir saya untuk mengantarkan Anda ke
sana.”
Menempatkan mentee pada posisi yang tepat juga berarti
bahwa sang mentor menghargai pengalaman
masa lalu menteenya, atau potensinya yang belum dijamah
beserta keunikannya. Seorang mentor dapat
melakukan hal itu misalnya dengan mengungkapkan kata-
kata:
“Saya mendapati kamu seorang yang sangat cermat.
Saya mengabaikan aspek ini dalam membahas
kesulitanmu. OK, mari kita menganalisa kembali situasi
yang ada.”
___________________________________________
MENTORING
61. 61
“Minggu lalu, saya mendapati bahwa kamu telah
menemukan solusi atas masalahmu. Saya pikir
kamu sangat rendah hati ketika kamu mengatakan
bahwa kamu perlu nasehat saya.”
Kesimpulan
Dalam banyak kejadian, proses mentoring akan merubah
kehidupan sang mentor, walau hanya salah satu aspeknya.
Dalam suatu proses mentoring yang tidak terencana,
paling tidak proses ini membutuhkan sekurang-kurangnya
suatu kepekaan akan kebutuhan orang lain dan kesabaran
untuk menyimak.
Menerima suatu tugas mentoring yang formal berarti
memikul ketidaknyamanan untuk sementara waktu.
Sebaliknya kepuasan pribadi yang diperolehnya, sebagai
suatu imbalan dari waktu dan upaya yang telah diberikan
adalah ketika sang mentor mendapatkan menteenya
bertumbuh dan menjadi semakin dewasa dalam skill, sikap
dan nilainya.
___________________________________________
MENTORING
62. 62
Mengapa demikian? Setelah Anda berhasil melakukan
sebuah proses mentoring terhadap seseorang dengan
sukses, sebenarnya Anda juga sedang menyiapkan diri
untuk menghadapi langkah kehidupan yang paling sulit.
Sebagai mentor, Anda harus berani memasuki saat teduh
yaitu, membuat jeda dari arus kehidupan sendiri untuk
dapat mendengarkan kehidupan batiniah diri Anda yang
paling dalam. Di saat seperti itu, Anda akan menemukan
dimana letak perasaan aman Anda. Siapkah Anda ketika
sang mentor mengucapkan selamat tinggal dan peran Anda
baginya sudah berakhir? Akan terpukulkah Anda? Apakah
Anda merasakan bahwa Anda tidak lagi berguna?
FORMULIR: RASA AMAN
Tuliskan untuk kegunaan pribadi Anda, hal-hal yang dapat
membuat Anda merasa tidak aman dalam hubungan Anda
dengan seorang mentee.
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
___________________________________________
MENTORING
63. 63
FORMULIR: SUKSES & KEGAGALAN
Isilah formulir ini untuk memperlengkapi Anda di waktu
akan datang dalam melakukan sharing kesuksesan-
kesuksesan dan kegagalan-kegagalan pada masa lampau:
Mengapa organisasi saya menempatkan saya pada posisi
saya yang sekarang ini?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Dalam pekerjaan, saat manakah yang tersulit bagi saya?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
___________________________________________
MENTORING
64. 64
Bagaimana saya bertahan melaluinya?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Keterampilan khusus dan pengetahuan yang saya miliki:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Jejaring khusus yang saya miliki:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
___________________________________________
MENTORING
65. 65
Bagaimana cara saya ketika mulai membangun jejaring
ini?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Kelemahan-kelemahan saya:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Bagaimana cara saya menangani kelemahan-kelemahan
tadi?
________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______
___________________________________________
MENTORING
66. 66
Prestasi tertinggi saya adalah:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Pasal Lima
Lanjutan Langkah Pertama:
Hambatan Untuk Mendapatkan
Perasaan Aman: Rasa Takut
(3)
___________________________________________
MENTORING
67. 67
Banyak orang tidak menyukai keadaan dimana ia menjadi
seorang mentee. Sebaliknya, banyak mentor baru juga
tidak menyukai tugas menjadi mentor. Di satu pihak,
melakukan proses mentoring berarti mereka memposisikan
diri untuk menjadi seseorang yang terbuka dan melepas
topeng di hadapan orang lain. Namun, di pihak lain,
mereka juga perlu menunjukkan bahwa mereka memiliki
hal-hal berharga yang ditimbanya dari pengalaman-
pengalaman mereka di masa lampau yang layak untuk
disharingkan dengan sang mentee.
Tekanan untuk tampil dalam keterbukaan sedang pada saat
yang bersamaan, tampil pula sebagai seseorang yang telah
menjadi cukup kokoh dengan belajar dari pengalaman
masa lalu seringkali mendatangkan rasa cemas bagi
seorang mentor yang baru.
Ada orang mengatakan bahwa rasa cemas atau takut dapat
menjadi hal yang berguna dalam proses belajar karena
memaksa kita belajar lebih serius. Dalam proses
mentoring, hal itu tidak terjadi. Rasa takut lebih
merupakan hambatan jika dikaitkan dengan proses
___________________________________________
MENTORING
68. 68
pembelajaran dalam mentoring, karena seorang mentor
atau mentee yang tidak menyadari ketakutannya sendiri
tidak akan berani untuk mengambil lebih
banyak resiko dalam proses pembelajaran bersama. Ia
tidak berani untuk melakukan penelusuran-penelusuran
yang penting.
Seorang mentor yang cemas dan penuh ketakutan akan
mengekspresikan hal itu dalam perilaku, kata-kata dan
sikapnya. Ketakutan semacam ini dapat dengan mudah
menular ke dalam hati mentee khususnya karena sang
mentee akan membuat pertahanan diri yang ketat. Justru
bila mentor tidak cemas bahwa ia mungkin gagal atau
menteenya mungkin stagnan, atau ia membuat suasana
dimana sang menteenya berani mencoba ini dan itu, ia
akan memberikan perasaan bebas bagi sang mentee.
Jangan lupa, banyak mentee justru menimba hal yang
penting melalui kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.
___________________________________________
MENTORING
69. 69
Perbaiki kelakuanmu, jelas?
Mengenali Asal Rasa Takut
Darimanakah asalnya rasa cemas atau takut yang terdapat
baik pada mentee maupun mentornya? Ada dua
kemungkinan penyebab dari rasa cemas atau takut tadi.
Biasanya, ketakutan bersumber pada gambar diri yang
negatif. Kemungkinan lain ialah bahwa, ketakutan berakar
pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi atau yang
dianggap mentor dan mentee tidak terpenuhi. Dengan kata
lain, sebagian besar ketakutan juga dapat dimunculkan
oleh persepsi yang irrasional atau tidak sesuai realita.
Di Asia, banyak anak bertumbuh melalui masa kecil yang
menyakitkan. Orang tua dan sosok-sosok otoritatif
seringkali memperlakukan anak-anak dengan cara yang
kasar. Alih-alih memupuk penghargaan diri anak, orang
tua justru membandingkan seorang anak dengan yang
lainnya. Seringkali, mereka memperbandingkan karakter
negatif dari seorang anak dengan karakter yang positif dari
seorang anak lainnya. Anak-anak yang bertumbuh dalam
___________________________________________
MENTORING
70. 70
proses serupa itu yang seringkali melabuhkan penghargaan
diri negatif ketika mereka menjadi seorang dewasa.
Selanjutnya, di Asia sangat dihargai bila seseorang
menyimpan perasaannya, mengendalikan kebutuhannya
atau tidak mengungkapkan bahkan menekan kebutuhannya
tadi. Akan menjadi kebanggaan bahwa seorang yang sudah
lama membutuhkan sepasang sepatu baru tetap bertahan
menggunakan sepatu usangnya selama beberapa tahun,
dan kemudian hari baru orang mengetahui bagaimana ia
menyangkali kebutuhan tadi. Namun disamping daya
tahan yang kuat untuk menghadapi penderitaan, banyak
orang Asia jadi tidak mengenali kebutuhannya sendiri,
terutama kebutuhan emosionalnya. Mereka terasing dan
tidak memahami dinamika kebutuhan emosinya sendiri.
Karena itu, mereka juga mengalami kesulitan untuk
berempati dengan orang yang mengungkapkan kebutuhan
emosi mereka secara jujur dan terbuka. Ditambah dengan
situasi hidup yang penuh persaingan, maka banyak orang
di Asia terbiasa hidup dengan penuh rasa cemas dan was-
was bahkan ketakutan yang mereka tidak kenali asalnya.
___________________________________________
MENTORING
71. 71
Mengatasi Ketakutan
Bagaimana cara mengatasi ketakutan? Bila ketakutan
merupakan cerminan dari kebutuhan-kebutuhan yang tidak
kita sadari, bagaimana mengenali dan menangani
kebutuhan-kebutuhan tersembunyi tadi?
Untuk mengatasi ketakutan, seorang mentor harus mulai
dengan berupaya sepenuhnya mengenali titik-titik
kekuatannya. Selanjutnya, ia perlu juga mengenali dengan
jujur segenap kelemahannya sendiri. Jika sang mentor
tidak mengenali kedua hal tadi secara proporsional,
perasaan tidak aman atau penghargaan diri yang rendah
akan mudah menyusup. Hasilnya akan tampak dalam
bentuk komunikasi yang bermacam-macam, antara lain
sikap menghakimi atau meragukan menteenya secara terus
menerus. Hanya setelah menyadari kekuatan dan
keterbatasan dirinya, seorang mentor dapat secara penuh
menolong menteenya untuk mengatasi ketakutannya
sendiri bahkan mengenali kebutuhan-kebutuhannya sendiri
yang jauh tersembunyi di ingatannya. Jadi, mentor
bertanggung-jawab mengatasi masalah ketakutan sebelum
menangani ketakutan menteenya.
___________________________________________
MENTORING
72. 72
Selanjutnya, sang mentor perlu juga mengenali kebutuhan
dirinya sendiri dengan jujur, khususnya kebutuhan emosi
yang terselubung dan tersembunyi.
Bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat mempengaruhi
timbulnya rasa takut adalah antara lain sebagai berikut:
Pertama, sebagian orang mungkin didorong secara tak
disadari oleh kebutuhan akan keberhasilan. Mereka
membutuhkan tantangan-tantangan dan target-target
yang jelas. Mereka juga menantikan umpan balik
mengenai kinerja mereka. Singkatnya, secara
mendasar mereka adalah orang yang berorientasi pada
pencapaian dan kinerja tinggi.
Orang seperti ini dapat mengalami ketakutan untuk
gagal atau kemajuan yang lambat. Kedua hal itu
merupakan ketakutan utama mereka. Mereka juga
dapat memupuk ketakutan akan kegagalan melakukan
segala sesuatu secara sempurna, benar dan baik.
Seorang mentee yang menempatkan keberhasilan
sebagai prioritas tertinggi dapat ditolong untuk
mengatasi ketakutan tadi dengan Anda, sebagai
mentor, memberikan umpan balik positif, kata-kata
___________________________________________
MENTORING
73. 73
peneguhan, dan penghargaan atas kemajuan mereka
dalam proses mentoring.
Kedua, ada suatu kebutuhan yang menempatkan
kekuasaan sebagai prioritas tertinggi. Orang yang
memupuk kebutuhan ini membutuhkan agar pengaruh
mereka dirasakan oleh orang lain. Bagi mereka, gelar,
simbol-simbol status, dan hirarki organisasi menjadi
suatu konfirmasi dari pengaruh mereka. Mereka
mengharapkan orang lain menghormati mereka.
Ketakutannya adalah bila mereka tidak dihormati atau
tidak diakui, bahkan diabaikan. Mereka juga selalu
takut kehilangan kuasa.
Untuk membantu mereka, seorang mentor harus secara
lembut mengakui pengaruh yang dimiliki sang mentee.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah
mendengarkan dengan lebih penuh perhatian atau
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan informatif
kepadanya. Namun sang mentor harus selalu waspada
terhadap resikonya, bahwa mentee sejenis ini
cenderung mendominasi proses mentoring dengan alur
pikir dan agendanya sendiri.
___________________________________________
MENTORING
74. 74
Ketiga, kebutuhan lain yang sangat umum adalah
kebutuhan berafiliasi. Orang yang menempatkan
kebutuhan ini sebagai prioritas dalam hidup mereka
sangat takut penolakan. Mereka memiliki kebutuhan
yang konstan akan hubungan hangat dengan orang
lain. Sebagian mereka sangat sensitif dan merasa
tertolak ketika orang di sekitarnya tidak memberikan
perhatian kepada mereka. Dalam banyak hal, orang
dengan kebutuhan afiliasi takut ditinggalkan sendirian.
Begitu mentor mendeteksi bahwa menteenya memiliki
kebutuhan yang demikian, komunikasi pada level
emosional harus segera dimulai. Mentor harus
menunjukkan pada mentee bahwa dia dihargai,
diterima, dan disukai. Namun pada saat yang
bersamaan, sang mentor harus waspada dan menjaga
agar jangan sampai terjadi ketergantungan emosional
dari sang mentee pada dirinya.
___________________________________________
MENTORING
75. 75
Aku bukan minta penerimaan, lho, cuma dengarlah
Masih ada dua kebutuhan lain yang dapat
menimbulkan ketakutan yaitu, yang keempat, adalah
kebutuhan akan pengakuan. Kebutuhan ini mirip
dengan kebutuhan akan penerimaan namun
intensitasnya lebih tinggi hingga mencapai titik
dimana orang dengan kebutuhan tersebut akan
menghindari konflik dan konfrontasi supaya
senantiasa dapat menjadi sorotan dan diakui orang.
Seorang mentee dengan kebutuhan ini
dapat ditolong dengan cara sang
mentor memberikan pengakuan
akan kelebihan-kelebihannya,
___________________________________________
MENTORING
76. 76
serta sekaligus menunjukkan kelemahan-
kelemahannya.
Kelima adalah kebutuhan akan kendali. Orang yang
menempatkan kebutuhan ini sebagai prioritas
hidupnya, cenderung takut kehilangan kendali
terhadap dunia sekelilingnya. Mereka butuh
mengendalikan peristiwa dan situasi lebih dari pada
yang dibutuhkan orang lain.
Mentoring terhadap orang jenis ini sangat sulit karena
ketika proses mentoring terlihat agak melamban atau
mengambang, sang mentee menjadi gelisah. Mentor
perlu meyakinkannya bahwa, sang mentee boleh saja
memiliki sebagian kendali dalam proses mentoring.
Mulai menolong Sang Mentee
Kecuali seorang mentee mengalami sesuatu yang traumatis
di masa lalunya, hingga batas-batas tertentu, walaupun
sang mentee memiliki beberapa luka parut emosional dari
___________________________________________
MENTORING
77. 77
masa lalunya, mereka dapat dipulihkan melalui proses
mentoring.
Untuk membantu seorang mentee yang mengenali gambar
diri negatif tertentu, mentor harus menyampaikan pesan:
“Saya tidak percaya bahwa kamu seburuk itu!” melalui
kata-kata dan sesering mungkin melalui komunikasi non-
verbal. Pesan ini bisa menjadi pesan yang tergenapi
sendiri. Lebih jauh lagi, di kemudian hari ini dapat
menolong mentee untuk bergeser dari gambar diri lama
yang lemah kepada yang baru, yang lebih kokoh.
Cara lain untuk membantu mentee adalah dengan
memberikan penghargaan dan afirmasi yang strategis.
Terlalu banyak afirmasi akan mudah kehilangan
maknanya, namun afirmasi yang diberikan secara strategis
akan menjadi pemicu penghargaan diri yang tidak
terlupakan.
Selanjutnya, dalam proses mentoring, sang mentor dapat
menolong sang mentee mengenali kebutuhannya sendiri
dengan menanyakan: “Menurut kamu, kebutuhan
emosional mana yang paling mempengaruhi dirimu setiap
hari? Apakah kebutuhan untuk mencapai target,
mendapatkan penerimaan orang, atau membuat
___________________________________________
MENTORING
78. 78
pengaruhmu cukup terasa?” Berdasarkan peristiwa-
peristiwa yang terungkap, sang mentor dapat
menyampaikan analisisnya tentang kebutuhan sang
mentee, namun juga memberikan peneguhan pada
keberhargaannya, pengaruhnya, atau pencapaiannya.
Kesimpulan
Mentoring akan menjadi proses yang menyenangkan bila
sang mentor sendiri telah mengalami penyelesaian
masalah kebutuhan dan gambar dirinya sendiri, namun
akan menjadi proses yang penuh dengan kecemasan dan
ketakutan bila sang mentor sendiri tidak mengenali dirinya
sendiri.
oo0oo
___________________________________________
MENTORING
79. 79
Pasal Enam
Langkah Kedua Dalam Mentoring
Menerima Seutuhnya:
Penerimaan (1)
Penerimaan Melalui Pengajuan Pertanyaan
Setelah membangun perasaan aman sebagai langkah
pertama dalam proses mentoring, hal apakah yang
selanjutnya perlu dilakukan? Langkah selanjutnya dalam
proses mentoring disebut “penerimaan.” Penerimaan
berarti mengundang mentee untuk memasuki posisi
mengambil resiko yang diperlukan dalam proses
pembelajaran. Mengapa? Pada dasarnya suatu proses
___________________________________________
MENTORING
80. 80
pembelajaran dapat merupakan suatu proses yang sangat
mencekam. Bahkan proses ini dapat sangat menyusahkan,
tidak menyenangkan dan memalukan. Pertama, tidak ada
jaminan bahwa proses ini pasti akan berakhir dengan
sukses. Kedua, suatu proses pembelajaran seringkali
berarti suatu pemaparan kelemahan diri kepada orang lain.
Ketiga, agar seseorang sungguh mengalami pembelajaran,
maka ia perlu untuk melangkah keluar dari zona amannya.
Singkatnya, suatu proses pembelajaran berarti seseorang
perlu berhenti mempertahankan apa yang dulu telah
dipelajari di masa lalu dan mulai mengadopsi hal-hal baru
bagi dirinya.
PEMBELAJARAN =
BERHENTI MEMPELAJARI + MEMASUKKAN HAL BARU
Seorang mentor harus membantu mentee untuk
meninggalkan zona nyaman dan yang telah dikenalnya,
serta memasuki suatu wilayah yang baru dimana potensi-
potensi sang mentee dapat diaktualisasikan dengan lebih
penuh. Mentee harus dibantu untuk meninggalkan zona
nyaman yang disebut “Siapa Aku” kemudian menjelajah
___________________________________________
MENTORING
81. 81
ke zona yang belum diketahui yang disebut “Siapa aku di
Masa depan.”
WHO I
WHO I
AM
COULD BE
Untuk memungkinkan hal ini terjadi, mentor harus
memberikan penerimaan yang utuh kepada mentee. Pesan
yang sang mentor harus sampaikan perlu jelas: “Saya
menghargaimu walaupun saya tidak sepakat denganmu
atau tidak menyetujui tindakan-tindakanmu.” Penerimaan
seperti ini berarti bahwa seorang mentor mengirimkan
sinyal-sinyal dengan maksud tertentu kepada mentee untuk
mengundang dan meneguhkan sang mentee mengambil
resiko dan bertumbuh.
Chip Bell’s Dalam buku Best Sellernya “Managers as
Mentors”, menuliskan bahwa ada beberapa cara untuk
mengkomunikasikan penerimaan tadi:
___________________________________________
MENTORING
82. 82
* Pertanyaan: Pembelajaran dimulai dengan hadirnya
pertanyaan-pertanyaan yang bermakna dan tidak ditafsirkan
sebagai ancaman. Sang mentor harus mempelajari beberapa
“do’s dan don’t” dalam mengajukan pertanyaan kepada
menteenya.
* Seni Mendengarkan: Mentee harus belajar untuk lebih
menyimak apabila ia menyadari bahwa sang mentor memberi
perhatian penuh kepadanya. Selanjutnya mentor, harus
belajar menyimak dengan efektif.
Menyimak artinya lebih dari mendengarkan kata-kata,
namun juga asumsi-asumsi yang mendasari, emosi dan
harapan dari orang lain.
* Mengobservasi: Mentor harus mengamati berbagai hal yang
dikomunikasikan oleh mentee yang dilakukan secara sadar
maupun tidak sadar.
* Modeling: Mentor harus menunjukkan teladan bahwa ia juga
berani untuk mengambil resiko meninggalkan zona amannya
dalam proses mentoring ini.
___________________________________________
MENTORING
83. 83
Membuat Dan Mengajukan
Pertanyaan Yang Bermakna
Ketika seorang pria jatuh cinta kepada seorang gadis,
kelihatan bahwa ia ingin tahu segala sesuatu mengenai
sang gadis. Ia akan menanyakan berbagai pertanyaan
bahkan yang berhubungan dengan aspek-aspek yang
seakan kurang penting dari hidupnya. Ia menunjukkan rasa
ingin tahu sebesar itu karena ingin memasuki
kehidupannya dan mengetahui apa yang ada di dalamnya.
Banyak hubungan berhenti bertumbuh ketika seseorang
tidak lagi ingin belajar tentang seorang lainnya. Suami dan
istri dapat mengalami kemandekan hubungan serupa ini.
Seorang atasan dan sekretarisnya, seorang fasilitator
program dan mitranya, seorang konsultan dengan kliennya
secara konstan berada dalam resiko kemandekan demikian.
Sinyal dari kemandekan tadi sangat jelas yaitu, mereka
merasa bahwa tidak ada lagi pertanyaan yang perlu untuk
diajukan. Singkatnya, rasa ingin tahu telah lenyap dan
punah.
Pembelajaran dimulai dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang bermakna dan tidak mengancam. Mentor
harus belajar mengenai “apa yang harus ,” dan “apa yang
___________________________________________
MENTORING
84. 84
jangan dilakukan” dalam mengajukan pertanyaan kepada
menteenya. Pertanyaan yang tepat akan membuat mentee
menyadari bahwa hidupnya layak untuk ditelusuri.
Pertanyaan yang keliru mungkin akan membawa seorang
mentee pada posisi terancam dan mempertahankan diri.
Salah satu cara untuk memberikan apresiasi yang positif
adalah dengan bertanya “apa, kapan, dimana dan
bagaimana…” Perlu diingat bahwa, seorang mentor perlu
menghindari pertanyaan-pertanyaan seperti, “Mengapa
engkau membuat keputusan ini?” Sebaliknya sebagai
mentor Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang maksudnya sama seperti, “Apa alasan dari
keputusanmu?” Mengapa demikian? Pertanyaan pertama
bernada menghakimi sedangkan pertanyaan kedua
merupakan suatu pertanyaan netral. Karena itu dalam
bertanya, sangat penting untuk mengekspresikan
pertanyaan yang tulus baik secara lisan maupun secara
tidak lisan. Sebagai mentor, Anda harus menunjukkan rasa
ingin tahu yang tulus sambil menahan diri untuk membuat
penilaian yang terlalu awal.
___________________________________________
MENTORING
85. 85
Membuat pertanyaan,
mendengarkan, mengobservasi dan modeling
Hal lain yang perlu diingat dalam mengajukan pertanyaan
adalah sikap mentor dan kerangka pikirnya. Jangan
beranggapan bahwa seorang mentor telah memahami
dinamika hidup sang mentee semata-mata karena mereka
telah mengadakan tiga atau empat pertemuan secara
berturut-turut. Keberadaan dan dinamika seorang manusia
lebih rumit dari apa yang terlihat secara kasat mata. Sang
mentor perlu belajar sabar dalam menggali.
Metafora lainnya yang harus dimasukan dalam pikiran
sang mentor adalah bahwa ia belaku seperti seseorang
yang sedang menantikan sekuntum mawar mekar. Jika kita
memaksakan untuk mempercepat prosesnya, mungkin
___________________________________________
MENTORING
86. 86
sang mawar akan mekar terlalu dini atau terlalu lambat.
Keindahannya tidak akan muncul secara sempurna.
oo0oo
Pasal Tujuh
Lanjutan Langkah Kedua
Dalam Mentoring:
Penerimaan (2)
Keterampilan Mendengarkan
Di zaman ini, karena lebih banyak orang hidup di kota-
kota daripada di desa, hubungan antar manusia menjadi
berubah longgar. Tuan A berhubungan dengan Tuan B
yang adalah seorang penjual susu segar, sebagai seorang
konsumen dengan penyalurnya. Sebaliknya, Tuan B
berhubungan dengan Tuan A, sebagai penyalur dengan
konsumennya. Mereka tidak memiliki minat atau
___________________________________________
MENTORING
87. 87
keperdulian untuk mengenali aspek-aspek lain dari
kehidupan pribadi masing-masing. Hal ini merupakan
karakteristik hubungan antar manusia dari kehidupan
modern yaitu, hubungan antar fungsi yang dimainkan oleh
manusia lebih mendominasi hubungan-hubungan yang lain
Akibatnya, banyak aspek-aspek lain yang tidak
ditekankan. Dalam sebuah organisasi, juga berlangsung
demikian. Sebagian orang merasa sangat kesepian hidup
dalam kehidupan modern karena mereka tidak dapat
berbagi perasaan secara pribadi, masalah-masalah, atau
mimpi-mimpinya kepada orang lain. Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang tidak terpenuhi padahal sangat
mendasar, dan dalam proses mentoring merupakan suatu
fondasi yang penting untuk mengenali dan memenuhinya.
Bagaimana caranya agar kebutuhan untuk dipahami tadi
terpenuhi dalam proses mentoring? Pernahkah Anda
berharap bahwa Anda memiliki seorang yang dapat
menjadi tempat untuk membicarakan hal-hal yang telah
mengganggu pikiran Anda? Berapa kali Anda mengalami
perasaan lega setelah seseorang menciptakan kondisi
dimana Anda dapat melepaskan semua rasa sesak di dada
dan beban batin Anda?
___________________________________________
MENTORING
88. 88
Karena hal-hal di atas, maka dalam proses mentoring,
mendengarkan secara proaktif adalah suatu aktifitas yang
paling ampuh yang dapat diberikan oleh seorang mentor.
Apakah arti mendengarkan secara proaktif? Mendengarkan
secara proaktif berarti menyediakan telinga kita
sepenuhnya. Mendengarkan secara proaktif bukan berarti
mentor akan larut dan ikut tenggelam dalam kisah atau
beban emosi seorang mentee. Mendengarkan secara
proaktif bukan juga berarti mentor boleh cepat
memberikan nasehat.
Jadi, apakah mendengarkan secara proaktif itu?
Dalam proses mentoring:
Mendengarkan secara proaktif adalah kemampuan
untuk memahami secara utuh atau membaca apa
yang apa yang diungkapkan seorang mentee
tentang sebuah masalah
Mendengarkan secara proaktif juga berarti
memmperlakukan perkataan-perkataan seorang
mentee lain sebagai percakapan konfidensial
Mendengarkan secara proaktif berarti mentor
mengendalikan diri dari menyuntikkan pendapat
atau subjektifitasnya
Dalam mendengarkan secara proaktif berarti
___________________________________________
terdapat kemampuan memberikan usulan-usulan
MENTORING
yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan
cara yang tepat.
89. 89
Mendengarkan secara proaktif terutama berarti mencipta
suasana dimana mentee Anda boleh untuk berbicara tanpa
dipotong dan dimana sang mentor menerima bahwa apa
yang dikatakannya sebagai hal yang tulus, setidaknya bagi
si pembicara.
Mendengarkan orang lain bukanlah sebuah diskusi. Peran
Anda sebagai mentor adalah menolong orang lain untuk
mengenali, dan membongkar masalah-masalah mereka.
Dalam menjalankan suatu proses untuk mendengarkan,
secara proaktif, pada dasarnya seorang mentor
memberikan kepada menteenya suatu kesempatan untuk
tiga hal:
1. Memperoleh pemahaman yang mendalam
(insight) terhadap suatu masalah dengan
mengungkapkannya sendiri.
2. Memilah-milah berbagai hal, dan
3. Di dalam proses itu bahkan mungkin ia dapat
mengembangkan satu cara pemecahan
masalahnya.
___________________________________________
MENTORING
90. 90
Darimana kita dapatkan indikator bahwa seorang mentor
sudah mendengarkan dengan proaktif dan baik? Bila
seorang mentor melakukan proses mendengarkan dengan
baik, sang mentee akan selalu mendapatkan kelegaan
emosional.
Mentor berujar dalam hati “Paling tidak, sekalipun saya
tidak mengerti dia, saya belajar mendengarkannya
dengan efektif.”
Berdasarkan pemahaman di atas, ada dua aspek dari proses
mendengarkan:
___________________________________________
MENTORING
91. 91
a. Mendengarkan untuk mengidentifikasi
perasaan-perasaan dari mentee yang
terkomunikasikan secara terselubung.
b. Mendengarkan untuk mengidentifikasi
motivasi di balik komunikasinya.
Ketika mentee Anda berbicara, mungkin saja ia sedang
mengkomunikasikan lebih dari sekedar kata-kata. Oleh
sebab itu, seorang mentor harus mendengarkan kata-kata
yang diucapkan, namun juga mendengarkan perasaan-
perasaan yang mendasarinya. Ketika seorang mentee
mengkomunikasikan pesan-pesannya, perasaan yang
tersembunyi di baliknya seringkali jauh lebih penting
daripada fakta-fakta yang ada. Fakta-fakta adalah
kenyataan obyektif; namun bagaimana seseorang
menangkap dan merasakan fakta-fakta tersebut
mengidentifikasikan apakah masalahnya sungguh-sungguh
ada atau tidak ada, bahkan juga menunjukkan pada kita
dimensi-dimensi masalah tersebut, dan tingkat
kedalamannya.
Sebagai contoh ketika sang mentee mengungkapkan, “Di
mana telepon seluler saya”? Hal itu dapat ditanyakannya
dalam nada suara yang merefleksikan suatu kebutuhan
akan informasi. Pertanyaan yang sama dapat diungkapkan
___________________________________________
MENTORING
92. 92
sebagai “Ya ampun, di mana telepon seluler saya?” yang
menunjukkan kepada mentor yang peka bahwa ada rasa
urgen bahkan ada suatu masalah yang sang mentee sedang
hadapi.
Memang kehidupan modern kita menempatkan suatu
penekanan yang berat pada fakta-fakta dan sangat melatih
kita untuk mencari fakta. Sayangnya, kecenderungan ini
seringkali menghapuskan kapasitas kita untuk mengenali
perasaan-perasaan dari orang lain dan bahkan mungkin
perasaan kita sendiri di balik fakta tadi. Lagi pula,
perasaan-perasaan sangat penting karena mereka
memotivir kita untuk mengambil tindakan dan ketidak-
mampuan kita untuk mendeteksi perasaan-perasaan
mentee akan menyebabkan kita luput mengenali bagian
yang penting dari pesan-pesan yang dikirimkan mentee
kita.
Mengenali Emosi Dari Mentee
Pada dasarnya terdapat empat emosi yang mendasar, yaitu,
emosi takut, marah, dukacita dan gembira. Intensitas setiap
emosi tadi dapat sedikit hingga sangat dalam. Takut
___________________________________________
MENTORING
93. 93
mungkin merentang dari agak tegang hingga panik; marah
mungkin dirasakan sebagai suatu gangguan kecil atau
sebagai suatu murka yang tidak terkendali. Demikian juga
dukacita dan kegembiraan.
Tanggapan seseorang terhadap emosi-emosi inipun
bervariasi. Takut atau dukacita dapat sangat ditekan ke
dalam diri seseorang, sehingga orang lain tidak dapat
mengenali. Sebaliknya emosi ini menjadi sangat kentara
dan terkait dengan segenap aktifitas dari orang tersebut.
Emosi-emosi seringkali dikombinasikan dengan
pemikiran-pemikiran, yang membimbing pada perasaan
seperti kekecewaan, dipermalukan, dan kepuasan.
Kemampuan mentor untuk mendeteksi
emosi-emosi dan perasaan-
perasaan orang lain dan
merespon dengan tepat adalah
seni yang sangat vital dalam proses
mentoring.
Bagaimana mendengarkan perasaan
mentee anda? Berikan perhatian pada kata-kata yang
digunakannya secara berulang-ulang. Kemudian cermati
___________________________________________
MENTORING
94. 94
gerak-gerik mentee beserta ekspresi wajahnya. Jangan
meremehkan intonasi, kecepatan, dan saat ia berdiam
diri atau melakukan jeda. Karena perasaan-perasaan
memotivir orang untuk melakukan atau membuatnya
enggan melakukan sesuatu, meremehkan perasaan tadi
dapat membatasi efektifitas seorang mentor.
Amati beberapa pernyataan di bawah ini yang mungkin
akan dibuat oleh seorang mentee. Identifikasikan perasaan-
perasaan dan motivasi yang mungkin menggerakkannya
untuk mentes kemampuan Anda mendeteksi perasaan
mentee:
Pernyataan Perasaan yang Motivasi Tindakan
Mentee terekspresikan yang
Diharapkan
Kelihatannya Ambivalensi— Menunda Sedikit,
hal itu seperti menemukan idea atau terlambat atau
suatu idea yang yang menarik, menghindari tidak sama
baik… tapi ga namun merasa nya. sekali.
tahu juga yah. takut.
Saya baru saja
mendengar
bahwa
organisasi kita
___________________________________________
MENTORING
95. 95
akan bangkrut!
Bapak tidak
menduganya,
bukan?
Atasan saya
baru saja
menghabisi
saya di depan
setiap orang
Tugas ini
membukakan
pintu masa
depan gemilang
untuk saya
Saya kira saya
tak akan
berhasil dalam
program ini.
Saya sangat
tertinggal jauh
di belakang
___________________________________________
MENTORING
96. 96
Dibawah ini terdapat beberapa lagi komunikasi yang
diekspresikan oleh seorang mentee. Dengarkan pesan
emosional yang melandasinya:
“Ketika saya pertama kali bergabung dengan organisasi ini, saya
sungguh berpikir bahwa saya akan mengalami suatu kemajuan.
Dan… sudah dua tahun berlalu sedangkan saya masih
melakukan hal yang sama sejak dulu.”
Tuliskan persepsi anda dapatkan dari pesan tersebut:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
“Ini merupakan jenis penugasan yang sungguh-sungguh saya
sukai. Saya sangat terlibat di dalamnya hingga tidak ingat kapan
pulang ke rumah. Terkadang saya berbaring hingga larut malam
sambil memikirkannya.”
___________________________________________
MENTORING
97. 97
Apakah pesan yang disampaikan oleh mentee di bawah
ini?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
“Ketika saya membuat presentasi minggu lalu, Saya pikir kamu
akan mendukung pandangan saya. Sebaliknya kamu duduk
dengan diam. Kamu tidak mengatakan apapun. Saya heran,
kamu ini mentor seperti apa sih?”
Pesan apakah yang disampaikan oleh mentee?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
___________________________________________
MENTORING
98. 98
Meningkatkan Keterampilan
Mendengar Secara Proaktif
Bagaimana meningkatkan keterampilan mendengarkan
kita? Ada beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan
mendengarkan. Pertama, biasakan untuk menggunakan
komunikasi mata secara efektif. Komunikasi mata adalah
keterampilan terpenting dalam mendengarkan. Jangan
beranggapan bahwa, hanya melakukan kontak mata
sekedarnya sudah cukup. Komunikasi mata yang baik
berarti lebih dari sekedar memandang dengan sapuan
sekilas. Komunikasi mata dapat menciptakan keintiman,
keterlibatan, dan intimidasi.
Intimidasi artinya memandang pada mentee Anda dalam
jangka waktu yang lama - dari 10 detik hingga satu menit
atau lebih. Keterlibatan merupakan hal yang lebih cocok
dalam mentoring. Caranya ialah menatap
mentee Anda untuk 5 hingga 10 detik sebelum
mengalihkan pandangan ke hal lainnya. Hal ini
menunjukkan antusiasme anda, keyakinan diri dan
ketertarikan.
___________________________________________
MENTORING