SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Optimalisasi Kuantitas dan Kualitas Produksi Yoghurt dan Cuka
dengan Katalisator Audiosonik
Oleh :
Rizal Pahlevi, Amd.A.K
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang dari metoda pengembangan ini adalah penulis berpendapat
bahwa jika bunyi ultrasonik bisa digunakan sebagai pemercepat proses fermentasi
maka begitupun dengan bunyi audiosonik dapat pula digunakan sebagai
katalisator dalam proses fermentasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pada pembuatan yoghurt dan cuka karena keduanya merupakan gelombang
longitudinal.Tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk meningkatkan
kreativitas di kota Magelang supaya menjadi pelopor yang dapat memproduksi
suatu produk dengan kualitas internasional dengan biaya murah dalam
produksinya.
B.MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan pengembangan metode fermentasi ini diharapkan proses
fermentasi menjadi lebih efektif dan efisien. Ide pembuatan karya ilmiah ini ialah
dari sebuah teknologi yang berasal dari Jepang dalam memproses suatu larutan
gula menjadi alkohol dengan pemercepat dalam proses produksinya yaitu
menggunakan ultrasonik sehingga penulis berinisiatif mengganti katalisator yang
berupa ultrasonik dengan katalisator audiosonik.
Untuk mewujudkan karya ini penulis mengumpulkan beberapa literatur
yang mendukung bagaimana cara mempercepat proses fermentasi. Dari literatur
yang penulis dapatkan diperoleh hasil eksperimen yang membuktikan bahwa
gelombang audiosonik dapat digunakan untuk mempercepat proses fermentasi
sebagai pengganti dari gelombang ultrasonik akan tetapi percobaan ini dilakukan
pada produk yang berbeda yaitu pembuatan alkohol dari kulit pisang.
C. MANFAAT
Teknik ini bermanfaat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk
hasil fermentasi sekitar 30 %.
D.SPESIFIKASI TEKNIK
Dalam proses pembuatannya, terjadi reaksi kimia sebagai berikut :
Karbohidrat >>> Disakarida >>> Monosakarida (Glukosa, Fruktosa dan
Galaktosa)
C6H12O6 >>> C2H5OH + CO2
C2H5OH + O2 >>> CH3COOH + H2O
Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses fermentasi merupakan proses
pemecahan senyawa kompleks rantai panjang karbon menjadi senyawa rantai
karbon lebih pendek yaitu perubahan polisakarida menjadi monosakarida
dilanjutkan dengan proses perubahan zat gula menjadi alkanol.
Terdapat 2 perbedaan antara proses fermentasi alkohol dan cuka , yang
pertama yaitu pada proses pembuatannya, dalam proses pembuatan alkohol
larutan fermentasi harus dalam keadaan diaduk dan endapan diatas larutan harus
dihilangkan, Sedangkan pada proses fermentasi cuka endapan diatas larutan
dibiarkan, yang kedua yaitu pada fermentasi alkohol diusahakan tidak ada
oksigen yang ikut bereaksi ke larutan fermentasi, sedangkan pada fermentasi
cuka diharuskan adanya gas oksigen yang ikut bereaksi ke dalam reaktan.
Adapun indikasi bahwa proses fermentasi telah sempurna diantaranya
sebagai berikut :
1.Gelembung udara CO2 sudah tidak terbentuk.
2.Cairan sampel berubah warna total.
3.Terpisah antara cairan dan ampas.
Gambar Contoh Perlakuan Sampel 1
Sampel A
Sampel B
Sampel C
Gambar Contoh Perlakuan Sampel 2
Tanpa Musik
19000 Hz
(50 %)
19000 Hz
(90%)
Gambar Pengaturan Frekuensi 1
Gambar Contoh Perlakuan Sampel 3
Alat dan bahan yang diperlukan:
1. Toples 3(tiga) buah
2. Headset 1 buah
3. MP3 1 buah
4. Ragi 1 buah
5. Kulit pisang yang sudah diblender dan dipilih
Pertama kali yang dilakukan adalah membuat starter denagn cara
memfermentasi dahulu kulit pisang yang sudah diblender pad toples yang ditulisi
starter dengan catatan endapan diatas opermukaan cairan starter diambil dan
tidak perlu diaduk. Kemudian membuat cuka dengan langkah berikut:
1. Blender kulit pisang untuk disikan ke dua toples yang masing-masing
ditulisi A dan B. Kemudian setelah toples diisi kulit pisang yang sudah
diblender penulis encerkan masing-masing hingga 2/3 tinggi toples.
2. Siapkan tutup ke dua toples, masing-masing tutup diberi lubang untuk
selang CO2 dan untuk tutup yang toples A ditambah lubang untuk
headset.
3. Masukkan starter dan ragi ke masing-masing toples lalu tutup dengan
rapat.diamkan selama kurang lebih 3 hari.
Untuk menyempurnakan hasil fermentasi sampel di dihidrolisis dengan
HCl 10%, berikut ini gambaran perbandingan fermentasi dengan musik dan tidak
:
2/3 h
Keterangan :
Wadah merah = produk fermentasi dengan musik.
Wadah biru = produk fermentsi tanpa music
Parameter Spesifikasi
Musik > 7000 Hz
Sampel Kulit pisang
Penghidrolisis HCl 10 %
Speaker 5 Watt untuk wadah 1 Liter
Tabel Spesifikasi dan Perameter 1
Dari percobaan diatas akan diperoleh hasil yang berbeda,pada toples A
akan diperoleh cuka yang lebih jernih daripada toples B. Hal ini membuktikan
toples yang tidak diberi headset atau gelombang bunyi akan membutuhkan waktu
lebih lama untuk memfermentasikan seluruh kuklit pisang menjadi cuka
sedangkan yang diberi headset atau gelombang bunyi akan lebih cepat
memfermentsasi kulit pisang menjadi cuka indikasinya ditandai dengan
terbentuknya gelembung CO2 lebih cepat pada toples A dibandingkan toples B.
Ada beberapa teknik pengujian kualitas cuka, sebagai berikut:
1. Terbentuknya endapan diatas permukaan cairan fermentasi lebih banyak
pada toples A hal ini menandakan konsentrasi cuka yang dihasilkan lebih
besar. Alat yang dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi cuka
adalah HPLC dan GC.
2. Residu yang dihasilkan oleh toples A lebih sedikit daripada toples B. Hal
ini terlihat pada kejernihan larutan pada toples A dibandingkan toples B
dan juga dapat di ukur dengan alat GC.
Secara eksperimen penulis telah melakukan pengaruh audiosonik dalam
mempercepat fermentasi pada produk yang berbeda yaitu pada pembuatan
alkohol dengan ragi saccharomyces c., percobaan ini telah dilakukan di
laboratorium Akademi Kimia Bogor(2009), dengan hasil larutan fermentasi pada
botol yang diberi audiosonik lebih jernih dibandingkan dengan larutan hasil
fermentasi tanpa audiosonik, hal ini dapat diuji secara analisis kimia kualitatif
dengan tabung reaksi.Untuk hasil kuantitatif dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Sampel Persen alkohol sebelum destilasi
Produk dengan audiosonik 3,1 %
Produk tanpa audiosonik 2,5%
Tabel 1.Hasil produk fermentasi sebelum destilasi(Akademi Kimia Bogor (2009))
Setelah didestilasi hasilnya terlihat jelas perbedaan secara analisis
kuantitatifnya dengan hasil sebagai berikut :
Sampel Persen alkohol setelah 5 kali
penyulingan
Produk dengan audiosonik 70,90 %
Produk tanpa audiosonik 60,03%
Tabel 2. Hasil produk fermentasi setelah disuling (Akademi Kimia Bogor (2009))
Untuk tahap pengujian kedua, penulis memasukkan kedua sampel di atas
ke dalam sistem injeksi Gas Chromatography Akademi Kimia Bogor dengan
hasil bahwa 'peak' zat pengotor pada produk dengan audisonik lebih sedikit
bahkan pada pengujian secara duplo 'peak' pengotor tidak ada dibandingkan
dengan produk tanpa audiosonik.Dalam literatur yang penulis dapatkan, hal di
atas dapat terjadi karena proses fermentasi dengan bantuan energi gelombang
pada umumnya akan menghasilkan gelembung berukuran mikro yang memiliki
muatan parsial yang kuat jika dengan gelombang ultrasonik dan muatan parsial
lemah jika dengan audiosonik.
Mekanisme yang terjadi pada proses fermentasi dengan menggunakan
katalis audiosonik adalah reaktan yang diterpa oleh energi gelombang secara
simultan dalam suatu wadah, maka tegangan permukaan cairan akan meningkat
sehingga terjadi sedikit kenaikan suhu yang mengakibatkan endapan, zat
pengotor dan residu sebagian besar terurai menjadi kation-anion atau bentuk lain
yang masih bisa digunakan oleh ragi untuk proses pembelahan sel, kemudian
energi gelombang juga mengaktifkan pergerakan neutrino untuk memecah
senyawa pengotor yang berbentuk garam biasa maupun garam kompleks menjadi
kation-anion yang dapat digunakan ragi untuk fermentasi, hal inilah yang
mengakibatkan senyawa pengotor pada produk fermentasi dengan audiosonik
menjadi lebih sedikit bahkan tidak ada, dalam kata lain mekanisme ini dapat
meningkatkan kualitas produk hasil fermentasi.
Dengan demikian, akan terkumpul banyak muatan parsial yang mengisi
sistem larutan sehingga mendesak gelembung berukuran biasa menjadi
gelembung mikro.Bukti ilmiah yang mendukung pernyataan bahwa neutrino
dapat memecah senyawa menjadi kation-anion adalah terdapat pada percobaan
detektor Superkamiokande di Jepang dan detektor SNO di Kanada.Kedua
detektor tersebut juga membuktikan secara tidak langsung bahwa energi
gelombang audiosonik dapat mengaktifkan neutrino untuk bereaksi dengan
senyawa di sekitarnya, hal ini terbukti bahwa jumlah neutrino di siang hari
(dengan kuantitas bunyi yang banyak) lebih kecil dibandingkan malam hari
(dengan kuantitas bunyi lebih sedikit)(Hyperphysic.edu).
Kemudian, mekanisme selanjutnya yaitu energi gelombang dapat menambah
kecepatan pembelahan sel dengan cara merasuk ke dalam sel dan mengubah
bintik lemak yang terdapat pada sel ragi menjadi asam lemak dan gliserol yang
digunakan untuk sumber tambahan energi pembelahan sel.Penelitian lebih lanjut
membuktikan bahwa energi gelombang ini dapat mempercepat reaksi daur ulang
DNA dan RNA dalam pembelahan sel(pharmainfo.net).Dengan bertambahnya
kecepatan pembelahan sel pada ragi, maka ragi yang memfermentasikan sakarida
akan lebih banyak jumlahnya sehingga dihasilkan konsentrasi produk yang lebih
besar, maka mekanisme ini dapat meningkatkan kuantitas produk yang
dihasilkan.
Oleh karena itu, penulis berinisiatif bahwa teknik fermentasi inipun dapat
diterapkan pada proses fermentasi cuka dan yoghurt bahkan dapat diterapkan
juga pada proses pembuatan roti yang menggunakan ragi dalam adonannya,
dengan landasan bahwa energi gelombang dapat meningkatkan kualitas produk
segala jenis fermentasi dengan mekanisme memecah zat pengotor menjadi zat
yang masih dapat diproses ragi dan dapat meningkatkan kuantitas produk segala
jenis fermentasi dengan mekanisme mempercepat proses pembelahan sel pada
ragi sehingga jumlah ragi yang memfermentasikan reaktan menjadi lebih banyak
akibatnya jumlah produk fermentasi yang dihasilkan menjadi lebih banyak.
E.KEUNGGULAN
Keunggulan pada teknik ini adalah proses fermentasi menjadi lebih cepat
dengan biaya terjangkau serta kualitas produk yang dihasilkan lebih baik.Adapun
keunggulan dari konsep pendahulu yaitu percobaan seorang ilmuwan Amerika
pada pertumbuhan kecambah dengan ultrasonic tanpa bertujuan menghasilkan
sebuah produk.
F.PENERAPAN PADA MASYARAKAT
Manfaat teknik fermentasi ini bagi publik ialah meningkatkan mutu pada
produk olahan hasil fermentasi seperti yoghurt, cuka, roti dan alkohol sehingga
meningkatkan daya saing bagi industri-industri di Indonesia dalam
mempromosikan produknya ke jajaran Internasional yang dapat mendukung
program pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu hasil produksi bangsa
Indonesia.Kemudian, secara otomatis menambah lahan pekerjaan dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat Magelang pada khususnya.
BIAYA
ITEM HARGA KETERANGAN
Paket MP3 Rp 25.000,00
Botol/wadah Bekas Rp 2.000,00
Ragi Rp 2.000,00 Sampel Kulit Pisang
Listrik Rp 500,00 / hari Fermentasi berlangsung
sempurna 2 – 7 hari
(tergantung produk
fermentasi)
Pekerja Rp 10.000,00 / hari Fermentasi berlangsung
sempurna 2 – 7 hari
TOTAL Rp 44.750,00 1,5 hari fermentasi cuka
dengan musik
Penjualan Cuka kemasan 50 mL x 20 buah = Rp 2.000 x 20
= Rp 40.000,00
Untuk penerapan pada Industri, berikut rumusan dan bagan yang dapat
diaplikasikan :
( )
Keterangan :
Px = Sisa pengotor sampel fermentasi (Molaritas)
Po = Jumlah pengotor awal (Molaritas)
Vo = Volume tangki yang terisi sampel (Liter)
Vx = Volume tangki kosong (Liter)
x = Ulangan proses
1/3 h
Keterangan :
= Fermentasi dengan audiosonik 19000 Hz
= Fermentasi dengan audiosonik 7000 Hz
= Hasil
G. PROSPEK PENGEMBANGAN
Sebagai pengembangan, ada baiknya dikaji pengaruh histon pada proses
fermentasi dan pengembangan teknik fermentasi dengan multi proses.Dapat
disimpulkan bahwa gelombang audiosonik yang frekuensinya 20-20.000 Hz
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi semua produk olahan
fermentasi pada umumnya serta pada cuka dan yoghurt pada khususnya.Metoda
ini dapat diterapkan oleh pabrik susu Chimory, Yakult dan pabrik-pabrik roti
dalam proses produksinya.
DAFTAR PUSTAKA
 -.De Jong N, Ten Cate F. New ultrasound contrast agents and
technological innovations, Ultrasonics 1996, 34, 587-590.
 -Frinking PK, Bouakaz A. Ultrasound contrast imaging: current and new
potential methods, Ultrasound in Medicine and Biology 2000, 26, 965-
975.
 -Klibnov AL, Hughes M. Targeting and ultrasound imaging of
microbubble-based contrast agents, Magnetic Resonance Materials in
Physics 1999, 8, 177-184.
 -Thomas MS. Towards a targeted surfactant stabilized ultrasound contrast
agent Master thesis, Drexel University, 2002.
 -Tickener EG, Rasnor NS. Adv. Bioeng., 1978, 101-103.
 -Zagzebski J. Essentials of ultrasound physics, Mosby, ST. Louis, 1996.
 -hyperphysics.edu
 -Institutekimia.wordpress.com
 -Pharmainfo.net
 -wikipedia.com
PROFIL PESERTA
Rizal Pahlevi, Amd.A.K., Amd.Kom.
Berprofesi sebagai penulis karya ilmiyah di berbagai blog, tentor Kimia
tetap kelompok belajar SMANSA (SMA 1 Magelang (Odias Cs.)),tentor fisika
dan matematika di bimbel-bimbel lokal serta maintenance komputer.Lulusan dari
Akademi Kimia Bogor dan Diploma Komputer di Tanjung Pinang Tahun
2009.Alamat di Kwayuhan-Magelang.Nomor kontak yang bisa dihubungi 0856
0216 5639.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromqlp
 
water-treatment-plant
water-treatment-plantwater-treatment-plant
water-treatment-plantleubo
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonCha Bela
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...LukmanHakim571
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3Syifa Tamami
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1Dedi Kun
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...Muhamad Imam Khairy
 
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Moch. Syaiful Anwar
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukAnggi Dharma Roesadi
 
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...Repository Ipb
 
Artikel manfaat daun nanas
Artikel manfaat daun nanasArtikel manfaat daun nanas
Artikel manfaat daun nanasJho Baday
 
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasJho Baday
 

Was ist angesagt? (20)

HIDROKARBON
HIDROKARBONHIDROKARBON
HIDROKARBON
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
water-treatment-plant
water-treatment-plantwater-treatment-plant
water-treatment-plant
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
 
analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3analisis pencemaran lingkungan NH3
analisis pencemaran lingkungan NH3
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
 
Zat organik
Zat organikZat organik
Zat organik
 
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busuk
 
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
 
Artikel manfaat daun nanas
Artikel manfaat daun nanasArtikel manfaat daun nanas
Artikel manfaat daun nanas
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
 
permanganometri
permanganometripermanganometri
permanganometri
 

Ähnlich wie PROPOSAL KE BALITBANG PROVINSI

Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...Repository Ipb
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102Hendra Budi
 
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdfteguhperkasa7
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIRiaAnggun
 
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG RiaAnggun
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia nilammelati
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEARISKA COMPNET
 
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASIPENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASISiti Nur Hasanah
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaMuhamad Ihsan
 

Ähnlich wie PROPOSAL KE BALITBANG PROVINSI (20)

Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
BIOREMEDIASI SENYAWA HIDROKARBON PADA TANAH TERCEMAR LIMBAH MINYAK BERA T MEN...
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Jurnal spektro
Jurnal spektroJurnal spektro
Jurnal spektro
 
Makalah seminar
Makalah seminar Makalah seminar
Makalah seminar
 
Alkohol. second
Alkohol. secondAlkohol. second
Alkohol. second
 
Tugasan 2.docx 1
Tugasan 2.docx 1Tugasan 2.docx 1
Tugasan 2.docx 1
 
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
Kinetika Amanda Patricia 11.70.0102
 
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Buku organik
Buku organikBuku organik
Buku organik
 
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGIGROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
GROUP PROJECT BIOTEKNOLOGI
 
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
LAPORAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN ANGGUR PISANG
 
Respirasi anaerob
Respirasi anaerobRespirasi anaerob
Respirasi anaerob
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
 
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASIPENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
PENGARUH BANYAKNYA RAGI TAPE TERHADAP VOLUME AIR DAN PH TAPE NASI
 
Ppt krbon aktif
Ppt krbon aktifPpt krbon aktif
Ppt krbon aktif
 
Pembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tanggaPembahasan air limbah rumah tangga
Pembahasan air limbah rumah tangga
 
Ringkasan Jurnal
Ringkasan JurnalRingkasan Jurnal
Ringkasan Jurnal
 

Mehr von UD. Berkah Jaya Komputer (20)

Teknologi Tanpa Batas.pdf
Teknologi Tanpa Batas.pdfTeknologi Tanpa Batas.pdf
Teknologi Tanpa Batas.pdf
 
KURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdf
KURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdfKURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdf
KURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdf
 
PORTOFOLIO 2017.pdf
PORTOFOLIO 2017.pdfPORTOFOLIO 2017.pdf
PORTOFOLIO 2017.pdf
 
PORTOFOLIO 2015.pdf
PORTOFOLIO 2015.pdfPORTOFOLIO 2015.pdf
PORTOFOLIO 2015.pdf
 
PANCAVERSE
PANCAVERSEPANCAVERSE
PANCAVERSE
 
PROGRAM INOVASI
PROGRAM INOVASIPROGRAM INOVASI
PROGRAM INOVASI
 
Program Inovasi
Program InovasiProgram Inovasi
Program Inovasi
 
TECHNO BRANDING PANCANOMICS
TECHNO BRANDING PANCANOMICSTECHNO BRANDING PANCANOMICS
TECHNO BRANDING PANCANOMICS
 
BULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIA
BULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIABULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIA
BULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIA
 
Penjelasan gravitasi Dr. Rowbotham
Penjelasan gravitasi Dr. RowbothamPenjelasan gravitasi Dr. Rowbotham
Penjelasan gravitasi Dr. Rowbotham
 
Bagi 'penjelasan gravitasi galilei
Bagi 'penjelasan gravitasi galileiBagi 'penjelasan gravitasi galilei
Bagi 'penjelasan gravitasi galilei
 
Solusi 1 kg standar dunia
Solusi 1 kg standar duniaSolusi 1 kg standar dunia
Solusi 1 kg standar dunia
 
Smart people concept
Smart people conceptSmart people concept
Smart people concept
 
NOBEL PROJECT
NOBEL PROJECTNOBEL PROJECT
NOBEL PROJECT
 
PANCANOMICS
PANCANOMICSPANCANOMICS
PANCANOMICS
 
Iklan alif silver
Iklan alif silverIklan alif silver
Iklan alif silver
 
Lunar calendar book
Lunar calendar bookLunar calendar book
Lunar calendar book
 
Bagi water-universal-book
Bagi  water-universal-bookBagi  water-universal-book
Bagi water-universal-book
 
Hole of fire book(1)(1)
Hole of fire book(1)(1)Hole of fire book(1)(1)
Hole of fire book(1)(1)
 
Trik cerdas 1
Trik cerdas 1Trik cerdas 1
Trik cerdas 1
 

PROPOSAL KE BALITBANG PROVINSI

  • 1. Optimalisasi Kuantitas dan Kualitas Produksi Yoghurt dan Cuka dengan Katalisator Audiosonik Oleh : Rizal Pahlevi, Amd.A.K
  • 2. A. LATAR BELAKANG Latar belakang dari metoda pengembangan ini adalah penulis berpendapat bahwa jika bunyi ultrasonik bisa digunakan sebagai pemercepat proses fermentasi maka begitupun dengan bunyi audiosonik dapat pula digunakan sebagai katalisator dalam proses fermentasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pada pembuatan yoghurt dan cuka karena keduanya merupakan gelombang longitudinal.Tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk meningkatkan kreativitas di kota Magelang supaya menjadi pelopor yang dapat memproduksi suatu produk dengan kualitas internasional dengan biaya murah dalam produksinya.
  • 3. B.MAKSUD DAN TUJUAN Dengan pengembangan metode fermentasi ini diharapkan proses fermentasi menjadi lebih efektif dan efisien. Ide pembuatan karya ilmiah ini ialah dari sebuah teknologi yang berasal dari Jepang dalam memproses suatu larutan gula menjadi alkohol dengan pemercepat dalam proses produksinya yaitu menggunakan ultrasonik sehingga penulis berinisiatif mengganti katalisator yang berupa ultrasonik dengan katalisator audiosonik. Untuk mewujudkan karya ini penulis mengumpulkan beberapa literatur yang mendukung bagaimana cara mempercepat proses fermentasi. Dari literatur yang penulis dapatkan diperoleh hasil eksperimen yang membuktikan bahwa gelombang audiosonik dapat digunakan untuk mempercepat proses fermentasi sebagai pengganti dari gelombang ultrasonik akan tetapi percobaan ini dilakukan pada produk yang berbeda yaitu pembuatan alkohol dari kulit pisang.
  • 4. C. MANFAAT Teknik ini bermanfaat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk hasil fermentasi sekitar 30 %. D.SPESIFIKASI TEKNIK Dalam proses pembuatannya, terjadi reaksi kimia sebagai berikut : Karbohidrat >>> Disakarida >>> Monosakarida (Glukosa, Fruktosa dan Galaktosa) C6H12O6 >>> C2H5OH + CO2 C2H5OH + O2 >>> CH3COOH + H2O Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa kompleks rantai panjang karbon menjadi senyawa rantai karbon lebih pendek yaitu perubahan polisakarida menjadi monosakarida dilanjutkan dengan proses perubahan zat gula menjadi alkanol. Terdapat 2 perbedaan antara proses fermentasi alkohol dan cuka , yang pertama yaitu pada proses pembuatannya, dalam proses pembuatan alkohol larutan fermentasi harus dalam keadaan diaduk dan endapan diatas larutan harus dihilangkan, Sedangkan pada proses fermentasi cuka endapan diatas larutan dibiarkan, yang kedua yaitu pada fermentasi alkohol diusahakan tidak ada
  • 5. oksigen yang ikut bereaksi ke larutan fermentasi, sedangkan pada fermentasi cuka diharuskan adanya gas oksigen yang ikut bereaksi ke dalam reaktan. Adapun indikasi bahwa proses fermentasi telah sempurna diantaranya sebagai berikut : 1.Gelembung udara CO2 sudah tidak terbentuk. 2.Cairan sampel berubah warna total. 3.Terpisah antara cairan dan ampas.
  • 6. Gambar Contoh Perlakuan Sampel 1 Sampel A Sampel B Sampel C
  • 7. Gambar Contoh Perlakuan Sampel 2 Tanpa Musik 19000 Hz (50 %) 19000 Hz (90%)
  • 8. Gambar Pengaturan Frekuensi 1 Gambar Contoh Perlakuan Sampel 3
  • 9. Alat dan bahan yang diperlukan: 1. Toples 3(tiga) buah 2. Headset 1 buah 3. MP3 1 buah 4. Ragi 1 buah 5. Kulit pisang yang sudah diblender dan dipilih Pertama kali yang dilakukan adalah membuat starter denagn cara memfermentasi dahulu kulit pisang yang sudah diblender pad toples yang ditulisi starter dengan catatan endapan diatas opermukaan cairan starter diambil dan tidak perlu diaduk. Kemudian membuat cuka dengan langkah berikut: 1. Blender kulit pisang untuk disikan ke dua toples yang masing-masing ditulisi A dan B. Kemudian setelah toples diisi kulit pisang yang sudah diblender penulis encerkan masing-masing hingga 2/3 tinggi toples. 2. Siapkan tutup ke dua toples, masing-masing tutup diberi lubang untuk selang CO2 dan untuk tutup yang toples A ditambah lubang untuk headset. 3. Masukkan starter dan ragi ke masing-masing toples lalu tutup dengan rapat.diamkan selama kurang lebih 3 hari.
  • 10. Untuk menyempurnakan hasil fermentasi sampel di dihidrolisis dengan HCl 10%, berikut ini gambaran perbandingan fermentasi dengan musik dan tidak : 2/3 h Keterangan : Wadah merah = produk fermentasi dengan musik. Wadah biru = produk fermentsi tanpa music Parameter Spesifikasi Musik > 7000 Hz Sampel Kulit pisang Penghidrolisis HCl 10 % Speaker 5 Watt untuk wadah 1 Liter Tabel Spesifikasi dan Perameter 1 Dari percobaan diatas akan diperoleh hasil yang berbeda,pada toples A akan diperoleh cuka yang lebih jernih daripada toples B. Hal ini membuktikan toples yang tidak diberi headset atau gelombang bunyi akan membutuhkan waktu
  • 11. lebih lama untuk memfermentasikan seluruh kuklit pisang menjadi cuka sedangkan yang diberi headset atau gelombang bunyi akan lebih cepat memfermentsasi kulit pisang menjadi cuka indikasinya ditandai dengan terbentuknya gelembung CO2 lebih cepat pada toples A dibandingkan toples B. Ada beberapa teknik pengujian kualitas cuka, sebagai berikut: 1. Terbentuknya endapan diatas permukaan cairan fermentasi lebih banyak pada toples A hal ini menandakan konsentrasi cuka yang dihasilkan lebih besar. Alat yang dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi cuka adalah HPLC dan GC. 2. Residu yang dihasilkan oleh toples A lebih sedikit daripada toples B. Hal ini terlihat pada kejernihan larutan pada toples A dibandingkan toples B dan juga dapat di ukur dengan alat GC. Secara eksperimen penulis telah melakukan pengaruh audiosonik dalam mempercepat fermentasi pada produk yang berbeda yaitu pada pembuatan alkohol dengan ragi saccharomyces c., percobaan ini telah dilakukan di laboratorium Akademi Kimia Bogor(2009), dengan hasil larutan fermentasi pada botol yang diberi audiosonik lebih jernih dibandingkan dengan larutan hasil fermentasi tanpa audiosonik, hal ini dapat diuji secara analisis kimia kualitatif dengan tabung reaksi.Untuk hasil kuantitatif dapat dilihat pada tabel berikut ini :
  • 12. Sampel Persen alkohol sebelum destilasi Produk dengan audiosonik 3,1 % Produk tanpa audiosonik 2,5% Tabel 1.Hasil produk fermentasi sebelum destilasi(Akademi Kimia Bogor (2009)) Setelah didestilasi hasilnya terlihat jelas perbedaan secara analisis kuantitatifnya dengan hasil sebagai berikut : Sampel Persen alkohol setelah 5 kali penyulingan Produk dengan audiosonik 70,90 % Produk tanpa audiosonik 60,03% Tabel 2. Hasil produk fermentasi setelah disuling (Akademi Kimia Bogor (2009)) Untuk tahap pengujian kedua, penulis memasukkan kedua sampel di atas ke dalam sistem injeksi Gas Chromatography Akademi Kimia Bogor dengan hasil bahwa 'peak' zat pengotor pada produk dengan audisonik lebih sedikit bahkan pada pengujian secara duplo 'peak' pengotor tidak ada dibandingkan dengan produk tanpa audiosonik.Dalam literatur yang penulis dapatkan, hal di atas dapat terjadi karena proses fermentasi dengan bantuan energi gelombang pada umumnya akan menghasilkan gelembung berukuran mikro yang memiliki muatan parsial yang kuat jika dengan gelombang ultrasonik dan muatan parsial lemah jika dengan audiosonik. Mekanisme yang terjadi pada proses fermentasi dengan menggunakan katalis audiosonik adalah reaktan yang diterpa oleh energi gelombang secara simultan dalam suatu wadah, maka tegangan permukaan cairan akan meningkat sehingga terjadi sedikit kenaikan suhu yang mengakibatkan endapan, zat pengotor dan residu sebagian besar terurai menjadi kation-anion atau bentuk lain
  • 13. yang masih bisa digunakan oleh ragi untuk proses pembelahan sel, kemudian energi gelombang juga mengaktifkan pergerakan neutrino untuk memecah senyawa pengotor yang berbentuk garam biasa maupun garam kompleks menjadi kation-anion yang dapat digunakan ragi untuk fermentasi, hal inilah yang mengakibatkan senyawa pengotor pada produk fermentasi dengan audiosonik menjadi lebih sedikit bahkan tidak ada, dalam kata lain mekanisme ini dapat meningkatkan kualitas produk hasil fermentasi. Dengan demikian, akan terkumpul banyak muatan parsial yang mengisi sistem larutan sehingga mendesak gelembung berukuran biasa menjadi gelembung mikro.Bukti ilmiah yang mendukung pernyataan bahwa neutrino dapat memecah senyawa menjadi kation-anion adalah terdapat pada percobaan detektor Superkamiokande di Jepang dan detektor SNO di Kanada.Kedua detektor tersebut juga membuktikan secara tidak langsung bahwa energi gelombang audiosonik dapat mengaktifkan neutrino untuk bereaksi dengan senyawa di sekitarnya, hal ini terbukti bahwa jumlah neutrino di siang hari (dengan kuantitas bunyi yang banyak) lebih kecil dibandingkan malam hari (dengan kuantitas bunyi lebih sedikit)(Hyperphysic.edu). Kemudian, mekanisme selanjutnya yaitu energi gelombang dapat menambah kecepatan pembelahan sel dengan cara merasuk ke dalam sel dan mengubah bintik lemak yang terdapat pada sel ragi menjadi asam lemak dan gliserol yang digunakan untuk sumber tambahan energi pembelahan sel.Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa energi gelombang ini dapat mempercepat reaksi daur ulang DNA dan RNA dalam pembelahan sel(pharmainfo.net).Dengan bertambahnya kecepatan pembelahan sel pada ragi, maka ragi yang memfermentasikan sakarida akan lebih banyak jumlahnya sehingga dihasilkan konsentrasi produk yang lebih
  • 14. besar, maka mekanisme ini dapat meningkatkan kuantitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, penulis berinisiatif bahwa teknik fermentasi inipun dapat diterapkan pada proses fermentasi cuka dan yoghurt bahkan dapat diterapkan juga pada proses pembuatan roti yang menggunakan ragi dalam adonannya, dengan landasan bahwa energi gelombang dapat meningkatkan kualitas produk segala jenis fermentasi dengan mekanisme memecah zat pengotor menjadi zat yang masih dapat diproses ragi dan dapat meningkatkan kuantitas produk segala jenis fermentasi dengan mekanisme mempercepat proses pembelahan sel pada ragi sehingga jumlah ragi yang memfermentasikan reaktan menjadi lebih banyak akibatnya jumlah produk fermentasi yang dihasilkan menjadi lebih banyak. E.KEUNGGULAN Keunggulan pada teknik ini adalah proses fermentasi menjadi lebih cepat dengan biaya terjangkau serta kualitas produk yang dihasilkan lebih baik.Adapun keunggulan dari konsep pendahulu yaitu percobaan seorang ilmuwan Amerika pada pertumbuhan kecambah dengan ultrasonic tanpa bertujuan menghasilkan sebuah produk.
  • 15. F.PENERAPAN PADA MASYARAKAT Manfaat teknik fermentasi ini bagi publik ialah meningkatkan mutu pada produk olahan hasil fermentasi seperti yoghurt, cuka, roti dan alkohol sehingga meningkatkan daya saing bagi industri-industri di Indonesia dalam mempromosikan produknya ke jajaran Internasional yang dapat mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu hasil produksi bangsa Indonesia.Kemudian, secara otomatis menambah lahan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Magelang pada khususnya. BIAYA ITEM HARGA KETERANGAN Paket MP3 Rp 25.000,00 Botol/wadah Bekas Rp 2.000,00 Ragi Rp 2.000,00 Sampel Kulit Pisang Listrik Rp 500,00 / hari Fermentasi berlangsung sempurna 2 – 7 hari (tergantung produk fermentasi) Pekerja Rp 10.000,00 / hari Fermentasi berlangsung sempurna 2 – 7 hari TOTAL Rp 44.750,00 1,5 hari fermentasi cuka dengan musik
  • 16. Penjualan Cuka kemasan 50 mL x 20 buah = Rp 2.000 x 20 = Rp 40.000,00 Untuk penerapan pada Industri, berikut rumusan dan bagan yang dapat diaplikasikan : ( ) Keterangan : Px = Sisa pengotor sampel fermentasi (Molaritas) Po = Jumlah pengotor awal (Molaritas) Vo = Volume tangki yang terisi sampel (Liter) Vx = Volume tangki kosong (Liter) x = Ulangan proses
  • 17. 1/3 h Keterangan : = Fermentasi dengan audiosonik 19000 Hz = Fermentasi dengan audiosonik 7000 Hz = Hasil
  • 18. G. PROSPEK PENGEMBANGAN Sebagai pengembangan, ada baiknya dikaji pengaruh histon pada proses fermentasi dan pengembangan teknik fermentasi dengan multi proses.Dapat disimpulkan bahwa gelombang audiosonik yang frekuensinya 20-20.000 Hz dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi semua produk olahan fermentasi pada umumnya serta pada cuka dan yoghurt pada khususnya.Metoda ini dapat diterapkan oleh pabrik susu Chimory, Yakult dan pabrik-pabrik roti dalam proses produksinya.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA  -.De Jong N, Ten Cate F. New ultrasound contrast agents and technological innovations, Ultrasonics 1996, 34, 587-590.  -Frinking PK, Bouakaz A. Ultrasound contrast imaging: current and new potential methods, Ultrasound in Medicine and Biology 2000, 26, 965- 975.  -Klibnov AL, Hughes M. Targeting and ultrasound imaging of microbubble-based contrast agents, Magnetic Resonance Materials in Physics 1999, 8, 177-184.  -Thomas MS. Towards a targeted surfactant stabilized ultrasound contrast agent Master thesis, Drexel University, 2002.  -Tickener EG, Rasnor NS. Adv. Bioeng., 1978, 101-103.  -Zagzebski J. Essentials of ultrasound physics, Mosby, ST. Louis, 1996.  -hyperphysics.edu  -Institutekimia.wordpress.com  -Pharmainfo.net  -wikipedia.com
  • 20. PROFIL PESERTA Rizal Pahlevi, Amd.A.K., Amd.Kom. Berprofesi sebagai penulis karya ilmiyah di berbagai blog, tentor Kimia tetap kelompok belajar SMANSA (SMA 1 Magelang (Odias Cs.)),tentor fisika dan matematika di bimbel-bimbel lokal serta maintenance komputer.Lulusan dari Akademi Kimia Bogor dan Diploma Komputer di Tanjung Pinang Tahun 2009.Alamat di Kwayuhan-Magelang.Nomor kontak yang bisa dihubungi 0856 0216 5639.