Dokumen tersebut membahas pengaruh kebijakan moneter terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia seperti penurunan suku bunga belum berdampak pada penurunan suku bunga kredit perbankan, sehingga menghambat pertumbuhan kredit UMKM. Kenaikan biaya produksi akibat kenaikan BBM dan pelemahan rupiah telah membebani UMKM.
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
1. PENGARUH KEBIJAKAN
MONETER DI NEGARA
BERKEMBANG DAN SEKTOR
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM) DI
INDONESIA
KELOMPOK 8
Jurusan Ilmu Pemerintahan
FISIP UNPAD
2. Definisi Kebijakan Moneter
Kebijakan: rangkaian konsep dan asas yang
menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan,
dan cara bertindak. 1]
Moneter: mengenai, berhubungan dengan
uang atau keuangan
1]Kamus
Besar Bahasa Indonesia
3. Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yakni pengaturan tentang
uang dan perbankan untuk mencapai tujuan
pembangunan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga.1]
1]Wikipedia,
Kebijakan Moneter-Ruang Lingkup
Kebijakan Moneter.
4. Tujuan Kebijakan Moneter
1. Kesempatan kerja penuh (full employment)
2. Stabilitas tingkat harga
3. Stabilitas nilai tukar internasional
4. Pertumbuhan ekonomi (economy growth)
5. Bank
Indonesia memiliki tujuan untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum
dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang
Bank Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia
memiliki kewenangan untuk melakukan
kebijakan moneter melalui penetapan
sasaran-sasaran moneter (seperti uang
beredar atau suku bunga) dengan tujuan
utama menjaga sasaran laju inflasi yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
6. Instrumen Kebijakan Moneter
Instrumen umum:
a. Politik pasar terbuka (open market)
b. Politik cadangan minimum (reserves
requirements)
c. Politik diskonto (discount policy)
Instrumen selektif:
a. Margin requirements
Instrumen “Moral Suasion”
7. a. Politik pasar terbuka (open market) : cara
mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga
pemerintah (government securities).
b. Politik cadangan minimum (reserves
requirement) : mengatur jumlah uang yang
beredar dengan memainkan/mengubah
jumlah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada pemerintah.
c. Politik diskonto (discount policy) :
pengaturan jumlah uang yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada
bank umum.
8. Instrumen Selektif
a. Margin Requirements : digunakan untuk
membatasi penggunaan kredit untuk tujuan
pembelian surat berharga
9. Instrumen Moral Suasion
Mengatur jumlah uang yang beredar dengan
jalan memberi imbauan kepada pelaku
ekonomi agar bersikap seperti yang
dikehendaki oleh penguasa moneter.
10. Penggolongan Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary
Expansive Policy)
dilakukan untuk
mengatasi pengangguran dan meningkatkan
daya beli masyarakat (permintaan
masyarakat) pada saat perekonomian
mengalami depresi.
Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary
Contractive)
dilakukan pada saat
perekonomian mengalami inflasi.
12. Peranan Kebijakan Moneter di Negara
Berkembang
Di negara berkembang kebijakan moneter
mempunyai kemampuan yang terbatas dalam
mempengaruhi perubahan penawaran uang
dan pengeluaran masyarakat.
Tugas
kebijakan moneter di negara
berkembang yaitu menyediakan pertambahan
penawaran uang yang cukup sehingga usahausaha pembangunan dapat berjalan dengan
lancar.
13. Mempengaruhi penawaran uang tunai dalam
masyarakat, yaitu dengan berusaha menarik
uang tersebut dari tangan masyarakat ke
dalam sistem bank, sehingga akan
menurunkan tingkat pengeluaran rumah
tangga masyarakat.
Langkah
ini
juga
dapat membantu
menyediakan tabungan untuk digunakan
dalam penanaman modal yang lebih
produktif.
14. Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas
moneter
terus mengeluarkan kebijakan
ekspansi moneter dengan menurunkan
tingkat suku bunga SBI.
Respon
perbankan
rendah,
sehingga
menyebabkan tidak terjadinya penurunan
suku bunga kredit.
Rendahnya pertumbuhan kredit produktif
sangat menghambat pertumbuhan kredit
UMKM.
15. Kenaikan suku bunga kredit bisa menjadi
ancaman terhadap eksistensi terhadap pelaku
UMKM. Mengingat sebelumnya mereka
dihajar dengan kenaikan BBM dan
menurunnya nilai tukar rupiah.
Jika kenaikan suku bunga kredit dijalankan
penuh, UMKM akan semakin tercekik. Mereka
tidak banyak memiliki akses untuk
mendapatkan modal. Apalagi melemahnya
nilai tukar telah membuat beberapa bahan
baku melonjak.
16. Beban UMKM saat ini sudah cukup berat
dengan mengikuti kebijakan pemerintah.
Kenaikan BBM dan melemahnya nilai tukar
menjadikan biaya produksi meningkat.
Akibatnya pemutusan hubungan kerja (PHK)
akan dilakukan karena menjadi solusi yang
paling mungkin dilakukan.
Pemerintah harus merealisasikan slogan
mereka yang selalu melindungi UMKM
sebagai penggerak ekonomi nasional.
17. Seperti di negara luar, seharusnya UMKM
diberikan kemudahan termasuk dalam akses
modal.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada kenyataannya
tidak banyak membantu UMKM. Kalangan
perbankan yang menyalurkan KUR masih ada
yang meminta agunan untuk pencairan KUR.