Anzeige
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
Anzeige
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
Anzeige
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
Anzeige
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
Nächste SlideShare
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Wird geladen in ... 3
1 von 18
Anzeige

Más contenido relacionado

Similar a minggu 11 manajemen operasi dan produksi(20)

Anzeige
Anzeige

minggu 11 manajemen operasi dan produksi

  1. MODUL PERKULIAHAN Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Operasi dan Produksi
  2. Penerapan manajemen sumber daya manusia, manajemen operasi dan produksi dalam organisasi bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 11 MK 90029 Abstract Kompetensi Manajemen fungsional adalah sebuah bentuk supaya kontribusi dalam suatu departemen dapat bertahan pada tingkatan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Mahasiswa mengetahui dan menerapkan konsep manajemen sumber daya manusia, manajemen operasi dan produksi dalam organisasi bisnis MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi 11.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan bagian dari factor ekonomi organisasi atau perusahaan dan merupakan factor produksi yang masuk dalam proses produksi, memiliki sifat tidak dapat di pisahkan dari fungsi manajemen. Sumber daya manusia memiliki peranan penting dan tersendiri dalam proses manajemen perusahaan, sukses dan pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat dua alasan sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam organisasi atau perusahaan : 1. Mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi 2. Merupakan pengeluaran utama organisasi dalam menjalankan bisnis 201 8 2 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  3. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur bagaimana hubungan serta perananan tenaga kerja (sumber daya / obyek utama) secara efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan bersama, baik perusahaan, karyawan maupun masyarakat Menurut Hasibuan (2006) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efiisen membantu terwujudnya perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dan menurut Simamora (2004) manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Dan menurut Panggabean (2007) merupakan proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang di tetapkan. A.F. Stoner memberikan pandangan bahwa manajemen sumber adya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang - orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Atau dapat di katakana juga sebagai suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pagawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Secara umum manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi yang sama dengan fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasia, kepempimpinan - pengarahan dan pengendalian. Sumber daya manusia merupakan potensi atau asset dan berfungsi sebagai modal bersifat non material di dalam suatu organisasi bisnis yang dapat di wujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Pandangan tentang manajemen sumber daya manusia, banyak para ahli mengartikan sebagai personalia, kepegawaian dan istilah man power management. 11.1.1. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM memiliki yujuan utama pada unsur manusia di dalam organisasi untuk meningkatkan kontribusi pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi. Fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari : 1. Staffing 201 8 3 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  4. Merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang mempunyai peran dalam tiga hal, yaitu perencanaan, penarikan dan proses seleksi tenaga kerja. Menurut Harold Koonzt dan Cyril O’Donnel sebagai pengisian jabatan. Tujuan dari staffing adalah menarik, menempatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dengan prinsip “ The right man in the right place “ dan “ the right man in the right job “ . Dalam kegiatan penarikan tenaga kerja yang perlu di ketahui adalah : • Sifat dan keadaan pekerjaan • Sifat dan kecakapan tenaga kerja, apakah sesuai dengan kedudukan jabatan ? • Pengalaman kerja • Kepribadian • Keadaan fisik dan rohani Dalam penarikan tenaga kerja dibutuhkan job analysis dan kemudian disusun dalam job description dan job specification. Job analysis merupakan suatu kegiatan menganalisis kegiatan apa saja dalam suatu jabatan tertentu, untuk mengetahui mengapa pekerjaan tersebut dilakukan dan bagaimana melakukannya. Job description menggambarkan uraian mengenai tugas dan tanggungjawab pada suatu jabatan atau pekerjaan, jumlah kebutuhan akan tenaga kerja, peralatan apa yang dibutuhkan dan bagaikan hubungan dengan bagian pekerjaan lain. Job specification mengambarkan suatu uraian tentang bagaimana persyaratan minimal yang dibutuhkan oleh suatu jabatan agar efektif dan efisien. 2. Evaluasi Menurut William N. Dunn, evaluasi merupakan appraisal (penaksiran), rating (pemberian angka) dan assessment (penilaian), atau suatu usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya, jadi evaluasi berhubungan dengan produksi informasi mengenai nilai atau hasil manfaat kebijakan. Pandangan Peter H. Rossi, bahwa evaluasi merupakan suatu aplikasi penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, implementasi dan manfaat aktivitas dan program dari suatu organisasi. Tujuan dari evaluasi menurut Cronbach adalah sebagai alat penyedia informasi untuk membuat keputusan. Menurut Arikunto, tujuan evaluasi yaitu tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan dan tujuan khusus difokuskan pada masing- 201 8 4 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  5. masing komponen, dan program implementasi di kembangkan untuk mengevaluasi sejauh mana program tersbut telah berhasil mencapai hasil yang ditetapkan. Tujuan evaluasi menurut James E. Neal Jr adalah : • Mengidentifikasi kemampuan dan kekkuatan karyawan • Mengidentifikasi potensi perkembangan karyawan • Memberikan informasi bagi perkembangan karyawan • Membuat organisasi lebih produkstif • Memberikan data bagi kompensasi karyawan • Memproteksi organisasi dari tuntutan hokum Fungsi evaluasi secara umum memberikan gambaran informasi yang baik dan benar, memberikan kritikan pada klarifikasi pada suatu niali-nilai dari suatu tujuan da target, membuat suatu metode kebijakan untuk mencapai kinerja sehingga program dan kegiatan yang di evaluasi memberikan konribusi dan dapat dirumuskan kembali dalam suatu kebijakan kegiatan dalam organisasi . 3. Penghargaan atau Penggantian Fungsi ini merupakan hal yang berurusan dengan konsep penggantian atas kinerja yang telah di berikan oleh tenaga kerja terhadap pekerjaan, berhubungan dengan reward dan kepuasan yang diterima oleh tenaga kerja dan perusahaan. Penghargaan – reward adalah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang di berikan, baik oleh dan dari peroseorangan atau suatu Lembaga yang biasanya dlam bentuk material atau non material. Terdapat beberapa istilah yang sama dengan istilah penghargaan yaitu istilah intensif dan imbalan. Insentif merupakan penghargaan bersifat material dan non material yang berikan oleh pihak pimpinan perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Imbalan terdiri dari dua jenis, yaitu imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan bagian dari perkerjaan itu sendiri bersifat kepuasan secara individu, dan imlaban ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan, seperti uang, promosi. Dalam konsep manajemen masalah pengahargaan atau pengagatian harus menjadi sebuah kebijakan manajemen sumber daya manusia, dengan perusahaan harus memastikan konsep pemberian gaji, honor, insentif, imbalan, bonus, cuti dan lainnya 201 8 5 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  6. terhadap setiap karyawan, dan dengan tidak mengurangi dari aturan dan hokum yang berlaku. 4. Pelatihan dan penasehat Bagaimana perusahaan bisa maju pesat ? didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang hebat dan luar biasa. Bagaimana bisa menjadikan SDM memiliki produktivitas yang tinggi salah satunya dengan pelatihan dan pengembangan dan dukungan penasehat dari bagian MSDM. Pelatihan adalah suatu proses yang didesain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis, ataupun meningkatkan kinerja pegawai, dan pengembangan adalah proses yang didesain untuk meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia. 5. Membangun relasi Bagian sumber daya manusia harus mengembangkan bagaimana membangun relasi dengan karyawan, antar bagian dan hubungan dengan lingkungan luar organisasi. Hal ini juga berlaku untuk mengetahui bagaimana hubungan relasi antar karyawan, sebab hal ini akan membawa manfaat yang sangat besar dalam hal pekerjaan. Dengan relasi yang baik terhubung dapat memberikan manfaat seperti memperlancar pekerjaan, mambantu memahami sifat karakter setiap karyawan, dapat terbebas dari masalah pekerjaan dan organisasi. 6. Menciptakan kondisi aman dan sehat Menjadi tanggung jawab dari bagian SDM untuk dapat menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk setiap lapangan perkajaan terhadap karyawan. Dan dapat menciptakan organisasi yang sehat, organisasi yang memiliki budaya, iklim dan praktek-praktek kerja yang mapu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan keselamatan karyawan dan efektivitas organisasi. Dengan terwujudnya organisasi yang sehat akan men ingkatkan kepuasan kerja, menurunkan tingkat absensi dan keluar masuk karyawan, meningkatkan kinerja karyawan, meningkatkan kesehatan fisik, mental, spiritual dan kesejahteraan karyawan. Dan pada kahirkan akan memberikan dampak positif terhadap keuangan oragnisasi. Hal lain adalah bagaimana membangun budaya kerja yang kondusif dan produktif, sebab hal ini akan meningkatkan produktivitas dari setiap anggota organisasi dan mereka akan termotivasi. 7. Mandalami masalah 201 8 6 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  7. Bagian SDM memiliki fungsi salah satunya adalah sebagai pencari solusi dari masalah – masalah yang terjadi atau personal research, masalah yang terjadi pada setiap personal karyawan harus di cari akar pemasalahannya, mengumpulkan infomasi, mengevaluasi dan menganalisa. Kemuadian menjadikan suatu kebijakan agar menjadikan manajemen SDM lebih baik dan sesuai dengan tujuan organisasi. 8. Pengintregrasian Fungsi lain dari bagian SDM adalah bagaimana bisa menyatukan berbgai kepentingan antara karyawan dengan perusahaan agar sinergi dan tidak memiliki dampak negative yang besar, Setiap kepentingan yang anada membawa dampak positif terhadap kepentingan individu karyawan dan perusahaan. 9. Pemeliharaan Karyawan atau tenaga keja merupakan bagian dari konsep modal, jadi secara manajemen harus dibuat seuatu ketetapan dan kondisi pemeliharan karyawan yang mengarah pada meningkatan kondisi fisik, mental, loyalitas agar kerja sama dan setiap kepentingan memberikan dampak positif. 10. Pemberhentian Berhubungan dengan hukuman, atau pemutusan hubungan kerja. Hukuman adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Fungsi hukuman dalam manajemen dapat memberikan konsep membatasi perilaku, bersifat mendidik dan memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan. 11.1.2. Pelatihan Karyawan Dalam subbab pelatihan dan penasehat sudah dibahas tentang konsep pelatihan, Pelatihan merupakan bagian dari Pendidikan menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keteramplan di luar system Pendidikan formal. Pandangan pelatihan menurut Simamora adalah merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan. Banyak Tujuan diadakan pelatihan untuk tenaga kerja , adalah : 201 8 7 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  8. • Memutakhirkan keahlian individual sejalan dengan perubahan yang ada • Mengurangi waktu balajar seorang individu • Membantu memecahkan persoalan operasional • Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi • Memberikan kemampuan yang lebih tinggi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan • Meningkatkan tingkat profesionalisme para karyawan Jenis pelatihan yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada karyawan adalah : • Pelatihan keahlian Pelatihan yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada setiap karyawannya untuk mendukung pekerjaan • Pelatihan ulang Pelatihan untuk memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-rubah • Pelatihan lintas fungsional Pelatihan yang diberikan kepada karyawan untuk dapat melakukan aktivitas lain selain pekerjaan yang ditugaskan. • Pelatihan tim Pelatihan yang di lakukan dengan bekerja sama yang terdiri dari sekelompok individu untuk menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan Bersama dalam sebuah tim kerja. • Pelatihan kreativitas Pelatihan dengan memberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan dan konsep kreativitas sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional, tujuannya agar perusahaan dapat berkembang lebih baik. 11.2. Manajemen Operasi dan Produksi Manajemen operasional adalah suatu bentuk dari pengelolahan yang menyeluruh dan optimal pada sebuah masalah tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku atau produk apapun yang bisa dijadikan sebuah barang atau jasa yang tentunya bisa diperjual belikan. Yang dimana ada tanggung jawab dari manajer operasional terhadap penghasilan produk atau jasa, mengambil sebuah keputusan yang berhubungan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi dan menimbangkan pengambilan keputusan dan fungsi operasi. 201 8 8 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  9. Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Sehingga manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan operasi secara efektif dan efisien. Manajemn produksi adalah mengarahkan pada konsep manajemen dan produksi, Manajemen menggunakan fungsi – fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dan produksi mengarahkan pada penciptaan barang dan jasa. Definisi manajemen operasi dan produksi, menurut Jay Heizer dan Barry Render adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Menurut Pangestu Subagyo adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Jika melihat dari beberapa definisi maka manajemen operasi dan produksi adalah merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 11.2.1. Kerangka Keputusan Operasi Bagian atau manajer produski dan operasi bersangkutan dengan pembuatan keputusan dalam fungsi operasi, maka di butuhkan kerangka dan merumuskan keputusan dalam berbagai operasi, menurut Roger G. Schroeder, bahwa operasi – operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu : 1. Proses Merancang proses produksi secara fisik mencakup seleksi tipe proses, pemilihan teknologi, analisis aliran proses, penentuan lokasi fasilitas, penanganan bahan dan layout fasilitas. Keputusan pembuatan produk dan jasa. 2. Kapasitas Mengarhakan pada keputusan pengembangan rencana kapasitas, forecasting, perencanaan fasilitas, perencanaan agregat, scheduling dan perencanaan dan pengawasan kapasitas lainnya. 3. Persediaan Menyangkut pada persediaan bahan baku, keputusan kapan harus memesan dan berapa banyak setiap kali pesan, atau pengelolaan system logistic. 4. Tenaga kerja Keputusan terhadap perancangan dan pengelolaan tenaga kerja dalam operasi, umumnya bekerjasama dengan bagian SDM. 201 8 9 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  10. 5. Kualitas Bertanggung jawab atas kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, pada dimendi kualitas, desain produk dan pengawasan kualitas. 11.2.2. Perancangan dan Pengembangan Produk Semua jenis organisasi menjamin bahwa masukan – masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk dan jasa yang dirancang secara tepat atau output yang dapat memuaskan keinginan konsumen. Menjadi tanggung jawab manajer operasi dan produksi untuk menemukan produk dan jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi. Dalam organisasi yang sudah memiliki skala ekonomi memiliki bagian penelitian dan pengembangan, dan mencari gagasan produk dan produksi dari berbagai sumber. Dalam konsep perancangan dan pengembangan produk terdapat beberapa hal yang perlu dipahami yaitu : 1. Desain by Imitation Perusahaan pertama memesarkan produk menjadi yang pertama, tapi dalam waktu yang sama akan menghadapi resiko yaitu produknya akan di tiru oleh perusahaan lain. Umumnya pembaharuan produk di banyak perusahaan besar datang bukan dari inovasi tetapi dari imitasi. Jadi pengembangan produk diarahkan pada pengembangan produk tiruan yang sukses dari perusahaan lain. Desain tiruan dini dilakukan dengan cara Reverse engineering, yaitu dengan cara membeli suatu produk yang akan ditiru, dipisah-pisahkan atau dibongkar untuk melihat cara bekerjanya dan cara pembuatan dan kemudian membuat produknya sendiri. 2. Product Life Cycles 201 8 10 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  11. Gambar 11.1. Product Lifecycle Konsep ini menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada konsumen akan menjalani siklus kehidupan terdiri dari empat tahap dalam periode waktu terbatas. Tahapan PLC adalah : a. Tahap pengenalan – Introduction Produk baru diperkenalkan, operasi penjualan tidak selalu baik, terdapat keterlambatan dalam perluasan kapasitas produksi, masalah teknis belum dapat diatasi dan harga jual tinggi b. Tahap pertumbuhan – Growth Produk sudah di perbaiki dan distandarisasi, dapat diadalkan dan harga lebih rendah. Kuantitas penjualan akan meningkat cukup besar, perusahaan melalui pengembangan dan penelitian melakukan perbaikan kualitas produk, mengembangkan dan menambah model dan feature baru pada produk. c. Tahap Kejenuhan – Maturity Produk adalah matang, keandalan dalam performance, harga wajar dan tidak terjadi perubahan banyak dari tahun ke tahun. Volume penjualan mulai menurun sebab sifat barang sudah berubang menajdi pengganti dan tergantung pada pertambahan penduduk. Bagian produksi harus melakukan modifikasi produk dan inovasi produk baru. d. Tahap penurunan – Decline Tahap penurunan permintaan dan jika produk diganti oleh produk baru, secara umum produk akan sampai pada tahap ini, maka perusahaan harus melakukan pengembangan produk-produk baru untuk menggantikan produk lama. 201 8 11 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  12. Pola yang terjadi tidak selalu mengikuti Tapaha pada PLC, terkadang ada produk yang loncat dari tahap pertama langsung ke tahap kejenuhan atau langsung masuk tahap penurunan. Konsep ini tetap harus menjadi keputusan dalam produksi 3. Kecenderungan dalam pengembangan produk Dinamika perubahan pasar, teknologi, globalisasi pasar telah menciptakan kecenderungan baru dalam desain produk. Kecenderungan nya adalah : a. Banyak perusahaan mengurangi macam produk dan menghentikan produksi pada produk yang hanya menguntungkan secara marginal. b. Banyak perusahaan menyederhanakan produk melalui perancangan kembali bagian dan komponen, dalam pekerjaan yang sama. 11.2.3. Proses Pengembangan Produk Baru Pengembangan produk baru dan perbaikan produk secara terus menerus merupakan kunci pertumbu8han dan kelangsungan hidup perusahaan, Dalam konsep persiangan modern perusahaan harus selalu melakukan inovasi sebab konsumen di pasar selalu mengahrapkan adanya produk baru dan produk yang lebih baik dalam hal memenuhi kepuasan. Langkah – langkah dalam pengembangan produk baru secara konsep teori sama, yaitu terdiri dari lima (5) langkah : 1. Pencarian gagasan Sumber uatam dari gagasan adalah pasar dan atau teknologi yang ada, dan dari hal lain, seperti observasi pasar, para ahli, para penjual, pesaing dan dari manajemen puncak. Gagasan produk baru yang baik harus memenuhi tiga syarat, yaitu : a. Potensi pasar b. Kelayakan finasial c. Kesesuian operasi 2. Seleksi produk Dilakukan untuk menyaring gagasan – gagasan yang jelek, karena menerima suatu gagasan jelek dan mengembangkannya akan menjadi suatu produk yang merugikan perusahaan. Lakukan uji pasar dan opersi percobaan sebelum keputusan final. 201 8 12 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  13. Gamabr 11.2. Proses pengembangan produk baru 3. Desain produk pendahuluan Tahap ini bersangkutan dengan pengembangan desain terbaik bagi gagasan produk baru . Desain ini dicurahkan untuk pengembangan beberapa alternative desain yang memenuhi ciri – ciri konseptual produk terpilih. Perusahaan harus menetapakan atribut – atribut kunci produk, yaitu : reliabilitas, maintainability, umur kehidupan produk. 4. Pengujian Pengujain terhadap prototype di tujukan pada pengujian pemasaran dan kemampuan teknikal produk, yaitu dengan uji pasar untuk mendapatkan data kuantitatif tentang pendapat konsumen terhadap produk baru. 5. Desain produk akhir Dalam tahap ini spesifikasi – spesifikasi produk, komponen – komponenya dan gambar perakitan disusun yang memberikan basis bagi proses produksinya sebagai hasil pengujian prototype Dalam analisis seleksi produk terdapat beberapa metode yang dapat dikembangkan, yaitu : a. Metode daftar nilai – scoring. 201 8 13 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  14. Menyusun suatu daftar faktor – faktor penimbang dengan setiap faktor di beri bobot, seperti faktor volume penjualan, perlindungan patent, persaingan, bahan baku, kulaitas produk, resiko teknikal, kesesuaian strategi umum perusahaan. Kemudian biberikan kategori sangat baik sampai sangat jelek. Perusahaan hartus memilik nilai standar dari setiap kategori, dan scaring dapat digunakan untuk menentukan rangking alternative produk. b. Analisis financial Analisis ini dilakukan untuk menilai karakteristik biaya dan penghasilan yaitu dengan perhitungan return on investment atau disebut dengan project value index. RI merupakan margin laba yang diproyeksikan dibagi dengan investasi total yang diperlukan bagi pengembangan produk, atau dapat di cari dengan rumusan : Keterangan : RI : Return on investment PT : Probabilitas keberhasilan teknikal PC : Probabilitas keberhasilan komersial dalam pasar AV : Volume penjualan tahunan p : Kontribusi laba per unit produk L : Waktu kehidupan produk dalam tahun TDC : Biaya pengembangan produk total dalam rupiah Dalam pengembangan produk baru terdapat beberapa hambatan yang perlu menajdi kajian, yaitu : a. Kuranya gagasan – ide pengembangan produk baru b. Kondisi pasar yang semakin bersaing c. Batasn – Batasan semakan bertambah dari masyarakat dan pemerintah 201 8 14 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id PT x PC x AV x p x L RI = TDC
  15. d. Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal. 11.2.4. Perancangan Jasa Perancangan jasa dapat dilakukan pada perusahaan jasa, secara umum proses produksi untuk produk dan jasa tidak ada perbedaan, hanya desain jasa dalam kegiatannya lebih bersifat kabur dari pada desain produk. Secara umum perusahaan jasa lebih fleksibel dan dapat merubah kegiatan operasi lebih cepat dibandingkan perusahaan manufaktur. Sebab perusahaan jasa produksnya bersifat pelayanan. Faktor keputusan yang perlu di pertimbangkan dalam perancangan jasa dan merupakan kunci pelayanan, yaitu : a. Lini pelayanan yang ditawarkan b. Ketersediaan pelayanan c. Tingkat pelayanan d. Garis tunggu dan kapasitas pelayanan 11.2.5. Desain Produk dan Spesifikasi kualitas Terdapat beberapa keputusan yang dibuat oleh manajemen sehubungan dengan desain produk dan jasa, yaitu : 1. Manajemen hartus membuat keputusan yang menyangkut trade off anatar bentuk dan fungsi. 2. Para perancang harus membuat keputusan tentang bahan – bahan yang digunakan, dengan mempertimbangan faktor – faktor : a. Kebutuhan spesifikasi produk atau komponen b. Biaya – biaya bahan relative c. Biaya – biaya pemprosesan relative Keputusan lain yang menajdi kajian adalah : 1. Modular desain Gagasan pokok dari modular desain adalah mengembangkan serangkaian komponen – komponen produk dasr yang dapat di rakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda- beda, perusahaan memungkinkan untuk memperoduksi berbagai variasi produk yang relative banyak dan variasi komponen yang sedikit pada saat yang sama. 2. Diversifikasi 201 8 15 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  16. Pertimbamkan konsep diversifikasi, yaitu kesempatan untuk menambah atau memperluas macam produk yang dibuat dan jual, terdapat tiga model diversifikasi, yaitu : a. Diversivikasi konsentrik Usaha menambah produk baru yang mempunyai sinergi teknologik atau sinergi pemasaran dengan garis produk yang ada – product line. b. Diversifikasi horizontal Usaha menambah produk – produk bartu yang dapat menarik para konsumenmeskipun produk baru tersebut tidak mempunyai hubungan dengan paris produk yang ada. c. Diversifikasi konglomerat Usaha menambah produk bary untuk dijual pada golongan pembeli baru dengan tujuan menjaga stabilitas produksi dan penjualan atau merupakan pemanfaatan kesempatan lingkungan yang menguntungkan. 3. Standarisasi Proses penentuan spesifikasi ukuran, bentuk dan karakter – karakter lain pada barang – barang yamg dibuat. Perusahaan harus memiliki standar produk yang dapat mengacu pada standar perusahaan, standar peraturan pemerintah dan kementrian, standar suatu negara dana tau standar pasar. 4. Reliabilitas Keandalan berhubungan dangan lama kehidupan produk, yang tergantung pada desain produk, derajat kesempurnaan proses produksi, kondisi dimana produk tersebut digunakan dan factor kebetulan. Reliabilitas adalh probabilitas bahwa suatu komponen atau produk akan aus pada lama waktu tertentu dibawh kondisi penggunaan normal. Beberapa aspek dalam reliabilitas yaitu : a. Reliabiltas adalah lama atau umur kehidupan yang diperkirakan b. Reliabiltas adalah kondisi penggunaan c. Reliabilitas adalah bertalian dengan komponen – komponen individual dan produk keseluruhan d. Seberapa serius keruksakan e. Seberapa cepat suatu komponen yang rusak dapat diganti atau diperbaiki f. Bahwa reliabilitas system – system biasanya dapat diperbaiki melalui pembuatan produk dengan komponen – komponen yang lebih sempurna. g. Derajat keruksakan 201 8 16 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  17. h. Reliabilitas berkaitan erat dengan pemeliharaan dan pemeliharaan preventif yaitu produk dirancang untuk memudahkan atau menyederhanakan maintainability. 11.2.6. Dimensi Kualitas Pada Desain produk Kualitas mengarah pada kualitas tinggi dan konsep kualitas semakion tinggi semakin baik. Banyak produk di pasar berkualitas rndah, menengah dan tinggi atau di Indonesia dikenal dengan istilah KW1, KW2 dan KW3 . Tidak semua orang membeli barang – barang tersebut, tidak semua orang mengaharapkan sesuatu yang berkualitas tinggi paling tidak tercermin pada ketersediaan mereka untuk membayar biaya kualitas tinggi. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya, termasuk daya tahan, kenyamanan, wujud, harga dan lainnya. Pada gambar 11.3 menunjukan hubungan kualitas, biaya dan nilai produk, umumnya biaya naik pada tahap kenaikan sesuai tingkat kenaikan kualitas. Gambar 11.3. Hubungan anatara kualitas, biaya dan nilai 201 8 17 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
  18. Daftar Pustaka 1. Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta 2. F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185. 3. Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th edition, Pearson Education Inc., New Jersey. 4. Griffin (2005), Fundamental of Management, 4th Ed., Houghton Mifflin Company 5. Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing, USA. 6. Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) : The Art Of Working With And Through People. 7. Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. 8. Hariandja, Marihot Tua Efendi, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Cetakan ketiga, PT Grasindo, Jakarta 9. N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996. 10. Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle River, New Jersey. 11. Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas, Bumi Aksara, Jakarta. 12. Saydam, Gouzali, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab), Cetakan kedua, Djambatan, Jakarta 13. T. Hani Handoko (2002), Dasar – dasar manajemen produksi dan operasi, BPFE Yogyakarta 14. T. Hani Handoko, (1987). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2. Yogyakarta:PBFE [Universitas Gadjah Mada]. 201 8 18 Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning dosen http://www.mercubuana.ac.id
Anzeige