SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PERSALINAN ABNORMAL
OLEH :

RISKA PUJIATI
STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Persalinan abnormal
( distosia )
PERSALINAN ABNORMAL

Persalinan abnormal ( distosia )
adalah persalinan yang berjalan tidak
normal. Seringkali pula disebut sebagai partus
lama, partus tak maju , disfungsi persalinan
atau disproporsi sepalo pelvik (CPD )
• Berdasarkan hasil penelitian oleh FRIEDMAN 1
, persalinan dibagi menjadi 3 stadium :
• Persalinan kala I , berawal sejak adanya kontraksi
uterus yang teratur sampai dilatasi servik lengkap.
Terbagi menjadi 2 fase : fase laten ( dilatasi sampai
dengan 3 – 4 cm ) dan fase aktif ( dilatasi servik 4 cm
sampai lengkap ). Fase aktif dibagi lagi menjadi 3
subfase yaitu fase akselerasi, fase dilatasi maksimal
dan fase deselerasi.
• Persalinan kala II, sejak dilatasi servik lengkap
sampai anak lahir
• Persalinan kala III, kala persalinan plasenta
INDIKASI

NULIPARA

MULTIPARA

Fase Laten Memanjang

> 20 jam

> 14 jam

Kala II rata-rata

50 menit

20 menit

> 2 jam (>3 jam)

>1 jam (>2 jam)

Protracted dilation

<1.2cm / jam

<1.5cm/jam>

Protracted descent

<1>

<2>

Arrest of dilation*

<2>

<2>

Arrest of descent*

<2>

<1>

Kala II memanjang

> 30 menit

>30 menit

Kala II memanjang tanpa
(dengan) anestesi epidural
* Kontraksi uterus adekwat = 200 Montevideo Unit per
10 menit selama 2 jam.
* Secara klinis kriteria kontraksi uterus yang adekwat :
 Fundal dominan
 Berlangsung 2 – 3 kali dalam waktu 10 menit
 Masing-masing his berlangsung sekitar 40 detik
 Terdapat fase relaksasi yang memadai
 Intensitas kontraksi normal ( ~ 200 MVU )
Diagnosa persalinan abnormal ditegakkan bila
terdapat penyimpangan dari kurve persalinan
yang normal.
Perlu diingat bahwa :
a. Diagnosa persalinan abnormal yang terjadi
pada fase laten sering disebabkan oleh
kesalahan dalam menentukan saat inpartu.
b. Dewasa ini terdapat kontroversi mengenai
aplikasi kurve persalinan FRIEDMAN. 2,3,4,5
Secara umum, persalinan abnormal adalah merupakan
akibat dari beberapa faktor berikut :
– Power ( kontraksi uterus ) :
pada kala II, selain gangguan kontraksi uterus juga
dapat disebabkan oleh gangguan kemampuan
meneran.
– Passage ( jalan lahir ) :
jalan lahir keras ( tulang panggul ) atau jalan lahir
lunak ( organ sekitar jalan lahir )
– Passanger ( janin ) :
besar janin, letak, posisi dan presentasi janin.
PATOFISIOLOGI
Fase laten memanjang dapat disebabkan
akibat oversedasi atau menegakkan diagnosa
inpartu terlampau dini dimana masih belum
terdapat dilatasi dan pendataran servik.
Diagnosa adanya hambatan atau
berhentinya kemajuan persalinan pada fase
aktif lebih mudah diotegakkan dan umumnya
disebabkan oleh faktor 3 P, yaitu :
FAKTOR 3 P
P yang pertama , komponen power , frekuensi kontraksi
uterus mungkin memadai namun intensitas nya tidak
memadai. Adanya gangguan hantaran saraf untuk terjadinya
kontraksi uterus misalnya adanya jaringan parut pada bekas
sectio caesar, miomektomi atau gangguan hantaran saraf
lain dapat menyebabkan kontraksi uterus berlangsung
secara tidak efektif.

P yang kedua, adalah passage ( atau kapasitas panggul ) ,
kelainan pada kapasitas panggul (kelainan bentuk, luas
pelvik ) dapat menyebabkan persalinan abnormal.

P yang ketiga, adalah passanger (janin ) , kelainan besar
dan bentuk janin serta kelainan letak, presentasi dan posisi
janin dapat menyebabkan hambatan kemajuan persalinan.
MORTALITAS DAN MORBIDITAS
Morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
meningkat pada kasus persalinan abnormal.
Hal ini lebih merupakan akibat dari hubungan
akibat-akibat dibandingkan hubungan sebabakibat. Meskipun demikian, identifikasi
persalinan abnormal dan pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat akan
menurunkan resiko tersebut.
ABNORMALITAS
PERSALINAN KALA I FASE LATEN
Pemanjangan persalinan fase laten jarang sekali terjadi
dan umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam
menegakkan diagnosa inpartu.
Diagnosa pemanjangan fase laten ditegakkan bila pada
nulipara batas 20 jam atau pada multipara batas 14 jam
dilampaui.
Etiologi :
a. Kontraksi uterus hipertonik
b. Pemberian sedatif yang terlampau dini dan
berlebihan
c. Kontraksi uterus hipotonik
•
•

•

•

PENATALAKSANAAN :
Tergantung pada etiologi
Pemanjangan fase laten akibat pemberian sedasi
atau analgesik yang berlebihan dan terlampau
dini akan berakhir setelah efek obat mereda
Kontraksi uterus hipertonik diatasi dengan
istirahat dan diberikan terapi sedatif dan
analgesik
Kontraksi uterus hipotonik diatasi dengan
akselerasi persalinan dengan infus oksitosin
Persalinan abnormal

More Related Content

What's hot

7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
Joni Iswanto
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
Joni Iswanto
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
hidayatulnessa
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
Joni Iswanto
 

What's hot (20)

DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Partus Lama final
Partus Lama finalPartus Lama final
Partus Lama final
 
Jalan lahir normal &amp; kala 3 &amp; 4
Jalan lahir normal &amp; kala  3 &amp; 4Jalan lahir normal &amp; kala  3 &amp; 4
Jalan lahir normal &amp; kala 3 &amp; 4
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmiln
 
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetriKuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
Kuliah penyegaran parturition, 7 cardinal movements, pelvimetri
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
Panggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalamPanggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalam
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 

Similar to Persalinan abnormal

Referat placenta previa
Referat placenta previaReferat placenta previa
Referat placenta previa
rayakurniawan
 

Similar to Persalinan abnormal (20)

Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Distosia
DistosiaDistosia
Distosia
 
masalah pada kala I,II,III dan IV
masalah pada kala I,II,III dan IVmasalah pada kala I,II,III dan IV
masalah pada kala I,II,III dan IV
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
 
Referat placenta previa
Referat placenta previaReferat placenta previa
Referat placenta previa
 
Askep plasenta illaa
Askep plasenta illaaAskep plasenta illaa
Askep plasenta illaa
 
Ketuban pecah sebelum waktunya. by surangga
Ketuban pecah sebelum waktunya. by suranggaKetuban pecah sebelum waktunya. by surangga
Ketuban pecah sebelum waktunya. by surangga
 
Askep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illaAskep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illa
 
obstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangobstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintang
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
173719164 refrat-kala-ii-lama
173719164 refrat-kala-ii-lama173719164 refrat-kala-ii-lama
173719164 refrat-kala-ii-lama
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Pre,post,iuge,iufd
Pre,post,iuge,iufdPre,post,iuge,iufd
Pre,post,iuge,iufd
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Kesehatan
KesehatanKesehatan
Kesehatan
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Kelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologiKelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologi
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 

Persalinan abnormal

  • 1. PERSALINAN ABNORMAL OLEH : RISKA PUJIATI STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
  • 3. PERSALINAN ABNORMAL Persalinan abnormal ( distosia ) adalah persalinan yang berjalan tidak normal. Seringkali pula disebut sebagai partus lama, partus tak maju , disfungsi persalinan atau disproporsi sepalo pelvik (CPD )
  • 4. • Berdasarkan hasil penelitian oleh FRIEDMAN 1 , persalinan dibagi menjadi 3 stadium : • Persalinan kala I , berawal sejak adanya kontraksi uterus yang teratur sampai dilatasi servik lengkap. Terbagi menjadi 2 fase : fase laten ( dilatasi sampai dengan 3 – 4 cm ) dan fase aktif ( dilatasi servik 4 cm sampai lengkap ). Fase aktif dibagi lagi menjadi 3 subfase yaitu fase akselerasi, fase dilatasi maksimal dan fase deselerasi. • Persalinan kala II, sejak dilatasi servik lengkap sampai anak lahir • Persalinan kala III, kala persalinan plasenta
  • 5. INDIKASI NULIPARA MULTIPARA Fase Laten Memanjang > 20 jam > 14 jam Kala II rata-rata 50 menit 20 menit > 2 jam (>3 jam) >1 jam (>2 jam) Protracted dilation <1.2cm / jam <1.5cm/jam> Protracted descent <1> <2> Arrest of dilation* <2> <2> Arrest of descent* <2> <1> Kala II memanjang > 30 menit >30 menit Kala II memanjang tanpa (dengan) anestesi epidural
  • 6. * Kontraksi uterus adekwat = 200 Montevideo Unit per 10 menit selama 2 jam. * Secara klinis kriteria kontraksi uterus yang adekwat :  Fundal dominan  Berlangsung 2 – 3 kali dalam waktu 10 menit  Masing-masing his berlangsung sekitar 40 detik  Terdapat fase relaksasi yang memadai  Intensitas kontraksi normal ( ~ 200 MVU )
  • 7. Diagnosa persalinan abnormal ditegakkan bila terdapat penyimpangan dari kurve persalinan yang normal. Perlu diingat bahwa : a. Diagnosa persalinan abnormal yang terjadi pada fase laten sering disebabkan oleh kesalahan dalam menentukan saat inpartu. b. Dewasa ini terdapat kontroversi mengenai aplikasi kurve persalinan FRIEDMAN. 2,3,4,5
  • 8. Secara umum, persalinan abnormal adalah merupakan akibat dari beberapa faktor berikut : – Power ( kontraksi uterus ) : pada kala II, selain gangguan kontraksi uterus juga dapat disebabkan oleh gangguan kemampuan meneran. – Passage ( jalan lahir ) : jalan lahir keras ( tulang panggul ) atau jalan lahir lunak ( organ sekitar jalan lahir ) – Passanger ( janin ) : besar janin, letak, posisi dan presentasi janin.
  • 9. PATOFISIOLOGI Fase laten memanjang dapat disebabkan akibat oversedasi atau menegakkan diagnosa inpartu terlampau dini dimana masih belum terdapat dilatasi dan pendataran servik. Diagnosa adanya hambatan atau berhentinya kemajuan persalinan pada fase aktif lebih mudah diotegakkan dan umumnya disebabkan oleh faktor 3 P, yaitu :
  • 11. P yang pertama , komponen power , frekuensi kontraksi uterus mungkin memadai namun intensitas nya tidak memadai. Adanya gangguan hantaran saraf untuk terjadinya kontraksi uterus misalnya adanya jaringan parut pada bekas sectio caesar, miomektomi atau gangguan hantaran saraf lain dapat menyebabkan kontraksi uterus berlangsung secara tidak efektif. P yang kedua, adalah passage ( atau kapasitas panggul ) , kelainan pada kapasitas panggul (kelainan bentuk, luas pelvik ) dapat menyebabkan persalinan abnormal. P yang ketiga, adalah passanger (janin ) , kelainan besar dan bentuk janin serta kelainan letak, presentasi dan posisi janin dapat menyebabkan hambatan kemajuan persalinan.
  • 12. MORTALITAS DAN MORBIDITAS Morbiditas dan mortalitas ibu dan anak meningkat pada kasus persalinan abnormal. Hal ini lebih merupakan akibat dari hubungan akibat-akibat dibandingkan hubungan sebabakibat. Meskipun demikian, identifikasi persalinan abnormal dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat akan menurunkan resiko tersebut.
  • 13. ABNORMALITAS PERSALINAN KALA I FASE LATEN Pemanjangan persalinan fase laten jarang sekali terjadi dan umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam menegakkan diagnosa inpartu. Diagnosa pemanjangan fase laten ditegakkan bila pada nulipara batas 20 jam atau pada multipara batas 14 jam dilampaui. Etiologi : a. Kontraksi uterus hipertonik b. Pemberian sedatif yang terlampau dini dan berlebihan c. Kontraksi uterus hipotonik
  • 14. • • • • PENATALAKSANAAN : Tergantung pada etiologi Pemanjangan fase laten akibat pemberian sedasi atau analgesik yang berlebihan dan terlampau dini akan berakhir setelah efek obat mereda Kontraksi uterus hipertonik diatasi dengan istirahat dan diberikan terapi sedatif dan analgesik Kontraksi uterus hipotonik diatasi dengan akselerasi persalinan dengan infus oksitosin