SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Oleh :
RISDAWATI HUTABARAT
PROPAGASI GELOMBANG
LANGIT
Pengenalan Gelombang Radio
Energi gelombang elektromagnetik terlihat dalam
bentuk perambatan gelombang radio yang keluar
dari antena pengirim dan dalam beberapa mode
perambatan gelombang ini sangat tergantung pada
frekuensi yang dikirimkan.
Untuk perhubungan radio, mengingat gelombang
elektromagnetik dipancarkan pada ruang yang
dipergunakan secara bersama, maka sangat besar
kemungkinannya untuk terjadi saling mengganggu.
Agar gangguan ini dapat dicegah, maka alokasi
frekuensi ditentukan bagi tiap daerah, sehingga
perhubungan radio dapat terawasi
Dimana pembagian frekuensinya meliputi :
Very Low Frekuensi (VLF)
Frekuensi 3 Hz- 30 Khz
Panjang Gelombang 108 – 104 m
Low Frekuensi (LF)
30 KHz – 300 KHz
Panjang Gelombang 104 – 103 m
Medium Frekuensi (MF)
Frekuensi 300 Hz- 3 MHz
Panjang Gelombang 103 – 102 m
High Frekuensi (HF)
Frekuensi 3 MHz- 30 Mhz
Panjang Gelombang 102 – 10 m
Very High Frekuensi (VHF)
Frekuensi 30 MHz- 300 Mhz
Panjang Gelombang 10 – 1 m
Ultra High Frekuensi (UHF)
Frekuensi 300 MHz- 3 Ghz
Panjang Gelombang 100 – 10 cm
Super High Frekuensi (SHF)
Frekuensi 3 GHz- 30 Ghz
Panjang Gelombang 10 – 1 cm
Extremely High Frekuensi (XHF)
Frekuensi 30 GHz- 300 Ghz
Panjang Gelombang 10 – 1 mm
Ultraviolet Visible Infrared
Frekuensi 1014 – 1016 Hz
Panjang Gelombang (3) 10-4 – (3) 10-6 cm
Definisi dari propagasi gelombang adalah perambatan
gelombang pada media perambatan. Media
perambatan atau biasa juga disebut saluran transmisi
gelombang dapat berupa fisik yaitu sepasang kawat
konduktor, kabel koaksial dan berupa non fisik yaitu
gelombang radio atau sinar laser.
Gambar 1 merupakan gambaran singkat tentang
propagasi gelombang
Gelombang radio termasuk keluarga radiasi
elektromagnetik meliputi infra merah (radiasi panas),
cahaya tampak (visible light), ultraviolet, sinar-X, dan
bahkan panjang gelombang Gamma yang lebih pendek
PROPAGASI GELOMBANG RADIO
Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses
perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima.
Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan
antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas
dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em).
Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antenna
penerima dapat melalui berbagai macam lintasan
Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui
permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari
lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan
langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima
tanpa ada pemantulan (gelombang langsung).
PROPAGASI GELOMBANG LANGIT (SKY WAVE)
Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai
range frekuensi 3 -30MHz.
gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak
yang jauh keatas sampai lapisan ionosfir.
Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan
ionosfir ini disebut sebagai gelombang ionosfir
(ionospheric wave) atau juga disebut gelombang
langit (sky wave).
Propagasi gelombang radio pada gelombang langit
sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir di atas
permukaan bumi. Atmosfir di atas bumi terbagi dalam
beberapa lapisan, yaitu ;
Troposfir : adalah bagian atmosfir bumi yang
membentang dari permukaan bumi hingga ketinggian
sekitar 11 Km.
Stratosfir : adalah atmosfir bumi yang berada di
ketinggian sekitar 11 Km s/d 50 Km.
Ionosfir : adalah lapisan atmosfir yang berada pada
ketinggian di atas 50 Km dari permukaan bumi. Pada
lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas yang secara
terus-menerus terkena sinar matahari dan membentuk
lapisan ion yang dapat memantulkan gelombang radio.
Ionosfir tersusun dari 3 (tiga) lapisan , mulai dari yang
terbawah yang disebut dengan lapisan D, E dan F.
Gambar 3 Lapisan Ionosfer
Lapisan ionosfir.
Lapisan D terletak sekitar 40 km – 90 km. Ionisasi di lapisan D sangat
rendah, karena lapisan ini adalah daerah yang paling jauh dari matahari.
Lapisan ini mampu membiaskan gelombang-gelombang yang
berfrekuensi rendah. Frekuensi-frekuensi yang tinggi, terus dilewatkan
tetapi mengalami redaman. Setelah matahari terbenam, lapisan ini
segera menghilang karena ion-ionnya dengan cepat bergabung kembali
menjadi molekul-molekul. Propagasi gelombang radio pada frekuensi
tinggi (HF) tidak dipantulkan oleh lapisan D tetapi justru kuat medan HF
terganggu atau diperlemah oleh lapisan ini. Sehingga frekuensi tinggi
(HF) lebih kuat diterima pada malam hari. Misal : Radio BBC (Inggris),
ABC (Australia), VOA (Amerika Serikat), dll lebih kuat dan jelas diterima
di malam hari.
Lapisan E terletak sekitar 90 km – 150 km. Lapisan ini, dikenal juga
dengan lapisan Kenelly–Heaviside, karena orang-orang inilah yang
pertama kali menyebutkan keberadaan lapisan E ini. Setelah matahari
terbenam, pada lapisan ini juga terjadi penggabungan ion-ion menjadi
molekul-molekul, tetapi kecepatan penggabungannya lebih rendah
dibandingkan dengan lapisan D, dan baru bergabung seluruhnya pada
tengah malam. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang dengan
frekuensi lebih tinggi dari gelombang yang bisa dibiaskan lapisan D.
Dalam praktek, lapisan E mampu membiaskan gelombang hingga
frekuensi 20 MHz. Lapisan ini menebal pada siang hari dan akan
menyusut (menipis) bahkan hilang pada malam hari. Sehingga pada
malam hari sinyal gelombang radio frekuensi HF dengan kekuatan
tertentu dapat melewati lapisan ini dan menuju lapisan di atasnya
Lapisan F terdapat pada ketinggian sekitar 150 km – 400
km. Selama siang hari, lapisan F terpecah menjadi dua,
yaitu lapisan F1 dan F2. Level ionisasi pada lapisan ini
sedemikian tinggi dan berubah dengan cepat se iring
dengan pergantian siang dan malam. Pada siang hari,
bagian atmosfir yang paling dekat dengan matahari
mengalami ionisasi yang paling hebat. Karena atmosfir di
daerah ini sangat renggang, maka penggabungan kembali
ion-ion menjadi molekul terjadi sangat lambat (setelah
terbenam matahari). Karena itu, lapisan ini terionisasi relatif
konstan setiap saat. Lapisan F bermanfaat sekali untuk
transmisi jarak jauh pada frekuensi tinggi dan mampu
membiaskan gelombang pada frekuensi hingga 30 MHz.
Pada lapisan ini ionisasi sangat padat dan tebal dan sangat
potensial untuk memantulkan gelombang radio frekuensi
tinggi (HF) mulai 3 MHz – 30 MHz. Biasanya dimanfaatkan
untuk komunikasi gelombang radio AM. Pemanfaatan
lapisan F sebagai pemantul gelombang sangat tergantung
oleh lapisan D. Karena lapisan D ada pada siang hari dan
hilang pada malam hari, maka propagasi gelombang radio
Frekuensi Kritis
Jika frekuensi gekombang radio yang dipancarkan secara
vertikal secara perlahan-lahan dipertinggi, maka akan
dicapai titik dimana gelombang tidak akan bisa dibiaskan
kembali ke bumi. Gelombang ini tentu akan ke atas
menuju lapisan berikutnya, dimana proses pembiasan
berlanjut.
Bila frekuensinya cukup tinggi, gelombang tersebut akan
dapat menembus semua lapisan ionosfer dan terus
menuju ruang angkasa. Frekuensi tertinggi dimana
gelombang masih bisa dipantulkan ke bumi bila
ditransmisikan secara vertikal pada kondisi atmosfer yang
ada disebut frekuensi kritis.
Sudut Kritis
Secara umum, gelombang dengan frekuensi lebih rendah
akan mudah dibiaskan, sebaliknya gelombang dengan
frekuensi lebih tinggi lebih sulit dibiaskan oleh ionosfer.
Sudut terbesar dimana suatu gelombang dengan
frekuensi yang masih bisa dikembalikan (dibiaskan ke
bumi) disebut sudut kritis bagi frekuensi tersebut.
Dengan propagasi gelombang angkasa/langit, sinyal
dari antena bumi dipantulkan dari lapisan terionisasi
pada atmosfer atas (ionosfer) kembali ke bumi.
Walaupun sepertinya gelombang dipantulkan oleh
ionosfer seolah-olah ionosfer adalah permukaan
pemantul yang keras, efek ini sebenarnya disebabkan
oleh refraksi. Sebuah sinyal gelombang langit dapat
menjalar melalui beberapa lompatan, memantul bolak-
balik antara ionosfer dan permukaan bumi. Dengan
mode propagasi ini, sebuah sinyal dapat diterima ribuan
kilometer dari pemancar. Propagasi gelombang
angkasa/langit digunakan untuk radio amatir, radio CB,
dan siaran internasional seperti BBC dan Voice of
Amerika.
Dengan propagasi gelombnag langit, sinyal dari antena
bumi dipantulkan dari lapisan terionisasi pada atmosfer
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA 

More Related Content

What's hot

Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
ampas03
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
ampas03
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
ampas03
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Beny Nugraha
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Beny Nugraha
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Beny Nugraha
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
ampas03
 

What's hot (20)

Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
PROPAGASI GELOMBANG RADIO
PROPAGASI GELOMBANG RADIOPROPAGASI GELOMBANG RADIO
PROPAGASI GELOMBANG RADIO
 
Media transmisi
Media transmisiMedia transmisi
Media transmisi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiKuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digital
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
Mekanisme propagasi
Mekanisme propagasiMekanisme propagasi
Mekanisme propagasi
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Sistem komunikasi radio
Sistem komunikasi radioSistem komunikasi radio
Sistem komunikasi radio
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
 

Viewers also liked (12)

Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using WebcamDesigned Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
Designed Sorting Conveyor with Recognition Shape Pattern and Colour Using Webcam
 
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
Prototype Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Mega 2560
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
Pkn sebagai mpk
Pkn sebagai mpkPkn sebagai mpk
Pkn sebagai mpk
 
Sinyal Digital
Sinyal DigitalSinyal Digital
Sinyal Digital
 
Luxmeter
LuxmeterLuxmeter
Luxmeter
 
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
 
Tugas etika profesi (Field Supervisor)
Tugas etika profesi (Field Supervisor)Tugas etika profesi (Field Supervisor)
Tugas etika profesi (Field Supervisor)
 
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
QAM (Quadratur Amplitude Modulation)
 
Profesionalisme dan Kode Etik
Profesionalisme dan Kode EtikProfesionalisme dan Kode Etik
Profesionalisme dan Kode Etik
 
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi DataEnkapsulasi dalam Komunikasi Data
Enkapsulasi dalam Komunikasi Data
 

Similar to Propagasi Gelombang Langit

Propagasi gel radio
Propagasi gel radioPropagasi gel radio
Propagasi gel radio
sigit12345
 
Fisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang RadioFisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang Radio
Septiani Pratiwi
 
Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21
PT. SASA
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Operator Warnet Vast Raha
 
Sprektrum gelombang elektromagnetik
Sprektrum gelombang elektromagnetikSprektrum gelombang elektromagnetik
Sprektrum gelombang elektromagnetik
Sintia Putri
 

Similar to Propagasi Gelombang Langit (20)

Propagasi gel radio
Propagasi gel radioPropagasi gel radio
Propagasi gel radio
 
Gelombang radio
Gelombang radioGelombang radio
Gelombang radio
 
Spektrum gelombang elektromagnetik dhani
Spektrum gelombang elektromagnetik dhaniSpektrum gelombang elektromagnetik dhani
Spektrum gelombang elektromagnetik dhani
 
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik SyafiraA1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
 
Fisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TVFisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TV
 
lapisan ionosfer dan perambatan gelombang radio
lapisan ionosfer dan perambatan gelombang radiolapisan ionosfer dan perambatan gelombang radio
lapisan ionosfer dan perambatan gelombang radio
 
GELOMBANG RADIO.pptx
GELOMBANG RADIO.pptxGELOMBANG RADIO.pptx
GELOMBANG RADIO.pptx
 
Propagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radioPropagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radio
 
Modul 7 propagasi gelombang radio
Modul 7 propagasi gelombang radioModul 7 propagasi gelombang radio
Modul 7 propagasi gelombang radio
 
Fisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang RadioFisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang Radio
 
fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12
 
Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21Gelombang elektromagnetik-x21
Gelombang elektromagnetik-x21
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
 
Sprektrum gelombang elektromagnetik
Sprektrum gelombang elektromagnetikSprektrum gelombang elektromagnetik
Sprektrum gelombang elektromagnetik
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Rusman itc
Rusman itcRusman itc
Rusman itc
 
Gelombang Elektromagnetik.pdf
Gelombang Elektromagnetik.pdfGelombang Elektromagnetik.pdf
Gelombang Elektromagnetik.pdf
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 

More from Risdawati Hutabarat

MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIFMAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
Risdawati Hutabarat
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Risdawati Hutabarat
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
Risdawati Hutabarat
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Risdawati Hutabarat
 
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidAnalisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Risdawati Hutabarat
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
Risdawati Hutabarat
 

More from Risdawati Hutabarat (15)

Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
 
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
Tugas teknik optimasi (Employee Scheduling)
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
 
Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat Makalah Kutub Empat
Makalah Kutub Empat
 
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIFMAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT  DENGAN BEBAN RESISTIF
MAKALAH APLIKASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT DENGAN BEBAN RESISTIF
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Paper Generator AC
Paper Generator ACPaper Generator AC
Paper Generator AC
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 
Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang SinusoidAnalisis Kompleks Gelombang Sinusoid
Analisis Kompleks Gelombang Sinusoid
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 

Recently uploaded

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 

Recently uploaded (14)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

Propagasi Gelombang Langit

  • 2. Pengenalan Gelombang Radio Energi gelombang elektromagnetik terlihat dalam bentuk perambatan gelombang radio yang keluar dari antena pengirim dan dalam beberapa mode perambatan gelombang ini sangat tergantung pada frekuensi yang dikirimkan. Untuk perhubungan radio, mengingat gelombang elektromagnetik dipancarkan pada ruang yang dipergunakan secara bersama, maka sangat besar kemungkinannya untuk terjadi saling mengganggu. Agar gangguan ini dapat dicegah, maka alokasi frekuensi ditentukan bagi tiap daerah, sehingga perhubungan radio dapat terawasi
  • 3. Dimana pembagian frekuensinya meliputi : Very Low Frekuensi (VLF) Frekuensi 3 Hz- 30 Khz Panjang Gelombang 108 – 104 m Low Frekuensi (LF) 30 KHz – 300 KHz Panjang Gelombang 104 – 103 m Medium Frekuensi (MF) Frekuensi 300 Hz- 3 MHz Panjang Gelombang 103 – 102 m High Frekuensi (HF) Frekuensi 3 MHz- 30 Mhz Panjang Gelombang 102 – 10 m
  • 4. Very High Frekuensi (VHF) Frekuensi 30 MHz- 300 Mhz Panjang Gelombang 10 – 1 m Ultra High Frekuensi (UHF) Frekuensi 300 MHz- 3 Ghz Panjang Gelombang 100 – 10 cm Super High Frekuensi (SHF) Frekuensi 3 GHz- 30 Ghz Panjang Gelombang 10 – 1 cm Extremely High Frekuensi (XHF) Frekuensi 30 GHz- 300 Ghz Panjang Gelombang 10 – 1 mm Ultraviolet Visible Infrared Frekuensi 1014 – 1016 Hz Panjang Gelombang (3) 10-4 – (3) 10-6 cm
  • 5. Definisi dari propagasi gelombang adalah perambatan gelombang pada media perambatan. Media perambatan atau biasa juga disebut saluran transmisi gelombang dapat berupa fisik yaitu sepasang kawat konduktor, kabel koaksial dan berupa non fisik yaitu gelombang radio atau sinar laser. Gambar 1 merupakan gambaran singkat tentang propagasi gelombang Gelombang radio termasuk keluarga radiasi elektromagnetik meliputi infra merah (radiasi panas), cahaya tampak (visible light), ultraviolet, sinar-X, dan bahkan panjang gelombang Gamma yang lebih pendek
  • 6. PROPAGASI GELOMBANG RADIO Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung).
  • 7. PROPAGASI GELOMBANG LANGIT (SKY WAVE) Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 -30MHz. gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh keatas sampai lapisan ionosfir. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfir ini disebut sebagai gelombang ionosfir (ionospheric wave) atau juga disebut gelombang langit (sky wave).
  • 8. Propagasi gelombang radio pada gelombang langit sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir di atas permukaan bumi. Atmosfir di atas bumi terbagi dalam beberapa lapisan, yaitu ; Troposfir : adalah bagian atmosfir bumi yang membentang dari permukaan bumi hingga ketinggian sekitar 11 Km. Stratosfir : adalah atmosfir bumi yang berada di ketinggian sekitar 11 Km s/d 50 Km. Ionosfir : adalah lapisan atmosfir yang berada pada ketinggian di atas 50 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas yang secara terus-menerus terkena sinar matahari dan membentuk lapisan ion yang dapat memantulkan gelombang radio. Ionosfir tersusun dari 3 (tiga) lapisan , mulai dari yang terbawah yang disebut dengan lapisan D, E dan F.
  • 9. Gambar 3 Lapisan Ionosfer
  • 10. Lapisan ionosfir. Lapisan D terletak sekitar 40 km – 90 km. Ionisasi di lapisan D sangat rendah, karena lapisan ini adalah daerah yang paling jauh dari matahari. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang-gelombang yang berfrekuensi rendah. Frekuensi-frekuensi yang tinggi, terus dilewatkan tetapi mengalami redaman. Setelah matahari terbenam, lapisan ini segera menghilang karena ion-ionnya dengan cepat bergabung kembali menjadi molekul-molekul. Propagasi gelombang radio pada frekuensi tinggi (HF) tidak dipantulkan oleh lapisan D tetapi justru kuat medan HF terganggu atau diperlemah oleh lapisan ini. Sehingga frekuensi tinggi (HF) lebih kuat diterima pada malam hari. Misal : Radio BBC (Inggris), ABC (Australia), VOA (Amerika Serikat), dll lebih kuat dan jelas diterima di malam hari. Lapisan E terletak sekitar 90 km – 150 km. Lapisan ini, dikenal juga dengan lapisan Kenelly–Heaviside, karena orang-orang inilah yang pertama kali menyebutkan keberadaan lapisan E ini. Setelah matahari terbenam, pada lapisan ini juga terjadi penggabungan ion-ion menjadi molekul-molekul, tetapi kecepatan penggabungannya lebih rendah dibandingkan dengan lapisan D, dan baru bergabung seluruhnya pada tengah malam. Lapisan ini mampu membiaskan gelombang dengan frekuensi lebih tinggi dari gelombang yang bisa dibiaskan lapisan D. Dalam praktek, lapisan E mampu membiaskan gelombang hingga frekuensi 20 MHz. Lapisan ini menebal pada siang hari dan akan menyusut (menipis) bahkan hilang pada malam hari. Sehingga pada malam hari sinyal gelombang radio frekuensi HF dengan kekuatan tertentu dapat melewati lapisan ini dan menuju lapisan di atasnya
  • 11. Lapisan F terdapat pada ketinggian sekitar 150 km – 400 km. Selama siang hari, lapisan F terpecah menjadi dua, yaitu lapisan F1 dan F2. Level ionisasi pada lapisan ini sedemikian tinggi dan berubah dengan cepat se iring dengan pergantian siang dan malam. Pada siang hari, bagian atmosfir yang paling dekat dengan matahari mengalami ionisasi yang paling hebat. Karena atmosfir di daerah ini sangat renggang, maka penggabungan kembali ion-ion menjadi molekul terjadi sangat lambat (setelah terbenam matahari). Karena itu, lapisan ini terionisasi relatif konstan setiap saat. Lapisan F bermanfaat sekali untuk transmisi jarak jauh pada frekuensi tinggi dan mampu membiaskan gelombang pada frekuensi hingga 30 MHz. Pada lapisan ini ionisasi sangat padat dan tebal dan sangat potensial untuk memantulkan gelombang radio frekuensi tinggi (HF) mulai 3 MHz – 30 MHz. Biasanya dimanfaatkan untuk komunikasi gelombang radio AM. Pemanfaatan lapisan F sebagai pemantul gelombang sangat tergantung oleh lapisan D. Karena lapisan D ada pada siang hari dan hilang pada malam hari, maka propagasi gelombang radio
  • 12. Frekuensi Kritis Jika frekuensi gekombang radio yang dipancarkan secara vertikal secara perlahan-lahan dipertinggi, maka akan dicapai titik dimana gelombang tidak akan bisa dibiaskan kembali ke bumi. Gelombang ini tentu akan ke atas menuju lapisan berikutnya, dimana proses pembiasan berlanjut. Bila frekuensinya cukup tinggi, gelombang tersebut akan dapat menembus semua lapisan ionosfer dan terus menuju ruang angkasa. Frekuensi tertinggi dimana gelombang masih bisa dipantulkan ke bumi bila ditransmisikan secara vertikal pada kondisi atmosfer yang ada disebut frekuensi kritis. Sudut Kritis Secara umum, gelombang dengan frekuensi lebih rendah akan mudah dibiaskan, sebaliknya gelombang dengan frekuensi lebih tinggi lebih sulit dibiaskan oleh ionosfer. Sudut terbesar dimana suatu gelombang dengan frekuensi yang masih bisa dikembalikan (dibiaskan ke bumi) disebut sudut kritis bagi frekuensi tersebut.
  • 13. Dengan propagasi gelombang angkasa/langit, sinyal dari antena bumi dipantulkan dari lapisan terionisasi pada atmosfer atas (ionosfer) kembali ke bumi. Walaupun sepertinya gelombang dipantulkan oleh ionosfer seolah-olah ionosfer adalah permukaan pemantul yang keras, efek ini sebenarnya disebabkan oleh refraksi. Sebuah sinyal gelombang langit dapat menjalar melalui beberapa lompatan, memantul bolak- balik antara ionosfer dan permukaan bumi. Dengan mode propagasi ini, sebuah sinyal dapat diterima ribuan kilometer dari pemancar. Propagasi gelombang angkasa/langit digunakan untuk radio amatir, radio CB, dan siaran internasional seperti BBC dan Voice of Amerika. Dengan propagasi gelombnag langit, sinyal dari antena bumi dipantulkan dari lapisan terionisasi pada atmosfer