Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Biografi Musa
1. NAMA : RIKY TRI HARTAGUNG
KELAS : XII IPA 1
Seorang laki-laki dari keluarga lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi, lalu ia
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu
cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. Karena perbudakan, ia tidak dapat
menyembunyikan anaknya lebih lama lagi karena aturan yaitu semua anak laki-laki harus
dibunuh, sebab itu diambilnya sebuah pet pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter,
diletakkannya bayi itu didalamnya dan ditaruhnya di tengah-tengah teberau di tepi sungai
nil.
Puteri Firaun sedang mandi di tepi sungai nil dan dilihatnya lah sebuah peti lalu disuruhnya
hambanya perempuan untuk mengambilnya. Ketika dilihatnya dalam pet pandan itu
seorang bayi dan tampaklah bayi itu menangis sehingga belas kasihanlah ia kepadanya.
Maka dibawanya lah bayi itu ke istana dan puteri firaun menyuruh kepada seorang ibu
untuk menyusuinya dan katanya “aku akan meberikan upah kepadamu”. Maka ibu itu
mengambil bayi itu lalu menyusuinya. Ketika anak itu telah besar dibawanya lah kepada
puteri firaun, dan mengangkatnya sebagai anak dan menamainya Musa sebab katanya:
karena aku telah menariknya dari air.
Pada waktu Musa telah dewasa, ia keluar untuk melihat kerja paksa saudaranya yang
dilakukan mesir lalu dilihatnya seorang mesir memukul orang ibrani, seorang dari saudara-saudaranya
itu. Ia menoleh sana sini dan ketika dilihatnyalah tidak ada orang, dibunuhnya
orang mesir itu dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Ketika firaun mendengar tentang perkara itu dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa tetapi
Musa melarikan diri dari hadapan firaun dan dia tiba di tanah midian lalu duduk di tepi
sebuah sumur. Dilihatnyalah imam di Midian mempunyai tujuh orang anak perempuan,
mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum
kambing domba ayahnya. Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir merela lalu
Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka. Lalu
diceritakannya perbuatan musa kepada Rehuel, ayah mereka. Berkatalah Rehual :
dimanakah ia? Mengapa kamu tinggalkan orang itu? panggillah dia makan. Lalu Musa
bersedia tinggal dirumah itu lalu diberikannya Rehuellah Zipora, anaknya kepada Musa.
Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab
katanya aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing.
Lama sesudah itu matilah raja mesir. Tetapi orang israel masih mengeluh karena
perbudakan dan mereka berseru-seru, sehingga teriaklah mereka minta tolong karena
perbudakan itu kepada Allah. Allah mendengar mereka mengerang, lalu ingatlah
perjanjiannya dengan Abraham, Ishak dan Yakub, maka Allah memperhatikan mereka.
Ketika Musa sedang mengembalakan kambing dombanya ke padang gurun sampailah ia ke
gunung Allah yakni gunung horeb, lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya
didalam nyala api dan keluar api semak duri. Lalu dia melihat dan tampaklah semak duri itu
menyalah tetapi tidak dimakan api. Berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu
kepadanya: “Musa, Musa!” Dan ia mejawab : ya Allah. Lalu Allah berfirman akulah Allah
2. ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Aku telah memperhatikan dengan
sungguh-sungguh kesengsaraan umatku di tanah mesir dan aku telah mendengar seruan
mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, aku mengetahui penderitaan
mereka. Sebab itu aku telah turun untuk melepaskan mereka keluar dari negeri yang baik
dan luas; kesuatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ketempat orang
kanaan, orang het, orang amori, orang feris, orang hewi dan orang yebus.
Jadi sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku
keluar dari mesir. Tetapi musa berkata kepada Allah, siapakah aku ini? maka aku akan
menghadap Firaun dan membawa orang israel keluar dari mesir? Lalu firmannya: “Bukankah
Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu bahwa aku yang mengutus engkau;
apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari mesir, maka kamu akan beribadah
kepada Allah di gunung ini. Tetapi aku tahu bahwa raja mesir tidak akan membiarkan kamu
pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Tetapi Aku mengacungkan tangan-Ku dan
memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan ditengah-tengahnya,
sesudah itu ia akan membiarkanmu pergi. Tetapi tiap-tiap perempuan harus
meminta dari tentangganya dan dari perempuan yang tinggal dirumahnya, barang-barang
perak dan emas yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan.
Demikianlah kamu akan merampas orang mesir itu.
Lalu sahut Musa: Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengar
perkataanku melainkan berkata Tuhan tidak menampakkan diri kepadamu. Tuhan berfirman
kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat". Allah pun berfirman:
"Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu
menjadi ular.Tetapi firman Tuhan kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah
ekornya", Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di
tangannya. Lagi firman Tuhan kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke dalam bajumu."
Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka
tangannya kena kusta, putih seperti salju. Sesudah itu firman-Nya: "Masukkanlah tanganmu
kembali ke dalam bajumu." Musa memasukkan tangannya kembali ke dalam bajunya dan
setelah ditariknya ke luar, maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh badannya."Jika
mereka tidak percaya kepadamu dan tidak percaya tanda mujizat yang pertama, maka
mereka akan percaya kepada tanda mujizat yang kedua.
Dan jika mereka tidak juga percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan tidak mendengarkan
perkataanmu, maka engkau harus mengambil air dari sungai Nil dan harus kaucurahkan di
tanah yang kering, lalu air yang kauambil itu akan menjadi darah di tanah yang kering itu."
Lalu kata Musa kepada Tuhan: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan
sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat
lidah." Tetapi Tuhan berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia,
siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah
Aku, yakni Tuhan? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar
engkau, apa yang harus kaukatakan." Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya
siapa saja yang patut Kau utus. " Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Musa dan Ia
berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai
bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia
akan bersukacita dalam hatinya. Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh
perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan
3. mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan. Ia harus berbicara bagimu kepada
bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan
menjadi seperti Allah baginya. Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai
untuk membuat tanda-tanda mujizat."
Lalu Musa kembali kepada mertuanya Yitro serta berkata kepadanya: "Izinkanlah kiranya
aku kembali kepada saudara-saudaraku, yang ada di Mesir, untuk melihat apakah mereka
masih hidup." Yitro berkata kepada Musa: "Pergilah dengan selamat." Adapun TUHAN sudah
berfirman kepada Musa di Midian: "Kembalilah ke Mesir, sebab semua orang yang ingin
mencabut nyawamu telah mati”. Kemudian Musa mengajak isteri dan anak-anaknya lelaki,
lalu menaikkan mereka ke atas keledai dan ia kembali ke tanah Mesir; dan tongkat Allah itu
dipegangnya di tangannya.
Berfirmanlah Tuhan kepada Harun: "Pergilah ke padang gurun menjumpai Musa." Ia pergi
dan bertemu dengan dia di gunung Allah, lalu menciumnya.Kemudian Musa
memberitahukan kepada Harun segala firman Tuhan yang disuruhkanNya kepadanya untuk
disampaikan segala tanda mujizat yang diperintahkanNya kepadanya untuk dibuat. Lalu
pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel. Harun
mengucapkan segala firman yang telah diucapkan Tuhan kepada Musa, serta membuat di
depan bangsa itu tanda-tanda mujizat itu. Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka
mendengar, bahwa Tuhan telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan
mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah. Kemudian Musa dan Harun pergi
menghadap Firaun. Mereka berkata kepadanya, Allah Israel berfirman, ”Biarkanlah umat-Ku
pergi untuk tiga hari, supaya mereka dapat beribadat kepada-Ku di padang gurun.”’ Tetapi
Firaun menjawab, Aku tidak kenal Allah dan aku tidak akan membiarkan orang Israel pergi.
Firaun marah, karena orang-orang Israel minta berhenti dari pekerjaan mereka untuk
menyembah Allah. Maka ia memaksa mereka bekerja lebih keras lagi. Orang-orang Israel
menyalahkan Musa karena perlakuan buruk yang mereka terima, dan Musa merasa sedih.
Tetapi Allah berkata kepadanya supaya jangan khawatir, Aku akan memaksa Firaun agar
membiarkan umat-Ku pergi
Musa dan Harun pergi untuk menghadap Firaun lagi. Kali ini mereka membuat sebuah
mujizat. Harun melemparkan tongkatnya, dan tongkat itu menjadi seekor ular yang besar.
Tetapi para ahli dari Firaun juga melemparkan tongkat-tongkat mereka, dan muncullah ular-ular.
Tetapi, lihat! Ular dari Harun memakan habis ular-ular dari para ahli. Firaun masih
tetap tidak ingin membiarkan orang-orang Israel pergi.
Maka tibalah waktunya bagi Allah untuk memberikan suatu pelajaran kepada Firaun. Ia
mendatangkan 10 tulah atau kesukaran besar atas Mesir.
Yang Pertama , Harun memukul Sungai Nil dengan tongkatnya. Setelah itu, air dalam sungai
berubah menjadi darah. Ikan-ikan mati, dan air sungai mulai berbau busuk.
Kemudian, Allah menyebabkan katak-katak keluar dari Sungai Nil. Mereka ada di mana-mana—
dalam kompor-kompor, panci-panci penggorengan, di tempat tidur—di mana-mana.
4. Pada waktu katak-katak itu mati orang-orang Mesir mengumpulkannya bertumpuk-tumpuk,
dan seluruh negeri berbau busuk.
Lalu Harun memukul tanah dengan tongkatnya, dan debu tanah berubah menjadi nyamuk-nyamuk.
Ini adalah serangga kecil yang dapat terbang dan menggigit. Nyamuk-nyamuk
adalah tulah ketiga atas negeri Mesir.
Sisa dari tulah-tulah menimpa hanya orang-orang Mesir, bukan orang-orang Israel. Yang
keempat adalah tulah dari lalat-lalat besar yang beterbangan ke dalam rumah-rumah dari
semua orang Mesir.
Tulah yang kelima adalah atas binatang-binatang. Banyak ternak dan domba dan kambing
dari orang-orang Mesir mati.
Kemudian, Musa dan Harun mengambil sedikit abu dan melemparkannya ke udara. Ini
menyebabkan luka-luka pada manusia dan binatang-binatang. Ini adalah tulah yang
keenam.
Sesudah itu Musa mengangkat tangannya ke langit, dan Allah mengirimkan hujan es. Ini
merupakan badai es yang paling buruk yang pernah dialami Mesir.
Tulah yang kedelapan adalah kawanan besar dari belalang. Tidak pernah sebelum waktu itu
atau sesudahnya terdapat begitu banyak belalang. Mereka memakan semuanya yang tidak
dihancurkan oleh hujan es.
Tulah yang kesembilan adalah kegelapan. Untuk tiga hari kegelapan yang pekat menutupi
negeri itu, tetapi di tempat orang-orang Israel ada terang.
Akhirnya, Allah memerintahkan umat-Nya untuk membubuhkan darah dari seekor anak
domba pada ambang pintu mereka. Kemudian malaikat Allah menjalani Mesir. Pada waktu
malaikat melihat darah itu, ia tidak membunuh seorang pun di dalam rumah itu. Tetapi di
semua rumah di mana tidak terdapat darah pada ambang pintunya, malaikat Allah
membunuh anak sulung baik dari manusia maupun dari binatang. Ini adalah tulah yang ke-
10.
Setelah tulah terakhir ini, Firaun menyuruh orang-orang Israel pergi. Umat Allah semua
telah siap untuk pergi, dan pada malam itu juga mereka berbaris keluar dari Mesir.
Firaun menyuruh orang-orang Israel meninggalkan Mesir setelah Allah menimpakan tulah
yang ke-10 atas orang-orang Mesir. Kira-kira 600.000 pria Israel yang berangkat, juga banyak
wanita dan anak-anak. Juga, jumlah yang besar dari orang-orang lain, yang menjadi percaya
kepada Allah, pergi bersama orang-orang Israel. Mereka semua membawa domba dan
kambing dan ternak mereka.
Sebelum mereka pergi, orang-orang Israel meminta baju-baju dan barang-barang yang
dibuat dari emas dan perak kepada orang-orang Mesir. Orang-orang Mesir sangat takut,
karena tulah yang terakhir atas mereka. Maka mereka memberikan kepada orang-orang
Israel apa saja yang mereka minta.
5. Setelah beberapa hari orang-orang Israel tiba di Laut Merah. Di sana mereka beristirahat.
Sementara itu, Firaun beserta orang-orangnya mulai menyesal karena mereka membiarkan
orang-orang Israel pergi. ’Kita membiarkan budak-budak kita pergi!’ kata mereka.
Maka Firaun merubah pikirannya sekali lagi. Dengan cepat ia menyuruh menyiapkan kereta
perangnya dan tentaranya. Kemudian ia mulai mengejar orang-orang Israel dengan 600
kereta perang yang terpilih, beserta kereta-kereta perang Mesir lainnya.
Ketika orang-orang Israel melihat Firaun dan tentaranya datang menyusul mereka, mereka
sangat takut. Tidak ada jalan untuk lari. Laut Merah ada di hadapan mereka, dan sekarang
orang-orang Mesir datang dari belakang mereka. Tetapi Allah menaruh awan di antara
umat-Nya dan orang-orang Mesir. Maka orang-orang Mesir tidak dapat melihat orang-orang
Israel untuk menyerang mereka.
Allah kemudian menyuruh Musa merentangkan tongkatnya di atas Laut Merah. Ketika itu,
Allah menyebabkan angin timur yang kencang bertiup. Air dari laut terbelah, dan air
tertahan pada kedua pihak.
Lalu orang-orang Israel mulai berbaris melewati tanah yang kering. Memakan waktu berjam-jam
bagi jutaan orang beserta semua binatang mereka untuk sampai dengan selamat
melewati laut sampai ke seberang. Akhirnya orang-orang Mesir dapat melihat lagi orang-orang
Israel. Budak-budak mereka sedang lari! Maka mereka menyusul masuk ke laut
mengejar orang-orang Israel.
Setelah itu, Allah menyebabkan roda-roda dari kereta-kereta perang mereka berjatuhan.
Orang-orang Mesir menjadi sangat takut dan mulai berteriak, “Allah berperang untuk orang-orang
Israel”.
Inilah waktunya ketika Allah menyuruh Musa merentangkan tongkatnya atas Laut Merah..
Dan ketika Musa melakukannya, tembok-tembok air kembali dan menutupi orang-orang
Mesir dan kereta-kereta perang mereka. Seluruh bala tentara menyusul orang-orang Israel
masuk ke dalam laut. Dan tak seorang pun dari orang-orang Mesir yang tinggal hidup
Betapa bahagianya seluruh umat Allah karena diselamatkan! Para pria menyanyikan sebuah
lagu terima kasih kepada Allah, sambil berkata, ’Allah telah mendapat kemenangan yang
gemilang. Ia telah melemparkan kuda-kuda dan penunggangnya ke laut.’ Kakak dari Musa
yaitu Miryam mengambil rebananya, dan semua wanita mengikuti dia dengan rebana
mereka. Dan seraya mereka menari dengan gembira, mereka menyanyikan lagu yang sama
seperti yang dinyanyikan oleh para pria, ’Allah telah mendapat kemenangan yang gemilang.
Ia telah melemparkan kuda-kuda dan penunggangnya ke laut.
Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap bangsa israel di padang gurun Sin, pada
hari yang kelima belas bulan yang kedua. Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap
jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Kata mereka, "Lebih baik sekiranya kami sudah mati
dibunuh TUHAN di Mesir. Di sana sekurang-kurangnya kami dapat duduk makan daging dan
roti sampai kenyang. Tetapi kamu membawa kami ke sini supaya kami semua mati
kelaparan." Kata TUHAN kepada Musa, "Sekarang akan Kuturunkan makanan yang
6. berlimpah-limpah seperti hujan untuk kamu semua. Tiap hari kamu harus mengumpulkan
makanan itu secukupnya untuk satu hari. Dengan cara itu Aku mau menguji umat-Ku supaya
Aku tahu apakah mereka taat kepada perintah-perintah-Ku atau tidak.
Pada hari yang keenam mereka harus mengumpulkan makanan itu dua kali lipat
banyaknya.". Besok pagi kamu akan melihat cahaya kehadiran TUHAN. TUHAN mendengar
kamu marah-marah kepada-Nya; ya, kepada TUHAN, sebab kami ini hanya melakukan apa
yang diperintahkan-Nya. TUHAN akan memberi kamu daging di waktu sore, dan roti di
waktu pagi sampai kamu kenyang, karena TUHAN sudah mendengar kamu marah-marah
kepada-Nya. Sesungguhnya, kalau kamu marah-marah kepada kami, kamu marah-marah
kepada TUHAN." Aku telah mendengar kemarahan orang Israel. Katakanlah kepada mereka
bahwa pada waktu sore mereka dapat makan daging, dan pada waktu pagi mereka dapat
makan roti sampai kenyang. Maka mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka."
Aku telah mendengar marahan orang Israel. Katakanlah kepada mereka bahwa pada waktu
sore mereka dapat makan daging, dan pada waktu pagi mereka dapat makan roti sampai
kenyang. Maka mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka." Ketika embun itu
menguap, tampaklah di atas padang gurun sesuatu yang tipis seperti sisik dan halus seperti
embun yang beku. TUHAN memerintahkan supaya masing-masing mengumpulkan sebanyak
yang diperlukannya, yaitu dua liter untuk setiap anggota keluarga.
Musa berkata kepada mereka, "Siapa pun tak boleh menyimpan makanan itu barang sedikit
untuk besok." Tetapi beberapa orang di antara mereka tidak mempedulikan perkataan
Musa. Mereka simpan juga sebagian dari makanan itu. Besoknya ternyata makanan itu
berulat dan berbau busuk; maka Musa menjadi marah kepada mereka. Setiap pagi mereka
mengumpulkan makanan itu sebanyak yang mereka perlukan, dan kalau hari mulai panas,
makanan yang tertinggal di tanah itu meleleh. Pada hari yang keenam mereka
mengumpulkan makanan itu dua kali lipat banyaknya, yaitu empat liter untuk seorang.
Semua pemimpin mereka datang dan memberitahukan hal itu kepada Musa. Jadi makanan
yang kelebihan itu mereka simpan untuk besoknya seperti yang diperintahkan Musa;
makanan itu tidak menjadi basi dan tidak berulat. Musa berkata, "Inilah makananmu untuk
hari ini, sebab hari ini adalah hari Sabat, hari istirahat untuk menghormati TUHAN, dan
kamu tak akan menemukan makanan itu sedikit pun di luar perkemahan. Makanan itu
disebut manna oleh orang Israel. Rupanya seperti biji kecil-kecil berwarna putih dan rasanya
seperti kue yang dibuat pakai madu. Musa berkata, "TUHAN menyuruh kita mengambil
kurang lebih dua liter manna untuk disimpan bagi keturunan kita, supaya mereka dapat
melihat makanan yang diberikan TUHAN kepada kita di padang gurun, sewaktu kita dibawa-
Nya keluar dari Mesir." Manna itu menjadi makanan orang Israel selama empat puluh tahun
berikutnya, sampai mereka tiba di Kanaan, tempat mereka menetap.
Kemudian Allah memberikan kesepuluhan firman kepada orang israel.
Kesepuluh Firman itu yaitu:
1. Akulah Tuhan Allah mu , jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di
atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah
bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku,
TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa
kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari
7. orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada
beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada
perintah-perintah-Ku.
3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan
memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan
bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari
Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau
anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau
hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati
hari Sabat dan menguduskannya.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau
hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya,
atau apapun yang dipunyai sesamamu.
Pada waktu Musa sedang berada di atas gunung Sinai untuk menerima hukum-hukum
Taurat, Harun dan Hur berada di kaki gunung bersama bangsa Israel. Karena Musa lama
tidak kembali, bangsa itu mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk
kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin
kami keluar dari tanah Mesir-kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia." Maka dari
bahan emas yang diterimanya dari orang-orang itu, Harun membentuk dengan pahat, anak
lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!" Harun membuat mezbah untuk anak lembu
emas itu dan bangsa Israel mulai menyembah patung itu. Tuhan menyuruh Musa segera
turun gunung untuk menegur bangsa itu. Musa menegur Harun atas perbuatannya, tetapi
jawab Harun: "Janganlah bangkit amarah tuanku; engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini
jahat semata-mata. Mereka berkata kepadaku: Buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan
di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--
kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia. Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa
yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan
aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini." Harun tidak dihukum,
meskipun bangsa Israel mengalami hukuman, karena mereka telah menyuruh membuat
anak lembu buatan Harun itu.
Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa
besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya
Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari
dalam kitab yang telah Kautulis." Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang
8. berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku. Tetapi
pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan
berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan
membalaskan dosa mereka kepada mereka."
Kemudian Musa mengajarkan isi Taurat kepada bangsa israel. Musa meninggal dunia di
padang Tih pada usia yang ke 120 tahun.
Nilai-nilai yang dapat diteladani :
Takut akan Tuhan : Musa selama hidupnya selalu takut akan Tuhan dan selalu
mengikuti apa yang Tuhan suruh seperti membawa bangsa israel keluar dari tanah
Mesir
Tidak Khawatir : Musa tidak pernah khawatir akan apa yang terjadi pada dirinya pada
saat menuntun bangsa israel munuju tanah kanaan seperti pada saat didepannya
terdapat laut merah dan Musa tidak pernah khawatir akan hal itu sebab ia tahu
bahwa Allah akan membukakan jalan baginya
Setia : Musa setia terhadap perintah-perintah yang Allah suruh kepada-Nya yaitu
menuntun bangsa israel ke tanah kanaan
Rela berkorban : Musa berani menghadap firaun hanya untuk membebaskan bangsa
israel dari tanah perbudakan
Mengasihi : Musa tetap mengasihi bangsa israel walaupun bangsa israel telah
merendahkannya