Diese Präsentation wurde erfolgreich gemeldet.
Die SlideShare-Präsentation wird heruntergeladen. ×

Standar Internal Audit

Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige

Hier ansehen

1 von 42 Anzeige

Weitere Verwandte Inhalte

Ähnlich wie Standar Internal Audit (20)

Aktuellste (20)

Anzeige

Standar Internal Audit

  1. 1. Internal Audit Core of Competencies Senin, 14 November 2022 Ditujukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kompetensi dasar Internal Auditor
  2. 2. Agenda 03 Standar Internal Auditor Rumah Zakat 01 Sistem Pengendalian Internal 02 Standar Internasional Internal Auditor  Definisi SPI  Unsur SPI  Penguatan Efektivitas Penyelenggaraan SPI 2
  3. 3. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL 3
  4. 4. Definisi SPI Mulyadi, 2016 Struktur organisasi, metode yang dikoordinasikan untuk menjaga asset perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, medorong efisiensi dan efektifitas serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Commitee of Sponsoring Oganizations of the Treadway Commision (COSO) Proses yang harus dilakukan ke dalam aktivitas- aktivitas entitas yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan semua insan entitas, dirancang untuk memberikan tingkat keyakinan yang wajar untuk mencapai tujuan entitas: 1. Aktivitas operasi berjalan dengan efektivitas dan efisiensi, 2. Pelaporan keuangan di sajikan secara wajar 3. ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku 4. Mengamankan asset terhadap pencatatan, penggunaan, atau penghentian pengakuan yang tidak diotorisasi. Internal Audit 4
  5. 5. Sistem Pengendalian Internal Secara umum adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan, yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui: 1. Kegiatan yang efektif dan efisien 2. Keandalan pelaporan keuangan 3. Pengamanan aset negara 4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan 5
  6. 6. Unsur & Sub-Unsur SPI Internal Audit SPI Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Informasi & Komunikasi Pemantauan Penegakan Integritas dan Etika Komitmen terhadap Kompetensi Kepemimpinan yang Kondusif Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM Peran APIP yang Efektif Hubungan Kerja yang Baik Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi Pengendalian Fisik atas Aset Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Pemisahan Fungsi Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu Pembatasan Akses atas Sumber Daya Akuntabilitas terhadap Sumber Daya Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern Sarana Komunikasi Sistem Informasi Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah Tindak Lanjut Identifikasi Risiko Analisis Risiko 6
  7. 7. Lingkungan Pengendalian • Kondisi dalam Instansi pemerintah/ organisasi/perusahaan yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern • Atmosfir yang kondusif untuk mendorong terimplementasinya SPI yg efektif • Lingkungan pengendalian mencakup tentang organisasi • Membutuhkan budaya untuk menekankan integritas dan komitmen pada nilai-nilai etis serta kompetensinya 7
  8. 8. Kode Etik, Prosedur, dll Implementasi Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian yang baik akan menjamin bahwa personel entitas memiliki tingkat integritas, nilai etika, dan kompetensi yang diharapkan 8
  9. 9. Kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Definisi Risiko 9
  10. 10. Unsur Risiko Merupakan Suatu Kejadian Terjadinya masih berupa kemungkinan Menimbulkan kerugian jika benar terjadi 10
  11. 11. MANFAAT PENILAIAN RISIKO Membantu pencapaian tujuan Instansi Kesinambungan pelayanan kpd stakeholders Efisiensi dan efektivitas pelayanan Dasar penyusunan rencana strategis Menghindari pemborosan MANFAAT PENILAIAN RISIKO 11
  12. 12. TAHAPAN PENILAIAN RISIKO PENETAPAN TUJUAN • Tujuan Instansi • Tujuan tingkat kegiatan IDENTIFIKASI RISIKO Daftar Risiko (yang mempengaruhi pencapaian tujuan) ANALISIS RISIKO Menghitung probabilitas/ dampak risiko 12
  13. 13. 13 • Risiko retrospektif (retrospective risks) Identifikasi risiko melalui sesuatu yang sebelumnya telah terjadi. Sumber informasi al.: laporan audit, hasil evaluasi, keluhan pelanggan, insiden atau kecelakaan. • Risiko prospektif (prospective risks) Lebih sulit untuk diidentifikasi. Sesuatu yang belum terjadi, tetapi mungkin terjadi beberapa waktu yang akan datang. Metode al. : brainstorming, analisis SWOT CARA IDENTIFIKASI RISIKO
  14. 14. Catatan Penting “Ketidakmampuan pimpinan dalam mengidentifikasi risiko menyebabkan organisasi memiliki potensi kegagalan di dalam pencapaian tujuannya.” 11/30/2022 PRESENTATION TITLE 14
  15. 15. Kegiatan Pengendalian Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif 15
  16. 16. 16 Identifikasi Analisis Respon/ Kelola 11 Sub Unsur Kegiatan Pengendalian Risiko Hubungan Kegiatan Pengendalian dengan Penilaian Risiko
  17. 17. Diutamakan pada kegiatan pokok Harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko Disesuaikan dengan sifat khusus instansi Kebijakan & Prosedur ditetapkan secara tertulis Dilaksanakan sesuai yg ditetapkan Dievaluasi secara teratur Diutamakan pada kegiatan pokok 17
  18. 18. INFORMASI DAN KOMUNIKASI Adalah proses pengumpulan dan pertukaran informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola dan mengendalikan kegiatan instansi / perusahaan / organisasi. Kualitas dari Informasi sangat mempengaruhi kemampuan pimpinan untuk membuat keputusan yang tepat dalam mengendalikan kegiatan instansi Mencakup : 1. Pengumpulan 2. Penyajian informasi Kepada pegawai agar mereka dapat melakukan tanggung jawabnya (Pemahaman akan peran dan tanggung jawab) 18
  19. 19. 19 Informasi yang baik: 1. Sesuai kebutuhan 2 . Tepat waktu 3. Muktahir 4. Akurat 5. Dapat diakses I nformasidisampaikan kepada :  Pimpinan  semua tingkatan dan pihak yang berhak dengan rincian yang memadai, bentuk dan waktu yang tepat sehingga memungkinkan mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengendalian intern dan operasionnal secara efisien dan efektif
  20. 20. IMPLEMENTASI UNSUR INFORMASI DAN KOMUNIKASI DISAMPAIKAN INFORMASI PIMPINAN • Internal • Eksternal Pencapaian Kinerja dalam mencapai tujuan Dapat melaksanakan tugas & tanggungjawab secara efisien & efektif INFORMASI • Diperoleh • Diidentifikasi DIDISTRIBUSIKAN • Rincian memadai • Bentuk yang tepat • Waktu yang tepat PIHAK YANG BERKEPENT INGAN DIDISTRIBUSIKAN 20
  21. 21. 21 Suatu proses menilai kualitas kinerja pengendalian intern dalam suatu periode tertentu. Memastikan SPI pada suatu instansi telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan telah dilaksanakan
  22. 22. BERGANTUNG PADA KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB : • Pelaksana (Staf) : Memantau kegiatan2 yang dilaksanakannya sendiri • Supervisor : Tugas, fungsi dan pelaksanaan staff dibawahnya • Manajemen Menengah: Unit yang dipimpinnya • Manajeman Puncak : Pencapaian tujuan organisasi 22
  23. 23. STANDAR INTERNASIONAL INTERNAL AUDITOR 23
  24. 24. Institute of Internal Audit (IIA) membuat Standar Internasional Praktik Profesional (International Professional Practices Framework) yang menjadi acuan praktek audit internal diberbagai organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun nirlaba, termasuk sektor publik. Standar tersebut menjadi sebuah hal yang sangat esensial dalam pemenuhan tanggung jawab dan aktivitas audit internal. 24
  25. 25. Tujuan Standarisasi 01 Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar praktik internal audit 02 03 03 Menyediakan rerangka acuan (framework) untuk melaksanakan dan mengembangkan secara luas nilai tambah aktivitas internal audit. Menyediakan acuan untuk evaluasi kinerja internal audit. Memayungi pengembangan kualitas proses dan kegiatan operasional organisasi. 25
  26. 26. Mandatory Guidance dan Recommended Guidance Terdapat dua komponen panduan utama dalam standar IIA mengenai IPPF adalah: 26
  27. 27. Mandatory Guidance Empat Aspek Komponen Kode Etik Prinsip-prinsip dan harapan yang memandu perilaku individu dan organisasi dalam melaksanakan kegiatan audit internal Standar internasional untuk praktik profesional audit internal Pedoman bagi auditor internal untuk melaksanakan peran dan tanggungjawabnya secara efektif. Definisi Audit Internal Dalam definisi terdapat pernyataan tujuan pokok, sifat dan ruang lingkup audit internal yang harus dicermati dan menjadi dasar praktik Prinsip Pokok Pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh auditor sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak 27
  28. 28. Recommended Guidance Merupakan panduan tambahan yang disarankan kepada internal auditor dalam menjalankan profesinya. Panduan tambahan ini terdiri atas dua aspek, yaitu implementation guidance dan supplementation guidance 28
  29. 29. Definisi Audit Internal (Institute of Internal Auditors, 2017) 29 Kegiatan atau layanan konsultasi dan asurans yang dilakukan secara independen dan objektif dengan tujuan untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi sebuah perusahaan. Audit internal membantu untuk mencapai tujuannya dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata Kelola internal
  30. 30. Komponen Kode Etik IIA Prinsip - Prinsip Insan IIA Indonesia diharapkan untuk menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip Aturan Perilaku Sarana untuk menerjemahkan Prinsip-prinsip ke dalam penerapan praktis dan dimaksudkan untuk memandu perilaku Insan IIA yang etis. 30
  31. 31. Kode Etik Integritas Insan IIA Indonesia membentuk kepercayaan dan oleh karenanya menjadi dasar untuk menyandarkan terhadap pertimbangannya Integritas iInsan IIA Indonesia melakukan penilaian yang seimbang atas segala hal yang relevan dan tidak terpengaruh secara tidak semestinya oleh kepentingan pribadi atau oleh pihak lain dalam memberikan pertimbangan Objektivitas Insan IIA Indonesia menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkap informasi tanpa kewenangan yang sah, kecuali diharuskan oleh hukum Kerahasiaan Insan IIA Indonesia menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam melakukan tugasnya Kompetensi OBJEKTIVITAS INTEGRITAS KERAHASIAAN KOMPETENSI 31
  32. 32. 1. Memperlihatkan integritas. 2. Memperlihatkan kompetensi dan kecermatan profesional. 3. Objektif dan terbebas dari pengaruh yang tidak semestinya (independen). 4. Selaras dengan strategi, tujuan dan risiko organisasi. 5. Diposisikan secara layak dan didukung dengan sumber daya yang memadai. 6. Menunjukkan kualitas dan perbaikan berkelanjutan. 7. Berkomunikasi secara efektif. 8. Memberikan jaminan (assurance) berbasis risiko. 9. Berwawasan, proaktif dan fokus pada masa depan. 10. Mendorong perbaikan organisasi. 32 Prinsip – prinsip pokok dalam praktek profesional audit internal
  33. 33. Standar Kinerja Audit Internal Membantu manajemen dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan area atau proses yang memerlukan perhatian dan fokus audit. Memperoleh pemahaman tentang proses dan prosedur yang berjalan dalam perusahaan. Mengidentifikasi kesenjangan, atau sumber titik masalah, di mana prosedur dan kontrol tidak dilakukan dengan benar. Memverifikasi apakah kontrol internal berfungsi seperti yang sudah dirancang. Memberikan pengamatan dan merekomendasikan langkah-langkah untuk meningkatkan proses dan kontrol internal. Penilaian Risiko Panduan Proses dan Dokumentasi Penilaian Kontrol Pengujian Kontrol Pelaporan 33
  34. 34. Standar Kinerja Tindak Lanjut 1. Aktivitas dari audit internal harus melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan proses governance, manajemen risiko dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan terarah 2. Auditor internal harus menyusun dan mendokumentasikan rencana untuk setiap penugasan yang meliputi tujuan, ruang lingkup, waktu dan alokasi sumber daya 3. Auditor internal harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan. 34
  35. 35. Standar Kinerja Tindak Lanjut (2) 4. Setelah melakukan semua aktivitasnya auditor internal harus mengkomunikasikan hasil dari tugasnya kepada manajemen. 5. Selanjutnya bagian Kepala auditor internal harus menetapkan dan memelihara sistem guna untuk memantau disposisi atas hasil penugasan yang telah dikomunikasikan kepada manajemen. 6. Kepala bagian auditor internal harus mengkomunikasi penerimaan risiko oleh manajemen terkait temuan dan rekomendasi hasil audit dengan manajemen senior dan dewan komisaris/komite audit. 35
  36. 36. KEBIJAKAN INTERNAL AUDIT PADA RUMAH ZAKAT Kode Etik dan Standar 36
  37. 37. KODE ETIK INTERNAL AUDIT Panduan bagi amil yang diamanatkan sebagai internal auditor tentang cara bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai luhur dan budaya kerja lembaga selama menjalankan fungsi kerjanya untuk mencapai tata kelola lembaga yang baik (Good Corporate Governance) yang ditandai dengan penegakan seluruh kebijakan dan prosedur lembaga. 37
  38. 38. KODE ETIK INTERNAL AUDITOR BAGI AMIL DI RUMAH ZAKAT Sesama Internal Auditor Pihak Auditee Informasi dan Data Wajib menggalang kerja sama yang sehat Harus senantiasa menjaga penampilannya sesuai dengan tugas Mendokumentasikan dalam dokumen audit Wajib untuk saling mengingatkan dan mengoreksi perilaku Harus menjalin interaksi yang sehat Tidak melakukan penambahan atau pengurangan yang disampaikan oleh pihak Auditee Wahib saling memiliki rasa kebersamaan dan kekeluargaan Harus mampu menciptakan iklim kerja yang sehat Menjaga kerahasiaan dari pihak yang tidak berkepentingan Wajib menggalang kerjasama yang sehat Tidak diperkenankan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, melanggar hukum yang dapat Melampirkan dokumen terkait dalam laporan hasil audit yang disampaikan kepada pihak berwenang sesuai kebutuhan 9 38
  39. 39. STANDAR INTERNAL AUDITOR BAGI AMIL DI RUMAH ZAKAT Umum Pelaksanaan Harus dilaksanakan oleh auditor yang memiliki keahlian yang cukup (kompeten), bertanggung jawab, dan profesional Setiap kegiatan audit harus didasarkan pada rencana audit yang bertujuan untuk memahami semua lingkup kegiatan (struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab, kebijakan internal, risiko, dan pengendaliannya) Auditor harus senantiasa mempertahankan kebebasan sikap mental dan bertindak objektif Dalam pelaksanaan di lapangan, Team Lead melakukan supervisi terhadap semua kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor Auditor melakukan evaluasi kesesuaian antara objek yang diperiksa telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku (Compliance audit) Auditor harus cermat atas kemungkinan penyimpangan dan meyakinkan telah diterapkannya system fungsi control (dual control) 9 39
  40. 40. STANDAR INTERNAL AUDITOR BAGI AMIL DI RUMAH ZAKAT (2) Pelaporan Pemantauan Tindak Lanjut Dibuat secara tertulis, singkat dan mudah dipahami. Dibuat secara konstruktif dan sistematis Merupakan indikator efektivitas berjalannya fungsi internal audit Laporan hasil audit harus objektif, memuat ruang lingkup dan tujuan, minimal terdiri dari 3 bagian (Materi dan tujuan pemeriksaan, temuan, dan rekomendasi) Memantau tindak lanjut perbaikan atas temuan-temuan audit yang dilaporkan untuk memastikan bahwa Tindakan yang tepat telah diambil dan dilaksanakan Laporan harus menyatakan kesimpulan mengenai kondisi objek audit, kesesuaiannya serta rekomendasi perbaikan yang diajukan Berwenang memberikan rekomendasi kepada Chief Executive Officer untuk memberi sanksi atas suatu bagian apabila tidak melaksanakan kegiatan tindak lanjut Laporan bersifat rahasia, memuat hasil tindak lanjut sebelumnya yang belum ditindaklanjuti 9 40
  41. 41. STANDAR INTERNAL AUDITOR BAGI AMIL DI RUMAH ZAKAT (3) Dokumentasi dan Administrasi Semua bukti hasil audit harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah untuk ditelusuri, disimpan di tempat yang aman, tertib, dan terkendali (dalam pengawasan internal audit). Hanya bisa diakses oleh yang berkepentingan 9 41
  42. 42. THANK YOU 42

×