Dokumen tersebut membahas tentang Bulan dan Bintang. Pertama, memberikan informasi dasar tentang Bulan seperti jaraknya dari Bumi, diameter, periode orbit, teori terbentuknya, dan fenomena gerhana. Kedua, menjelaskan tentang Bintang sebagai benda langit yang memancarkan cahaya, proses pembentukannya, klasifikasi menurut suhu dan warna, serta akhir hidupnya yang dapat berubah menjadi Nova atau Lubang
3. Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit
alami Bumi, dan merupakan satelit
alami terbesar ke-5 di Tata Surya.
Bulan tidak mempunyai sumber
cahaya sendiri dan cahaya Bulan
sebenarnya berasal dari pantulan
cahaya Matahari.
4. Jarak
: 384.403 km (dari
pusat Bulan ke
pusat Bumi)
Diameter
: 3.474 km
Periode Orbit : 27,3 hari (Bulan
mengedari Bumi)
Massa Jenis : 3,4 g/cm³
7. Gerhana
Bulan
merupakan
fenomena yang terjadi dimana bumi
berada di antara matahari dan bulan
pada satu garis lurus yang sama,
sehingga sinar matahari tidak dapat
mencapai bulan karena terhalangi
oleh bumi.
9. Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah
didatangi dan didarati manusia
Bulan semakin menjauh dari bumi dengan
kecepatan sekitar 3,8cm/tahun
Bulan memiliki kawah-kawah besar yang berumur
jutaan tahun dan kawah yang terbesar adalah Clavius
dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6
kilometer
11. So,
Menurut
Ahli,
merupakan :
L a n j u
t a n
Para
bintang
“S e m u a
b e n d a
ma s i f
(b e r m a s s a
a n t a r a
0,08
h i n g g a
200
ma s s a
ma t a h a r i )
y a n g
s e d a n g
d a n
p e r n a h
12. Bintang terbentuk di dalam kabut besar dan
debu. Beberapa dari kabut molekul raksasa, berisi
cukup materi untuk membuat ratusan ribu bintang.
Jika bagian kabut itu cukup padat dan dingin, gaya
gravitasi akan menjatuhkannya. Saat segumpalan
debu menghilang, maka akan memanas. Apabila
panasnya cukup, reaksi nuklir akan terjadi. Reaksi ini
mengubah hidrogen menjadi helium dan mengubah
masa menjadi energi. Saat reaksi ini dimulai, bintang
baru terbentuk penuh
13. Berdasarkan spektrumnya, bintang dibagi ke
dalam 7 kelas utama yang dinyatakan dengan huruf
O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan urutan
suhu, warna dan komposisi-kimianya. Klasifikasi ini
dikembangkan oleh Observatorium Universitas
Harvard dan Annie Jump Cannon pada tahun 1920-an
dan dikenal sebagai sistem klasifikasi Harvard. Untuk
mengingat urutan penggolongan ini biasanya
digunakan kalimat "Oh Be A Fine Girl Kiss Me".
14. Berikut ini tabel pengklasifikasian bintang
menurut Klasifikasi Hardvard :
15. Bintang kelas O adalah bintang yang paling
panas, temperatur permukaannya lebih dari
25.000 Kelvin. Bintang deret utama kelas O
merupakan bintang yang nampak paling biru
Example: Zeta Puppis
Spektrum dari bintang kelas O
16. Bintang kelas B adalah bintang yang cukup
panas dengan temperatur permukaan antara
11.000 hingga 25.000 Kelvin dan berwarna
putih-biru.
Example : : Rigel, Spica
Spektrum dari bintang kelas B
17. Bintang kelas A memiliki temperatur
permukaan antara 7.500 hingga 11.000 Kelvin
dan berwarna putih.
Example : Vega, Sirius
18. Bintang kelas F memiliki temperatur
permukaan 6000 hingga 7500 Kelvin,
berwarna putih-kuning.
Example : Canopus, Procyon
Spektrum dari bintang kelas F
19. Bintang kelas G memiliki temperatur
permukaan antara 5000 hingga 6000 Kelvin
dan berwarna kuning.
Example : Matahari, Capella, Alpha
Centauri A
Spektrum dari bintang kelas G
20. Bintang kelas K berwarna jingga memiliki
temperatur sedikit lebih dingin daripada
bintang sekelas Matahari, yaitu antara 3500
hingga 5000 Kelvin
Example : Alpha Centauri B, Arcturus,
Aldebaran
Spektrum dari bintang kelas K
21. Bintang kelas M adalah bintang dengan
populasi paling banyak. Bintang ini berwarna
merah dengan temperatur permukaan lebih
rendah daripada 3500 Kelvin.
Example : Proxima Centauri, Antares,
Betelgeuse
Spektrum dari bintang kelas M
22. Akhir Sebuah Bintang
Ketika hidrogen di teras bintang habis, teras
bintang mengecil dan membebaskan banyak panas
dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar
bintang yang masih banyak hidrogen mengembang
dan bertukar warna merah dan disebut bintang
raksasa merah. Ketika ukurannya lebih besar dari
matahari, bintang tersebut akan membentuk
superraksasa merah yang kemudian membentuk
Nova atau Supernova dan terakhir akan membentuk
bintang neutron atau Lubang Hitam
23. Lubang Hitam adalah daerah di angkasa
yang gravitasinya sangat kuat sehingga tak ada
satu pun, bahkan cahaya, dapat melepaskan
diri.
24. Antara ditahun 1911 dan 1949, 400.000 bintang
telah didaftarkan ke dalam katalog Henry Draper.
Astronom memperkirakan terdapat 70 sekstiliun
(7×1022) bintang di seluruh alam semesta yang
teramati. Ini berarti 70 000 000 000 000 000 000 000
bintang, atau 230 miliar kali banyaknya bintang di
galaksi Bimasakti yang berjumlah sekitar 300 miliar.
Bintang terdekat dengan Matahari adalah Proxima
Centauri, berjarak 4.2 tahun cahaya, atau 39.9 triliun
(1012) kilometer!