SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Melawan Hasutan
Kebencian
Apa Itu Hasutan Kebencian ?
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia. Buku Saku Penanganan Ujaran
Kebencian (Hate Speech). Hlm. 9. Mendefinisikan
“segala bentuk komunikasi” sehingga hasutan
kebencian tidak hanya disampaikan melalui ujaran
lisan tapi juga melalui tulisan, gambar, video dan
sebagainya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
yang mengartikan hasutan kebencian dengan lebih
luas, yang dirangkum dalam unsur-unsur berikut
 Segala bentuk komunikasi, baik langsung maupun
tidak langsung;
 Didasarkan pada kebencian atas dasar suku,
agama, kepercayaan, ras, warna kulit, etnis, dan
identitas lainnya;
 Ditujukan sebagai hasutan terhadap individu atau
kelompok agar terjadi diskriminasi, kekerasan,
penghilangan nyawa dan konflik sosial;
 Dilakukan melalui berbagai sarana.
Mengapa Hasutan Kebencian Perlu Dilawan
Hasutan kebencian berbahaya karena:
 Merendahkan martabat manusia, hasutan itu bahkan seringkali menyasar
manusia yang sudah rentan dan terpinggirkan;
 Menyuburkan prasangka dan diskriminasi, hasutan kebencian bisa
mengakibatkan pengucilan dan diskriminasi;
 Dapat memicu kekerasan/kejahatan kebencian, kerugian material dan
korban kekerasan berbasis identitas seringkali lebih besar daripada
kekerasan lainnya;
 Dapat memicu konflik, hasutan bisa meluas menjadi konflik antar
kelompok dan paling buruk dapat menyebabkan pemusnahan kelompok
(genosida);
 Bertentangan dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, karena
hasutan menyalahi persatuan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Beberapa Ketentuan Hukum Mengenai Hasutan
Kebencian
 Pasal 20 ayat (2) Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (Sipol) yang sudah diratifikasi
melalui UU Nomor 12/2005 menyatakan bahwa “segala tindakan yang menganjurkan
kebencian atas dasar kebangsaan, ras atau agama yang merupakan hasutan untuk
melakukan diskriminasi, permusuhan atau kekerasan harus dilarang oleh hukum.”
 • Pasal 4 B Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Ras dan Etnis yang sudah diratifikasi melalui UU Nomor 4/2008
menyatakan bahwa semua propaganda yang mengobarkan dan menggalakkan
diskriminasi rasial adalah ilegal.
 • Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) menyatakan “Barangsiapa di
depan umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap
suatu atau lebih golongan rakyat Indonesia dihukum dengan hukuman penjara…” dan
“yang dimaksud dengan golongan adalah tiap-tiap bagian dan rakyat Indonesia yang
berbeda satu dengan yang lainnya karena ras, negara asal, agama.”
 • Pasal 28 ayat (2) UU Informasi dan Transaksi Elektronik menyatakan bahwa “Setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antara golongan” dapat dipidana.
Ujaran Kebencian dan Pelintiran
Kebencian
 “pelintiran kebencian” (hate spin), yakni usaha-usaha
sengaja oleh para pengobar kekencian untuk mengada-
adakan atau merekayasa kebencian (yang sebenarnya
tidak ada).
 pelintiran kebencian menggunakan “teknik dengan dua
sisi yang menyatukan ujaran kebencian (hasutan
menggunakan fitnah) dengan ketersinggungan yang
dibuat-buat (pertunjukan kemarahan atas dasar
kebenaran)”.
 Tiga negara demokrasi besar di dunia, yaitu Amerika,
India, dan Indonesia di mana praktik yang merancang
penyinggungan dan ketersinggungan sebagai instrumen
dalam politik identitas, mengeksploitasi ruang demokrasi
dan kebebasan berpendapat untuk melecehkan nilai-nilai
yang mereka eksploitasi tersebut.
 Pelintiran kebencian menjadi strategi politik yang
menggunakan rekayasa ketersinggungan atas nama
agama (atau identitas lain), dengan cara
mengeksploitasi identitas kelompok, untuk
memobilisasi massa pendukung dan menekan
penentang.
 Ujaran kebencian, hasutan, dan kekerasan
seringkali dirancang oleh para elit untuk
mengintimidasi para pemilih dan lawan politik.
 Ujaran kebencian dapat digunakan sebagai alat
penindasan terhadap perempuan dan kelompok-
kelompok marginal lainnya, melecehkan proses
demokrasi yang bebas, adil, dan inklusif.
Strategi yang Bisa Dilakukan
Organisasi Masyarakat Sipil
 Lawan ujaran kebencian dengan ujaran anti
kebencian, naratif alternatif, serta pesan pro
persatuan perdamaian di ranah online
 Pantau, Kumpulkan, dan Laporkan data
 Mobilisasi aktor-aktor influensial dan jaringan
 Meningkatkan peran media independen dan
mendukung keberagaman
 Tingkatkan kesadaran pemilih dengan sosialisasi
manfaat dan keuntungan toleransi dan kohesi sosial.
Narasi,
Kontra Narasi dan
Narasi Alternatif
Memahami Narasi
 Narasi atau cerita berperan penting dalam tindakan kita.
Dia mempengaruhi bagaimana kita berpikir dan
seringkali menjadi acuan keputusan dan perilaku kita.
Narasi mengandung potongan-potongan informasi yang
menawarkan interpretasi akan kehidupan dan bermakna
bagi audiensnya.
 Melawan narasi hasutan kebencian bukanlah hal yang
mudah. Narasi seringkali tetap bertahan di masyarakat
meskipun tidak didukung dengan data atau fakta.
Stereotipe negatif, prasangka, persepsi, dan nilai di
masyarakat lebih berperan dalam mempertahankan
narasi kebencian.
Ada tiga dimensi kunci dalam menyusun
narasi sosial-politik:
 Dimensi emosional yang menghubungkan audiens dengan
cerita atau narasinya. Ketakutan, harapan, dan amarah
seringkali menjadi emosi-emosi yang dijual dalam narasi ini.
Misalnya: kami dizholimi
 Dimensi spasial yang menempatkan audiens dalam konteks
yang lebih umum masyarakat. Misalnya: hal ini terjadi di
negara kita sekarang! (kondisi mendesak dan kita perlu
menyelamatkan bangsa kita sekarang)
 Dimensi temporal menghubungkan asal mula konflik dalam
narasi dengan masa kini dan masa yang akan datang (apa
yang terjadi jika karakter-karakter tersebut melakukan hal
tertentu). Dimensi temporal sangat berhubungan dengan
makna dari narasi itu sendiri. Misalnya: Mereka sudah
menguasai aspek ekonomi sekarang akan menguasai aspek
sosial politik juga!
“Penting untuk diingat bahwa seringkali
beberapa atau sebagian besar dari elemen-
elemen ini tidak nampak (implisit).
Kemampuan menganalisis sebuah narasi
sangat penting dalam mengembangkan
kontra narasi atau narasi alternatif.”
Kontra Narasi Dan Narasi
Alternatif
 Banyak orang yang enggan menanggapi atau tidak mau terlibat
dalam merespon sebuah narasi yang opresif, yang justru
berdampak pada semakin melanggengkan dan “menerima” apa
yang terjadi. Lalu strategi apa yang diperlukan untuk
melemahkan narasi yang menindas? Diperlukan narasi
tandingan, narasi yang menentang, atau narasi baru, kerangka
kerja baru dalam menafsirkan sebuah realitas.
 Pilihan (kontra dan/atau alternatif) ditentukan oleh tantangan
khusus yang dihadapi oleh aktivis, pendidik dan komunitas
ketika menghadapai pidato kebencian (online dan offline), dan
tentu saja berdasar narasi “asli” dari sebuah pidato itu sendiri.
Beberapa orang menggunakan kontra narasi sebagai alat
praktis untuk menanggapi suatu hal tertentu atas narasi opresif
di komunitas, sekolah, wilayah, atau ruang online dalam sebuah
momentum dan tempat yang spesifik.
Kontra Narasi:
Merebut Ruang Publik
Kontra narasi bertujuan untuk mengungkap dan mendiskreditkan
pesan dengan konten kekerasan. Target kontra narasi adalah:
 Mereka yang bersimpati dengan pandangan intoleran atau
ektremis untuk tidak terlibat lebih jauh.
 Mereka yang sudah memiliki pandangan ekstremis, mendukung
individu untuk mengubah pandangan dan perilaku mereka.
Tujuan utama kontra narasi jangka pendek adalah menduduki
ruang publik, juga online, seperti memproduksi meme yang
mengejek konten kebencian, atau offline dengan beragam ‘ekspresi
cinta’. Dengan strategi ini, para aktivis dapat menyangkal konten
negatif di masyarakat dan menunjukkan eksistensi gerakan yang
melawan hasutan kebencian.
Narasi Alternatif
 Narasi alternatif bertujuan untuk menghentikan
hasutan kebencian dengan fokus pada tujuan yang
lebih besar; menguatkan ide-ide dengan tujuan yang
positif, inklusif, dan konstruktif, termasuk bagi
mereka yang memproduksi ujaran dan hasutan
kebencian.
 Strategi ini tidak melawan hasutan kebencian secara
langsung, tetapi mempengaruhi debat politik dengan
menawarkan cara-cara alternatif dalam melihat
permasalahan sosial sehingga mengubah kerangka
diskusi yang berlangsung di publilk.
 Narasi alternatif tidak memfokuskan diri pada satu
kejadian saja, melainkan membangun narasi yang dapat
membuat perubahannya lebih berkelanjutan.
 Narasi alternatif juga bertujuan untuk mengambil alih
ruang publik dengan cara membuat narasi alternatif ini
didengar dan berada dalam diskursus publik.
“Kontra narasi dan narasi alternatif saling melengkapi;
aktivis dan pegiat demokrasi pada titik tertentu perlu untuk
beranjak dari respon-respon yang reaktif ke pembangunan
narasi alternatif untuk mempertahankan perubahan yang
mereka sudah lakukan. Di waktu yang sama, gerakan yang
berorientasi jangka panjang tidak bisa menghindari aksi-
aksi reaktif ketika ada fenomena sosial tertentu di
sekitarnya.”
Teknik Membuat Kontra Narasi
Langkah 1: Definisikan Tujuan
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memiliki definisi
yang jelas akan target dan tujuan kontra narasi.
Langkah 2: Definisikan Target
Target kontra narasi yang jelas dengan definisi yang baik
dapat membantu dalam tahap-tahap selanjutnya.
 Kelompok yang berbeda memiliki sikap, perilaku, cara berpikir, dan
peran yang berbeda dalam menyebarkan kontra narasi hasutan
kebencian. Jika target adalah audiens secara luas, buatlah karakter
fiksi yang cukup merepresentasikan kebutuhan, perilaku, dan
karakteristik audiens.
 Penting untuk mencatat bahwa masyarakat memiliki posisi yang
berbeda-beda terkait ujaran kebencian. Diperlukan pendekatan dan
keterampilan yang berbeda-beda pula untuk menyasar mereka.
Beberapa peran diantaranya :
 Bystander atau Pengamat Pasif
Perlu dilakukan pelatihan dan dialog untuk mengubah sikap pasif menjadi aktif dalam melawan ujaran
kebencian. Peningkatan kesadaran akan partisipasi aktif menjadi hal yang paling mungkin dilakukan kepada
target ini.
 Korban
perlu dipersiapkan dengan berbagai strategi untuk melindungi diri mereka dalam menghadapi ekspresi-
ekspresi kebencian.
 Pembenci (haters) dan Yang Berpotensi menjadi Pembenci
Mereka mungkin tidak menyadari konten tersebut berbahaya, dapat menyakiti orang lain, atau palsu.
Diperlukan aktivitas atau kampanye yang menekankan pada pengetahuan dan keterampilan untuk memahami
prasangka dan bias, mematahkan prasangka dan bias negative terhadap suatu kelompok, serta tanggung
jawab dalam membuat dan membagikan konten kebencian pada orang lain.
 Aktivis
Kampanye melawan hasutan kebencian menganggap semua pengguna internet sebagai pihak yang
berpotensi untuk bergabung dalam kampanye
Langkah 3:
Definisikan Konten dan Nada Kontra Narasi
Tahap ini tergantung pada target kontra narasi. Perhatikan bahasa
yang digunakan dan sesuaikan dengan kelompok target. Hindari
istilah akademik jika targetnya anak muda.
Langkah 4:
Pastikan Penggunaan Pendekatan Hak Asasi Manusia
Kontra narasi harus, secara eksplisit,menyebutkan aspek hak asasi
manusia dan bagaimana narasi kebencian melanggar prinsip-prinsip
tersebut. Prinsip-prinsip hak asasi manusia yang wajib dipenuhi
adalah memanusiakan manusia, mempromosikan solidaritas,
mempromosikan partisipasi, menghimbau dialog antar kelompok dan
budaya, mempromosikan nilai-nilai non diskriminatid dan kesetaraan,
memberdayakan, dan menekankan pentingnya hak asasi manusia
dalam keseharian.
Langkah 5: Pilih Media
Secara sederhana dan luas, media dapat dikategorikan
menjadi: media arus utama (televisi, radio, dan Koran),
media berbasis internet (media sosial, website,radio dan
koran online), serta media luring atau offline (mural, poster,
flyer, dan brosur). Setiap media memiliki audiensnya
masing-masing dengan segmen yang berbeda pula. Dalam
tahap ini pemilihan media bukan hanya
mempertimbangkan media mana yang paling mudah
menjangkau target tetapi juga cara untuk mendistribusikan
produk kontra narasi.
Langkah 6: Buat Rencana Aksi
Tahap ini menggabungkan seluruh langkah yang ada
dalam fase ini dan membantu kita untuk menentukan
langkah selanjutnya.
Kekuatan Bahasa
“Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
kontra narasi adalah kekuatan bahasa. Bahasa
merefleksikan norma sosial dan asumsi yang ada di
masyarakat. Hal ini penting dalam proses
memproduksi kontra narasi dan narasi alternatif.”

More Related Content

What's hot

Literasi digital resika - etika dalam ruang digital
Literasi digital   resika - etika dalam ruang digitalLiterasi digital   resika - etika dalam ruang digital
Literasi digital resika - etika dalam ruang digitalResika Arthana
 
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasiTugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasiambar diniati gumilar
 
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIALPOLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIALIsmail Fahmi
 
Digital Aman Bermedia Digital Ferga.ppt
Digital Aman Bermedia Digital Ferga.pptDigital Aman Bermedia Digital Ferga.ppt
Digital Aman Bermedia Digital Ferga.pptTriFergaPrasetyo
 
Smart Digital Citizenship
Smart Digital CitizenshipSmart Digital Citizenship
Smart Digital CitizenshipIsmail Fahmi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...iimimron4
 
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberMateri 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberIndriyatno Banyumurti
 
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan Twitter
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan TwitterAnalisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan Twitter
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan TwitterIsmail Fahmi
 
Materi Digital safety fajareri.pdf
Materi Digital safety fajareri.pdfMateri Digital safety fajareri.pdf
Materi Digital safety fajareri.pdfFajar Eri Dianto
 
Media sosial
Media sosialMedia sosial
Media sosialDian Sari
 
Budaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalBudaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalUnggul Sagena
 
3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasi
3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasi3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasi
3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasidunianyamaya
 
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptxDelvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptxViraDelvira
 
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)Jaya Purnama
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 
Pencegahan Cyberbullying saat Sekolah Daring
Pencegahan Cyberbullying saat Sekolah DaringPencegahan Cyberbullying saat Sekolah Daring
Pencegahan Cyberbullying saat Sekolah DaringIsmail Fahmi
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Nida Sabila Rafa
 

What's hot (20)

Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
 
Literasi digital resika - etika dalam ruang digital
Literasi digital   resika - etika dalam ruang digitalLiterasi digital   resika - etika dalam ruang digital
Literasi digital resika - etika dalam ruang digital
 
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasiTugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
 
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIALPOLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
POLA DISEMINASI POLITIK IDENTITAS DI MEDIA SOSIAL
 
Digital Aman Bermedia Digital Ferga.ppt
Digital Aman Bermedia Digital Ferga.pptDigital Aman Bermedia Digital Ferga.ppt
Digital Aman Bermedia Digital Ferga.ppt
 
Smart Digital Citizenship
Smart Digital CitizenshipSmart Digital Citizenship
Smart Digital Citizenship
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesai...
 
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberMateri 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
 
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan Twitter
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan TwitterAnalisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan Twitter
Analisis Pra Debat ke 3 Pilpres 2024 di News dan Twitter
 
Materi Digital safety fajareri.pdf
Materi Digital safety fajareri.pdfMateri Digital safety fajareri.pdf
Materi Digital safety fajareri.pdf
 
Media sosial
Media sosialMedia sosial
Media sosial
 
Budaya keamanan digital
Budaya keamanan digitalBudaya keamanan digital
Budaya keamanan digital
 
Bijak bersosmed
Bijak bersosmedBijak bersosmed
Bijak bersosmed
 
Sosiologi dampak perubahan sosial
Sosiologi dampak perubahan sosialSosiologi dampak perubahan sosial
Sosiologi dampak perubahan sosial
 
3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasi
3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasi3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasi
3. kebijakan teknologi informasi dan komunikasi
 
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptxDelvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
Delvira Husaeni_44221120004_Sosiologi Komunikasi_Bab7.pptx
 
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
Chapter 19 ppt (symbolic convergence theory)
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Pencegahan Cyberbullying saat Sekolah Daring
Pencegahan Cyberbullying saat Sekolah DaringPencegahan Cyberbullying saat Sekolah Daring
Pencegahan Cyberbullying saat Sekolah Daring
 
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
Teori pertimbangan sosial (social judgement theory)
 

Similar to melawan ujaran kebencian

Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?
Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?
Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?Midway Writer
 
Amankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdf
Amankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdfAmankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdf
Amankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdfalvin43423
 
Integrasi masyarakat
Integrasi masyarakatIntegrasi masyarakat
Integrasi masyarakatJeremiJuan
 
Materi E dan F.pptx
Materi E dan F.pptxMateri E dan F.pptx
Materi E dan F.pptxssuser4047e4
 
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfKONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfRianaYusvi
 
KOMUNIKASI POLITIK - Politik Multikultural
KOMUNIKASI POLITIK - Politik MultikulturalKOMUNIKASI POLITIK - Politik Multikultural
KOMUNIKASI POLITIK - Politik MultikulturalDiana Amelia Bagti
 
pesan, propaganda & survey politik
pesan, propaganda & survey politikpesan, propaganda & survey politik
pesan, propaganda & survey politikiwan setiawan
 
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan BudayaPsikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan BudayaWulandari Rima Kumari
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Pencegahan Konflik
Pencegahan Konflik Pencegahan Konflik
Pencegahan Konflik bapak suwono
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2iwan setiawan
 
Copy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaCopy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaApratama C T
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEWulan280944
 

Similar to melawan ujaran kebencian (20)

Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?
Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?
Apa Itu Politik Ujaran Kebencian?
 
Amankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdf
Amankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdfAmankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdf
Amankan Jejak Digitalmu dari Ujaran Kebencian.pdf
 
Integrasi masyarakat
Integrasi masyarakatIntegrasi masyarakat
Integrasi masyarakat
 
Resolusi konflik
Resolusi konflikResolusi konflik
Resolusi konflik
 
Agama dan pluralisme
Agama dan pluralismeAgama dan pluralisme
Agama dan pluralisme
 
Materi E dan F.pptx
Materi E dan F.pptxMateri E dan F.pptx
Materi E dan F.pptx
 
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfKONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
KOMUNIKASI POLITIK - Politik Multikultural
KOMUNIKASI POLITIK - Politik MultikulturalKOMUNIKASI POLITIK - Politik Multikultural
KOMUNIKASI POLITIK - Politik Multikultural
 
Ade
AdeAde
Ade
 
pesan, propaganda & survey politik
pesan, propaganda & survey politikpesan, propaganda & survey politik
pesan, propaganda & survey politik
 
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan BudayaPsikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
Psikologi Sosial - Resolusi Konflik dalam Perbedaan Budaya
 
PKN-Pers
PKN-PersPKN-Pers
PKN-Pers
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020
 
Tawuran - Laporan Penelitian Kelas XI IPS 3 Kelompok 2.docx
Tawuran - Laporan Penelitian Kelas XI IPS 3 Kelompok 2.docxTawuran - Laporan Penelitian Kelas XI IPS 3 Kelompok 2.docx
Tawuran - Laporan Penelitian Kelas XI IPS 3 Kelompok 2.docx
 
Pencegahan Konflik
Pencegahan Konflik Pencegahan Konflik
Pencegahan Konflik
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Copy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaCopy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massa
 
Membangun Etika Komunikasi .pdf
Membangun Etika Komunikasi .pdfMembangun Etika Komunikasi .pdf
Membangun Etika Komunikasi .pdf
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISME
 

More from iwan setiawan

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Repositioniwan setiawan
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP Riwan setiawan
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merekiwan setiawan
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digitaliwan setiawan
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digitaliwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)iwan setiawan
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitaliwan setiawan
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalismiwan setiawan
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosialiwan setiawan
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografiiwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1iwan setiawan
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digitaliwan setiawan
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digitaliwan setiawan
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020iwan setiawan
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digitaliwan setiawan
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massaiwan setiawan
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massaiwan setiawan
 

More from iwan setiawan (20)

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massa
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

melawan ujaran kebencian

  • 2. Apa Itu Hasutan Kebencian ? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Buku Saku Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech). Hlm. 9. Mendefinisikan “segala bentuk komunikasi” sehingga hasutan kebencian tidak hanya disampaikan melalui ujaran lisan tapi juga melalui tulisan, gambar, video dan sebagainya
  • 3. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang mengartikan hasutan kebencian dengan lebih luas, yang dirangkum dalam unsur-unsur berikut  Segala bentuk komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung;  Didasarkan pada kebencian atas dasar suku, agama, kepercayaan, ras, warna kulit, etnis, dan identitas lainnya;  Ditujukan sebagai hasutan terhadap individu atau kelompok agar terjadi diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa dan konflik sosial;  Dilakukan melalui berbagai sarana.
  • 4. Mengapa Hasutan Kebencian Perlu Dilawan Hasutan kebencian berbahaya karena:  Merendahkan martabat manusia, hasutan itu bahkan seringkali menyasar manusia yang sudah rentan dan terpinggirkan;  Menyuburkan prasangka dan diskriminasi, hasutan kebencian bisa mengakibatkan pengucilan dan diskriminasi;  Dapat memicu kekerasan/kejahatan kebencian, kerugian material dan korban kekerasan berbasis identitas seringkali lebih besar daripada kekerasan lainnya;  Dapat memicu konflik, hasutan bisa meluas menjadi konflik antar kelompok dan paling buruk dapat menyebabkan pemusnahan kelompok (genosida);  Bertentangan dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, karena hasutan menyalahi persatuan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • 5. Beberapa Ketentuan Hukum Mengenai Hasutan Kebencian  Pasal 20 ayat (2) Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (Sipol) yang sudah diratifikasi melalui UU Nomor 12/2005 menyatakan bahwa “segala tindakan yang menganjurkan kebencian atas dasar kebangsaan, ras atau agama yang merupakan hasutan untuk melakukan diskriminasi, permusuhan atau kekerasan harus dilarang oleh hukum.”  • Pasal 4 B Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Ras dan Etnis yang sudah diratifikasi melalui UU Nomor 4/2008 menyatakan bahwa semua propaganda yang mengobarkan dan menggalakkan diskriminasi rasial adalah ilegal.  • Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) menyatakan “Barangsiapa di depan umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau lebih golongan rakyat Indonesia dihukum dengan hukuman penjara…” dan “yang dimaksud dengan golongan adalah tiap-tiap bagian dan rakyat Indonesia yang berbeda satu dengan yang lainnya karena ras, negara asal, agama.”  • Pasal 28 ayat (2) UU Informasi dan Transaksi Elektronik menyatakan bahwa “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antara golongan” dapat dipidana.
  • 6. Ujaran Kebencian dan Pelintiran Kebencian  “pelintiran kebencian” (hate spin), yakni usaha-usaha sengaja oleh para pengobar kekencian untuk mengada- adakan atau merekayasa kebencian (yang sebenarnya tidak ada).  pelintiran kebencian menggunakan “teknik dengan dua sisi yang menyatukan ujaran kebencian (hasutan menggunakan fitnah) dengan ketersinggungan yang dibuat-buat (pertunjukan kemarahan atas dasar kebenaran)”.  Tiga negara demokrasi besar di dunia, yaitu Amerika, India, dan Indonesia di mana praktik yang merancang penyinggungan dan ketersinggungan sebagai instrumen dalam politik identitas, mengeksploitasi ruang demokrasi dan kebebasan berpendapat untuk melecehkan nilai-nilai yang mereka eksploitasi tersebut.
  • 7.  Pelintiran kebencian menjadi strategi politik yang menggunakan rekayasa ketersinggungan atas nama agama (atau identitas lain), dengan cara mengeksploitasi identitas kelompok, untuk memobilisasi massa pendukung dan menekan penentang.  Ujaran kebencian, hasutan, dan kekerasan seringkali dirancang oleh para elit untuk mengintimidasi para pemilih dan lawan politik.  Ujaran kebencian dapat digunakan sebagai alat penindasan terhadap perempuan dan kelompok- kelompok marginal lainnya, melecehkan proses demokrasi yang bebas, adil, dan inklusif.
  • 8. Strategi yang Bisa Dilakukan Organisasi Masyarakat Sipil  Lawan ujaran kebencian dengan ujaran anti kebencian, naratif alternatif, serta pesan pro persatuan perdamaian di ranah online  Pantau, Kumpulkan, dan Laporkan data  Mobilisasi aktor-aktor influensial dan jaringan  Meningkatkan peran media independen dan mendukung keberagaman  Tingkatkan kesadaran pemilih dengan sosialisasi manfaat dan keuntungan toleransi dan kohesi sosial.
  • 10. Memahami Narasi  Narasi atau cerita berperan penting dalam tindakan kita. Dia mempengaruhi bagaimana kita berpikir dan seringkali menjadi acuan keputusan dan perilaku kita. Narasi mengandung potongan-potongan informasi yang menawarkan interpretasi akan kehidupan dan bermakna bagi audiensnya.  Melawan narasi hasutan kebencian bukanlah hal yang mudah. Narasi seringkali tetap bertahan di masyarakat meskipun tidak didukung dengan data atau fakta. Stereotipe negatif, prasangka, persepsi, dan nilai di masyarakat lebih berperan dalam mempertahankan narasi kebencian.
  • 11. Ada tiga dimensi kunci dalam menyusun narasi sosial-politik:  Dimensi emosional yang menghubungkan audiens dengan cerita atau narasinya. Ketakutan, harapan, dan amarah seringkali menjadi emosi-emosi yang dijual dalam narasi ini. Misalnya: kami dizholimi  Dimensi spasial yang menempatkan audiens dalam konteks yang lebih umum masyarakat. Misalnya: hal ini terjadi di negara kita sekarang! (kondisi mendesak dan kita perlu menyelamatkan bangsa kita sekarang)  Dimensi temporal menghubungkan asal mula konflik dalam narasi dengan masa kini dan masa yang akan datang (apa yang terjadi jika karakter-karakter tersebut melakukan hal tertentu). Dimensi temporal sangat berhubungan dengan makna dari narasi itu sendiri. Misalnya: Mereka sudah menguasai aspek ekonomi sekarang akan menguasai aspek sosial politik juga!
  • 12. “Penting untuk diingat bahwa seringkali beberapa atau sebagian besar dari elemen- elemen ini tidak nampak (implisit). Kemampuan menganalisis sebuah narasi sangat penting dalam mengembangkan kontra narasi atau narasi alternatif.”
  • 13. Kontra Narasi Dan Narasi Alternatif  Banyak orang yang enggan menanggapi atau tidak mau terlibat dalam merespon sebuah narasi yang opresif, yang justru berdampak pada semakin melanggengkan dan “menerima” apa yang terjadi. Lalu strategi apa yang diperlukan untuk melemahkan narasi yang menindas? Diperlukan narasi tandingan, narasi yang menentang, atau narasi baru, kerangka kerja baru dalam menafsirkan sebuah realitas.  Pilihan (kontra dan/atau alternatif) ditentukan oleh tantangan khusus yang dihadapi oleh aktivis, pendidik dan komunitas ketika menghadapai pidato kebencian (online dan offline), dan tentu saja berdasar narasi “asli” dari sebuah pidato itu sendiri. Beberapa orang menggunakan kontra narasi sebagai alat praktis untuk menanggapi suatu hal tertentu atas narasi opresif di komunitas, sekolah, wilayah, atau ruang online dalam sebuah momentum dan tempat yang spesifik.
  • 14. Kontra Narasi: Merebut Ruang Publik Kontra narasi bertujuan untuk mengungkap dan mendiskreditkan pesan dengan konten kekerasan. Target kontra narasi adalah:  Mereka yang bersimpati dengan pandangan intoleran atau ektremis untuk tidak terlibat lebih jauh.  Mereka yang sudah memiliki pandangan ekstremis, mendukung individu untuk mengubah pandangan dan perilaku mereka. Tujuan utama kontra narasi jangka pendek adalah menduduki ruang publik, juga online, seperti memproduksi meme yang mengejek konten kebencian, atau offline dengan beragam ‘ekspresi cinta’. Dengan strategi ini, para aktivis dapat menyangkal konten negatif di masyarakat dan menunjukkan eksistensi gerakan yang melawan hasutan kebencian.
  • 15. Narasi Alternatif  Narasi alternatif bertujuan untuk menghentikan hasutan kebencian dengan fokus pada tujuan yang lebih besar; menguatkan ide-ide dengan tujuan yang positif, inklusif, dan konstruktif, termasuk bagi mereka yang memproduksi ujaran dan hasutan kebencian.  Strategi ini tidak melawan hasutan kebencian secara langsung, tetapi mempengaruhi debat politik dengan menawarkan cara-cara alternatif dalam melihat permasalahan sosial sehingga mengubah kerangka diskusi yang berlangsung di publilk.
  • 16.  Narasi alternatif tidak memfokuskan diri pada satu kejadian saja, melainkan membangun narasi yang dapat membuat perubahannya lebih berkelanjutan.  Narasi alternatif juga bertujuan untuk mengambil alih ruang publik dengan cara membuat narasi alternatif ini didengar dan berada dalam diskursus publik. “Kontra narasi dan narasi alternatif saling melengkapi; aktivis dan pegiat demokrasi pada titik tertentu perlu untuk beranjak dari respon-respon yang reaktif ke pembangunan narasi alternatif untuk mempertahankan perubahan yang mereka sudah lakukan. Di waktu yang sama, gerakan yang berorientasi jangka panjang tidak bisa menghindari aksi- aksi reaktif ketika ada fenomena sosial tertentu di sekitarnya.”
  • 17.
  • 18.
  • 19. Teknik Membuat Kontra Narasi Langkah 1: Definisikan Tujuan Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memiliki definisi yang jelas akan target dan tujuan kontra narasi. Langkah 2: Definisikan Target Target kontra narasi yang jelas dengan definisi yang baik dapat membantu dalam tahap-tahap selanjutnya.  Kelompok yang berbeda memiliki sikap, perilaku, cara berpikir, dan peran yang berbeda dalam menyebarkan kontra narasi hasutan kebencian. Jika target adalah audiens secara luas, buatlah karakter fiksi yang cukup merepresentasikan kebutuhan, perilaku, dan karakteristik audiens.  Penting untuk mencatat bahwa masyarakat memiliki posisi yang berbeda-beda terkait ujaran kebencian. Diperlukan pendekatan dan keterampilan yang berbeda-beda pula untuk menyasar mereka.
  • 20. Beberapa peran diantaranya :  Bystander atau Pengamat Pasif Perlu dilakukan pelatihan dan dialog untuk mengubah sikap pasif menjadi aktif dalam melawan ujaran kebencian. Peningkatan kesadaran akan partisipasi aktif menjadi hal yang paling mungkin dilakukan kepada target ini.  Korban perlu dipersiapkan dengan berbagai strategi untuk melindungi diri mereka dalam menghadapi ekspresi- ekspresi kebencian.  Pembenci (haters) dan Yang Berpotensi menjadi Pembenci Mereka mungkin tidak menyadari konten tersebut berbahaya, dapat menyakiti orang lain, atau palsu. Diperlukan aktivitas atau kampanye yang menekankan pada pengetahuan dan keterampilan untuk memahami prasangka dan bias, mematahkan prasangka dan bias negative terhadap suatu kelompok, serta tanggung jawab dalam membuat dan membagikan konten kebencian pada orang lain.  Aktivis Kampanye melawan hasutan kebencian menganggap semua pengguna internet sebagai pihak yang berpotensi untuk bergabung dalam kampanye
  • 21. Langkah 3: Definisikan Konten dan Nada Kontra Narasi Tahap ini tergantung pada target kontra narasi. Perhatikan bahasa yang digunakan dan sesuaikan dengan kelompok target. Hindari istilah akademik jika targetnya anak muda. Langkah 4: Pastikan Penggunaan Pendekatan Hak Asasi Manusia Kontra narasi harus, secara eksplisit,menyebutkan aspek hak asasi manusia dan bagaimana narasi kebencian melanggar prinsip-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip hak asasi manusia yang wajib dipenuhi adalah memanusiakan manusia, mempromosikan solidaritas, mempromosikan partisipasi, menghimbau dialog antar kelompok dan budaya, mempromosikan nilai-nilai non diskriminatid dan kesetaraan, memberdayakan, dan menekankan pentingnya hak asasi manusia dalam keseharian.
  • 22. Langkah 5: Pilih Media Secara sederhana dan luas, media dapat dikategorikan menjadi: media arus utama (televisi, radio, dan Koran), media berbasis internet (media sosial, website,radio dan koran online), serta media luring atau offline (mural, poster, flyer, dan brosur). Setiap media memiliki audiensnya masing-masing dengan segmen yang berbeda pula. Dalam tahap ini pemilihan media bukan hanya mempertimbangkan media mana yang paling mudah menjangkau target tetapi juga cara untuk mendistribusikan produk kontra narasi.
  • 23. Langkah 6: Buat Rencana Aksi Tahap ini menggabungkan seluruh langkah yang ada dalam fase ini dan membantu kita untuk menentukan langkah selanjutnya. Kekuatan Bahasa “Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kontra narasi adalah kekuatan bahasa. Bahasa merefleksikan norma sosial dan asumsi yang ada di masyarakat. Hal ini penting dalam proses memproduksi kontra narasi dan narasi alternatif.”