1. Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pada Mata Pelajaran Teori
Dasar Elektronika di SMKN 39 Jakarta
Putri Debby Pratiwi
Alumni Angkatan 2006 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Budjari
Dosen Teknik Elektro FT-UNJ
Richy Maryadi (Editor)
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika (2008)
This study uses a quantitative approach to obtain data and analysis through reflective studies,
parsitipatif and collaborative. Program's development was based on data and information from
students, teachers and classes are naturally social settings through the four stages of classroom
action research cycle to improve the student learning outcomes and activities carried Classroom
Action Research (CAR) using the method of theoretical mastery of basic electronics through
results practice.
Kata kunci : penguasaan teori dasar elektronika bagi siswa SMK, karakteristik belajar siswa SMK,
peningkatan kualitas pembelajaran siswa SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lembaga pendidikan ini senantiasa
merupakan suatu lembaga pendidikan berusaha meningkatkan mutu lulusannya
yang bertanggung jawab dalam mencetak agar dapat memiliki kesiapan dan
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk memasuki dunia kerja
kemampuan akademis sekaligus keahlian dengan membekali siswa seperangkat
khusus. Dengan menguasai teori dan kemampuan yang harus dipelajari dan
praktik, setiap lulusan SMK diharapkan dikuasai siswa sesuai dengan tuntuan
mampu bersaing didunia industri. lapangan kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang Keterampilan praktik elektronika
ada di Indonesia khususnya di Jakarta merupakan kemampuan yang dimiliki
yaitu SMKN 39 Jakarta Pusat adalah salah seseorang melalui proses belajar yang
satu lembaga pendidikan formal yang melibatkan kemampuan kognitif dan sikap
banyak mencetak tenaga kerja dan telah yang diekspresikan dalam kegiatan praktek
menerapkan program pemertintah dalam elektronika dengan fasilitas dan peralatan
meningkatkan hasil belajar dengan yang tersedia. Dengan demikian untuk
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan mencapai kemampuan praktek elektronika
Pendidikan (KTSP). Secara khusus melibatkan koordinasi antara kemampuan
pemerintah telah merancang struktur kognitif, afektif dan psikomotorik dengan
kurikulum tersebut menjadi tiga kondisi fisik lingkungan kerja secara
komponen yang bersifat : interaktif.
1. Normatif ; berperan dalam Berdasarkan pemasalahan yang telah
pembentukan watak manusia dikemukakan, peneliti bermaksud untuk
Indonesia. mengadakan penelitian tindakan kelas
2. Adaptif ; berperan dalam penamaan dalam penguasaan teoritik dasar
dasar dan pengembangan kemampuan elektronika melalui hasil praktik sehingga
profesi. dalam kesempatan sekali praktik bisa
3. Produktif ; berperan dalam mengembangkan teori seputar materi yang
pembekalan keterampilan produktif terkait. Guru memberikan dua Job Sheet
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. setiap praktik berlangsung, Job Sheet
kedua dibuat untuk pengamatan
Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 1
2. mnggunakan alat ukur. Hal ini disebabkan kognitif, karena untuk mendalami dasar-
karena fasilitas praktik yang kurang, dasar elektronika diperlukan
dalam hal ini penggunaan alat ukur AVO pengetahuan, keterampilan dan
meter, sehingga bisa di gunakan secara kecakapan yang memadai. Oleh karena
bergantian. Didalam Job Sheet terdapat itu seseorang harus dapat menguasai
teori singkat, langkah kerja, pengisian setiap peringkat dalam kawasan kognitif
tabel dan pertanyaan yang harus dijawab mulai dari yang sederhana sampai yang
oleh siswa untuk mengembangkan kompleks.
kemampuan teori siswa. Kemampuan dalam menguasai teori
tertentu akan mempengaruhi seseorang
Permasalahan dalam beradaptasi dengan
lingkungannya, termasuk kemampuan
Berdasarkan latar belakang masalah menyerap informasi atau gejala-gejala
tersebut, maka perumusan masalah dapat yang dihadapinya sehingga berpengaruh
disimpulkan yaitu: Apakah penguasaan pula terhadap kemampuan dalam
teori siswa tentang dasar elektronika menangani pekerjaan, sebab setiap
dapat meningkat berdasarkan berbagai pekeijaan yang berbasis teknologi pada
pendekatan praktik? dasarnya memerlukan landasan teori
yang baik dari dasar atau yang sudah
Kajian Teoritik khusus.
Kemampuan Penguasaan Teori Dasar Keterampilan Praktik Elektronika
Elektronika Keterampilan praktik adalah kemampuan
Kemampuan penguasaan teori dasar dalam kawasan psikomotor.
merupakan kemampuan seseorang dalam Harrow dalam Mc Ashan (1981) secara
ranah kognitif. Menurut MC Ashan operasional mendefinisikan istilah
(1981, dalam Ma'sum, 1998) membagi psikomotor untuk mengacu pada gerakan
menjadi enam peringkat, keenam manusia yang dapat diamati atau
peringkat tersebut berturut-turut dari disengaja. Lebih lanjut dikatakan bahwa
yang paling sederhana sampai yang gerakan sengaja yang termasuk dalam
paling komplek adalah : (1) pengetahuan psikomotor terdiri dari lima peringkat
; (2) komprehensi; (3) aplikasi ; (4) yaitu : (1) gerakan dasar (basic
analisis ; (5) sintesis ; (6) evaluasi. fundamental movement); (2) kecakapan
Selanjutnya keenam peringkat itu dapat persepsi (perceptual abilities); (3)
dibagi menjadi dua kategori yaitu : kecakapan fisik (physical abilities); (4)
memory (pengetahuan) dan skills and gerakan keterampilan (skilled movement);
abilities (komprehensi, aplikasi, analisis, (S) hubungan berkomunikasi (Non-
sintesis, dan evaluasi). Memory termasuk discursive communication).
kategori sederhana, sebab secara Menurut Poerwodarminto (1985) praktek
tradisional peringkat ini menjadi tujuan adalah cara untuk melakukan sesuatu
pendidikan yang paling umum, untuk yang terdapat dalam teori. Ini berarti
mengingat atau memanggil sesuatu. Skills bahwa praktik perwujudan dari suatu
and abilities mengarah pada keterampilan teori dalam bentuk nyata atau dapat juga
dan kemampuan yang komplek, dimana dikatakan bahwa praktik adalah
tidak hanya memerlukan pengetahuan pelaksanaan suatu pekerjaan yang landasi
saja tetapi juga pengalaman dalam suata teori tertentu. Nolker dan
memecahkan masalah baru dalam situasi Schoenfield (1983) mengatakan bahwa
baru. praktik adalah suatu kegiatan yang
Kemampuan penguasaan teori dasar memberikan keanekaraganan peluang
elektronika termasuk dalam kawasan untuk melakukan penyelidikan dan
2 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8
3. percobaan keterampilan. Lebih lanjut pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan
disebutkan juga bahwa kegiatan praktik Nasional dan penjelasan pasal 15 yang
berorientasi pada tugas-tugas seperti menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
perbaikan dan perawatan , pengoperasian merupakan pendidikan menengah yang
suatu alat, pengamatan dan sebagainya, mempersiapkan peserta didik terutama
sehingga seseorang akan memperoleh untuk bekeija dalam bidang tertentu.
wawasan dalam praktik kerja. Selain itu merujuk pada Peraturan
Menurut Leighbody dan Kidd (1968), Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
hasil belajar keterampilan dapat diukur Standar Nasional Pendidikan bahwa
dari: (a) kualitas hasil pekerjaan yang lingkup standar nasional pendidikan
dapat dilihat dari kecermatan, ketelitian, meliputi : Standar M, Standar Proses,
kecepatan dalam menyelesaikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar
pekerjaan dan hasil kerjanya, (b) Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
keterampilan menggunakan alat dan Standar Sarana dan Prasarana, Standar
mesin-mesin yang diukur dari Pengelolaan, Standar Pembiayaan; dan
efisiensinya, ketepatan dalam Standar Penilaian Pendidikan.
menggunakan alat, menjaga keselamatan Tujuan pendidikan SMK adalah
alat dan mesin, (c) kemampuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
menganalisa pekerjaan dan langkah- kepribadian, akhlak mulia, serta
langkah mulai dari saat dikerjakan ketrampilan untuk hidup mandiri dan
sampai selesai, (d) kemampuan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
menggunakan informasi ancak dengan kejuruannya.
pertimbangan dalam bekerja, (e) Waktu SMK Negeri 39 Jakarta merupakan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lembaga diklat yang terpadu, mandiri dan
tugas, dan (f) kemampuan membaca profesional dalam bidang teknologi dan
gambar dan simbol teknik. industri terstandar Nasional menuju
Dari uraian dialas dapat disimpulkan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
bahwa keterampilan praktik seseorang dengan tidak meninggalkan jati diri
dapat diukur, adapun aspek-aspek yang bangsa.
diukur seperti prooses kerja dan hasil Pada Struktur Kurikulum Pendidikan
kerja. Kemampuan praktik sering juga Dasar dan Menengah berisi sejumlah
disebut keterampilan kerja. Keterampilan mata pelajaran yang harus disampaikan
praktik elektronika merupakan kepada peserta didik. Mengingat
kemampuan yang dimiliki seseorang perbedaan individu sudah barang tentu
melalui proses belajar yang melibatkan keluasaan dan kedalamannya akan
kemampuan kognitif dan sikap yang berpengaruh terhadap peserta didik pada
diekspresikan dalam kegiatan praktik setiap satuan pendidikan.
elektronika dengan fasilitas atau Pada Sekolah Menengah Kejuruan
peralatan yang tersedia. Dengan (SMK) Menguasai Teori Dasar
demikian untuk mencapai kemampuan Elektronika merupakan salah satu mata
praktik dasar elektronika melibatkan pelajaran kelompok produktif. Mata
koordinasi antara kemampuan kognitif, pelajaran ini mulai di implementasikan
afektif, dan psikomotor dengan kondisi pada kurikulum SMK edisi 2004 sampai
fisik lingkungan kerja secara interaktif. diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Hakikat Mata Pelajaran Menguasai Mata pelajaran dengan kode ELKA-
Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 MR.UMJ.001.A ini berisi materi dan
Jakarta informasi tentang dasar-dasar elektronika
Undang Undang Sistem Pendidikan terutama yang terkait dengan penggunaan
Nasional (UU SPN) No 20 tahun 2003 kompone elektronika yang dapat diukur
Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 3
4. dengan menggunakan alat ukur Menguasai Teori Dasar Elektronika di
multimeter. Mata pdajarm ini memiliki tingkat SMK direncanakan dalam empat
kompetensi dasar diantaranya yaitu: kali pertemuan (empat siklus) untuk setiap
Penggunaan alat ukur multimeter indikator. Terdapat empat tahapan
dijelaskan sesuai dengan fungsi utamanya, Penelitian Tindakan Kelas, yaitu tahap :
menganalisis komponen elektronika (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
dijelaskan dengan penggunaan pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu
komponen elektronika dalam teknologi diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan
bidang elektronika, mengidentifikasi pengamatan sesungguhnya dilakukan
troubleshooting elektronika dijelaskan secara bersamaan. Adapun model dan
dengan berbagai masalah dalam penjelasan untuk masing-masing tahap
rangkaian, mengidentifikasi rangkaian adalah sebagai berikut.
elektronika dijelaskan sesuai dengan
prinsip rangkaian yang disusun secara Tahap 1: Perencanaan Tindakan
seri dan paralel dalam rangkaian dan
Dalam tahap ini peneliti membuat
mengidentifikasi karakteristik komponen
perencanakan tindakan meliputi
elektronika berbasis optik dijelaskan
perencanaan tindakan umum dan tindakan
sesuai dengan jenis dan fungsi
khusus. Perencanaan umum merupakan
komponen.
perencanaan yang disusun untuk
Maka dapat disimpulkan bahwa hakikat
keseluruhan aspek, sedangkan perencanaan
mata pelajaran menguasai teori dasar
khusus merupakan perencanaan yang
elektronika adalah memberikan bekal
disusun untuk masing-masing siklus.
kemampuan dasar dibidang keterampilan
Keseluruhan perencanaan disusun
dasar elektronika rnusk materi tingkat
berdasarkan hasil diskusi antara peneliti
lanjutan di SMK, memupuk daya kreasi
dan guru pamong sebagai kolabolator.
dan kemampuan bernalar siswa dengan
praktik-praktik yang dilakukan serta Perencanaan umum disusun berdasarkan
membantu siswa memahami gagasan permasalahan peneiti sebagaiman
atau informasi baru yang terdapat dalam dipaparkan pada BAB I, yakni terkait
teori melalui praktik. dengan penguasaan teoritik dasar
elektronika melalui hasil praktik di SMK
Negeri 39 Jakarta. Pada tahapan ini
Metodologi Penelitian peneliti merancang kegiatan belajar
Sasaran Meningkatkan kualitas berdasarkan Silabus dan RPP yang telah
pembelajaran guna memperbaiki dan dirancang menurut permasalahan yang ada
meningkatkan mutu proses belajar dalam kelas tersebut. Silabus adalah suatu
mengajar antara guru dengan siswa kelas rencana yang mengatur kegiatan
X EI 2 melalui penugasan dalam Job Sheet pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta
agar siswa bisa berpikir secara penilaian hasil belajar dari suatu mata
konstruktivisme yaitu membangun struktur pelajaran.
pengetahuannya sendiri.
Silabus merupakan bagian dari kurikulum
Suharsimi (2007) mengembangkan satu sebagai penjabaran Standar Kompetensi
siklus terdiri dari perencanaan, dan Kompetensi Dasar ke dalam materi
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
Setelah satu siklus dilalui, yakni setelah indikator pencapaian kompetensi untuk
satu indikator tercapai, maka guru penilaian hasil belajar.
melakukan refleksi dari hasil yang
Silabus dalam penelitian tindakan kelas ini
diperolehnya. Program yang dilaksanakan
dirancang berdasarkan matrik yang
dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran
4 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8
5. diambil dari acuan Permendiknas No. 41 memproses data yang telah diperoleh,
tahun 2007. Silabus akan sangat mendiskusikannya dengan guru
bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar kolaborator, apakah tindakan yang
karena berisi petunjuk secara keseluruhan dilakukan sesuai dengan rencana yang
mengenai tujuan dan ruang lingkup materi telah dibuat, apa kelebihan dan apa
yang harus dipelajari oleh peserta didik. kekurangan perencanaan serta tindakan
Selain itu, Silabus juga menerangkan yang telah dilakukan, serta bagaimana
tentang kegiatan belajar mengajar, media, rata-rata hasil belajar Mata Pelajaran
dan evaluasi yang harus digunakan dalam Menguasai Teori Dasar Elektronika siswa
proses pembelajaran kepada peserta didik. setelah diberikan tindakan pada siklus I.
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Tujuan dilaksanakannya refleksi adalah
mengingat dan merenungkan kembali
Pada langkah ini peneliti melaksanakan suatu tindakan persis sama seperti yang
proses pembelajaran sesuai dengan telah dicatat dalam observasi. Refleksi
perencanaan yang telah dibuat dengan yang sudah dilakukan berguna untuk siklus
menggunakan dua Job Sheet yang sudah berikutnya, agar bisa menyusun
dirancang oleh peneliti. Job Sheet satu perencanaan tindakan dari kekurangan
digunakan secara manual dan Job Sheet siklus yang sebelumnya.
dua digunakan dengan menggunakan alat
ukur. Setiap kelompok dibagi menjadi Siswa juga diberikan kuesioner setelah 1
kelompok kecil dengan dua sampai tiga indikator selesai untuk mengetahui
orang pada masing-masing kelompok. kepuasan siswa dalam praktikum
Pelaksanaan tindakan direncanakan selama komponen dasar elektronika, dan
4 siklus yang dilakukan dalam 4 pengamatan terhadap cara guru mengajar,
pertemuan, setiap pertemuan dilakukan 4 bila hasil koesioner tidak memuaskan
jam pelajaran (180 menit) yang maka guru harus merenungkan metode apa
disesuaikan dengan waktu belajar yang yang tepat untuk agar dapat digunakan
telah dijadwalkan pihak sekolah. pada siklus berikutnya. Dan jika ada siswa
yang mendapatkan nilai kurang dari
Tahap 3: Pengamatan Terhadap Tindakan ketentuan KKM maka guru harus
memberikan remedial diluar jam pelajaran
Pada tahap ini dilaksanakan tahap
yaitu berupa penugasan.
pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan, Kegiatan pengamatan sekaligus Data dan Cara Pengambilan Data
melaksanakan tindakan. Peneliti
mengumpulkan data dengan menggunakan Pengambilan Data merupakan suatu cara
lembar pengamatan tindakan guru, lembar atau jalan yang ditempuh untuk
pengamatan guru kolaborator, penugasan mendapatkan data. Pengambilan data yang
dalam Job Sheet dan laporan hasil praktik. dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Pendekatan pengamatan tindakan
(observing yang digunakan adalah a. Data aktivitas kelas diambil
observasi peer (pengamatan sejawat), melalui observasi pada saat
yakni observasi yang dilakukan oleh guru pelaksanaan tindakan berlangsung
kolabolator terhadap pelaksanaan dengan menggunakan lembar
pembelajaran. pengamatan.
b. Data hasil belajar siswa diambil
Tahap 4: Refleksi ketika praktik siklus berlangsung.
c. Data tentang kepuasaan siswa
Setelah melakukan observasi, peneliti
dalam praktikum dan cara guru
melakukan evaluasi dengan cara
Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 5
6. mengajar diambil melalui 3. Guru memberikan arahan kepada
kuesioner setelah KBM siswa yang kurang puas dalam
berlangsung. kegiatan praktikum yang terlihat
dalam kousioner.
Analisis Data
pada siklus II guru lebih memberikan
Analisis data penelitian dilakukan melihat motivasi kepada siswa untuk mempelajari
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar bahan ajar dan mencari sumber belajar
siswa dan Job Sheet hasil praktik belajar yang ada, guru juga menjelaskan tujuan
Menguasai Teori Dasar Elektronika pembelajaran yang terkait dengan materi
(MTDE) dengan penugasan yang ada agar siswa tertarik setelah mengetahui
dalan Job Sheet serta laporan praktik pada manfaat dari apa yang di pelajari dengan
setiap siklusnya. Adapun untuk melihat mengembangkan penalarannya.
signifikan kepuasaan dan ketertarikan hasil
belajar Menguasai Teori Dasar Elektronika Siklus II :
maka, digunakan kuesioner untuk
mengetahui kepuasan siswa dalam Guru sudah terbiasa dalam mengahadapi
praktikum. Hal ini berarti bahwa dalam situasi dalam kelas, sudah bisa melihat
penelitian dianggap berhasil apabila terjadi siswa-siswa yang mengalami kesliatan
kenaikan nilai rata- rata dan kepuasan dalam pembelajaran, setiap kelompok
siswa dalam praktikum pada hasil belajar dapat berdikusi dengan baik dalam
Menguasai Teori Dasar Elektronika di mengerjakan penugasan yang ada dalam
SMK Negeri 39 Jakarta dibandingkan jobshet.
dengan yang terdahulu.
Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator
Hasil Penelitian dan Pembahasan untuk merancang tindakan siklus II, hal-
hal yang perlu dilakukan oleh peneliti
Siklus I : antara lain:
pada siklus ini guru masih belum terbiasa 1. Merancang rencana program
menghadapi situasi dalam kelas sehingga pembelajaran, agar siswa lebih
dalam pembelajaran pada saat praktikum tertarik pada pembelajaran yaitu
masih kurang merespon siswa- siswa yang menghubungkan dengan dunia
bermasalah dalam pembelajaran. kerja.
2. Mengumpulkam Job Sheet
Dari hasil diskusi dengan guru kolaborator pertama yang telah dikerjakan oleh
untuk merancang tindakan siklus II, hal- kelompok, setelah selesai
hal yang perlu dilakukan oleh peneliti barudiberikan Job Sheet kedua
antara lain: sehingga tidak terjadi kecurangan
lagi.
1. Merancang rencana program
3. Menyampaikan materi dengan
pembelajaran, mempertimbangkan
tenang dan tidak terlalu cepat.
dan menetapkan sikap dan
4. Memperluas kesempatan bagi
keterampilan yang diharapkan
siswa untuk aktif mencari
dapat dikembangkan oleh siswa
informasi diluar tentang yang akan
selama berlangsung nya
dipelajari untuk siklus III
pembelajaran.
2. Membiasakan siswa untuk belajar Siklus III
secara bersama-sama dalam
kelompok untuk menggali motivasi Dengan adanya aspresiasi maka siswa di
belajar siswa tentang materi dengan uji tingkat kepahamannya mengenai materi
mengurangi bantuan guru. sebelumnya dengan diberikan pengayaan
6 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8
7. didalamnya. Kegiatan praktikum
dapatdilaksanakan dengan baik, karena Kesimpulan
masing-masing siswa merasa tertarik
mengenai praktik yang dilakukan. Masing- Pembelajaran dengan menggunakan
masing kelompok dapat mengerjakan metode penguasaan teoritik dasar
penguasaan yang ada dalam Job Sheet elektronika melalui hasil praktik dapat
dengan berdiskusi. menghasilkan pengingkatan kemampuan
akademika, meningkatkan kemampuan
Dengan demikian untuk merancang siklus kognitif dan psikomotorik siswa dan
IV hal-hal yang perlu dilakukan oleh menuntut siswa untuk dapat menguasai
peneliti antara lain : kompetensi yang akan dicapai.
Dalam pembelajaran Menguasai Teori
1. Merancang rencana program
Dasar Elektronika dengan pendekatan
pembelajaran, agar siswa mencari
kontruktivisme dan belajar tuntas maka
informasi untuk pelajaran yang
siswa dapat mencari berbagai informasi
berikutnya.
untuk meningkatkan kemampuan
2. Membiasakan siswa untuk belajar
teoritiknya, sedangkan dengan metode
secara bersama-sama dalam
belajar tuntas maka bahan ajar
kelompok untuk menggali motivasi
diharapkan dapat sepenuhnya dikuasai
belajar siswa tentang materi dan
oleh semua siswa secara tuntas dengan
guru hanya sebagai memonitoring.
seluruh standar kompetensi dan
3. Mengawasi jalannya praktikum
kompetensi dasar mata pelajaran.
dengan baik sehingga
meminimalisasi tindak kecurangan Penerapan penguasaan teoritik dasar
siswa elektronika melalui hasil praktik di kelas
X EI 2 (satu elektronika industri dua)
Siklus IV
SMK Negeri 39 Jakarta selama
Terjadinya peningkatan cara mengajar pelaksanaan dari sikus I sampai siklus IV
guru dari siklus I,II, III sampai IV. LPGK memperlihatkan adanya peningkatan
yang diamati oleh pengamat mendapat hasil belajar Menguasai Teori Dasar
nilai 96% untuk cara mengajar guru. Nilai Elektronika.
dari hasil rata-rata kelas adalah 77 dengan
Kepustakaan
tingkat kelulusan 87%. Hasil penelitian
tindakan kelas ini di nyatakan berhasil
Akhmad Sudrajat. 2008. "Teori-teori
karena terjadinya perbaikan nilai dan
Belajar", Jurnal Ilmu Pendidikan,
minat siswa untuk memperlajari materi-
(Online),
materi yang telah diberikan pengajar
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
dibandingkan dengan nilai pada semester
(diakses 15 Agustus 2009).
sebelumnya. Guru menilai keberhasilan itu
dari tercapainya kompetensi dasar dalam
Bambang Dharmaputra, "Penyusunan
RPP. Jika dari semua siklus yang
Silabus dalam KTSP SMK," Jurnal
mengukur indicator telah tercapai,
Pendidikan, vol.3, No.4, 1-10 (Jakarta,
kompetensi dasar dapat disimpulkan
April 2008).
berhasil. Akan tetapi nilai siswa akan
kembali menurun jika guru tidak konsisten
Bobbi Deporter dan Mike Hernacri.
dalam menjalankan cara mengajar, guru
(2005) Quantum Learning. Bandung:
kembali dengan cara lama yaitu dengan
Kaifa PT. Mizan Pustaka.
ceramah dan mencatat yang membuat para
siswa menjadi bosan.
Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pd Mata Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 Jkt 7
8. Ella Yulaelawati. (2004) Kurikulum dan
Pembelajaran: Filosofi, Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Pakar Raya.
Nana Sudjana. (2005) Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosda Karya.
Suharsimi Arikunto dkk (2007)
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
8 Pevote, Vol. 5, No. 9, September 2010 : 1-8