Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah, mulai dari berilium hingga radium. Logam-logam tersebut memiliki sifat kimia yang mirip namun bereaksi semakin kuat dari berilium ke barium. Senyawa-senyawa alkali tanah umumnya sukar larut dalam air.
1. Isya Ferischa Himawan XII IPA-2/9
Marcellia Claresta, Tjoa XII IPA-2/15
Nur Indah Meyrianawati XII IPA-2/18
Taneke Kusuma Putri Suhendro XII IPA-2/23
• Buku Paket Kimia dan LKS Kimia
• http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-logam-
alkali-tanah.html
• http://player.slideplayer.info/10/2733649/
• http://www.bantubelajar.com/2015/11/pengertian-sifat-
dan-manfaat-logam.html
2. Alkali Tanah
Logam alkali tanah meliputi berilium,
magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan
radium
Terletak pada golongan IIA. Logam alkali tanah
membentuk basa namun lebih lemah dari logam
alkali.
Umumnya ditemukan di dalam tanah berupa
senyawa tak larut.
3.
4. Senyawa alkali tanah terdapat di dalam air laut
maupun dalam mineral batuan sebagai
senyawa dengan bilangan oksidasi +2.
Baruan mineral yang mengandung alkali
terdapat dalam senyawa karbonat, zilikat, atau
sulfat, sebab kelarutan senyawa tersebut sangat
rendah.
5.
6. Berilium.
Berilium tidak begitu
banyak terdapat di kerak
bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada.
Sedangkan di alam
berilium dapat
bersenyawa menjadi
Mineral beril [Be3Al2(SiO
6)3], dan Krisoberil
[Al2BeO4].
7. Magnesium.
Magnesium berperingkat
nomor 7 terbanyak yang
terdapat di kerak bumi,
dengan 1,9% keberadaannya.
Di alam magnesium bisa
bersenyawa menjadi
Magnesium Klorida [MgCl2],
Senyawa Karbonat [MgCO3],
Dolomit [MgCa(CO3)2], dan
Senyawa Epsomit
[MgSO4.7H2O].
8. Kalsium
Kalsium adalah logam
alkali yang paling banyak
terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi
nomor 5 terbanyak yang
terdapat di kerak bumi,
dengan 3,4% keberadaanya.
Di alam kalsium dapat
membentuk senyawa
karbonat [CaCO3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa
Sulfat [CaSO4], Senyawa
Fourida [CaF].
9. Stronsium.
Stronsium berada di
kerak bumi dengan
jumlah 0,03%. Di alam
strontium dapat
membuntuk senyawa
Mineral Selesit [SrSO4],
dan Strontianit .
10. Barium
Barium berada di
kerak bumi
sebanyak0,04%. Di alam
barium dapat membentuk
senyawa : Mineral Baritin
[BaSO4], dan Mineral
Witerit[BaCO3]
11.
12. Dari berilium ke barium, jari-jari atom meningkat secara
beraturan.
Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan
dan keelektronegatifan.
Potensial elektrode juga meningkat dari kalsium ke barium. Akan
tetapi berilum menunjukkan penyimpangan karena potensial
elektodenya relatif kecil.
Titik leleh dan titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah.
Sifat fisik logam alkali tanah lebih besar, jika dibandingkan
dengan logam alkali seperiode.
13. Ditemukan dalam bentuk
oksida dalam beril dan
zamrud oleh Vauquelin
pada tahun 1798.
Namanya diperoleh dari
mineral asalnya yakni
“beryl”. Pernah
dinamakan glucinium,
yang diambil dari
bahasa Yunani “glykys”
yang artinya manis.
Saat terbakar, terbentuk
api putih.
INFORMASI DASAR
Nama : Berilium
Simbol: Be
Atom Nomor: 4
Massa Atom: 9.012182 amu
Titik leleh: 1278,0 ° C
(1551,15 K, 2332,4 ° F)
Titik didih: 2970,0 ° C
(3243,15 K, 5378,0 ° F)
Jumlah Proton / Elektron: 4
Jumlah Neutron: 5
Klasifikasi: Alkali Tanah
Struktur kristal: Hexagonal
Massa jenis @ 293 K: 1,8477
g/cm3
Warna: abu-abu
14.
15. Nama: Magnesium
Simbol: Mg
Atom Nomor: 12
Massa Atom: 24,305 amu
Titikleleh: 650,0 ° C (923,15 K,
1202,0 ° F)
Titik didih: 1107,0 ° C (1380,15 K,
2024,6 ° F)
Jumlah Proton / Elektron: 12
Jumlah Neutron: 12
Klasifikasi: Alkali Tanah
Struktur kristal: Hexagonal
Massa jenis @ 293 K: 1,738
g/cm3
Warna: keabu-abuan
• Diambil dari kata "Magnesia",
sebuah kota di Yunani
• Elemen terbanyak ke delapan
yang membentuk 2% massa
kulit bumi dan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut
• Saat terbakar, terbentuk api
putih
16.
17. Nama: Kalsium
Simbol: Ca
Atom Nomor: 20
Massa Atom: 40,078 amu
Titik Leleh: 839,0 ° C (1112,15
K, 1542,2 ° F)
Titik didih: 1484,0 ° C
(1757,15 K, 2703,2 ° F)
Jumlah Proton / Elektron: 20
Jumlah Neutron: 20
Klasifikasi: Alkali Tanah
Struktur Kristal: Kubus
Massa jenis @ 293 K: 1.55
g/cm3
Warna: Silver
1. Ditemukan pada bagian metalik
oleh Matthiesen pada tahun
1808. Namanya diperoleh dari
bahasa latin“calcx”
2. Kelimpahan kalsium terletak
pada urutan kelima pada kulit
bumi
3. Saat terbakar, terbentuk api
berwarna merah bata
18.
19. Nama: Stronsium
Simbol: Sr
Atom Nomor: 38
Massa Atom: 87,62 amu
Titik leleh: 769,0 ° C
(1042,15 K, 1416,2 ° F)
Titik didih: 1384,0 ° C
(1657,15 K, 2523,2 ° F)
Jumlah Proton /
Elektron: 38
Jumlah Neutron: 50
Klasifikasi: Alkali Tanah
Struktur Kristal: Kubus
Massa jenis @ 293 K:
2.54 g/cm3
Warna: kuning
A.Pertama kali dipersiapkan
oleh H. Davy pada 1808.
Namanya diambil dari
sebuah desa di Skotlandia
“Strontian”
B.Saat terbakar, terbentuk api
berwarna merah tua
20.
21. Nama: Barium
Simbol: Ba
Atom Nomor: 56
Massa Atom: 137,327 amu
Titik leleh: 725,0 ° C (998,15 K,
1337,0 ° F)
Titik didih: 1140,0 ° C (1413,15
K, 2084,0 ° F)
Jumlah Proton / Elektron: 56
Jumlah Neutron: 81
Klasifikasi: Alkali Tanah
Struktur Kristal: Kubus
Massa jenis@ 293 K: 3,51 g/cm3
Warna: Silver
Pertama kali ditemukan pada
bagian metalik oleh R. Bunsen
pada tahun 1854. Namanya
diambil dari bahasa Yunani
“barys” (berat, padat, keras,
dan hebat).
Saat terbakar, terbentuk api
berwarna hijau muda.
22.
23. Nama: Radium
Simbol: Ra
Atom Nomor: 88
Massa Atom: (226,0) amu
Titik leleh: 700,0 ° C (973,15
K, 1292,0 ° F)
Titik didih: 1737,0 ° C
(2010,15 K, 3158,6 ° F)
Jumlah Proton / Elektron: 88
Jumlah Neutron: 138
Klasifikasi: Alkali Tanah
Struktur Kristal: Kubus
Massa jenis @ 293 K: 5.0
g/cm3
Warna: ke perak perakan
A. Ditemukan oleh Pierre Curie dan
Marie Curie tahun 1898, dan
pertama kali dianggap sebagai metal
pada 1910 oleh Marie Curie and A
Debierne.
B. Namanya diambil dari kenyataan
bahwa unsur ini bersifat radioaktif
C. Didapat dari bijih uranium
28. Kereaktifan logam alkali tanah
meningkat dari Be (Berilium) ke
Ba (Barium).
Hal ini karena dari Berilium ke Barium
:
• Jari-jari atom bertambah besar
• Daya reduksi meningkat
• Energi ionisasi berkurang
• Keelektronegatifan berkurang
Akibatnya pelepasan elektron untuk
membentuk senyawa ion makin besar.
SIFATKIMIA
29. Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), dan
Barium (Ba) yaitu logam alkali
tanah bagian bawah, berbentuk
senyawa ion
Magnesium (Mg) membentuk
beberapa senyawa kovalen
Senyawa-senyawa Berilium (Be)
cenderung membentuk ikatan
kovalen
SIFATKIMIA
30. Jika dibandingkan dengan logam alkali :
• Logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali
seperiode
Contoh : Berilium kurang reaktif dibandingkan
Litium, Magnesium kurang reaktif dibandingkan
Natrium, dst.
• Logam alkali tanah memiliki 2 elektron valensi,
sedangkan logam alkali hanya 1
• Konfigurasi elektron logam alkali tanah lebih kecil
dari logam alkali, sehingga energi ionisasi logam
alkali tanah lebih tinggi
31. Jika dibandingkan dengan logam alkali :
• Karena jari-jari atom yang kecil dan muatan
inti besar, logam alkali tanah dapat membentuk
kristal yang bersifat lebih rapat, lebih keras,
dan massa jenisnya tinggi dari logam alkali
• Potensial elektrode (reduksi) standar
menunjukan nilai rendah (negatif) yang berarti
logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat
SIFATKIMIA
32. Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), dan Barium (Ba)
bereaksi dengan air membentuk basa dan gas
hidrogen.
Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air
dingin, namun sedikit lebih cepat dengan air
panas.
Berilium tidak bereaksi dengan air.
REAKSI DENGAN AIR
33. Logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara
membentuk oksida, hidroksida, atau karbonat.
Berilium (Be) dan Magnesium (Mg) juga bereaksi
dengan Oksigen di udara, tetapi lapisan oksida yang
terbentuk melekat kuat pada permukaan logam sehingga
menghambat korosi berlanjut.
Jika semua logam alkali tanah dipanaskan kuat, maka
akan terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida.
REAKSI DENGAN UDARA
34. Semua logam alkali tanah (kecuali Berilium)
bereaksi dengan halogen membentuk garam
halida.
Lelehan halida dari Berilium (Be) mempunyai
daya hantar listrik yang buruk. Hal tersebut
menunjukkan halida Berilium bersifat kovalen.
REAKSI DENGAN HALOGEN (X2)
35. Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), dan Barium (Ba)
memerlukan pemanasan untuk dapat bereaksi
dengan gas hidrogen.
Berilium (Be) dan Magnesium (Mg) tidak dapat
bereaksi dengan gas hidrogen walau dengan
pemanasan.
REAKSI DENGAN HIDROGEN
36. Logam alkali tanah yang terbakar diudara dapat
bereaksi dengan nitrogen membentuk senyawa nitrida.
Contoh : Pembakaran Magnesium (Mg) di udara pada
suhu tinggi menghasilkan Magnesium Oksida dan
Magnesium Nitrid (Mg3N2).
3M(s) + N2(g) M3N2(s)
REAKSI DENGAN NITROGEN
37. Reaksi logam alkali tanah dengan belerang
menghasilkan senyawa sulfida.
M(s) + S(s) MS(s)
REAKSI DENGAN BELERANG
38. Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam
kuat (HCl) membentuk garam dan gas Hidrogen.
Reaksi makin kuat dari Berilium (Be) ke Barium
(Ba).
Berilium (Be) juga bereaksi dengan basa kuat,
membentuk Be(OH)42- dan gas H2.
REAKSI DENGAN ASAM DAN BASA
40. KELARUTAN SENYAWA ALKALI
TANAH
Salah satu yang membedakan antara
senyawa alkali dan alkali tanah adalah
kelarutannya. Pada umumnya, senyawa alkali
mudah larut dalam air, sedangkan senyawa alkali
tanah sukar larut dalam air. Jika kelarutan suatu
zat semakin besar, berarti semakin banyak zat
tersebut yang larut dan kemungkinan terionisasi
juga semakin besar. Semakin banyak ion OH- yang
dihasilkan, berarti sifat basa semakin kuat.
41. KELARUTAN SENYAWA ALKALI TANAH
Senyawa alkali tanah dapat berupa garam.
Garam-garam sulfat, kromat, oksalat, dan
karbonat dari alkali tanah merupakan garam yang
sukar larut dalam air. Keteraturan sifat kelarutan
garam alkali tanah dari Mg ke Ba dapat digunakan
untuk identifikasi adanya ion alkali tanah dalam
suatu larutan. Selain dapat digunakan untuk
identifikasi, perbedaan kelarutan dapat
dimanfaatkan untuk memisahkan campuran ion-
ion alkali tanah di dalam suatu larutan.
42. Untuk memisahkan kation logam alkali
tanah didasarkan pada kelarutan kation terhadap
pelarut tertentu. Pemisahan dapat dilakukan
dengan menambahkan pereaksi yang akan
mengendapkan salah satu kation dan
meninggalkan kation yang lain. Adapun
pemisahan sempurna terjadi jika perbedaan
kelarutan kation cukup besar
KELARUTAN SENYAWA ALKALI
TANAH
44. Kelarutan Senyawa logam alkali tanah:
1. Kelarutan basa bertambah dari Be(OH)2 ke Ba(OH)2, dimana
Be(OH)2 dan Mg(OH)2 tergolong sukar larut, Ca(OH)2 sedikit larut
dan Sr(OH)2 sedangkan Ba(OH)2 mudah larut.
2. Kelarutan garam sulfat berkurang dari BeSO4 ke BaSO4, dimana
BeSO4 dan MgSO4 tergolong mudah larut, CaSO4 sedikit larut,
sedangkan SrSO4 dan BaSO4 sukar larut.
3. Kelarutan garam kromat berkurang dari BeCrO4 ke BaCrO4,
dimana BeCrO4, MgCrO4 dan CaCrO4 tergolong mudah larut,
SrCrO4 sedikit larut sedangkanBaCrO4 sukar larut
4. Semua garam karbonat (CO3
2-) sukar larut
5. Semua garam oksalat (C2O4
2-) sukar larut, kecuali MgC2O4 sedikit
larut
45. PENGENDAPAN SENYAWA ALKALI
TANAH
Pengendapan suatu garam yang sukar larut dalam air
dapat digunakan untuk analisis kualitatif, yaitu mengidentifikasi
suatu kation logam alkali tanah.
Ion Logam
Alkali Tanah
Pereaksi
Na2SO4
1M
K2CrO4
1M
NaOH
1M
Na2CO3
1M
Na2C2O4
1M
Mg2+ Tidak ada
endapan
Tidak ada
endapan
Endapan
putih, tebal
Endapan putih Tidak ada
endapan
Ca2+ Endapan
putih, tipis
Tidak ada
endapan
Endapan
putih, tipis
Endapan putih Endapan putih,
tipis
Sr2+ Endapan
putih
Endapan
kuning
pucat, tipis
Tidak ada
endapan
Endapan putih,
tebal
Endapan putih
Ba2+ Endapan
putih, tebal
Endapan
kuning
Tidak ada
endapan
Endapan putih,
tebal
Endapan putih,
tebal
46. PENGENDAPAN SENYAWA ALKALI
TANAH
Mg(OH)2 dan Be(OH)2 merupakan
hidroksida alkali tanah yang sukar larut. Akan
tetapi karena bersifat amfoter, maka Be(OH)2
tidak akan mengendap jika pereaksi, yaitu
larutan Natrium Hidroksida di tambahkan
berlebihan. Larutan CO3
2 menghasilkan
endapan dari masing-masing logam yang
dapat dengan mudah dibedakan hasil
endapannya.
47. PENGENDAPAN SENYAWA ALKALI
TANAH
Melarutakan atau mereaksikan
larutan alkali tanah yang tidak ada labelnya
dengan larutan CO3
2-. Jika alkali
tanah tersebut dilarutkan kedalam larutan
CO3
2- setelah di diamkan terdapat endapan
yang sedikit, maka logam itu adalah Ba2+. Jika
terdapat endapan yang banyak maka
logam itu adalah Ca2+.
48. PEMISAHAN CAMPURAN ION
LOGAM ALKALI TANAH
Data kelarutan setiap senyawa alkali tanah tersebut dapat
digunakan sebagai dasar pemisahan campuran ion alkali tanah dalam
suatu larutan.
Contoh:
Untuk memisahkan ion Ba2+ dan ion Mg2+ yang tercampur dalam suatu
larutan, dapat dilakukan cara-cara berikut.
1. Menambahkan hidroksida (misalnya NaOH) ke dalam larutan
tersebut sehingga Mg2+mengendap sebagai Mg(OH)2, sedangkan
ion Ba2+ belum mengendap. Dengan demikian, ketika disaring, yang
tertinggal di dalam larutan adalah ion Ba2+.
2. Menambahkan larutan kromat (misalnya K2CrO4) atau sulfat
(misalnya H2SO4) ke dalam larutan sehingga Ba2+ mengendap
sebagai BaCrO4 atau BaSO4, sedangkan Mg2+ belum mengendap.
Larutan kemudian disaring dan Mg2+ tetap berada di dalam larutan.
Pemisahan akan lebih sempurna jika perbedaan kelarutannya cukup
besar. Larutan K2CrO4 merupakan pereaksi yang paling baik di pilih.
51. BERILIUM (Be)
Berilium digunakan untuk memadukan logam agar
lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan.
Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi
pesawat Zet.
Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi
pada reaktor nuklir
Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai
pada alat listrik, maka Berilium sangat penting
sebagai komponen televisi.
MANFAAT
52. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium digunakan untuk memberi warna putih
terang pada kembang api dan pada lampu Blitz.
Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku,
karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk
mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencagah
terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah
maag
Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam
semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan pada
alat alat rumah tangga.
53. Kalsium (Ca)
Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan
plastik.
Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi
untuk membalut tulang yang patah.
Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti
komponen semen dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk
membuat kapur tulis dan gelas.
Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena
bersifat dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat
Karbondioksida pada cerobong asap.
Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga
sebagai sumber basa yang harganya relatif murah
Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan
untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk
pengelasan.
Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi
sebagai pembentuk tulang dan gigi.
54. STRONSIUM (Sr)
Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan
warna merah apabila digunakan untuk bahan
kembang api.
Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa
digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah
energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir
RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
55. BARIUM (Ba)
BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran
pencernaan karena mampu menyerap sinar X
meskipun beracun.
BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada
plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi
dan warna terang.
Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan
warna hijau pada kembang api
57. Berilium (Be)
Metode reduksi berilium
Sumber utama Be adalah beril [Be3Al2(SiO6)3]. Beril
dipanaskan pada suhu 700oC dengan Na2SiF6 untuk
menghasilkan BeF2, selanjutnya BeF2 direduksi untuk
menghasilkan logam Be.
BeF2 + Mg --> MgF2 + Be (suhu 1.300oC)
58. Berilium (Be)
Metode Elektrolisis
Be dapat diekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah
ditambah NaCl. Penambahan NaCl dikarenakan BeCl2
tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik. Reaksinya
adalah sebagai berikut:
Katode: Be2+(l) + 2e- --> Be(l)
Anode: 2Cl-(l) --> Cl2(g) + 2e-
59. Magnesium (Mg)
Metode elektrolisis magnesium
Sumber utama logam Mg adalah air laut. Mg dalam air laut
diperoleh dengan mereaksikan air laut dengan CaO.
CaO + H2O --> Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- --> Mg(OH)2
Selanjutnya, Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl untuk
membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl --> MgCl2 + H2O
Mg dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan MgCl2 sebagai
berikut:
Katode: Mg2+(l) + 2e- --> Mg(l)
Anode: 2Cl-(l) --> Cl2(g) + 2e-
60. Magnesium (Mg)
Metode reduksi magnesium (disebut juga
proses kalsinasi)
Sumber Mg lainnya adalah dolomit [MgCa(CO3)2]. Dolomit
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. Lalu, MgO.CaO
dipanaskan dengan FeSi untuk menghasilkan Mg.
2[MgO.CaO] + FeSi --> 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
61. Kalsium (Ca)
Metode elektrolisis logam kalsium
Sumber utama logam kalsium adalah batu kapur (CaCO3).
CaCO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk CaCl2 melaui
reaksi:
CaCO3 + 2HCl --> CaCl2 + H2O + CO2
Ca dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan CaCl2 sebagai berikut:
Katode: Ca2+(l) + 2e- --> Ca(l)
Anode: 2Cl-(l) --> Cl2(g) + 2e-
CaCl2 juga dapat diperoleh sebagai produk samping dari
pembuatan Na2CO3 dengan proses solvay
62. Kalsium (Ca)
Metode reduksi logam kalsium
Logam Ca juga dapat dihasilkan dari reduksi CaO oleh Al
atau reduksi CaCl2 oleh Na.
Reduksi CaO oleh Al: 6CaO + 2Al --> 3Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na: CaCl2 + 2Na --> Ca + 2NaCl
63. Stronsium (Sr)
Metode elektrolisis stronsium
Sumber utama stronsium adalah selestit (SrSO4).
Senyawa ini diproses menjadi SrCl2. Sr dapat diperoleh
dari elektrolisis lelehan SrCl2 sebagai berikut:
Katode: Sr2+(l) + 2e- --> Sr(l)
Anode: 2Cl-(l) --> Cl2(g) + 2e-
64. Barium (Ba)
Metode elektrolisis barium
Sumber utama logam barium adalah barit (BaSO4).
Senyawa ini diproses menjadi BaCl2. Ba dapat diperoleh
dari elektrolisis lelebah BaCl2 sebagai berikut:
Katode: Ba2+(l) + 2e- --> Ba(l)
Anode: 2Cl-(l) --> Cl2(g) + 2e-
65. Barium (Ba)
Metode reduksi barium
Logam barium juga dapat diperoleh dengan reduksi BaO
oleh Al dengan reaksi sebagai berikut:
6BaO + 2Al --> 3Ba + Ba3Al2O6
66. Radium (Ra)
Metode elektrolisis radium
Logam radium diperoleh dari elektrolisis lelehan RaCl2
sebagai berikut:
Katode: Ra2+(l) + 2e- --> Ra(l)
Anode: 2Cl-(l) --> Cl2(g) + 2e-
Di sini digunakan katode Hg yang memberikan senyawa
radium amalgam. Logam radium kemudian dipisahkan dari
Hg dengan destilasi.