2. Penyakit layu fusarium atau sering disebut
penyakit panama pada tanaman pisang
disebabkan oleh Fusarium Oxysporum f. Sp
Cubense (FOC).
3. • Penyakit layu Fusarium pertama kali ditemukan
menjadi endemik di daerah Panama pada tahun
1890 yang kemudian menghancurkan
pertanaman pisang varietas Gros Michel (AAA)
di Amerika Tengah dan Caribbean pada tahun
1950 dan 1960.
• Sekarang penyakit ini sudah banyak ditemukan
di daerah tropis maupun subtropis
• Di Indonesia sendiri berdasarkan penelitian
yang dilakukan penyakit ini menyebabkan
kerugian lebih dari 35%
4. • Penyakit ini menular melalui tanah, menyerang
akar dan masuk kedalam bonggol pisang.
• Di dalam bonggol jamur merusak pembuluh
sehingga menyebabkan tanaman layu dan
akhirnya mati.
Gejala-gejala yang dapat diamati pada
tanaman pisang yang terserang penyakit ini
antara lain ;
1. Pada daun tua nampak kuning kehijauan
dimulai dari pinggir daun. Penguningan
berlanjut ke daun yang lebih muda.
5.
6. 2. Batang semu bagian bawah pecah membujur,
apabila batang dipotong ditemukan berkas garis
berwana hitam atau coklat.
7. 3. Apabila bonggol dipotong bagian tengah
berwarna hitam, coklat atau ungu.
8. 4. Pada buah umumnya tidak sampai panen,
apabila panen ukurannya menjadi lebih kecil,
layu dan matang sebelum waktunya.
9. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah penularan penyakit ini antara
lain;
1. Buang dan bakar tanaman pisang yang sudah
terlanjur terserang penyaki ini.
2. Menanam lebih dari satu varietas atau
menanan bibit yang sehat
3. Jangan menggunakan bibit, bonggol dan tanah
dari daerah yang sudah terkontaminasi
4. Bersihkan gulma di sekitar areal pertanaman
10. 5. Sterilkan alat-alat yang akan digunakan.
6. Tanam jenis pisang yang tahan terhadap
penyakit FOC (ketan, tanduk, raja kinalun dan
muli)
7. Menggunakan agensia hayati seperti
Trichoderma sp dan Gliocadium sp dan
Pseudomonas Fluorescens.
11. upaya pengendalian penyakit ini sudah
banyak dilakkan termasuk menggunakan
bahan kimia yang ternyata menimbulkan
kerusakan bagi lingkungan.
pengendalian yang efektif menggunakan
agensia hayati yaitu bakteri yang hidup di
daerah perakaran yang dapat menekan
penyakit dan mendorong pertumbuhan
tanaman.