SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 36
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa saya bisa menyelesaikan tugas makalah
olahraga yang bertema „Tenis‟ dimana saya memilih Induk Organisasi Olahraga PELTI
(Persatuan Lawn Tenis Indonesia). Sebagai makalah pada tugas yang akan saya bahas.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bpk.Freddy yang telah memberikan
tugas ini. Saya berharap tugas saya dapat dibaca dan dilihat dengan sebaik-baiknya.
Salam Hormat
Indah Aretha Maharani Fatah
DAFTAR ISI:
Kata Pengantar.....................................................................................................v
Daftar Isi..............................................................................................................vi
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Sejarah dan Perkembangan Tenis..............................................................1 – 2
BAB 2.
Asas Permainan Tenis.....................................................................................3 – 7
Cara Memegang Raket Yang Benar.............................................................7 – 10
BAB 3.
Dasar-dasar Bermain Tenis.........................................................................11 – 19
Hal-hal Yang Mempengaruhi Gerakan Servis............................................20 – 21
BAB 4.
Teknik Bermain Tenis........................................................................................22
Cara Bermain Tenis....................................................................................22 – 24
Peraturan Tenis Lapangan...........................................................................24– 25
BAB 5.
Istilah-istilah Penting Dalam Permainan Tenis..........................................26 – 35
BAB 6. Penutup
Kesimpulan.........................................................................................................36
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia
yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang
tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional.
Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga. Baik
untuk arena adu prestasi ataupun sebagai kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat.
Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat
khususnya orang - orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas. Tenis adalah
olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-
masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis
adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada semua tingkat
masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-
orang yang duduk di kursi roda.
Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai
"tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke berbagai lapangan / rumput game serta
untuk permainan tenis kuno nyata.
B. Sejarah dan Perkembangan Tenis
Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang
dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang
menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke
seluruh daratan eropa pada abad ke-8.
Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah
tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat.
Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan
melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola
lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah
dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan
menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi
dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.
Major W.C Wingfield, seorang pegawai tentara British merupakan pengasas
permainan tenis. Beliau menamakannya real tenis. Beliau turut mengubah sedikit
permainan dengan meniru undang-undang permainan badminton. Beliau
memperkenalkan permainan sphairistike yang menggunakan gelanggang rumput yang
lebih dikenali sebagai lawn tenis.
Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang artinya
olahraga dengan kepalan tangan telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di
Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya
hanyalah tangan raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio
da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan
yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine"
menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of
Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang".
Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput
yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang
menjadikannya sebagai permainan biasa.
Klub tenis pertama yang didirikan ialah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera,
Harry Gem, Dr.Frederick Haynes, dan Dr.Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada
masa itu, tenis disebut sebagai Pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874, permainan
tenis pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr.James Dwight dan F.R. Sears.
Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. dua tahun
setelah itu kantornya dibuka di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga
bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton.
Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis rumput ditulis. Amerika Serikat
mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan
Tenis di Amerika berkembang sangat pesat. Dari sanalah banyak pemain tenis tangguh
yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun
1877.
Antara perkembangan dan peristiwa penting tenis:
1877 – Kejuaraan Tenis Wimbledon diadakan diatas gelanggang rumput.
1878 – Servis overhead diperkenalkan
1900 – Pertandingan Piala Davis (antara negara) diperkenalkan
1913 – Penubuhan International Lawn Tennis Federation
1926 – Kejuaraan Pertama Tenis Profesional di Madison Square New York
1969 – Record perlawanan paling lama iaitu 5 jam 12 minit di antara
P.Gonzales dari Amerika dan C.Pasarell di dalam 112 game
1970 – Sistem kiraan „tie-break‟ diperkenalkan untuk menghadkan
perlawanan berlarutan
BAB 2.
A. ASAS PERMAINAN TENIS
Tenis ialah satu permainan yang boleh dimainkan didalam ruangan maupun diluar
ruangan. Tenis boleh dimainkan oleh semua peringkat umur, lelaki dan wanita secara
perseorangan, beregu dan beregu campuran. Antara peralatan utama yang diperlukan
untuk permainan tenis adalah seperti gelanggang, raket dan bola. Selain itu, peralatan
pemain juga harus disediakan.
Gelanggang
Permukaan gelanggang tenis hendaklah rata dan bebas daripada sebarang
gangguan. Ia boleh dalam bentuk gelanggang berumput atau diperuat daripada kayu,
simen atau parguay. Ukukran gelanggang tenis adalah 23.80 meter (78 kaki) panjang dan
8.23 meter (27 kaki) lebar untuk perseorangan dan 10.97 meter untuk keseluruhan
gelanggang. Semua garisan atau tanda didalamnya hendaklah jelas dan sebaik-baiknya
dengan garisan putih.
Jaring
Jaring untuk permainan tenis dibuat daripada dawai keluli, kapas atau rami yang
dipintal dan digantungkan kepada kabel yang tahan karat dan dlitupi dengan pita putih.
Bahagian bawah jaring hendaklah menyentuh tanah dan bahagian atasnya mesti 0.91
meter tinggi pada titik tengahnya dan 1.07 meter pada kedua-dua bahagian tiangnya.
Jaring hendaklah dipasang tegang semasa permainan.
Raket
Terdapat pelbagai jenis raket yang boleh dipilih oleh seseorang pemain. Ada raket
yang bingkainya diperbuat daripada kayu, keluli, aluminium, plastik dan besi. Berat raket
juga adalah berbeza. Namun, bagi pemain lelaki berat raket hendaklah diantara 282.7
gram - 396.9 gram. Manakala bagi wanita pula beratnya hendaklah diantara 368 gram –
382 gram. Pemain harus memilih raket yang sesuai dengannya, terutama dari segi
keselesaan pengangannya.
Contoh gambar Raket Tenis dan Bola Tenis
Bola
Bola tenis biasanya hijau kekuningan. Berat satu-satu bola tenis ialah diantara 56.7
- 58.5 gram. Diameternya ialah diantara 6.35 - 6.65 cm. Bola tenis harus dijaga dengan
baik dan hendaklah sentiasa dalam keadaan kering.
Pakaian Pemain
Setiap ahli diharuskan mengenakan pakaian yang sesuai untuk permainan. Pakaian
tersebut hendaklah tidak menjadi penghalang yang boleh mengganggu perjalanan sesuatu
permainan. Bagi pemain perseorangan, pemakaian pakaian seragam juga perlu walaupun
mereka bermain secara perseorangan atau beregu. Pakaian pemain tenis terdiri daripada
seluar pendek atau seluar trek panjang, baju-T berkolar atau tanpa kolar, stoking dan
kasut getah. Untuk pemain wanita pula, skirt atau seluar panjang sukan digunakan.
Biasanya semua peralatan ini berwarna putih.
Pegawai Permainan
Pegawai utama dalam sesuatu perlawanan tenis adalah pengadil. Pengadil akan
berada di tepi bagian tengah gelanggang, yaitu diluar tempat jaring dipasang. Biasanya
tempat duduk disediakan untuk pengadil. Pengadil akan menentukan peraturan dan
undang-undang permainan dipatuhi oleh pemain, mengira pungutan mata dan memulakan
dan menamatkan permainan. Pengadil akan dibantu oleh beberapa orang pegawai
permainan lainnya yang terdiri daripada seorang pengadil jaring dan beberapa orang
penjaga garisan dan pengadil servis. Selain itu, terdapat juga dua orang pencatat mata dan
pemungut bola dalam permainan yang bertaraf kebangsaan atau antarabangsa.
B. CARA MEMEGANG RAKET YANG BENAR
Pengertian
Tenis Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan oleh
seorang atau sepasang pemain yang berhadapan dengan dibatasi oleh jaring. Untuk
memainkannya diperlukan raket dan bola yang terbuat dari karet yang berisi angin dan
terbungkus dari bulu kempa. Selain membutuhkan kekuatan memukul bola, juga
keterampilan menempatkan bola pada sisi yang kosong, agar pihak lawan sulit
mengembalikan.
Tujuan orang bemain tenis antara lain adalah untuk mendapatkan kesenangan,
memenuhi hasrat bergerak, memelihara kesehatan tubuh dan untuk mencapai prestasi.
Teknik-teknik dasar dalam tenis lapangan, diantaranya cara memegang raket, posisi sikap
siap, servis, pukulan forehand, dan pukulan backhand.
Cara Memegang Raket
Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches Association”
(Perkumpulan Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman menyebutkan bahwa
permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara memegang raket sehingga
merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan menyentuh senar
raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal mungkin dan harus bisa
dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mengembalikan pukulan-pukulan
lawan yang terbaik.
Teknik Dasar Bermain Tenis (Grip)
Berikut saya akan mencoba memaparkan teknik dasar bermain tenis bagi anda-anda yang
sekiranya masih pemula dan ingin sekali mencoba bermain tenis dengan benar. Tulisan
ini saya gabungkan dari beberapa referensi yang saya dapat, semoga mudah bagi anda
mengikutinya.
Grip (Pegangan Raket)
Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis
cenderung berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar
berikut:
Perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok
dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan
serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai
perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket
berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan
itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih
ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan
daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang
justru lebih memperkuat cengkeraman.
Umumnya gagang raket tenis
berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi
tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah,
kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4
(searah jarum jam) seperti yang
diilustrasikan pada gambar di samping.
Yang dipakai menjadi patokan dari
setiap tipe grip adalah posisi dari
pangkal ujung jari telunjuk kita.
Beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis.
1. Forehand Continental grip
Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan
oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu
masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang
raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk
pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).
Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan
tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John
McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan
lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh
pemain dengan tipe permainan „Service Volley‟. Saat ini tidak
banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena
tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus
grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice),
sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali
kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan
tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk
pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.
2. Forehand Eastern grip
Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan
petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai „pegangan
berjabat tangan‟. Anda dapat mencobanya dengan memulai
pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke
ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada
pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk
pemain kidal).
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang len
gkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok
sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley
ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk
pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali agak susah untuk
menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik. Salah satu pemain pro yang
merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya
karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip
ini.
3. Forehand Semi-Western grip
Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh
pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan
baseliner.
Anda dapat mencoba grip ini dengan menempatkan
pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan)
atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip
eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut
ke sudut 2 atau 3.
Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin
dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya
yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak
direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk
mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di
lapangan cepat (grass atau hard court).Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan
grip ini adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.
4. Forehand Western grip
Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan
terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis
lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini,
juga banyak pemain modern saat ini.
Grip ini disebut dengan „pegangan wajan‟ karena cara
memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang
wajan. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk
pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari
posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah
gagang raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin
yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun
menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk
mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi,
minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta
slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di
lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain pro yang
menggunakan jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti
Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.
BAB 3.
A. DASAR-DASAR BERMAIN TENIS LAPANGAN
Teknik Pukulan Tenis Forehand
Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tennis.
Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju depan dan
bagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola.
Bagi anda yang masih pemula, anda dapat menggunakan grip continental atau
eastern dalam memegang raket tenis dan stance yang digunakan adalah closed stance
dimana posisi badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net. Berikut ini adalah
gambar yang menunjukkan pergerakan dalam pukulan forehand klasik.
Gerakan dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah
menentukan tepatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul
tenis dengan grip continental. (Gambar 1). atau eastern adalah pada daerah di
depan badan anda, di daerah sekitar bawah perut.
Kemudian raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan
anda yang tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan badan
tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance
(Gambar 2 dan 3).
Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket anda
ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola dengan raket (Gambar 4).
Raket kontak dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot
dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut (Gambar 5).
Setelah terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap
diayunkan hingga melintasi badan kita ke arah kira-kira jam 11 (Gambar 6).
Gerakan forehand berikutnya merupakan pukulan forehand yang digunakan oleh
pemain-pemain modern jaman sekarang dimana perbedaan dengan cara klasik seperti di
atas terletak pada pemilihan grip, stance, dan followthrough. Grip yang umumnya dipakai
oleh petenis modern adalah semi-western atau full-western sehingga pukulan utama dari
pemain saat ini kebanyakan adalah topspin. Kemudian stance yang digunakan adalah
open stance dimana pemain bersiap memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap
garis baseline atau menghadap net.
Gambar ini diambil dari gerakan forehand Andy Roddick yang dimulai dari
ayunan raket ke belakang (Gambar 1). Anda dapat melihat stance yang dipakai
Andy Roddick adalah open stance dimana kaki kanan yang lebih dulu maju ke
depan dan posisi badan paralel atau menghadap net.
Gambar 2 dan 3 raket mulai diayunkan ke depan menuju titik kontak bola dengan
raket.
Raket sampai pada titik kontak dengan bola pada daerah sweetspot kepala raket
(Gambar 4).
Setelah titik kontak bola dengan raket maka dilanjutkan dengan followthrough
dimana raket diteruskan ke samping badan dengan gerakan seperti whiper mobil
atau dinamakan “whiper whip” (Gambar 5 dan 6).
Jadi untuk pemain pemula disarankan mempelajari pukulan forehand dengan gerakan
yang sederhana terlebih dahulu dengan ayunan yang klasik dan memakai grip continental
atau eastern. Apabila telah dapat menguasai pukulan ini dengan baik dan dapat memukul
bola melewati net dengan konsisten, maka anda bereksperimen dengan mencoba grip lain
seperti semi-western atau western. Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan,
maka footwork anda juga semakin baik dan bisa menyesuaikan footwork yang digunakan
apabila ingin mencoba memukul dengan grip lain. Satu contoh ini adalah pukulan
forehand Federer yang memakai grip semi-western.
Hasil pukulan dari petunjuk tersebut di atas adalah flat spin. Bila ayunan lebih turun
ke bawah sehingga perkenaan snar dengan bola dari bawah dengan daun raket yang agak
terbuka dan gerak lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan menghasilkan top spin.
Teknik Pukulan Tenis Backhand
Grip ini sering kali disebut „pegangan wajan‟ karena cara memegang raket ini
seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah anda
menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau dapat
memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang
raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top
spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun
menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk
mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi,
minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta
slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di
lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain pro yang
mengadopsi jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael
Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.
Backhand, Pukulan dasar kedua dalam bermain tennis. Backhand adalah pukulan
yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian belakang dari
raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakangi bola.
Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer digunakan, yaitu: backhand
menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan. Masing-masing
pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, saat ini pukulan backhand dua
tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro karena efektivitasnya.
1. Backhand satu tangan
Terdapat beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan:
1. Memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-
bola yang melebar dapat ditangani dengan lebih mudah.
2. Lebih mudah untuk melakukan voli dari grip satu tangan dan umumnya
pemain yang memiliki backhand satu tangan lebih jago dalam memukul
voli daripada pemain yang memiliki backhand dua tangan.
Terdapat 2 jenis grip yang dapat dipakai dalam melakukan backhand satu tangan,
yaitu eastern dan full-eastern (western) grip.
Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan adalah sbb:
1.
Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona
pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand satu
tangan yang baik adalah agak di depan badan anda.
2.
Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda. Stance yang
dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance dimana posisi badan
tegak lurus terhadap net atau garis baseline.
3.
Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak
berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di depan
badan dan bukan di samping. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan tahap
followthrough kira-kira ke arah jam 2 badan anda.
2. Backhand dua tangan
Backhand ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat
ini. Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang
dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama dalam
menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2
bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah tangan kanan berada pada
ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri berada di atasnya dengan grip
semi-western.
Tahap - tahap gerakan backhand dua tangan adalah sbb:
1.
Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona
pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua
tangan yang baik adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang.
2.
Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance
yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun dapat pula
dilakukan dengan open stance.
3.
Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada
pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang peran yang
dominan sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Kemudian
ayunan diteruskan ke samping badan anda hingga raket ke arah punggung untuk
melakukan tahap followthrough.
Bagi pemula yang mungkin pernah bermain bulutangkis atau tenis meja,
cenderung agak janggal ketika berlatih tenis terutama untuk pukulan backhand dua tangan
karena pukulan ini menggunakan tangan yang non dominan sebagai utamanya, sedangkan
tangan dominan sebagai penyeimbang dan pengarah bola.
Hasil pukulan dari petunjuk tersebut adalah flat spin. Bila ayunan raket lebih turun
ke bawah sehingga perkenaan senar dengan bola dari bawah dengan daun raket atau
kepala raket yang agak terbuka dan gerak lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan
menghasilkan Top Spin. Sebaliknya bila jalan raket dari atas ke bawah kemudian
berlanjut ke depan atas maka akan menghasilkan Under Spin atau Sliced.
Teknik Pukulan Tenis Servis
Permainan tenis merupakan olahraga individu dan ganda dimana kerjasama antar
pemain sangat dibutuhkan. Dalam permainan ini secara utuh permainan tenis terdiri dari
banyak teknik dasar yaitu: servis, smash, forhand,backhand dan volley. Diantara teknik
dasar yang ada servis merupakan pukulan yang sangat penting sehingga permainan dapat
menghasikan angka.
Servis adalah teknik atau keahlian paling dasar yang harus di miliki oleh setiap
pemain. Kemenangan seorang pemain banyak disebabkan karena pemain tersebut mahir
dalam teknik servis. Servis adalah modal utama setiap pemain dan merupakan untuk
memulainya suatu permainan. Peranan servis sangat penting dalam permainan tenis
dikarenakan karena kesempatan mengolah bola sehingga daerah pertahanan lawan
terbukadan kesempatan memperoleh angka lebih besar. Jika kondisi tersebut terjadi maka
kendali permainan dapat dikuasai.
Ada empat kegunaan teknik servis dalam permainan tenis, yaitu:
• Memulai suatu permainan
• Kesempatan memperoleh angka lebih besar
• Pertahanan lawan lebih terbuka
• Kesempatan memblok serangan lawan lebih mudah
Selain itu ada delapan prinsip dasar dalam melakukan servis ketika seorang pemain akan
melakukan servis yaitu:
1. Posisi berdiri (Stance)
2. Pegangan raket (Grip)
3. Ayunan ke belakang (Backswing)
4. Ayunan ke belakang,menekuk (Bend), dan mengulur (Extend)
5. Ayunan ke belakang,menekuk,mengulur,dan bergeser (Shift)
6. Ayunan ke belakang,lempar bola (Toss), dan pukul (Tap)
7. Ayunan ke belakang, lempar bola, pukul, dan bergerak
8. Ayunan penuh (Full swing)
Ada beberapa cara petunjuk melakukan teknik dasar pukulan serve.
1. Pegangan yang digunakan adalah eastern atau continental, sesuai dengan kekuatan
yang dimiliki. Jarak antara jari telunjuk dengan jari tengah lebih lebar
dibandingkan dengan pegangan pada groundstroke.
2. Sikap siap dalam melakukan serve adalah :
a. Kaki kanan sejajar dengan garis belakang.
b. Kaki kiri membentuk sudut 45 derajat.
3. Cara melambungkan bola :
a. Bola jangan digenggam, melainkan dipegang dengan jari-jari.
b. Lambungkan bola dengan lengan selurus mungkin.
c. Tinggi lambungan lebih tinggi sedikit dari acungan raket lurus keatas.
Jika sudah menguasai teknik dalam melakukan pukulan sevis, kemudian
pembelajaran selanjutnya adalah teknik pukulah forehand drive. Ada empat hal yang
perlu diperhatikan dalam melakukan pukulan forehand drive, yaitu sebagai berikut:
1. Pada saat bola sudah mulai meninggalkan raket lawan, putar badan ke depan pada
pinggul, sehingga bahu kiri menghadap ke arah net dan raket mengarah ke
samping lapangan.
2. Saat bola lawan telah melewati net dan akan jatuh ke lapangan, siapkan kaki kiri
untuk melangkah ke depan, sedangkan kepala raket mulai diturunkan sampai
setinggi pinggang dan berakhir menuju ke arah belakang.
3. Pada saat bola memantul, berat badan mulai dipindahkan dari kaki kanan ke kaki
kiri. Bersamaan dengan itu, pukul bola di depan pinggul kiri.
4. Setelah bola dipukul, lanjutkan gerakan dengan lurus ke depan ke arah net. Jangan
sekali-kali menghentikan gerakan lanjutan ini walupun dengan maksud memukul
bola dengan pelan.
Selain pukulan forehand drive, dalam tenis lapangan juga dikenal pululan backhand
drive. Pukulan backhand drive dilakukan ketika posisi bola berada di samping kiri badan.
Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut:
1. Putar tangan seperempat lingkaran ke arah kiri dari pegangan forehand estern.
2. Pegang raket lebih kuat untuk mengendalikan pukulan dengan baik.
3. Pegangan diubah pada saat mulai membawa raket ke samping kiri badan.
Pembahasan
Dalam permainan tenis, persendian yang paling penting adalah kaki, pinggang,
bahu, siku dan pergelangan tangan. Bila beberapa persendian dilakukan dalam melakukan
gerak maka urutan penggunaan dan ketepatan waktunya sangat penting. Asas ini
menunjukan kepada kita kapan sendi itu digunakan. Gerakan itu dimulai dengan
bekerjanya grup-grup otot besar dan terus bergerak secara progresif melalui otot-otot
kecil.
Gerakan mengalir terus menerus ini menghasilkan suatu pengumpulan kekuatan
yang disatukan. Kekuatan ini digerakkan oleh satu bagian tubuh yang terbentuk dari
kekuatan sendi-sendi berikutnya. Dalam permainan tenis, gerakan servis mulai dengan
sikap seimbang, pegangan raket, bola dipegang di ujung jari secara rileks, jaga agar siku
tetap pada posisi, lihat target tanpa memperhatikannya, pandangan jauh ke depan sebelum
melakukan servis.
Gerakan Persendian
Dimulai analisa persendian kaki atau kedua tungkai sebagai kaki tumpu pada
gerakan awalan, kemudian posisi lengan,badan dan pergelangan tangan ketika memegang
bola dan raket. Manakala gerakan melempar bola,mengayun raket posisi badan
menghadap kearah jarring/net persendian bahu dan sikut sangat dominan berperan. Ketika
lepasnya bola dari tangan dan ayunan raket ke belakang persendian pangkal tangan
(pergelangan tangan) sangat dominan berperan.
B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI GERAKAN SERVIS
1. Force
1.) Forces/gaya yang di gunakan dalam gerakan servis adalah gaya internal (tekan)
terutama saat melempar bola kearah atas;
2.) Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan tangan yang memegang raket
memukul bola hinga posisi kembali seperti semula.
3.) External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai gerakan lanjutan, Di luar
tubuh, Hambatan udara dan gravitasi yang berpengaruh pada saat melakukan
gerakan.
4.) Colinear Forces/gaya yang bekerja pada gerak lurus, saat raket memukul bola
kearah depan sasaran
5.) Net Force/ gaya murni yang bekerja pada benda, Hasil gerakan lemparan bola
ke atas lengan dan tangan terhadap bola hingga lepasnya bola dari jari-jari,
6.) Resultante Force/hasil dari gaya-gaya yang bekerja, gerakan awalan memegang
bola, melempar bola, mengayun raket,melecutkan pergelangan tangan, gerakan
lanjutan dengan melangkahkan salah satu kaki kedepan searah pukulan bola.
2. Linear kinematics
Saat lengan melempar bola lurus ke atas dan arah bola setelah di pukul. Gerak
lurus terjadi terutama pada saat melempar dan memukul bola .
1.) Rectilinear Translation/gerak lurus beraturan Linear Motion/gerak lurus, Saat
tangan mengayun raket, menekuk siku kemudian saat lengan lurus akan memukul
bola kearah sasaran,
2.) Position/posisi, sikap memegang bola dan memegang raket, tubuh dan kaki,
pinggang, bahu, lengan dan tangan, posisi awal tubuh/sikap awalan dan posisi saat
memukul.
3.) Resultante Displacement/perubahan posisi, dari posisi memegang
raket,melempar bola,mengayun raket gerakan lanjutan dengan melecutkan
pergelangan tangan kebawah yang dilanjutkan dengan melangkahkan salah satu
kaki tumpuan.
4.) Acceleration/perubahan kecepatan, dari memegang raket dan bola pasif sampai
gerakan melempar bola dan memukul bola kearah tertentu. Perubahan kecepatan
gerakan anggota tubuh terutama kedua kaki tumpu yang sikap awalnya ditekuk
secara cepat diluruskan atas, adanya perubahan kecepatan pada saat memukul
bola.
3. Linear kinetics
1.) Hukum Newton satu yang berbunyi bahwa benda akan tetap dalam keadaan
diam sampai ada gaya yang bekerja terhadap benda tersebut, hal terjadi manakala
posisi siap diam yang dipegang sampai dengan terjadi lemparan bola;
2.) Newton's Law II/hukum Newton 2, yang berbunyi “Benda akan mengalami
percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini
sebanding dengan suatu konstanta (massa) dan percepatan benda”..hal ini dapat
dilihat pada saat bola bergerak dilempar ke atas dan pada saat lecutan sendi siku
untuk memukul bola sehingga terjadi pergerakan bola dari pelan menjadi lebih
cepat saat bola lepas dari tangan dan saat ayunan lengan memukul bola.
4. The muscular system
Muscle Fiber/serabut otot, terjadi pada saat gerakan menekuk lutut adalah otot
quadricep,mengayun raket adalah ototbagian belakang, memegang bola dan raket
adalah , origo biseps, biseps, triseps, insersi triseps dan insersi biseps. saat
melakukan lemparan, Tendon biseps dan tendon triseps berperan, tendon berfungsi
untuk mengunci gerakan pada saat lengan melakukan pukulan, concentric
contraction/memendek, saat menekuk pergelangan tangan, menekuk lutut, menarik
siku,memukul bola setelah bola di pukul dan bergerak kearah depan.
BAB 4.
A. TEKNIK BERMAIN
Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket
dihadapkan ke depan.
Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket
dihadapkan ke depan.
Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah
bola memantul sekali di lapanganmu.
Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit
dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke bawah.
Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau
banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.
Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh
tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang
lawan.
Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh
yang berada di dekat net (lihat lob).
B. CARA BERMAIN
Memilih raket
Apabila memilih raket dua perkara utama harus diberi tumpuan yaitu :
* Size gengaman tangan
* Size dan berat raket
Raket-raket yang lebih ringan dan kecil sizenya adalah lebih sesuai bagi mereka
yang baru atau mula bermain tenis.
Cara memegang raket tenis
Cara memegang raket bergantung kepada jenis pukulan. Terdapat dua jenis atau
cara memegang raket tenis yaitu cekak hadapan dan cekak kilas. Dalam permainan,
seseorang pemain boleh menukarkan cara memegang raket dari masa ke semasa bagi
menyesuaikan pukulan yang dibuatnya.
Waktu permainan
Sesuatu permainan tenis mempunyai maksimum lima set dan kemenangan untuk
tiga set para pemenang. Ia juga boleh dimainkan dalam tiga set dengan kemenangan dua
set dikira sebagai pemenang. Untuk bagian wanita pula, satu permainan mengandungi
tiga set dan kemenangan dua set para pemenang. Tiada masa diadkan bagi suatu set, yang
pastinya pemain yang menamatkan permainan lebih dahulu daripada lawannya itulah
pemenang. Masa 10 menit diperuntukan kepada pemain untuk berehat selepas set ketiga
bagi lelaki dan putaran kedua bagi wanita.
Cara mendapatkan mata
Kiraan mata dalam permainan tenis agak berbeda dengan permainan badminton.
Dalam satu set ada sekurang-kurangnya enam permainan dan dalam satu permainan
sekurang-kurangnya ada empat kali servis.
Permainan dimulakan pada kedudukan 0-0.Mana-mana pemain yang berjaya
memungut mata pertama, matanya dikira 15-0; mata kedua yang dipungut dikira 30-0;
dan jika mata ketiga berjaya dipungutnya, maka dikira 40-0. Mata seterusnya yang
diperolehi oleh pamain berkenaan menamatkan permainan dan kemenangankepadanya.
Sepanjang permainan, mata untuk pembuat servis dikira dahulu.
Apabila kedua-dua pemain mencapai tiga mata sam, matanya dikira 40-40 dan ini
memaksa dius. Untuk mencapai kemengan salah seorang pemaian harus mendapatkan
dua mata melebihi lawannya. Dengan demikian, permula servis perlu mendahului
lawannya dengan satu mata.
Untuk mendapatkan mata kedua pemain akan membuat servis disebelah kiri
gelanggangnya puladan pungutan mata akan dikira seperti yang diterangkan tadi.
Seseorang pemain harus memperolehi enam mata dahulu untuk menemani suatu set.
Bagaimanapun, jika kedudukan terikat pada 5-5 , permainan diteruskan sehingga salah
seorang pemain mencapai dua mata melebihi lawannya. Dalam sesuatu permainan
terdapat lima set maksimum untuk menentukan kemenangan. Bergantung pada jumlah set
yang dimainkan, seseorang pemain dikira pemenang apabila dia mendahului tiga set
daripada lawannya.
Memulakan permainan
Permulaan permainan ditentukan secara undian, yaitu bagi menentukan permain
mana yang akan memulakan permainan. Setelah penentuan dibuat, dan para pegawai
permainan sudah bersedia, maka permainan boleh dimulakan. Permulaan servis akan
berdiri di belakang garisan belakang, iaitu di tempat membuat servis yang disediakan
disebelah kanan gelanggangnya. Pemain lawan akan berada dibahagian kanan
gelanggangnya.
Pembuat servis (A) hendaklah membuat servis dengan memukul bola ke kawasan
servis lawan. Jika bola pertama terkeluar daripada kawasan servis lawan ini, pembuat
servis masih berpeluang membuat servis itu dengan servis kedua. Jika bola daripada
servis kedua ini juga terkeluar, maka mata diberikan kepada pemain lawan (B). Setelah
servis bersih dibuat, maka kedua-dua pemain akan berusaha mematikan ke kawasan
lawannya.
Selepas membuat servis pertama di sebelah kanan gelanggang pemain berkenaan
akan membuat servis di sebelah kiri gelanggang pula untuk mata kedua. Selepas itu
kedua-dua pemain akan melakukan servis secara bergilir-gilir sehingga salah seorang
daripada mereka mencapai kemenangan.
Dalam permainan dan Tamat permainan
Bola dalam permainan selagi pengadil belum membuat keputusan bola itu mati.
Dalam hal begini, pemain tidak dibenarkan meninggalkan gelanggang kecuali atas
persetujuan pengadil. Bagi permainan beregu, dimana pemain boleh memukul bola
kecuali semasa membuat servis karena pembuat servis yang berhak saja dibenarkan.
Pengadil utama yang mengawasi permainan akan memberikan isyarat jika permainan
ditamatkan.
Permainan ditamatkan setelah pemenang ditentukan. Bagian laki-laki pertandingan
yang diiktirafkan ialah dalam tiga set terbaik dan bagi wanita ia dimainkan dalam dua set
terbaik. Apabila permainan tamat, kedua-dua pemain bersalaman sesama sendiri dan
dengan pengadil.
C. PERATURAN TENIS LAPANGAN
Untuk tenis lapangan, pertandingan akan dilangsungkan dengan memperhatikan
aturan-aturan sebagai berikut:
1. Pertandingan tunggal tenis akan dilaksanakan dengan menggunakan system
setengah kompetisi yang terdiri dari 4 group dengan jumlah peserta sebesar 3
orang per group.
2. Pertandingan Ganda tenis akan dilaksanakan dengan menggunakan system
setengah kompetisi yang terdiri dari 2 group dengan jumlah peserta sebesar 4
orang per group
3. Peraturan pertandingan Tenis Tunggal dan Ganda:
• Penyisihan menggunakan 6 game atau 30 menit permainan
• Semi final menggunakan 10 game atau 45 menit permainan
• Dan Final menggunakan 12 game atau selama 1 jam
4. Jika waktu habis akan tetapi pertandingan belum selesai, maka pemenang akan
ditentukan dari pemain yang unggul sementara.
5. Pemain diwajibkan menggunakan sepatu outdoor (lapangan menggunakan
rumput sintesis)
6. Pemain diwajibkan sudah berada 5 menit sebelum pertandingan dimulai, dan
toleransi waktu yang diberikan jika terlambat adalah sebesar 5 menit. Apabila
lebih dari waktu tersebut maka pemain tersebut akan dianggap kalah WO dengan
nilai maksimal untuk kemenangan lawan.
7. Skema pembagian group Tunggal adalah sebagai berikut:
GROUP AGROUP BGROUP CGROUP D
A1 B1 C1 D1
A2 B2 C2 D2
A3 B3 C3 D3
Catatan: juara masing-masing group akan langsung berhadapan di semi-final dan final
8. Skema pembagian group ganda adalah sebagai berikut:
GROUP AGROUP B
A1 B1
A2 B2
A3 B3
A4 B4
Catatan: juara masing-masing group akan langsung berhadapan di Final.
BAB 5.
ISTILAH – ISTILAH PENTING DALAM PERMAINAN TENIS
Ace – Servis yang dilakukan pemain dimana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh
pemain lawan.
Ad court – Bagian sisi kiri dari lapangan tenis terhadap masing-masing pemain.
Advantage – Poin ketika seseorang telah mendapatkannya setelah deuce dan butuh satu
poin lagi untuk memenangkan sebuah game.
All-court – Tipe permainan yang menggabungkan seluruh tipe yang ada di tenis termasuk
serve and volley, dan baseline.
Alley – Daerah pada lapangan tenis diantara garis single dan double.
Approach shot – Pukulan yang digunakan sebagai set up sebelum pemain maju ke depan
net, umumnya menggunakan pukulan slice atau topspin yang lebih cepat dari pukulan
dalam suatu reli.
ATP – Association of Tennis Professionals, Asosiasi tenis putra profesional.
ATP Champions Race – Sistem perhitungan peringkat pemain ATP berdasarkan poin
yang dikumpulkan mulai pada awal tahun hingga akhir tahun. 8 pemain teratas pada akhir
tahun akan bertarung pada ATP Tennis Masters Cup.
Australian formation – Formasi yang digunakan di permainan ganda dimana pemain yang
berada di depan net berdiri di tengah net untuk menghadang bola return yang datang
menyilang (cross court).
Backhand – Jenis pukulan tenis dimana punggung tangan yang memegang raket
dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola menggunakan bagian belakang dari
raket.
Backspin – (dikenal juga sebagai slice atau underspin), pukulan yang memberikan efek
putaran ke belakang setelah bola dipukul.
Backswing – Bagian dalam fase pukulan tenis dimana raket diayunkan ke belakang dalam
rangka persiapan untuk memukul bola dengan ayunan ke depan.
Bagel – kemenangan atau kekalahan set dengan skor 6-0.
Ball Person – Seseorang (laki-laki atau perempuan) yang bertugas untuk memungut bola
pada pertandingan tenis.
Baseline – daerah di luar garis akhir dari zona permainan di dalam lapangan tenis.
Baseliner – Tipe permainan yang sering bermain di daerah baseline dan sangat
mengandalkan kualitas pukulan groundstroke-nya.
Big serve – Servis yang kencang dan bertenaga, umumnya memberikan keuntungan bagi
pemain yang melakukannya.
Block – Sebuah pukulan bertahan yang menggunakan sedikit ayunan, umumnya ketika
melakukan pengembalian servis (return).
Breadstick – Kemenangan atau kekalahan pada set dengan skor 6-1
Break – Memenangkan game dalam posisi menerima servis, maka disebut serve break.
Break back – Memenangkan game dalam posisi menerima servis setelah sebelumnya
kehilangan game dalam posisi memegang servis.
Break point – Satu poin tertinggal untuk dapat melakukan break (atau pada posisi skor
30-40); double break point/ two break points pada skor of 15-40; triple break point pada
skor 0-40
Buggy Whip – Pukulan forehand yang memiliki ayunan dari bawah ke atas dan tidak
melakukan followthrough seperti yang normal (ayunan melintasi badan) melainkan
berakhir di sisi badan yang sama.
Bye – Fase dalam turnamen dimana pemain otomatis melaju ke babak berikutnya tanpa
melawan pemain lain.
Call – Penilaian dari hakim garis yang mengatakan bahwa bola keluar daerah permainan.
Cannonball – Ungkapan lama yang menjelaskan sebuah pukulan servis yang flat dan
keras.
Can Opener – Pukulan servis dari pemain yang mendarat di pertemuan antara garis batas
permainan single dengan garis servis.
Carve – Jenis pukulan yang menggabungkan pukulan sidespin dan underspin.
Challenge – Peraturan baru dimana pemain dapat mengajukan peninjauan ulang terhadap
bola yang dianggap keluar kepada wasit dengan menggunakan teknologi Hawk-Eye.
Challenger – Turnamen yang memiliki level di bawah turnamen ATP. Pemain yang
berkompetisi disini akan mendapatkan poin untuk dapat bermain di turnamen kelas ATP.
Chip – memblok pukulan dengan underspin.
Chip and charge – Sebuah strategi yang menggunakan pukulan underspin dalam
mengembalikan servis lawan kemudian diikuti oleh pergerakan ke depan net.
Chop – Pukulan dengan underspin yang ekstrim.
Clean the Line/Clip the Line – Pukulan dimana sebagian bagian dari bola jatuh di garis
permainan.
Closed stance – Cara memukul bola dengan posisi badan yang paralel dengan garis
baseline.
Code Violation – Peraturan di ATP dimana pemain melakukan pelanggaran dengan cara
mengeluarkan suara-suara negatif/makian atau memukul bola dengan keras tidak dalam
permainan. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan, kedua akan diberikan penalti
pengurangan poin, ketiga diberikan pengurangan game dan keempat pertandingan di
hentikan untuk kemenangan lawan.
Counterpuncher – Tipe permainan baseliner yang cenderung defensif.
Court – Lapangan yang memiliki ukuran tertentu untuk memainkan permainan tenis.
Crosscourt – Memukul bola menyilang ke arah area permainan lawan.
Cross-over – Pemain yang menyebrangi net ke daerah lawan. Dapat dilakukan dengan
maksud baik atau bermusuhan. Seringkali dalam permainan tenis di lapangan tanah liat
pemain melintasi net untuk melihat jejak jatuhnya bola bila ia merasa dirugikan oleh
keputusan wasit.
Cyclops – Sebuah alat yang dipasang untuk mendeteksi apakah bola servis yang
dipukulkan masuk atau keluar. Alat ini segera berbunyi apabila bola jatuh di luar garis
servis.
Dead net (dead net cord) – Situasi dimana seorang pemain mendapatkan keuntungan dari
pukulannya yang menyentuh ujung net kemudian bergulir ke daerah lawan.
Deep – Pukulan dimana bola jatuh di dekat garis baseline.
Deuce – Situasi pada poin 40-40 dan pemain harus merebut dua poin berturut-turut untuk
memenangkan sebuah game.
Deuce court – Sisi kanan lapangan tenis menurut masing-masing pemain.
Dink – Pukulan yang lamban dan tidak bertenaga.
Dirtballer – Pemain spesialis tanah liat.
Double Bagel – 2 set menang dengan skor 6-0, 6-0
Double Fault – Dua kali melakukan kesalahan pada saat melakukan sevis.
Doubles – Permainan tenis yang dimainkan oleh 4 orang, masing-masing 2 orang tiap sisi
lapangan.
Down the line – Memukul bola lurus ke arah daerah permainan lawan.
Drop shot – Pukulan yang dipukul dengan pelan dan jatuh di dekat net untuk memancing
pemain berlari ke depan.
Drop volley – Pukulan drop shot yang dihasilkan dari voli.
Fault – Kesalahan pada pukulan servis dimana bola jatuh di luar daerah servis yang
dituju.
First Service – Pukulan servis pertama dari dua kesempatan pukulan yang diberikan
kepada pemain untuk memulai permainan.
Flat – Pukulan yang tidak atau sedikit sekali memiliki efek spin pada bola.
Follow through – Ayunan lanjutan dari fase pukulan tenis setelah bola dipukul.
Foot fault – Situasi dimana pemain pada saat melakukan servis melakukan pelanggaran
dengan cara kakinya menginjak atau masuk ke daerah permainan sebelum bola servis
dipukul.
Forced error – Situasi dimana lawan melancarkan pukulan yang susah dijangkau sehingga
bola bergulir keluar.
Forehand – Pukulan tenis sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket
dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola dengan ayunan yang datang dari
belakang badan pemain serta bagian depan raket menghadap bola.
Game point – Situasi dimana pemain yang sedang memimpin perolehan angka hanya
membutuhkan satu poin lagi untuk memenangkan gane.
Golden Set – Memenangkan set tanpa kehilangan poin
Golden Slam – Memenangi seluruh Grand Slam dan menjadi merebut emas pada
Olimpiade.
Grand Slam – Turnamen tenis yang paling bergengsi di seluruh dunia: Australian Open,
French Open, Wimbledon dan French Open.
Groundstroke – Pukulan backhand atau forehand yang dilakukan setelah bola memantul.
Hacker – Istilah untuk pemain pemula atau menengah.
Hail Mary – Pukulan lob yang sangat tinggi terutama untuk bertahan.
Half volley – Pukulan volley yang dilakukan tepat setelah bola memantul.
Head – (racket) Bagian dari raket yang terdapat senar.
Hold – Memenangi game pada posisi servis.
I-formation – (in doubles) Formasi pada permainan ganda diman kedua pemain berdiri
pada sisi yang sama sebelum memulai permainan/melakukan servis.
Inside-out – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola menyilang.
Inside-in – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola lurus.
Insurance Break – mendapatkan keuntungan/poin dari dua kali servis break.
ITF – The International Tennis Federation, Asosiasi yang mengatur pertenisan dunia.
Jamming – Pukulan servis atau pengembalian yang mengarah ke badan lawan.
Kick serve – Tipe pukulan servis yang menghasilkan spin dan membuat efek pantul bola
yang lebih tinggi dari biasanya.
Lawn tennis – lawn sendiri artinya lapangan rumput, Asal mula permainan tenis yang
dimainkan di lapangan rumput.
Let (let service) – Situasi dimana pukulan servis masuk namun menyentuh net sehingga
pemain harus mengulang servisnya kembali.
Let – Istilah yang digunakan apabila terdapat situasi dimana bola dari lapangan lain
masuk ke dalam lapangan kita pada saat permainan berlangsung sehingga poin saat itu
harus diulangi. Dapat pula terjadi apabila bola dari jatuh dari kantung pemain dan masuk
ke lapangan.
Line judge – Seseorang yang ditugaskan untuk mengamati jatuhnya bola pada permaian
tenis. Orang ini dapat memberikan penilaian apakah bola jatuh di dalam atau di luar
permainan namun keputusannya tetap berada di bawah seorang wasit.
Lob – Pukulan dimana bola melambung jauh di atas net.
Love – skor 0 (nol). Dipercaya berasal dari bahasa Perancis “l‟ouef” yang artinya
harfiahnya telur atau nihil.
Love game – Game yang dimenangkan dengan telak tanpa membuat lawan mencetak
skor.
Lucky Loser – Pemain kualifikasi yang beruntung masuk ke dalam babak utama karena
pemain yang seharusnya masuk mengundurkan diri.
Mac-Cam – Kamera berkecepatan tinggi yang dipakai untuk merekam jatuhnya bola dan
dapat diputar ulang untuk melihat masuk atau keluarnya bola terutama di ujung garis
baseline dalam permainan tenis.
Match point – Situasi dimana pemain membutuhkan satu poin untuk memenangkan
sebuah permainan tenis. Apabila pemain tersebut dalam posisi servis untuk
memenangkan pertandingan, maka istilahnya “Serving for the match” dan bila dalam
posisi pertandingan final untuk memenangkan turnamen maka istilahnya “Serving for
Championship“
Mini-break – memenangkan poin pada posisi menerima servis saat tie break.
Mis-hit – Situasi saat raket tidak mengenai daerah sweet spot pada raket tenis.
Mixed Doubles – Permainan tenis ganda campuran (laki-laki, perempuan vs laki-laki,
perempuan).
Moonball – pukulan setengah melambung yang dilakukan dengan topspin.
Net– Jaring-jaring yang dipasang melintang di tengah lapangan tenis dan dikaitkan pada
tiang di sisi lapangan.
Net point – Poin yang dimenangkan dengan cara maju ke depan net.
New balls – Satu set bola baru untuk menggantikan bola lama yang telah aus dalam
sebuah permaian tenis; pemain yang memegang servis dengan bola baru diharapkan
menunjukan bola tersebut atau memberi tanda kepada pemain lain.
No-Man‟s Land – Daerah pada lapangan tenis yang terletak di antara garis servis dan
baseline.
Open stance – Memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline dan
menghadap lawan.
Out – Semua bola yang jatuh di luar daerah permainan.
Overhead – (atau: ‟smash‟) Situasi dimana pemain memukul bola di atas kepalanya; bila
pukulannya keras maka disebut “smash“.
Overrule – Keputusan wasit untuk menganulir penilaian dari hakim garis.P
Passing shot – Pukulan yang dapat menembus pemain lawan pada saat dia berada di
depan net, tetapi bukan melewati dengan cara lob.
Poaching – Gerakan memotong bola lawan yang menuju ke arah partner kita dalam
permainan ganda.
Point – Periode saat permainan dimulai dengan servis yang masuk hingga akhir bola
keluar.
Pusher – Pemain yang tidak berinisiatif untuk melakukan winner dan hanya
mengembalikan bola saja.
Putaway – Pukulan untuk mengakhiri suatu poin dari situasi yang menguntungkan.Q
Qualies – Babak kualifikasi dimana pemain bertanding untuk memperebutkan tempat ke
babak utama.
Racquet – (lihat Racket) Tongkat pemukul bola dengan gagang yang panjang dan
memiliki rangka kepala yang bundar/melengkung serta dilengkapi oleh senar
ditengahnya.
Rally – (Following the service of a tennis ball) – Situasi pada saat permainan berlangsung
dan masing-masing pemain bertukar pukulan yang diakhiri oleh keluarnya bola dari
daerah permainan karena kesalahan seorang pemain atau masuknya bola pada daerah
permainan lawan tanpa bisa dijangkau oleh pemain tersebut.
Receiver – Pemain yang menerima pukulan servis.
Referee – Seseorang yang bertanggung jawab untuk menjadi wasit dalam pertandingan.
Retriever – Pemain baseliner dengan gaya permainan bertahan.
Round of 16 – Babak perdelapan final sebelum memasuki perempat final dimana tersisa
16 pemain yang berkompetisi.
Round Robin – Sistem turnamen dimana pemain tereliminasi setelah dua kali menelan
kekalahan.
Second Service – Kesempatan kedua dan terakhir bagi pemain untuk melakukan servis.
Serve – Pukulan untuk memulai permainan.
Service game – Sebuah game dimana pemain memegang servis.
Serve and volley – Tipe permainan yang mengandalkan servis keras yang diikuti oleh
pergerakan ke depan net untuk melakukan voli.
Set point – Situasi dimana pemain hanya membutuhkan satu poin untuk memenangkan
suatu set.
Shank – Kesalahan dalam memukul bola dimana bola mengenai rangka dan bukan senar
dari raket sehingga bola keluar daerah permainan.
Singles – Permainan tenis yang dimainkan oleh dua orang pemain yang saling
berhadapan.
Sitter – Pukulan lemah yang jatuh agak tinggi dan baik untuk pemain melakukan “put
away” atau mengakhiri poin.
Slice – (reli) memukul bola dengan underspin; (servis) servis dengan pukulan sidespin.
Smash – Variasi dari pukulan overhead dimana pemain memukul bola di atas kepalanya
dengan keras dan sulit untuk diterima lawan.
Spank – Pukulan flat yang keras dan bertenaga.
Spin – Rotasi bola akibat efek dari pukulan pada saat bola melambung di udara.
Split step – Teknik footwork yang melakukan langkah-langkah kecil tepat sebelum akan
memukul bola.
Spot Serving/Server – Pukulan servis dengan teknik memukul bola ke sudut, baik itu di
tengah garis servis maupun di persimpangan antara garis servis dengan sisi garis
permainan single.
Squash Shot – Pukulan slice dengan menggunakan forehand; umumnya digunakan pada
posisi bertahan.
Stick the Volley – Hasil pukulan voli yang tajam dan mematikan.
Straight sets – Memenangkan pertandingan tanpa kehilangan satu set pun.
Strings – Material yang dikaitkan pada kepala raket untuk memukul bola.
Stroke – memukul bola.
Sweetspot – Bagian tengah dari kepala raket yang disenar yang merupakan tempat ideal
untuk memukul bola.
Tanking – Kesengajaan untuk mengalah dalam suatu permainan tenis karena mental yang
buruk atau alasan lain.
Tennis Ball – Alat untuk bermain tenis yang terbuat dari bahan karet berisi udara dan
dilapisi oleh serat bulu sintetis.
T – Garis perpotongan antara garis tengah dengan garis servis dan membentuk huruf T.
Tennis Bubble – Fasilitas lapangan tenis dalam ruangan yang berbentuk kubah.
Tennis Elbow – Cedera yang umumnya dialami oleh pemain pemula karena teknik yang
kurang sempurna atau memakai raket yang menyalurkan getaran pukulan ke tangan.
Tiebreak (also: tiebreaker) – Game dengan perhitungan khusus pada posisi skor 6-6 untuk
menentukan pemenang dari set tersebut. Pemain yang lebih dulu mendapatkan poin 7
dengan marjin 2 angka yang akan menjadi pemenangnya.
Topspin – Pukulan yang menghasilkan putaran bola ke depan dengan laju bola bersifat
parabolik
Touch – Terjadi apabila bagian badan dari pemain menyentuh net pada saat bola masih
dimainkan.
Tramline – Garis di sisi lapangan yang membatasi daerah permainan single atau ganda.
Tweener – Pukulan trik yang dilakukan dengan cara memukul bola diantara kaki atau
selangkangan. Biasanya dilakukan oleh pemain yang menerima lob pada saat maju ke
depan. Pukulan ini pertama kali dipopulerkan oleh Yannick Noah.
Twist Serve – Pukulan servis yang menggabungkan antara pukulan slice dengan topspin
sehingga menghasilkan bola yang bersifat parabolik dan memantul tinggi di daerah
lawan.
Underspin – Putaran bola ke arah belakang dan mengakibatkan bola mengambang serta
memantul rendah di permukaan lapangan.
Umpire – (during play) – Seseorang yang ditugaskan memimpin pertandingan sebagai
wasit utama dan umumnya duduk di kursi yang tinggi di sebelah net.
Underarm service – Pukulan servis yang dilakukan dari posisi bawah bahu. Pada level
profesional servis jenis ini dianggap sebagai penghinaan sebagaimana yang dilakukan
oleh Martina Hingis dalam beberapa kesempatan.
Unforced error – Kesalahan yang dilakukan atas dasar kesalahan pemain sendiri dan
bukan karena tekanan dari pemain lawan.
Vibrazorb – Alat kecil yang ditempatkan diantara senar dan berguna untuk mengurangi
getaran pada saat raket memukul bola.
Volley – Forehand atau backhand yang dilakukan tanpa menunggu bola memantul
terlebih dahulu.
Walkover (WO) - Walkover atau biasa disebut WO adalah kemenangan tanpa
perlawanan. WO dapat dinyatakan sebagai bye dan umumnya terjadi ketika pemain lawan
tidak datang ke pertandingan ataumengalami cedera.
Whiper Wip - Followthrough atau ayunan lanjutan yang umumnya digunakan oleh
pemain modern saat ini. Pola ayunannya mirip dengan gerakan whiper mobil berbentuk
kipas.
Wild card – Sebuah situasi khusus dimana pemain mendapatkan jatah untuk bermain pada
suatu turnamen walaupun peringkatnya tidak mencukupi untuk dapat bermain dalam
turnamen tersebut.
Winner – Pukulan yang tidak dapat dijangkau oleh lawan dan mendapatkan poin; pukulan
servis yang dapat dijangkau namun tidak dapat dikembalikan oleh lawan dan
menghasilkan poin.
WTA – Women‟s Tennis Association, Asosiasi tenis wanita profesional.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada pembahasan di atas dapat ditulis
kesimpulan bahwa pembelajaran teknik-teknik dasar dalam olahraga tenis lapangan perlu
diberikan kepada siswa. Selain memberikan pengetahuan juga menambah pengalaman
bagi mereka tentunya. Aspek-aspek yang terkandung didalamnya juga dapat bermanfaat
dalam kehidupannya, seperti sportivitas, tanggung jawab, jujur, pantang menyerah, dan
aspek lainnya.
Peralatan yang digunakan dalam olahraga ini memang tergolong tidak murah.
Tetapi untuk proses pembelajaran, peralatan yang digunakan dapat dimodifikasi dengan
tidak mengesampingkan fungsi utamanya. Misalnya saja raket, bisa digunakan raket yang
terbuat dari kayu. Selain murah juga mudah digunakan untuk pemula.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah Bola basket
Makalah Bola basketMakalah Bola basket
Makalah Bola basketrendrafauzi
 
The history of field hockey edu
The history of field hockey eduThe history of field hockey edu
The history of field hockey edugiras1ea
 
Teknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkisTeknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkisFendi Ard
 
Asas permainan sukan ping pong
Asas permainan sukan ping pongAsas permainan sukan ping pong
Asas permainan sukan ping pongPensil Dan Pemadam
 
Soccer drills
Soccer drillsSoccer drills
Soccer drillssp32unc32
 
Bola jaring.pptx
Bola jaring.pptxBola jaring.pptx
Bola jaring.pptxZielaAzmi
 
238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptx
238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptx238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptx
238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptxTESL10621AbdulRahimB
 
sejarah dan permainan bola basket
sejarah dan permainan bola basketsejarah dan permainan bola basket
sejarah dan permainan bola basketafifgelen
 
Kertas kerja futsal
Kertas kerja futsalKertas kerja futsal
Kertas kerja futsalRubini Rubi
 
Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3
Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3
Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3Nur Jalil
 
Makalah bulu tangkis sma negeri 2 raha
Makalah bulu tangkis sma negeri 2 rahaMakalah bulu tangkis sma negeri 2 raha
Makalah bulu tangkis sma negeri 2 rahaWarnet Raha
 

Was ist angesagt? (20)

Permainan Sofbol
Permainan Sofbol Permainan Sofbol
Permainan Sofbol
 
Makalah Bola basket
Makalah Bola basketMakalah Bola basket
Makalah Bola basket
 
Makalah tenis meja
Makalah tenis mejaMakalah tenis meja
Makalah tenis meja
 
The history of field hockey edu
The history of field hockey eduThe history of field hockey edu
The history of field hockey edu
 
Psikososial sukan
Psikososial sukanPsikososial sukan
Psikososial sukan
 
Teknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkisTeknik dasar bulutangkis
Teknik dasar bulutangkis
 
Bola tampar
Bola tamparBola tampar
Bola tampar
 
Asas permainan sukan ping pong
Asas permainan sukan ping pongAsas permainan sukan ping pong
Asas permainan sukan ping pong
 
Soccer drills
Soccer drillsSoccer drills
Soccer drills
 
Bola jaring.pptx
Bola jaring.pptxBola jaring.pptx
Bola jaring.pptx
 
238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptx
238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptx238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptx
238609685-Kemahiran-kemahiran-Asas-Dalam-Permainan-Hoki.pptx
 
1 bola jaring
1 bola jaring1 bola jaring
1 bola jaring
 
sejarah dan permainan bola basket
sejarah dan permainan bola basketsejarah dan permainan bola basket
sejarah dan permainan bola basket
 
Sejarah bola tampar di dunia
Sejarah bola tampar di duniaSejarah bola tampar di dunia
Sejarah bola tampar di dunia
 
Kertas kerja futsal
Kertas kerja futsalKertas kerja futsal
Kertas kerja futsal
 
Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3
Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3
Peraturan pertandingan bola jaring 3 0 n 3
 
Kertas Kerja Tenis
Kertas Kerja TenisKertas Kerja Tenis
Kertas Kerja Tenis
 
Powerpoint football
Powerpoint footballPowerpoint football
Powerpoint football
 
Makalah bulu tangkis sma negeri 2 raha
Makalah bulu tangkis sma negeri 2 rahaMakalah bulu tangkis sma negeri 2 raha
Makalah bulu tangkis sma negeri 2 raha
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 

Andere mochten auch

Learn How to Play Tennis - Basic Rules of Tennis
Learn How to Play Tennis - Basic Rules of TennisLearn How to Play Tennis - Basic Rules of Tennis
Learn How to Play Tennis - Basic Rules of Tenniswarmhot64
 
Kinematika Lompat jauh yang Fantastis
Kinematika Lompat jauh yang FantastisKinematika Lompat jauh yang Fantastis
Kinematika Lompat jauh yang FantastisNandaz zulhija
 
Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]
Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]
Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]annis.tutor
 
Permainan dalam olahraga
Permainan dalam olahragaPermainan dalam olahraga
Permainan dalam olahragaImelda SaRi
 
Makalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga LariMakalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga LariEsti Dyah
 
Bab 5 akt. atletik
Bab 5  akt. atletikBab 5  akt. atletik
Bab 5 akt. atletikBudi Hermono
 
Makalah olahraga tenis meja
Makalah olahraga tenis mejaMakalah olahraga tenis meja
Makalah olahraga tenis mejaindranatsir
 
Makalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayangMakalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayangAbuy Thea
 
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Dewa Dewa
 
Tennis Powerpoint
Tennis PowerpointTennis Powerpoint
Tennis Powerpointccl4290
 
Marelife NEWS November 2012
Marelife NEWS November 2012Marelife NEWS November 2012
Marelife NEWS November 2012Marlife
 

Andere mochten auch (20)

Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Learn How to Play Tennis - Basic Rules of Tennis
Learn How to Play Tennis - Basic Rules of TennisLearn How to Play Tennis - Basic Rules of Tennis
Learn How to Play Tennis - Basic Rules of Tennis
 
Kinematika Lompat jauh yang Fantastis
Kinematika Lompat jauh yang FantastisKinematika Lompat jauh yang Fantastis
Kinematika Lompat jauh yang Fantastis
 
Lompat jangkit
Lompat jangkitLompat jangkit
Lompat jangkit
 
Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]
Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]
Makalah olahraga yang ada di dunia [tugas matkul. penjaskes pgsd v insida]
 
Permainan dalam olahraga
Permainan dalam olahragaPermainan dalam olahraga
Permainan dalam olahraga
 
Makalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga LariMakalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga Lari
 
Bab 5 akt. atletik
Bab 5  akt. atletikBab 5  akt. atletik
Bab 5 akt. atletik
 
Makalah olahraga tenis meja
Makalah olahraga tenis mejaMakalah olahraga tenis meja
Makalah olahraga tenis meja
 
Makalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayangMakalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayang
 
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
 
Tenis meja
Tenis mejaTenis meja
Tenis meja
 
PPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANGPPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANG
 
Tennis Powerpoint
Tennis PowerpointTennis Powerpoint
Tennis Powerpoint
 
Pecha kucha
Pecha kuchaPecha kucha
Pecha kucha
 
Marelife NEWS November 2012
Marelife NEWS November 2012Marelife NEWS November 2012
Marelife NEWS November 2012
 
Lamacaes
LamacaesLamacaes
Lamacaes
 
şerife özder
şerife özderşerife özder
şerife özder
 
莊雅清
莊雅清莊雅清
莊雅清
 
Nederlandrijdt
NederlandrijdtNederlandrijdt
Nederlandrijdt
 

Ähnlich wie CARA MAIN TENIS (20)

Bola kecil tenis_meja_x_kep_b
Bola kecil tenis_meja_x_kep_bBola kecil tenis_meja_x_kep_b
Bola kecil tenis_meja_x_kep_b
 
Pengertian dan sejarah bulu tangkis
Pengertian dan sejarah bulu tangkisPengertian dan sejarah bulu tangkis
Pengertian dan sejarah bulu tangkis
 
Tenis meja
Tenis meja Tenis meja
Tenis meja
 
Tenis meja
Tenis mejaTenis meja
Tenis meja
 
Sejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkisSejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkis
 
Sejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkisSejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkis
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
.....Anjar
.....Anjar.....Anjar
.....Anjar
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulu tangkis (2)
Makalah bulu tangkis (2)Makalah bulu tangkis (2)
Makalah bulu tangkis (2)
 

Mehr von Indah Maharani

León Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah arethaLeón Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah arethaIndah Maharani
 
Ecuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah arethaEcuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah arethaIndah Maharani
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknIndah Maharani
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiIndah Maharani
 
Black panther karate indonesia
Black panther karate indonesiaBlack panther karate indonesia
Black panther karate indonesiaIndah Maharani
 

Mehr von Indah Maharani (9)

León Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah arethaLeón Febres Cordero by Indah aretha
León Febres Cordero by Indah aretha
 
Ecuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah arethaEcuadorian food. by indah aretha
Ecuadorian food. by indah aretha
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Flora & Fauna Langka
Flora & Fauna LangkaFlora & Fauna Langka
Flora & Fauna Langka
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumi
 
Hidrosfer darat
Hidrosfer daratHidrosfer darat
Hidrosfer darat
 
Black panther karate indonesia
Black panther karate indonesiaBlack panther karate indonesia
Black panther karate indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Kürzlich hochgeladen (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

CARA MAIN TENIS

  • 1. KATA PENGANTAR Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa saya bisa menyelesaikan tugas makalah olahraga yang bertema „Tenis‟ dimana saya memilih Induk Organisasi Olahraga PELTI (Persatuan Lawn Tenis Indonesia). Sebagai makalah pada tugas yang akan saya bahas. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bpk.Freddy yang telah memberikan tugas ini. Saya berharap tugas saya dapat dibaca dan dilihat dengan sebaik-baiknya. Salam Hormat Indah Aretha Maharani Fatah
  • 2. DAFTAR ISI: Kata Pengantar.....................................................................................................v Daftar Isi..............................................................................................................vi BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang.................................................................................................1 B. Sejarah dan Perkembangan Tenis..............................................................1 – 2 BAB 2. Asas Permainan Tenis.....................................................................................3 – 7 Cara Memegang Raket Yang Benar.............................................................7 – 10 BAB 3. Dasar-dasar Bermain Tenis.........................................................................11 – 19 Hal-hal Yang Mempengaruhi Gerakan Servis............................................20 – 21 BAB 4. Teknik Bermain Tenis........................................................................................22 Cara Bermain Tenis....................................................................................22 – 24 Peraturan Tenis Lapangan...........................................................................24– 25 BAB 5. Istilah-istilah Penting Dalam Permainan Tenis..........................................26 – 35 BAB 6. Penutup Kesimpulan.........................................................................................................36
  • 3. BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu dari bentuk peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebangsaan nasional. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan olahraga. Baik untuk arena adu prestasi ataupun sebagai kebutuhan untuk menjaga hidup tetap sehat. Olahraga tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat khususnya orang - orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas. Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing- masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang- orang yang duduk di kursi roda. Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke berbagai lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata. B. Sejarah dan Perkembangan Tenis Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-8. Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi. Major W.C Wingfield, seorang pegawai tentara British merupakan pengasas permainan tenis. Beliau menamakannya real tenis. Beliau turut mengubah sedikit permainan dengan meniru undang-undang permainan badminton. Beliau memperkenalkan permainan sphairistike yang menggunakan gelanggang rumput yang lebih dikenali sebagai lawn tenis.
  • 4. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang artinya olahraga dengan kepalan tangan telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa. Klub tenis pertama yang didirikan ialah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr.Frederick Haynes, dan Dr.Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai Pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874, permainan tenis pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr.James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. dua tahun setelah itu kantornya dibuka di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan Tenis di Amerika berkembang sangat pesat. Dari sanalah banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877. Antara perkembangan dan peristiwa penting tenis: 1877 – Kejuaraan Tenis Wimbledon diadakan diatas gelanggang rumput. 1878 – Servis overhead diperkenalkan 1900 – Pertandingan Piala Davis (antara negara) diperkenalkan 1913 – Penubuhan International Lawn Tennis Federation 1926 – Kejuaraan Pertama Tenis Profesional di Madison Square New York 1969 – Record perlawanan paling lama iaitu 5 jam 12 minit di antara P.Gonzales dari Amerika dan C.Pasarell di dalam 112 game 1970 – Sistem kiraan „tie-break‟ diperkenalkan untuk menghadkan perlawanan berlarutan
  • 5. BAB 2. A. ASAS PERMAINAN TENIS Tenis ialah satu permainan yang boleh dimainkan didalam ruangan maupun diluar ruangan. Tenis boleh dimainkan oleh semua peringkat umur, lelaki dan wanita secara perseorangan, beregu dan beregu campuran. Antara peralatan utama yang diperlukan untuk permainan tenis adalah seperti gelanggang, raket dan bola. Selain itu, peralatan pemain juga harus disediakan. Gelanggang Permukaan gelanggang tenis hendaklah rata dan bebas daripada sebarang gangguan. Ia boleh dalam bentuk gelanggang berumput atau diperuat daripada kayu, simen atau parguay. Ukukran gelanggang tenis adalah 23.80 meter (78 kaki) panjang dan 8.23 meter (27 kaki) lebar untuk perseorangan dan 10.97 meter untuk keseluruhan gelanggang. Semua garisan atau tanda didalamnya hendaklah jelas dan sebaik-baiknya dengan garisan putih. Jaring Jaring untuk permainan tenis dibuat daripada dawai keluli, kapas atau rami yang dipintal dan digantungkan kepada kabel yang tahan karat dan dlitupi dengan pita putih. Bahagian bawah jaring hendaklah menyentuh tanah dan bahagian atasnya mesti 0.91 meter tinggi pada titik tengahnya dan 1.07 meter pada kedua-dua bahagian tiangnya.
  • 6. Jaring hendaklah dipasang tegang semasa permainan. Raket Terdapat pelbagai jenis raket yang boleh dipilih oleh seseorang pemain. Ada raket yang bingkainya diperbuat daripada kayu, keluli, aluminium, plastik dan besi. Berat raket juga adalah berbeza. Namun, bagi pemain lelaki berat raket hendaklah diantara 282.7 gram - 396.9 gram. Manakala bagi wanita pula beratnya hendaklah diantara 368 gram – 382 gram. Pemain harus memilih raket yang sesuai dengannya, terutama dari segi keselesaan pengangannya. Contoh gambar Raket Tenis dan Bola Tenis Bola Bola tenis biasanya hijau kekuningan. Berat satu-satu bola tenis ialah diantara 56.7 - 58.5 gram. Diameternya ialah diantara 6.35 - 6.65 cm. Bola tenis harus dijaga dengan baik dan hendaklah sentiasa dalam keadaan kering. Pakaian Pemain Setiap ahli diharuskan mengenakan pakaian yang sesuai untuk permainan. Pakaian tersebut hendaklah tidak menjadi penghalang yang boleh mengganggu perjalanan sesuatu permainan. Bagi pemain perseorangan, pemakaian pakaian seragam juga perlu walaupun mereka bermain secara perseorangan atau beregu. Pakaian pemain tenis terdiri daripada seluar pendek atau seluar trek panjang, baju-T berkolar atau tanpa kolar, stoking dan
  • 7. kasut getah. Untuk pemain wanita pula, skirt atau seluar panjang sukan digunakan. Biasanya semua peralatan ini berwarna putih. Pegawai Permainan Pegawai utama dalam sesuatu perlawanan tenis adalah pengadil. Pengadil akan berada di tepi bagian tengah gelanggang, yaitu diluar tempat jaring dipasang. Biasanya tempat duduk disediakan untuk pengadil. Pengadil akan menentukan peraturan dan undang-undang permainan dipatuhi oleh pemain, mengira pungutan mata dan memulakan dan menamatkan permainan. Pengadil akan dibantu oleh beberapa orang pegawai permainan lainnya yang terdiri daripada seorang pengadil jaring dan beberapa orang penjaga garisan dan pengadil servis. Selain itu, terdapat juga dua orang pencatat mata dan pemungut bola dalam permainan yang bertaraf kebangsaan atau antarabangsa. B. CARA MEMEGANG RAKET YANG BENAR Pengertian Tenis Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan oleh seorang atau sepasang pemain yang berhadapan dengan dibatasi oleh jaring. Untuk memainkannya diperlukan raket dan bola yang terbuat dari karet yang berisi angin dan terbungkus dari bulu kempa. Selain membutuhkan kekuatan memukul bola, juga keterampilan menempatkan bola pada sisi yang kosong, agar pihak lawan sulit mengembalikan. Tujuan orang bemain tenis antara lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak, memelihara kesehatan tubuh dan untuk mencapai prestasi. Teknik-teknik dasar dalam tenis lapangan, diantaranya cara memegang raket, posisi sikap siap, servis, pukulan forehand, dan pukulan backhand. Cara Memegang Raket Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches Association” (Perkumpulan Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman menyebutkan bahwa permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara memegang raket sehingga merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan menyentuh senar raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal mungkin dan harus bisa dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mengembalikan pukulan-pukulan lawan yang terbaik. Teknik Dasar Bermain Tenis (Grip) Berikut saya akan mencoba memaparkan teknik dasar bermain tenis bagi anda-anda yang sekiranya masih pemula dan ingin sekali mencoba bermain tenis dengan benar. Tulisan
  • 8. ini saya gabungkan dari beberapa referensi yang saya dapat, semoga mudah bagi anda mengikutinya. Grip (Pegangan Raket) Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut: Perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman. Umumnya gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita. Beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis.
  • 9. 1. Forehand Continental grip Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal). Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan „Service Volley‟. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket. 2. Forehand Eastern grip Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai „pegangan berjabat tangan‟. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal). Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang len gkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik. Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.
  • 10. 3. Forehand Semi-Western grip Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner. Anda dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3. Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court).Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin. 4. Forehand Western grip Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini. Grip ini disebut dengan „pegangan wajan‟ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket. Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain pro yang menggunakan jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.
  • 11. BAB 3. A. DASAR-DASAR BERMAIN TENIS LAPANGAN Teknik Pukulan Tenis Forehand Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tennis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju depan dan bagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola. Bagi anda yang masih pemula, anda dapat menggunakan grip continental atau eastern dalam memegang raket tenis dan stance yang digunakan adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan pergerakan dalam pukulan forehand klasik. Gerakan dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah menentukan tepatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis dengan grip continental. (Gambar 1). atau eastern adalah pada daerah di depan badan anda, di daerah sekitar bawah perut.
  • 12. Kemudian raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan anda yang tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance (Gambar 2 dan 3). Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket anda ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola dengan raket (Gambar 4). Raket kontak dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut (Gambar 5). Setelah terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap diayunkan hingga melintasi badan kita ke arah kira-kira jam 11 (Gambar 6). Gerakan forehand berikutnya merupakan pukulan forehand yang digunakan oleh pemain-pemain modern jaman sekarang dimana perbedaan dengan cara klasik seperti di atas terletak pada pemilihan grip, stance, dan followthrough. Grip yang umumnya dipakai oleh petenis modern adalah semi-western atau full-western sehingga pukulan utama dari pemain saat ini kebanyakan adalah topspin. Kemudian stance yang digunakan adalah open stance dimana pemain bersiap memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline atau menghadap net.
  • 13. Gambar ini diambil dari gerakan forehand Andy Roddick yang dimulai dari ayunan raket ke belakang (Gambar 1). Anda dapat melihat stance yang dipakai Andy Roddick adalah open stance dimana kaki kanan yang lebih dulu maju ke depan dan posisi badan paralel atau menghadap net. Gambar 2 dan 3 raket mulai diayunkan ke depan menuju titik kontak bola dengan raket. Raket sampai pada titik kontak dengan bola pada daerah sweetspot kepala raket (Gambar 4). Setelah titik kontak bola dengan raket maka dilanjutkan dengan followthrough dimana raket diteruskan ke samping badan dengan gerakan seperti whiper mobil atau dinamakan “whiper whip” (Gambar 5 dan 6). Jadi untuk pemain pemula disarankan mempelajari pukulan forehand dengan gerakan yang sederhana terlebih dahulu dengan ayunan yang klasik dan memakai grip continental atau eastern. Apabila telah dapat menguasai pukulan ini dengan baik dan dapat memukul bola melewati net dengan konsisten, maka anda bereksperimen dengan mencoba grip lain seperti semi-western atau western. Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan, maka footwork anda juga semakin baik dan bisa menyesuaikan footwork yang digunakan apabila ingin mencoba memukul dengan grip lain. Satu contoh ini adalah pukulan forehand Federer yang memakai grip semi-western. Hasil pukulan dari petunjuk tersebut di atas adalah flat spin. Bila ayunan lebih turun ke bawah sehingga perkenaan snar dengan bola dari bawah dengan daun raket yang agak terbuka dan gerak lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan menghasilkan top spin. Teknik Pukulan Tenis Backhand Grip ini sering kali disebut „pegangan wajan‟ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket. Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court). Pemain pro yang mengadopsi jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera.
  • 14. Backhand, Pukulan dasar kedua dalam bermain tennis. Backhand adalah pukulan yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagian belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakangi bola. Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer digunakan, yaitu: backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan. Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, saat ini pukulan backhand dua tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro karena efektivitasnya. 1. Backhand satu tangan Terdapat beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan: 1. Memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola- bola yang melebar dapat ditangani dengan lebih mudah. 2. Lebih mudah untuk melakukan voli dari grip satu tangan dan umumnya pemain yang memiliki backhand satu tangan lebih jago dalam memukul voli daripada pemain yang memiliki backhand dua tangan. Terdapat 2 jenis grip yang dapat dipakai dalam melakukan backhand satu tangan, yaitu eastern dan full-eastern (western) grip. Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan adalah sbb: 1. Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand satu tangan yang baik adalah agak di depan badan anda. 2.
  • 15. Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda. Stance yang dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap net atau garis baseline. 3. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di depan badan dan bukan di samping. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan tahap followthrough kira-kira ke arah jam 2 badan anda. 2. Backhand dua tangan Backhand ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat ini. Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2 bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah tangan kanan berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri berada di atasnya dengan grip semi-western. Tahap - tahap gerakan backhand dua tangan adalah sbb: 1.
  • 16. Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua tangan yang baik adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang. 2. Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun dapat pula dilakukan dengan open stance. 3.
  • 17. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang peran yang dominan sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Kemudian ayunan diteruskan ke samping badan anda hingga raket ke arah punggung untuk melakukan tahap followthrough. Bagi pemula yang mungkin pernah bermain bulutangkis atau tenis meja, cenderung agak janggal ketika berlatih tenis terutama untuk pukulan backhand dua tangan karena pukulan ini menggunakan tangan yang non dominan sebagai utamanya, sedangkan tangan dominan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Hasil pukulan dari petunjuk tersebut adalah flat spin. Bila ayunan raket lebih turun ke bawah sehingga perkenaan senar dengan bola dari bawah dengan daun raket atau kepala raket yang agak terbuka dan gerak lanjut ke depan dan lebih tinggi maka akan menghasilkan Top Spin. Sebaliknya bila jalan raket dari atas ke bawah kemudian berlanjut ke depan atas maka akan menghasilkan Under Spin atau Sliced. Teknik Pukulan Tenis Servis Permainan tenis merupakan olahraga individu dan ganda dimana kerjasama antar pemain sangat dibutuhkan. Dalam permainan ini secara utuh permainan tenis terdiri dari banyak teknik dasar yaitu: servis, smash, forhand,backhand dan volley. Diantara teknik dasar yang ada servis merupakan pukulan yang sangat penting sehingga permainan dapat menghasikan angka. Servis adalah teknik atau keahlian paling dasar yang harus di miliki oleh setiap pemain. Kemenangan seorang pemain banyak disebabkan karena pemain tersebut mahir dalam teknik servis. Servis adalah modal utama setiap pemain dan merupakan untuk memulainya suatu permainan. Peranan servis sangat penting dalam permainan tenis dikarenakan karena kesempatan mengolah bola sehingga daerah pertahanan lawan terbukadan kesempatan memperoleh angka lebih besar. Jika kondisi tersebut terjadi maka kendali permainan dapat dikuasai. Ada empat kegunaan teknik servis dalam permainan tenis, yaitu: • Memulai suatu permainan
  • 18. • Kesempatan memperoleh angka lebih besar • Pertahanan lawan lebih terbuka • Kesempatan memblok serangan lawan lebih mudah Selain itu ada delapan prinsip dasar dalam melakukan servis ketika seorang pemain akan melakukan servis yaitu: 1. Posisi berdiri (Stance) 2. Pegangan raket (Grip) 3. Ayunan ke belakang (Backswing) 4. Ayunan ke belakang,menekuk (Bend), dan mengulur (Extend) 5. Ayunan ke belakang,menekuk,mengulur,dan bergeser (Shift) 6. Ayunan ke belakang,lempar bola (Toss), dan pukul (Tap) 7. Ayunan ke belakang, lempar bola, pukul, dan bergerak 8. Ayunan penuh (Full swing) Ada beberapa cara petunjuk melakukan teknik dasar pukulan serve. 1. Pegangan yang digunakan adalah eastern atau continental, sesuai dengan kekuatan yang dimiliki. Jarak antara jari telunjuk dengan jari tengah lebih lebar dibandingkan dengan pegangan pada groundstroke. 2. Sikap siap dalam melakukan serve adalah : a. Kaki kanan sejajar dengan garis belakang. b. Kaki kiri membentuk sudut 45 derajat. 3. Cara melambungkan bola : a. Bola jangan digenggam, melainkan dipegang dengan jari-jari. b. Lambungkan bola dengan lengan selurus mungkin. c. Tinggi lambungan lebih tinggi sedikit dari acungan raket lurus keatas. Jika sudah menguasai teknik dalam melakukan pukulan sevis, kemudian pembelajaran selanjutnya adalah teknik pukulah forehand drive. Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pukulan forehand drive, yaitu sebagai berikut: 1. Pada saat bola sudah mulai meninggalkan raket lawan, putar badan ke depan pada pinggul, sehingga bahu kiri menghadap ke arah net dan raket mengarah ke samping lapangan. 2. Saat bola lawan telah melewati net dan akan jatuh ke lapangan, siapkan kaki kiri untuk melangkah ke depan, sedangkan kepala raket mulai diturunkan sampai setinggi pinggang dan berakhir menuju ke arah belakang. 3. Pada saat bola memantul, berat badan mulai dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Bersamaan dengan itu, pukul bola di depan pinggul kiri. 4. Setelah bola dipukul, lanjutkan gerakan dengan lurus ke depan ke arah net. Jangan sekali-kali menghentikan gerakan lanjutan ini walupun dengan maksud memukul bola dengan pelan.
  • 19. Selain pukulan forehand drive, dalam tenis lapangan juga dikenal pululan backhand drive. Pukulan backhand drive dilakukan ketika posisi bola berada di samping kiri badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut: 1. Putar tangan seperempat lingkaran ke arah kiri dari pegangan forehand estern. 2. Pegang raket lebih kuat untuk mengendalikan pukulan dengan baik. 3. Pegangan diubah pada saat mulai membawa raket ke samping kiri badan. Pembahasan Dalam permainan tenis, persendian yang paling penting adalah kaki, pinggang, bahu, siku dan pergelangan tangan. Bila beberapa persendian dilakukan dalam melakukan gerak maka urutan penggunaan dan ketepatan waktunya sangat penting. Asas ini menunjukan kepada kita kapan sendi itu digunakan. Gerakan itu dimulai dengan bekerjanya grup-grup otot besar dan terus bergerak secara progresif melalui otot-otot kecil. Gerakan mengalir terus menerus ini menghasilkan suatu pengumpulan kekuatan yang disatukan. Kekuatan ini digerakkan oleh satu bagian tubuh yang terbentuk dari kekuatan sendi-sendi berikutnya. Dalam permainan tenis, gerakan servis mulai dengan sikap seimbang, pegangan raket, bola dipegang di ujung jari secara rileks, jaga agar siku tetap pada posisi, lihat target tanpa memperhatikannya, pandangan jauh ke depan sebelum melakukan servis. Gerakan Persendian Dimulai analisa persendian kaki atau kedua tungkai sebagai kaki tumpu pada gerakan awalan, kemudian posisi lengan,badan dan pergelangan tangan ketika memegang bola dan raket. Manakala gerakan melempar bola,mengayun raket posisi badan menghadap kearah jarring/net persendian bahu dan sikut sangat dominan berperan. Ketika lepasnya bola dari tangan dan ayunan raket ke belakang persendian pangkal tangan (pergelangan tangan) sangat dominan berperan.
  • 20. B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI GERAKAN SERVIS 1. Force 1.) Forces/gaya yang di gunakan dalam gerakan servis adalah gaya internal (tekan) terutama saat melempar bola kearah atas; 2.) Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan tangan yang memegang raket memukul bola hinga posisi kembali seperti semula. 3.) External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai gerakan lanjutan, Di luar tubuh, Hambatan udara dan gravitasi yang berpengaruh pada saat melakukan gerakan. 4.) Colinear Forces/gaya yang bekerja pada gerak lurus, saat raket memukul bola kearah depan sasaran 5.) Net Force/ gaya murni yang bekerja pada benda, Hasil gerakan lemparan bola ke atas lengan dan tangan terhadap bola hingga lepasnya bola dari jari-jari, 6.) Resultante Force/hasil dari gaya-gaya yang bekerja, gerakan awalan memegang bola, melempar bola, mengayun raket,melecutkan pergelangan tangan, gerakan lanjutan dengan melangkahkan salah satu kaki kedepan searah pukulan bola. 2. Linear kinematics Saat lengan melempar bola lurus ke atas dan arah bola setelah di pukul. Gerak lurus terjadi terutama pada saat melempar dan memukul bola . 1.) Rectilinear Translation/gerak lurus beraturan Linear Motion/gerak lurus, Saat tangan mengayun raket, menekuk siku kemudian saat lengan lurus akan memukul bola kearah sasaran, 2.) Position/posisi, sikap memegang bola dan memegang raket, tubuh dan kaki, pinggang, bahu, lengan dan tangan, posisi awal tubuh/sikap awalan dan posisi saat memukul. 3.) Resultante Displacement/perubahan posisi, dari posisi memegang raket,melempar bola,mengayun raket gerakan lanjutan dengan melecutkan pergelangan tangan kebawah yang dilanjutkan dengan melangkahkan salah satu
  • 21. kaki tumpuan. 4.) Acceleration/perubahan kecepatan, dari memegang raket dan bola pasif sampai gerakan melempar bola dan memukul bola kearah tertentu. Perubahan kecepatan gerakan anggota tubuh terutama kedua kaki tumpu yang sikap awalnya ditekuk secara cepat diluruskan atas, adanya perubahan kecepatan pada saat memukul bola. 3. Linear kinetics 1.) Hukum Newton satu yang berbunyi bahwa benda akan tetap dalam keadaan diam sampai ada gaya yang bekerja terhadap benda tersebut, hal terjadi manakala posisi siap diam yang dipegang sampai dengan terjadi lemparan bola; 2.) Newton's Law II/hukum Newton 2, yang berbunyi “Benda akan mengalami percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu konstanta (massa) dan percepatan benda”..hal ini dapat dilihat pada saat bola bergerak dilempar ke atas dan pada saat lecutan sendi siku untuk memukul bola sehingga terjadi pergerakan bola dari pelan menjadi lebih cepat saat bola lepas dari tangan dan saat ayunan lengan memukul bola. 4. The muscular system Muscle Fiber/serabut otot, terjadi pada saat gerakan menekuk lutut adalah otot quadricep,mengayun raket adalah ototbagian belakang, memegang bola dan raket adalah , origo biseps, biseps, triseps, insersi triseps dan insersi biseps. saat melakukan lemparan, Tendon biseps dan tendon triseps berperan, tendon berfungsi untuk mengunci gerakan pada saat lengan melakukan pukulan, concentric contraction/memendek, saat menekuk pergelangan tangan, menekuk lutut, menarik siku,memukul bola setelah bola di pukul dan bergerak kearah depan.
  • 22. BAB 4. A. TEKNIK BERMAIN Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan. Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan. Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali di lapanganmu. Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke bawah. Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar). Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan. Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan. Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan. Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada di dekat net (lihat lob). B. CARA BERMAIN Memilih raket Apabila memilih raket dua perkara utama harus diberi tumpuan yaitu : * Size gengaman tangan * Size dan berat raket Raket-raket yang lebih ringan dan kecil sizenya adalah lebih sesuai bagi mereka yang baru atau mula bermain tenis. Cara memegang raket tenis Cara memegang raket bergantung kepada jenis pukulan. Terdapat dua jenis atau cara memegang raket tenis yaitu cekak hadapan dan cekak kilas. Dalam permainan, seseorang pemain boleh menukarkan cara memegang raket dari masa ke semasa bagi menyesuaikan pukulan yang dibuatnya. Waktu permainan
  • 23. Sesuatu permainan tenis mempunyai maksimum lima set dan kemenangan untuk tiga set para pemenang. Ia juga boleh dimainkan dalam tiga set dengan kemenangan dua set dikira sebagai pemenang. Untuk bagian wanita pula, satu permainan mengandungi tiga set dan kemenangan dua set para pemenang. Tiada masa diadkan bagi suatu set, yang pastinya pemain yang menamatkan permainan lebih dahulu daripada lawannya itulah pemenang. Masa 10 menit diperuntukan kepada pemain untuk berehat selepas set ketiga bagi lelaki dan putaran kedua bagi wanita. Cara mendapatkan mata Kiraan mata dalam permainan tenis agak berbeda dengan permainan badminton. Dalam satu set ada sekurang-kurangnya enam permainan dan dalam satu permainan sekurang-kurangnya ada empat kali servis. Permainan dimulakan pada kedudukan 0-0.Mana-mana pemain yang berjaya memungut mata pertama, matanya dikira 15-0; mata kedua yang dipungut dikira 30-0; dan jika mata ketiga berjaya dipungutnya, maka dikira 40-0. Mata seterusnya yang diperolehi oleh pamain berkenaan menamatkan permainan dan kemenangankepadanya. Sepanjang permainan, mata untuk pembuat servis dikira dahulu. Apabila kedua-dua pemain mencapai tiga mata sam, matanya dikira 40-40 dan ini memaksa dius. Untuk mencapai kemengan salah seorang pemaian harus mendapatkan dua mata melebihi lawannya. Dengan demikian, permula servis perlu mendahului lawannya dengan satu mata. Untuk mendapatkan mata kedua pemain akan membuat servis disebelah kiri gelanggangnya puladan pungutan mata akan dikira seperti yang diterangkan tadi. Seseorang pemain harus memperolehi enam mata dahulu untuk menemani suatu set. Bagaimanapun, jika kedudukan terikat pada 5-5 , permainan diteruskan sehingga salah seorang pemain mencapai dua mata melebihi lawannya. Dalam sesuatu permainan terdapat lima set maksimum untuk menentukan kemenangan. Bergantung pada jumlah set yang dimainkan, seseorang pemain dikira pemenang apabila dia mendahului tiga set daripada lawannya. Memulakan permainan Permulaan permainan ditentukan secara undian, yaitu bagi menentukan permain mana yang akan memulakan permainan. Setelah penentuan dibuat, dan para pegawai permainan sudah bersedia, maka permainan boleh dimulakan. Permulaan servis akan berdiri di belakang garisan belakang, iaitu di tempat membuat servis yang disediakan disebelah kanan gelanggangnya. Pemain lawan akan berada dibahagian kanan gelanggangnya. Pembuat servis (A) hendaklah membuat servis dengan memukul bola ke kawasan servis lawan. Jika bola pertama terkeluar daripada kawasan servis lawan ini, pembuat servis masih berpeluang membuat servis itu dengan servis kedua. Jika bola daripada servis kedua ini juga terkeluar, maka mata diberikan kepada pemain lawan (B). Setelah
  • 24. servis bersih dibuat, maka kedua-dua pemain akan berusaha mematikan ke kawasan lawannya. Selepas membuat servis pertama di sebelah kanan gelanggang pemain berkenaan akan membuat servis di sebelah kiri gelanggang pula untuk mata kedua. Selepas itu kedua-dua pemain akan melakukan servis secara bergilir-gilir sehingga salah seorang daripada mereka mencapai kemenangan. Dalam permainan dan Tamat permainan Bola dalam permainan selagi pengadil belum membuat keputusan bola itu mati. Dalam hal begini, pemain tidak dibenarkan meninggalkan gelanggang kecuali atas persetujuan pengadil. Bagi permainan beregu, dimana pemain boleh memukul bola kecuali semasa membuat servis karena pembuat servis yang berhak saja dibenarkan. Pengadil utama yang mengawasi permainan akan memberikan isyarat jika permainan ditamatkan. Permainan ditamatkan setelah pemenang ditentukan. Bagian laki-laki pertandingan yang diiktirafkan ialah dalam tiga set terbaik dan bagi wanita ia dimainkan dalam dua set terbaik. Apabila permainan tamat, kedua-dua pemain bersalaman sesama sendiri dan dengan pengadil. C. PERATURAN TENIS LAPANGAN Untuk tenis lapangan, pertandingan akan dilangsungkan dengan memperhatikan aturan-aturan sebagai berikut: 1. Pertandingan tunggal tenis akan dilaksanakan dengan menggunakan system setengah kompetisi yang terdiri dari 4 group dengan jumlah peserta sebesar 3 orang per group. 2. Pertandingan Ganda tenis akan dilaksanakan dengan menggunakan system setengah kompetisi yang terdiri dari 2 group dengan jumlah peserta sebesar 4 orang per group 3. Peraturan pertandingan Tenis Tunggal dan Ganda: • Penyisihan menggunakan 6 game atau 30 menit permainan • Semi final menggunakan 10 game atau 45 menit permainan • Dan Final menggunakan 12 game atau selama 1 jam 4. Jika waktu habis akan tetapi pertandingan belum selesai, maka pemenang akan ditentukan dari pemain yang unggul sementara. 5. Pemain diwajibkan menggunakan sepatu outdoor (lapangan menggunakan rumput sintesis) 6. Pemain diwajibkan sudah berada 5 menit sebelum pertandingan dimulai, dan toleransi waktu yang diberikan jika terlambat adalah sebesar 5 menit. Apabila lebih dari waktu tersebut maka pemain tersebut akan dianggap kalah WO dengan nilai maksimal untuk kemenangan lawan. 7. Skema pembagian group Tunggal adalah sebagai berikut:
  • 25. GROUP AGROUP BGROUP CGROUP D A1 B1 C1 D1 A2 B2 C2 D2 A3 B3 C3 D3 Catatan: juara masing-masing group akan langsung berhadapan di semi-final dan final 8. Skema pembagian group ganda adalah sebagai berikut: GROUP AGROUP B A1 B1 A2 B2 A3 B3 A4 B4 Catatan: juara masing-masing group akan langsung berhadapan di Final.
  • 26. BAB 5. ISTILAH – ISTILAH PENTING DALAM PERMAINAN TENIS Ace – Servis yang dilakukan pemain dimana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh pemain lawan. Ad court – Bagian sisi kiri dari lapangan tenis terhadap masing-masing pemain. Advantage – Poin ketika seseorang telah mendapatkannya setelah deuce dan butuh satu poin lagi untuk memenangkan sebuah game. All-court – Tipe permainan yang menggabungkan seluruh tipe yang ada di tenis termasuk serve and volley, dan baseline. Alley – Daerah pada lapangan tenis diantara garis single dan double. Approach shot – Pukulan yang digunakan sebagai set up sebelum pemain maju ke depan net, umumnya menggunakan pukulan slice atau topspin yang lebih cepat dari pukulan dalam suatu reli. ATP – Association of Tennis Professionals, Asosiasi tenis putra profesional. ATP Champions Race – Sistem perhitungan peringkat pemain ATP berdasarkan poin yang dikumpulkan mulai pada awal tahun hingga akhir tahun. 8 pemain teratas pada akhir tahun akan bertarung pada ATP Tennis Masters Cup. Australian formation – Formasi yang digunakan di permainan ganda dimana pemain yang berada di depan net berdiri di tengah net untuk menghadang bola return yang datang menyilang (cross court). Backhand – Jenis pukulan tenis dimana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola menggunakan bagian belakang dari raket. Backspin – (dikenal juga sebagai slice atau underspin), pukulan yang memberikan efek putaran ke belakang setelah bola dipukul. Backswing – Bagian dalam fase pukulan tenis dimana raket diayunkan ke belakang dalam rangka persiapan untuk memukul bola dengan ayunan ke depan. Bagel – kemenangan atau kekalahan set dengan skor 6-0. Ball Person – Seseorang (laki-laki atau perempuan) yang bertugas untuk memungut bola pada pertandingan tenis. Baseline – daerah di luar garis akhir dari zona permainan di dalam lapangan tenis.
  • 27. Baseliner – Tipe permainan yang sering bermain di daerah baseline dan sangat mengandalkan kualitas pukulan groundstroke-nya. Big serve – Servis yang kencang dan bertenaga, umumnya memberikan keuntungan bagi pemain yang melakukannya. Block – Sebuah pukulan bertahan yang menggunakan sedikit ayunan, umumnya ketika melakukan pengembalian servis (return). Breadstick – Kemenangan atau kekalahan pada set dengan skor 6-1 Break – Memenangkan game dalam posisi menerima servis, maka disebut serve break. Break back – Memenangkan game dalam posisi menerima servis setelah sebelumnya kehilangan game dalam posisi memegang servis. Break point – Satu poin tertinggal untuk dapat melakukan break (atau pada posisi skor 30-40); double break point/ two break points pada skor of 15-40; triple break point pada skor 0-40 Buggy Whip – Pukulan forehand yang memiliki ayunan dari bawah ke atas dan tidak melakukan followthrough seperti yang normal (ayunan melintasi badan) melainkan berakhir di sisi badan yang sama. Bye – Fase dalam turnamen dimana pemain otomatis melaju ke babak berikutnya tanpa melawan pemain lain. Call – Penilaian dari hakim garis yang mengatakan bahwa bola keluar daerah permainan. Cannonball – Ungkapan lama yang menjelaskan sebuah pukulan servis yang flat dan keras. Can Opener – Pukulan servis dari pemain yang mendarat di pertemuan antara garis batas permainan single dengan garis servis. Carve – Jenis pukulan yang menggabungkan pukulan sidespin dan underspin. Challenge – Peraturan baru dimana pemain dapat mengajukan peninjauan ulang terhadap bola yang dianggap keluar kepada wasit dengan menggunakan teknologi Hawk-Eye. Challenger – Turnamen yang memiliki level di bawah turnamen ATP. Pemain yang berkompetisi disini akan mendapatkan poin untuk dapat bermain di turnamen kelas ATP. Chip – memblok pukulan dengan underspin. Chip and charge – Sebuah strategi yang menggunakan pukulan underspin dalam mengembalikan servis lawan kemudian diikuti oleh pergerakan ke depan net.
  • 28. Chop – Pukulan dengan underspin yang ekstrim. Clean the Line/Clip the Line – Pukulan dimana sebagian bagian dari bola jatuh di garis permainan. Closed stance – Cara memukul bola dengan posisi badan yang paralel dengan garis baseline. Code Violation – Peraturan di ATP dimana pemain melakukan pelanggaran dengan cara mengeluarkan suara-suara negatif/makian atau memukul bola dengan keras tidak dalam permainan. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan, kedua akan diberikan penalti pengurangan poin, ketiga diberikan pengurangan game dan keempat pertandingan di hentikan untuk kemenangan lawan. Counterpuncher – Tipe permainan baseliner yang cenderung defensif. Court – Lapangan yang memiliki ukuran tertentu untuk memainkan permainan tenis. Crosscourt – Memukul bola menyilang ke arah area permainan lawan. Cross-over – Pemain yang menyebrangi net ke daerah lawan. Dapat dilakukan dengan maksud baik atau bermusuhan. Seringkali dalam permainan tenis di lapangan tanah liat pemain melintasi net untuk melihat jejak jatuhnya bola bila ia merasa dirugikan oleh keputusan wasit. Cyclops – Sebuah alat yang dipasang untuk mendeteksi apakah bola servis yang dipukulkan masuk atau keluar. Alat ini segera berbunyi apabila bola jatuh di luar garis servis. Dead net (dead net cord) – Situasi dimana seorang pemain mendapatkan keuntungan dari pukulannya yang menyentuh ujung net kemudian bergulir ke daerah lawan. Deep – Pukulan dimana bola jatuh di dekat garis baseline. Deuce – Situasi pada poin 40-40 dan pemain harus merebut dua poin berturut-turut untuk memenangkan sebuah game. Deuce court – Sisi kanan lapangan tenis menurut masing-masing pemain. Dink – Pukulan yang lamban dan tidak bertenaga. Dirtballer – Pemain spesialis tanah liat. Double Bagel – 2 set menang dengan skor 6-0, 6-0 Double Fault – Dua kali melakukan kesalahan pada saat melakukan sevis.
  • 29. Doubles – Permainan tenis yang dimainkan oleh 4 orang, masing-masing 2 orang tiap sisi lapangan. Down the line – Memukul bola lurus ke arah daerah permainan lawan. Drop shot – Pukulan yang dipukul dengan pelan dan jatuh di dekat net untuk memancing pemain berlari ke depan. Drop volley – Pukulan drop shot yang dihasilkan dari voli. Fault – Kesalahan pada pukulan servis dimana bola jatuh di luar daerah servis yang dituju. First Service – Pukulan servis pertama dari dua kesempatan pukulan yang diberikan kepada pemain untuk memulai permainan. Flat – Pukulan yang tidak atau sedikit sekali memiliki efek spin pada bola. Follow through – Ayunan lanjutan dari fase pukulan tenis setelah bola dipukul. Foot fault – Situasi dimana pemain pada saat melakukan servis melakukan pelanggaran dengan cara kakinya menginjak atau masuk ke daerah permainan sebelum bola servis dipukul. Forced error – Situasi dimana lawan melancarkan pukulan yang susah dijangkau sehingga bola bergulir keluar. Forehand – Pukulan tenis sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola dengan ayunan yang datang dari belakang badan pemain serta bagian depan raket menghadap bola. Game point – Situasi dimana pemain yang sedang memimpin perolehan angka hanya membutuhkan satu poin lagi untuk memenangkan gane. Golden Set – Memenangkan set tanpa kehilangan poin Golden Slam – Memenangi seluruh Grand Slam dan menjadi merebut emas pada Olimpiade. Grand Slam – Turnamen tenis yang paling bergengsi di seluruh dunia: Australian Open, French Open, Wimbledon dan French Open. Groundstroke – Pukulan backhand atau forehand yang dilakukan setelah bola memantul. Hacker – Istilah untuk pemain pemula atau menengah. Hail Mary – Pukulan lob yang sangat tinggi terutama untuk bertahan.
  • 30. Half volley – Pukulan volley yang dilakukan tepat setelah bola memantul. Head – (racket) Bagian dari raket yang terdapat senar. Hold – Memenangi game pada posisi servis. I-formation – (in doubles) Formasi pada permainan ganda diman kedua pemain berdiri pada sisi yang sama sebelum memulai permainan/melakukan servis. Inside-out – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola menyilang. Inside-in – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola lurus. Insurance Break – mendapatkan keuntungan/poin dari dua kali servis break. ITF – The International Tennis Federation, Asosiasi yang mengatur pertenisan dunia. Jamming – Pukulan servis atau pengembalian yang mengarah ke badan lawan. Kick serve – Tipe pukulan servis yang menghasilkan spin dan membuat efek pantul bola yang lebih tinggi dari biasanya. Lawn tennis – lawn sendiri artinya lapangan rumput, Asal mula permainan tenis yang dimainkan di lapangan rumput. Let (let service) – Situasi dimana pukulan servis masuk namun menyentuh net sehingga pemain harus mengulang servisnya kembali. Let – Istilah yang digunakan apabila terdapat situasi dimana bola dari lapangan lain masuk ke dalam lapangan kita pada saat permainan berlangsung sehingga poin saat itu harus diulangi. Dapat pula terjadi apabila bola dari jatuh dari kantung pemain dan masuk ke lapangan. Line judge – Seseorang yang ditugaskan untuk mengamati jatuhnya bola pada permaian tenis. Orang ini dapat memberikan penilaian apakah bola jatuh di dalam atau di luar permainan namun keputusannya tetap berada di bawah seorang wasit. Lob – Pukulan dimana bola melambung jauh di atas net. Love – skor 0 (nol). Dipercaya berasal dari bahasa Perancis “l‟ouef” yang artinya harfiahnya telur atau nihil. Love game – Game yang dimenangkan dengan telak tanpa membuat lawan mencetak skor. Lucky Loser – Pemain kualifikasi yang beruntung masuk ke dalam babak utama karena pemain yang seharusnya masuk mengundurkan diri.
  • 31. Mac-Cam – Kamera berkecepatan tinggi yang dipakai untuk merekam jatuhnya bola dan dapat diputar ulang untuk melihat masuk atau keluarnya bola terutama di ujung garis baseline dalam permainan tenis. Match point – Situasi dimana pemain membutuhkan satu poin untuk memenangkan sebuah permainan tenis. Apabila pemain tersebut dalam posisi servis untuk memenangkan pertandingan, maka istilahnya “Serving for the match” dan bila dalam posisi pertandingan final untuk memenangkan turnamen maka istilahnya “Serving for Championship“ Mini-break – memenangkan poin pada posisi menerima servis saat tie break. Mis-hit – Situasi saat raket tidak mengenai daerah sweet spot pada raket tenis. Mixed Doubles – Permainan tenis ganda campuran (laki-laki, perempuan vs laki-laki, perempuan). Moonball – pukulan setengah melambung yang dilakukan dengan topspin. Net– Jaring-jaring yang dipasang melintang di tengah lapangan tenis dan dikaitkan pada tiang di sisi lapangan. Net point – Poin yang dimenangkan dengan cara maju ke depan net. New balls – Satu set bola baru untuk menggantikan bola lama yang telah aus dalam sebuah permaian tenis; pemain yang memegang servis dengan bola baru diharapkan menunjukan bola tersebut atau memberi tanda kepada pemain lain. No-Man‟s Land – Daerah pada lapangan tenis yang terletak di antara garis servis dan baseline. Open stance – Memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline dan menghadap lawan. Out – Semua bola yang jatuh di luar daerah permainan. Overhead – (atau: ‟smash‟) Situasi dimana pemain memukul bola di atas kepalanya; bila pukulannya keras maka disebut “smash“. Overrule – Keputusan wasit untuk menganulir penilaian dari hakim garis.P Passing shot – Pukulan yang dapat menembus pemain lawan pada saat dia berada di depan net, tetapi bukan melewati dengan cara lob. Poaching – Gerakan memotong bola lawan yang menuju ke arah partner kita dalam permainan ganda. Point – Periode saat permainan dimulai dengan servis yang masuk hingga akhir bola
  • 32. keluar. Pusher – Pemain yang tidak berinisiatif untuk melakukan winner dan hanya mengembalikan bola saja. Putaway – Pukulan untuk mengakhiri suatu poin dari situasi yang menguntungkan.Q Qualies – Babak kualifikasi dimana pemain bertanding untuk memperebutkan tempat ke babak utama. Racquet – (lihat Racket) Tongkat pemukul bola dengan gagang yang panjang dan memiliki rangka kepala yang bundar/melengkung serta dilengkapi oleh senar ditengahnya. Rally – (Following the service of a tennis ball) – Situasi pada saat permainan berlangsung dan masing-masing pemain bertukar pukulan yang diakhiri oleh keluarnya bola dari daerah permainan karena kesalahan seorang pemain atau masuknya bola pada daerah permainan lawan tanpa bisa dijangkau oleh pemain tersebut. Receiver – Pemain yang menerima pukulan servis. Referee – Seseorang yang bertanggung jawab untuk menjadi wasit dalam pertandingan. Retriever – Pemain baseliner dengan gaya permainan bertahan. Round of 16 – Babak perdelapan final sebelum memasuki perempat final dimana tersisa 16 pemain yang berkompetisi. Round Robin – Sistem turnamen dimana pemain tereliminasi setelah dua kali menelan kekalahan. Second Service – Kesempatan kedua dan terakhir bagi pemain untuk melakukan servis. Serve – Pukulan untuk memulai permainan. Service game – Sebuah game dimana pemain memegang servis. Serve and volley – Tipe permainan yang mengandalkan servis keras yang diikuti oleh pergerakan ke depan net untuk melakukan voli. Set point – Situasi dimana pemain hanya membutuhkan satu poin untuk memenangkan suatu set. Shank – Kesalahan dalam memukul bola dimana bola mengenai rangka dan bukan senar dari raket sehingga bola keluar daerah permainan. Singles – Permainan tenis yang dimainkan oleh dua orang pemain yang saling berhadapan.
  • 33. Sitter – Pukulan lemah yang jatuh agak tinggi dan baik untuk pemain melakukan “put away” atau mengakhiri poin. Slice – (reli) memukul bola dengan underspin; (servis) servis dengan pukulan sidespin. Smash – Variasi dari pukulan overhead dimana pemain memukul bola di atas kepalanya dengan keras dan sulit untuk diterima lawan. Spank – Pukulan flat yang keras dan bertenaga. Spin – Rotasi bola akibat efek dari pukulan pada saat bola melambung di udara. Split step – Teknik footwork yang melakukan langkah-langkah kecil tepat sebelum akan memukul bola. Spot Serving/Server – Pukulan servis dengan teknik memukul bola ke sudut, baik itu di tengah garis servis maupun di persimpangan antara garis servis dengan sisi garis permainan single. Squash Shot – Pukulan slice dengan menggunakan forehand; umumnya digunakan pada posisi bertahan. Stick the Volley – Hasil pukulan voli yang tajam dan mematikan. Straight sets – Memenangkan pertandingan tanpa kehilangan satu set pun. Strings – Material yang dikaitkan pada kepala raket untuk memukul bola. Stroke – memukul bola. Sweetspot – Bagian tengah dari kepala raket yang disenar yang merupakan tempat ideal untuk memukul bola. Tanking – Kesengajaan untuk mengalah dalam suatu permainan tenis karena mental yang buruk atau alasan lain. Tennis Ball – Alat untuk bermain tenis yang terbuat dari bahan karet berisi udara dan dilapisi oleh serat bulu sintetis. T – Garis perpotongan antara garis tengah dengan garis servis dan membentuk huruf T. Tennis Bubble – Fasilitas lapangan tenis dalam ruangan yang berbentuk kubah. Tennis Elbow – Cedera yang umumnya dialami oleh pemain pemula karena teknik yang kurang sempurna atau memakai raket yang menyalurkan getaran pukulan ke tangan. Tiebreak (also: tiebreaker) – Game dengan perhitungan khusus pada posisi skor 6-6 untuk
  • 34. menentukan pemenang dari set tersebut. Pemain yang lebih dulu mendapatkan poin 7 dengan marjin 2 angka yang akan menjadi pemenangnya. Topspin – Pukulan yang menghasilkan putaran bola ke depan dengan laju bola bersifat parabolik Touch – Terjadi apabila bagian badan dari pemain menyentuh net pada saat bola masih dimainkan. Tramline – Garis di sisi lapangan yang membatasi daerah permainan single atau ganda. Tweener – Pukulan trik yang dilakukan dengan cara memukul bola diantara kaki atau selangkangan. Biasanya dilakukan oleh pemain yang menerima lob pada saat maju ke depan. Pukulan ini pertama kali dipopulerkan oleh Yannick Noah. Twist Serve – Pukulan servis yang menggabungkan antara pukulan slice dengan topspin sehingga menghasilkan bola yang bersifat parabolik dan memantul tinggi di daerah lawan. Underspin – Putaran bola ke arah belakang dan mengakibatkan bola mengambang serta memantul rendah di permukaan lapangan. Umpire – (during play) – Seseorang yang ditugaskan memimpin pertandingan sebagai wasit utama dan umumnya duduk di kursi yang tinggi di sebelah net. Underarm service – Pukulan servis yang dilakukan dari posisi bawah bahu. Pada level profesional servis jenis ini dianggap sebagai penghinaan sebagaimana yang dilakukan oleh Martina Hingis dalam beberapa kesempatan. Unforced error – Kesalahan yang dilakukan atas dasar kesalahan pemain sendiri dan bukan karena tekanan dari pemain lawan. Vibrazorb – Alat kecil yang ditempatkan diantara senar dan berguna untuk mengurangi getaran pada saat raket memukul bola. Volley – Forehand atau backhand yang dilakukan tanpa menunggu bola memantul terlebih dahulu. Walkover (WO) - Walkover atau biasa disebut WO adalah kemenangan tanpa perlawanan. WO dapat dinyatakan sebagai bye dan umumnya terjadi ketika pemain lawan tidak datang ke pertandingan ataumengalami cedera. Whiper Wip - Followthrough atau ayunan lanjutan yang umumnya digunakan oleh pemain modern saat ini. Pola ayunannya mirip dengan gerakan whiper mobil berbentuk kipas. Wild card – Sebuah situasi khusus dimana pemain mendapatkan jatah untuk bermain pada suatu turnamen walaupun peringkatnya tidak mencukupi untuk dapat bermain dalam
  • 35. turnamen tersebut. Winner – Pukulan yang tidak dapat dijangkau oleh lawan dan mendapatkan poin; pukulan servis yang dapat dijangkau namun tidak dapat dikembalikan oleh lawan dan menghasilkan poin. WTA – Women‟s Tennis Association, Asosiasi tenis wanita profesional.
  • 36. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada pembahasan di atas dapat ditulis kesimpulan bahwa pembelajaran teknik-teknik dasar dalam olahraga tenis lapangan perlu diberikan kepada siswa. Selain memberikan pengetahuan juga menambah pengalaman bagi mereka tentunya. Aspek-aspek yang terkandung didalamnya juga dapat bermanfaat dalam kehidupannya, seperti sportivitas, tanggung jawab, jujur, pantang menyerah, dan aspek lainnya. Peralatan yang digunakan dalam olahraga ini memang tergolong tidak murah. Tetapi untuk proses pembelajaran, peralatan yang digunakan dapat dimodifikasi dengan tidak mengesampingkan fungsi utamanya. Misalnya saja raket, bisa digunakan raket yang terbuat dari kayu. Selain murah juga mudah digunakan untuk pemula.