2. Langkah-Langkah Melihat Mid Bulan Indikator KBK
DAMPAK
Untuk mencapai
indikator KBK
100%
bulan berjalan
Langkah Pertama :
Klik di LIHAT DATA
Langkah Kedua :
Klik di CAPAIAN KBK
Langkah Ketiga :
Klik di CAPAIAN MID KBK
(PERTENGAHAN BULAN)
TUNGGU APA LAGI…
“YUK CEK SEKARANG
CAPAIAN MID KBK”
‘IYA SEKARANG’
3. 1. Peserta yang melakukan kontak
Jumlah peserta JKN (per nomor
identitas peserta) yang terdaftar di 1
FKTP dan mendapatkan pelayanan di
FKTP per bulan baik di dalam maupun
luar gedung tanpa memperhitungkan
frekuensi kedatangan peserta dalam 1
(satu) bulan
2. Peserta terdaftar di FKTP
jumlah peserta JKN yang terdaftar di
suatu FKTP per bulan.
3
Indikator Angka Kontak
Angka Kontak (AK) merupakan indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan
pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta berdasarkan jumlah peserta JKN (per
nomor identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
peserta dalam satu bulan.
Tempat kontak:
1. FKTP
2. Jaringan pelayanan
Puskesmas
3. Jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
4. Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat
(UKBM), seperti
Posyandu, Posbindu,
Poskesdes, Posyandu
Lansia, dll.
5. Tempat kontak lainnya
yang disepakati
Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian, dengan
kondisi:
Jenis Pelayanan:
1. Kunjungan Sakit
2. Kunjungan sehat
a. Imunisasi
b. Edukasi
(perorangan/kelompok)
c. KIA, KB
d. Home visit
e. Senam sehat
3. Bentuk kontak lain yang dapat
diukur dan telah disepakati
antara Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan BPJS
Kesehatan (kunjungan sakit
maupun sehat)
Target >150 0/00
4. 4
Indikator Rasio Rujukan Non Spesialistik
Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS) merupakan indikator
untuk mengetahui kualitas pelayanan di FKTP, sehingga sistem rujukan
terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensinya.
1. Jumlah rujukan kasus non spesialistik
Jumlah rujukan dengan diagnosa
yang termasuk dalam jenis penyakit
yang menjadi kompetensi dokter di
FKTP sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
2. Jumlah rujukan FKTP
Total jumlah rujukan FKTP ke FKRTL.
Note:
1. Tidak ada lagi peer review kasus non
spesialistik sebagai dasar perhitungan
capaian KBK
2. Kasus non spesialistik yang dijadikan dasar
perhitungan capaian KBK mengacu
ketentuan perundangan (SKDI 2012 dan
Kepmenkes 514 Tahun 2015)
3. Rujukan kasus non spesialistik dengan
kriteria Time, Age, Complication dan
Comorbidity (TACC) tidak diperhitungkan
dalam jumlah rujukan rawat jalan kasus
non spesialistik.
Target <2%
5. 5
Indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali
Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) merupakan indikator untuk mengetahui
optimalisasi penatalaksanaan Prolanis oleh FKTP dalam menjaga kadar gula darah puasa
bagi pasien Diabetes Mellitus tipe 2 (DM) atau tekanan darah bagi pasien Hipertensi
Essensial (HT).
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Target >5%
6. 6
Indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali
RPPT DM
1. Jumlah Peserta Prolanis terkendali DM
Peserta dengan diagnosa penyakit DM
yang terdaftar sebagai peserta Prolanis
dengan kadar gula darah puasa
terkendali.
2. Jumlah peserta terdaftar di FKTP dengan
diagnosa DM
Peserta terdaftar di FKTP yang telah
ditegakkan diagnosa penyakit DM
RPPT HT
1. Jumlah Peserta Prolanis terkendali HT
Peserta dengan diagnosa penyakit HT
yang terdaftar sebagai peserta Prolanis
dengan tekanan darah terkendali.
2. Jumlah peserta terdaftar di FKTP dengan
diagnosa HT
Peserta terdaftar di FKTP yang telah
ditegakkan diagnosa penyakit DM
Note:
1. FKTP wajib mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah pasien
Prolanis di aplikasi PCare
2. Kriteria terkendali mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Organisasi
Profesi:
a. Nilai terkendali DM mengacu pada Konsensus Pengelolaan dan Penceahan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015 oleh PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia).
b. Nilai terkendali HT mengacu pada Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
oleh PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia)
7. 7
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Kriteria terkendali mengacu pada standar
yang telah ditetapkan oleh Organisasi Profesi
a. Nilai terkendali DM mengacu pada Konsensus Pengelolaan dan
Penceahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015 oleh
PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia).
GDP = 80-130 mg/dl
a. Nilai terkendali HT mengacu pada Konsensus Penatalaksanaan
Hipertensi 2019 oleh PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia).
1. Umur 18-65, systole 120-130 dan diastole 70-79 mmhg
2. Umur >65 tahun systole 130-139 dan diastole 70-79 mmhg
8. 8
Perhitungan Capaian Kinerja
PCARE
FKTP input data
pelayanan peserta
Rating Deskripsi
a b c d e f= b x d
4 ≥ 150
0
/00 1,6
3 > 145 - < 1500
/00 1,2
2 > 140 - 1450
/00 0,8
1 ≤ 140 0
/00 0,4
4 ≤ 2% 2
3 > 2 - 2,5 % 1,5
2 > 2,5 - 3% 1
1 > 3 % 0,5
4 ≥ 5% 0,4
3 < 5 - 4% 0,3
2 < 4 - 3% 0,2
1 < 3 % 0,1
2 Rasio Rujukan
Non Spesialistik
50% ≤2%
3 Rasio Peserta
Prolanis
Terkendali
10% ≥5 %
1 Angka Kontak 40% ≥ 1500
/00
No
Indikator Kinerja Bobot Target
Kriteria Penilaian Nilai
Capaian
Penilaian capaian kinerja berdasarkan perhitungan sistem
aplikasi BPJS Kesehatan dengan sumber data berasal dari hasil
pencatatan di aplikasi PCare oleh FKTP
Nilai capaian =
bobot x rating
Target indikator
dan penyesuaian
besaran kapitasi
akan dievaluasi
setiap tahun
9. Dalam hal pemenuhan target capaian kinerja menyebabkan besaran tarif kapitasi
lebih rendah dari standar tarif kapitasi minimal yang telah ditetapkan oleh menteri,
maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal.
Penyesuaian Kapitasi Atas
Nilai Capaian Kinerja
Total Nilai Capaian FKTP =
Nilai capaian AK + Nilai Capaian RRNS + Nilai Capaian RPPT
Puskesmas
Klinik Pratama/
RS D Pratama
4 100% 100%
3 - < 4 95% 97%
2 - < 3 90% 96%
1 - < 2 85% 95%
Nilai Capaian
% Pembayaran Kapitasi
1. Penyesuaian kapitasi diberlakukan
kepada Puskesmas, Klinik Pratama dan
RS Kelas D Pratama
2. Hasil capaian kinerja dari Praktek
Mandiri Dokter menjadi pertimbangan
dalam proses rekredensialing
dan/atau proses pelaksanaan
kerjasama.
3. Penyesuaian kapitasi FKTP atas
capaian kinerja FKTP dilakukan setiap
bulan berdasarkan Total Nilai Capaian
FKTP bulan sebelumnya.
9
Hinweis der Redaktion
Tidak ada perubahan dibandingkan dengan indikator dan target sebelumnya
Tidak ada perubahan dibandingkan dengan indikator dan target sebelumnya
Penekanan:
Perubahan target RRNS yang sebelumnya <5% menjadi <2%
Tidak ada lagi peer revew kasus non spesialistik
Perhitungan RRNS tidak termasuk RRNS dengan TACC
Penekanan:
Dasar penilaian RPPT DM kadar gula darah puasa terkendali
Dasar penilaian RPPT HT tekanan darah terkendali
Penekanan:
Kriteria terkendali yang digunakan mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Organisasi Profesi (Konsensus Organisasi Profesi)
Kriteria gula darah puasa terkendali yaitu 80-130 mg/dl
Kriteria tekanan darah terkendali yaitu:
Umur 18-65 tahun, sistole 120 – 130 mmHg dan diastole 70-79 mmHg
Umur >65 tahun, sistole 130 – 139 mmHg dan diastole 70-79 mmHg
Untuk mendapatkan hasil penilaian RPPT, FKTP wajib mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah di aplikasi PCare.
Perhitungan capaian kinerja dilakukan berdasarkan data pencatatan pelayanan yang dilakukan oleh FKTP melalui aplikasi PCare.
Data hasil penilaian akan ditampilkan di aplikasi BI yang dapat diakses oleh BPJS Kesehatan. Bagi FKTP dapat melihat capaian penilaian melalui aplikasi Pcare.
Pada ketentuan penilaian capaian kinerja:
Terkait besaran bobot per masing-masing indikator, Pembagian bobot ini dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu indikator penilaian kendali mutu yang terdiri Angka Kontak dan RPPT dengan total sebesar 50% dan indikator penilaian kendali biaya yaitu RRNS sebesar 50%. Bobot RPPT lebih kecil dibandingkan bobot Angka Kontak karena RPPT adalah indikator baru yang masih belum ada experience dalam hasil capaian di FKTP.
Kriteria penilaian indikator terbagi menjadi dalam 4 rating, rating dengan nilai yang paling baik adalah rating nomor 4 (rating 4 apabila hasil penilaian sesuai target)
Nilai capaian adalah Bobot dikalikan dengan rating nilai capaian per masing-masing indikator
Total nilai capaian FKTP adalah penjumlahan ke tiga nilai capaian indikator kinerja
Dari hasil Total nilai capaian, didapatkan % pembayaran kapitasi
Penyesuaian kapitasi hanya berlaku untuk Puskesmas, Klinik Pratama dan RS D Pratama
Untuk kinerja Praktik Mandiri Dokter, akan menjadi pertimbangan proses rekredensialing dan perpanjangan PKS selanjutnya (tidak ada penyesuaian kapitasi)
Penyesuaian kapitasi dilakukan setiap bulan berdasarkan penilaian bulan sebelumnya
Penyesuaian kapitasi memperhatikan besaran minimal range kapitasi yang ditetapkan Menteri Kesehatan, yaitu Rp3.000 untuk Puskesmas dan Rp8.000 untuk Klinik Pratama dan RS D Pratama.
Alasan adjustment Puskesmas dibedakan dengan Klinik Pratama, yaitu berdasarkan hasil kajian CHEPS UI, biaya riil Puskesmas saat ini di atas harga ekonomi sedangkan klinik di bawah harga ekonomi.
Hasil kajian CHEPS UI tahun 2017: “Biaya riil layanan RJTP”
Nilai Kapitasi dihitung sesuai dengan Jenis FKTP:
1. Puskesmas = nilai kapitasi berdasarkan nilai utilisasi saat ini Rp. 1.223,- dan nilai utilisasi adjusment Rp. 2.447,- Hasil menunjukkan bahwa nilai kapitasi puskesmas saat ini di atas harga ekonomi.
2. Klinik = nilai kapitasi berdasarkan nilai utilisasi saat ini Rp. 15.007,- dan jika berdasarkan adjusment nilai kapitasi sebesar Rp. 16.155,-.
3. DPP = nilai kapitasi berdasarkan nilai utilisasi saat ini Rp. 14.492,- dan nilai utilisasi adjusment Rp. 16.235,-.
4. Dokter Gigi = nilai kapitasi berdasarkan nilai utilisasi saat ini Rp. 8.071,- dan jika di adjusment dengan berbagai faktor resiko menjadi Rp. 11.005,-.
Ctt: Koreksi atau penyesuaian (adjustment) terhadap angka utilisasi dilakukan analisis pembanding dengan menggunakan Data Susenas 2016 untuk menjamin kelengkapan ’variabel’ penelitian