Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian murid tuna cakap belajar, jenis-jenisnya seperti minimal brain dysfunction dan aphasia, karakteristiknya dilihat dari sifat, perilaku, aspek kognitif, bahasa, motorik dan sosial emosi, identifikasi dan faktor-faktor penyebabnya seperti kerusakan otak dan gangguan emosional, serta teknik membantu dan pencegahannya.
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Power Point Tuna Cakap
1. Pengertian Murid Tuna Cakap Belajar
• dalam pendidikan Indonesia adalah murid yang
mengalami kesulitan belajar dengan sebutan
anak “berkesulitan belajar”.
• a. Kelompok ahli pendidikan menyebutnya
dengan istilah educationally handicapped.
Digunakan istilah ini karena murid-murid ditinjau
mengalami kesulitan dalam mengikuti proses
pendidikan, sehingga mereka memerlukan
layanan pendidikan secara khusus sesuai dengan
bentuk dan derajat kesulitannya.
2. b. Bidang medis menyebutnya dengan brain
injured, minimal brain dyshfunction,
alasannya karena dari hasil deteksi secara
medis anak-anak tuna cakap belajar
mengalami penyimpangan dalam
perkembangan otaknya, yang diakibatkan ada
masalah pada saat persalinan atau memang
sejak lahir mengalami penyimpangan.
3. c. Ahli psikolinguistk menggunakan
istilah language disorders. Karena anak-anak
tuna cakap belajar cenderung mengalami
ganguan dalam berbahasa
4. B. Jenis Tuna Cakap Belajar
A. Minimal Brain Dysfunction adalah
ketidakberfungsian minimal otak.
B. Aphasia merujuk suatu kepada suatu
kondisi dimana anak gagal menguasi ucapan-ucapan
bahasa yang bermakna pada usia
sekitar 3,0 tahun.
a) Receptive aphasia
b) Expressive aphasia
c) Inner aphasia
5. C. Karakteristik Anak Tuna Cakap
Belajar
A. Ditinjau Dari Sifat dan Perilaku Anak
a) Memiliki kelemahan dalam berpikir dan
menerima materi atau stimulus yang diberikan
oleh guru.
b) Intelegensinya dibawah rata-rata.
c) Tidak menunjukan peningkatan prestasi.
d) Lebih cenderung menyendiri, cuek dan
pemalu
g) Tidak aktif.
6. B. Karakteristik Anak Tuna Cakap Belajar
Ditinjau dari Berbagai Aspek
a) Aspek Kognitif
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik
kesulitan dalam masalah-masalah khusus
seperti : kemampuan membaca, menulis dll.
b) Aspek Bahasa
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik
kesulitan dalam mengeksperikan diri, baik
secara lisan (verbal) maupun tertulis
7. c) Aspek Motorik
Masalah motorik merupakan salah satu masalah
yang dikaitkan dengan murid tuna cakap belajar
yang berhubungan dengan kesulitan dalam
keterampilan motorik-perseptual (perceptual-motor
problem), yang diperlukan untuk
mengembangkan keterampilan meniru rancangan
atau pola.
d) Aspek Sosial dan Emosi
Dua karakteristik yang sering diangkat sebagai
karakteristik sosial emosional murid tuna cakap
belajar ialah kelabilan emosional dan keimpulsif-an.
8. D. Identifikasi ketuna –Cakapan Belajar
Prosedur identifikasi dan metode pengajaran yang di
gunakan untuk murid yang tuna cakap belajar, memiliki
prinsip-prinsip evaluasi sebagai berikut:
a. Tes atau evaluasi harus di berikan dalam bahasa anak
b. Tidak ada prosedur tunggal yang bisa digunakan untuk
menentukan program pendidikan yang layak bagi anak
berkesulitan belajar
c. Evaluasi di lakukan oleh tim yang berasal dari berbagai
disiplin ilmu yang meliputi, guru tetap dan ahli yang
mampu mlakukan diagnostik.
d. Kriteria untuk mnentukan ketunacakapan belajar yang
khusus.
9. E. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan
Ketuna-Cakapan Belajar
a. Kerusakan Otak
Kerusakan otak berarti terjadinya kerusakan
syaraf seperti dalam satu kasus encephalitis,
meningitis, toksik.
b. Faktor Gangguan Emosional
Gangguan emosional terjadi karena adanya
trauma emosional yang berkepanjangan
sehingga menggangu hubungan fungsional
sistem urat syaraf.
10. C. Faktor “Pengalaman”
Faktor pengalaman mencakup faktor-faktor
seperti kesenjangan perkembangan dengan
kemiskinan pengalaman lingkungannya.
11. F. Teknik Membantu Anak Tuna Cakap
Belajar Dan Pencegahannya
a. Bagi murid yang memiliki masalah
pendengaran dan pengelihatan
1) Guru duduk di depan kelas
2) Guru memberikan tugas kelompok
3) Guru memberi penjelasan tertulis dan
lisan untuk semua tugas yang di berikan
12. b. Bagi murid yang memiliki masalah
pendengaran
1) Menggunakan alat-alat visual
2) Merangkum materi pokok dari setiap
mata pelajaran di akhir proses pembelajaran
3) Memberikan rancangan tertulis bagi
setiap pokok bahasan
13. c. Bagi murid yang mengalami masalah
pengelihatan dan gerak
1) Memberi kesempatan pada murid untuk
merekam penjelasan guru
2) Memberikan tes lisan
- Cara mengevaluasi murid tuna cakap belajar
1) Menyusun ilustrasi dari setiap pokok bahasan
yang diteskan
2) Membuat gambar yang menjelaskan tentang
gagasan dari setiap pokok bahasan
3) Menulis atau merekam berita mengenai suatu
hal yang berkaitan dengan pelajaran