1. 1
MAKALAH
PENILAIAN PORTOPOLIO
Diajukan untuk mmenuhi salah satu tugas perkuliahan
Mata Kuliah Assesmen Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dede Supendi, M.Pd
Disusun Oleh:
Elan Ilyas Sidiq (0101.2001.123)
Dede Irma Septiana (0101.2001.122)
Semester/Kelas: 4 (empat) E
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
STAI DR KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2022
2. 2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR WB
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Penilaian Portofolio” ini
disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan mata kuliah
Assesmen Pembelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dede Supendi, M. Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah Assesmen Pembelajaran yang telah
memberikan kesempatan untuk menambah wawasan saya melalui tugas ini. Besar
harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam
pembelajaran. Saya menyadari makalah yang saya tulis masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran saya saya butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum WR WB
Purwakarta, Mei 2022
Penyusun
3. 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………...
Daftar Isi…………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
1.Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..
2. Identifikasi Masalah……………………………………………………………...
3. Runusan Masalah………………………………………………………………...
4. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...
1.Pengertian Portofolio……………………………………………………………..
2. Konsep Dasar Penilaian Portofolio………………………………………………
3. Bentuk Intrumen Penilaian Portofolio…………………………………………...
4. Komponen Penilaian Portofolio………………………………………………….
5. Merancang Instrumen Penilaian Portofolio……………………………………...
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………
A.Kesimpulan……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penilaian adalah proses dan pengolahan imformasi agar bisa mengukur
pencapaian hasil dari belajar peserta didik. Ada beberapa penilaian dalam
pembelajaran seperti dilakukannya penilaian portofolio. Hasil dari suatu proses
pembelajaran dapat mencakup tidak hanya penilaian kognitif, tapi ada juga aspek
afaktif dan psikomotorik, sehingga hasil dari proses pembelajaran dapat berupa
pengetahuan teoritis, keterampilan dan sikap. Pengetahuan teoritis dapat diukur
dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan dapat diukur dengan menggunakan
tes perbuatan. Sedangkan hasil belajar berupa perubahan sikap hanya bisa diukur
dengan teknik non-tes.
Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan jika kita ingin menegtahui
kualitas proses dan produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan
domain afektif, seperti sikap, minat, bakat, motivasi, dan yang lainnya. Termasuk
jenis instrument evaluasi jenis non-tes adalah obsevasi, wawancara, skala, sikap,
dan lain-lain.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka dapat diperoleh beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.3 Rumusan Masalah
1. Konsep dasar penilaian portofolio
2. Bentuk instrument penilaian-penilaian portofolio
3. komponen penilaian portofolio
4. Merancang instrument penilaian portofolio
5. 5
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
1. Dapat memahami konsep dasar penialian portofolio
2. Mengetahui bentuk instrument penilaian portofolio
3. Mengetahui komponen penilaian potofolio
4. Bisa merancang instrument penilaian portofolio
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. 1. Pengertian Portofolio
Portofolio yang berasal dari portofolio sering disebut juga istilah rubrics.
Dalam asesmen portofolio termasuk asesmen alternatif dimana bahannya dapat
bervariasi bergantung kepada fungsi dan konteks asesmen. Umumnya pada
penilaian portofolio ialah berbentuk dokumen seperti tulisan, gambar, karangan
dan lain-lain. Portofolio juga melibatkan komunikasi yang inovatif, hasil dari
penilaian portofolio perorangan maupun kelompok seringkali di diskusikan, di
seminarkan ataupun di pamerkan.
Portofolio diartikan sebagai sekumpulan upaya kemajuan atau prestasi peserta
didik yang bertujuan pada area tertentu. Portofolio juga diartikan sebagai koleksi
yang dihususkan dari pekerjaan peserta didik yang mengalami perkembangan
yang memungkinkan peserta didik dan pendidik menentukan kemajuan yang
sudah dicapai oleh peserta didik. Peserta didik mengalami perkembangan, karena
mereka dapat merevisi pekerjaannya berdasarkan hasil penilaian dirinya. Penilaian
diri ini penting dikembangkan kepada diri peserta didik, khususnya kepada orang
dewasa yang dikatakan belajar dengan sendiri dengan mengembangkan
kemampuannya. Mereka perlu menilai kemampuan dan kemajuan mereka sendiri.
Konteks asesmen berkenaan dengan portofolio
Tujuan: Dokumen peningkatan peserta didik selama satu satuan waktu
Hakikat hasil belajar: Pengetahuan, penalaran, keterampilan, produk,
dan afektif perlu dinyatakan dalam portofolio yang mengarahkan peserta
didik untuk mengunpulkan sampel pekerjaannya.
Fokus bukti: Menunjukan perubahan kinerja peserta didik dari waktu ke
waktu
Rentang waktu: Apabila kemajuan peserta didik menjadi fokus perlu ada
pembatasan waktu (satu bulan, satu semester)
7. 7
Hakikat bukti: Jenis bukti apa yang akan digunakan untuk menunjukan
kemampuan peserta didik (tes, sampel pekerjaan, hasil pbsevasi)
Penilaian portofolio merupakan karya terpilih dari seorang peserta didik, ada
juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara
kooperatif membuat kebijakan untuk memecahkan masalah. Istilah “karya
terpilih” merupakan kata kunci dari portofolio. Maknanya adalah bahwa yang
harus menjadi akumulasi dari segala sesuatu yang di temukan peserta didik dari
topik mereka harus membuat bahan-bahan yang menggambarkan usaha terbaik
peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, serta
mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan yang asal comot dari
sana-sini, tidak ada relevansinya satu sama lain, ataupun bahan yang tidak
memperlihatkan signifikansi sama sekali.
Model penilaian berbasis portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar
penilaian. Prinsip-prinsip dasar penilaian dimaksud adalah penilaian proses dan
hasil, pernilaian berkala dan bersinambung, penilaian yang adil, dan penilaian
implikasi sosial belajar. Sedangkan indikator penilaian portofolio, yaitu tes
pormatif dan sumatif, tugas-tugas terstruktur, catatan perilaku harian, laporan
aktivitas diluar sekolah.
Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) proses pengujian atau
penilaian merupakan suatu komponen yang tidak kalah penting dibandingkan
dengan proses lainnnya. Penilaian atau atau pengujuan sering juga disebut
asesemen memiliki banyak model, seperti penilaian berbasis kelas, benchmarking
dan portofolio.
Portofolio pada mulanya hanya sebagai wujud benda fisik, artinya sebagai
kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada
suatu bendel misalnya hasil tes akhir. Sebagai proses sosial pedagogis, portofolio
merupakan kumpulan dari pengalaman belajar dan ini dapat berupa pengetahuan,
keterampilan, nilai atau sikap yang terdapat dalam pikiran peserta didik
(Budimansyah, Dasim: 2002). Dasim menjelaskan bahwa portofolio sebagai
8. 8
konsep pembelajaran dan konsep penilaian, yang dikenal dengan istilah
pembelajaran berbasis portofolio.
Pembelajaran berbasis portofolio memposisikan peserta didik sebagai titik
sentralny. Dalam proswes pembelajaran peserta didik harus dimotivasi unuk mau
dan mampu melakukan sesuatu untuk memperkarya pengalaman bekerjanya
dengan lebih mengintensifkan interaksi dengan lingkungannya. Dengan interaksi
ini diharapkan mampu membangun pemahaman terhadap dunia sekitar,
kepercayaan diri dan kepribadian peserta didik yang paham akan keanekaragaman
yang ada gilirannya dapat tumbuh sikap positif dan perilaku toleran terhadap
kebinekaan dan perbedaan pola kehidupan.
Penilaian portofolio digunakan untuk menilai kemampuan berpikir dan
bertindak secara bertahap dan berkelanjutan sehingga diperoleh informasi
perkembangan atau peningkatan kemampuan tersebut. Beberapa kompetensi mata
pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, PJOK, prakarya, dan kewirausahawan, atau
mata pelajaran lain dapat menggunakan penilaian portofolio sesuai dengan
kompetensi yang bertahap dan berkelanjutan.
Dengan demikian pembelajaran penilaian portofolio merupakan model
pembelajaran partisipatorik, yaitu belajar sambil menjalankan dengan proses
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Memilih masalah sebagai bahan kajian kelas
3. Mengumpulkan informasi masalah yang akan dikaji
4. Mengembangkan portofolio kelas
5. Menyajikan portofolio
6. Merefleksikan pengalaman belajar
Model portofolio cocok digunakan untuk mata pelajaran yang bersifat
menuntut output pembelajaran siswa dari segi pengetahuan, keteranpilan dan
sikap. Penilaian ini berupa penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik
9. 9
yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Menurut Suderajat dan Sumerna (Tsaur, Sufyan: 2009), alasan mengapa
menggunakan penilaian portofolio karena:
a. Dapat menghargai proses pembelajaran hasil belajar peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c. Memeberi perhatian pada prestasi peserta didik yang memang memiliki
prestasi
d. Bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru
e. Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
f. Dapat merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimen
g. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep dari pada peserta
didik
h. Peserta didik memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan
penilaian tradisional karena peserta didik menilai hasil kinerja sendiri
i. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan
Menurut Djahirji, A.K (2001) dalam proses pembelajaran prinsip
utamanya adalah keterlibatannya sebagian besar proses potensi diri peserta
didik (fisik dan non fisik) da kebermaknaannya bagi diri dan kehidupannya
saat ini dan dimasa yang akan dating. Dalam pembelajaran berbasis portofolio
ada 7 prinsip, yaitu cooperative group learning, student based, demokratis
munanistik dan transparan, factual based (materi belajar dikaitkan dengan
kehidupan), multi dimensional, yakni multi domain, multi gatra, multi
media/sumber dan multi penilaian. Guru berfungsi sebagai fasilitas dan tempat
kelas, sekolah dan luar kelas.
10. 10
Adapun menurut Budimansyah, Dasim (2002) secara garis besarnya
menyatakan bahwa prinsip pembelajaran porofolio pada intinya adalah:
a. Empat pilar pendidikan
Empat pilar pendidikan sebagai landasan model pembelajaran berbasis
portofolio adalah learning to do, learning to know, learmimg to be and
learning to live together, yang dicanangkan UNESCO. Hal ini
mengandung arti bahwa dalam pembelajaran kita tidak boleh
memperlakukan peserta didik seperti bak kosong yang selalu di isi
berbagai informasi melalui ceramah.
b. Pandangan Konstruktivisme
Konstruktivisme mengajarkan tentang sifat dasar manusia belajar.
Menurut konstruktivisme belajar adalah constructing understanding atau
nowledge, yaitu dengan cara mencocokan fenomena, ide atau aktivitas
yang baru dengan pengetahuan yanf telah ada dan percaya bahwa sudah
dipelajari. Dalam hal ini kata kuncinya adalah construct. Konsekuensinya
peserta didik dalam proses pembelajaran seharusnya bersungguh-sungguh
membangun ini atau makna dalam sudut pandang pembelajaran bermakna
bukan sekedar hafalan atau tiruan.
c. Ajaran Demokrasi
Melalui pembelajaran berbasis portofolio peserta didik dilatih dan
dibiasakan untuk hidup berdemokrasi. Proses demokrasi dimulai dari
perumusan permasalahan kelas sampai pada penyajian portofolio. Hal ini
Nampak pada aktivitas dan kreativitas siswa yang begitu bebas untuk
mengekspresikan berbagai pengalman belajarnya, hal ini tentu merupakan
upaya positif dalam mewujudkan kehidupan demokrasi termasuk di negara
Indonesia.
d. Prinsip Belajar Siswa Aktif
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis portofolio nempak sekali. Hal ini dapat dilihat dari
11. 11
tahap-tahap atau langkah-langkah kegiatan, dimana hamper semua langkah
kegiatan melibatkan seluruh aktivitas siwa.
e. Kelompok Belajar Kooperatif
Proses pembelajaran dengan pendekatan berbasis potofolio secara jelas
dan menerapkan system belajar kooperatif, yaitu proses pembelajaran yang
berbasis kerja sama. Kerja sama antar siswa dan antar komponen-
komponen lain di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua
siswa dan lembaga terkait.
f. Pembelajaran Partisipatrik
Proses pembelajaran dengan pendekatan berbasis portofolio juga
menganut prinsip dasar pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model
ini siswa belajar sambil menjelaskan. Salah satu bentuk perjalanan hidup
berdemokrasi, sebab dalam tiap langkah dalam model ini memiliki makna
yang ada hubungannya dengan praktek hidup berdemokrasi.
g. Pengajaran Reaktif
Dalam prosres pembelajaran berbasis portofolio, guru harus menciptakan
strategi yang tepat agar peserta didik mempunyai motivasi belajar yang
tinggi. Motivasi yang seperti itu akan dapat tercipta kalau guru dapat
meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan
nyata.
Dengan begitu guru harus menciptakan situasi sehingga materi pelajaran
selalu menarik tidak membosankan. Guru harus punya sensitivitas yang
tinggi untuk segera mengetahui kegiatan pembelajaran sudah
membosankan siswa. Jika hal ini terjadi guru harus segera mencari cara
untuk menanggulanginya. Inilah tipe guru yang kreatif itu.
Ciri guru kreatif diantaranya adalah:
1. Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar
2. Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan
dipahami peserta didik
12. 12
3. Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan
membuat materi pelajaran sebagai sesuatu hal yang menarik dan
berguna bagi kehidupan peserta didik
4. Segera mengenali materi atau metode pembelajaran yang membuat
peserta didik bosan, bila kebosanan ditemui guru segera
menanggulanginya.
2. Konsep Dasar Penilaian Portofolio
Pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada suatu
periode untuk suatu mata pelajaran. Dari akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
portofolio disekolah, antara lain :
- Saling percaya antara guru dan peserta didik
Dalam proses peniliaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling
percaya, saling memerlukan dan saaling membantu sehingga terjadi proses
pendidikan berlangsung dengan baik.
- Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik
perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang
tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses
pendidikan.
- Milik bersama antara peserta didik dab guru
Antara guru dan peserta didik harus mempunyai rasa memiliki berkas
portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang
dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan
kemampuannya.
- Kepuasan
13. 13
Hasil kerja portopolio sebaiknya berisi keterangan dan bukti yang
memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
- Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
- Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil proses belajar
yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya
peserta didik.
- Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat
berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.
3. Bentuk Instrumen Penilaian Portofolio
Teknik penilaian potofolio didalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai
berikut :
- Menjelaskan kepada peserta didik maksud penilaian portofolio, yaitu tidak
semata-mata merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang
digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta
didik itu sendiri. Peserta didik dapat mengetahui kemampuan,
keterampilan, dan minatnya dengan portofolionya dan terjadi proses tidak
akan secara spontan, tetapi akan membutuhkan waktu bagi peserta didik
untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
- Menentukan sampel-sampel portofolio apa saja bersama peserta didik.
Portofolio antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya bisa sama
bisa juga berbeda. Misalnya untuk kemampuan menulis peserta didik
mengumpulkan karangan-karangannya, sedangkan untuk kemampuan
menggambar peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya.
14. 14
- Kunpulkan dan simpanlah karya-karya setiap peserta didik dalam satu map
atau folder
- Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke
waktu.
- Menentukan kriteria penilaian peserta sampel-sampel poertofolio peserta
didik beserta pembobotannya bersama para peserta didik agar mencapai
kesepakatan. Diskusikan dengan peserta didik bagaimana cara menilai
kualitas karya mereka. Contoh; untuk kemampuan menulis karangan,
kriteria penilaiannya misalnya: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa
kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Sebaiknya kriteria
penilaian suatu karya dibahas dan disepakati bersama peserta didik
sebelum peserta didik membuat karya tersebut. Dengan begitu peserta
didik mengetahui harapan guru dan berusaha mencapai harapan atau
standar itu.
- Mintalah peserta didik menilai karyanya secara berkelanjutan. Guru harus
membimbing peserta didik tentang bagaimana cara menilai dengan
memberi keterangan tentang kelebihan atau kekurangan karya tersebut dan
bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat
membahas portofolio.
- Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum memuaskan maka
peserta didik dapat diberi kesempatan untuk memperbaiki lagi. Namun
antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian
mengenai jangka waktu perbaikan, setelah melakukan perbaikan maka
karya harus diserahkan kepada guru.
- Jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio jika dianggap perlu
undanglah orang tua peserta didik untuk diberi penjelasan tentang maksud
dan tujuan portofolio sehingga orang tua dapat membantu dan memotivasi
anaknya.
15. 15
No Jenis Tagihan/Tanggal Nilai Keterangan Indikator yang
Dinilai
4. Komponen Penilaian Portofolio
Data peserta didik dalam penilaian portofolio didasarkan dari hasil
kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran
berlangsung. Komponen penilaian portofolio meliputi:
1. Catatan guru
2. Hasil pekerjaan peserta didik
3. Perofil perkembangan peserta didik
Dari hasil catatan guru mampu memberi penilaian terhadap sikap pesrta didik
dalam melakukan kegiatan portofolio. Hasil dari pekerjaan peserta didik mampu
memberikan skor berdasarkan kriteria (1) rangkuman isi portofolio (2)
dukumentasi atau data dalam folder (3) perkembangan dokumen (4) ringkasan
setiap dokumen (5) presentasi dan (6) penampilan.
Profil perkembangan peserta didik mampu memebrikan hasil skor
berdasarkan gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada
selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang
tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi peserta didik sebagai hasil dari
proses pembelajaran. Berdasarkan ketiga komponen penilaian tersebut, guru
menilai peserta didik dengan menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya
apakah peserta didik teleah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bentuk
presentase (%) pencapaian atau dengan menggunakan skala 0-100.
16. 16
Penskoran dilakukan berdasarkan kegiatan untuk kerja, dengan kriteria
penskoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat
diubah kedalam skor yang bersekala 0-10 atau 0-100 dengan patokan jumlah skor
pencapaian dibagi skor maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100.
Dengan demikian akan diperoleh skor peserta didik berdasarkan portofolio
masing-masing. Adapun bahan portofolio meliputi:
a. Penghargaan tertulis
b. Penghargaan lisan yang tertulis
c. Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh siswa
d. Daftar ringkasan hasil pekerjaan
e. Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
f. Contoh hasil pekerjaan
g. Laporan hasil pekerjaan
h. Catatan/laporan dari pihak lain yang relevan
i. Kopi absen/daftar kehadiran
j. Presentasi dari tugas-tugas yang selesai dikerjakan
k. Catatan-catatan negative (misalnya: peringatan) tentang siswa
Bentuk-bentuk hasil portofolio
Portofolio dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk
penilaian portofolio meliputi hal-hal berikut:
a. Catatan anekdot
b. Tulisan refleksi
c. Review
d. Laporan
e. Rekaman video tapes
f. Gambar/Foto
g. Cuplikan tulisan
h. Grafik dan chart
i. Hasil print out computer
17. 17
j. Diagram
k. Uisi
l. Catatan diskusi
m. Rekaman sesuatu
n. Draft
o. Ilustrasi
p. Karya berupa benda
q. Model
r. Kliping
s. Lagu
5. Merancang Instrumen Penilaian portofolio
Penyusunan instrumen penilaian portofolio melewati 5 tahap sesuai model
pengembangan ADDIE, yaitu tahap analisis, tahap perencanaan, tahap
pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Pada tahap analisis
dilakukan kebutuhan dengan observasi, wawancara, serta studi leatur. Pada
tahapan perencanaan ditentukan spesifikasi produk yang akan dikembangkan,
tujuan, subjek, lokasi penelitian, serta membuat rancangan produk yang
dirumuskan dalam rencana kegiatan penilaian portofolio. Pada tahap
pengembangan dilakukan dengan membuat draf produk berupa draf instrument I,
kemudian dilakukan uji ahli sehingga dapat diketahui kriteria validitasnya serta
dilakukan penyempurnaan draf instrumen penilaian portofolio berdasarkan koleksi
dan saran dari validator. Pada tahap implementasi dilakukan dengan menerapkan
instrument penilaian portofolio didalam kelas, yaitu dengan uji coba awal dan uji
coba lapangan. Tahap akhir adalah tahap evaluasi yang dilakukan dengan dua kali
uji coba, yaitu uji coba awal dan uji coba lapangan. Dari hasil uji coba lapangan
dilakukan analisis kuantitatif untuk mengetahui koefisien reliabilitas serta analisis
kualitatif untuk mengetahui kelengkapan komponen dalam instrumen penilaian
portofolio.
18. 18
Instrumen penilaian portofolio yang disusun untuk menilai tugas-tugas
siswa ini meliputi: (a) penilaian keterampilan yang dilaksanakan pada saat siswa
melakukan kegiatan diskusi kelompok (b) penilaian sikap yang dilakukan melalui
pengamatan untuk menilai sikap siswa pada saat melakukan kegiatan diskusi dan
(c) penilaian kognitif untuk menilai komponen kignitif siswa seperti pekerjaan
rumah. Setiap instrument penilaian dalam penilaian portofolio diuji kevalidannya
pada aspek format, konstruksi, dan bahasa. Kevalidan instrument penilaian
portofolio yang meliputi instrument penilaian keterampilan, penilaian sikap, da
penilaian kognitif secara keseluruhan termasuk pada kriteria sangat baik.
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan penilaian portofolio:
1. Guru dapat menilai perkembangan dan kemajuan siswa
2. Guru dan wali murid dapat berkomunikasi tentang pekerjaan siswanya
3. Siswa menjadi partner dengan gurunya dalam hal proses penilaian
4. Siswa dapat mereflesikan dirinya sesuai bakat dan kemampuannya
5. Penilaian tersebut mampu menilai secara obyektif terhadap individu
6. Meningkatkan interaksi antara siswa dengan guru untuk mencapai suatu
tujuan
7. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, kebanggan, kepemilikan, dan
menumbuhkan kepercayaan diri
8. Mencapai ketuntasan belajar bukan sekedar tuntas materi
9. Guru bersama pengawas dapat mengevaluasi program pengajaran
10. Meningkatkan profesionalisme guru
Keunggulan Dan Kelemahan Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki keunggulan dan tentunya kelemahan dalam
pelaksanannya. Keunggulan dari penilaian portofolio dapat dilihat dari kondisi-
kondisi dibawah ini:
1. Perubahan Paradigma Penilaian
Perubahan paradigma dari membandingkan kedudukan kemampuan
peserta didik menjadi pengembangan kemampuan peserta didik melalui
19. 19
umpan balik dan refleksi dir. Penilaian portofolio dapat menolong guru
melakukan dan mengevaluasi kemampuan peserta didik sesuai dengan
harapan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik dikelas. Penilaian
portofolio juga dapat menolong peserta didik untuk bertanggung jawab
terhadap apa yang mereka kerjakan dikelas dan meningkatkan peran serta
mereka dalam kegiatan pembelajaran.
2. Akuntabilitas
Penilaian portofolio menekankan pada keadaan yang dapat dipertanggung
jawabkan. Hal ini dapat dilihat dari adanya kerja sama antara guru, siswa
dan orang tua. Jadi bukan semata-mata guru yang memberikan penilaian,
tetapi atas sepengetahuan siswa dan orang tua.
3. Peserta Didik Sebagai Individu yang Peran Aktif Peserta Didik
Ciri khas dari penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk
melihat peserta didik sebagai individu yang masing-masing memiliki
karakteristik, kebutuhan, dan kelebihan sendiri. Ini sangat berguna
manakala program evaluasi sangat fleksibel dan lebih menekankan pada
tujuan individual sehingga memungkinkan peran aktif dalam proses
penilaian, dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
mereka.
4. Identifikasi
Penilaian portofolio dapat mengklasifikasi dan mengidentifikasi program
pengajaran dan memungkinkan untuk mendokumentasi “pemikiran”
disamping pengembangan program, sehingga kriteria portofolio akan
berpengaruh terhadap penentuan tujuan pembelajaran (indikator
pencapaian hasil belajar).
5. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Penilaian portofolio melibatkan orang tua dan masyarakat untuk berperan
serta dalam melibatkan pencapaian kemampuan peserta didik yang
berkaitan dengan konteks kurikulum dibandingkan dengan hanya melihat
angka-angka tes yang selama ini dihasilkan.
20. 20
6. Penilaian Diri
Portofolio memungkinkan peserta didik melakukan penilaian dir, refleksi,
dan pemikiran yang kritis. Penilaian diri adalah penilaian yang digunakan
oleh peserta didik untuk menilai mereka. Peserta didik harus memiliki
kemampuan, pengetahuan, dan keyakinan diri untuk mengevaluasi proses
yang mereka sedang kerjakan dan pengembangan hasil kerjanya, ketika
mereka belajar sebagai pelajar yang mandiri. Penelitian diri berguna untuk
melihat keterlibatan peserta didik sepenuhnya dalam proses pembelajaran
yang sedang berlangsung.
7. Penilaian yang Fleksibel
Penilaian portofolio memungkinkan penilaian yang fleksibel yang
bergantung kepada indikator pencapaian hasil belajar yang telah
ditentukan.
8. Tanggung Jawab Bersama
Penilaian portofolio memungkinkan guru dan peserta didik secara
bersama-sama bertanggung jawab untuk merancang proses pembelajaran
dan untuk mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
9. Keadilan
Portofolio adalah salah satu alat penilaian yang ideal untuk kelas yang
heterogen yang sangat terbuka bagi guru untuk menggambarkan kelebihan
dan kekurangan peserta didik membantu perkembangan merka.
10. Kriteria penilaian
Hasil pekerjaan peserta didik akan dinilai berdasarkan penilaian yang
relevan dengan penampilan mereka. Peserta didik yang kurang akan tetap
mendapat penghargaan, sedangkan pencapian keberhasilan yang optimal
menjadi tujuan dari penilaian portofolio ini.
Dari keberhasilan yang telah diuraikan di atas, terdapat juga beberapa kelemahan
yang dialami saat dilaksanakannya penilain portofolio antara lain sebagai berikut:
21. 21
1. Waktu Ekstra
Penilaian portofolio memerlukan kerja ekstra dibandingkan dengan
penilaian lain yang biasa guru lakukan. Tetapi usaha guru yang
menggunakan penilaian portofolio akan sangat dihargai dan terutama
dikenang baik oleh peserta didik. Sebab melalui penilaian portofolio
peserta didik dapat meningkatkan motivasi, partisifasi aktif dalam proses
pembelajran, bahkan meningkatkan kemampuan mereka.
2. Reliabilitas
Penilaian portofolio nampak kurang reliabel dan kurang fair dibandingkan
dengan penilain lain yang menggunakan angka seperti ulangan harian,
ulangan umum, maupun ujian akhir nasional yang menggunakan tes.
Penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik maupun oleh
kelompok peserta didik agak kurang reliabel oleh karena itu latihan
penilaian yang dilakukan oleh peserta didik maupun kelompok peserta
didik sangat diperlukan.
3. Pencapaian akhir
Guru memiliki kecendrungan memperhatikan hanya untuk pencapaina
akhir. Jika hal ini terjadi, berarti proses penilain portofolio tidak
mendapatkan perhatian sewajarnya.
4. Top down
Guru dan peserta didik biasanya terjebak dalam suasananya hubungan top
down, yaitu guru menganggap tahu segalanya dan peserta didik selalu
dianggap sebagai obyek yang harus dididik dan diberi tahu. Dengan
demikian proses pembelajaran menjadi satu arah. Apalagi kondisi ini
terwujud, maka inisiatif dan kreatifitas peserta didik yang menjadi ciri
khas portofolio akan hilang.
5. Spektisme
Masyarakat, khususnya orang tua peserta didik selama ini hanya mengenal
keberhasilan anaknya hanya pada angka-angka hasil tes akhir, peringkat
dan hal-hal yang bersifat kuantitatif. Sebaliknya, portofolio pada
hakikatnya tidak mengenal angak-angka yang dimaksud. Akibatnya orang
22. 22
tua terkadang bersikap skeptic dan lebih percaya pada tes daripada
penilaian portofolio. Untuk mengatasi hal tersebeut format penilaian dapat
menggunakan kriteria penilaian yang bervariasi, mulai dari tidak
menggunkan angka sampai dengan menggunkan angka.
6. Hal yang baru
Penilaian portofolio adalah sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Oleh karena itu bukan tidak mungkin kebanyakan guru kurang
mengenal penilaian portofolio, mereka lebih mengenal bentuk penilaian
yang biasa dilakukan.
7. Penerapan di Sekolah
Penilaian portofolio terkadang sulit diterapkan di sekolah yang lebih
mengenal perbandingan peserta didik melalui skor teks, peringkat dan
yang lebih sering menggunakan tes yang sudah baku seperti Ujian
Nasional.
8. Format Penilaian yang Lengkap dan Diteal
Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga
menjebak. Peserta didik akan terjerumus kedalam suasananya yang kaku
dan mematikan yang akhirnya akan mematikan inisiatif dan kreativitas.
9. Tempat penyimpanan
Penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan yang memadai,
apalagi bila jumlah peserta didik cukup banyak. Oleh karena itu , guru
perlu mewaspadai hal tersebut.
23. 23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang,
kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan
untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Portofolio juga dapat digunakan untuk
mendokumentasikan perkembangan siswa, karena menyadari proses belajar
sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh
siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal
perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu.
Model penilaian berbasis portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar
penilaian. Prinsip-prinsip dasar penilaian dimaksud adalah penilaian proses
dan hasil, penilaian berkala dan bersinambung, penilaian yang adail, dan
penilaian implikasi sosial belajar. Sedangkan indikator penilaian porofolio,
yaitu tes pormatif dan sumatif, tugas-tugas terstruktur, catatan perilaku harian,
laporan aktivitas diluar sekolah.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) proses pengujian atau
penilaian merupakan suatu komponen yang tidak kalah penting dibandingkan
dengan proses lainnya. Penilaian atau pengujian sering juga disebut asesmen,
asesmen memiliki banyak model, seperti penilaian berbasis kelas,
benchmarking, dan portofolio.
Pembelajaran berbasis portofolio memposisikan peserta didik sebagai titik
sentralnya. Dalam proses pembelajaran peserta didik harus dimotivasi untuk
mau dan mampu melakukan sesuatu untuk memperkaya pengalaman
bekerjanya dengan lebih mengintensifkan interaksi dengan lingkungannya.
Dengan ineraksi ini diharapkan mampu membangun pemahaman terhadap
dunia sekitar, kepercayaan diri dan kepribadian peserta didik yang paham akan
24. 24
keanekaragaman yang ada gilirannyadapat tumbuh sikap positif dan perilaku
toleran terhadap kebinekaan dab perbedaan pola kehidupan.
Konsep dasar penilaian portofolio menilai karya-karya siswa secara
individu pada suatu periode untuk suatu mata pelajaran. Ada hal-hal yang
perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan portofolio
antara lain: saling percaya antara guru dan peserta didik, kerahasiaan bersama
antara guru dan peserta didik, milik bersam antara peserta didik dan guru,
kepuasaan, kesesuaian, penilaian proses dan hasil, penilain dan pembelajaran.
Bentuk instrument penilaian portofolio memerlukan langkah-langkah
segabai berikut: 1) Menjelaskan kepada peserta didik maksud penilaian
portofolio, 2) Menentukan sampel-sampel apa saja bersama peserta didik, 3)
Kumpulkan dan simpanlah karya peserta didik, 4) Berilah tanggal pembuatan
pada setiap bahan informasi perkembangan, 5) Menentukan kriteria penilaian
peserta didik, 6) Mintalah peserta didik menilai karyanya secara berkelanjutan,
7) Ketika nilai tidak memuaskan berilah kesempatan unruk memperbaiki, 8)
Jadwalkan pertemuan untuk membahas porofolio.
Komponen penilaian portofolio meliputi: 1) catatan guru 2) hasil pekerjaan
peserta didik 3) profil perkembangan peserta didik. Dari hasil catatan guru
mempu memberi penilaian terhadap peserta didik dalam melakukan kegiatan
portofolio
Penyusunan instrument penilaian potofolio melewati 5 tahap yang sesuai
dengan pengembangan ADDIE, yaitu tahap analisis, tahap perencanaan, tahap
pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Dalam penilaian yang
berbasis portofolio memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keunggulan dari penilaian portofolio diantaranya: perubahan paradigma
penilaian, Akuntabilitas, peserta didik sebagai individu peran aktif,
identifikasi, keterlibatan orang tua dan masyarakat, penilaian diri, penilaian
yang fleksibel, tanggung jawab bersama, keadilan, kriteria penilaian. Adapun
kelemahan dari penilaian portofolio adalah: waktu ekstra, reliabilitas,
25. 25
pencapaian akhir, top down, spektisme, hal yang baru, penerapan disekolah,
format penilaian yang lengkap dan diteal, tempat penyimpanan.
Model penilaian portofolio ini cocok digunakan untuk mata pelajaran yang
bersifat menuntut output pembelajaran siswa dari segi pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Penilaian ini berupa penilaian terhadap sekumpulan
karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang
diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
26. 26
DAFTAR PUSTAKA
Budimansyah, Dasim. (2002). Model Penilaian dan Penilaian Portofolio.
Bandung: PT Ganesindo
Djahirji, A. K (2000). Model Pembelajaran Portofolio Terpadu dan Utuh.
Bandung: PPKnH dan CICED
Gronlund, N. E, dan Linn, R, L (1990). Measurement and Evalution in Teaching.
New York: Allyn & Bacon- A Simon & Schuster Company
Uzer Usman, Mohd, (2002). Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: PT Remaja
Rosdakarya
Winataputra, U. S, (1999). Rancangan Perintisan Model Pembelajaran Portofolio
Di Delapan Provinsi. Bandung: UT dan CICED
Faichney, B. (1996). Assesmen and Evaluation. Makalah Seminar di PPS IKIP
Bandung.
Moss, P. A. et al. (1992). Portofolio, Accountability, and an interpretive
Apporoach to Validity. Fall
Tierney, RJ, Catter, M. A& Desai, L. E, (1991). Portpfolio Assesment in the
Rearding Writing Classroom. Norwood: Christopher Publishers. Inc .