Reservoir merupakan suatu batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan fluida. Batuan ini merupakan batuan yang memiliki pori dan mempunyai sifat permeable.Reservoir Properties merupakan sifat yang dimiliki oleh suatu batuan reservoir
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
Wetabilitas
Kompresiabilitas
Kapilaritas
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
Wetabilitas
Kompresiabilitas
Kapilaritas
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
Wetabilitas
Kompresiabilitas
Kapilaritas
3. MENGAPA PERLU BELAJAR RESERVOIR ?
Question:
“ Why do we bother spending so much time & money on studying
reservoirs? Why don’t we just concentrate on drilling the ones with oil in
them?”
Answer:
• Understanding the reservoirs leads to better predictions and lowers
exploration and development uncertainty so as to better understand
and manage risk
4. APA ITU RESERVOIR
• Reservoir merupakan suatu batuan yang mampu menyimpan dan
mengalirkan fluida. Batuan ini merupakan batuan yang memiliki pori
dan mempunyai sifat permeable.
• Reservoir Properties merupakan sifat yang dimiliki oleh suatu batuan
reservoir
6. POROSITAS
• Suatu perbandingan antara volume pori/ rongga dalam suatu
masa batuan.
• (φ) % = (Vb-Vs)/Vb = Vp/Vb
• Vb = Volume batuan total (bulk volume)
• Vs = Volume padatan bat total (grain volume)
• Vp = Volume ruang pori-pori batuan
• Porositas absolut : persen volume pori-pori total (ruang kosong
yang tidak diisi oleh benda padat) terhadap volume batuan total.
(φ) total = (Vol pori total)/ (Vol batuan total)*100%
• Porositas effektif: persen volume pori-pori yang saling berhubungan
(dapat dialiri fluida bebas) terhadap volume batuan total. (φ)
efektif = (Vol pori yg berhubungan)/ (Vol batuan total)*100%
Pores
Rock
7. TIPE MORFOLOGI PORI
• Tipe pori Caternary : pori dihubungkan oleh dua atau lebih celah
• Tipe Pori Cul-de-sac (dead-end) : pori hanya berhubungan
dengan pori lainnya oleh satu celah.
• Tipe Pori Closed, dimana pori tsb tidak berhubung
C a te n a r y
p o r e
C u l- d e - s a c
p o r e
p o r e
C lo s e d
E ffe c t iv e
p o r o s it y
In e ff e c tiv e
p o r o s it y
Total
porosity
8. KLASIFIKASI POROSITAS SECARA GENETIS (CHO-
QUETTE & PRAY ‘70)• Porositas Primer :
a.Porositas Intrapartikel/intragranular : pori yang terdapat di dalam butiran itu
sendiri
b.Porositas interpartikel/ intergranular : yaitu pori yang terdapat diantara butiran.
• Porositas Sekunder
a.Moldic pore : Pori tebentuk karena adanya proses pelarutan dimana yang
terlarut adlh hanya butiran/matrik (fosil)
b.Vuggy pore : Pori terbentuk karena adanya pelarutan matrik & fragmen dan
juga semennya
c.Cavernous pore: Pori yang terbentuk karena adanya pelarutan yang lebih
lanjut, sehingga ruang yang terbentuk luas.
Kualitas Batuan Reservoir berdasarkan persentase pori
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POROSITAS
Ukuran butir, bentuk butir, susunan butir, sortasi, komposisi mineral,
proses diagenesa
11. CARA PENENTUAN POROSITAS
• Analisis lab dengan alat porosimeter
• Log densitas, netron dan sonik
• Perhitungan secara mikroskopis pada sayatan tipis
13. Hukum Darcy
v: kecepatan aliran : gradien tekanan dalam arah aliran
k: permeabilitas
µ: viskositas A : luas penampang
Q : laju aliran
dp
dx
14. JENIS PERMEABILITAS
Permeabilitas absolut : harga permeabilitas dimana fasa fluidanya tak dapat
dipisahkan apakah fasa air, minyak atau fasa gas. Jadi fluidanya terdiri dari
satu macam fasa (minyak saja, air saja, atau gas saja).
Permeabilitas effektif: permeabilitas dimana fluida pengisi media berpori terdiri
lebih dari satu macam fasa, misal minyak dan gas, minyak dan air, air dan gas
atau ketiga-tiganya air, minyak dan gas, dinotasikan k w, k o, k g.
Permeabilitas relatif (kr), adalah perbandingan antara
permeabilitas effektif
dengan permeabilitas absolut.
15. KUALITAS
PERMEABILITAS
0 - 5 mD Buruk
5 - 10 mD Sedang
10 - 100 mD Baik
100- 1000 mD Sangat Baik
Cara Penentuan Nilai Permeabilitas
Cara langsung (data outcrop & intibor) : sample dikirim ke laboratorium, dan
dengan menggunakan gas yang dialirkan melalui rongga, maka akan diketahui
rate of flow nya, selanjutnya bisa dihitung harga permeabilitas batuan tersebut.
Cara tidak langsung: dengan menggunakan data-data dari sumur (well log)
16. SATURASI
Saturasi fluida didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori-pori batuan
yang ditempati oleh fluida tertentu dengan volume pori-pori total pada suatu
batuan berpori. Saturasi air bisa diperoleh melalui pengukuran tidak langsung dari
well logging, yaitu melalui pengukuran resistivitas dan porositas.
17. Saturasi dapat dinyatakan dalam persamaan dibawah ini :
a.Saturasi minyak (So) adalah :
b. Saturasi air (Sg) adalah :
c. Saturasi gas (Sg) adalah :
Catatan:
Jika pori-pori diisi oleh gas-minyak-air, maka berlaku hubungan :
Sg + So + Sw = 1
Jika diisi oleh minyak dan air saja, maka :
So + Sw = 1
Jika diisi oleh air saja, maka :
Sw = 1
18. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SATURASI FLUIDA
• Pada batuan yang mudah dibasahi oleh air atau water wet, harga saturasi air cenderung
tinggi pada porositas yang lebih kecil.
• Akibat adanya perbedaan berat jenis gas, minyak dan air maka umumnya saturasi gas
akan tinggi pada bagian atas dari jebakan (perangkap), begitu juga untuk saturasi air
akan tinggi pada bagian bawah.
• Saturasi fluida akan bervariasi dengan kumulatip produksi minyak.
19. WETTABILITAS
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain yang tidak saling
mencampur. Atau istilah untuk menjelaskan adesi relatif dua buah fluida terhadap sebuah permukaan
benda padat. wettability merupakan sebuah pengukuran fluida mana yang dapat membasahi
(menyebar atau menempel) permukaan.
•Dalam system minyak-air, benda padat, gaya adhesi AT yang menimbulkan sifat air membasahi benda
padat adalah :
dimana ;
σso = tegangan permukaan minyak-benda padat, dyne/cm
σsw = tegangan permukaan air-benda padat, dyne/cm
σwo = tegangan permukaan minyak-air, dyne/cm
qwo = sudut kontak minyak-air.
20. SIFAT BATUAN RESERVOAR
TERHADAP FLUIDA
• Water – Wet ( Basah Air )
Air cenderung melekat pada permukaan batuan,
sedangkan minyak berada ditengah/ diantara fasa
air, bebas dari gaya tarik menarik dengan
permukaan batuan. Akibatnya minyak lebih mudah
bergerak dari pada air. Tegangan adhesinya bernilai
positif serta Sudut kontaknya (0°< θ <90°).
• Oil – Wet ( Basah Minyak )
Minyak akan cenderung melekat pada permukaan
sehingga sulit untuk bergerak serta jenuh akan air.
Tegangan adhesinya bernilai negatif serta Sudut
kontaknya (90°< θ <180°)
21. TEKANAN KAPILER
• Tekanan kapiler (pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang
ada antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan-
cairan atau cairan-gas) sebagai akibat dari terjadinya pertemuan
permukaan yang memisahkan mereka.
• Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara
fluida “non wetting fasa” (Pnw) dengan fluida “wetting fasa” (Pw)
atau :
Pc = Pnw - Pw
• Di reservoir biasanya air sebagai fasa yang membasahi (wetting fasa),
sedangkan minyak dan gas sebagai non-wetting fasa atau tidak
membasahi.
22. • Tekanan kapiler dalam batuan berpori tergantung pada ukuran
pori-pori dan macam fluidanya. Secara kuantitatif dapat
dinyatakan dalam hubungan :
dimana :
• Pc = tekanan kapiler
• σ = tegangan permukaan antar dua fluida
• cos q = sudut kontak permukaan antara dua fluida
• r = jari-jari lengkung pori-pori
• Δρ = perbedaan densitas dua fluida
• g = percepatan gravitasi
• h = tinggi kolom
23. Tekanan kapiler mempunyai pengaruh yang penting dalam reservoir
minyak maupun gas, yaitu :
•Mengontrol distribusi saturasi di dalam reservoir
•Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas untuk bergerak
atau mengalir melalui pori-pori reservoir dalam arah vertical.
24. KOMPRESIBILITAS
Menurut Geerstma (1957) terdapat tiga konsep kompressibilitas batuan,
antara lain :
•- Kompressibilitas matriks batuan, yaitu fraksi perubahan volume
material padatan (grains) terhadap satuan perubahan tekanan.
•- Kompressibilitas bulk batuan, yaitu fraksi perubahan volume bulk
batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
•- Kompressibilitas pori-pori batuan, yaitu fraksi perubahan volume pori-
pori batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
25. Dari tiga konsep diatas, kompressibilitas pori-pori batuan dianggap yang
paling penting dalam teknik reservoir khususnya. Hal ini disebabkan batuan
yang berada pada kedalaman tertentu akan mengalami dua macam
tekanan, yaitu :
•Internal Stress, yang berasal dari desakan fluida yang terkandung di dalam
pori-pori batuan (Tekanan hidrostatik fluida formasi).
•Tekanan-luar (external stress) yang disebabkan oleh berat batuan yang
ada diatasnya (overburden pressure).
Pengosongan fluida dari ruang pori-pori batuan reservoir akan
mengakibatkan perubahan tekanan-dalam dari batuan, sehingga resultan
tekanan pada batuan akan mengalami perubahan pula. Adanya
perubahan tekanan ini akan mengakibatkan perubahan pada butir-butir
batuan, pori-pori dan volume total (bulk volume) batuan reservoir.
Sedangkan untuk padatan (grains) akan mengalami perubahan yang
serupa apabila mendapat tekanan hidrostatik fluida yang dikandungnya.
26. DAFTAR PUSTAKA
• MODUL GEOLOGI RESERVOIR
• SLIDE KULIAH GMB
• Reservoir Parameter & Mapping by (Tantri Dewi-Mirna Oktarina: BasicTantri Dewi-Mirna Oktarina: Basic
Geology Training, TOTAL Internal Course)Geology Training, TOTAL Internal Course)