1. PKM GT
Redenominasi Rupiah :
Mempersiapkan Masyarakat dalam
Peralihan Rupiah di Indonesia
Ayunda R.A. 13.41011.0019
Raysa M.D. 13.41011.0025
2. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang mempunyai nilai pecahan terbesar kedua di dunia.
Di mata internasional, mata uang rupiah digolongkan sebagai salah satu uang
sampah dunia karena nilai tukarnya terhadap dollar Amerika sangat lemah. Satu
dollar Amerika setara dengan 13.000 rupiah. Negara lain yang juga serupa dengan
uang Indonesia adalah Vietnam ($1 setara dengan 19.000 Dong), Iran ($1 setara
dengan 10.000 Rial), Laos ($1 setara dengan 8.000 Kip), dan Paraguay ($1 setara
dengan 4.500 Guarani)
Redenominasi diartikan sebagai penyederhanaan. Redenominasi mata uang suatu
negara menjadi pecahan yang lebih kecil dengan cara menghilangkan tiga angka nol
pada nilai uang, harga barang, maupun upah namun tidak mengurangi nilai dari
uang tersebut. Dalam dunia akuntansi dan perbankan, penyederhanaan nilai
rupiah akan menjadikan perhitungan akuntansi lebih sederhana dan mudah karena
tidak lagi terlibat dengan angka-angka yang besar. Nominal mata uang yang terlalu
besar akan merepotkan pembukuan dan transaksi bisnis. Jumlah digit rupiah
terlalu banyak membuat transaksi ekonomi menjadi kurang efisien dan berpotensi
menghambat akselerasi perekonomian Indonesia kedepan
3. Tujuan
• Tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah
kesiapan masyarakat dalam menghadapi kebijakan
pemerintah dalam redenominasi rupiah, serta
meminimalkan permasalah yang timbul akibat kurang
adanya persiapan dalam masyarakat
Manfaat
• Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka manfaat
yang dapat diperoleh adalah masyarakat dapat
memahami dan terbiasa dengan pergantian nominal
rupiah. Serta dapat dijadikan acuan untuk menemukan
berbagai solusi atas permasalahan perencanaan
redenominasi. Masyarakat dapat dengan cepat
mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari yang
dominan melakukan transaksi jual beli menggunakan
uang
4. KONDISI KEKINIAN (1)
Suhendradan Handayani (2012) mengkaji
keterkaitan kebijakan redenominasi dengan
tingkat inflasi, nilaitukar, pertumbuhan ekonomi,
dan nilai ekspor. Dengan menggunakan data
indikator-indikator ekonomi dari 27 negara yang
melakukan redenominasi, terlihat bahwa inflasi
dan pertumbuhan ekonomi adalah variabel yang
secara signifikan terpengaruh oleh redenominasi
mata uang
SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN (1)
Saat ini belum terdapat solusi yang telah
ditawarkan, tetapi ada beberapa kajian teori
mengenai redenominasi yaitu Penentu
Keberhasilan Redenominasi Mata Uang (Jurnal
Ekonomi Bank Indonesia, 2014)
KONDISI KEKINIAN (2)
Indonesia yang saat ini berencana melakukan
redenominasi telah mengalami beberapa kali
guncangan dan ketidakstabilan dalam nilai mata uang
maupun tingkat inflasi
SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN (2)
Selain untuk pengujian teori-teori ekonomi, percobaan
ekonomi juga dapat digunakan untuk pengkajian suatu
kebijakan ekonomi. Salah satu ilustrasinya adalah studi
yang dilakukan oleh Juanda et al (2011) dalam
mengkaji dan membandingkan dampak sistemik yang
ditimbulkan dari kebijakan penyelamatan Bank Century
dan kebijakan menutup Bank Century oleh pemerintah
Gagasan
5. Gagasan
Dari masalah-masalah diatas diperlukan adanya solusi mempersiapkan masyarakat
Indonesia dalam menghadapi redenominasi dengan adanya penyuluhan yang dapat
menjangkau hingga daerah terpencil. Sasaran penyuluhan dapat dimulai dari jenjang
pendidikan yang tinggi dahulu seperti para penjabat negara, dosen, dan mahasiswa.
Diharapkan pula dengan memulai penyuluhan berdasarkan tingkat pendidikan yang
lebih tinggi dapat membantu mengenalkan masyarakat lain terkait redenominasi
Penyuluhan dapat dilaksanakan secepat mungkin setelah pemerintah mengambil
kebijakan tentang redenominsi, media televisi menjadi sarana paling menguntungkan
untuk menyebarkan informasi mengenai redenominasi. Selain media televisi
penyebaran informasi harus diperluas melalui penyuluhan ke masyarakat langsung,
dengan materi sederhana dan mudah dipahami masyarakat. Dalam materi juga
dibahas bagaimana solusi pengimplementasian secara sederhana yang dapat
membiasakan masyarakat dengan penyebutan nominal setelah redenominasi seperti
merubah nominal harga pada daftar menu makanan, sebagai contoh harga soto satu
porsi Rp 10.000 maka hanya perlu ditulis dengan soto Rp 10 atau soto 10K. Tindakan
lain yang dapat dilakukan yaitu melalui media cetak seperti baliho, majalah, dan koran
dengan begitu diharapakan dapat menjangkau daerah yang terpencil sehingga tidak
terjadi kesalahpahaman antara masyarkat dan pemerintah
6. Pemerintah
• Pemerintah berperan sebagai
pemegang keputusan kapan
redenominasi akan
berlangsung dan pengendalian
resiko yang terjadi setelah
adanya redenominasi. Dalam
penyuluhan redenominasi
peran lembaga keuangan
sangat penting sebab pemateri
dari penyuluhan redenominasi
harus dari pihak yang paham
tentang hal yang terkait
Bank Indonesia
• sebagai
pengendali proses
perputaran uang
lama dan uang
baru yang beredar
saat proses
redenominasi
Masyarakat
• berperan aktif
dalam transaksi
ekonomi dinegara
oleh karena
dijadikan sebagai
sasaran utama
penyuluhan
Pihak Yang Terkait
7. Langka Strategis Implementasi
Menyusun materi
penyuluhan yang dapat
mudah dimengerti
masyarakat
Menentukan wilayah atau
tempat yang menjadi
sasaran tempat
penyuluhan
Melakukan koordinasi
dengan lembaga keuangan
negara atau dengan pihak
yang terkait dengan
redenominasi
Melakukan kajian
mendalam terhadap
perekonomian negara
untuk menghindari
kegagalan redenominasi
Mengajak masyarakat
dalam melakukan
pewujudan redenominasi
secara sederhana
8. Gagasan yang Diajukan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa redenominasi merupakan suatu
penyederhanaan nilai mata uang untuk menjadikan nilai mata uang Indonesia menjadi
stabil dalam perekonomian negara, mengangkat citra rupiah dimata dunia, dan mengatasi
ketidak efisienan dalam pembangunan infrastruktur dengan cara non-tunai. Diharapkan
dengan adanya sistem ini, perencanaan redenominasi di Indonesia segera terlaksanakan
dengan baik
9. Teknik Implementasi
Proses implementasi redenominasi ini membutuhkan sebuah teknik strategis dalam
melaksanakannya seperti penyuluhan serta penginformasian secara terbuka. Teknik yang
terdapat pada gagasan ini terfokus pada proses transaksi jual beli jangka panjang. Teknik
tersebut terpusat kepada pihak yang sering melakukan transaksi jual beli secara tunai
sebagai subjek pelaku aktivitas publik, utamanya di dalam pasar atau pusat perbelanjaan.
Seiring berjalannya penyuluhan tersebut masyarakat dapat mengimplementasikan
redenominasi secara sederhana berdasarkan apa yang mereka dapat saat penyuluhan
seperti pada restoran atau rumah makan. Masyarakat dapat menerapkan pada daftar
harga pada menu makanan dengan begitu masyarakat akan lebih terbiasa dengan
penyebutan nominal saat telah redenominasi berlangsung
10. Prediksi Hasil
Sistem ini memerlukan suatu peran Pemerintah, Bank Indonesia, lembaga keuangan, dan
masyarakat terutama yang melakukan transaksi tunai setiap hari, sehingga dapat
diperkirakan bahwa sistem ini memiliki peluang dan tantangan tersendiri untuk
mengimplementasikannya. Sistem penyuluhan ini memiliki peluang diantaranya adalah
sangat mudah diterapkan dalam berbagai aktivitas jual beli seperti di pasar, pusat
perbelanjaan, dan rumah makan. Pengaruh lain dari adanya penyuluhan adalah merubah
pola konsumsi masyarakat sebab masyaraat akan berfikir bahwa harga aset riil seperti
emas secara psikologis akan terlihat lebih murah. Selain itu aset riil juga akan mengalami
kenaikan nilai di masa mendatang, sehingga mereka merasa lebih aman untuk
menyimpan kekayaannya ke dalam bentuk aset riil