Fisioterapi adalah ilmu yang menitikberatkan pada penstabilan dan perbaikan gangguan fungsi tubuh melalui terapi gerak. Fisioterapis adalah orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi dan diberi wewenang untuk melakukan tindakan fisioterapi berdasarkan ilmu dan kompetensinya. Proses fisioterapi meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, intervensi, dan reevaluasi untuk mencapai tujuan pemulihan fun
2. Fisioterapi merupakan ilmu yang
menitikberatkan untuk menstabilkan
atau memperbaiki gangguan fungsi
alat gerak/fungsi tubuh yang
terganggu yang kemudian diikuti
dengan proses/metode terapi gerak.
(mbah wiki)
3. Menurut Departemen Kesehatan
Indonesia, fisioterapi adalah suatu
pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk individu dan atau kelompok
dalam upaya mengembangkan,
memelihara, dan memulihkan gerak
dan fungsi sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan modalitas fisik,
agen fisik, mekanis, gerak, dan
komunikasi
4. FISIOTERAPIS
FISIOTERAPIS adalah seseorang
yang telah lulus pendidikan formal
fisioterapi dan kepadanya diberikan
kewenangan tertulis untuk melakukan
tindakan fisioterapi atas dasar
keilmuan dan kompetensi yang
dimilikinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. ILMU FISIOTERAPI
Adalah sintesa ilmu biofisika,
kesehatan, dan ilmu-ilmu lain yang
mempunyai hubungan dengan upaya
fisioterapi pada dimensi promosi,
pencegahan, intervensi, dan
pemulihan gangguan gerak dan fungsi
serta penggunaan sumber fisis untuk
penyembuhan seperti misalnya
latihan, tehnik manipulasi, dingin,
panas serta modalitas
elektroterapeutik.
6. Proses Fisioterapi
I. Assesment (Pengkajian)
a. Examination (Pemeriksaan)
- Riwayat Penyakit
- Screening (Indentifikasi Penyakit
/Penyaringan Kasus Penyakit)
- Test Spesifik dan Pengukuran
7. II. Diagnosis dan Prognosis
a. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dari pemeriksaan dan
evaluasi dan menyatakan hasil dari proses
pertimbangan/pemikiran klinis, dapat
berupa pernyataan keadaan disfungsi
gerak, dapat meliputi/mencakup kategori
kelemahan, limitasi fungsi, atau
ketidakmampuan.
b. Prognosis
Perkiraan tingkat kesembuhan dan kapan
8. PROGNOSIS
Macam Prognosis :
1. Quo ad vitam (hidup)
2. Quo ad Functionam (fungsi)
3. Quo ada Sanam (sembuh)
Jenis Prognosis :
1. Sanam (sembuh)
2. Bonam (baik)
3. Malam (buruk/jelek)
4. Dubia
◦ Dubia ad sanam/Bonam (teidak
tenti/ragu2,cenderung cembuh/baik)
◦ Dubia ad malam (tidak tentu/ragu2, cendrung
buruk/jelek)
9. III. Recana Fisioterapi
Pertimbangan kebutuhan intervensi
Pengembangan rencana intervensi
Tujuan yang terukur yang disetujui
pasien/klien dan keluarga
Pemikiran perencanaan alternatif
untuk dirujuk kepada pihak lain bila
dipandang kasusnya tidak tepat untuk
fisioterapi
10. IV. Intervensi Fisioterapi
Intervensi di-implementasikan dan
dimodifikasikan untuk mencapai
tujuan yang disepakati dan dapat
termasuk penanganan secara manual;
peningkatan gerakan; peralatan fisis,
peralatan elektroterapuetis dan
peralatan mekanis; pelatihan
fungsional; penentuan bantuan dan
peralatan bantu; instruksi dan
konseling; dokumentasi dan
koordinasi, komunikasi.
12. STANDAR KOMPETENSI
FISIOTERAPI
Apa yang diharapkan dapat dilakukan
oleh seorang fisioterapis?
Tingkat kesempurnaan pelaksanaan
kerja seorang fisioterapis yang di
harapkan?
Bagaimana menilai bahwa
kemampuan seorang fisioterapis telah
berada pada tingkat yang diharapkan
13. Kompetensi Fisioterapi
Analisa Ilmu sebagai dasar praktik
Analisis dan Sintesis Kebutuhan Pasien/
Klien
Merumuskan diagnosa fisioterapi
Perencanaan Tindakan Fisioterapi
Intervensi Fisioterapi
Evaluasi dan re-evaluasi
Kemampuan komunikasi dan koordinasi yang
efisien dan efektif
Pendidikan,Penerapan prinsip-prinsip
manajemen dalam praktik fisioterapi
Melaksanakan penelitian
Tanggung jawab terhadap masyarakat dan
profesi
14. Kode Etik Fisioterapi
Indonesia
1. Menghargai hak dan martabat individu.
2. Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan
kepada siapapun yang membutuhkan.
3. Memberikan pelayanan professional secara jujur,
berkompeten dan bertanggung jawab.
4. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya
memberikan pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi.
5. Menghargai hubungan multidisipliner dengan profesi
pelayanan kesehatan lain dalam merawat pasien/klien.
6. Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan
kepadanya kecuali untuk kepentingan hukum/pengadilan
7. Selalu memelihara standar kompetensi profesi fisioterapi
dan selalu meningkatkan pengetahuan/ketrampilan.
8. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan
pengembangan pelayanan untuk meningkatkan derajat
kesehatan individu dan masyarakat.