SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
HUKUM DAN SOSIAL BISNIS

Nama Kelompok :
1. Amalia Diah Ardina (01)
2. Mahsa Anya Anora

(10)

3. Maulida Dyah R

(16)

4. Putri Sanuria.R.L

(18)

1D – D3
ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013/2014
1
DAFTAR ISI
HUKUM BISNIS .................................................................................................................................... 3
1.1

Pengertian ............................................................................................................................... 3

1.1.1

Pengertian hukum ........................................................................................................... 3

1.1.2

Pengertian Bisnis............................................................................................................. 3

1.1.3

Pengertian Hukum Bisnis................................................................................................ 3

1.2

Sumber Hukum ....................................................................................................................... 4

1.3

Subyek Hukum........................................................................................................................ 4

1.4

Objek Hukum .......................................................................................................................... 5

1.5

Fungsi Hukum Bisnis .............................................................................................................. 5

1.6

Perjanjian dan Perikatan.......................................................................................................... 5

1.6

Perjanjian Jual Beli ................................................................................................................. 7

1.7

Perjanjian Sewa Menyewa ...................................................................................................... 8

1.8

Wanprestasi dan Berakhirnya Perjanjian ................................................................................ 8

1.9

Jenis - Jenis Perjanjian ............................................................................................................ 9

SOSIAL BISNIS ................................................................................................................................... 10
1.1

Definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan ......................................................................... 10

1.2

Konsep Tanggung Jawab ...................................................................................................... 10

1.2,1

Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Responsibility ............................................... 10

1.2.2

Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Liability ......................................................... 11

1.3

Perkembangan Dan Motif Tanggungjawab Sosial ................................................................ 13

1.4

Model Tanggungjawab Sosial Perusahaan............................................................................ 14

2
HUKUM BISNIS
1.1

Pengertian
1.1.1

Pengertian hukum
a. Hukum adalah himpunan peraturan (perintah-perintah dan laranganlarangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan harus ditaati
oleh masyarakat ( Utrecht)
b. Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat
yang menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melakukan
tugasnya (Meyers).
c. Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksisanksi. Tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan
manusia sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara (SM Amin).
d. Hukum adalah keseluruhan peraturan yang dibuat oleh penguasa
(masyarakat dan negara) sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan
yang ingin dicapai oleh penguasa itu ( AR Saliman)
e. Hukum adalah suatu tata cara dan norma yang berlaku dalam suatu
situasi, kondisi dan domisili (sikondom) pada wilayah tertentu (Djoko
Santoso)
f. Secara umum, hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa
negara dan masyarakat yang berwenang menetapkan hukum,
dinyatakan sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau
seluruhnya anggota masyarakat.

1.1.2

Pengertian Bisnis
Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau
badan secara teratur dan terus-menerus, berupa kegiatan mengadakan barangbarang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan,
dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

1.1.3

Pengertian Hukum Bisnis
Hukum bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul

3
dari suatu perjanjian-perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi
dalam praktek bisnis.

1.2

Sumber Hukum
Sumber hukum disebut juga hukum formal yaitu sumber hukum dengan bentuk
tertentu yang merupakan dasar berlakunya hukum secara formal.Termasuk hukum
formal yaitu :
1. Undang-undang ialah peraturan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan
negara yang berwenang dan mengikat masyarakat.
2. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh penguasa dari tingkat pusat sampai daerah
3. Kebiasaanialah perbuatan manusia mengenai hal tertentu yang dilakukan
berulang-ulang diterima oleh masyarakat, selalu dilakukan oleh orang lain
sedemikian rupa sehingga masyarakat beranggapan bahwa memang harus berlaku
demikian dan bila tidak dilakukan maka dianggap telah melanggar hukum yang
berlaku.
4. Yurisprudensi yaitu keputusan pengadilan atau keputusan hakim terdahulu yang
dijadikan pedoman/dasar dalam memutuskan perkara/ masalah berikutnya
5. Traktat (perjanjian antar negara) yaitu perjanjian yang dilakukan oleh dua negara
atau lebih
6. Perjanjian yaitu suatu peristiwa dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan perbuatan tertentu
7. Doktrin yaitu suatu pendapat para ahli hukum terkemuka yang besar pengaruhnya
terhadap hakim dalam mengambil keputusan suatu perkara.

1.3

Subyek Hukum
Subyek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan
kewajiban yang memiliki kewenangan untuk bertindak.
a. Manusia/orang pribadi (natuurlijke persoon) yang sehat rohani jiwanya dan tidak
dibawah pengampunan.
b. Badan Hukum ( rechts persoon)
Yaitu suatu lembaga/institusi yang memiliki keabsahan dlam melakukan
aktivitasnya sebagai sebuah perusahaan. (PT, CV, Firma, UD dll.)

4
1.4

Objek Hukum
Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bisa berguna bagi subyek hukum dan dapat
menjadi pokok suatu hubungan hukum, yang dilakukan oleh subyek hukum yang
biasanya berwujud benda.
Menurut pasal 503 KUH Perdata, benda dibedakan menjadi dua yaitu :
a.

Benda berwujud
Benda berwujud adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan diraba dengan indra
manusia (misalnya; tanah, rumah, mobil dll.)

b. Benda tidak berwujud
Benda tidak berwujud yaitu semua hak (misalnya;hak cipta, hak paten, hak
merek dll.)
Menurut pasal 504 KUH Perdata jenis benda :
a.
b.

1.5

Benda bergerak
Benda tidak bergerak

Fungsi Hukum Bisnis
Fungsi Hukum Bisnis adalah sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi
bisnis, untuk memahami hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis, agar terwujud
watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, dan dinamis
(yang dijamin oleh kepastian hukum)

1.6

Perjanjian dan Perikatan
Perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang atau lebih (pasal 1313 KUH perdata)
Adapun asas-asas sebagai norma dasar dalam hukum perjanjian, terdiri dari:
a. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas kebebasan berkontrak terdapat dalam ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUH
Perdata, yaitu: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undangundang bagi mereka yang membuatnya.”Jadi asas ini memberikan kebebasan
kepada para pihak untuk:
1. Membuat atau tidak membuat perjanjian.
2. Mengadakan perjanjian dengan siapapun.
3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya.
4. Menentukan bentuknya perjanjian, yaitu tertulis atau lisan.

5
Asas kebebasan berkontrak ini juga dibatasi bahwa perjanjian yang dibuat oleh
para pihak tidak dilarang oleh undang-undang, tidak bertentangan dengan
ketertiban umum dan tidak bertentangan dengan kesusilaan (Pasal 1337 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata).
b. Asas Konsensualisme
Asas ini dapat diketahui dari Pasal 1320 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum
Perdata. Dalam pasal ini ditentukan bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian
yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak. Asas konsensualisme merupakan
asas yang menyatakan bahwa perjanjian pada umumnya tidak diadakan secara
formal, tetapi cukup dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak (lisan).
c. Asas Pacta Sunt Servanda
Asas ini disebut juga sebagai asas kepastian hukum, asas ini berhubungan dengan
akibat perjanjian, Asas Pacta Sunt Servanda merupakan asas bahwa hakim atau
pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak,
sebagaimana layaknya sebuah undang-undang, mereka tidak boleh melakukan
intervensi terhadap substansi perjanjian yang dibuat oleh para pihak. Asas ini
dapat diketahui dari Pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Perdata
bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang.
d. Asas Itikad Baik
Asas itikad baik dapat diketahui dari Pasal 1338 ayat (3) Kitab Undangundang
Hukum Perdata, yaitu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik. Asas
itikad baik merupakan asas bahwa para pihak yaitu pihak kreditur dan debitur,
harus melaksanakan substansi perjanjian berdasarkan kepercayaan dan keyakinan
yang teguh atau kemauan baik dari para pihak.
e. Asas Kepribadian
Merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan dan
atau membuat perjanjian hanya untuk kepentingan perseorangan saja. Hal ini
dapat diketahui dalam Pasal 1315 dan Pasal 1340 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata.Pasal 1315 Kitab Undangundang Hukum Perdata menyebutkan pada
umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau perjanjian selain
untuk dirinya sendiri.
Sesuai dengan KUH perdata pasal 1320 syarat-syarat sahnya suatu perjainjian ada 4
syarat yaitu sepakat untuk mengikatkan dirinya, cakap untuk membuat suatu
perjanjian, mengenai suatu hal tertentu, dan suatu sebab yang halal. Sedangkan unsur
6
dari perjanjian adalah ada pihak-pihak sedikitnya dua orang, adanya persetujuan
antara pihak-pihak tersebut, adanya tujuan yang hendak dicapai, adanya prestasi yang
akan dilaksanakan, adanya bentuk tertentu baik lisan maupun tertulis, dan adanya
syarat tertentu sebagai isi perjanjian.
Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi di antara dua orang (pihak) atau lebih,
yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi
prestasi, begitu juga sebaliknya.
Dasar Hukum Perikatan Berdasarkan Kuh Perdata Ada 3 Sumber :
a.

Perikatan yg timbul dari persetujuan (perjanjian)

b.

Perikatan yang timbul dari undang-undang :
1. Terjadi karena UU semata (misal : kewajibanorang tua utk memelihara &
mendidik anak. Hukum kewarisan.)
2. Terjadi karen UU akibat perbuatan manusiamenurut hukum terjadi karena
perbuatan ygdiperbolehkan (sah) & yang bertentangan dengan hukum
(tidak sah).

c.

Perikatan terjadi bukan perjanjian, tetapi terjadi krn perbuatan melanggar
hukum (onrechtmatigedaad) & perwakilan sukarela (zaakwaarneming)

1.6

Perjanjian Jual Beli
Berdasarkan Pasal 1457 KUH Perdata Jual Beli adalah “suatu perjanjian dengan mana
pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak
yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan”. Lahirnya suatu perjanjian
yang diatur dalam KUH Perdata disebabkan adanya kesepakatan dari para pihak
(Asas Konsensualisme). Sehingga perjanjian jual beli dianggap telah terjadi pada saat
dicapai kata sepakat antara penjual dan pembeli, hal yang demikian ini telah diatur
dalam Pasal 1458 KUH Perdata yang menyatakan bahwa “jual beli dianggap sudah
terjadi antara para pihak seketika setelah mereka mencapai kata sepakat tentang
barang dan harga, meskipun barang itu belum diserahkan maupun harganya belum
dibayar” Dengan demikian jual beli itu sebenarnya sudah terjadi pada waktu
terjadinya kesepakatan tersebut.

7
1.7

Perjanjian Sewa Menyewa
Didalam Pasal 1548 KUH Perdata pengertian sewa-menyewa adalah “suatu perjanjian
yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya
kenikmatan dari sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran
suatu harga yang oleh pihak yang tersebut terakhir itu disanggupi pembayarannya”.
Dan saat terjadinya perjanjian sewa-menyewa, sama halnya dengan perjanjian jual
beli yang telah dijelaskan sebelumnya adalah suatu perjanjian konsensual yaitu sudah
sah dan mengikat pada detik tercapainya sepakat mengenai unsur-unsur pokok, yaitu
barang dan harga.
Hak utama penyewa atas perjanjian sewa menyewa adalah memperoleh hak
pemakaian atas barang yang disewanya dalam keadaan baik dari orang yang
menyewakan sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Sedangkan hak dari pihak yang
menyewakan adalah menerima pembayaran harga atas benda yang disewakannya
kepada penyewanya.

1.8

Wanprestasi dan Berakhirnya Perjanjian
Wanprestasi adalah suatu kesengajaan atau kelalaian si debitur yang mengakibatkan
ia tidak dapat memenuhi prestasi yang harus dipenuhinya dalam suatu perjanjian
dengan seorang kreditur atau si berhutang. Adapun bentuk-bentuk dari wanprestasi,
adalah sebagai berikut:
a. Tidak memenuhi prestasi sama sekali;
b. Memenuhi prestasi tetapi tidak dapat pada waktunya;
c. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru;
d. Tidak melaksanakan apa yang disanggupi akan dilakukannya;
e. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan;
f. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat;
g. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
h. Sedangkan suatu perjanjian akan hapus atau berkahir apabila terjadi minimal salah
satu darikondisi-kondisi berikut dibawah ini:
i. Karena pembayaran;
j. Karena penawaran;
k. Karena pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpangan atau penitipan;
l. Karena perjumpaan utang atau kompensasi;
m. Karena percampuran utang;
8
n. Karena pembebasan utang;
o. Karena musnahnya barang yang terutang;
p. Karena kebatalan dan pembatalan;
q. Karena berlakunya syarat batal;
r. Karena lewat waktu.

1.9

Jenis - Jenis Perjanjian
a. Perjanjian

Timbal

Balik

dan

Sepihak.

Perjanjian timbal balik adalah perjanjian yg mewajibkan kedua belah pihak
berprestasi secara timbal balik, contoh : jual beli, tukar menukar, sewa menyewa,
dll.
Perjanjian sepihak adalah perjanjian yg mewajibkan pihak yg satu berprestasi dan
memberi hak kepada pihak lain untuk menerimanya, contoh : hibah, hadiah, dsb
b. Perjanjian Bernama dan Tak Bernama
Perjanjian bernama adalah perjanjian yg sudah mempunyai nama tertentu yg
dikelompokkan sbg perjanjian khusus, misal : jual beli, tukar menukar.
Perjanjian tak bernama adalah perjanjian yg tidak mempunyai nama tertentu
dalam uu, jumlahnya tidak terbatas.
c. Perjanjian Obligordan Perjanjian Kebendaan
Perjanjian obligor adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban.
Perjanjian kebendaan adalah perjanjian untuk memindahkan hak milik suatu
benda
d. Perjanjian Konsensual dan Perjanjian Riel
Perjanjian konsensual adalah perjanjian yang terrjadinya baru taraf menimbulkan
hak dan kewajiban saja. Tujuan perjanjian belum tercapai.
Perjanjian riel adalah perjanjian yg terjadinya itu sekaligus realisasi tujuan 
pemindahan hak.
e. Perjanjian Campuran
Perjanjian campuran adalah perjanjian dimana oleh uu telah diatur secara khusus
dan memuat unsur-unsur dari berbagai perjanjian yg sulit dikualifikasikan.

9
SOSIAL BISNIS

1.1

Definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Schermerhorn (1993) memberi definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai
suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri
dalam melayanai kepentingan organisasi dan kepentingan public eksternal.
Secara konseptual, TSP adalah pendekatan dimana perusahaan mengintegarasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan ( stakeholders ) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. (
Nuryana, 2005 ). Meskipun sesungguhnya memiliki pendekatan yang relative
berbeda, beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan identik dengan
TSP antara lain, Investasi Sosial Perusahaan(corporate social Investment/investing),
pemberian perusahaan ( Corporate Giving), kedermawanan Perusahaan ( Corporate
Philantropy ).Secara teoretis, berbicara mengenai tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan, maka setidaknya akan menyinggung 2 makna, yakni
tanggung jawab dalam makna responsibility atau tanggung jawab moral atau etis, dan
tanggung jawab dalam makna liability atau tanggung jawab yuridis atau hukum.

1.2

Konsep Tanggung Jawab
1.2,1

Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Responsibility
Burhanuddin Salam, dalam bukunya “Etika Sosial”, memberikan pengertian
bahwa responsibility is having the character of a free moral agent; capable of
determining one’s acts; capable deterred by consideration of sanction or
consequences. (Tanggung jawab itu memiliki karakter agen yang bebas moral;
mampu

menentukan

tindakan

seseorang;

mampu

ditentukan

oleh

sanki/hukuman atau konsekuensi). Setidaknya dari pengertian tersebut, dapat
kita ambil 2 kesimpulan : a)harus ada kesanggupan untuk menetapkan suatu
perbuatan; dan b)harus ada kesanggupan untuk memikul resiko atas suatu
perbuatan. Kemudian, kata tanggung jawab sendiri memiliki 3 unsur :
1)Kesadaran (awareness). Berarti tahu, mengetahui, mengenal. Dengan kata
lain, seseorang(baca : perusahaan) baru dapat dimintai pertanggungjawaban,
bila yang bersangkutan sadar tentang apa yang dilakukannya; 2)Kecintaan
atau kesukaan (affiction). Berarti suka, menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan
10
dan kesediaan berkorban. Rasa cinta timbul atas dasar kesadaran, apabila tidak
ada kesadaran berarti rasa kecintaan tersebut tidak akan muncul. Jadi cinta
timbul atas dasar kesadaran, atas kesadaran inilah lahirnya rasa tanggung
jawab; 3)Keberanian (bravery). Berarti suatu rasa yang didorong oleh rasa
keikhlasan, tidak ragu-ragu dan tidak takut dengan segala rintangan.Jadi pada
prinsipnya tanggung jawab dalam arti responsibility lebih menekankan pada
suatu perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara sadar dan siap untuk
menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang
didasarkan atas moral tersebut. Dengan kata lain responsibility merupakan
tanggung jawab dalam arti sempit yaitu tanggung yang hanya disertai sanksi
moral. Sehingga tidak salah apabila pemahaman sebagian pelaku dan atau
perusahaan terhadap CSR hanya sebatas tanggung jawab moral yang mereka
wujudkan dalam bentuk philanthropy maupun charity.

1.2.2

Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Liability
Berbicara tanggung jawab dalam makna liability, berarti berbicara tanggung
jawab dalam ranah hukum, dan biasanya diwujudkan dalam bentuk tanggung
jawab keperdataan. Dalam hukum keperdataan, prinsip-prinsip tanggung
jawab dapat dibedakan sebagai berikut : 1)Prinsip tanggung jawab
berdasarkan adanya unsure kesalahan (liability based on fault); 2)Prinsip
tanggung jawab berdasarkan praduga(presumption of liability); 3)Prinsip
tanggung jawab mutlak (absolute liability or strict liability). Selain ketiga hal
tersebut, masih ada lagi khusus dalam gugatan keperdataan yang berkaitan
dengan hukum lingkungan ada beberapa teori tanggung jawab lainnya yang
dapat dijadikan acuan, yakni : 1)Market share liability; 2)Risk contribution;
3)Concert of action; 4)Alternative liability; 5)Enterprise liability. Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan perbedaan antara tanggung jawab dalam
makna responsibility dengan tanggung jawab dalam makna liability pada
hakekatnya hanya terletak pada sumber pengaturannya. Jika tanggung jawab
itu belum ada pengaturannya secara eksplisit dalam suatu norma hukum, maka
termasuk dalam makna responsibility, dan sebaliknya, jika tanggung jawab itu
telah diatur di dalam norma hukum, maka termasuk dalam makna liability
Munculnya Konsep TSP didorong oleh terjadinya Kecenderungan pada
masyarakat industri yang dapat disingkat dengan fenomena DEAF (yang
11
dalam bahasa inggris berarti Tuli), sebuah akronim dari Dehumanisasi,
Equalisasi, Aquariumisasi, dan Feminisasi ( Suharto, 2005)
1. Dehumanisas industry. Efisien dan mekanisasi yang semakin menguat di
dunia industri telah menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan baik
bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun bagi masyarakat di
sekitar perusahaan. “Merger mania” dan perampingan perusahaan telah
menimbulkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja dan pengangguran,
ekspansi dan eksploitasi dunia industri telah melahirkan polusi dan
kerusakan lingkungan yang hebat.
2. Equalisasi hak-hak publik. Masyarakat kini semakin sadar akan haknya
untuk meminta pertanggungjawaban perusahaaan atas berbagai masalah
sosial yang sering kali ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan.
Kesadaran

ini

semakin

menuntut

akuntabilitas (accountability)

perusahaan bukan saja dalam proses produksi, melainkan pula dalam
kaitannya dengan kepedulian perusahaan terhadap berbagai dampak
sosial yang ditimbulkannya.
3. Aquariumisasi dunia industri. Dunia kerja ini semakin transparan dan
terbuka laksana sebuah akuarium .Perusahaan yang hanya memburu rente
ekonomi dan cenderung mengabaikan hokum, prinsip, etis,dan, filantropis
tidak akan mendapat dukungan publik. Bahkan dalam banyak kasus,
masyarakat menuntut agar perusahaan seperti ini di tutup.
4. Feminisasi dunia kerja. Semakin banyaknya wanita yang bekerja
semakin menuntut dunia perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan
internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan,
kesehatan dan keselamatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya
biaya-biaya sosial, seperti penelantaran anak, kenakalan remaja akibat
berkurangnya kehadiran ibu-ibu dirumah dan tentunya dilingkungan
masyarakat. Pelayanan sosial seperti perawatan anak (child care),
pendirian fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak, atau pusatpusat kegiatan olah raga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah
“kompensasi” sosial terhadap isu ini.

12
1.3

Perkembangan Dan Motif Tanggungjawab Sosial
Sebagaimana dinyatakan Porter dan Kramer (2002) diatas, Pendapat yang
menyatakan bahwa tujuan ekonomi dan sosial adalah terpisah dan bertentangan
adalah pandangan yang keliru.Perusahaan tidak berfungsi secara terpisah dari
masyarakat sekitarnya.Oleh karena itu Piramida Tanggungjawab Sosial Perusahaan
yang dikemukakan oleh Archie B. Carrol harus dipahami sebagai satu kesatuan.
Karenanya secara konseptual, TSP merupakan Keedulian perusahaan yang didasari 3
prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines yaiu, 3P :
1. Profit, perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi
yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
2.

People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.
Beberapa perusahaan

mengembangkan

program

CSR

seperti

pemberian

beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan
kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan
yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat
3. Plannet, Perusahaan peduli terhadap lingkunga hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Beberapa program TSP yan berpijak pada prinsip ini biasanay
berupa penghijaunan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan
permukiman, pengembangan pariwisata (ekoturisme ) dll.
Secara Tradisional, para teoritisi maupun pelaku bisnis memiliki interprestasi yang
keliru mengenai keuntungan ekonomi perusahaan. Pada umumnya mereka
berpendapat mencari laba adalah hal yang harus diutamakan dalam
perusahaan. Diluar mencari laba hanya akan menggangu efisiensi dan efektifitas
perusahaan. Karena seperti yang dinyatakan Milton Friedman, Tanggungjawab
Sosial Perusahaan tiada lain dan harus merupakan usaha mencari laba itu sendiri (
Saidi dan Abidan (2004:60)

Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability development) dapat juga berarti menjaga
pertumbuhan jumlah penduduk yang tetap sepadan dengan kapasitas produksi sesuai
dengan daya dukung lingkungan.Dengan demikian pembangunan berkelanjutan
merupakan integrasi dari cita ideal untuk memenuhi kebutuhan generasi kini secara
merata (intra-generational equity), hal ini menentukan tujuan pembangunan, dan

13
memenuhi kebutuhan generasi kini dan generasi mendatang secara adil (intergenerational equity) menentukan tujuan kesinambungan.
Pembangunan berkelanjutan sebagai sarana untuk

menjaga keseimbangan antara

jumlah penduduk dan kemampuan produksi sesuai daya dukung lingkungan
mengindikasikan adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan dan persyaratan keseimbangan dalam pelaksanaan pembangunan untuk
mencapai kondisi kesinambungan yang akan berubah sesuai situasi dan kondisi serta
waktu. Pada intinya pembangunan berkelanjutan memiliki dua unsur pokok yaitu
kebutuhan yang wajib dipenuhi terutama bagi kaum miskin, dan kedua adanya
keterbatasan sumber daya dan teknologi serta kemampuan organisasi sosial dalam
memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa
mendatang.Untuk itu Komisi Brandtland memberikan usulan penting dalam
pembangunan berkelanjutan yaitu adanya keterpaduan konsep politik untuk
melakukan perubahan yang mencakup berbagai masalah baik sosial, ekonomi maupun
lingkungan.Pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan karena dorongan berbagai
hal, salah satunya adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelaksanaan
pembangunan.

1.4

Model Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Menurut Saidi dan Abidin ( 2004:64-65) ada empat model pola TSP di Indonesia :
1. Keterlibatan langsung, Perusahaan menjalankan program TSP secara langsung
dengan menyelengarakan sendiri kegaiatn social atau menyerahkan sumbangan ke
masyarakat tanpa perantara.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, Perusahaan mendirikan
yayasan sendiri dibawah perusahaan atau grupnya. Model ini merupaka adopsi
dari model yang lazm diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju.
3. Bermitra dengan pihak lain, Perusahaan menyelenggarakan TSP melalui
kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasinn pemerintah (Ornop), Instansi
Pemerintah, Universitas atau media masa, baik dalam mengelola dana maupun
dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu Konsorsium, perusahaan turut
mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga social yang
didirikan untuk tujuan social tertentu

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdul R Saliman (2005).Hukum Bisnis Untuk Perusahaan (Teori dan contoh kasus ). Jakarta:
Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Boye Lafalette De Monte.(2009). Japanese Business Dictionary. Jogjakarta: Penerbit Think
Purwosutjipto.(2003). Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan

Yanuar Arifin. (2010) Tetap Piawai Berbisnis dimasa Pensiun.Jogjakarta: Penerbit Garailmu

Wahyudi, Isa & Busyra Azheri. 2008. Corporate Social Responsibility : Prinsip, Pengaturan
dan Implementasi. Malang : Inspire.
Tofi, La. Majalah Bisnis dan CSR.Juli 2008.Jakarta : LatofiSukma DivaEvente
http://www.jababeka.com/site/

http://www.unilever.co.id/ourvalues/

Suharto, Edi, Ph.D, 2007, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggungjawab
Sosial Perusahaan. Bandung : Refika Aditama.

15

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persekutuan komanditer (cv)
Persekutuan komanditer (cv)Persekutuan komanditer (cv)
Persekutuan komanditer (cv)Starren Screamo
 
Beda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan BaruBeda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan Baruguesta96a7f81
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANFair Nurfachrizi
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
Persekutuan Komanditer CV
Persekutuan Komanditer CVPersekutuan Komanditer CV
Persekutuan Komanditer CVArif Winahyu
 
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanrizki rach
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copyHukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copyNovhy Haryani
 
Hukum perbankan
Hukum perbankanHukum perbankan
Hukum perbankanGMNI
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 

Was ist angesagt? (20)

Persekutuan komanditer (cv)
Persekutuan komanditer (cv)Persekutuan komanditer (cv)
Persekutuan komanditer (cv)
 
Hukum
Hukum Hukum
Hukum
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
Beda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan BaruBeda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan Baru
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Persekutuan Komanditer CV
Persekutuan Komanditer CVPersekutuan Komanditer CV
Persekutuan Komanditer CV
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Upah
UpahUpah
Upah
 
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copyHukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copy
 
Hukum perbankan
Hukum perbankanHukum perbankan
Hukum perbankan
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 

Andere mochten auch

Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisNikky Ningsih
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Yayasan Pendidikan Pomparan Toga Siregar
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Zsazsa Dhysha
 
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakterMakalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakterDidi Sisoeloeng AnRy
 
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...Putri Sanuria
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanBambang Setiawan
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aprinsya Panjaitan
 
Presentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkup
Presentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkupPresentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkup
Presentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkupButet Simbolon
 
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...Angelina Clara
 
How to build your self confidence
How to build your self confidenceHow to build your self confidence
How to build your self confidencePutri Sanuria
 
Tutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisher
Tutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisherTutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisher
Tutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisherPutri Sanuria
 
Pembuatan visa schengen tujuan perancis
Pembuatan visa schengen tujuan perancisPembuatan visa schengen tujuan perancis
Pembuatan visa schengen tujuan perancisPutri Sanuria
 
Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"
Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"
Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"Putri Sanuria
 
Syarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionis
Syarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionisSyarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionis
Syarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionisPutri Sanuria
 
Makalah msdm strategic
Makalah msdm strategicMakalah msdm strategic
Makalah msdm strategicfyrda sevvyra
 
Pedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malang
Pedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malangPedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malang
Pedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malangPutri Sanuria
 
Analisa pekerjaan lastono 143111231 6 g
Analisa pekerjaan lastono 143111231 6 gAnalisa pekerjaan lastono 143111231 6 g
Analisa pekerjaan lastono 143111231 6 glastono YapYap
 

Andere mochten auch (20)

Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnis
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
 
Pendahuluan Hukum Bisnis
Pendahuluan Hukum BisnisPendahuluan Hukum Bisnis
Pendahuluan Hukum Bisnis
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1
 
Hukum Bisnis
Hukum BisnisHukum Bisnis
Hukum Bisnis
 
Hukum Bisnis
Hukum BisnisHukum Bisnis
Hukum Bisnis
 
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakterMakalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
 
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL  INDO...
PEMASARAN INTERNASIONAL PERBANDINGAN LINGKUNGAN PEMASARAN INTERNASIONAL INDO...
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
 
Presentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkup
Presentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkupPresentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkup
Presentation macam macam hukum bisnis dan ruang lingkup
 
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
 
How to build your self confidence
How to build your self confidenceHow to build your self confidence
How to build your self confidence
 
Tutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisher
Tutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisherTutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisher
Tutorial pembuatan bussiness card melalui microsoft office publisher
 
Pembuatan visa schengen tujuan perancis
Pembuatan visa schengen tujuan perancisPembuatan visa schengen tujuan perancis
Pembuatan visa schengen tujuan perancis
 
Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"
Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"
Contoh Proposal Proyek Penanganan Konsumen "FIRST STEP TO ENGLISH"
 
Syarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionis
Syarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionisSyarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionis
Syarat dan ketentuan kesehatan serta penampilan resepsionis
 
Makalah msdm strategic
Makalah msdm strategicMakalah msdm strategic
Makalah msdm strategic
 
Pedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malang
Pedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malangPedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malang
Pedoman akademik 2013 2014 D3 administrasi bisnis politeknik negeri malang
 
Analisa pekerjaan lastono 143111231 6 g
Analisa pekerjaan lastono 143111231 6 gAnalisa pekerjaan lastono 143111231 6 g
Analisa pekerjaan lastono 143111231 6 g
 

Ähnlich wie HUKUM DAN SOSIAL BISNIS

Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Ra Harja
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnisAspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnissoki leonardi
 
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataBadan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataZainal Abidin
 
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...AS_Ramadhandy
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamrayhanf
 
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Mas Mito
 
1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...
1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...
1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...Ferdy123456789
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiINDAHMAWARNI1
 
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...AS_Ramadhandy
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisniswafa khairani
 
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...WennaSustiany
 
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,20191,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019An Nisa Rizki Yulianti
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.pptPerryBoyChandraSiaha1
 
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahAlalan Tanala
 
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...REza613313
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...lenianggr
 

Ähnlich wie HUKUM DAN SOSIAL BISNIS (20)

Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
Materi hukum-bisnis-1-130923195814-phpapp01
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnisAspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
 
1 Hukum Bisnis.ppt
1 Hukum Bisnis.ppt1 Hukum Bisnis.ppt
1 Hukum Bisnis.ppt
 
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdataBadan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kuh perdata
 
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
Hbl 3, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha, un...
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
 
1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...
1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...
1, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universitas...
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
 
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 
SISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIASISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIA
 
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
 
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,20191,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
 
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
 
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
wepik-pengantar-hukum-perdata-indonesia-menyelami-landasan-hukum-yang-mengatu...
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
 

Mehr von Putri Sanuria

FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...
FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...
FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...Putri Sanuria
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)Putri Sanuria
 
Proposal pencairan dana forum paud 2017
Proposal pencairan dana forum paud 2017Proposal pencairan dana forum paud 2017
Proposal pencairan dana forum paud 2017Putri Sanuria
 
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Putri Sanuria
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoPutri Sanuria
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamPutri Sanuria
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Putri Sanuria
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)Putri Sanuria
 
Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"Putri Sanuria
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranPutri Sanuria
 
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARISMAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARISPutri Sanuria
 
Etika menerima telepon dan menelepon (doc)
Etika menerima telepon dan menelepon (doc)Etika menerima telepon dan menelepon (doc)
Etika menerima telepon dan menelepon (doc)Putri Sanuria
 
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali pptPerjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali pptPutri Sanuria
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYAPutri Sanuria
 
Internet service provider ppt
Internet service provider pptInternet service provider ppt
Internet service provider pptPutri Sanuria
 

Mehr von Putri Sanuria (20)

FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...
FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...
FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)
 
Proposal pencairan dana forum paud 2017
Proposal pencairan dana forum paud 2017Proposal pencairan dana forum paud 2017
Proposal pencairan dana forum paud 2017
 
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
Makalah pemasaran internasional STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL (MODE OF ENTRY)
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan ham
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
 
Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaran
 
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARISMAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
MAKALAH KESEKRETARIATAN TUGAS, KUALIFIKASI DAN MASALAH YANG DIHADAPI SEKRETARIS
 
Etika menerima telepon dan menelepon (doc)
Etika menerima telepon dan menelepon (doc)Etika menerima telepon dan menelepon (doc)
Etika menerima telepon dan menelepon (doc)
 
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali pptPerjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
 
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
(ppt) company profile PT ULTRAJAYA
 
Internet service provider ppt
Internet service provider pptInternet service provider ppt
Internet service provider ppt
 
Mailing List ppt
Mailing List pptMailing List ppt
Mailing List ppt
 
Web hosting ppt
Web hosting pptWeb hosting ppt
Web hosting ppt
 
Rapat
RapatRapat
Rapat
 

Kürzlich hochgeladen

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptxMESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptxKALIDASALBALAKRISHNA
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptxMESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 

HUKUM DAN SOSIAL BISNIS

  • 1. HUKUM DAN SOSIAL BISNIS Nama Kelompok : 1. Amalia Diah Ardina (01) 2. Mahsa Anya Anora (10) 3. Maulida Dyah R (16) 4. Putri Sanuria.R.L (18) 1D – D3 ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013/2014 1
  • 2. DAFTAR ISI HUKUM BISNIS .................................................................................................................................... 3 1.1 Pengertian ............................................................................................................................... 3 1.1.1 Pengertian hukum ........................................................................................................... 3 1.1.2 Pengertian Bisnis............................................................................................................. 3 1.1.3 Pengertian Hukum Bisnis................................................................................................ 3 1.2 Sumber Hukum ....................................................................................................................... 4 1.3 Subyek Hukum........................................................................................................................ 4 1.4 Objek Hukum .......................................................................................................................... 5 1.5 Fungsi Hukum Bisnis .............................................................................................................. 5 1.6 Perjanjian dan Perikatan.......................................................................................................... 5 1.6 Perjanjian Jual Beli ................................................................................................................. 7 1.7 Perjanjian Sewa Menyewa ...................................................................................................... 8 1.8 Wanprestasi dan Berakhirnya Perjanjian ................................................................................ 8 1.9 Jenis - Jenis Perjanjian ............................................................................................................ 9 SOSIAL BISNIS ................................................................................................................................... 10 1.1 Definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan ......................................................................... 10 1.2 Konsep Tanggung Jawab ...................................................................................................... 10 1.2,1 Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Responsibility ............................................... 10 1.2.2 Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Liability ......................................................... 11 1.3 Perkembangan Dan Motif Tanggungjawab Sosial ................................................................ 13 1.4 Model Tanggungjawab Sosial Perusahaan............................................................................ 14 2
  • 3. HUKUM BISNIS 1.1 Pengertian 1.1.1 Pengertian hukum a. Hukum adalah himpunan peraturan (perintah-perintah dan laranganlarangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan harus ditaati oleh masyarakat ( Utrecht) b. Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat yang menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melakukan tugasnya (Meyers). c. Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksisanksi. Tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara (SM Amin). d. Hukum adalah keseluruhan peraturan yang dibuat oleh penguasa (masyarakat dan negara) sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh penguasa itu ( AR Saliman) e. Hukum adalah suatu tata cara dan norma yang berlaku dalam suatu situasi, kondisi dan domisili (sikondom) pada wilayah tertentu (Djoko Santoso) f. Secara umum, hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa negara dan masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruhnya anggota masyarakat. 1.1.2 Pengertian Bisnis Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus-menerus, berupa kegiatan mengadakan barangbarang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. 1.1.3 Pengertian Hukum Bisnis Hukum bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul 3
  • 4. dari suatu perjanjian-perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis. 1.2 Sumber Hukum Sumber hukum disebut juga hukum formal yaitu sumber hukum dengan bentuk tertentu yang merupakan dasar berlakunya hukum secara formal.Termasuk hukum formal yaitu : 1. Undang-undang ialah peraturan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat. 2. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh penguasa dari tingkat pusat sampai daerah 3. Kebiasaanialah perbuatan manusia mengenai hal tertentu yang dilakukan berulang-ulang diterima oleh masyarakat, selalu dilakukan oleh orang lain sedemikian rupa sehingga masyarakat beranggapan bahwa memang harus berlaku demikian dan bila tidak dilakukan maka dianggap telah melanggar hukum yang berlaku. 4. Yurisprudensi yaitu keputusan pengadilan atau keputusan hakim terdahulu yang dijadikan pedoman/dasar dalam memutuskan perkara/ masalah berikutnya 5. Traktat (perjanjian antar negara) yaitu perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih 6. Perjanjian yaitu suatu peristiwa dimana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan perbuatan tertentu 7. Doktrin yaitu suatu pendapat para ahli hukum terkemuka yang besar pengaruhnya terhadap hakim dalam mengambil keputusan suatu perkara. 1.3 Subyek Hukum Subyek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan kewajiban yang memiliki kewenangan untuk bertindak. a. Manusia/orang pribadi (natuurlijke persoon) yang sehat rohani jiwanya dan tidak dibawah pengampunan. b. Badan Hukum ( rechts persoon) Yaitu suatu lembaga/institusi yang memiliki keabsahan dlam melakukan aktivitasnya sebagai sebuah perusahaan. (PT, CV, Firma, UD dll.) 4
  • 5. 1.4 Objek Hukum Obyek hukum adalah segala sesuatu yang bisa berguna bagi subyek hukum dan dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum, yang dilakukan oleh subyek hukum yang biasanya berwujud benda. Menurut pasal 503 KUH Perdata, benda dibedakan menjadi dua yaitu : a. Benda berwujud Benda berwujud adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan diraba dengan indra manusia (misalnya; tanah, rumah, mobil dll.) b. Benda tidak berwujud Benda tidak berwujud yaitu semua hak (misalnya;hak cipta, hak paten, hak merek dll.) Menurut pasal 504 KUH Perdata jenis benda : a. b. 1.5 Benda bergerak Benda tidak bergerak Fungsi Hukum Bisnis Fungsi Hukum Bisnis adalah sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum) 1.6 Perjanjian dan Perikatan Perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih (pasal 1313 KUH perdata) Adapun asas-asas sebagai norma dasar dalam hukum perjanjian, terdiri dari: a. Asas Kebebasan Berkontrak Asas kebebasan berkontrak terdapat dalam ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, yaitu: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undangundang bagi mereka yang membuatnya.”Jadi asas ini memberikan kebebasan kepada para pihak untuk: 1. Membuat atau tidak membuat perjanjian. 2. Mengadakan perjanjian dengan siapapun. 3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya. 4. Menentukan bentuknya perjanjian, yaitu tertulis atau lisan. 5
  • 6. Asas kebebasan berkontrak ini juga dibatasi bahwa perjanjian yang dibuat oleh para pihak tidak dilarang oleh undang-undang, tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan tidak bertentangan dengan kesusilaan (Pasal 1337 Kitab Undang-undang Hukum Perdata). b. Asas Konsensualisme Asas ini dapat diketahui dari Pasal 1320 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dalam pasal ini ditentukan bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak. Asas konsensualisme merupakan asas yang menyatakan bahwa perjanjian pada umumnya tidak diadakan secara formal, tetapi cukup dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak (lisan). c. Asas Pacta Sunt Servanda Asas ini disebut juga sebagai asas kepastian hukum, asas ini berhubungan dengan akibat perjanjian, Asas Pacta Sunt Servanda merupakan asas bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak, sebagaimana layaknya sebuah undang-undang, mereka tidak boleh melakukan intervensi terhadap substansi perjanjian yang dibuat oleh para pihak. Asas ini dapat diketahui dari Pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Perdata bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang. d. Asas Itikad Baik Asas itikad baik dapat diketahui dari Pasal 1338 ayat (3) Kitab Undangundang Hukum Perdata, yaitu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik. Asas itikad baik merupakan asas bahwa para pihak yaitu pihak kreditur dan debitur, harus melaksanakan substansi perjanjian berdasarkan kepercayaan dan keyakinan yang teguh atau kemauan baik dari para pihak. e. Asas Kepribadian Merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan dan atau membuat perjanjian hanya untuk kepentingan perseorangan saja. Hal ini dapat diketahui dalam Pasal 1315 dan Pasal 1340 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.Pasal 1315 Kitab Undangundang Hukum Perdata menyebutkan pada umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau perjanjian selain untuk dirinya sendiri. Sesuai dengan KUH perdata pasal 1320 syarat-syarat sahnya suatu perjainjian ada 4 syarat yaitu sepakat untuk mengikatkan dirinya, cakap untuk membuat suatu perjanjian, mengenai suatu hal tertentu, dan suatu sebab yang halal. Sedangkan unsur 6
  • 7. dari perjanjian adalah ada pihak-pihak sedikitnya dua orang, adanya persetujuan antara pihak-pihak tersebut, adanya tujuan yang hendak dicapai, adanya prestasi yang akan dilaksanakan, adanya bentuk tertentu baik lisan maupun tertulis, dan adanya syarat tertentu sebagai isi perjanjian. Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi di antara dua orang (pihak) atau lebih, yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi, begitu juga sebaliknya. Dasar Hukum Perikatan Berdasarkan Kuh Perdata Ada 3 Sumber : a. Perikatan yg timbul dari persetujuan (perjanjian) b. Perikatan yang timbul dari undang-undang : 1. Terjadi karena UU semata (misal : kewajibanorang tua utk memelihara & mendidik anak. Hukum kewarisan.) 2. Terjadi karen UU akibat perbuatan manusiamenurut hukum terjadi karena perbuatan ygdiperbolehkan (sah) & yang bertentangan dengan hukum (tidak sah). c. Perikatan terjadi bukan perjanjian, tetapi terjadi krn perbuatan melanggar hukum (onrechtmatigedaad) & perwakilan sukarela (zaakwaarneming) 1.6 Perjanjian Jual Beli Berdasarkan Pasal 1457 KUH Perdata Jual Beli adalah “suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan”. Lahirnya suatu perjanjian yang diatur dalam KUH Perdata disebabkan adanya kesepakatan dari para pihak (Asas Konsensualisme). Sehingga perjanjian jual beli dianggap telah terjadi pada saat dicapai kata sepakat antara penjual dan pembeli, hal yang demikian ini telah diatur dalam Pasal 1458 KUH Perdata yang menyatakan bahwa “jual beli dianggap sudah terjadi antara para pihak seketika setelah mereka mencapai kata sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar” Dengan demikian jual beli itu sebenarnya sudah terjadi pada waktu terjadinya kesepakatan tersebut. 7
  • 8. 1.7 Perjanjian Sewa Menyewa Didalam Pasal 1548 KUH Perdata pengertian sewa-menyewa adalah “suatu perjanjian yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak yang tersebut terakhir itu disanggupi pembayarannya”. Dan saat terjadinya perjanjian sewa-menyewa, sama halnya dengan perjanjian jual beli yang telah dijelaskan sebelumnya adalah suatu perjanjian konsensual yaitu sudah sah dan mengikat pada detik tercapainya sepakat mengenai unsur-unsur pokok, yaitu barang dan harga. Hak utama penyewa atas perjanjian sewa menyewa adalah memperoleh hak pemakaian atas barang yang disewanya dalam keadaan baik dari orang yang menyewakan sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Sedangkan hak dari pihak yang menyewakan adalah menerima pembayaran harga atas benda yang disewakannya kepada penyewanya. 1.8 Wanprestasi dan Berakhirnya Perjanjian Wanprestasi adalah suatu kesengajaan atau kelalaian si debitur yang mengakibatkan ia tidak dapat memenuhi prestasi yang harus dipenuhinya dalam suatu perjanjian dengan seorang kreditur atau si berhutang. Adapun bentuk-bentuk dari wanprestasi, adalah sebagai berikut: a. Tidak memenuhi prestasi sama sekali; b. Memenuhi prestasi tetapi tidak dapat pada waktunya; c. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru; d. Tidak melaksanakan apa yang disanggupi akan dilakukannya; e. Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan; f. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat; g. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan. h. Sedangkan suatu perjanjian akan hapus atau berkahir apabila terjadi minimal salah satu darikondisi-kondisi berikut dibawah ini: i. Karena pembayaran; j. Karena penawaran; k. Karena pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpangan atau penitipan; l. Karena perjumpaan utang atau kompensasi; m. Karena percampuran utang; 8
  • 9. n. Karena pembebasan utang; o. Karena musnahnya barang yang terutang; p. Karena kebatalan dan pembatalan; q. Karena berlakunya syarat batal; r. Karena lewat waktu. 1.9 Jenis - Jenis Perjanjian a. Perjanjian Timbal Balik dan Sepihak. Perjanjian timbal balik adalah perjanjian yg mewajibkan kedua belah pihak berprestasi secara timbal balik, contoh : jual beli, tukar menukar, sewa menyewa, dll. Perjanjian sepihak adalah perjanjian yg mewajibkan pihak yg satu berprestasi dan memberi hak kepada pihak lain untuk menerimanya, contoh : hibah, hadiah, dsb b. Perjanjian Bernama dan Tak Bernama Perjanjian bernama adalah perjanjian yg sudah mempunyai nama tertentu yg dikelompokkan sbg perjanjian khusus, misal : jual beli, tukar menukar. Perjanjian tak bernama adalah perjanjian yg tidak mempunyai nama tertentu dalam uu, jumlahnya tidak terbatas. c. Perjanjian Obligordan Perjanjian Kebendaan Perjanjian obligor adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban. Perjanjian kebendaan adalah perjanjian untuk memindahkan hak milik suatu benda d. Perjanjian Konsensual dan Perjanjian Riel Perjanjian konsensual adalah perjanjian yang terrjadinya baru taraf menimbulkan hak dan kewajiban saja. Tujuan perjanjian belum tercapai. Perjanjian riel adalah perjanjian yg terjadinya itu sekaligus realisasi tujuan  pemindahan hak. e. Perjanjian Campuran Perjanjian campuran adalah perjanjian dimana oleh uu telah diatur secara khusus dan memuat unsur-unsur dari berbagai perjanjian yg sulit dikualifikasikan. 9
  • 10. SOSIAL BISNIS 1.1 Definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan Schermerhorn (1993) memberi definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayanai kepentingan organisasi dan kepentingan public eksternal. Secara konseptual, TSP adalah pendekatan dimana perusahaan mengintegarasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan ( stakeholders ) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. ( Nuryana, 2005 ). Meskipun sesungguhnya memiliki pendekatan yang relative berbeda, beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan identik dengan TSP antara lain, Investasi Sosial Perusahaan(corporate social Investment/investing), pemberian perusahaan ( Corporate Giving), kedermawanan Perusahaan ( Corporate Philantropy ).Secara teoretis, berbicara mengenai tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh perusahaan, maka setidaknya akan menyinggung 2 makna, yakni tanggung jawab dalam makna responsibility atau tanggung jawab moral atau etis, dan tanggung jawab dalam makna liability atau tanggung jawab yuridis atau hukum. 1.2 Konsep Tanggung Jawab 1.2,1 Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Responsibility Burhanuddin Salam, dalam bukunya “Etika Sosial”, memberikan pengertian bahwa responsibility is having the character of a free moral agent; capable of determining one’s acts; capable deterred by consideration of sanction or consequences. (Tanggung jawab itu memiliki karakter agen yang bebas moral; mampu menentukan tindakan seseorang; mampu ditentukan oleh sanki/hukuman atau konsekuensi). Setidaknya dari pengertian tersebut, dapat kita ambil 2 kesimpulan : a)harus ada kesanggupan untuk menetapkan suatu perbuatan; dan b)harus ada kesanggupan untuk memikul resiko atas suatu perbuatan. Kemudian, kata tanggung jawab sendiri memiliki 3 unsur : 1)Kesadaran (awareness). Berarti tahu, mengetahui, mengenal. Dengan kata lain, seseorang(baca : perusahaan) baru dapat dimintai pertanggungjawaban, bila yang bersangkutan sadar tentang apa yang dilakukannya; 2)Kecintaan atau kesukaan (affiction). Berarti suka, menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan 10
  • 11. dan kesediaan berkorban. Rasa cinta timbul atas dasar kesadaran, apabila tidak ada kesadaran berarti rasa kecintaan tersebut tidak akan muncul. Jadi cinta timbul atas dasar kesadaran, atas kesadaran inilah lahirnya rasa tanggung jawab; 3)Keberanian (bravery). Berarti suatu rasa yang didorong oleh rasa keikhlasan, tidak ragu-ragu dan tidak takut dengan segala rintangan.Jadi pada prinsipnya tanggung jawab dalam arti responsibility lebih menekankan pada suatu perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara sadar dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang didasarkan atas moral tersebut. Dengan kata lain responsibility merupakan tanggung jawab dalam arti sempit yaitu tanggung yang hanya disertai sanksi moral. Sehingga tidak salah apabila pemahaman sebagian pelaku dan atau perusahaan terhadap CSR hanya sebatas tanggung jawab moral yang mereka wujudkan dalam bentuk philanthropy maupun charity. 1.2.2 Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Liability Berbicara tanggung jawab dalam makna liability, berarti berbicara tanggung jawab dalam ranah hukum, dan biasanya diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab keperdataan. Dalam hukum keperdataan, prinsip-prinsip tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut : 1)Prinsip tanggung jawab berdasarkan adanya unsure kesalahan (liability based on fault); 2)Prinsip tanggung jawab berdasarkan praduga(presumption of liability); 3)Prinsip tanggung jawab mutlak (absolute liability or strict liability). Selain ketiga hal tersebut, masih ada lagi khusus dalam gugatan keperdataan yang berkaitan dengan hukum lingkungan ada beberapa teori tanggung jawab lainnya yang dapat dijadikan acuan, yakni : 1)Market share liability; 2)Risk contribution; 3)Concert of action; 4)Alternative liability; 5)Enterprise liability. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan perbedaan antara tanggung jawab dalam makna responsibility dengan tanggung jawab dalam makna liability pada hakekatnya hanya terletak pada sumber pengaturannya. Jika tanggung jawab itu belum ada pengaturannya secara eksplisit dalam suatu norma hukum, maka termasuk dalam makna responsibility, dan sebaliknya, jika tanggung jawab itu telah diatur di dalam norma hukum, maka termasuk dalam makna liability Munculnya Konsep TSP didorong oleh terjadinya Kecenderungan pada masyarakat industri yang dapat disingkat dengan fenomena DEAF (yang 11
  • 12. dalam bahasa inggris berarti Tuli), sebuah akronim dari Dehumanisasi, Equalisasi, Aquariumisasi, dan Feminisasi ( Suharto, 2005) 1. Dehumanisas industry. Efisien dan mekanisasi yang semakin menguat di dunia industri telah menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan baik bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun bagi masyarakat di sekitar perusahaan. “Merger mania” dan perampingan perusahaan telah menimbulkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja dan pengangguran, ekspansi dan eksploitasi dunia industri telah melahirkan polusi dan kerusakan lingkungan yang hebat. 2. Equalisasi hak-hak publik. Masyarakat kini semakin sadar akan haknya untuk meminta pertanggungjawaban perusahaaan atas berbagai masalah sosial yang sering kali ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan. Kesadaran ini semakin menuntut akuntabilitas (accountability) perusahaan bukan saja dalam proses produksi, melainkan pula dalam kaitannya dengan kepedulian perusahaan terhadap berbagai dampak sosial yang ditimbulkannya. 3. Aquariumisasi dunia industri. Dunia kerja ini semakin transparan dan terbuka laksana sebuah akuarium .Perusahaan yang hanya memburu rente ekonomi dan cenderung mengabaikan hokum, prinsip, etis,dan, filantropis tidak akan mendapat dukungan publik. Bahkan dalam banyak kasus, masyarakat menuntut agar perusahaan seperti ini di tutup. 4. Feminisasi dunia kerja. Semakin banyaknya wanita yang bekerja semakin menuntut dunia perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan, kesehatan dan keselamatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya biaya-biaya sosial, seperti penelantaran anak, kenakalan remaja akibat berkurangnya kehadiran ibu-ibu dirumah dan tentunya dilingkungan masyarakat. Pelayanan sosial seperti perawatan anak (child care), pendirian fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak, atau pusatpusat kegiatan olah raga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah “kompensasi” sosial terhadap isu ini. 12
  • 13. 1.3 Perkembangan Dan Motif Tanggungjawab Sosial Sebagaimana dinyatakan Porter dan Kramer (2002) diatas, Pendapat yang menyatakan bahwa tujuan ekonomi dan sosial adalah terpisah dan bertentangan adalah pandangan yang keliru.Perusahaan tidak berfungsi secara terpisah dari masyarakat sekitarnya.Oleh karena itu Piramida Tanggungjawab Sosial Perusahaan yang dikemukakan oleh Archie B. Carrol harus dipahami sebagai satu kesatuan. Karenanya secara konseptual, TSP merupakan Keedulian perusahaan yang didasari 3 prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines yaiu, 3P : 1. Profit, perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang. 2. People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia. Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat 3. Plannet, Perusahaan peduli terhadap lingkunga hidup dan berkelanjutan keragaman hayati. Beberapa program TSP yan berpijak pada prinsip ini biasanay berupa penghijaunan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan permukiman, pengembangan pariwisata (ekoturisme ) dll. Secara Tradisional, para teoritisi maupun pelaku bisnis memiliki interprestasi yang keliru mengenai keuntungan ekonomi perusahaan. Pada umumnya mereka berpendapat mencari laba adalah hal yang harus diutamakan dalam perusahaan. Diluar mencari laba hanya akan menggangu efisiensi dan efektifitas perusahaan. Karena seperti yang dinyatakan Milton Friedman, Tanggungjawab Sosial Perusahaan tiada lain dan harus merupakan usaha mencari laba itu sendiri ( Saidi dan Abidan (2004:60) Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability development) dapat juga berarti menjaga pertumbuhan jumlah penduduk yang tetap sepadan dengan kapasitas produksi sesuai dengan daya dukung lingkungan.Dengan demikian pembangunan berkelanjutan merupakan integrasi dari cita ideal untuk memenuhi kebutuhan generasi kini secara merata (intra-generational equity), hal ini menentukan tujuan pembangunan, dan 13
  • 14. memenuhi kebutuhan generasi kini dan generasi mendatang secara adil (intergenerational equity) menentukan tujuan kesinambungan. Pembangunan berkelanjutan sebagai sarana untuk menjaga keseimbangan antara jumlah penduduk dan kemampuan produksi sesuai daya dukung lingkungan mengindikasikan adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan keseimbangan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kondisi kesinambungan yang akan berubah sesuai situasi dan kondisi serta waktu. Pada intinya pembangunan berkelanjutan memiliki dua unsur pokok yaitu kebutuhan yang wajib dipenuhi terutama bagi kaum miskin, dan kedua adanya keterbatasan sumber daya dan teknologi serta kemampuan organisasi sosial dalam memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa mendatang.Untuk itu Komisi Brandtland memberikan usulan penting dalam pembangunan berkelanjutan yaitu adanya keterpaduan konsep politik untuk melakukan perubahan yang mencakup berbagai masalah baik sosial, ekonomi maupun lingkungan.Pembangunan berkelanjutan perlu dilakukan karena dorongan berbagai hal, salah satunya adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan. 1.4 Model Tanggungjawab Sosial Perusahaan Menurut Saidi dan Abidin ( 2004:64-65) ada empat model pola TSP di Indonesia : 1. Keterlibatan langsung, Perusahaan menjalankan program TSP secara langsung dengan menyelengarakan sendiri kegaiatn social atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. 2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, Perusahaan mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau grupnya. Model ini merupaka adopsi dari model yang lazm diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. 3. Bermitra dengan pihak lain, Perusahaan menyelenggarakan TSP melalui kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasinn pemerintah (Ornop), Instansi Pemerintah, Universitas atau media masa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. 4. Mendukung atau bergabung dalam suatu Konsorsium, perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga social yang didirikan untuk tujuan social tertentu 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Abdul R Saliman (2005).Hukum Bisnis Untuk Perusahaan (Teori dan contoh kasus ). Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group. Boye Lafalette De Monte.(2009). Japanese Business Dictionary. Jogjakarta: Penerbit Think Purwosutjipto.(2003). Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan Yanuar Arifin. (2010) Tetap Piawai Berbisnis dimasa Pensiun.Jogjakarta: Penerbit Garailmu Wahyudi, Isa & Busyra Azheri. 2008. Corporate Social Responsibility : Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Malang : Inspire. Tofi, La. Majalah Bisnis dan CSR.Juli 2008.Jakarta : LatofiSukma DivaEvente http://www.jababeka.com/site/ http://www.unilever.co.id/ourvalues/ Suharto, Edi, Ph.D, 2007, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Bandung : Refika Aditama. 15