[Ringkasan]
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Kurikulum 2013 membahas filosofi kurikulum baru dan implementasinya dalam pembelajaran, penilaian, dan pelaporan hasil belajar siswa. Diskusi mencakup perubahan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman, pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi, serta pengembangan kurikulum di tingkat sekolah.
6. Inovasi itu tidak pernah muncul
dari publik. Inovasi selalu
bermula dari sedikit orang, dan
yang dari sedikit orang itu akan
berlaku buat banyak orang.
7. Pondasi kurikulum adalah politik.
Jika perubahan kurikulum dipengaruhi
oleh perkembangan politik, maka
adalah pada tempatnya.
Berbicara Kurikulum selalu berbicara
kebutuhan, untuk itu silakan
dikembangkan!
Kurikulum ditentukan oleh masyarakat
yg dilayaninya.
Perlu dicatat bahwa Standar Isi bukan
kurikulum!
9. Marzano:1985 (The Art and
Science of Teaching)
Belajar harus menumbuhkan
persepsi positif (harus suka
dulu) ... orang akan mempunyai
kebiasaan yang produktif.
10. Belajar tidak mulai dari tahu, tetapi
mulai dari sikap yang positif.
Sikap itu tidak muncul sendirian,
tetapi perpaduan antara:
Pengetahuan
Perilaku
tindakan
11. Tidak ada satu pun teori yang akurat
tetapi kita harus memiliki teori yang
kita yakini bisa digunakan untuk
memecahkan masalah tertentu
Tidak ada satu pun obat yang mujarab,
tapi kita harus punya obat yang kita
yakini bisa mengobati penyakit.
12. Kalau dasar negara saja tidak terlepas
(baca alinea keempat pembukaan
UUD 1945 dasar negara diungkap
secara eksplisit dalam satu nafas),
maka filosofi pendidikannya pun
harus integratif.
Pendidikan ke depan harus
menghasilkan bangsa yang “Banyak
tahu, banyak rasa, dan banyak bisa.”
13. Realitas pendidikan kita saat ini dalam
proses berhadapan dengan siswa
secara massal.
Menghadapi reaitas seperti ini, maka:
Pendidikannya massal, tetapi
pembelajarannya terkonsen orang per
orang.
Pendekatannya masal tetapi
treatmentnya individual.
14. Yang dipelajari siswa bukan yang
dikerjakan guru tetapi yg dikerjakan
siswa.
15. Sikap diperoleh melalui aktifitas: menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas
mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktifitas:
mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta.
16. Kompetensi Inti Pengetahuan tidak
boleh lepas dari Kompetensi Inti
Keterampilan (harus menyatu dari tahu
dan bisa).
Maka pembelajaran di kelas dimulai
dari Kompetensi Inti 3. Untuk
keterampilan & Penjas mulai dari
Kompetensi Inti 4.
17. Jadi, KI 3 dan KI 4 sebagai dampak dari
instruksional setiap proses.
KI 1 dan KI 2 harus menjadi efek dari
implementasi KI 3 dan KI 4.
Kita garap agar anak menjadi tahu dan
bisa, maka akan berimplikasi pada KI 2
dan KI 1.
18. Semua mata pelajaran
mengutuhkan pengetahuan dan
penerapan yang selanjutnya
berimplikasi pada KI 2 dan KI 1.
20. Menilai yang seharusnya dinilai
(bagaimana melakukan penilaian yang
mencerminkan cakupan keutuhan KI 1,
2, 3, dan 4);
Bagaimana kita bisa mengatakan
bahwa siswa telah mencapai critical
thingking tertentu;
21. Membutuhkan wadah (port folio=
tempat menyimpan) yang bisa
bercerita tentang apa saja, jadi setiap
siswa harus memiliki bendel tentang
segalanya. Masalahnya, proses
menjadi makin rumit karena
dokumentasi proses harus baik;
22. Port folio anak harus bisa melukiskan
secara utuh tentang anak itu sendiri;
Kerjakan mulai sedikit dulu, kerjakan
sekarang jangan ditunda, dan terus
bertambah setiap saat.
25. Pengetahuan: mudah dikuasai dan
mudah lupa kecuali “working
knowledge”
Kemampuan kognitif (berpikir):
memerlukan waktu untuk menguasai
tapi jika tidak digunakan akan
menghilang kemampuan tersebut
26. Ketrampilan psikomotorik:
memerlukan waktu untuk
menguasainya dan jika tidak
digunakan akan menghilang
Perilaku afektif: memerlukan waktu
untuk memilikinya dan mengalami
proses degradasi jika tidak digunakan
27. Pengetahuan: dikenal dari apa yang
diucapkan, ditulis
Kemampuan kognitif: dikenal dari apa
yang dipikirkan, diucapkan, ditulis
Kemampuan psikomotorik: dikenal dari
apa yang dilakukan
Perilaku afektif: dikenal dari apa yang
diucapkan, ditulis, dan dilakukan sehari-
hari
28. RANAH HASIL BELAJAR EVENT /KEJADIAN
PENGETAHUAN -Dalam jawaban pertanyaan,
pendapat dan hasil tugas
-Waktu tertentu
- Individual dan interaksi sosial
KEMAMPUAN KOGNITIF - Dalam jawaban pertanyaan,
pendapat dan hasil tugas
- waktu tertentu
- Individual dan interaksi sosial
KETRAMPILAN
PSIKOMOTORIK
- Waktu mengerjakan atau melakukan
gerak
- Waktu tertentu
- Individual dan interaksi
30. I. Mata Pelajaran
Kur Daerah
K
e
r
a
n
g
k
a
D
a
s
a
r
StrukturKurikulum[distribusijammin/maks]
Kalender
Akademik
Beban
Belajar
KURIKULUM TINGKAT
NASIONAL
KURIKULUM TINGKAT DAERAH
PROVINSI
KURIKULUM TINGKAT
SEKOLAH
1. Visi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
2. Misi
3. Strategi
5. Struktur &
Muatan
Kurikulum:
[Jam
pelajaran
“real”]
6. Waktu &
Beban Belajar
7. Kalender
Akademik
Silabus dan
Kegiatan
Pembelajaran
[Intra dan
Ekstra
Kurikuler]
Penyesuaian Daerah
4. Tujuan
Pendidikan
Koordinasi dan Supervisi
KOMPETENSI
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Alam
Pendidikan Agama
Bahasa Indonesia
Matematika
Pendidikan Pancasila
Kewarganegaraan
Seni dan Budaya
Keterampilan/Kejuruan
Pendidikan Jasmani/Olahraga
11
31. KD yang dikembangkan dalam
kurikulum daerah dan sekolah harus
berdasarkan kompetensi inti yang telah
ditetapkan dalam kurikulum pusat.
Penambahan mata pelajaran adalah
dalam bentuk mata pelajaran yang
ditetapkan kurikulum daerah dan
sekolah.
32. Mata pelajaran kurikulum daerah dan
sekolah merupakan bagian dari
kelompok B dalam struktur kurikulum
SMA.
KTSP tidak mengubah struktur
kurikulum yang telah ditetapkan pusat.
33. Menambah jam pelajaran, sekolah harus
membuat pernyataan dan melaporkan
secara administratif.
Bila menetapkan guru TIK harus
memilih mapel Desain Grafis yg
menginduk pada Prakarya, maka Kepala
Sekolah harus membuat surat keputusan
khusus dan dilaporkan ke Dinas.
34. Secara prinsip bisa dilakukan, tapi
secara praktik diserahkan kepada
satuan pendidikan bagaimana
langkahnya dalam kolaborasi dengan
Perguruan Tinggi
KD tidak didesain oleh pemerintah
tapi diserahkan kepada kolaborasi
antara satuan pendidikan dengan
Perguruan Tinggi
35. Sebaiknya ... (mengurus kemauan/minat
anak)
Saat menentukan mulok (misal bahasa
Jawa) akan menjadi mapel sendiri atau
terintegrasi ke seni budaya:
Bisa ditentukan KD-nya, jika KD terlalu
besar/banyak dan sangat komplek maka
bisa dijadikan mata pelajaran.
36. Bisa juga masuk dalam kelompok
B (seni, orkes, prakarya).
Jam pelajarannya tidak dibatasi
hanya 2 jam (bisa dikembangkan
sebanyaknya diserahkan ke dalam
kebijakan daerah.
37. Pendalaman/Lintas Minat = 6 jam
Tahap pertama ikuti struktur kurikulum
Dalam konsep pendalaman itu dimulai
dari kelas ... (sekolah diharapkan
memiliki kerja sama dengan Perguruan
Tinggi)
Kerangka pikir menentukan Pendalaman
Pendalaman berorientasi pada
kelanjutan minat ke Perguruan Tinggi.
38. Jumlah minimal siswa untuk lintas minat
Diserahkan ke satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan
keselarasan
39. JAM BELAJAR
JAM BELAJAR DITETAPKAN DALAM STRUKTUR
KURIKULUM ADALAH JAM BELAJAR MINIMAL
SESUAI DENGAN KEBUTUHANNYA, SATUAN
PENDIDIKAN DAPAT MENAMBAH JAM BELAJAR
DARI YANG TERCANTUM DALAM STRUKTUR
KURIKULUM
41. Ulangan harian/bulanan/uts/uas
yang disampaikan kepada siswa
beserta catatan untuk remedial
Laporan semester dalam bentuk
buku rapor
Laporan akhir pembelajaran
42. Buku rapor merupakan laporan
kemajuan pendidikan seorang peserta
didik dalam satu semester
Berdasarkan prinsip tersebut maka
buku rapor menggambarkan hasil belajar
yang diperoleh peserta didik dalam setiap
materi pokok
44. Sistem promosi didasarkan pada
keberhasilan siswa dalam
menguasai kompetensi suatu mata
pelajaran
Tinggal kelas diberlakukan untuk
mata pelajaran bukan untuk semua
mata pelajaran
45. Untuk mata pelajaran yang belum
dinyatakan berhasil dapat ditempuh
pada waktu khusus (pembelajaran
remedial)sebelum suatu tahun ajaran
baru dimulai
Tinggal kelas untuk semua mata
pelajaran diberlakukan apabila seorang
siswa tidak menguasai ≥ 50% mata
pelajaran wajib dalam kelompok
peminatan
47. IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM
Sarana
Prasarana Lulusan
yang
Kompeten
47
Implementasi Kurikulum
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN