SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PRODUKTIVITAS TANAMAN TROPIS
TERKAIT DENGAN PEMANFAATAN
CAHAYA
OLEH :
NAMA : PUAN HABIBAH
BP : 1920242005
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Cahaya ?
PENDAHULUAN
• Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Memegang
peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis,
respirasi, dan transpirasi
•Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton
•Tidak semua radiasi matahari mampu diserap tanaman, cahaya tampak, dg panjang gelombang
400 s/d 700 nm
•Faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi yang sampai ke bumi: sudut datang, panjang hari,
komposis atmosfer
•Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan
transpirasi
PENDAHULUAN
• Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber
energi utama bagi ekosistem. Ada tiga aspek penting yang perlu dikaji dari
faktor cahaya, yang sangat erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu:
• Kualitas cahaya atau komposisi panjang gelombang.
• Intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya.
• Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar
setiap hari.
Intensitas Radiasi Matahari
• Intensitas radiasi matahari adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman per
satuan luas, dan per satuan waktu tertentu. Biasanya diukur dengan satuan kal/cm2/hari
(Sugito, 2012).
• besarnya intensitas radiasi sinar matahari yang diterima tanaman dipengaruhi oleh berbagai
faktor, di antaranya:
1. Jarak antara matahari dan bumi (pagi hari berbeda dengan siang hari, puncak gunung
berbeda dengan dataran rendah, subtropis berbeda dengan tropis);
2. Musim, pada musim hujan jumlahnya lebih rendah dibandingkan musim kemarau;
3. Letak geograis, misalnya pada daerah di lereng gunung sebelah utara dan selatan
berbeda dengan daerah di lereng gunung sebelah barat dan timur.
Berdasarkan Adaptasinya Terhadap Intensitas Penyinaran,
Tumbuhan Dikelompokkan Menjadi Dua
1. Tumbuhan yang tumbuh baik dengan intensitas radiasi matahari penuh,
disebut heliophytes/sun species/sun loving. Beberapa contoh di antaranya
adalah tebu, padi, jagung, dan ubikayu.
2. Tumbuhan yang tumbuh baik di bawah naungan dengan intensitas radiasi
matahari rendah atau disebut sciophytes/shade species/shade loving.
Beberapa contoh tanaman yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
kopi dan kakao. Kopi misalnya, akan tumbuh baik pada intensitas sekitar
30-50%, dan kakao sekitar 20% dari radiasi penuh.
• Peranan cahaya dalam respirasi, fotorespirasi, menaikkan suhu,transpirasi, transpirasi
stomater, mekanisme bukaan stomata
• Kebutuhan intensitas cahaya berbeda untuk setiap jenis tanaman, dikenal tiga tipe
tanaman C3, C4, CAM.
• C3 memiliki titik kompensasi cahaya rendah, dibatasi oleh tingginya fotorespirasi
• C4 memiliki titik kompensasi cahaya tinggi, sampai cahaya terik, tidak dibatasi oleh
fotorespirasi
• ILD: Besaran yang menggambarkan banyak sedikitnya radiasi matahari yang mampu
diserap tanaman
• ILD kritik menyebabkan pertumbuhan tanaman 90% maksimum.
• ILD optimum menyebabkan pertumbuhan tanaman maksimum
• ILD optimum — morfologi daun — jarak tanam — kesuburan tanah
• ILD dipengaruhi:
• Faktor eksternal: jarak tanam (kerapatan tanaman) maupun sistem tanam > hasil
ekonomis yang akan diambil
• Faktor eksternal: melalui efek penaungan (mutual shading)
• Penaungan: distribusi cahaya dalam tajuk tidak merata, ada daun yang bersifat
parasit terhadap fotosintat yang dihasilkan daun yang lain Hasil ekonomis Tanaman
• Biji (hasil reproduktif) grafik hub antara kerapatan dengan hasil, kurve berbentuk
parabolik, nilai LAI optimum > penurunan hasil. Hasil fotosintesis digunakan
untuk keperluan vegetatif
• Hasil ekonomis tanaman berupa bagian vegetatif tanaman, grafik hub antara
kerapatan dengan hasil berbentuk asimtotik. Jarak tanam dibuat serapat mungkin
supaya penyerapan radiasi maksimum cepat tercapai, dapat dikatakan tidak ada LAI
optimum.
Faktor Yang Menentukan Radiasi Matahari ke Bumi
• Sudut datang matahari (dari suatu titik tertentu di bumi)
• Panjang hari >faktor pembatas pertumbuhan didaerah sub tropis
• Faktor pembatas pertumbuhan di daerah tropis > kelebihan radiasi
(intensitas matahari)
• Keadaan atmosfer (kandungan debu dan uap air)
Cahaya matahari
Kualitas, kuantitas, lama penyinaran
berpengaruh sejalan terhadap produksi
Misal: -Cahaya hijau dan terang terbaik
-Cahaya redup produktivitas menurun
-Mahluk hidup produktivitas turun, karena cahaya kurang >>>
fs berkurang
KUALITAS
• Cahaya sangat dibutuhkan dan harus memiliki
panjang gelombang yang dibutuhkan tanaman
• Panjang gelombang dapat digambarkan dengan
warna bianglala (pelangi)
2. Kualitas Radiasi Matahari
• Kualitas radiasi matahari diartikan sebagai proporsi panjang gelombang yang
diterima pada suatu tempat dan waktu tertentu (Sugito, 2012). Umumnya
tumbuhan teradaptasi untuk mengelola cahaya dengan panjang gelombang
antara 0,39 sampai 7,60 mikron, disebut cahaya tampak (visible light) atau
PAR (photosynthetic active radiation).
• Ultraviolet dan infrared tidak dimanfaatkandalam proses fotosintesis.
Kloroil yang berwarna hijau mengabsorbsi cahaya merah dan biru, dengan
demikian panjang gelombang itulah merupakan bagian dari spektrum cahaya
yang sangat bermanfaat bagi fotosintesis
3. Fotoperiode (panjang hari)
• Panjang hari diartikan sebagai panjang atau lamanya siang hari, yang dihitung dari
mulainya hari terbit sampai terbenam, ditambah lamanya keadaan remang-remang
(selang waktu sebelum matahari berada pada posisi 6o di bawah cakrawala).
Fotoperiode tidak terpengaruh oleh keadaan awan, seperti pada lamanya penyinaran.
• Panjang hari berubah beraturan sepanjang tahun, sesuai dengan garis lintang. Di
daerah sepanjang khatulistiwa lamanya siang hari atau fotoperioda akan konstan
sepanjang tahun, sekitar 12 jam. Di daerah temperata/bermusim panjang hari lebih
dari 12 jam pada musim panas, tetapi akan kurang dari 12 jam pada musim panas,
tetapi akan kurang dari 12 jam pada musim dingin. Perbedaan yang terpanjang
antara siang dan malam akan terjadidi daerah dengan garis lintang tinggi.
PENGARUH INTENSITAS TERHADAP
SIFAT FISIOLOGIS TANAMAN
• Laju fotosintesis
• Laju transpirasi
• Pertumbuhan batang (memanjang dan menuju kearah datangnya sinar)
• Perkecambahan benih
• Pembungaan
Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya terpenting
sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga pengendali utama
dari ekosistem. Intensitas cahaya ini sangat bervariasi baik dalam ruang/ spasial
maupun dalam waktu/temporal.
Intensitas cahaya terbesar terjadi di daerah tropika, terutama daerah kering
(zona arid), sedikit cahaya yang direfleksikan oleh awan. Di daerah garis lintang
rendah, cahaya matahari menembus atmosfer dan membentuk sudut yang besar
dengan permukaan bumi. Sehingga lapisan atmosfer yang tembus berada dalam
ketebalan minimum.
• pengayaan CO2 mempunyai pengaruh
positif terhadap hasil tanaman (Luo et al.,
2003; Liu et al. 2010).
• Sebanyak 90% nitrogen terdapat pada
bahan organik tanah yang bersifat
immobil yang dihancurkan menjadi N
tersedia oleh mikroorganisme menjadi
bentuk N organik seperti NH4+, NO3-,
NO2-, NO2
www.mybark.net
www.mylifeinthedirt.com
Intensitas Cahya
• Intensitas cahaya menurun secara cepat dengan naiknya garis lintang. Pada
garis lintang yang tinggi matahari berada pada sudut yang rendah terhadap
permukaan bumi dan permukaan atmosfer, dengan demikian sinar
menembus lapisan atmosfer yang terpanjang ini akan mengakibatkan lebih
banyak cahaya yang direfleksikan dan dihamburkan oleh lapisan awan dan
pencemar di atmosfer.
Kepentingan Intensitas Cahya
• Intensitas cahaya dalam suatu ekosistem adalah bervariasi. Kanopi suatu
vegetasi akan menahan dann mengabsorpsi sejumlah cahaya sehingga ini
akan menentukan jumlah cahaya yang mampu menembus dan merupakan
sejumlah energi yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dasar. Intensitas
cahaya yang berlebihan dapat berperan sebagai faktor pembatas. Cahaya yang
kuat sekali dapat merusak enzim akibat foto- oksidasi, ini menganggu
metabolisme organisme terutama kemampuan di dalam mensisntesis protein.
Titik Kompensasi
• Dengan tujuan untuk menghasilkan produktivitas bersih, tumbuhan harus menerima
sejumlah cahaya yang cukup untuk membentuk karbohidrat yang memadai dalam
mengimbangi kehilangan sejumlah karbohidrat akibat respirasi. Apabila semua
faktor- faktor lainnya mempengaruhi laju fotosintesisdan respirasi diasumsikan
konstan, keseimbangan antara kedua proses tadi akan tercapai pada sejumlah
intensitas cahaya tertentu. Harga intensitas cahaya dengan laju fotosintesis
(pembentukan karbohidrat), dapat mengimbangi kehilangan karbohidrat akibat
respirasi dikenal sebagai titik kompensasi. Harga titik kompensasi ini akan berlainan
untuk setiap jenis tumbuhan.
Haliofita dan Siofita
• Tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup pada tempat –tempat dengan
intensitas cahaya yang tinggi disebut tumbuhan heliofita. Sebaliknya tumbuhan
yang hidup baik dalam situasi jumlah cahaya yang rendah, dengan titik
kompensasi yang rendah pula disebut tumbuhan yang senang teduh (siofita),
metabolisme dan respirasinya lambat. Salah satu yang membedakan
tumbuhan heliofita dengan siofita adalah tumbuhan heliofita memiliki
kemampuan tinggi dalam membentuk klorofil.
Cahaya Optimal Bagi Tumbuhan
• Kebutuhan minimum cahaya untuk proses pertumbuhan terpenuhi bila
cahaya melebihi titik kompensasinya.
Adaptasi Tumbuhan Terhadap Cahaya Kuat
• Beberapa tumbuhan mempunyai karakteristika yang dianggap sebagai
adaptasinya dalam mereduksi kerusakan akibat cahaya yang terlalu kuat atau
supraoptimal. Dedaunan yang mendapat cahaya dengan intensitas yang
tinggi, kloroplasnya berbentuk cakram, posisinya sedemikian rupa sehingga
cahaya yang diterima hanya oleh dinding vertikalnya. Antosianin berperan
sebagai pemantul cahaya sehingga menghambat atau mengurangi
penembusan cahaya ke jaringan yang lebih dalam.
Lama Penyinaran
• Lama penyinaran relative antara siang dan malam dalam 24 jam akan
mempengaruhi fisiologis dari tumbuhan. Fotoperiodisme adalah respon dari
suatu organisme terhadap lamanya penyinaran sinar matahari. Contoh dari
fotoperiodisme adalah perbungaan, jatuhnya daun, dan dormansi. Di daerah
sepanjang khatulistiwa lamanya siang hari ataufotoperiodisme akan konstan
sepanjang tahun, sekitar 12 jam. Di daerah temperata/ bermusim panjang
hari lebih dari 12 jam pada musim panas, tetapi akan kurang dari 12 jam pada
musim dingin.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot (14)

Agroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi suryaAgroklimat acara 2 radiasi surya
Agroklimat acara 2 radiasi surya
 
PPT Agroklimat bab III radiasi
PPT  Agroklimat bab III  radiasiPPT  Agroklimat bab III  radiasi
PPT Agroklimat bab III radiasi
 
Koko Tampubolon
Koko TampubolonKoko Tampubolon
Koko Tampubolon
 
Slide 3 kapita hortikultura
Slide 3 kapita hortikulturaSlide 3 kapita hortikultura
Slide 3 kapita hortikultura
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 2 ekosistem
Ekologi perairan 2007 2008 - 2 ekosistemEkologi perairan 2007 2008 - 2 ekosistem
Ekologi perairan 2007 2008 - 2 ekosistem
 
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhanPengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
 
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhanPengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh cahaya matahari terhadap tumbuhan
 
Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhanPengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
 
Sistem ekologi
Sistem ekologiSistem ekologi
Sistem ekologi
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 3 energi
Ekologi perairan 2007 2008 - 3 energiEkologi perairan 2007 2008 - 3 energi
Ekologi perairan 2007 2008 - 3 energi
 
Ekologi laut 2009 konsep dan prinsip f
Ekologi laut 2009   konsep dan prinsip fEkologi laut 2009   konsep dan prinsip f
Ekologi laut 2009 konsep dan prinsip f
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluanEkologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
Ekologi perairan 2007 2008 - 1 pendahuluan
 
8 cicu-pengel. peny. tular tanah, cicu
8 cicu-pengel. peny. tular tanah, cicu8 cicu-pengel. peny. tular tanah, cicu
8 cicu-pengel. peny. tular tanah, cicu
 
Bab ekologi1
Bab ekologi1Bab ekologi1
Bab ekologi1
 

Similar to produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya

powerpoint,persentase,blog
powerpoint,persentase,blogpowerpoint,persentase,blog
powerpoint,persentase,blog
guestaec05c4
 
6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman
guestaec05c4
 
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
lalurangga
 
Bab 2 tanaman
Bab 2 tanamanBab 2 tanaman
Bab 2 tanaman
tintaimi
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Firlita Nurul Kharisma
 
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhanModul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Rinoputra Stain
 

Similar to produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya (20)

6_hubungan_cahaya_tanaman.ppt
6_hubungan_cahaya_tanaman.ppt6_hubungan_cahaya_tanaman.ppt
6_hubungan_cahaya_tanaman.ppt
 
6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman
 
6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman
 
powerpoint,persentase,blog
powerpoint,persentase,blogpowerpoint,persentase,blog
powerpoint,persentase,blog
 
6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman6 Hubungan Cahaya Tanaman
6 Hubungan Cahaya Tanaman
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 2 Shinta Rebecca Naibaho
 
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh cahaya dan suhu terhadap tumbuhan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAD...
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
naungan 1.ppt
naungan 1.pptnaungan 1.ppt
naungan 1.ppt
 
IPA VIII Fotosintesis, Respirasi, dan Gerak Tumbuhan.pdf
IPA VIII Fotosintesis, Respirasi, dan Gerak Tumbuhan.pdfIPA VIII Fotosintesis, Respirasi, dan Gerak Tumbuhan.pdf
IPA VIII Fotosintesis, Respirasi, dan Gerak Tumbuhan.pdf
 
Bab 2 tanaman
Bab 2 tanamanBab 2 tanaman
Bab 2 tanaman
 
Silvika
SilvikaSilvika
Silvika
 
#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx#EKOLOGI DAN SEL.pptx
#EKOLOGI DAN SEL.pptx
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
 
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhanModul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
 
Tran.klimat5
Tran.klimat5Tran.klimat5
Tran.klimat5
 
Ptpt 2
Ptpt 2Ptpt 2
Ptpt 2
 

More from Puan Habibah

photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
Puan Habibah
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
Puan Habibah
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Puan Habibah
 
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduTeknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Puan Habibah
 

More from Puan Habibah (15)

POLLEN TUBE.pptx
POLLEN TUBE.pptxPOLLEN TUBE.pptx
POLLEN TUBE.pptx
 
Efek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininEfek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokinin
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhuproduktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYUPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduTeknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
 
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar Leisa
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRIPERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 

produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya

  • 1. PRODUKTIVITAS TANAMAN TROPIS TERKAIT DENGAN PEMANFAATAN CAHAYA OLEH : NAMA : PUAN HABIBAH BP : 1920242005 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ANDALAS 2020
  • 3. PENDAHULUAN • Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi •Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton •Tidak semua radiasi matahari mampu diserap tanaman, cahaya tampak, dg panjang gelombang 400 s/d 700 nm •Faktor yang mempengaruhi jumlah radiasi yang sampai ke bumi: sudut datang, panjang hari, komposis atmosfer •Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan transpirasi
  • 4.
  • 5. PENDAHULUAN • Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem. Ada tiga aspek penting yang perlu dikaji dari faktor cahaya, yang sangat erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu: • Kualitas cahaya atau komposisi panjang gelombang. • Intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya. • Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar setiap hari.
  • 6. Intensitas Radiasi Matahari • Intensitas radiasi matahari adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman per satuan luas, dan per satuan waktu tertentu. Biasanya diukur dengan satuan kal/cm2/hari (Sugito, 2012). • besarnya intensitas radiasi sinar matahari yang diterima tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya: 1. Jarak antara matahari dan bumi (pagi hari berbeda dengan siang hari, puncak gunung berbeda dengan dataran rendah, subtropis berbeda dengan tropis); 2. Musim, pada musim hujan jumlahnya lebih rendah dibandingkan musim kemarau; 3. Letak geograis, misalnya pada daerah di lereng gunung sebelah utara dan selatan berbeda dengan daerah di lereng gunung sebelah barat dan timur.
  • 7. Berdasarkan Adaptasinya Terhadap Intensitas Penyinaran, Tumbuhan Dikelompokkan Menjadi Dua 1. Tumbuhan yang tumbuh baik dengan intensitas radiasi matahari penuh, disebut heliophytes/sun species/sun loving. Beberapa contoh di antaranya adalah tebu, padi, jagung, dan ubikayu. 2. Tumbuhan yang tumbuh baik di bawah naungan dengan intensitas radiasi matahari rendah atau disebut sciophytes/shade species/shade loving. Beberapa contoh tanaman yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah kopi dan kakao. Kopi misalnya, akan tumbuh baik pada intensitas sekitar 30-50%, dan kakao sekitar 20% dari radiasi penuh.
  • 8. • Peranan cahaya dalam respirasi, fotorespirasi, menaikkan suhu,transpirasi, transpirasi stomater, mekanisme bukaan stomata • Kebutuhan intensitas cahaya berbeda untuk setiap jenis tanaman, dikenal tiga tipe tanaman C3, C4, CAM. • C3 memiliki titik kompensasi cahaya rendah, dibatasi oleh tingginya fotorespirasi • C4 memiliki titik kompensasi cahaya tinggi, sampai cahaya terik, tidak dibatasi oleh fotorespirasi • ILD: Besaran yang menggambarkan banyak sedikitnya radiasi matahari yang mampu diserap tanaman • ILD kritik menyebabkan pertumbuhan tanaman 90% maksimum. • ILD optimum menyebabkan pertumbuhan tanaman maksimum
  • 9. • ILD optimum — morfologi daun — jarak tanam — kesuburan tanah • ILD dipengaruhi: • Faktor eksternal: jarak tanam (kerapatan tanaman) maupun sistem tanam > hasil ekonomis yang akan diambil • Faktor eksternal: melalui efek penaungan (mutual shading) • Penaungan: distribusi cahaya dalam tajuk tidak merata, ada daun yang bersifat parasit terhadap fotosintat yang dihasilkan daun yang lain Hasil ekonomis Tanaman • Biji (hasil reproduktif) grafik hub antara kerapatan dengan hasil, kurve berbentuk parabolik, nilai LAI optimum > penurunan hasil. Hasil fotosintesis digunakan untuk keperluan vegetatif • Hasil ekonomis tanaman berupa bagian vegetatif tanaman, grafik hub antara kerapatan dengan hasil berbentuk asimtotik. Jarak tanam dibuat serapat mungkin supaya penyerapan radiasi maksimum cepat tercapai, dapat dikatakan tidak ada LAI optimum.
  • 10. Faktor Yang Menentukan Radiasi Matahari ke Bumi • Sudut datang matahari (dari suatu titik tertentu di bumi) • Panjang hari >faktor pembatas pertumbuhan didaerah sub tropis • Faktor pembatas pertumbuhan di daerah tropis > kelebihan radiasi (intensitas matahari) • Keadaan atmosfer (kandungan debu dan uap air)
  • 11. Cahaya matahari Kualitas, kuantitas, lama penyinaran berpengaruh sejalan terhadap produksi Misal: -Cahaya hijau dan terang terbaik -Cahaya redup produktivitas menurun -Mahluk hidup produktivitas turun, karena cahaya kurang >>> fs berkurang
  • 12. KUALITAS • Cahaya sangat dibutuhkan dan harus memiliki panjang gelombang yang dibutuhkan tanaman • Panjang gelombang dapat digambarkan dengan warna bianglala (pelangi)
  • 13.
  • 14. 2. Kualitas Radiasi Matahari • Kualitas radiasi matahari diartikan sebagai proporsi panjang gelombang yang diterima pada suatu tempat dan waktu tertentu (Sugito, 2012). Umumnya tumbuhan teradaptasi untuk mengelola cahaya dengan panjang gelombang antara 0,39 sampai 7,60 mikron, disebut cahaya tampak (visible light) atau PAR (photosynthetic active radiation). • Ultraviolet dan infrared tidak dimanfaatkandalam proses fotosintesis. Kloroil yang berwarna hijau mengabsorbsi cahaya merah dan biru, dengan demikian panjang gelombang itulah merupakan bagian dari spektrum cahaya yang sangat bermanfaat bagi fotosintesis
  • 15. 3. Fotoperiode (panjang hari) • Panjang hari diartikan sebagai panjang atau lamanya siang hari, yang dihitung dari mulainya hari terbit sampai terbenam, ditambah lamanya keadaan remang-remang (selang waktu sebelum matahari berada pada posisi 6o di bawah cakrawala). Fotoperiode tidak terpengaruh oleh keadaan awan, seperti pada lamanya penyinaran. • Panjang hari berubah beraturan sepanjang tahun, sesuai dengan garis lintang. Di daerah sepanjang khatulistiwa lamanya siang hari atau fotoperioda akan konstan sepanjang tahun, sekitar 12 jam. Di daerah temperata/bermusim panjang hari lebih dari 12 jam pada musim panas, tetapi akan kurang dari 12 jam pada musim panas, tetapi akan kurang dari 12 jam pada musim dingin. Perbedaan yang terpanjang antara siang dan malam akan terjadidi daerah dengan garis lintang tinggi.
  • 16. PENGARUH INTENSITAS TERHADAP SIFAT FISIOLOGIS TANAMAN • Laju fotosintesis • Laju transpirasi • Pertumbuhan batang (memanjang dan menuju kearah datangnya sinar) • Perkecambahan benih • Pembungaan
  • 17. Intensitas Cahaya Intensitas cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya terpenting sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga pengendali utama dari ekosistem. Intensitas cahaya ini sangat bervariasi baik dalam ruang/ spasial maupun dalam waktu/temporal. Intensitas cahaya terbesar terjadi di daerah tropika, terutama daerah kering (zona arid), sedikit cahaya yang direfleksikan oleh awan. Di daerah garis lintang rendah, cahaya matahari menembus atmosfer dan membentuk sudut yang besar dengan permukaan bumi. Sehingga lapisan atmosfer yang tembus berada dalam ketebalan minimum.
  • 18. • pengayaan CO2 mempunyai pengaruh positif terhadap hasil tanaman (Luo et al., 2003; Liu et al. 2010). • Sebanyak 90% nitrogen terdapat pada bahan organik tanah yang bersifat immobil yang dihancurkan menjadi N tersedia oleh mikroorganisme menjadi bentuk N organik seperti NH4+, NO3-, NO2-, NO2 www.mybark.net www.mylifeinthedirt.com
  • 19. Intensitas Cahya • Intensitas cahaya menurun secara cepat dengan naiknya garis lintang. Pada garis lintang yang tinggi matahari berada pada sudut yang rendah terhadap permukaan bumi dan permukaan atmosfer, dengan demikian sinar menembus lapisan atmosfer yang terpanjang ini akan mengakibatkan lebih banyak cahaya yang direfleksikan dan dihamburkan oleh lapisan awan dan pencemar di atmosfer.
  • 20. Kepentingan Intensitas Cahya • Intensitas cahaya dalam suatu ekosistem adalah bervariasi. Kanopi suatu vegetasi akan menahan dann mengabsorpsi sejumlah cahaya sehingga ini akan menentukan jumlah cahaya yang mampu menembus dan merupakan sejumlah energi yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dasar. Intensitas cahaya yang berlebihan dapat berperan sebagai faktor pembatas. Cahaya yang kuat sekali dapat merusak enzim akibat foto- oksidasi, ini menganggu metabolisme organisme terutama kemampuan di dalam mensisntesis protein.
  • 21. Titik Kompensasi • Dengan tujuan untuk menghasilkan produktivitas bersih, tumbuhan harus menerima sejumlah cahaya yang cukup untuk membentuk karbohidrat yang memadai dalam mengimbangi kehilangan sejumlah karbohidrat akibat respirasi. Apabila semua faktor- faktor lainnya mempengaruhi laju fotosintesisdan respirasi diasumsikan konstan, keseimbangan antara kedua proses tadi akan tercapai pada sejumlah intensitas cahaya tertentu. Harga intensitas cahaya dengan laju fotosintesis (pembentukan karbohidrat), dapat mengimbangi kehilangan karbohidrat akibat respirasi dikenal sebagai titik kompensasi. Harga titik kompensasi ini akan berlainan untuk setiap jenis tumbuhan.
  • 22. Haliofita dan Siofita • Tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup pada tempat –tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi disebut tumbuhan heliofita. Sebaliknya tumbuhan yang hidup baik dalam situasi jumlah cahaya yang rendah, dengan titik kompensasi yang rendah pula disebut tumbuhan yang senang teduh (siofita), metabolisme dan respirasinya lambat. Salah satu yang membedakan tumbuhan heliofita dengan siofita adalah tumbuhan heliofita memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk klorofil.
  • 23. Cahaya Optimal Bagi Tumbuhan • Kebutuhan minimum cahaya untuk proses pertumbuhan terpenuhi bila cahaya melebihi titik kompensasinya.
  • 24. Adaptasi Tumbuhan Terhadap Cahaya Kuat • Beberapa tumbuhan mempunyai karakteristika yang dianggap sebagai adaptasinya dalam mereduksi kerusakan akibat cahaya yang terlalu kuat atau supraoptimal. Dedaunan yang mendapat cahaya dengan intensitas yang tinggi, kloroplasnya berbentuk cakram, posisinya sedemikian rupa sehingga cahaya yang diterima hanya oleh dinding vertikalnya. Antosianin berperan sebagai pemantul cahaya sehingga menghambat atau mengurangi penembusan cahaya ke jaringan yang lebih dalam.
  • 25. Lama Penyinaran • Lama penyinaran relative antara siang dan malam dalam 24 jam akan mempengaruhi fisiologis dari tumbuhan. Fotoperiodisme adalah respon dari suatu organisme terhadap lamanya penyinaran sinar matahari. Contoh dari fotoperiodisme adalah perbungaan, jatuhnya daun, dan dormansi. Di daerah sepanjang khatulistiwa lamanya siang hari ataufotoperiodisme akan konstan sepanjang tahun, sekitar 12 jam. Di daerah temperata/ bermusim panjang hari lebih dari 12 jam pada musim panas, tetapi akan kurang dari 12 jam pada musim dingin.