Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi aliran arus listrik. Resistor dapat dikategorikan berdasarkan nilai, bentuk, dan bahan pembuatannya. Nilai resistansi dapat dibaca melalui kode warna pada resistor atau angka yang tertera.
2. Daftar Isi
Apa Itu Resistor?
Fungsi Spesifik Resistor
Kategori Resistor
Membaca/Menentukan Nilai Resistor
3. Apa Itu Resistor?
Resistor merupakan komponen elektronika yang bersifat
membatasi, menghambat, menahan arus listrik yang
mengalir di dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor
dalam menghambat arus listrik sangat beragam
disesuaikan dengan nilai resistor tersebut. Satuan Resistor
adalah Ohm dengan simbol "Ω".
Bagaimana resistor dapat menahan arus listrik? di antara
dua kutub resistor diproduksi sejumlah tegangan listrik,
berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan berbanding lurus
dengan arus yang mengalir.
4. Prinsip Kerja Resistor
Sebagai gambaran tentang bagaimana prinsip kerja dari
sebuah resistor, anggap saja ada arus air itu sebagai arus
listrik, sedangkan bendungan sebagai resistornya maka
besarnya arus tergantung dari besar kecilnya pintu
bendungan yang dibuka. Semakin besar terbukanya pintu
bendungan, semakin besar juga arus yang melewati
bendungan tersebut, jadi bila kita menginginkan arus yang
besar maka kita pasang resistor yang nilai resistansi
(tahanan)-nya kecil, bila mendekati nol atau sama dengan nol
atau tidak dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak
lagi dibatasi.
5. Fungsi Spesifik Resistor
Sebagai pembagi arus
Sebagai penurun tegangan
Sebagai pembagi tegangan
Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.
6. Kategori Resistor
Berdasarkan Nilainya
• Resistor Linera (Fixed)
• Resistor non Linear
• Resistor variabel
Berdasarkan Bentuknya
• Silinder
• SMD
• Wiremound
Berdasarkan Bahan Resistor
Karbon (paling Banyak)
Kawat
Meta film (paling Banyak)
SMD
7. Berdasarkan Nilainya
Resistor Linear (fixed)
Ialah resistor yang nilai hambatannya tetap.
Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya
resistor tersebut.
Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang
bisa diterima resistor tersebut.
Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk
dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari bahan carbon.
8. Berdasarkan Nilainya
Resistor non Linear
Ialah resistor yang nilai hambatannya berubah-ubah karena faktor
lingkungan, ex cahaya dan suhu
PTC : Positive Temperatur Coefisien
Nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi
suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
NTC : Negative Temperatur Coefisien
Nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi
suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya.
LDR : Light Dependent Resistor
Nlai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya
yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang
mengenainya makin kecil nilai hambatannya
10. Berdasarkan Nilainya
Resistor variabel
Ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah
dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat
tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai
dengan kebutuhan.
Trimpot, Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya
dapat diubah dengan mengunakan obeng.
Potensio, Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya
dapat diubah langsung mengunakan tangan (tanpa alat
bantu) dengan cara memutar poros engkol atau mengeser
kenop untuk potensio geser.
13. Berdasarkan Bahan Resistor
Karbon
Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon
kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi
tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan
pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna.
Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi
awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah
jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian
elektronika. Bentuk dari resistor jenis ini dapat dilihat
pada gambar di samping.
14. Berdasarkan Bahan Resistor
Kawat
Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang
lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan
(vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran
yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak
dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki
resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi.
Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis
resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan
keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating daya
yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1
watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat
dapat dilihat pada gambar di samping.
15. Berdasarkan Bahan Resistor
Meta film
Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor
film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor
ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi
yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1%
atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film
metal ini memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan
dengan resistor film karbon karena resistor film metal ini memiliki 5
buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna.
Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna.
Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian –
rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat
ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt,
dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di
samping.
16. Berdasarkan Bahan Resistor
SMD
SMD ( Surface Mounted Device ) Resistor adalah
resistor dengan bentuk kotak kecil yang cara
pemasangannya menempel pada pcb.
19. Membaca/Menentukan Nilai
Resistor
Seperti yang sudah diketahui, kemampuan resistor dalam
menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan
nilai resistor tersebut. Nilai tersebut ditandai oleh gelang
warna serta angka pada jenis resistor tertentu.
Apabila kita menginginkan nilai suatu resistor tetapi tidak
terdapat di resistor tersebut, kita dapat menggunakan teknik
rangkaian seri dan pararel untuk mendapatkan nilai seperti
yang kita inginkan.
Pada bahasan kali ini, kita akan mempelajari bagaimana
menghitung nilai resistor berdasarkan gelang warna, angka
serta rangkaian.
21. Gelang Warna
Gelang warna merupakan tanda nilai suatu resistor,
pada umumnya resistor bentuk silinder. Kode warna
tersebut berjumlah 10 warna yang menandakan kode
bilangan, multiplier, toleransi dan temperatur.
Jumlah gelang warna dalam resistor ada yang 4 warna,
5 warna serta 6 warna.
24. Warna dimulai dari 3 warna yang rapat, warna pertama sebagai
angka, kedua sebagai angka, ketiga sebagai pengali, keempat
sebagai toleransi.
Warna kuning bernilai 4, warna ungu bernilai 7, merah sebagai
pengali bernilai 00, dan emas bernilai 5%.
Kalkulasikan kode tersebut, 4 digabung 7 X 100 = 4700 ohm.
Dengan toleransi 5% dari 4700 = 235 ohm.
Nilai toleransi ada karena nilai resistor tidak begitu tepat, karena
pada kenyataannya nilai tersebut tergantung kondisi resistor itu
sendiri.
Batas Maksimal nilai= 4700+235 = 4935 ohm
Batas minimal nilai= 4700-235 = 4665 ohm.
Maka kesimpulannya, resistor tersebut mempunyai nilai antara
4665 – 4935 ohm.
25. Berdasarkan kode angka
Resistor dengan kode angka pada umumnya terdapat pada resistor
chip. Contoh
Dalam gambar diatas tertera kode 102. Penghitungan sama seperti
gelang warna, berarti 1 digabung dengan 2 X 100 = 1000 ohm.
27. Penghitungan
Pertama jumlahkan rangkaian yang paralel.
1/R = 1/56 + 1/33 = 89/1848, Maka R = 1848/89 = 20,8 ohm.
Sekarang didapat rangkaian seri sbb :
Maka, R = R1 + R2, R = 20,8 + 47 = 67,8 ohm.
28. Mengukur Resistor Dengan
Multitester
Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm.
Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi
atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur).
Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama
saja)
Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
Kesimpulan Hasil Pengukuran
Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik
Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya :
resistor rusak
Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus
Jarum menunjuk angka nol : resistor short