Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran kooperatif jigsaw. Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan mampu meningkatkan kerja sama tim, penguasaan pengetahuan, serta motivasi belajar siswa. Metode ini melibatkan pembentukan kelompok asal dan ahli dimana siswa belajar secara kolaboratif dan saling mengajarkan teman satu kelompoknya.
2. JIGSAW
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan
diujicobakan oleh Elliot Aronson dan
teman-teman di Universitas Texas,
kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan
temen-teman di Universitas John
Hopkins (Arends, 2001).
3. Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh
Aronson et.al.sebagai model Cooperative
Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam
pengajaran membaca, menulis,berbicara,
ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini,
guru memperhatikan skemataatau latar
belakang pengalaman siswa dan membantu
siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu,
siswa bekerja sama dengan sesama siswa
dalam suasana gotong royong dan mempunyai
kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
4. DEFINISI JIGSAW
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan
bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya (Arends,
1997 dalam http://matamatika-ipa.com ).
5. LANJUTAN........
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
merupaka tipe model pembelajaran
kooperatif dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6
orang secara heterogen dan bekerjasama
saling ketergantungan yang positif dan
bertanggung jawab atas ketuntasan
bagian materi pelajaran yang harus
dipelajari dan menyampaikan materi
tersebut kapada kelompok yang lain
(Arends, 1997).
6. KELOMPOK ASAL DAN AHLI
Kelompok asal, yaitu
kelompok induk siswa
yang beranggotakan
siswa dengan
kemampuan, asal, dan
latar belakang keluarga
yang beragam.
Kelompok asal
merupakan gabungan
dari beberapa ahli.
Kelompok ahli, yaitu
kelompok siswa yang
terdiri dari anggota
kelompok asal yang
berbeda yang
ditugaskan untuk
mempelajari dan
mendalami topik
tertentu dan
menyelesaikan tugas-
tugas yang
berhubungan dengan
topiknya untuk
kemudian dijelaskan
kepada anggota
kelompok asal.
7. TUJUAN METODE JIGSAW
Tujuan dari metode jigsaw tersebut adalah untuk
mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar
kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara
mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila
mereka mencoba mempelajari materi sendirian.
8. LANGKAH- LANGKAH
TAHAp peNdAHuLuAN
Review, apersepsi, motivasi
Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan menjelaskan
manfaatnya.
Pembentukan kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang heterogen.
Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.
TAHAp peNGuAsAAN
Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli dan berusaha
menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima.
Guru memberikan bantuan sepenuhnya.
TAHAp peNuLArAN
Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya.
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan denga sungguh-sungguh.
Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal.
Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.
peNuTup
9. KELEBIHAN
# Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai
berikut:
Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
Menerapkan bimbingan sesama teman
Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
Memperbaiki kehadiran
Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
Sikap apatis berkurang
Pemahaman materi lebih mendalam
Meningkatkan motivasi belajar
Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok
lain
Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.
10. KEKURANGAN .......
Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw adalah sebagai berikut:
Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung dan
pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru;
Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-
ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn
kelompok akan macet;
Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai;
Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal
jika ada anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas
dan pasif dalam diskusi;
Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang
belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang
dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang
matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
11. EVALUASI MATERI YANG COCOK UNTUK SMP /
SMA DENGAN METODE JIGSAW
Beberapa contoh materi matematika yang cocok
di jigsawkan adalah: menyelesaikan sistim
persamaan linier dua peubah ( kelompok ahli 1
mempelajari menyelesaikan dengan eliminasi,
kelompok ahli 2 dengan substitusi, kelompok
ahli 3 dengan garis bilangan, kelompok ahli 4
dengan matrik, dll), limit kiri-limit kanan
( kelompok ahli 1 mempelajari limit kiri, yang
lain limit kanan), Luas bangun segi 4 (kel 1
mempelajari belah ketupat, kelompok 2 layang-
layang, kelompok ahli 3 tentang trapezium sama
kaki, kelompok ahli 4 trapesium sebarang, dst).
12. Pemilihan materi tidak hanya didasarkan pada
banyaknya sub bab atau sub-sub bab saja yang
mengindikasikan mudah “dibagi-bagi” untuk
didiskusikan dalam kelompok-kelompok ahli.
Namun hal penting lain yang tidak boleh
dilaupakan bahwa seyogyanya kita tidak
memaksakan 1 rangkaian pembelajaran
kooperatif, apa saja, dalam satu pertemuan.
Masih banyak materi yang sesuai di-jigsaw-kan.
Namun kita harus memeriksanya terlebih
dahulu, sehingga tujuan kita tercapai, bukan
sebaliknya menambah bingung siswa.