SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-1
Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai
Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan
Pendidikan
(Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri
Universitas Brawijaya)
Nasir Widha Setyanto
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
nazzyr_lin@ub.ac.id
Arif Rahman
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
posku@post.com
Anisa Rahma
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
anisa.rahma90@ymail.com
ABSTRAK
Pada pelayanan PSTI UB ditemukan keluhan-keluhan mahasiswa yang merupakan
waste. Waste tersebut mengganggu kinerja proses pelayanan. Untuk itu PSTI UB perlu
melakukan perbaikan sistem pelayanan berkelanjutan. Pada penelitian ini digunakan
integrasi metode servqual dan lean sigma yaitu dengan menggabungkan antara dimensi
servqual dan siklus DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control) untuk
meminimalisir waste. Pada tahap define disebarkan kuesioner servqual yang terdiri dari
54 atribut pada 5 dimensi servqual kepada 100 mahasiswa PSTI UB, kemudian
melakukan analisis gap terhadap hasil kuesioner servqual dengan menghitung gap
(kesenjangan) antara kepuasan dan kepentingan tiap atribut. Setelah itu, melakukan
penentuan CTQ dengan cara menyebarkan kuesioner waste terbobot kepada 16 dosen
PSTI UB. Pada tahap sealnjutnya, measure, dilakukan perhitungan kapabilitas proses
perkuliahan dan praktikum sehingga diketahui nilai sigma sebelum perbaikan. Pada
tahap selanjutnya, analyze, dicari akar penyebab permasalahan dari tiap waste yang
termasuk dalam CTQ. Kemudian,melakukan analisis FMEA untuk mencari akar
penyebab permasalahan. Setelah itu, pada tahap yang terakhir yaitu improve diberikan
usulan perbaikan dari akar yang kritis.
Hasil penelitian menunjukkan 50% nilai gap terbobot tertinggi terdiri dari 16
atribut yaitu 15 atribut kegiatan praktikum dan 1 atribut kegiatan perkuliahan. Hasil dari
perhitungan CTQ diketahui waste yang paling berpengaruh adalah waste waiting, defect,
unnecessary transportation, dan underutilized abilities of people. Perhitungan kapabilitas
proses dari kegiatan perkuliahan adalah 1,93σ sedangkan kegiatan praktikum sebesar
2,34σ. Hasil dari analisis akar penyebab permasalahan dan FMEA didapatkan waste
waiting memiliki 12 akar permasalahan tetapi hanya 6 akar permasalahan yang kritis.
Waste defect memiliki 8 akar permasalahan tetapi hanya 6 akar permasalahan yang
kritis. Waste unnecessary transportation memiliki 6 akar permasalahan tetapi hanya 1
akar permasalahan yang kritis. Waste underutilized abilities of people memiliki 15 akar
permasalahan tetapi hanya 2 akar permasalahan yang kritis.
Kata kunci— Kualitas Pelayanan, Metode Servqual, Lean Sigma.
I. PENDAHULUAN
Program Studi Teknik Industri mempunyai
bermacam-macam layanan antara lain layanan
kegiatan perkuliahan, praktikum, administrasi
recording dan perpustakaan. Untuk
memberikan mutu pelayanan yang baik PSTI
Setyanto,Rahman, Rahma
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-2
UB harus melakukan perbaikan berkelanjutan
terhadap pelayanan yang selama ini diberikan.
Agar perbaikan menunjukkan hasil yang
signifikan, maka perlu mengetahui layanan
yang dirasa mahasiswa perlu ditingkatkan.
Berdasarkan survei pendahuluan yang
dilakukan dengan melakukan wawancara
terhadap 189 orang responden mahasiswa
PSTI UB untuk mengetahui sebaran keluhan
terhadap pelayanan PSTI. Sejumlah 47%
keluhan terhadap kegiatan perkuliahan PSTI
UB. Sejumlah 35% keluhan terhadap kegiatan
praktikum. Sedangkan 18% keluhan terhadap
pelayanan perpustakaan PSTI UB serta
pelayanan administrasi recording. Agar lebih
terfokus maka penelitian ini dilakukan pada
kegiatan perkuliahan dan kegiatan praktikum.
Waktu tunggu yang disebabkan oleh
keterlambatan dimulainya kegiatan
perkuliahan menyebabkan pemborosan (waste)
pada kegiatan perkuliahan PSTI UB dan dapat
mengganggu kinerja proses perkuliahan PSTI
UB. Sedangkan peralatan praktikum yang
rusak juga mengakibatkan waste pada kegiatan
praktikum. Dalam rangka meminimalisasi
waste yang terjadi pada kegiatan perkuliahan
dan praktikum, PSTI UB berusaha
memperbaiki sistem pelayanan yang ada.
Penelitian ini memadukan metode servqual
dan lean sigma untuk mengidentifikasi gap
tingkat kepuasan layanan dan waste yang
terjadi pada pelayanan PSTI UB.
Rumusan masalah dari latar belakang
masalah di atas adalah terkait tentang atribut
layanan yang mempunyai GAP besar pada
tingkat kepuasan dan menjadi keluhan
mahasiswa PSTI UB berdasarkan dimensi
servqual, bentuk pemborosan (waste) yang
terjadi di pelayanan kegiatan perkuliahan dan
kegiatan praktikum yang mempengaruhi GAP
tingkat kepuasan dimensi servqual, apa saja
akar permasalahan yang perlu diperbaiki untuk
meningkatkan kepuasan mahasiswa PSTI UB
secara signifikan.
Agar penelitian lebih fokus, maka
diperlukan pembatasan masalah penelitian,
yaitu: tahap improvement lean sigma hanya
sampai rekomendasi perbaikan, hanya
membahas pada kegiatan perkuliahan dan
kegiatan praktikum PSTI UB, responden
penelitian hanya mahasiswa PSTI UB mulai
angkatan 2005-2010, dan tidak
memperhitungkan faktor biaya pendidikan.
Dan asumsinya yaitu responden telah
mempunyai informasi yang cukup tentang
kegiatan perkuliahan dan kegiatan praktikum,
aktivitas kerja asisten laboratorium dan tenaga
pengajar berjalan secara normal, dan dosen
menggunakan fasilitas mengajar yang sama
yaitu LCD.
Pembandingan penelitian ini dengan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
dapat diketahui pada Tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian yang Dilakukan
II. METODOLOGI PENELITIAN
Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu:
1.Survei Pendahuluan dan Studi Literatur
2.Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
3.Menentukan Tujuan Penelitian
4.Observasi Lapangan
5.Melakukan Proses Define (Mendefinisikan)
6.Melakukan Proses Measure (Mengukur)
7.Melakukan Proses Analyze (Menganalisis)
8.Melakukan Proses Improve (Memperbaiki)
Menarik Kesimpulan dan Saran
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil identifikasi terhadap atribut
pelayanan pada PSTI dapat kita ketahui atribut
kegitan perkuliahan dan kegiatan praktikum
pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Elemen
Penelitian
Sulistyowati
(2008)
Ramadhan
(2011)
Penelitian
ini
Metode
yang
Digunakan
Integrasi
Servqual dan
Lean Sigma.
Integrasi
Servqual dan
Lean Sigma.
Integrasi
Servqual
dan Lean
Sigma.
Waste 7 Waste 7 Waste 8 Waste
Tools - RCA dan
FMEA
RCA dan
FMEA
Obyek
Penelitian
Industri Jasa
(PT. PLN)
Industri Jasa
(Kusuma
Agrowisata)
Industri
Jasa-
Pendidika
n
(PSTI
UB)
Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan
(Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya)
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-3
Tabel 2 Jumlah Atribut Kegiatan Perkuliahan
No Dimensi Jumlah Atribut
1 Tangible 9
2 Reliability 6
3 Responsiveness 4
4 Assurance 5
5 Emphaty 6
Tabel 3 Jumlah Atribut Kegiatan Praktikum
No Dimensi Jumlah Atribut
1 Tangible 6
2 Reliability 5
3 Responsiveness 3
4 Assurance 5
5 Emphaty 5
Pada saat dilakukan pre-sampling
dibagikan kuesioner sejumlah 10% dari
populasi yaitu 40. Kemudian diperoleh 38
kuesioner yang diisi dengan benar dan lengkap
dan ada 2 kuesioner yang yang dianggap gagal
karena tidak diisi dengan lengkap. Dengan
persamaan di atas maka hasil perhitungan
untuk N’ adalah sebagai berikut:
2
2
2
)(
..
e
qpZ
N

 2
2
)05,0(
)40/2).(40/38.()96,1(
 99,72
Dari perhitungan diatas dapat diketahui
bahwa nilai N’ adalah 73. Jadi, jumlah
minimum kuesioner yang disebarkan adalah 73
kuesioner. Jumlah kuesioner yang telah
disebarkan adalah 40 kuesioner dengan 2
kuesioner dianggap gagal, maka disebarkan
lagi minimal 35 kuesioner. Kuesioner yang
disebarkan berikutnya berjumlah 62.
Kemudian melakukan analisis gap. Bobot
untuk perkuliahan sebesar 0, 68 sedangakan
perkuliahan sebesar 0,32. sehingga kegiatan
perkuliahan dikalikan dengan 0,68 sedangkan
kegiatan praktikum dikalikan dengan 0,32
kemudian diranking dari GAP terbobot yang
memiliki nilai negatif paling besar.
Dari peringkat GAP terbobot di atas untuk
menentukan pokok pembahasan agar lebih
fokus diambil 50% Gap terbobot teringgi untuk
kemudian dijadikan pokok pembahasan dalam
perhitungan waste selanjutnya.
Setelah diketahui gap terbobot dari setiap
atribut dan diurutkan dari gap negative
tertinggi sampai terendah, selanjutnya akan
diintegrasikan ke metode Lean untuk
diidentifikasi tipe waste yang terjadi.
Identifikasi dilakukan dengan melihat contoh
kejadian yang muncul. Kejadian-kejadian yang
ada tersebut kemudian dicantumkan dalam
kuesioner yang diberikan kepada dosen untuk
memudahkan melakukan penilaian untuk CTQ.
Setelah diketahui hasil dari kuesioner CTQ
tersebut, maka selanjutnya menetapkan waste
mana yang akan diperbaiki.
Tabel 2 Gap pada Atribut Perkuliahan
Atribut Gap
1-T1 Adanya LCD di setiap kelas -1.17
1-RS16
Dosen memberikan modul
perkuliahan
-1.08
1-E30
Dosen mudah dihubungi oleh
mahasiswa
-1.05
1-E25
Dosen memberikan materi
perkuliahan dengan jelas
-0.97
1-RL15
Absensi diberikan secara teratur setiap
kegiatan perkuliahan
-0.88
1-RL10
LCD dapat menghasilkan tulisan yang
terang
-0.74
1-A21
Materi perkuliahan sesuai dengan
RPKPS
-0.71
1-A22
Kegiatan perkuliahan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan
-0.69
1-RL11
Kursi dapat menampung seluruh
mahasiswa
-0.65
1-T5
Adanya penghapus papan tulis di
setiap ruangan
-0.65
1-E28 Dosen dapat memotivasi mahasiswa -0.62
2-RL10 Alat raboratorium yang lengkap -0.61
1-T4 Adanya spidol di setiap ruangan -0.60
1-RS17
Dosen memberikan contoh terapan
yang relavan
-0.58
1-RL13 Spidol selalu ada bila dibutuhkan -0.57
1-A23
Dosen memberikan nilai sesuai
dengan kemampuan mahasiswa
(objektif)
-0.56
Gambar 2 Diagram Pareto Waste
Dari Gambar 2 dapat dilihat waste yang
termasuk 80% terbesar adalah waiting, defect,
unnecessry transportation dan underutilized
abilities of people. Selanjutnya dari keempat
waste tersebut dicari akar permasalahannya
menggunakan root cause analysis (RCA)
untuk memberikan rekomendasi perbaikan.
Perhitungan kapabilitas proses ini dilakukan
untuk mengetahui sampai berapakah nilai
sigma dari pelayanan tersebut. Selanjutnya dari
Setyanto,Rahman, Rahma
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-4
hasil perhitungan ini nantinya dapat dijadikan
patokan perbandingan setelah dilakukan
perbaikan, apakah nilai sigma dari pelayanan
tersebut mengalami kenaikan, penurunan atau
nilainya tetap.
Tabel 3 Kapabilitas Proses Perkuliahan
Aktivitas Persamaan Perkuliahan Praktikum
Proses apa
yang ingin
diketahui
kualitasnya?
-
Kegiatan
Perkuliahan
Kegiatan
Praktikum
Berapa banyak
proses
pelayanan?
- 139 160
Berapa banyak
keluhan yang
diterima?
- 185 32
Hitung tingkat
keluhan
berdasarkan
pada Langkah
3
(Langkah
3)/
(Langkah 2)
1,330935252 0,2
Tentukan
banyaknya
CTQ potensial
yang dapat
mengakibatkan
keluhan
Banyaknya
karakteristik
CTQ
4 1
Hitung
peluang
singkat
keluhan per
karakteristik
CTQ
(Langkah
4)/
(Langkah 5)
0,332733813 0,2
Hitung
kemungkinan
keluhan per
satu juta
kesempatan
(DPMO)
(Langkah
6)x
1.000.000
332734 200000
Konversikan
DPMO
(Langkah 7)
kedalam nilai
sigma
- 1,93σ 2,34σ
Aktivitas Persamaan Perkuliahan Praktikum
Buat
kesimpulan
-
Kapabilitas
Sigma
Kapabilitas
Sigma
1,93σ 2,34σ
Dari analisis kapabilitas proses yang telah
dilakukan di atas dapat dilihat kegiatan
perkuliahan memiliki nilai sigma sebesar 1,93σ
sedangkan kegiatan praktikum memiliki nilai
sigma sebesar 2,34σ. Dari nilai di atas dapat
disimpulkan bahwa pelayanan dua kegiatan
tersebut belum maksimal sehingga perlu
peningkatan terus-menerus untuk mencapai 6
sigma.
Setelah diketahui waste apa saja yang
harus diperbaiki dari hasil diagram Pareto,
kemudian dilakukan analisis akar masalah
yang menyebabkan waste tersebut terjadi.
RCA akan dilakukan untuk 4 waste yang telah
terpilih.
Setelah diketahui akar penyebab
permasalahan setiap waste yang terjadi, maka
selanjutnya dibuat Failure Mode and Effect
Analyze (FMEA) untuk mengetahui prioritas
perbaikan akar permasalahan mana yang dapat
dilakukan perbaikan terlebih dahulu dengan
melihat Risk Priority Number (RPN). Pada
penelitian ini, dipilih akar penyebab
permasalahan dengan nilai RPN lebih dari 180
sebagai fokus perbaikan untuk tahap
selanjutnya. Nilai 180 didapat dari perkalian
kriteria SOD kritis, yaitu severity kritis sebesar
6, occurance kritis sebesar 6 dan detection
kritis sebesar 5.
Tabel 3 Analisis FMEA Waste Waiting
Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN
Waiting
Menunggu LCD
portable
Beberapa kelas belum terpasang LCD 6 7 3 126
Kepala kabel terinjak-injak 5 6 6 180
Menunggu ruang
kelas siap
Terlambat dimulai perkuliahan pada perkuliahan sebelumnya 5 6 5 150
Pertemuan yang kosong belum diganti pada perkuliahan sebelumnya 5 6 5 150
Kunci belum diambil 5 8 5 200
Kunci terbawa mahasiswa 6 8 5 240
Kunci terbawa dosen 6 6 5 180
Menunggu dosen
Dosen tidak memberitahu mahasiswa tentang keterlambatannya 5 8 6 240
Ketua kelas tidak inisiatif bertanya mengenai jam kedatangan dosen 6 7 6 252
Menunggu spidol
dan penghapus
papan tulis
Spidol dan penghapus diambil kelas lain 5 4 6 120
Penghapus dan spidol jatuh dan terinjak 4 4 6 96
Menunggu kursi Jumlah kursi yang ada kurang dari jumlah mahasiswa 6 4 4 96
Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan
(Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya)
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-5
Tabel 4 Analisis FMEA Waste Defect
Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN
Defect
Mahasiswa gagal
mengikuti evaluasi
belajar
Adanya perkuliahan yang kosong dan tidak mengganti hari 7 6 5 210
Terdapat materi perkuliahan yang mempergunakan waktu melebihi
yang direncanakan
6 6 5 180
Mahasiswa telah melupakan mata kuliah prasyarat 7 7 6 294
Mahsiswa tidak menjalankan belajar mandiri (2x50menit per sks) 6 8 7 336
Minat mahasiswa terhadap mata kuliah bersangkutan rendah 5 5 6 150
Mahasiswa telah melupakan mata kuliah prasyarat 7 7 6 294
Mahasiswa enggan bertanya atau membaca referensi penunjang 6 8 6 288
Tidak ada penjelasan kriteria penilaian di awal 5 5 5 125
Tabel 5 Analisis FMEA Waste Unnecessry Tranportation
Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN
Unnec
essry
transp
ortatio
n
Mengambil LCD
portable
Beberapa kelas belum terpasang LCD 6 7 3 126
Kepala kabel terinjak-injak 5 6 6 180
Mengambil kunci
Tidak ada yang mengambil kunci sebelum kegiatan perkuliahan
dimulai
6 7 4 168
Mengambil
absensi
mahasiswa
Tidak ada yang mengambil absensi mahasiswa sebelum kegiatan
perkuliahan dimulai
5 7 4 140
Mengambil spidol
dan penghapus
papan tulis
Spidol dan penghapus di ambil kelas lain 4 3 6 72
Penghapus dan spidol jatuh dan terinjak 4 4 6 96
Tabel 6 Analisis FMEA Waste Underutilized Abilities of People
Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN
Underutilize
d abilities of
people
Peralatan praktikum
tidak lengkap
Peralatan yang dimiliki tidak menunjang praktikum yang
diadakan
6 6 4 144
Dosen tidak
memberikan modul
perkuliahan yang
mutakhir
Dosen tidak mempunyai referensi yang up to date 6 3 5 90
Aksesbilitas internet kurang 6 7 4 168
Koleksi pustaka di perpustakaan kurang menunjang 6 8 4 192
Dosen tidak
memberikan materi
dengan jelas
Metode pembelajaran yang dipergunakan kurang efektif 6 5 6 180
Kurang lengkapnya bahan ajar dosen (modul, slide, dll) 6 5 5 150
Kurang adanya kerja sama dengan industry 4 6 4 96
Kurang pengalaman magang 4 5 4 80
Kurang tahu mengenai best practice 5 4 5 100
Dosen tidak
memberikan contoh
terapan yang relavan
Penelitian dosen kurang 5 4 4 80
Mahasiswa tidak mengetahui contoh terapan sudah
diberikan
4 5 6 120
Dosen sulit dihubungii
mahasiswa
Dosen tidak ada di ruangannya ketika jam kerja tdan tidak
ada jam mengajar
5 6 5 150
Dosen mempunyai aktivitas lain tri dharma perguruan tinggi
dan administrasi
6 6 4 144
Mahasiswa enggan menunggu dosen 5 7 4 140
Mahasiswa tidak mencoba menghubungi terlebih dahulu 4 6 5 120
Dari hasil analisis FMEA yang telah
dilakukan maka selanjutnya akar permasalah
yang memiliki nilai RPN di atas 180 akan
menjadi fokus perbaikan dalam tahap
selanjutnya.
Untuk kepala kabel yang terinjak-injak
adalah dipergunakan box kabel ulur.
Setyanto,Rahman, Rahma
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-6
Gambar 7 Usulan Box Kabel Ulur
Sebaiknya sebelum kegiatan perkuliahan
ketua kelas mengambil kunci kelas sehingga
ketika kegiatan perkuliahan dimulai tidak
menunggu. Untuk mempersingkat waktu
pengambilan kunci sebaiknya kunci diberi
gantungan kunci dan label.
RUANG SIDANG
Gambar 8 Usulan Gantungan Kunci dan Pelabelan
Sebaiknya kunci diletakkan pada papan
tempat khusus kunci digantung yang telah
diberi label sesuai dengan label pada
gantungan kunci.
KUNCI
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
R
Sidang
Gambar 9 Usulan Papan Tempat Kunci
Digantung
Karena jam perkuliahan minimal berjarak
10 menit dengan perkuliahan selanjutnya pada
ruang yang sama, maka sebaiknya kunci
dikembalikan maksimal 10 menit dari
selesainya kegiatan perkuliahan. Agar
mahasiswa maupun dosen lebih disiplin dan
tepat waktu dalam pengembalian kunci ruang
kelas sebaiknya di buat form peminjaman
kunci ruang kelas.
Apabila dosen berhalangan untuk hadir
dalam perkuliahan sebaiknya menghubungi
ketua kelas sebelum jam perkuliahan, minimal
15 menit sebelum jam perkuliahan. Apabila 5
menit dari jadwal yang telah ditetapkan
ternyata dosen belum datang tanpa konfirmasi
sebelumnya sebaiknya ketua kelas segera
menghubungi dosen yang bersangkutan
Apabila dosen berhalangan memberikan
perkuliahan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan maka sebaiknya mengganti kuliah
pada hari lain untuk mematuhi RPKPS yang
telah ditetapkkan sebelumnya. Setiap adanya
perubahan jam perkuliahan yang tidak sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan sebaiknya
dituliskan pada papan.
Gambar 10 Usulan Papan Tambahan Perkuliahan
Sebaiknya pokok pembahasan tiap
pertemuan sama dengan apa yang ada di
RPKPS, sehingga tidak ada materi perkuliahan
yang diajarkan melebihi waktu yang
direncanakan. Sebaiknya manajemen PSTI UB
melakukan pengecekan berkala terhadap
absensi, misalnya 1 bulan sekali, untuk
memastikan tidak ada jadwal kuliah yang
kosong dan jadwal pokok pembahasan yang
diberikan sudah sesuai dengan jadwal yang
ditentukan (tidak molor).
Sebaiknya sebelum melakukan perkuliahan
yang mempunyai mata kuliah prasyarat,
mahasiswa mengulang kembali mata kuliah
prasyarat dengan mempelajari catatan dan
buku yang berhubungan. Sedangkan untuk
dosen, sebaiknya melakukan pre-test di
pertemuan kuliah pertama mengenai mata
kuliah prasyarat.
Mahasiswa sebaiknya belajar mandiri di
luar kegiatan perkuliahan. 1 sks yang diambil
sama dengan 50 menit tatap muka di
perkuliahan, 50 menit belajar sendiri di
perpustakaan dan 50 menit mengulang
pelajaran yang telah diajarkan diperkuliahan.
Usulan perbaikan untuk mahasiswa enggan
bertanya atau membaca referensi penunjang,
yaitu mahasiswa yang tidak mengerti dengan
penjelasan dosen sebaiknya segera bertanya.
Dosen sebaiknya memberi kesempatan sesi
tanya jawab di akhir jam perkuliahan.
Mahasiswa sebaiknya membaca referensi
penunjang dari buku, jurnal, skripsi maupun
dari internet.
Usulan perbaikan untuk kepala kabel yang
terinjak-injak telah dijelaskan pada kejadian
kritis menunggu LCD portable di waste
waiting dengan akar penyebab permasalahan
yang sama yaitu kepala kabel terinjak-injak.
Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan
(Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya)
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-7
Usulan perbaikan untuk koleksi pustaka di
perpustakaan kurang menunjang adalah
sebaiknya perpustakaan PSTI UB menambah
koleksi pustaka yang ada. Selain buku,
perpustakaan sebaiknya juga mengumpulkan
dan mengelola e-book.
Usulan perbaikan untuk metode
pembelajaran yang kurang efektif adalah
sebaiknya dosen memberikan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
mahasiswa yang diajar dan mata kuliah yang
diajarkan.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat disimpulakan
dari hasil analisis dan pembahasan yang telah
dilakukan adalah:
1.Terdapat 16 atribut dari 54 atribut yang ada
pada 5 dimensi servqual yang memberiakan
kontribusi sebesar 50% terhadap
ketidakpuasan mahasiswa terhadap
pelayanan yang diberikan.
2.Waste yang mempengaruhi ketidakpuasan
mahasiswa ada 4 yaitu waiting, defect,
unnecessary transportation dan underutilized
abilities of people.
3.Akar permasalahan kritis yang perlu
diperbaiki ada 15. Waste waiting memiliki 6
akar permasalahan yang perlu diperbaiki.
Waste defect memiliki 6 akar permasalahan
yang perlu diperbaiki. Waste unnecessary
transportation memiliki 1 akar permasalahan
yang perlu diperbaiki. Waste underutilized
abilities of people memiliki 2 akar
permasalahan yang perlu diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D.W. (2003): Pengendalian Kualitas
statistic, Yogyakarta,Andi
Gaspersz, Vincent, (2006): Continuous Cost
reductio Through Lean-Sigma Approach,
Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, Vincent, (2007): Lean Six Sigma for
Manufacturing and Service Industries, Jakarta:
PT, Gramedia Pustaka Utama.
Gasperz, Vincent, (2008): The Executive Guide To
Implementing Lean Six Sigma, Jakarta, PT
Gramedia Pustaka Utama.
Hines, Peter, and Taylor, ( 2000): Going Lean, Lean
Enterprise Research Centre, Cardiff Business
School, UK.
Jhon E. Billi, M. D. (2005): Application of Lean
Thinking to Health Care, University of
Michigan Health system,
http://sitemaker.umich.edu/jbilli/michigan_qu
ality_system_lean_thinking. (diakses 20
Agustus 2011)
Kottler, Philip, (1994): Manajemen Pemasaran,
Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, Edisi Indonesia, Jakarta,
Salemba Empat Prentice Hall.
Lupiyoadi, Rambat, (2001): Manajemen Pemasaran
Jasa, Teori dan Praktek. Jakarta, PT. Salemba
Empat.
Osada, Takashi. (2002): Sikap Kerja 5 S, Jakarta
,PPM
Parasuraman, A., Zeitaml, V. A dan Berry, L. L.,
(1985): Delivering Quality Service Balancing
Customer Perseptions and Expectations, New
York, The Fress Pers.
Ramadhan, Prayogo Kesuma (2011): Implementasi
Metode Servqual Dan Lean Sigma Sebagai
Upaya Peningkatan Kepuasan Pengunjung
(Studi Kasus Di Kusuma Agrowisata,.
Malang, Universitas Brawijaya.
Sulistyowati, Wiwik, (2008): Integrasi Metode
Servqual Dan Lean Sigma Sebagai Upaya
Peningkatan Kepuasan Pelanggan, Surabaya,
Institut Teknologi Sepuluh November
Setyanto,Rahman, Rahma
Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang
SMG-2-8
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahAksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahaksan qomarullah
 
Hubungan etnik
Hubungan etnikHubungan etnik
Hubungan etnikAbdul Aziz
 
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesiaPluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesiaCamila Cabelo
 
He integrasi dan menangani cabaran
He   integrasi dan menangani cabaranHe   integrasi dan menangani cabaran
He integrasi dan menangani cabarankamisah parmen
 
Cabaran etnik di malaysia
Cabaran etnik di malaysiaCabaran etnik di malaysia
Cabaran etnik di malaysiaWidia Wati
 

Andere mochten auch (7)

Esei najwa
Esei najwaEsei najwa
Esei najwa
 
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahAksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Hubungan etnik
Hubungan etnikHubungan etnik
Hubungan etnik
 
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesiaPluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
Pluralitas dan integrasi nasional dalam struktur sosial masyarakat indonesia
 
He integrasi dan menangani cabaran
He   integrasi dan menangani cabaranHe   integrasi dan menangani cabaran
He integrasi dan menangani cabaran
 
Cabaran etnik di malaysia
Cabaran etnik di malaysiaCabaran etnik di malaysia
Cabaran etnik di malaysia
 

Ähnlich wie Integrasi Metode Servqual dan Lean Sigma

Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322CandraNoviawan
 
Tugas SAP__ PPT Manajemen PT.pptx
Tugas  SAP__ PPT Manajemen PT.pptxTugas  SAP__ PPT Manajemen PT.pptx
Tugas SAP__ PPT Manajemen PT.pptxMiwahyudi Wandono
 
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasiSosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasiMoh Yakub
 
KLASTERISASI-PT-2020.pdf
KLASTERISASI-PT-2020.pdfKLASTERISASI-PT-2020.pdf
KLASTERISASI-PT-2020.pdfAdhySugara2
 
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdfAplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdfRudiSetiawan567269
 
1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.doc
1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.doc1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.doc
1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.docILHAMIMPd
 
Proposal Kerja Praktek ISTA
Proposal Kerja Praktek ISTAProposal Kerja Praktek ISTA
Proposal Kerja Praktek ISTAMoch Wirawan
 
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityPaper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityYudo Devianto
 
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...yanmafaradita
 
Hasil Penelitian
Hasil PenelitianHasil Penelitian
Hasil PenelitianVennyER
 
Slide skm permenpan 14 2017
Slide skm permenpan 14   2017Slide skm permenpan 14   2017
Slide skm permenpan 14 2017jonefi alifiardi
 
end jobs campus
end jobs campusend jobs campus
end jobs campusVany Cuy
 
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang KeputusanPaper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang KeputusanAgung Sulistyanto
 

Ähnlich wie Integrasi Metode Servqual dan Lean Sigma (20)

Research 019
Research 019Research 019
Research 019
 
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpimKajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
 
Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322Candra noviawan 12160322
Candra noviawan 12160322
 
Presentation ii
Presentation iiPresentation ii
Presentation ii
 
Tugas SAP__ PPT Manajemen PT.pptx
Tugas  SAP__ PPT Manajemen PT.pptxTugas  SAP__ PPT Manajemen PT.pptx
Tugas SAP__ PPT Manajemen PT.pptx
 
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasiSosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
Sosialisasi 2 standar dan prosedur akreditasi
 
Kelompok i
Kelompok iKelompok i
Kelompok i
 
KLASTERISASI-PT-2020.pdf
KLASTERISASI-PT-2020.pdfKLASTERISASI-PT-2020.pdf
KLASTERISASI-PT-2020.pdf
 
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdfAplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
Aplikasi Metode TRIZ dalam Upaya Perbaikan Kualitas Layanan_2013.pdf
 
1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.doc
1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.doc1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.doc
1. RPS. MANAJEMEN LAYANAN PUBLIK. 2022.doc
 
Manaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abasManaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abas
 
Proposal Kerja Praktek ISTA
Proposal Kerja Praktek ISTAProposal Kerja Praktek ISTA
Proposal Kerja Praktek ISTA
 
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityPaper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Paper Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
 
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdfLEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
 
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
Pengaruh Tunjangan Kinerja dan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai Ditjen Rehso...
 
Hasil Penelitian
Hasil PenelitianHasil Penelitian
Hasil Penelitian
 
Slide skm permenpan 14 2017
Slide skm permenpan 14   2017Slide skm permenpan 14   2017
Slide skm permenpan 14 2017
 
end jobs campus
end jobs campusend jobs campus
end jobs campus
 
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang KeputusanPaper Review - Sistem Penunjang Keputusan
Paper Review - Sistem Penunjang Keputusan
 
Bab xiv memproduksi barang dan jasa
Bab xiv memproduksi barang dan jasaBab xiv memproduksi barang dan jasa
Bab xiv memproduksi barang dan jasa
 

Mehr von Arif Rahman

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Arif Rahman
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Arif Rahman
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Arif Rahman
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Arif Rahman
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikArif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaArif Rahman
 

Mehr von Arif Rahman (20)

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
 

Integrasi Metode Servqual dan Lean Sigma

  • 1. Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-1 Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya) Nasir Widha Setyanto Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia nazzyr_lin@ub.ac.id Arif Rahman Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia posku@post.com Anisa Rahma Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia anisa.rahma90@ymail.com ABSTRAK Pada pelayanan PSTI UB ditemukan keluhan-keluhan mahasiswa yang merupakan waste. Waste tersebut mengganggu kinerja proses pelayanan. Untuk itu PSTI UB perlu melakukan perbaikan sistem pelayanan berkelanjutan. Pada penelitian ini digunakan integrasi metode servqual dan lean sigma yaitu dengan menggabungkan antara dimensi servqual dan siklus DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control) untuk meminimalisir waste. Pada tahap define disebarkan kuesioner servqual yang terdiri dari 54 atribut pada 5 dimensi servqual kepada 100 mahasiswa PSTI UB, kemudian melakukan analisis gap terhadap hasil kuesioner servqual dengan menghitung gap (kesenjangan) antara kepuasan dan kepentingan tiap atribut. Setelah itu, melakukan penentuan CTQ dengan cara menyebarkan kuesioner waste terbobot kepada 16 dosen PSTI UB. Pada tahap sealnjutnya, measure, dilakukan perhitungan kapabilitas proses perkuliahan dan praktikum sehingga diketahui nilai sigma sebelum perbaikan. Pada tahap selanjutnya, analyze, dicari akar penyebab permasalahan dari tiap waste yang termasuk dalam CTQ. Kemudian,melakukan analisis FMEA untuk mencari akar penyebab permasalahan. Setelah itu, pada tahap yang terakhir yaitu improve diberikan usulan perbaikan dari akar yang kritis. Hasil penelitian menunjukkan 50% nilai gap terbobot tertinggi terdiri dari 16 atribut yaitu 15 atribut kegiatan praktikum dan 1 atribut kegiatan perkuliahan. Hasil dari perhitungan CTQ diketahui waste yang paling berpengaruh adalah waste waiting, defect, unnecessary transportation, dan underutilized abilities of people. Perhitungan kapabilitas proses dari kegiatan perkuliahan adalah 1,93σ sedangkan kegiatan praktikum sebesar 2,34σ. Hasil dari analisis akar penyebab permasalahan dan FMEA didapatkan waste waiting memiliki 12 akar permasalahan tetapi hanya 6 akar permasalahan yang kritis. Waste defect memiliki 8 akar permasalahan tetapi hanya 6 akar permasalahan yang kritis. Waste unnecessary transportation memiliki 6 akar permasalahan tetapi hanya 1 akar permasalahan yang kritis. Waste underutilized abilities of people memiliki 15 akar permasalahan tetapi hanya 2 akar permasalahan yang kritis. Kata kunci— Kualitas Pelayanan, Metode Servqual, Lean Sigma. I. PENDAHULUAN Program Studi Teknik Industri mempunyai bermacam-macam layanan antara lain layanan kegiatan perkuliahan, praktikum, administrasi recording dan perpustakaan. Untuk memberikan mutu pelayanan yang baik PSTI
  • 2. Setyanto,Rahman, Rahma Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-2 UB harus melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap pelayanan yang selama ini diberikan. Agar perbaikan menunjukkan hasil yang signifikan, maka perlu mengetahui layanan yang dirasa mahasiswa perlu ditingkatkan. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap 189 orang responden mahasiswa PSTI UB untuk mengetahui sebaran keluhan terhadap pelayanan PSTI. Sejumlah 47% keluhan terhadap kegiatan perkuliahan PSTI UB. Sejumlah 35% keluhan terhadap kegiatan praktikum. Sedangkan 18% keluhan terhadap pelayanan perpustakaan PSTI UB serta pelayanan administrasi recording. Agar lebih terfokus maka penelitian ini dilakukan pada kegiatan perkuliahan dan kegiatan praktikum. Waktu tunggu yang disebabkan oleh keterlambatan dimulainya kegiatan perkuliahan menyebabkan pemborosan (waste) pada kegiatan perkuliahan PSTI UB dan dapat mengganggu kinerja proses perkuliahan PSTI UB. Sedangkan peralatan praktikum yang rusak juga mengakibatkan waste pada kegiatan praktikum. Dalam rangka meminimalisasi waste yang terjadi pada kegiatan perkuliahan dan praktikum, PSTI UB berusaha memperbaiki sistem pelayanan yang ada. Penelitian ini memadukan metode servqual dan lean sigma untuk mengidentifikasi gap tingkat kepuasan layanan dan waste yang terjadi pada pelayanan PSTI UB. Rumusan masalah dari latar belakang masalah di atas adalah terkait tentang atribut layanan yang mempunyai GAP besar pada tingkat kepuasan dan menjadi keluhan mahasiswa PSTI UB berdasarkan dimensi servqual, bentuk pemborosan (waste) yang terjadi di pelayanan kegiatan perkuliahan dan kegiatan praktikum yang mempengaruhi GAP tingkat kepuasan dimensi servqual, apa saja akar permasalahan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa PSTI UB secara signifikan. Agar penelitian lebih fokus, maka diperlukan pembatasan masalah penelitian, yaitu: tahap improvement lean sigma hanya sampai rekomendasi perbaikan, hanya membahas pada kegiatan perkuliahan dan kegiatan praktikum PSTI UB, responden penelitian hanya mahasiswa PSTI UB mulai angkatan 2005-2010, dan tidak memperhitungkan faktor biaya pendidikan. Dan asumsinya yaitu responden telah mempunyai informasi yang cukup tentang kegiatan perkuliahan dan kegiatan praktikum, aktivitas kerja asisten laboratorium dan tenaga pengajar berjalan secara normal, dan dosen menggunakan fasilitas mengajar yang sama yaitu LCD. Pembandingan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat diketahui pada Tabel 1. Tabel 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Dilakukan II. METODOLOGI PENELITIAN Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1.Survei Pendahuluan dan Studi Literatur 2.Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah 3.Menentukan Tujuan Penelitian 4.Observasi Lapangan 5.Melakukan Proses Define (Mendefinisikan) 6.Melakukan Proses Measure (Mengukur) 7.Melakukan Proses Analyze (Menganalisis) 8.Melakukan Proses Improve (Memperbaiki) Menarik Kesimpulan dan Saran III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil identifikasi terhadap atribut pelayanan pada PSTI dapat kita ketahui atribut kegitan perkuliahan dan kegiatan praktikum pada Tabel 2 dan Tabel 3. Elemen Penelitian Sulistyowati (2008) Ramadhan (2011) Penelitian ini Metode yang Digunakan Integrasi Servqual dan Lean Sigma. Integrasi Servqual dan Lean Sigma. Integrasi Servqual dan Lean Sigma. Waste 7 Waste 7 Waste 8 Waste Tools - RCA dan FMEA RCA dan FMEA Obyek Penelitian Industri Jasa (PT. PLN) Industri Jasa (Kusuma Agrowisata) Industri Jasa- Pendidika n (PSTI UB)
  • 3. Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya) Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-3 Tabel 2 Jumlah Atribut Kegiatan Perkuliahan No Dimensi Jumlah Atribut 1 Tangible 9 2 Reliability 6 3 Responsiveness 4 4 Assurance 5 5 Emphaty 6 Tabel 3 Jumlah Atribut Kegiatan Praktikum No Dimensi Jumlah Atribut 1 Tangible 6 2 Reliability 5 3 Responsiveness 3 4 Assurance 5 5 Emphaty 5 Pada saat dilakukan pre-sampling dibagikan kuesioner sejumlah 10% dari populasi yaitu 40. Kemudian diperoleh 38 kuesioner yang diisi dengan benar dan lengkap dan ada 2 kuesioner yang yang dianggap gagal karena tidak diisi dengan lengkap. Dengan persamaan di atas maka hasil perhitungan untuk N’ adalah sebagai berikut: 2 2 2 )( .. e qpZ N   2 2 )05,0( )40/2).(40/38.()96,1(  99,72 Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai N’ adalah 73. Jadi, jumlah minimum kuesioner yang disebarkan adalah 73 kuesioner. Jumlah kuesioner yang telah disebarkan adalah 40 kuesioner dengan 2 kuesioner dianggap gagal, maka disebarkan lagi minimal 35 kuesioner. Kuesioner yang disebarkan berikutnya berjumlah 62. Kemudian melakukan analisis gap. Bobot untuk perkuliahan sebesar 0, 68 sedangakan perkuliahan sebesar 0,32. sehingga kegiatan perkuliahan dikalikan dengan 0,68 sedangkan kegiatan praktikum dikalikan dengan 0,32 kemudian diranking dari GAP terbobot yang memiliki nilai negatif paling besar. Dari peringkat GAP terbobot di atas untuk menentukan pokok pembahasan agar lebih fokus diambil 50% Gap terbobot teringgi untuk kemudian dijadikan pokok pembahasan dalam perhitungan waste selanjutnya. Setelah diketahui gap terbobot dari setiap atribut dan diurutkan dari gap negative tertinggi sampai terendah, selanjutnya akan diintegrasikan ke metode Lean untuk diidentifikasi tipe waste yang terjadi. Identifikasi dilakukan dengan melihat contoh kejadian yang muncul. Kejadian-kejadian yang ada tersebut kemudian dicantumkan dalam kuesioner yang diberikan kepada dosen untuk memudahkan melakukan penilaian untuk CTQ. Setelah diketahui hasil dari kuesioner CTQ tersebut, maka selanjutnya menetapkan waste mana yang akan diperbaiki. Tabel 2 Gap pada Atribut Perkuliahan Atribut Gap 1-T1 Adanya LCD di setiap kelas -1.17 1-RS16 Dosen memberikan modul perkuliahan -1.08 1-E30 Dosen mudah dihubungi oleh mahasiswa -1.05 1-E25 Dosen memberikan materi perkuliahan dengan jelas -0.97 1-RL15 Absensi diberikan secara teratur setiap kegiatan perkuliahan -0.88 1-RL10 LCD dapat menghasilkan tulisan yang terang -0.74 1-A21 Materi perkuliahan sesuai dengan RPKPS -0.71 1-A22 Kegiatan perkuliahan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan -0.69 1-RL11 Kursi dapat menampung seluruh mahasiswa -0.65 1-T5 Adanya penghapus papan tulis di setiap ruangan -0.65 1-E28 Dosen dapat memotivasi mahasiswa -0.62 2-RL10 Alat raboratorium yang lengkap -0.61 1-T4 Adanya spidol di setiap ruangan -0.60 1-RS17 Dosen memberikan contoh terapan yang relavan -0.58 1-RL13 Spidol selalu ada bila dibutuhkan -0.57 1-A23 Dosen memberikan nilai sesuai dengan kemampuan mahasiswa (objektif) -0.56 Gambar 2 Diagram Pareto Waste Dari Gambar 2 dapat dilihat waste yang termasuk 80% terbesar adalah waiting, defect, unnecessry transportation dan underutilized abilities of people. Selanjutnya dari keempat waste tersebut dicari akar permasalahannya menggunakan root cause analysis (RCA) untuk memberikan rekomendasi perbaikan. Perhitungan kapabilitas proses ini dilakukan untuk mengetahui sampai berapakah nilai sigma dari pelayanan tersebut. Selanjutnya dari
  • 4. Setyanto,Rahman, Rahma Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-4 hasil perhitungan ini nantinya dapat dijadikan patokan perbandingan setelah dilakukan perbaikan, apakah nilai sigma dari pelayanan tersebut mengalami kenaikan, penurunan atau nilainya tetap. Tabel 3 Kapabilitas Proses Perkuliahan Aktivitas Persamaan Perkuliahan Praktikum Proses apa yang ingin diketahui kualitasnya? - Kegiatan Perkuliahan Kegiatan Praktikum Berapa banyak proses pelayanan? - 139 160 Berapa banyak keluhan yang diterima? - 185 32 Hitung tingkat keluhan berdasarkan pada Langkah 3 (Langkah 3)/ (Langkah 2) 1,330935252 0,2 Tentukan banyaknya CTQ potensial yang dapat mengakibatkan keluhan Banyaknya karakteristik CTQ 4 1 Hitung peluang singkat keluhan per karakteristik CTQ (Langkah 4)/ (Langkah 5) 0,332733813 0,2 Hitung kemungkinan keluhan per satu juta kesempatan (DPMO) (Langkah 6)x 1.000.000 332734 200000 Konversikan DPMO (Langkah 7) kedalam nilai sigma - 1,93σ 2,34σ Aktivitas Persamaan Perkuliahan Praktikum Buat kesimpulan - Kapabilitas Sigma Kapabilitas Sigma 1,93σ 2,34σ Dari analisis kapabilitas proses yang telah dilakukan di atas dapat dilihat kegiatan perkuliahan memiliki nilai sigma sebesar 1,93σ sedangkan kegiatan praktikum memiliki nilai sigma sebesar 2,34σ. Dari nilai di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan dua kegiatan tersebut belum maksimal sehingga perlu peningkatan terus-menerus untuk mencapai 6 sigma. Setelah diketahui waste apa saja yang harus diperbaiki dari hasil diagram Pareto, kemudian dilakukan analisis akar masalah yang menyebabkan waste tersebut terjadi. RCA akan dilakukan untuk 4 waste yang telah terpilih. Setelah diketahui akar penyebab permasalahan setiap waste yang terjadi, maka selanjutnya dibuat Failure Mode and Effect Analyze (FMEA) untuk mengetahui prioritas perbaikan akar permasalahan mana yang dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu dengan melihat Risk Priority Number (RPN). Pada penelitian ini, dipilih akar penyebab permasalahan dengan nilai RPN lebih dari 180 sebagai fokus perbaikan untuk tahap selanjutnya. Nilai 180 didapat dari perkalian kriteria SOD kritis, yaitu severity kritis sebesar 6, occurance kritis sebesar 6 dan detection kritis sebesar 5. Tabel 3 Analisis FMEA Waste Waiting Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN Waiting Menunggu LCD portable Beberapa kelas belum terpasang LCD 6 7 3 126 Kepala kabel terinjak-injak 5 6 6 180 Menunggu ruang kelas siap Terlambat dimulai perkuliahan pada perkuliahan sebelumnya 5 6 5 150 Pertemuan yang kosong belum diganti pada perkuliahan sebelumnya 5 6 5 150 Kunci belum diambil 5 8 5 200 Kunci terbawa mahasiswa 6 8 5 240 Kunci terbawa dosen 6 6 5 180 Menunggu dosen Dosen tidak memberitahu mahasiswa tentang keterlambatannya 5 8 6 240 Ketua kelas tidak inisiatif bertanya mengenai jam kedatangan dosen 6 7 6 252 Menunggu spidol dan penghapus papan tulis Spidol dan penghapus diambil kelas lain 5 4 6 120 Penghapus dan spidol jatuh dan terinjak 4 4 6 96 Menunggu kursi Jumlah kursi yang ada kurang dari jumlah mahasiswa 6 4 4 96
  • 5. Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya) Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-5 Tabel 4 Analisis FMEA Waste Defect Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN Defect Mahasiswa gagal mengikuti evaluasi belajar Adanya perkuliahan yang kosong dan tidak mengganti hari 7 6 5 210 Terdapat materi perkuliahan yang mempergunakan waktu melebihi yang direncanakan 6 6 5 180 Mahasiswa telah melupakan mata kuliah prasyarat 7 7 6 294 Mahsiswa tidak menjalankan belajar mandiri (2x50menit per sks) 6 8 7 336 Minat mahasiswa terhadap mata kuliah bersangkutan rendah 5 5 6 150 Mahasiswa telah melupakan mata kuliah prasyarat 7 7 6 294 Mahasiswa enggan bertanya atau membaca referensi penunjang 6 8 6 288 Tidak ada penjelasan kriteria penilaian di awal 5 5 5 125 Tabel 5 Analisis FMEA Waste Unnecessry Tranportation Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN Unnec essry transp ortatio n Mengambil LCD portable Beberapa kelas belum terpasang LCD 6 7 3 126 Kepala kabel terinjak-injak 5 6 6 180 Mengambil kunci Tidak ada yang mengambil kunci sebelum kegiatan perkuliahan dimulai 6 7 4 168 Mengambil absensi mahasiswa Tidak ada yang mengambil absensi mahasiswa sebelum kegiatan perkuliahan dimulai 5 7 4 140 Mengambil spidol dan penghapus papan tulis Spidol dan penghapus di ambil kelas lain 4 3 6 72 Penghapus dan spidol jatuh dan terinjak 4 4 6 96 Tabel 6 Analisis FMEA Waste Underutilized Abilities of People Waste Kejadian Akar permasalahan S O D RPN Underutilize d abilities of people Peralatan praktikum tidak lengkap Peralatan yang dimiliki tidak menunjang praktikum yang diadakan 6 6 4 144 Dosen tidak memberikan modul perkuliahan yang mutakhir Dosen tidak mempunyai referensi yang up to date 6 3 5 90 Aksesbilitas internet kurang 6 7 4 168 Koleksi pustaka di perpustakaan kurang menunjang 6 8 4 192 Dosen tidak memberikan materi dengan jelas Metode pembelajaran yang dipergunakan kurang efektif 6 5 6 180 Kurang lengkapnya bahan ajar dosen (modul, slide, dll) 6 5 5 150 Kurang adanya kerja sama dengan industry 4 6 4 96 Kurang pengalaman magang 4 5 4 80 Kurang tahu mengenai best practice 5 4 5 100 Dosen tidak memberikan contoh terapan yang relavan Penelitian dosen kurang 5 4 4 80 Mahasiswa tidak mengetahui contoh terapan sudah diberikan 4 5 6 120 Dosen sulit dihubungii mahasiswa Dosen tidak ada di ruangannya ketika jam kerja tdan tidak ada jam mengajar 5 6 5 150 Dosen mempunyai aktivitas lain tri dharma perguruan tinggi dan administrasi 6 6 4 144 Mahasiswa enggan menunggu dosen 5 7 4 140 Mahasiswa tidak mencoba menghubungi terlebih dahulu 4 6 5 120 Dari hasil analisis FMEA yang telah dilakukan maka selanjutnya akar permasalah yang memiliki nilai RPN di atas 180 akan menjadi fokus perbaikan dalam tahap selanjutnya. Untuk kepala kabel yang terinjak-injak adalah dipergunakan box kabel ulur.
  • 6. Setyanto,Rahman, Rahma Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-6 Gambar 7 Usulan Box Kabel Ulur Sebaiknya sebelum kegiatan perkuliahan ketua kelas mengambil kunci kelas sehingga ketika kegiatan perkuliahan dimulai tidak menunggu. Untuk mempersingkat waktu pengambilan kunci sebaiknya kunci diberi gantungan kunci dan label. RUANG SIDANG Gambar 8 Usulan Gantungan Kunci dan Pelabelan Sebaiknya kunci diletakkan pada papan tempat khusus kunci digantung yang telah diberi label sesuai dengan label pada gantungan kunci. KUNCI R Sidang R Sidang R Sidang R Sidang R Sidang R Sidang R Sidang R Sidang R Sidang R Sidang Gambar 9 Usulan Papan Tempat Kunci Digantung Karena jam perkuliahan minimal berjarak 10 menit dengan perkuliahan selanjutnya pada ruang yang sama, maka sebaiknya kunci dikembalikan maksimal 10 menit dari selesainya kegiatan perkuliahan. Agar mahasiswa maupun dosen lebih disiplin dan tepat waktu dalam pengembalian kunci ruang kelas sebaiknya di buat form peminjaman kunci ruang kelas. Apabila dosen berhalangan untuk hadir dalam perkuliahan sebaiknya menghubungi ketua kelas sebelum jam perkuliahan, minimal 15 menit sebelum jam perkuliahan. Apabila 5 menit dari jadwal yang telah ditetapkan ternyata dosen belum datang tanpa konfirmasi sebelumnya sebaiknya ketua kelas segera menghubungi dosen yang bersangkutan Apabila dosen berhalangan memberikan perkuliahan sesuai jadwal yang telah ditetapkan maka sebaiknya mengganti kuliah pada hari lain untuk mematuhi RPKPS yang telah ditetapkkan sebelumnya. Setiap adanya perubahan jam perkuliahan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebaiknya dituliskan pada papan. Gambar 10 Usulan Papan Tambahan Perkuliahan Sebaiknya pokok pembahasan tiap pertemuan sama dengan apa yang ada di RPKPS, sehingga tidak ada materi perkuliahan yang diajarkan melebihi waktu yang direncanakan. Sebaiknya manajemen PSTI UB melakukan pengecekan berkala terhadap absensi, misalnya 1 bulan sekali, untuk memastikan tidak ada jadwal kuliah yang kosong dan jadwal pokok pembahasan yang diberikan sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan (tidak molor). Sebaiknya sebelum melakukan perkuliahan yang mempunyai mata kuliah prasyarat, mahasiswa mengulang kembali mata kuliah prasyarat dengan mempelajari catatan dan buku yang berhubungan. Sedangkan untuk dosen, sebaiknya melakukan pre-test di pertemuan kuliah pertama mengenai mata kuliah prasyarat. Mahasiswa sebaiknya belajar mandiri di luar kegiatan perkuliahan. 1 sks yang diambil sama dengan 50 menit tatap muka di perkuliahan, 50 menit belajar sendiri di perpustakaan dan 50 menit mengulang pelajaran yang telah diajarkan diperkuliahan. Usulan perbaikan untuk mahasiswa enggan bertanya atau membaca referensi penunjang, yaitu mahasiswa yang tidak mengerti dengan penjelasan dosen sebaiknya segera bertanya. Dosen sebaiknya memberi kesempatan sesi tanya jawab di akhir jam perkuliahan. Mahasiswa sebaiknya membaca referensi penunjang dari buku, jurnal, skripsi maupun dari internet. Usulan perbaikan untuk kepala kabel yang terinjak-injak telah dijelaskan pada kejadian kritis menunggu LCD portable di waste waiting dengan akar penyebab permasalahan yang sama yaitu kepala kabel terinjak-injak.
  • 7. Integrasi Metode Sevqual dan Lean Sigma sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya) Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-7 Usulan perbaikan untuk koleksi pustaka di perpustakaan kurang menunjang adalah sebaiknya perpustakaan PSTI UB menambah koleksi pustaka yang ada. Selain buku, perpustakaan sebaiknya juga mengumpulkan dan mengelola e-book. Usulan perbaikan untuk metode pembelajaran yang kurang efektif adalah sebaiknya dosen memberikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa yang diajar dan mata kuliah yang diajarkan. IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat disimpulakan dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan adalah: 1.Terdapat 16 atribut dari 54 atribut yang ada pada 5 dimensi servqual yang memberiakan kontribusi sebesar 50% terhadap ketidakpuasan mahasiswa terhadap pelayanan yang diberikan. 2.Waste yang mempengaruhi ketidakpuasan mahasiswa ada 4 yaitu waiting, defect, unnecessary transportation dan underutilized abilities of people. 3.Akar permasalahan kritis yang perlu diperbaiki ada 15. Waste waiting memiliki 6 akar permasalahan yang perlu diperbaiki. Waste defect memiliki 6 akar permasalahan yang perlu diperbaiki. Waste unnecessary transportation memiliki 1 akar permasalahan yang perlu diperbaiki. Waste underutilized abilities of people memiliki 2 akar permasalahan yang perlu diperbaiki. DAFTAR PUSTAKA Ariani, D.W. (2003): Pengendalian Kualitas statistic, Yogyakarta,Andi Gaspersz, Vincent, (2006): Continuous Cost reductio Through Lean-Sigma Approach, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, Vincent, (2007): Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries, Jakarta: PT, Gramedia Pustaka Utama. Gasperz, Vincent, (2008): The Executive Guide To Implementing Lean Six Sigma, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Hines, Peter, and Taylor, ( 2000): Going Lean, Lean Enterprise Research Centre, Cardiff Business School, UK. Jhon E. Billi, M. D. (2005): Application of Lean Thinking to Health Care, University of Michigan Health system, http://sitemaker.umich.edu/jbilli/michigan_qu ality_system_lean_thinking. (diakses 20 Agustus 2011) Kottler, Philip, (1994): Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Indonesia, Jakarta, Salemba Empat Prentice Hall. Lupiyoadi, Rambat, (2001): Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek. Jakarta, PT. Salemba Empat. Osada, Takashi. (2002): Sikap Kerja 5 S, Jakarta ,PPM Parasuraman, A., Zeitaml, V. A dan Berry, L. L., (1985): Delivering Quality Service Balancing Customer Perseptions and Expectations, New York, The Fress Pers. Ramadhan, Prayogo Kesuma (2011): Implementasi Metode Servqual Dan Lean Sigma Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan Pengunjung (Studi Kasus Di Kusuma Agrowisata,. Malang, Universitas Brawijaya. Sulistyowati, Wiwik, (2008): Integrasi Metode Servqual Dan Lean Sigma Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan Pelanggan, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November
  • 8. Setyanto,Rahman, Rahma Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Teknik Industri, 16 Maret 2013, Universitas Brawijaya – Malang SMG-2-8 (Halaman ini sengaja dikosongkan)