Dokumen tersebut membahas tentang berbagai topik seperti harkat dan martabat ujian bagi manusia, definisi ujian, variasi ujian yang dapat berupa kesulitan, kebaikan atau keburukan, dan karunia Allah. Allah menguji manusia untuk mengetahui siapa yang lebih baik amalnya dan memberikan balasan sesuai perbuatannya.
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Majalah Assalaam Edisi 6 Tahun 2017
1. Keseimbangan Spiritual Intelektual dan Moral
e d i s i
Mei 2017
6
Memaknai Ujian Kita,
Ujian Kualitas Diri
Model Pengendalian Diri
dengan Puasa
Harkat dan Martabat Ujian
bagi Manusia
TuntunanAmalan
Selama Ramadhan
Menyambut Romadhon 1438 H
Segenap Redaksi
mengucapkan
Sunset Ramadhan beranjak pergi,
berganti fajar syawal di pagi hari
Membawa cahaya kedamaian
dipenghujung Ramadhan.
Menebar berkah di hari kemenangan...
Ujian dan Romadhon;
LautanTempaan
2. PROGRAM LAYANAN L-ZIS ASSALAAM :
- LAYANAN BEA STUDI
- LAYANAN MODAL USAHA MICRO
- LAYANAN SANTUNAN DHU’AFA
- LAYANAN KESEHATAN
- LAYANAN BAKTI SOSIAL
- LAYANAN PENANGGULANGAN KRISIS
DAN BENCANA
LEMBAGA ZAKAT INFAQ DAN SHODAQOH ASSALAAM
SIAP MENYALURKAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH KAUM MUSLIMIN
SEKRETARIAT :
PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM TLP: (0271) 718741
REKENING BANK SYARIAH MANDIRI
AN. LZIS ASSALAAM NO.7002043607
Reservation call:
Syariah Hotel
Your Home Away from Home
32 clean and comfortable room
with high speed wifi
Ballroom for 600 paxs
Private meeting room
Restaurant, Musholla, etc.
Free transfer from/to airport
www.multazamhotel.com
Jl. Garuda Mas No. 4B
Pabelan, Kartasura, Sukoharjo
(Selatan PPMI Assalaam)
3. 8 9
Harkat dan Martabat
Ujian Bagi Manusia
fikih
Definisiujian
Ujian dan cobaan hidup merupakan
sunnatullah. Manusia tidak akan pernah lepas
darinya; baik yang menyenangkan maupun yang
menyedihkan, semua silih berganti. Ujian dan
cobaansejatinya adalah untuk penempaan dan
tarbiyah manusia untuk mendapatkan kedudukan yang
lebih tinggi di hadapan Allah SWT. Al-Qur'an menyatakan
halini:
ﱠﱠ ﱠَ َ ُ َ َ ﱠ ََ َ َ َ َْنﱠ ﻌﻠﻣْ وﻟﯾ دﻗواَ ﺻ اﻟذﯾن ﷲ نﱠ ﻌﻠﻣْ ﻓﻠﯾ ﺑﻠﮭمْ ﻗ نْ ﻣ اﻟذﯾن ﻓﺗﻧﺎ وﻟﻘدِ ِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ َ َُْ ِ
َْ(٣) اﻟﻛﺎذﺑﯾنَِ ِ
“Dan sesungguhnya Kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-
orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.”(al-
Ankabut:2-3).
Ujian atau cobaan ini disebutkan dalam al-
Qur'an dengan ragam redaksi, di antaranya, “ibtilâ”,
“fitnah” dan “tamhish.”Meski demikian Allah lebih
banyak menyampaikannya dengan istilah fitnah atau
ibtila'
َ َ ُ َ ًُ ْ ْ ََ َ َ َرُ أأﺷﻛ ﺑﻠوﻧﻲْ ﻟﯾ ﺑﻲﱢ ر ﺿلْ ﻓ نْ ﻣ ھذا ﻗﺎل ُهدَ ﻋﻧ راّ ﺳﺗﻘْ ﻣُ ُهرآ ﻣﺎﱠ ﻓﻠِ ِ ِ ِ َِ َ َ َ َ َِ
َ َُ ْرُ أﻛﻔ أمْ
“Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu
terletak di hadapannya, ia pun berkata, “Ini termasuk
karunia Tuhan-ku untuk mencobaku apakah aku
bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya)” (an-
Naml:40)
4. Anak-anak
Al-Qur'anmenyebutkan:
َ َ َ َ َﱠ ٌ ُْ ْ ُ َ ُ ﱠ ََ ُﻋظﯾم رٌ ﺟْ أ ُهدَ ﻋﻧ ﷲ نﱠ وأ ﻓﺗﻧﺔ ْوﻻدﻛم وأ ﻣواﻟﻛمْ أ أﻧﻣﺎ ﻣواُ ﻋﻠْ واِ ِ ٌِ َ َ ْ َ ْ َ َ ََ
“Dan ketahuilah bahwa harta dan anak-anakmu itu
hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi
Allah-lahpahalayangbesar.”(al-Anfal:28)
5. OrnamendanHiasandiMukaBumi
Pada sebuah ayat al-Qur'an disebutkan tentang apa
yang terdapat di bumi dipandang sebagai sebuah
ujian.
َ َ ًَ ُ ً ْ َْ َ ﱠَ َ َﻋﻣﻼ نُ ﺣﺳْ أ ﮭمُ ﯾﱡ أ ھمُ ﺑﻠوْ ﻟﻧ ﻟﮭﺎ زﯾﻧﺔ رضْ اﻷ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺟﻌﻠﻧﺎ إﻧﺎَِ َ َ َ َ ِ َ َ َ َْ ْ ِِ
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada
dibumisebagaiperhiasanbaginya,agarKamimenguji
mereka siapakah di antara mereka yang terbaik
perbuatannya.”(al-Kahfi:7).
MengapaAllahmengujihambaNya?
Allah SWT menguji hamba-hambaNya dengan
berbagai tujuan baik sebagaimana telah banyak
disebutkan di beberapa ayat di atas.Di antara kebaikan
itu, selain untuk memberikan kepada kita pahala bagi
mereka yang tetap bersyukur dalam kebaikan dan
bersabdar dalam keburukan. Selain itu tujuan lainnya
adalah untuk menyeleksi di antara kita siapa yang lebih
baikamalnya.AllahSWTjugaberfirman:
َ ًَ ُ ْ ْ ﱠُ ُ َ ََ َ َھوُ و ﻋﻣﻼ نُ ﺣﺳْ أ ﯾﻛمﱡ أ ﺑﻠوﻛمْ ﻟﯾ واﻟﺣﯾﺎة ْوت اﻟﻣ ﺧﻠق اﻟذيِ َِ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ ْ
ْ ُْ َُرُ اﻟﻐﻔو اﻟﻌزﯾزَِ
“Yang menciptakan mati dan hidup supaya Dia
mengujimu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya.Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.”(al-Mulk:2).
Variasiujian
Ujian dan cobaan dalam hidup di dunia ini sangat
variatif; terkadang berupa kelapangan dan kenikmatan,
namun terkadang juga berupa kesempitan dan musibah.
Bisa berupa sehat maupun kondisi sakit, bisa berupa
kekayaan maupun kemiskinan, terkadang dalam kondisi
susah dan kondisi senang.Ragam ujian ini adalah sebagai
berikut:
1. BerbagaiKesulitandanKepelikan
Allah SWT menguji manusia dengan kesulitan dan
kepelikan.Ujian seperti ini ibarat tungku pembakaran
yangmemberikankekuatandanketahananpadabesi,
menjadikannya semakin kuat dan kokoh. Di antara
variasi ujian ini disebutkan oleh Allah SWT dalam
firmanNya:
َ ْ ْ ْ ُْ ُ ﱠ ََ َ َ َﻣوالْ اﻷ ﻣن وﻧﻘص ﺟوعُ واﻟ ْوف اﻟﺧ ﻣن ﻲءْ ﺑﺷ ﺑﻠوﻧﻛمْ وﻟﻧِ ٍ ِ ِ ٍَ َ َ َ َ َ َِْ ِِ
َﱠ ْﱢ ُ ْﺻﺎﺑرﯾنﱠ اﻟ وﺑﺷر واﻟﺛﻣرات واﻷﻧﻔسَِ َ َ َ َ َ َِ ِِ ِ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.”(al-Baqarah:155)
2. KeburukandanKebaikan
Keburukan dan kebaikan adalah ujian.Misalnya saja
seseorang yang memperoleh kekayaan, harta atau
jabatan; akan menyebabkan dirinya dihormati dan
disanjung jika pemiiknya mampu memanfaatkannya
dengan baik. Jika tidak, maka semua itu bisa menjadi
objek tipu daya setan. Sebagaimana al-Qur'an
menyatakan:
ِ ِ ِِ ِِ ٍﱠُﺮﺟﻌﻮنﺗْﻨﺎﻴوإﻟْﻨﺔﺘﻓْﺨﻴﺮﻟواﺑﺎﻟﺸﺮﻮﻛﻢْﻠﺒَﻧوْﻤﻮتﻟاذاﺋﻘﺔَﻔﺲﻧﻛﻞَ ُ َ ْ َُ ً ﱢ ُ ُ َ ﱡَ َ َُ َ ْ ْْ َ َ ْ َ َ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kami akan mengujimu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (al-
Anbiya:35)
3. MelimpahnyaKarunia
Terkadang Allah SWT menguji para hamba-Nya
dengan karunia yang banyak dan melimpah,itu
semua Allah berikan untuk menguji kita sejauh mana
kesyukuran kita kepada Allah SWT. Hal ini
sebagaimanadisebutkandalamal-Qur'an:
Hj. Nur Sillaturohmah, Lc.
4. 1110
Allah SWT juga berfirman bahwa ujian yang ada
akanmemberikanbalasanuntukpelakumasing-masing:
َ َْ ﱠ ُ ﱠَُﺳﻧﻰْ ﺣُ ﺑﺎﻟ ﺣﺳﻧواْ أ اﻟذﯾن ﺟزيْ وﯾ ﻋﻣﻠوا ﺑﻣﺎ ءواُ أﺳﺎ اﻟذﯾن ﺟزيْ ﻟﯾِ ِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َِ ِِ ِ
“Supaya Dia memberi balasan kepada orang-
orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah
mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-
orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih
baik.”(an-Najm:31).
Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadits dari
SuhaibbinSinanra,bahwaNabiSAWbersabda:
َ َ َﱠ َ ﱠ َْ َُإﻻ دٍ ﻷﺣ ذاك ﯾسْ وﻟ رٌ ﯾْ ﺧ ﮫُ ﻛﻠ ُهﻣرْ أ نﱠ إ !! ْؤﻣن ﻣُ اﻟ ﻣرْ ﻷ ﺑﺎً ﻋﺟَِ َ َ َ َ َ َِ ِِ ِ ِ ِ
َ َ ْْ َ َْ َ َ َ َﮫُ أﺻﺎﺑﺗ نْ وإ ، ﮫُ ﻟ راً ﯾْ ﺧ ﻓﻛﺎن ﺷﻛر ءُ راﱠ ﺳ ﮫُ أﺻﺎﺑﺗ نْ إ ؛ ْؤﻣن ﻣُ ﻟﻠِ َِ َ َ َ َ َ َ َِ ِ ِ
َ َ َ َﮫُ ﻟ راً ﯾْ ﺧ ﻓﻛﺎن ﺻﺑر ءُ راﱠ ﺿَ َ َ َ َ
“Sungguh menakjubkan perkaranya orang
mukmin.Segala sesuatu yang terjadi padanya semua
merupakan kebaikan. Ini terjadi hanya pada orang
mukmin. Jika mendapat sesuatu yang menyenangkan dia
bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Jika mendapat
keburukan dia bersabar, maka itu juga kebaikan
baginya.“(HR.Muslim).
Kiatmenghadapiujian
Cobaan dan ujian dengan berbagai varian yang
ada selalu datang silih berganti.Kewajiban kita adalah
bersabarketikamendapatimusibah dan bersyukurketika
mendapatkan nikmat Allah.Berikut adalah beberapa kiat
yang bisa membantu seseorang dalam menghadapi
setiapujiandancobaan.
Pertama: MengimanitakdirAllahSWT
Setiap menghadapi cobaan hendaklah seseorang
tahu bahwa setiap yang Allah takdirkan sejak 50.000
tahun sebelum penciptaan langit dan bumi pastilah
terjadi.NabiSAWbersabda:
ِ ِ ِِِ ﱠَِ َـﻒْﻟَأـﻦﺑﺨﻤﺴﻴـضواﻷرـتاﻟﺴﻤﻮاﻳﺨﻠﻖأنَﺒﻞﻗْﺨﻼﺋﻖﻟاﻣﻘﺎدﻳﺮاﻟﻠﻪﻛﺘﺐُ ْ َ َﱠ ََ َْ َ ََ ْ ُ َْ ْ َ ََ َ ََ َ ََ
ٍﺳﻨﺔََ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk
sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan
bumi.”(HR.Muslim).
Beriman kepada takdir, inilah landasan kebaikan
dan akan membuat seseorang semakin ridha dengan
setiap cobaan dan ujianyang diterimanya;
menyenangkanatautidakmenyenangkan.
Kedua: Meyakini bahwa selalu ada hikmah di balik
cobaan
Hendaklah setiap mukmin mengimani bahwa
setiap yang Allah kehendaki pasti ada hikmah di balik itu
semua, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidak kita
ketahui.AllahSWTberfirman:
ِﱠ ِ ﱠ ﱠــﻪاﻟﻠ ـﻰـﻟَﻌﺎﺘَﻓ (١١٥) ــنُﺮﺟﻌﻮﺗ ﻻ ـﺎـﻨْﻴإﻟ ـﻢَﻧﻜأوـﺎﺜﻋﺒ ـﻢﺧﻠﻘﻨﺎﻛ ـﺎﻤَﻧأ ـﻢَﻓﺤﺴﺒﺘأَ َ َُ ْ ََ َ ُ َُ َ ً َ َ َُْ ُ َ َ َْ ْ َ ْ َ ْ
ِِ ِِ ِ ﱠِ(١١٦)ْﻜﺮﻳﻢﻟاْﻌﺮشﻟاربﻫﻮإﻻإﻟﻪﻻﻖﱡ ْﺤﻟاْﻤﻠﻚﻟاََ ﱡ َ ُُ ََ َْ َ َ َ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa
sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-
main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami?Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang
Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang
mempunyai)'Arsyyangmulia.”(al-Mu'minun:115-116)
Ketiga: Merenungkan bahwa musibah yang kita hadapi
belumseberapa.
Saat kita mendapat ujian dan cobaan, tidak jarang
kita merasa bahwa diri kita sedang mendapatkan cobaan
yang tersulit, padahal kenyataannya masih banyak orang
yang jauh lebih sulit ujiannya. Rasulullah SAW sering
mendapatkan cobaan sampai dicaci, dicemooh dan
disiksa oleh orang-orang musyrik dengan berbagai cara..
RasulullahSAWbersabda:
ُﺑﻲ ﯾﺑﺔْ اﻟﻣﺻ ﻣﺻﺎﺋﺑﮭم ﻓﻲ ﯾنْ ﺳﻠﻣْ اﻟﻣ ﻌزْ ﻟﯾِ ِ ِ ِ ِ َِ َ َ َ َْ ِ ِ ِ
“Musibah yang menimpaku sungguh akan
menghiburkaummuslimin.”(Shahihal-Jami')
Keempat: Memahami bahwa semakin kuat iman,
memangakansemakindiuji
Dari Mush'ab bin Sa'id -seorang tabi'in- dari
ayahnya,iaberkata:
ِِ ﱠَِ َ َ ﱡ َ ََﻠﻰﺘَﻴﺒﻓ ﻓﺎﻷﻣﺜﻞ اﻷﻣﺜﻞ ﺛﻢ اﻷﻧﺒﻴﺎء »ﺑﻼء؟ أﺷﺪ ﱠﺎسﻨاﻟ أى اﻟﻠﻪ رﺳﻮل ﻳﺎََ َ ﱠُ ْ َ ﱡََ َْ ْ ُْ َ َ ُ َُ ً َُ ُ
ِ ِ ِ ِِِ ِ ِﱠﻓﻰ ﻛﺎنوإن ﺑﻼؤﻩ اﺷﺘﺪ ﻠﺒﺎْﺻ دﻳﻨﻪ ﻛﺎنﻓﺈن دﻳﻨﻪ ﺣﺴﺐ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺟﻞَْ َ ْ ََ َ ْ َ ﱠَُُ َ ُُ ََ ً ُ َ َُ َ ُ
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ﱠِ ِﺮﻛﻪْﺘَﻳ ﱠﻰﺘﺣ ْﻌﺒﺪﻟﺑﺎ ْﺒﻼءﻟا ْﺮحﺒَﻳ ﻓﻤﺎ دﻳﻨﻪ ﺣﺴﺐ ﻋﻠﻰ ْﺘﻠﻰﺑا رﻗﺔ دﻳﻨﻪََ َ ٌَُ ْ َ َُ َ َ َُ ُ َ َ َُ َ
ِ ِ ِِ َ« ﺧﻄﻴﺌﺔ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﺎ اﻷرض ﻋﻠﻰ ﻳﻤﺸﻰَ ٌََ َ َ َْ َ ْ َْ
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling
berat ujiannya?” Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan
semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan
kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat
(kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila
agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan
kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan
mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi
dalam keadaan bersih dari dosa."(HR. Tirmidzi no. 2398,
IbnuMajahno.4024,AdDarimino.2783).
Kelima: Meyakini bahwa di balik kesulitan ada
kemudahan
AllahSWTberfirman:
ْ َراً ﺳْ ﯾُ ﺳرْ ﻌُ اﻟ ﻣﻊ نﱠ ﻓﺈَ َ ِِ
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.”(al-Insyirah:5)
Keenam: Meyakinibahwapahalasabarbegitubesar
IngatlahjanjiAllahSWT:
َ ﱠ ﱠَبٍ ﺣﺳﺎ ﯾرْ ﺑﻐ ھمُ ﺟرْ أ رونُ ﺻﺎﺑﱠ اﻟ ﯾوﻓﻰُ إﻧﻣﺎَِ َ َ َ َِْ ِ ِِ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas.”(az-Zumar:10).
Ketujuh: “istirjaa' dengan mengucapkan: “Inna lillahi
wainnailaihiraaji'un…”
Ummu Salamah -salah satu istri Nabi SAW-
berkatabahwabeliaupernahmendengarRasulullahSAW
bersabda:
ﱠ ٌَ ﱠ ﱠ ُ َُﻌونُ راﺟ ﯾﮫْ إﻟ وإﻧﺎ إﻧﺎ لُ ﻓﯾﻘو ﻣﺻﯾﺑﺔُ ﮫُ ﺑُ ﺗﺻﯾ دٍ ﺑْ ﻋ نْ ﻣ ﻣﺎ »ِ ِ ِ َِ َ َ ِ ِ َ َ َ َِ ِ ِ ِ
َْ َﱠ ﱠﱠ ْ َْﷲ ُهأﺟر إﻻ ﻣﻧﮭﺎ راً ﯾْ ﺧ ﻟﻰ فْ وأﺧﻠ ﻣﺻﯾﺑﺗﻰُ ﻓﻰ رﻧﻰْ ﺟُ أ ﮭمُ اﻟﻠِ ِ ِ ِ ِ ِ َِ َ َ َ َ ﱠُ ِ
َ َﱢ ُ َ َ ْ َ َ َْ ْ َ َﺑوُ أ وﻓﻰُ ﺗ ﻣﺎﱠ ﻓﻠ ﻗﺎﻟت .« ﻣﻧﮭﺎ راً ﯾْ ﺧ ﮫُ ﻟ وأﺧﻠف ﻣﺻﯾﺑﺗﮫُ ﻓﻰِ ِ ِ ِ َِ َ َ َ َ
َﱠ ْ ُ َ ََ ُ-وﺳﻠم ﻋﻠﯾﮫ ﷲ -ﺻﻠﻰ ﷲ لُ ﺳوُ ر أﻣرﻧﻰ ﻛﻣﺎ ﻗﻠت ﺳﻠﻣﺔِِ َ َ َ َ َ َ
َﱠ ﱠْ َ َْ َوﺳﻠم ﻋﻠﯾﮫ ﷲ -ﺻﻠﻰ ﷲ ﺳولُ ر ﮫُ ﻣﻧ راً ﯾْ ﺧ ﻟﻰ ﷲ ﻓﺄﺧﻠفِ ِِ َ َ َُ
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu
musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi
rooji'un. Allahumma'jurnii fii mushibatii wa akhlif lii
khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan
akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran
terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti
dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya
ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan
yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat,
aku pun menyebut do'a sebagaimana yang Rasulullah
SAW perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami
yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah
SAW.”(HR.Muslimno.918)
Kedelapan:Introspeksidiri
Musibah dan cobaan boleh jadi disebabkan dosa-
dosa yang pernah kita perbuat baik itu kesyirikan, bid'ah,
dosabesardanmaksiatlainnya.AllahSWTberfirman:
َ َُ ُْ َ َﯾدﯾﻛمْ أ ﻛﺳﺑت ﻓﺑﻣﺎ ﺔٍ ﻣﺻﯾﺑُ نْ ﻣ أﺻﺎﺑﻛم وﻣﺎِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ َْ ِْ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri.”(asySyura:30).
Semoga kiat-kiat ini semakin meneguhkan kita
dalam menghadapi setiap cobaan dan ujian dari Allah
SWT;selamatdiduniadanakhiratkita.
5. Bulan Mei dan Juni, adalah bulan-bulan yang
identik dengan ujian. Ya, Ujian akhir sekolah bagi anak-
anak yang mengikuti pendidikan di berbagai jenjang
pendidikan formal. Ujian-ujian sekolah tersebut
dilakukan untuk mengukur kompetensi siswa, sehingga
dapat diputuskan apakah dia layak melanjutkan ke
tingkat ataupun jenjang pendidikan selanjutnya atau
tidak.Tentusajabagiparasiswadiperlukanusahadengan
belajar sungguh-sungguh untuk melewati dan dapat
lulus dari ujian tersebut. Dengan kata lain Ujian dapat
dikatakan sebagai akronim: Usaha Jika Ingin Anda Naik
Tingkat. Sesuai dengan bunyi sebuah pepatah bahasa
Arab ”Man Jadda Wajada”; 'Barang siapa bersungguh-
sungguhpastiiaakanmendapat'.
Demikian pula sekolah kehidupan di dunia ini.
Sekolah kehidupan tak lepas dari ujian yang datang silih
berganti untuk memberikan nilai akan kehidupan yang
kita jalani. sebagaimana yang difirmankan Allah dalam
QS. Al- Mulk ayat 2: 'Yang menciptakan kematian dan
kehidupan untuk menguji siapa diantara kamu yang
palingbaikamalnya”.
Tidak ada satu pun manusia di muka bumi ini
dibiarkan oleh Allah berlalu tanpa mendapatkan ujian.
Apalagi bagi mereka yang telah mengaku sebagai orang
yang beriman, maka pengakuan itu perlu pembuktian.
Hanya melalui ujian yang datang silih berganti, seseorang
dapat membuktikan keimanannya kepada Allah SWT.
Allah telah menegaskan dalam firman-Nya : ”Apakah
manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan
mengatakan, `Kami telah beriman,' sedangkan mereka
tidakdiujilagi?”(QSAl-Ankabuut:2)
Ujian diberikan oleh Allah dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia. Bagi hamba yang
dapat menjalani ujian dengan baik maka derajat
ketakwaannya dan kualitas dirinya akan meningkat.
Sebaliknya, bagi mereka yang tidak dapat menghadapi
ataupun mengambil nilai dari ujian hidupnya, maka
dikesempatanlainnyaAllahakanberikanlagiujianhingga
ia mencapai derajat tertentu. Sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits: Tidaklah seorang mukmin terkena
duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan
mengangkat derajat dengannya. Atau dihapuskan
kesalahannya dengannya.” HR. Bukhori, (5641) dan
Muslim,(2573).
Ujian dalam kehidupan manusia pun beragam.
Ada ujian yang berupa musibah, kesusahan, dan
kesedihan. Namun adapula yang tak disadari berupa
kenikmatan. Ada yang terasa berat, tapi ada pula yang
16
terasa ringan saja. Semua bergantung pada siapa yang
akan diuji, dan tentu saja itu semua terserah pada
keputusan Allah.Sebagaimana ujian sekolah yang
berbeda-beda tingkatnya, ujian kehidupan pun
bertingkat sesuai dengan kualitas iman seseorang.
Semakin tinggi tingkat keimanannya, semakin berat pula
ujiannya begitupun sebaliknya. Dalam hal ini Rasulullah
saw pernahmenggambarkantingkatanujianitu:
Dari Saad bin Abi Waqqash ia mengungkapkan:
“Aku pernah bertanya, “Wahai Rasululloh! Siapakah
orang yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab:
“Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang
sesudah mereka secara berurut menurut tingkat
keshalihannya. Seseorang akan diberi ujian sesuai
dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah
cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan
diringkankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan
tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini
tanpadosasedikitpun.”(HR.Al-Bukhari).
BagaimanaUsahaKitaUntukMenghadapiUjian
KehidupanYangDiberikanAllah
Ujian yang diberikan Allah kepada hambanya
berbeda-beda maka usaha yang dilakukan untuk dapat
menghadapi ujian itu pun berbeda-beda. Akan tetapi,
apapun bentuk ujianNya Allah sudah berikan panduan
dalam Alqur'an untuk menghadapi setiap ujian yang
datang.
Seperti dalam QS. Al-Baqoroh ayat 45 yang
berbunyi “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai
penolongmu . Sesunggunya yang demikian itu sungguh
berat,kecualibagiorang-orangyangkhusyu”.
Dilanjutkan dengan ayat lain disurat yang sama:
“Dan sungguh akan kami berikan Ujian kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepadaorang-orangyangsabar”(QS.Al-Baqoroh:155)
Diayat yang lain disebutkan pula “ Dan
sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu
agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad
(bersungguh-sungguh)danbersabardiantara kamu, dan
akankaminyatakanhalihwalmu”(QS.47:31)
Sabar, itulah perintah pertama Allah ketika kita
menghadapi ujian kehidupan. Sabar artinya menahan
diri, mengendalikan diri dan emosi dari kesusahan
maupun kesenangan dan menyikapinya sesuai syariah
1
dan akal . Kesabaran adalah ciri mendasar orang yang
bertaqwa kepada Allah SWT. Bahkan sebagian ulama
mengatakan bahwa kesabaran adalah setengah dari
keimanan.
Saat Ujian datang,baik berupa kesusahan
ataupun kesedihan, maka sikap pertama kita hendaknya
adalah sabar menerima. Mengapa? Karena Allah sudah
sampaikan bahwa “Tidaklah kami bebankan sesuatu
kepada seseorang di luar kemampuannya....” (QS. Al-
Baqoroh : 286). Demikianlah sifat keadilan Allah kepada
hambanya. Artinya suatu ujian yang diberikan Allah
kepada seseorang baik itu ringan maupun berat,
kesenangan maupun kesusahan, sudah pasti sesuai
dengan kemampuan hambaNya. Hanya hamba yang
bersangkutan saja yang dianggap mampu oleh Allah
untuk menghadapi ataupun menjalani ujian tersebut.
Maka, sabar menerimaujian menjadi langkah awal usaha
menjalaniujian dari Allah.
Bila ujian yang datang berupa kesulitan dan
kesedihan, maka wujud sabar adalah dengan menahan
lisan agar tidak berlebihan dalam kesedihan maupun
keluh kesah sembari mengembalikan semuanya kepada
Allah. Namun Bila Ujian yang datang berupa kesenangan
maka wujud sabar adalah bersyukur dan tidak berlebih-
lebihan dalam kesenangan sehingga tidak melupakan
sang pemberi kenikmatan dan tujuan diberikannya
nikmattersebut.
Usaha selanjutnya setelah Sabar adalah Sholat,
artinyamemohonpertolongan,petunjukdanjalankeluar
untuk menghadapi uijan yang diberikan Allah. Dalam
sebuah hadits yang shahih disebutkan, jika Allah rindu
kepada hamba yang dicintai-Nya, maka Dia akan
memerintahkan kepada malaikat untuk mengirimkan
hadiah berupa ujian. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah
SWT berfirman : “Pergilah kepada hamba-Ku, lalu
timpakanlah berbagai ujian kepadanya, karena Aku
ingin mendengarkan rintihannya.” (HR Thabrani dari
AbuUmamah).
Rintihan hamba Allah yang diharapkan tentu saja
bukan berupa keluh-kesah, hujatan, apalagi berupa
umpatan maupun sikap berlebihan. Rintihan yang
dimaksud tidak lain berupa doa, dzikir, wirid, munajat
dan taqarrub Ilallah. Rintihan semacam inilah yang selalu
dirindukan oleh Allah SWT. Karena rintihan kita dalam
17
Leny Rahayuningsih, S.Si.
Jika AndaJika AndaJika Anda
Ingin Naik TingkatIngin Naik TingkatIngin Naik Tingkat
ibroh
6. sholat dan do'a-do'a menujukkan kebergantungan kita
sebagai hamba kepada Allah, ketidak berdayaan kita
dihadapan Allah, dan pengakuan kita akan Maha
KuasanyaAllahatassegalasesuatu.
Selanjutnya melalui sholat dan do'a yang kita
panjatkan itulah Allah akan berkehendak berikan
petunjuk dan jalan keluar atas ujian yang kita hadapi.
Dengan manjalani kedua usaha ini dengan sendirinya
tingkat keimanan kita dan kualitas diri kita akan
meningkat. Artinya kita naik ketingkat yang lebih tinggi
dalam sekolah kehidupan ini. “Sungguh mengherankan
perkaranya orang mukmin, karena setiap perkaranya
akan baik baginya, apabila dia mendapatkan kenikmatan
maka dia bersyukur dan itu baik bagi dia, dan apabila ia
mendapatkan musibah maka ia bersabar maka itupun
baikbagidia”(HRBukhari)
>>BelajarDariUjiankenaikantingkatNabi
Nabi Yunus adalah Nabi yang terkenal dengan
kisahnya yang ditelan ikan Paus. Ujian yang dihadapi Nabi
Yunus muncul untuk menguji kesabaran dan keikhlasan
Beliau dalam menyeru Umatnya menuju jalan Allah.
Hingga pada suatu saat dimana beliau merasa marah
pada umatnya yang masih membangkang dan berputus
asa akan usahanya sehinggapergi meninggalkan
umatnya.
Allah karuniakan ujian saat beliau pergi
meninggalkan umatnya dan naik keatas kapal. Beliau
yang terpilih untuk dibuang ke laut demi mengurangi
muatan kapal agar tak tenggelam dan akhirnya beliau
ditelanikanPaus.
Dalam perut ikan paus inilah muncul kesadaran
Nabi Yunus akan kesalahannya sebagai seorang nabi.
Beliau adalah seorang Nabi yang berkewajiban
menyampaikan ajaran Allah, namun berhasil atau
tidaknyadakwahbeliaubukanlahtanggungjawabbeliau,
karena Allahlah yang akan menentukannya. Akhirnya
Beliau tersadar dan memohon ampun serta
pertolongan Allah dengan do'anya: “Tiada tuhan
selain Engkau ya Allah. Sesungguhnya aku termasuk
orang yang menganiaya diri sendiri” (QS. Hud: 87).
Dengan do'a dan tasbihnya yang meriuhkan
isi lautan, akhirnya Allah perkenankan Nabi
Yunus selamat, dikeluarkan dari perut ikan
Paus dantidak lagi berputus asa,
kembaliberdakwahdidaerahbaruhinggaakhirhayatnya.
“Dan ingatlah kisah Dzunnun (Yunus), ketika ia
pergi dalam keadaan marah, lalu mereka menyangka
bahwa kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan
yang sangat gelap: Bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Engkau Maha Suci Engkau (Allah),
sesungguhnya aku termasuk orang yang lalim. Maka
kami telah memperkenankan do'anya dan
menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah
kami selamatkan orang-orang yang beriman” (QS. Al-
Anbiya:87-88)
Dengan adanya ujian dan cobaan yang Allah
ta'alaturunkankepadaNabiYunusinikitadapatmemetik
hikmahbahwa:
1. Ujian dan cobaan yang Allah ta'ala turunkan kepada
hamba hambanya agar Allah ta'ala semakin
mengetahui siapa di antara hamba hambanya yang
benar benar berada di atas kesabaran dan siapa di
antara hamba hambanya yang berada dalam keputus
asaan.
2. Manusia hanya diwajibkan berikhtiar namun seluruh
hasil ditentukan oleh Allah. Allahlah yang akan
menilaiusahakita,bukanhasilnya.
3. Manusia tidak boleh berputus asa dalam kehidupan
karena Allah selalu ada bersama pertolongan dan
karuniaNya.
18
7. 1
Oprah Winfrey merupakan contoh nyata sosok
orang yang sukses berawal dari keterpurukan. Tidak ada
orang yang tidak mengakui kesuksesan Oprah, milyader
wanita, dermawan, terkenal di berbagai penjuru dunia.
Demikian pula tidak ada orang tidak pilu merasakan
kisah hidup Oprah. Perempuan miskin, banyak
tantangan, hidup di jalan yang penuh kekerasan, dan
rintangan, tetapi semakin kuat . Contoh nyata
Bagaimana memaknai ujian yang dihadapi menjadi
sebuah tantangan untuk maju.
Orang yang sering mendapat ujian sesungguhnya
adalah benih-benih orang hebat di masa mendatang.
Sebagaimana pepatah mengatakan pelaut ulung tidak
akan lahir di laut yang tenang. Begitu mendapat ujian
seharusnya kita bersyukur karena ini pertanda kita akan
naik kelas. Begitu pula sebaliknya apabila kita tidak
pernah mendapat ujian kita harus kuatir. Orang yang
sedang mendapat ujian sebenarnya sedang mengurangi
energi negatif dalam dirinya atau sedang mendapat
dowm payment yang kelak akan dia panen hasilnya ,
demikiandijelaskandalambukuKubikLeadership.
Bagi seorang muslim, tentunya lebih mampu
memaknai sebuah ujian. Ujian pada hakikatnya adalah
hadiah dari Allah yang telah diukur kadarnya untuk
diberikan kepada hamba – hambanya terpilih yang
mampu menanggungnya. Ujian bukan untuk menguji
kemampuan sebab telah ditakar
sesuai dengan daya tahan. Namun
ujian ada untuk menguji kemauan
memberi makna. Maka seseorang yang mampu
memberi makna setiap ujian itu datang akan
ditambah kemuliaan, dinaikkan derajat . Allah dalam
hadtis Qudsinya mengatakan” Allah berfirman kepada
MalaikatNya “ Pergilah kepada hambaKu lalu
timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya AKU
hendak mendengar suaranya” (HQR Thabrani yang
bersumber dari Abu Umamah r.a). Belajar dari Artis Mas
Pepeng Soebardi ketika sakit bertahun tahun , Beliau
memaknai ujian sakitnya dengan mengatakan “ Tugas
kita meng-HADAPI” biar Allah yang meng-ATASI,”
Kemampuan memberi makna , kemampuan bersikap
ketika ujian datang , dan mengambil hikmah dari ujian
yang sedang dianugerahkan kepada kita, itulah pelajaran
pentingdarisebuahujian.
Ujian itu zikrullah, demikian kata Ustadz Salim A
Fillah, Mereka yang mengalaminya akan lebih sering
berdzikir menyebut Asma Allah , dibanding misalnya
ketika tidak diberi ujian. Ketika Allah menyapa dengan
berbagai ujian yang dirasakan berat, misalnya maka
seseorang akan lebih banyak beristighfar, menyebut
kalimat thayyibah dan ini menjadi sarana
bermuhasabah, merefleksi diri atas apa yang sedang
dirasakan, menghisab diri dari semua perjalanan dan
bekal yang sudah disiapkan dan di sinilah ada perjuangan
ada jihad untuk berusah menjadi pemenang dari ujian
yang tengahdirasakannya.
Ujian itu belajar, belajar untuk mencari jalan keluar
atas ujiannya, bagai anak sekolah yang sedang ulangan ,
Memaknai Ujian Kita;
Uji Kualitas Diri
“Pelautulungtidakakanlahirdilautyangtenang”
Hj. Elly Damaiwati, M.Pd.
laput1
8. 2
maka mereka harus belajar untuk berhasil dan
mendapat nilai yang terbaik, demikian juga kita apabila
sedangdisapaAllahdenganberbagaimacamujian,entah
sakit, kehilangan, keterpurukan maka ini menjadi sarana
belajar untuk dapat keluar dari musibah yang sedang kita
hadapi, berbagai alternatiF jalan keluar kita coba agar
bisa berhasil dari musibah dan ujian yang sedang
menimpa kita. Jalan keluar yang kita usahakan pun
menjadi sarana bagi kita untuk dilihat Allah apakah jalan
keluar itu tetap syar'i sesuai dengan aturan Allah atau
sebaliknya. Maka, benar kata Allah diberikan kemuliaan
dan dinaikkan derajat bila kita berhasil mengelola ujian
dariketerpurukanmenjadisebuahkeberhasilan.
Ujian merupakan sarana mendekatkan diri kepada
Allah. Sarana ridho dengan semua takdir yang kita
rasakan, sehingga menjadi sarana pula untuk lebih
bersyukur atas semua yang ada. Ujian menjadi sarana
bahwa kita senantiasa butuh Allah untuk
membimbingnya agar tetap pada koridor yang
dikehendakinya, Ujian menjadi sarana kenyakinan kita
atas pertolongan Allah , hanya kepadaMU ya Allah kami
menyembah dan meminta pertolongan , inilah
pembuktian dari tauhid kita. Sehingga ujian bisa jadi
menjadi undangan special dari Allah dan kitalah yang
butuhdenganundanganini.
DimensiUjian
Ujian yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya
tidak hanya berupa kesusahan, kesulitan, dan kesakitan.
Akan tetapi juga berupa kesenangan seperti jabatan,
harta yang melimpah juga berbagai kesenangan.
Sebagaimana dalam QS Al-Anbiyaa (21) : 35, yang artinya
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati , Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan,DanhanyakepadaKamilahkamudikembalikan”
Kekayaan, harta, pangkat kemegahan , kekuasaan
adalah ujian terberat bagi seseorang manusia, apabila
dia sadar, dan mengetahuinya. Rasulullah bersabda “
Demi Allah bukanlah kefakiran, dan kemiskinan yang aku
khawatirkan atas kalian, akan tetapi justru aku kuatir
kalau kalau kemewahan dunia yang kalian dapatkan
sebagaimana yang telah diberikan kepada orang-orang
sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam
kemewahan itu sehingga binasa sebagaimana mereka
bergelimangdanbinasapula.(HRBukhori)
Selain kemewahan , ujian lain yang perlu juga kita
siapkan adalah ujian terhadap orang-orang yang kita
cintai, sebagaimana kisah Nabi Ibrahim, dan juga ujian
hawa nafsu baik laki-laki maupun perempuan. Karena di
masyarakat kita perselingkuhan terjadi baik laki-laki
maupun perempuan. Masing – masing mempunyai WIL
dan PIL. Perselingkungan tidak hanya terjadi di
masyarakat yang tidak paham agama namun komunitas
yang paham agama pun sering tergelincir dengan
masalah ini. Awalnya berteman, merasa butuh akhirnya
tidak mampu melepas , sebagaimana Sabda Rasulullah “
Sepeninggalku tiadalah ujian yang lebih berbahaya bagi
kaum laki-laki kecuali godaan kaum perempuan (HR
Bukhori).
Inilah yang perlu kita waspada. Baik secara pribadi ,
maupun kewaspadaan secara kolektif, artinya masing-
masing diri kita menjadi bagian dari masyarakat untuk
amal ma`ruf nahi mungkar menjadi “alarm” bagi
lingkungan dimana kita berada. Bukan malah cuek itu
urusanmu aku nggak ikut ikutan. Karena hidup
bermasyarakat butuh saling menasehati, dalam rangka
menciptakan lingkungan yang konduksif untuk ibadah
diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita. Karena
kemaksiatan bila kita biarkan akan terus merebah
menjadipenyakitmasyarakatdaniniterganggunyafungsi
social atau dakwah Ilallah. Padahal tugas dakwah
diamanahkan kepada masing-masing individu untuk
turut berkontributif secara positif atas lingkungan yang
sehatyangmenjagaaturanaturanAllah.
Demikianlah bahwa ujian senantiasa ada datang
dan pergi untuk dipergilirkan kepada hamba-hambaNya.
Sabar dan bersyukur menjadi modal utama dalam
berbagai ujian. Menejemen hati dan menejemen wajah
menjadi hal yang tidak kalah pentingnya untuk kita kelola
apabila ujian sedang menyapa kita. Hati tetap optimis
dan berkhusnuddhan kepada Allah, sementara wajah
tetapharus berseridanseridengansegudangujianyang
sedang kita rasakan, karena wajah merupakan cerminan
hati yang harus Ikhlas dengan semua takdir ALLAH.
Karena kita yakin bahwa Allahlah yang paling tahu yang
terbaik untuk hamba-hambaNya . Indahnya ujian,
indahnya keimanan . Apalagi di Bulan Ramadhan pernuh
berkah dan ampunan ini, ujian menjadi sarana kita
berkatarsis membersihkan jiwa sesempurna mungkin
demi menuju derjat takwa dan pantas menjadi pribadi
berkualitasdihadapanAllahsemata.
Aaamiiin.
9. 3
K i t a
mungkin
p e r n a h
m e l i h at a d a
orang yang ingin
berhenti merokok, atau
mungkin ingin bisa meningkatkan
hubungan interpersonal dirinya, atau mungkin ingin
menurunkan berat badan atau barangkali ingin
membiasakan rutin berolahraga. Orang-orang yang kita
lihat ini bisa jadi setelah menjalani keinginannya
beberapa saat, namun mereka merasa tidak ada progres
yang signifikan dari apa yang telah mereka jalankan, pada
akhirnya mereka membuat justifikasi bahwa "toh tidak
semua orang yang merokok terkena penyakit" atau "
suamisayatetapsayang,meskipunsayagemuk".
Secara singkat dapat dikatakan orang yang
mengalami kejadian seperti tersebut pada intinya seperti
yang dikatakan oleh Michael J. Mahoney dan Carl
E.Thoresen dalam Behavioral Self-Control: Power to the
Person sebagai tidak adanya "will power" untuk
mengontrol diri. Sebuah kekuatan penuh dari dalam
dirinya yang mampu menguatkan keinginannya
keinginannya untuk menjalani apa yang sudah
diinginkannya secara kuat dalam dirinya (Mahoney dan
Thoresen:1972)
Self-control berarti orang yang mampu
meningkatkan diri yakni mampu menguasai dirinya dan
lingkungan sekitarnya. Orang ini mampu mengarahkan
dirinya, memperbaiki diri, mengatur kegiatannya tanpa
perlu adanya
t e k a n a n a t a u
paksaaan dari luar.
Self-control merupakan
s u a t u k e k u a t a n
supernatural. Contoh paling
jelas dalam masalah kefektifan self-
control ini misalnya, saat turun perintah
meninggalkan khamer/minuman keras yang sudah
akut di kalangan para shahabat, begitu ayat yang
melarang minum khamer turun seketika mereka
tumpahkan semua minuman khamer yang dimiliki,
dengan sukarela, kesadaran diri, tanpa merasa keberatan
sedikitpun. Ibn Katsir dalam tafsirnya menceritakan
bahwa mereka ketika mendengar kabar khamer telah
diharamkan, tidak ada orang yang keluar atau masuk
rumah kecuali untuk menumpahkan khamer dan
memecahkan kendi-kendi khamer. Bahkan Ath Thabari
mengisahkan bagaimana kontrol diri berjalan sangat
efektif dalam minuman khamer, bahkan saat khomer
sudah ditangan, ada yang gelasnya menempel di bibir,
begitu mendengar kabar telah turun ayat yang
mengharamkan khamer, segera mereka buang khamer
itu sambil mengatakan, ya Allah Tuhan kami, kami
berhenti,kamiberhentidariminumkhamer.
Contoh lain keefektifan kontrol diri seperti terdapat
dalam tafsir Ibn Katsir, Aisyah mengisahkan saat turun
ayat perintah agar wanita muslimah mengenakan hijab,
maka pada malam itu para suami berbalik pulang
membacakan untuk istri, anak perempuan dan
saudarinya, saat itu pula mereka menyiapkan apapun
yang dimilikiuntuk dijadikan sebagai hijab atau jilbabnya,
Bashir Mujahid, M.Ag
Model
Pengendalian
Diri
Dengan
Puasa
laput2
10. 54
bahkan dikisahkan hingga tirai dan kain lainnya yang
dimiliki digunting untuk dijadikan hijab karena itulah kain
yang dimiliki, dan dipagi harinya semua sudah terlihat
mengenakanhijabsemuasaatkeluarrumah.
Mahoney dan Thoresen menjelaskan bahwa
keterampilan mengendalikan diri bisa dibina melalui
kemampuannya dalam mengidentifikasi pola/penyebab
dalam perilaku yang hendak diatur. Misalnya orang yang
ingin merubah perilaku makannya ia harus
mengidentifikasi even yang mendorongnya banyak
makan. Intinya diriya harus mengerti, memahami
perubahan yang diinginkannya, misalnya ingin
mengubah dirinya menjadi manusia yang senang
melakukan kebaikan, tidak mudah tergoda keburukan,
maka ia kemudian setelah mengetahui ini, ia harus
mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat
membuatnya dalam kebaikan, ia juga harus
memperhatikan kuensekuensi apabila tidak dalam
kebaikan,apabilatergodadalamkeburukan.
Perilakuapayangdiharapkanmunculdaripuasa?
Selain terlaksanakannya ibadah puasa sesuai
dengan apa yang menjadi persyaratan dan rukunnya,
serta tidak dikerjakannya hal-hal yang dapat
membatalkan puasa, maka puasa dari sisi pengendalian
diri, diharapkan dari puasa ini muncul perilaku yang
dapat menjadikan kepribadian lebih baik. Berikut ini
paparan imam Al Ghazali dalam Ihyanya, beberapa
perilaku yang diharapkan dapat muncul dari ibadah
puasa.
1. Secarafisik.
Menahan perut dan kemaluan dari syahwat pada
saatyangtidakdiperbolehkanuntukmemenuhinya.
2. Secaramaknawi.
a. Merundukkan pandangan dan menahan
pandangan dari bebas memandang hal-hal yang
tidak disukai dan dicela oleh agama, serta
menahan diri dari segala hal yang menyibukkan
hatidarimengingatAllah.
b. Menjaga lisan dari mengomel, dusta, gosip,
mengadu domba,kata keji, kata kasar, kata
hasutan cekcok dan pertengkaran. Sebaliknya
harus menekankan diri untuk diam, menyibukkan
diri dengan dzikir kepada Allah, untuk membaca
AlQur'an
c. Menahan telinga dari mendengarkan hal-hal yang
makruh, karena sesungguhnya hal yang tidak
diucapkantentutidakbolehuntukdidengarkan.
d. Menahan semua aggota badan lainnya dari hal-
hal yang makruh. misalnya menjaga perut dari
syahwat makan saat sudah berbuka puasa,
terlebih berbuka puasa dengan makanan haram.
Sedangkan makanan halal saja kalau berlebihan
bisa mendatangkan mudharat, puasa untuk dari
sisi self-control dimaksudkan untuk membatasi
makanan.
e. Membatasi makanan yang halal, baik jenisnya
maupun porsinya. karena tidak ada yang lebih
jelek bagi manusia selain memenuhi perutnya
dengan makanan, sekira harus penuh maka
sepertiga adalah makanan, seperti air dan
sepertiga lagi adalah udara, demikian dalam
riwayatattirmidzi.
f. Memenuhi hati dengan kecemasan dan harapan,
karena tidak tahu apakah puasanya diterima.
disinilah terkumpul dua ibadah hati khauf/cemas
danraja'.
Modelkontroldirilewatpuasa.
Bagaimanapuasadalammembentukpengendalian
diri? Dalam Al Quran surat Ar Ra'd, Allah menyatakan,
sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada dalam
suatu kaum, sehingga kaum itu mau merubah apa yang
ada pada diri mereka. Dalam konteks self-control, puasa
dimaksudkan untuk merubah pribadi menjadi lebih baik
dengan menahan dorongan syahwat, tetapi kalau
dirubah menjadi mengikuti syahwat tentu bukan
perubahan pribadi yang lebih baik tetapi perubahan
menujupribadiburuk.
Perubahanmenjadipribadiburukinikarenabanyak
memperturutkan hawa nafsu syahwat, sementara
syahwat merupakan ladang persemain setan selagi subur
maka setan akan terus hilir mudik, kalau setan sudah hilir
mudik semacam ini, akan menjadi sulit bagi seorang
hamba tersingkapnya tabir langit. “Seandainya tidak
karena setan mengitari hati manusia, niscaya mereka
akan melihat kerajaan langit” demikian hadits riwayat
imam Ahmad. Paling tidak ada tiga bentuk bagaimana
kontrol diri bisa dilatih lewat puasa ini, sehingga dapat
merubahpribadiburukmenjadipribadibaik.
1. Sadar dan melakukan self-observation (muhasabah
diri).
Sadar diri itu maksudnya melakukan
muhasabah/self-observation, hal ini berarti seseorang
menghampiri perbuatannya dan mendata dirinya selama
ini dalam melakukan suatu tindakan dan mengecek
kemajuan dari tindakannya. Apabila dari hasil pendataan
dirinyaitubahwaperubahanyangdilakukansudahsesuai
dengan yang diinginkan maka langkah awal ini bisa
menjadi titik tolak menguatkan motivasinya untuk
berubah lebih baik. Seringkali keinginan untuk berubah
lebih baik, tetapi karena tidak mengetahui kemajuan
yang dicapainya, juga tidak mengetahui hambatannya
sehinggamenjadikandirinyakurangtermotivasi.
Memiliki pemahaman yang tepat terhadap puasa
yang dikerjakannya. Dalam batas minimal, seseorang
yang berpuasa pasti memahami bahwa puasa adalah
perintah kewajiban dari Allah untuk dirinya agar
berpuasa. Ia tahu bahwa puasa diawali dengan niat di
malam harinya, ia juga paham bahwa dirinya harus
makan sahur dan menahan lapar, haus dan segala yang
dilarang di siang hari Ramadhan hingga tiba saatnya
adzan maghrib. Ia juga memahami bahwa selama
Ramadhan merupakan bulan yang penuh barakah untuk
melakukan sebanyak-banyaknya perbuatan baik. Dari
tahun ke tahun seseorang umumnya mencatat dan
mengevaluasi puasanya yang dijalankan selama ini,
manakala tahun sebelumnya masih “bolong-bolong”
tentu tahun yag dijalani berikutnya ia akan
mengusahakanuntukpenuhberpuasa.
Tatkala ia mulai merasakan manfaat dan faidah
puasanya, sudah merasa tepat apa yang dilakukannya
maka ia akan merasakan sisi positif dan kebaikan dirinya
dengansendirinyaiaterusmempertahankankebaikanini
danterusberusahauntukmemperbaikidanmenjaganya.
Dengan self-observation/muhasabah diri ini saja,
maka seseorang dapat memahami redaksi awal perintah
puasa “yaa ayyuhalladzina amanu” – wahai orang-orang
yang beriman – saat dirinya menyadari makna iman,
sungguh ia akan memahami bahwa puasa bukan semata
persoalan perbuatan fisik, tetapi sangat erat terkait
urusan batin yakni keimananan, kepercayaan. Inilah
sesungguhnya yang menjadi pokok pangkal segalanya
yang terkait puasa. Kepercayaan perintah Allah untuk
berpuasa mengandung kemaslahatan dunia akherat,
kepercayaan puasa sudah diperintahkan oleh Allah
semenjak sebelum diutusnya Rasulullah Shallallahu
'Alahi Wa Sallam, kepercayaan tujuan puasa untuk
membentuk karakter baik yang sangat diperlukan untuk
kehidupan di dunia ini dan tentu berimplikasi pada nasib
dirinyadiakherat.
Muhasabah juga untuk mencocokkan antara
pemahaman tentang hukum-hukum puasa secara fiqih
juga hikmah-hikmah puasa yang berada dibalik tindakan
mengerjakan puasa. Bisa jadi hasil muhasabahnya
mengenai pemahaman antara hukum dan hikmah puasa
tidak berimbang, atau justru keduanya belum dipahami
dengan memadai. Tentu kekurangan dalam memahami
hukum dan hikmah puasa menjadikan perolehan tujuan
puasa yakni pribadi muttaqin menjadi tidak teraih
denganbaik.
Ini barangkali pentingnya kita memahami pesan
Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam, dari Abu
Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam
bersabda:” barangsiapa berpuasa Ramadhan dalam
keadaan iman, muhasabah, diampuni baginya apa yang
telah berlalu dari dosa-dosanya”HR Al Bukhari dan
Muslim
2. Mengubahlingkungan(alteringtheenvironment)
Dengan menata lingkungan yang melingkupi
dirinya (environmental planning), seseorang harus
mampu menata suasananya sendiri dalam lingkungan
apapun, sebagaimana dalam setahun ia mendapatkan
satu bulan Ramadhan sebagai kesempatan bagi dirinya.
Dalam ramdahan saat seseorang menempatkan dirinya
dalam lingkungan suci Ramadhan maka sesungguhnya ia
telah merubah akibat perilaku yang timbul, dengan
menyesuaikan suasana ramadhan maka suasana hatinya
akan mengikuti suasana Ramadhan dan konsekuensinya
perilakunya juga akan berubah. Sebaliknya saat
seseorang tidak mau merubah suasana dirinya mengikuti
suasana lingkungan Ramadhan maka perilaku yang
didapatkan juga tidak akan banyak mengalami
perubahandibandingbulan-bulanlainnya.
Mengubah lingkungan bulan Ramadhan
merupakan perubahan lingkungan dari suasana kurang
kondusif untuk peningkatan spiritual menjadi
llingkungan yang kondusif untuk peningkatan spiritual.
Darilingkungan yang kurang mendukung kegiatan ibadah
menjadi lingkungan yang sangat mendukung terciptanya
kegiatanibadahdanamalkebaikanlainnya.
11. 76
Puasa bukan semata-mata sudah dikerjakannya
puasa dengan menahan perut dari keinginan makan
minum dan menahan kemaluannya dari syahwatnya,
tetapi puasa juga menahan anggota badan lainya, lisan,
telingadansebagainyasertamenahanhatidarikeinginan
duniawisemata,bukanduniawisebagaibekalkeakhirat.
Kalau menginginkan adanya perubahan perilaku
maka cukupkan dengan makanan yang sehari-hari
dimakan, kalau menginginkan perubahan perilaku di
lisan dan pandangan matanya maka harus menyiapkan
satu mushaf yang bisa dibawa ke mana saja, yang setiap
saat bisa dibaca. Atau bisa membawa buku dzikir atau
buku bermanfaat lainnya, bahkan untuk lingkungan
sekarang ini adalah paling ekstrem dengan
mengundurkan diri dari grop medsos yang bukan
mengkhususkan untuk program Ramadhan. Intinya
seseorang bisa menata lingkungannya selama Ramadhan
dengan pertama: mendekatkan dan menyiapkan segala
hal yang menambah kekhusu'an Ramadhan dan
menyingkirkan hal-hal yang menghalangi kekhusyukan
Ramadhan, kemudian kedua: kalau sudah terasa
kekhusyukan Ramadhan ia bisa menambahkan hal-hal
lain yang bisa menjaga kekhusyukan Ramadhan ini.
Misalnya dengan mengajak tidak hanya keluarga tetapi
anak-anak yatim untuk berbuka puasa bersama, atau
tadarusbersama.
3. Mengubah Konsekuensi Prilaku. Barangkali yang
paling dominan sebagai model pengubahan perilaku
dalam puasa adalah dari sisi mengubah konsekuensi
perilaku. Maksudnya adalah lewat pemrograman
perilaku yang dikehendaki dengan memberikan tindakan
atau tanggapan segera dari perilaku yang muncul. Hal ini
bisa dilakukan misalnya anak yang membanting
mainannya atau tidak mau membereskan mainannya,
untuk memperbaiki tingkah laku ini, segera mainan itu
diambil kemudian disimpan selama 10 menit misalnya.
Atau seorang anak yang tidak mau mendapatkan kata-
kata yang tidak enak dari orang tuanya karena dirinya
malas membersihkan kamar, maka si anak harus
menjadwalkan diri membersihkan kamar, atau kalau
ingin mendapatkan pujian, ia merapikan kamarnya
sendiri. Menyimpan mainan, menjadwalkan diri,
mendapatakan pujian merupakan konsekuensi dari
adanya perilaku yang telah dilakukannya. Konsekuensi ini
dapat mengarahkan seseorang untuk merubah
perilakunya.
Mengubah prilaku dari yang diharapkan untuk
mengerjakan puasa atau untuk memiliki puasa yang
berkualitas, seseorang bisa menggunakan model Self-
reward. Saat ia bermuhasabah diri mampu menjalani
puasa dengan baik, ia memberikan dirinya imbalan
dengan membuat menu minuman yang menyegarkan
dalam batas kewajaran misalnya. Bisa juga seperti yang
disebutkan dalam hadits memberi buka orang lain, dan
berbuka dengan kurma, adalah salah satu bentuk self-
reward, apalagi bagi masyarakat Indonesia berbuka
dengankurmamerupakankenikmatantersendiri.
Self-praised atau penghargaan kepada diri sendiri
dalam bentuk doa berbuka puasa. Tapi kebahagian bagi
orang yang mampu menjalankan puasa dan memahami
sungguh-sungguh adalah kebahagian saat bertemu
denganAllah.
Banyak hadits-hadits menyatakan pengendalian
diri ini dalam bulan Ramadhan ini, misalnya menjalankan
puasa itu sendiri, terlebih dengan menahan segala nafsu
syahwat adalah tindakan yang berat, maka Allah
memberikan penghargaan yang besar dalam berbagai
bentuknya, penghargaan ini sebagai konsekuensi dari
keberhasilannya menjalankan puasa. Penghargaan ini
misalnya bau napas mulut yang secara indrawi terasa
tidak sedap tetapi menjadi sedap dalam penilaian Allah,
kebahagian tatkala bertemu dengan Allah kelak, ibadah
puasa sebagai milik Allah dan dinaikkan kepribadiannya
sebagaiorangyangbertaqwa.
Demikian juga saat seseorang agar berhasil
mengendalikan dirinya dengan puasa maka Allah juga
memberikan konsekuensi tindakannya dalam berpuasa,
konsekuensi negatif misalnya dengan pernyataan
Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam bahwa orang
yang tidak bisa meninggalkan perkataan kotor selama
puasa maka puasanya menjadi tidak berarti. Sedangkan
konsekuensi positif misalnya pernyataan Rasulullah
Shallallahu 'Alahi Wa Sallam yang menjelaskan betapa
nikmatnya makanan dan minuman saat berbuka puasa,
yang tentu tidak akan pernah bisa dirasakan kecuali oleh
orang yang menjalankan puasa. Banyak orang kehausan
karena mungkin tidak ada yang bisa diminum, kemudian
ia mendapatkan minuman, iapun merasakan betapa
nikmatnya minuman yang diteguknya, tetapi bagi orang
berpuasa kenikmatan ini didapat bukan karena tidak
tersedia minuman, bahkan mungkin iapun pernah
mengalami kehausan dan mendapatkan kenikmatan saat
mendapatkan air, tetapi kenikmatan minuman orang
yang berpuasa didapat karena ia menahan syahwatnya
dari minuman yang diperbolehkan tetapi menahan dari
meminumnya karena semata menjalankan perintah
Allah, saat berbuka dengan meneguk minuman iapun
SAINS, BAHASA & SOSIAL
• Juara 1 Kompetisi Sains (Biologi) Madrasah se Jawa
Tengah (2017)
• Juara 2 Kompetisi Sains (Fisika) Madrasah se Jawa Tengah
(2016)
• Juara 3 Kompetisi Sains (Biologi) Madrasah se Jawa
Tengah (2016)
• Juara 3 Penulisan Paper Tingkat Nasional (2016)
• Juara Harapan 1 Olimpiade Fisika SMA-MA Tingkat
Nasional (2016)
• Juara 3 Debat Bahasa Indonesia pelajar SMK se Sukoharjo
(2016)
• Juara 3 Debat bahasa Inggris pelajar SMK se Sukoharjo
(2016)
• Juara 1 Olimpiade Matematika Tingkat SLTA se Surakarta
(2017)
• Juara 1 Olimpiade Fisika Tingkat SLTA se Surakarta (2017)
• Juara 2 Olimpiade Matematika tingkat SLTP se Surakarta
(2017)
• Juara 1 Kompetisi Sains (Kimia) Madrasah SLTA se
Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Kompetisi Sains (Ekonomi) Madrasah SLTA se
Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Pusi Bahasa Arab Putra se Jawa (2017)
• Juara 2 Pusi Bahasa Arab Putri se Jawa (2017)
• Juara 2 Kompetisi Sains (Geografi) Madrasah SLTA se
Sukoharjo (2017)
• Juara 3 Kompetisi Sains (Matematika) Madrasah SLTA se
Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Kompetisi Sains (Biologi) Madrasah SLTA se
Sukoharjo (2017)
• Juara 3 Kompetisi Sains (Fisika) Madrasah SLTA se
Sukoharjo (2017)
• Juara 3 Debat Bahasa Indonesia Tingkat SLTA se Surakarta
(2017)
• Juara 1 Pidato Bahasa Arab SLTP se Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Kompetisi Sains (Fisika) Madrasah SLTP se
Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Kompetisi Sains (Biologi) Madrasah SLTP se
Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Kompetisi Sains (Matematika) Madrasah SLTP se
Sukoharjo (2017)
TAHFIDZUL QUR’AN & EKSTRA KURIKULER
• Juara 2 MHQ Tingkat Nasional di Jawa Timur (2016)
• Juara 2 MHQ Tingkat Nasional di Yogyakarta (2016)
• Juara Harapan 2 MHQ Tingkat Nasional di Jakarta (2016)
• Juara 1 Tingkat Nasional Pembuatan Short Movie (2016)
• Juara 3 Tingkat Nasional Lomba Kepramukaan (2016)
• Juara 1 Lomba Kepramukaan se Jawa Tengah (putra)
(2016)
• Juara 2 Lomba Majalah Sekolah se Surakarta (2016)
• Juara 1 Kepramukaan se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 MTQ se Jawa Bali (2017)
OLAH RAGA & SENI
• Juara 1 Pencak Silat Nasional di Yogyakarta (2017)
• Juara 1 Taekwondo se jawa Bali
• Juara 1, II, III Tapak Suci Tingkat SLTP se Jateng-DIY di
Yogyakarta (2017)
• Juara 1, II, III Tapak Suci Tingkat SLTA se Jateng – DIY di
Yogyakarta (2017)
• Juara 1 1, II, III Pencak Silat Nasional di Jakarta (2017)
• Juara 3 Pencak Silat Nasional (2016)
• Juara 1 Atletik se Jawa Tengah (2016)
• Juara 1 Karate se Jawa Tengah (2016)
• Juara 1 Marawis se Jawa Tengah (2016)
• Juara 1 Marawis se Surakarta (2016)
• Juara 2 stand up comedy pelajar SLTA se Surakarta (2016)
• Juara 2 Mawaris se Surakarta (2017)
• Juara 1 Futsal antar pesantren se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Futsal antar pesantren se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Bulu Tangkis antar pesantren se Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Hadrah putra se Jawa Tengah (2017)
• Juara 1 Hadrah Putra se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Hadrah Putri se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Bulu Tangkis Putra MTs se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Bulu Tangkis Putri MTs se Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Lompat Tinggi MTs se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Lompat Tinggi MTs se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Taekwondo SLTP se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Sepak Takraw SLTP se Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Tenis Meja Putra MA se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Tenis Meja Putri MA se Sukoharjo (2017)
• Juara 1 Kaligrafi Putri MA se Sukoharjo (2017)
• Juara 2 Kaligrafi Putra MA se Sukoharjo (2017)
meneguknya karena semata menjalankan perintah Allah,
ia tidak makan dan minum atau makan dan minum
karenaAllah.ItulahmengapakemudianAllahmemerikan
kenikmatan saat meneguk air untuk berbuka puasa.
Waallahua'lambishawwab.
PRESTASI SISWA-SISWI PPMI ASSALAAM
Tahun Pelajaran 2016-2017
12. 33
Ketika Raja Salman dari Saudi Arabia akan datang di
Indonesia dengan membawa kurang-lebih 1500
keluarganya, pemerintah dan masyarakat Indonesia
sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut
kedatangan Raja Salman bersama rombongannya.
Kedatangan Raja Salman beserta rombongannya dalam
jumlah besar dan telah berjanji akan memberikan
bantukan keuangan kepada Indonesia, merupakan
kesempatan dan keberkahan bagi pemerintah dan
masyarakat Indonesia, karena akan mendapatkan
berbagaikeuntunganekonomi.
Jika kedatangan Raja Salman dan rombongannya
yang akan memberikan keuntungan ekonomi, disiapkan
dengan berbagai macam sambutan, maka kedatangan
tamu agung romadhon, yang akan memberikan berbagai
kebahagian dunia dan akhirat, seharusnya lebih
disiapkan dengan sebaik-baiknya. Namun, karena
kurangnya iman dan ilmu, banyak umat Islam yang tidak
mempersiapkan diri menghadapi romadhon, sehingga
banyak peluang untuk mendapatkan pahala yang disia-
siakan.
Lalu, apa saja yang perlu kita persiapkan
menyambuttamumahaagungini?
1. PersiapanEkonomi
Pada sebagian orang, ada yang terpaksa
mengurangi pekerjaannya selama bulan romadhon
karena kondisi yang meliputi. Misalnya, para pedagang
amakanan yang biasanya jual makanan di siang hari,
terpaksa tidak berjualan atau mengurangi penjualannya
karena banyak yang berpuasa. Berkurangnya jam kerja
ini, secara ekonomi akan mengurangi penghasilannya,
atau para pekerja berat yang tiap hari bekerja dengan
kekuatan penuh, pada bulan romadhon harus
mengurangi kekuatannya karena berpuasa. Untuk
mengatasi keadaan tersebut, ada sebagian orang yang
menyiapkan keuangannya untuk menghadapi romadhon
dengan cara menabung pada bulan-bulan selain
romadhon, sehingga pada bulan romadhon, seandainya
tidakbekerja,masihdapatmencukupikebutuhannya.
2. PersiapanMental
Kebiasaan makan-minum di siang hari sebelum
bulan romadhon, akan menjadi penghambat secara
mental pada awal-awal puasa. Masih banyak masyarakat
yang merasa berat menjalani puasa pada awal romadhon
yang berakibat menurunnya kinerja. Banyaknya orang
yang tidur di siang hari dan timbulnya rasa malas. Hal
Dwi Jaka, S.Pd.
Menyambut
Romadhon
Menyambut
Romadhon
marhaban
13. 34
tersebut dapat menimbulkan terhapusnya pahala,
sehingga puasa menjadi sia-sia sebagaimana disabdakan
Nabi:
َﱠ ﱠﱠ ﱠََ َ َ َنْ ﻣ ﻛم وﺳﻠم ﯾﮫْ ﻋﻠ ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ لُ ﺳوُ ر ﻗﺎل ﻗﺎل ﯾرةْ ھرُ أﺑﻲ نْ ﻋِ َِ َ َ َ ِ َ َ َ َ َ َْ َ ُ ِ
ْ ﱠَ َ َ ََ َﻗﯾﺎﻣﮫ نْ ﻣ ﮫُ ﻟ ﯾسْ ﻟ ﻗﺎﺋم نْ ﻣ وﻛم عُ ﺟوُ اﻟ إﻻ ﺻﯾﺎﻣﮫ نْ ﻣ ﮫُ ﻟ ﯾسْ ﻟ ﺻﺎﺋمِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َِ َ َ َ َ َْ ٍِ ٍ
ﱠ(٩٣٠٨ : أﺣﻣد )ﻣﺳﻧد رُ ﺳﮭﱠ اﻟ إﻻَ ِ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al
Ahmar] dari [Usamah] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah]
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda:
"Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan
pahala puasanya selain lapar, dan berapa banyak orang
yang shalat malam tidak mendapatkan pahala shalat
malamnya selain begadang semata." (Musnad Ahmad :
9308)
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka
sebelum masuk bulan romadhon, perlu disiapkan mental
dengan menyakini bahwa puasa itu sebagai ibadah yang
besar pahalanya, sehingga akan menimbulkan semangat.
Selama seseorang berpuasa, semua amalan yang
dilakukan akan bernilai ibadah (termasuk bekerja).
Semakin berat suatu amalan, akan semakin besar
pahalanya,sebagaimanadisabdakanNabi:
َ َﱠ ﱠﱠ ﱠﱠ ََ َﻗﺎل ﮫُ أﻧ وﺳﻠم ﯾﮫْ ﻋﻠ ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﺳولُ ر نْ ﻋ كٍ ﻣﺎﻟ ﺑنْ أﻧس نْ ﻋِ َِ َ َ َ َ ِ َ َ َ ََ ُ ِ ِ ِ
َ ﱠ ْ َْ َ ََ ََ َ َ َنْ ﻓﻣ ھمُ ﺑﺗﻼْ ا ﻣﺎً ْو ﻗ بﱠ أﺣ إذا ﷲ نﱠ وإ اﻟﺑﻼء ﻋظم ﻣﻊ اﻟﺟزاء ﻋظمِ َِ َ َ ِ َ َ َ ِ َْ َُِ ِ ِ
ُ َْ َ ََ َ: ﻣﺎﺟﮫ اﺑـــــن )ﺳـــــﻧن ﺳﺧطﱡ اﻟ ﮫُ ﻓﻠ ﺳﺧط نْ وﻣ رﺿﺎﱢ اﻟ ﮫُ ﻓﻠ رﺿﻲِ َِ َ َ َ َ َ
(٤٠٢١
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Rumh] telah mengabarkan kepadaku [Al Laits bin Sa'd]
dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Sa'd bin Sinan] dari [Anas
bin Malik] dari Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam,
bahwa beliau bersabda: "Besarnya pahala sesuai dengan
besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah
mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka.
Oleh karena itu, barang siapa ridha (menerima cobaan
tersebut) maka baginya keridhaan, dan barang siapa
murka maka baginya kemurkaan." (Sunan Ibnu Majah :
4021)
Jika mental kita sudah kuat, maka kita akan sambut
romadhon dengan senang hati sebagaimana yang
dilakukan oleh Rosulullah dengan mengucapkan:
MARHABANYAROMADHON....
3. Persiapan Agenda Kegiatan
Pada zaman dulu, banyak orang menganggap
bahwa puasa adalah hanya sekadar tidak makan, tidak
minum dari subuh sampai maghrib. Sehingga banyak
orang yang mencari kegiatan yang dapat melupakan dari
rasa lapar dan haus, seperti mancing, main catur dan
pada sore hari melakukan “ngabuburit”. Puasa
romadhon pada hakikatnya tidak sekadar menahan lapar
dan haus, tetapi adalah beribadah kepada Allah dengan
menahan lapar, haus, dan syahwat yang lain, serta
meningkatkan amalan-amalan ibadah seperti membaca
Al-Qur'an, menghadiri majelis ta'lim, sholat sunnah,
infaq/shodaqoh dan pada akhir romadhon mengadakan
i'tikafdimasjid.
Majelis ta'lim atau pengurus masjid dapat
menyiapkan agenda kegiatan romadhon untuk
memfasilitasi jama'ah/masyarakat. Agenda kegiatan bias
disusun secara umum dan khusus. Agenda umum
diperuntukkan untuk semua jamaah seperti pengajian
umum, sholat berjamaah, dll. Selain itu, ada agenda
khusus untuk kelompok tertentu, misal untuk kelompok
anak-anak, remaja, orang tua dengan kegiatan-kegiatan
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan
setiapkelompok.
Dengan berbagai persiapan menyambut
romadhon, diharapkan umat Islam dapat
memaksimalkan ibadah pada bulan romadhon sehingga
dapat mencapai maksud dan tujuan romadhon yang
telah ditetapkan oleh Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat
183 yaitu menjadi orang yang bertaqwa. Sebaliknya, jika
tidak ada persiapan untuk menyambut romadhon,
sehingga ibadah pada bulan romadhon hanya dilakukan
secara tradisi seperti romadhon tahun yang lalu, maka
umat Islam tidak akan dapat mencapai tingkat keimanan
yang tinggi. Bahkan, bisa juga menjadi orang yang celaka,
sebagaimana yang didoakan oleh malaikat Jibril dan
diamini oleh Rasulullah yang dijelaskan dalam sebuah
haditsyangberbunyi:
َ ََْْ َﻗﺎل ﯾرةْ ھرُ أﺑﻲ نْ ﻋ يﱢ ﺑرُ اﻟﻣﻘ دٍ ﺳﻌﯾ أﺑﻲ ﺑنْ ﺳﻌﯾد نْ ﻋِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ َِ ِ ِِ
ُ َ ﱠ ﱠﱠ ﱠْ َُ َرتْ ذﻛ ﺟلُ ر فُ أﻧ رﻏم وﺳﻠم ﯾﮫْ ﻋﻠ ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ لُ ﺳوُ ر ﻗﺎلِ ِ َِ َ َ َ َ َ ِ َ ٍَ َ َ ُ
ُ ََ ْ َ َ َْ َﺛم نُ رﻣﺿﺎ ﯾﮫْ ﻋﻠ دﺧلَ ﺟلُ ر فُ أﻧ ورﻏم ﻲﱠ ﻋﻠ لﱢ ﯾﺻُ ﻓﻠم ُهدَ ﻋﻧِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ َ َ َﱠ ٍ َْ
َ َ َ َْ ْ َ َ َْ ْ َ َُْهأﺑوا ُهدَ ﻋﻧ أدرك ﺟلُ ر فُ أﻧ ورﻏم ﮫُ ﻟ ﯾﻐﻔرُ نْ أ ﺑلْ ﻗ اﻧﺳﻠﺦِ َِ َ َ َ َ َ َ َ َ ٍَ َ
َ ُ َ ْ ْﱡ َ ﱠ َ ََ َ َُ ْْو أ ﻗﺎل ﮫُ وأظﻧ ﺣﻣنْ رﱠ اﻟ ﺑدْ ﻋ ﻗﺎل اﻟﺟﻧﺔ ُهﯾدﺧﻼُ ﻓﻠم اﻟﻛﺑرِ َِ َ َ َ َ َ َ َِْ
َ َ ََ َْ َ ُھذا ﻋﯾﺳﻰ ﺑوُ أ ﻗﺎل وأﻧس ﺟﺎﺑر نْ ﻋ اﻟﺑﺎب وﻓﻲ ھﻣﺎُ أﺣدِ َِ َ َ َ َ َ َ َ َ ٍَ ٍ ِ
ْ َ ٌَ ٌھوُ ﺑراھﯾمْ إ نُ ﺑْ ﻲﱡ ﺑﻌْ ور ﺟﮫْ اﻟو ھذا نْ ﻣ بٌ ﻏرﯾ ﺣﺳن ﺣدﯾثِ ِ ِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ ََ ِ ِ ِ
ٌََ َ َُنْ ﻋ روىْ ﯾُ و ﯾﺔﱠ ﻋﻠُ نُ ﺑْ ا ھوُ و ﺛﻘﺔ ھوُ و ﺑراھﯾمْ إ ﺑنْ ﺳﻣﻌﯾلْ إ أﺧوِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ َ َ ََ ِ ِ ِ
َﱠ ْ ْﱠ ﱠ َﱠ َ َﷲ ﺻﻠﻰ ﻲﱢ اﻟﻧﺑ ﻋﻠﻰ لُ ﺟُ رﱠ اﻟ ﺻﻠﻰ إذا ﻗﺎل اﻟﻌﻠم ھلْ أ ﻌضْ ﺑَِ َ َ َ ِ َُ ِِ ِ ِ
َ ََ ْ ﱠْ ََ َ ًذﻟك ﻓﻲ ﻛﺎن ﻣﺎ ﮫُ ﻋﻧ ﺟزأْ أ ﺟﻠسْ اﻟﻣ ﻓﻲ رةﱠ ﻣ وﺳﻠم ﯾﮫْ ﻋﻠِ ِ ِ ِ َِ َ َ َ َ َ َ َ ََِ
ْ(٣٤٦٨ : اﻟﺗرﻣذي )ﺳﻧن ﺟﻠسْ اﻟﻣِ َِ
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin
Ibrahim Ad Dauraqi] telah menceritakan kepada kami
[Rib'i bin Ibrahim] dari [Abdurrahman bin Ishaq] dari
[Sa'id bin Abu Sa'id Al Maburi] dari [Abu Hurairah]
iaberkata; Rasulullahshallallahu 'alaihiwasallam
bersabda: "Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di
depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku.
Dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya
kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan,
dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya
berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat
memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya)."
Abdurrahman berkata; dan aku mengira beliau berkata;
atau salah seorang dari keduanya. Dan dalam bab
tersebut terdapat riwayat dari Jabir serta Anas. Abu Isa
berkata; hadits ini adala hadits gharib dar ijalur ini. Rib'i
bin Ibrahim adalah saudara Isma'il bin Ibrahim, ia adalah
orang yang tsiqah, dan ia adalah Ibnu 'Ulayyah. Dan telah
diriwayatkan dari sebagian ulama, beliau mengatakan:
"Apabila seseorang bershalawat kepada Nabi shallallahu
'alaihiwasallam satu kali maka hal tersebut telah
memberikan kecukupan terhadap apa yang ada di dalam
majelistersebut."(SunanTirmidzi:3468)
Semogadenganpersiapanromadhontahunini,kita
dapatmemanfaatkankeberkahanbulanromadlonsecara
maksimal dan kita bias mencapai derajat yang tinggi di
sisi'Allah, yaitumenjadiorangyangbertaqwa.
Aaamiiin
35
14. 29
Harapan Ramadhan
Ku mengharap Ramadhan kali ini penuh makna...
Agar dapat kulalui dengan sempurna.....
Selangkah.. demi selangkah ...
Setahun sudah pun berlalu, masa yang pantas berlalu ,
Hingga tak terasa pun berada di bulan Ramadhan...
Ku mengharap Ramadhan kali ini penuh makna...
Agar dapat kulalui dengan sempura.....
Puasa suatu amalan sebagaimana yang diperintahkan
Moga dapat kulenturkan nafsu yang membelenggu diri tiada henti-henti
Ku mengharap Ramadhan kali ini penuh makna...
Agar dapat kulalui dengan sempura.....
Dan tak kubiarkan Ramadhan berlalu begitu saja
Tuhan bimbinglah daku yang lemah , mengaruhi segalanya dengan sabar
Ku mengharap Ramadhan kali ini penuh makna...
Agar dapat kulalui dengan sempura.....
Ku memohon kepada Tuhan diberikan kekuatan
Ku memohon kepada Tuhan diterima Amalan
Ku mengharap Ramadhan kali ini penuh makna...
Agar dapat kulalui dengan sempura.....
Selangkah... demi selangkah...
Dengan rahmat-Mu oh ..Tuhanku
Ku tempuh juga
(Raihan...Harapan Ramadhan)
muhasabah
Muhasabah
Pasca-ramadhan
Hj. Elly Damaiwati, M.Pd.
15. Subhanallah !!.....Sepenggal khotbah Rasullah di
saat menjelang Ramadhan amat indah untuk kita kenang
dan kita amalkan bersama-sama. Bulan yang harusnya
menjadikan diri kita sebagai awal moment untuk
merubah diri kita dan umat ini, karena di saat Ramadhan
hati kita terbuka, sebagaimana harapan dari adanya
Ramadhan.
Ramadanadalahbulanpendidikandanpelatihan
Dengan mengacu kepada Al-Baqoroh:183, setiap
kita terkena ketentuan “wajib belajar” dan “wajib latih”
kalau ingin menjadi golongan orang-orang bertaqwa.
Bulan Ramadhan adalah bulan Allah mendidik umat-
umatnya dari kebiasaan-kebiasaan yang sudah biasa
dilakukan diubah menjadi kebiasaan baru yang tentunya
butuh suatu pembelajaran. Manusia dididik untuk
mengubah pola makananan , yang biasa 3 kali sehari
menjadi 2 kali sehari, siang yang biasanya untuk makan
malah disuruh untuk lapar. Malam di saat manusia pulas
dengan mimpi-mimpinya malah disuruh untuk bangun
dan makan! Tentunya bukan tanpa maksud ketika Allah
menyuruhdemikian.
Dalam bulan puasa kita disuruh untuh mengelola
emosi , menahan amarah, menahan ghibah, tidak iri dan
dengki, tidak mengadu domba, tidak gosib mengosib dan
juga untuk tidak bakhil. Maka ketika Ramadhan telah
usai , setelah kita digembleng untuk menahan semua
sifat angkara murka, indicator keberhasilan kita dengan
Ramadhanyangtelahkitalakukanadalahmenjadikandiri
kita, pribadi-pribadiyangsiapuntuk untukmembinadiri
kita sendiri dan akhirnya membina umat ini, atau
mendidik diri kita sendiri dan akhirnya mampu mendidik
umat ini. Hendaknya tidak usah menunggu orang lain
untuk memprogram diri kita menjadi orang yang lebih
baik. Tetapi diri kita harus mempunyai program dan
agenda untuk mampu membina dan mendidik diri
sendiri. Harus ada perubahan – perubahan yang
signifikan pasca Ramadhan terhadap diri kita menjadi
orang yang lebih baik, lebih berkualitas dan lebih
produktif. Dalam hal beribadah sebagai contoh, pra
ramadhan barangkali kita belum membiasakan untuk
sholatrawatib,membacaQuran,puasasunahatausholat
sunah yang lainnya setiap harinya. Maka pasca
Ramadhankitaharusmelatihsecarabertahapmanayang
bisa kita lakukan dari sekian jenis ibadah tersebut untuk
menjadi amalan yang istiqomah yang bisa kita lakukan.
Karena dalam Islam lebih menekankan ibadah yang
istiqomah, dari pada ibadah yang banyak tetapi tidak
ajeg. Dalam hal mengelola emosi misalnya, kita harus
mampu melihat diri kita dari sifat yang tidak baik itu,
mana yang sering bersarang pada diri ini? Dan secara
bertahap pula kita hilangkan sifat dan sikap yang
merugikan diri itu. Yang penting adalah ada niat,
kemauan dan komitmen untuk merubah diri, maka
selaluadajalankalauadakemauan.
Ramadhanbulanampunandosa
Rasullullah bersabda “Barang siapa melakukan
ibadah di malam bulan Ramadhan , karena iman dan
mengharapkan ridha Allah , maka dosa-dosa yang telah
laludiampuni.(HRMuttaafaqqun'alaihi)
Hadtis tersebut di atas memberi kesempatan
kepada kita untuk mendapat ampunan dari Allah , dan
pasca Ramadhan kita, ibarat orang-orang yang kembali
fitrah, suci bagaikan bayi yang baru dilahirkan. Sungguh
suatu kebodohan pabila kita pasca Ramadhan kembali
menjadi orang yang berani mengukir kehidupan ini
dengan noktah-noktah yang menyembabkan diri kita
kembali kepada perbuatan-perbuatan yang dilarang
Allah hingga dosa-dosa itu kembali mewarnai kehidupan
kita. Pasca Ramadhan hendaknya kita senantiasa
berusaha untuk menjauhkan diri pada hal-hal yang tidak
bermanfaat, dan sebaliknya berusaha menjadikan
kehidupan ini mempunyai kemanfaatan untuk umat ini,
minimalorang-orangdisekitarkita,orang-orangyangkita
cintai
RamadhanbulanditurunkannyaAlQuran
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya
AlQuran sebagai petunjuk bagi manusia. AlQuran yang
tidak ada keraguan di dalamnya/ Alquran merupakan “
operation manual” , bagi oramg-orang yang bertaqwa
Albaqoroh : 2, dan manusia dalam menjalankan tugas
sebagai khalifah ini selalu membutuhkan petunjuk ini
agar bisa menjalankan kekhalifahan dengan benar dan
optimal. Hikmah yangg bisa kita ambil dari peristiwa ini
bagi orang – orang yang berusaha untuk taqwa
sebagaimana tujuan dari puasa ini adalah tiada pernah
lepas dari Alquran. Alquran harus menjadi sumber
hukum bagi kehidupan kita. Kaitannya dengan beriman
kepada AlQuran ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikanantaralain:
1) Berusaha untuk senantiasa erat dengan AlQuran.
Aktivitas yang bisa kita lakukan antara lain senantiasa
mempelajari, mengajarkan alQuran dan
membacanya. AlQuran harus menjadi bacaan wajib
setiap harinya bagi diri kita dan keluarga kita. Jangan
sampaikitamengoleksialQuranyangberanekaragam
bentuknya dan hanya dipajang di almari. Selain itu
berusaha untuk memahami dan mentadaburi isinya,
melaksanakan serta menghafalkannya. Mentadabur
ayat-ayat alQuran adalah berusaha memahami
maksud dari ayat tersebut, dan berusaha untuk
mampumelakukannya.
2) Mentarbiyah/ mendidik diri dengan AlQuran.
Hendaknya kita berusaha mendidik diri agar prilaku
dan sikap hidup kita sesuai dengan AlQuran. Gaya
hidup kita, yang terkadang masih didominasi hawa
nafsu perlu dilatih hingga kita mampu tunduk pada
hukumAlQuran
3) Menyeru orang lain dan menegakkan AlQuran dalam
kehidupan sehari-hari. Setelah kita belajar untuk
menyesuaikan kehidupan kita dengan AlQuran maka
pe-er selanjutnya adalah mengajak orang lain untuk
juga berkehidupan sebagaimana yang AlQuran
ajarkan. Karena kehidupan yang beradab tak kan
mungkin tercapai tanpa adanya amal ma'ruf nahi
mungkar. Dan hanya orang-orang yang mau beramal
ma'ruflah termasuk golongan orang-orang yang
berdaya guna dalam kehidupannya. Dan inilah
golongan orang – orang istimewa yang membedakan
dihadapanAllahdenganoranglain.
Ramadhanbulanjihaddanbulankemenangan
Sejarah mencatat, bahwa umat Islam mampu
meraih beberapa kesuksesan dan kemenangan besar
justru pada bulan Ramadhan. Perang Badar Kubra yang
diabadikan dalam AlQuran sebagai yaumul Furqon
dimenangkan oleh umat Islam pada tanggal 17
Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Saat itu gembong kebathilan
AbuJahalterbunuh.
Penaklukan kota Mekah yang diabadikan dalam
AlQuran sebagai Fathan Mubiina, terjadi pada tanggal 10
Ramadhan tahun 8 Hijriyah. Perang Tabuk, terjadi pada
bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah. Tersebarnya Islam di
Yaman pada bulan Ramadhan 10 Hijriyah . Penaklukan
Andalus (Spanyol sekarang ) di bawah pimpinan Thariq
bin Ziyad terjadi pada tanggal 28 Ramadahan tahun 92
Hijriyah.
Peperangan “ Ainu Jalut” di mana untuk pertama
kalinya pasukan Islam berhasil mengalahkan bangsa
Mongol Tartar, yang sebelumnya sempat dianggap
mustahil , juga terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658
Hijriyah, dan tentunya masih banyak lagi contohnya.
Peristiwa-peristiwa di atas membuktikan bahwa bulan
Ramadhan bukan bulan bermalas-malasan dan bulan
lemah, tapi sebaliknya Ramadhan adalah bulan kuat ,
bulan jihad dan bulan kemenangan. Maka perubahan
signifikan yang harus kita lakukan pasca Ramadhan
adalah senatiasa menumbuhkan spirit untuk senantiasa
berjuang, bekerja cerdas dan terus belajar dan belajar.
Umat Islam harus kuat kalau ingin mengembalikan
kejayaan masa lalu. Dan Kekuatan umat Islam akan
terbangun dari kita masing-masing individu ini adalah
individuyangkuatdanberkualitas.
Pe-er umat yang terberat adalah bagaimana umat
ini mampu mengembalikan keislaman itu sendiri
terutama dalam hal mengembalikan semangat dan
komitmen kita dan umat ini secara keseluruhan kepada
Islam. Kita dan juga umat ini harus semakin mampu
menterjemahkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan
sehari-hari. Kita harus dekat dengan Islam. Islam tidak
hanya sekedar syahadat, sholat, puasa , zakat dan haji.
Tapi Islam adalah semua sisi kehidupan. Akhlaq kita, cara
kita bergaul dan berinteraksi dengan orang lain, cara kita
berjual beli, menanam saham kita, menabung, cara kita
mendidik anak-anak kita, cara kita berbusana, dan yang
lainnya harus senantiasa berpijak pada syariat yang ada.
3130
Wahai Manusia !
Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah , rahmat dan maghfiroh. Bulan yang paling mulia di
sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi
jamnya adalah jam-jam yang paling utama . Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah
16. Kita tidak alergi dengan keislaman kita. Cahaya Islam
harussenantiasamenyinarirumahdankehidupankita.
Pe-er umat yang lain adalah bahwa umat ini tidak
boleh bodoh. Belajar dan membaca adalah kunci
menghilangkan kebodohan dan kunci dalam
membangun peradaban ini. Masyarakat pembelajar
harus kita bangun dari diri kita sendiri dan anak
keturunan kita. Belajar dan aktivitas membaca tidak
mengenal umur, kapanpun, dimanapun dan kepada
siapapun. Umat Islam harus haus dengan ilmu. Apalagi
dalam sebuah hadtis dikatakan bahwa „“ Barang siapa
menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah
memberikan baginya pahala surga... (HR Tirmidzi) . Kita
dan anak- anak kita harus menjadi orang-orang yang
tidakbolehlelahdalammenuntutilmu
Demikianlah sebuah refleksi diri untuk melihat
berhasilkan puasa kita? Berhasilkah Ramadhan Kita?
Dengan demikian kelak satu bulan Ramadhan ini cukup
menjadi bekal bagi perjalanan 11 bulan yang akan datang
. Semoga Allah mempertemukan kita pada Ramadhan
yang akan datang dan kita digolongkan orang-orang yang
mendapatkan rahmat dengan Ramadhan ini. Amin.
Demikianlah kita mengharap ramadhan ini penuh
Makna. Sebagaimana syair dari Raihan di atas . Sebagai
penutup, lirik lagu Bimbo berjudul „Setiap Habis
Ramdhan“ dapatlah menjadi pencerahan tambahan
muhasabahkitapascaramadhanini..
Setiap habis Ramadhan
(Bimbo)
Setiap habis Ramadhan
Hamba rindu lagi Ramadhan
Saat - saat padat beribadah
Tak terhingga nilai mahalnya
Setiap habis Ramadhan
Hamba cemas kalau tak sampai
Umur hamba di tahun depan
Berilah hamba kesempatan
Setiap habis Ramadhan
Rindu hamba tak pernah menghilang
Mohon tambah umur setahun lagi
Berilah hamba kesempatan
Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan
Sekeluarga, sekampung, senegara
Kaum muslimin dan muslimat se dunia
Seluruhnya kumpul di persatukan
Dalam memohon ridho-Nya
32
17. 19
Saat Ramadhan tiba, biasanya seorang ibu rumah
tangga akan meningkat kegiatan rutinitasnya
dibandingkan hari-hari selain Ramadhan. Dari mulai
menyiapkan sahur hingga menyiapkan buka nantinya.
Terkadang kondisi ini menyebabkan seorang ibu
merasakan “kurang” waktu dalam hal beribadah lebih
untuk diri sendiri. Sehingga suasana rohaniyah serta
spiritual kurang mampu dimaknai dengan lebih
mendalamkarenafaktorkesibukanitu.
Oleh sebab itu, wahai, para Ibu.. carilah waktumu
agar lebih bisa memaknai bulan Ramadhan ini dengan
makna spiritual yang sedalam-dalamnya tanpa
terkalahkan dengan faktor kesibukan rutinitas rumah
tangga belaka. Carilah cara agar waktumu bisa
bercengkerama bersama keluarga tercinta tetapi juga
lebihbisaberasyikmasyukkepadaRabb-mu.Aturlahagar
dirimu juga bisa bercengkerama lebih bersama Sang
Pencipta dengan ibadah yang berkualitas. Maka, seorang
ibu wajib bisa mempelajari seni menggaet pahala ibadah
disela-selakesibukanrutinitasrumahtangga.
Contohnya, Ibu.. kita harus bisa belajar memilah-
milah – memilih-milih – mana pekerjaan rutin yang selalu
dilakukan setiap hari untuk suami, anak, dan keluarga.
Lalu, jika kita melakukannya, iatkanlah untuk beribadah
dan membantu orang berpuasa. Niscaya menjadi sebuah
ibadah yang bernilai pahala. Insyaallah kita akan
mendapatkanduapahalasekaligus,yangpertamapahala
dari mengerjakan pekerjaan rutinitas tersebut, dan yang
kedua mendapat pahala dari ibadah memenuhi perintah
Allah. Yang penting, usahakan agar setiap pekerjaan
kerumahtanggaan kita, kita sadarkan meniatkan benar-
benar semata-mata mencari ridho Allah semata,
diniatkan karena ibadah kepada-Nya. Kesadaran ini
penting, karena inilah yang membedakan suatu
pekerjaan dari hanya sekadar rutin menjadi ibadah.
Sesuai perkataan Ibnu Qoyyim, “Orang yang selalu sadar
(untuk beribadah) maka pekerjaan rutinnya ibadah,
sedangkan orang yang lupa dan lalaimaka ibadahnya pun
baginyamerupakanhalrutindankebiasaansaja.”
Di bawah ini, penulis intisarikan dari tulisan
Ustadzah Hayyinatul Khoiriyah dan Riyati dari blog
abuzahrakusnanto.wordpress.com tentang susunan
jadwal harian selama Ramadhan khusus bagi ibu-ibu
rumah tangga yang tidak ingin kehilangan nilai ibadahnya
di mata Allah SWT. Jadwal kegiatan berikut,bila bisa
diikuti bisa membantu ibu rumah tangga
mengkhatamkan al-Qur'an, dengan izin Allah, selama
bulan Ramadhan. Jadwal ini hanya sebuah panduan
untuk memudahkanmembagi waktu dan bukan sebuah
hal yang mengikat apalagi wajib diikuti.pelaksanaannya
jelas sangat tergantung padakondisi dan situasi masing-
masing ibu rumah tangga. Yang jelas, kapan pun ada
waktu senggang, gunakan untuk berdzikir kepada Allah,
karena berdzikir adalah satu kegiatan yang niscaya dapat
dilakukansembarangwaktu.
Berikut jadwal yang bisa dijadikan panduan bagi
ibu-ibukhususselamabulanRamadhanini:
Siti Zakiah, M. Hum
Jadwal Untukmu,
Wahai Ibu
(Saat Ramadhan Membersamaimu)
nisaiyah
18. 20
a. Menjawab adzan untuk sholat fajar (subuh)
b. Mengisi waktu antara adzan dan iqomah dengan berdoa dan membaca dzikir-
dzikir pagi hari, seperti anjuran Rasulullah berikut:
داوود وأﺑو واﻟﺗرﻣذي أﺣﻣد رواه ” واﻹﻗﺎﻣﺔ اﻷذان ﺑﯾن ﯾرد ﻻ اﻟدﻋﺎء ” : وﺳﻠم ﻋﻠﯾﮫ ﷲ ﺻﻠﻰ ﻗﺎل
'Doa itu tidak akan tertolak di antara adzan dan iqomah'
c. Mengingatkan suami dan anak laki-laki untuk berangkat lebih awal sholat subuh
kemasjid sebelum iqomah dikumandangkan.
a. Mengingatkan suami dan anak laki-laki untuk sholat Subuh berjamaah di masjid,
dengan berangkat lebih awal sebelum iqomah dikumandangkan.
b. Melaksanakan sholat sunah fajar di rumah dua rakaat dan mengingatkan suami
juga untuk melaksanakan sholat fajar.
. ﻣﺳﻠم رواه ” ﻓﯾﮭﺎ وﻣﺎ اﻟدﻧﯾﺎ ﻣن ﺧﯾر اﻟﻔﺟر رﻛﻌﺗﺎ ” : وﺳﻠم ﻋﻠﯾﮫ ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ رﺳول ﻗﺎل
Rasulullah Saw bersabda, “Dua rakaat shalat sunnah fajar adalah lebih baik dari
dunia seisinya”.
c. Duduk di musholla/masjid/ tempat sholat di rumah hingga matahari terbit dengan
sempurna, mengisisnya dengan dzikir pagi, berdoa sertamembaca al-Qur'an.
Amalan-amalan ini diperkuat firmanAllah Swt dan hadits Rasul:
ْْ ًُ َ َ٧٨:]اﻹﺳراء (اِ ﮭودُ ﻣﺷ ﻛﺎن ﺟرْ اﻟﻔ رآنْ ﻗ نﱠ )إ : ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺎلَ َ َِ ِ
Allah Swt berfirman” “Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
QSAl Isra': 78.
ﺻﻠﻰ ﺛم اﻟﺷﻣس ﺗطﻠﻊ ﺣﺗﻰ ﷲ ﯾذﻛر ﻗﻌد ﺛم ﺟﻣﺎﻋﺔ ﻓﻲ اﻟﻐداة ﺻﻠﻰ ﻣن ” : وﺳﻠم ﻋﻠﯾﮫ ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ رﺳول ﻗﺎل
اﻷﻟﺑﺎﻧﻲ ﺻﺣﺣﮫ و اﻟﺗرﻣذي ”رواه ﺗﺎﻣﺔ ﺗﺎﻣﺔ ﺗﺎﻣﺔ وﻋﻣرة ﺣﺟﺔ ﻛﺄﺟر ﻟﮫ ﻛﺎﻧت ،رﻛﻌﺗﯾن
Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa shalat berjamaah lalu berdzikirsampai
terbitnya matahari kemudian shalat dua rakaat, baginya seperti pahala orang yang
melaksanakan haji dan umroh secara sempurna, sempurna, sempurna.” [HR
Tirmidzi]
d. Membaca al Qur'an,minimla 1 hizb ( ¼ juz agar dapat mengkhatamkan 1 kali
selama Ramadhan)
a. Membantu suami berangkat ke tempat kerja dengan niat ibadah. Mengingatkan
suami agar mencari rezeki halal dan mengabdi untuk masyarakat.
b. Menyiapkan anak-anak berangkat ke sekolah dan menasihati anak-anak untuk
mencari pahala dengan belajar untuk masa depan dunia akhirat.
c. Mengingatkan anggota keluarga untuk menunaikan shalat Dhuha meskipun
hanya dua rakaat sebelum keluar rumah.
d. Tidur dan istirahat
a. Menjawab adzan Dhuhur, memanfaatkan waktu di antara adzan dan iqomah
untuk berdoa.
b. Mengerjakan sholat sunnah rawatib Dhuhur 4 rakaat sebelum shakat fardhu
Dhuhur dan 2 rakaat setelahnya.
c. Mengerjakan shalat Dhuhur.
d. Tilawah ¼ hizb (untuk mengkhatamkan 1 kali selama Ramadhan)
e. Memasak untuk persiapan berbuka puasa. Hindari pemborosan hidangan buka
puasa.
f. Sembari memasak persiapan berbuka, sembari mendengarkan
murotal/ceramah-ceramah agama (radio/televisi).
g. Mengingatkan anak-anak untuk shalat Dhuhur dan sunnah rawatib jikabelum
mengerjakan di sekolahnya, kemudian menasihatkan untuk mengambil
waktuberistirahat sejenak agar kuat melaksanakan ibadah puasa.
Setelah terbitnya fajar
Saat tiba waktu sholat
Subuh
Setelah keluar dari
masjid/musholla
a. Menjawab adzan shalat ashar
b. Mengingatkan suami dana anak-anak untuk shalat ashar di masjid. Dilanjutkan
untuk tilawah atau mengikuti kajian di masjid/tempat lain.
c. Menganjurkan shalat ashar berjamaah di rumah bersama anak perempuan.
d. Membaca al Qur'an 1 hizb (agar bisa 1 kali khatam al Qur'an selama Ramadhan).
Boleh ditambah jika memungkinkan.
e. Senantiasa mengingatkan kepada anak-anak agar membantu orang tua.
a. Memperbanyak doa dan istighfar pada waktu ini sambil menyiapkan buka puasa.
b. Mencari pahala dengan mengantarkan takjil untuk tetangga yang membutuhkan
dengan maksud menyenangkan hati mereka dan mempererat jalinan
persaudaraan antar tetangga.
a. Menjawab adzab shalat Maghrib.
b. Menasihati anggota keluarga agar segera berbuka puasa denga korma ruthob
dengan bilangan ganjil dan berdoa buka puasa sebagaimana tuntunan Rasulullah.
c. Mengingatkan suami dan anak laki-laki agar segera shalat Maghrib berjamaah di
masjid, sedangkan yang perempuan berjamaah di rumah. Dilanjutkan shalat
sunnah rawatib 2 rakaat.
d. Berkumpul di meja makan untuk melanjutkan berbuka puasa dan bersyukur atas
nikmatAllah untuk hari ini.
e. Membaca dzikir sore dan menganjurkan anggota keluarga untuk beriltizam
(membiasakan diri) dengan dzikir-dzikir ini.
f. Mengingatkan keluarga agar bersiap-siap melaksanakan shalat tarawih di masjid
dengan mengenakan baju yang bersih.
a. Menjawab adzan shalat Isya' dan mengerjakan shalat Isya'berjamaah di masjid
atau di rumah.
b. Melaksanakan shalat tarawaih berjamaah secara lengkap di masjid atau di rumah.
c. Membaca al Qur'an ¼ hizb jika ingin khatam satu kali selama Ramadhan.
d. Menganjurkan anak-anak untuk belajar dan mendampinginya.
e. Menganjurkan anak-anak membaca al Qur'andan atau menghafal.
f. Menyelesaikan pekerjaan dapur yang masih tersisa sekaligus menyiapkan menu
sahur.
g. Tidur dengan niat mencari pahala dan menjadikan tidur ini agar dapat bangun
untuk shalat tahajud.
a. Membangunkan anggota keluarga dan menyarankan mereka agar mengerjakan
shakat tahajud singkat dan witir jika belum melaksanakannya bersama imam.
b. Menganjurkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan di masjid.
c. Membaca al Qur;an ¼ hizb jika ingin khatam satu kali selama Ramadhan.
d. Menyiapkan sahur untuk keluarga dengan memperbanyak doa, dzikir, dan
istighfar
e. Mengajak keluarga untuk sahur bersma-sama
f. Mencuci peralatan sahur sembari berdzikir.
g. Duduk untuk berdoa dan istighfar hingga adzan Subuh bergema.
Setelah Dhuhur
Setelah Ashar
Setelah terbenamnya
matahari
Menjelang Maghrib
Setelah shalat Isya'
Saat akhir pertiga
malam
Jadwal ini semata tidak untuk diperdebatkan tetapi alangkah indahnya bila direalisasikan. Memang terlihat
sangat ideal tetapi semua dipulangkan pada pribadi masing-masing sesuai kadar kemampuan dan
ketersempatan serta kesungguhan niat dan kesadaran. Semoga Ramadhan 1438 H kali ini ibu-ibu jauh lebih
dapat menata diri dan belajar seni menejemen waktu berpahala. Semoga bermanfaat.
Salam Ramadhan!
21
19. Prakata RedaksiPrakata RedaksiPrakata Redaksi
Assalaamu'alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh...
Baarokallaah fiykum...
Baarokallaah fiy romadhoonaa..
Alhamdulillah, setelah vakum setahun, kami hadir kembali dalam edisi spesial
Ramadhan 1438 H kali ini dengan menu variatf. Maklum, kendala terbesar adalah saat
majalah tidak ada penulisnya, dan memang harus memaksa untuk menghiba menulis
kepada sejumlah nama dan pihak tertentu. Klise. Tetapi tidak lantas membuat kami
patah semangat. Harus terbit!
Alhamdulillah,
Tiada kata yang dapat kami ulang kecuali hanya hamdalah ini. semakin merayapnya
sang waktu,memburu kami segera menghadirkan kembali edisi ke-6 Majalah Assalaaam
di tangan pembaca dengan topik utama adalah Ujian dan Romadhon; Lautan Tempaan.
Hadir dengan topik utama tentang ujian-ujian yang harus dilalui oleh manusia agar
kelak meningkat maqom dan derajatnya di hadapan Allah Swt.
Bersamaan dengan datangnya Ramadhan 1438 H, terasa sangat lebih istimewa dan
berarti karena ujian kehidupan semakin memacu kita untuk lebih meningkatkan diri
menjadi pribadi muslim kaffah. Semoga Ramadyan kali ini dapat lebih menjadikan kita
manusia yang lebih bertakwa dan kelak mampu menjaga amalan-amalan solih kita
sepanjang tahun hingga bertemu kembali kelak dengan Ramadhan 1439 H.
Aaaamiin.
Dengan berbagai artikel menarik lainnya seputar Ramadhan, memperteguh keimanan
kita kali ini. Tips mengalokasikan finansial selama Ramdhan dan pasca lebaran menjadi
layak baca agar kita terhindar dari kesalahan pengaturan keuangan. Pun amalan-amalan
Ramadhan pantas kita tingkatkan melalui beberapa artikel lainnya.
Nah, pembaca solih solihah...
Selamat membaca!
Wassalaamu'alaikum wa rohmatullohi wa baarokatuh.
Salam hangat,
Tim Redaksi
20. Daftar
isi
Penanggung Jawab:
Drs. H. Uripto M. Yunus, M.Ed.
Pengarah:
H. Arkanudin Budiyanto, M.I.Kom.
H. Trisnojoyo Khottob, M.M.
Pimpinan Umum:
Drs. Ahmad Zainul Arifin
Pimpinan Redaksi:
Dr. Asyhuri, M.Ag.
Sekretaris:
Hj. Siti Zakiah, S.Pd., M.Hum.
Editor:
Hj. Siti Zakiah, S.Pd., M.Hum.
Dewan Redaksi:
Hj. Elly Damaiwati, M.Pd.
Hj. Siti Zakiah, S.Pd., M.Hum.
Leny Rahayuningsih, S.Si.
Design & Layout:
Sticky Advertising
Sirkulasi & Pembantu Umum:
Staff Sekretariat & Staff Humas PPMI
Assalaam
Alamat Redaksi:
PPMI Assalaam PO BOX 286 Surakarta
57102
Telp. (0271) 715468, 718741, 725373
SUSUNAN REDAKSI
Rubrik Judul Artikel Penulis Hal
LA-PUT 1
LA-PUT 2
FIKIH
USWAH
PROFIL
IBROH
NISAIYAH
TUNTUNAN
SAKINAH
RUPA-RUPA
MUHASABAH
MARHABAN
TIPS
Memaknai Ujian Kita, Ujian Kualitas Diri
Model Pengendalian Diri dengan Puasa
Harkat dan Martabat Ujian bagi Manusia
Anugerah Di Balik Musibah, Mengenal Lebih Dekat
Sosok Fajar, Anak Lumpuh Otak Penghafal Al Qur'an
Muhammad Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel
(Menguji Ujian)
Usaha Jika Ingin Naik Tingkat
Jadwal Untukmu, Ibu (Panduan Selama Ramadhan)
Tuntunan Amalan Selama Ramadan
Hati Tenang, Kunci Bahagia
Siapkan Biaya Tak Terduga Saat Lebaran Tiba
Muhasabah Pasca-Ramadhan
Menyambut Romadhon 1438 H
Datang Bulan di Bulan Ramadhan?
Hj. Elly Damaiwati, S.S.,
M.Pd.Bashir Mujahid, M.Ag.
Hj. Nur Silaturrohmah, Lc.
Hj. Elly Damaiwati, S.S., M.P.d.
Dr. Asyhuri
Leny Rahayuningsih, S.Si.
Hj. Siti Zakiah, S.Pd., M.Hum.
Rosyat Nurliyas, Lc.
Dr. Asyhuri
Hj. Siti Zakiah, S.Pd., M.Hum.
Hj. Elly Damaiwati, S.S., M.Pd.
H. Dwi Jaka, S.Pd.Hj.
Siti Zakiah, S.Pd., M.Hum.
1
3
8
12
14
16
19
22
24
27
30
33
36
21. 2
sang guru berada sambil mengintip ruangan sang guru.
Ternyata Muhammad Tsani menyaksikan bahwa sang
guru sedang menjalani sujud yang sangat lama.
Muhammad Tsani tetap menungggu sampai sang guru
selesai sujud, ternyata sang guru baru mendoakan
muridnya (Muhammad Tsani) agar apa yang menjadi
tujuan muridnya berakhir dengan sukses. Sehabis
menemui gurunya Muhammad Tsani mengubah taktik
perangnya, yaitu menarik 70 kapal perang dan semua
tentaradikerahkankedarat.
Pada hari Senin, 29 Mei 1453 pasukan Muhammad
Tsani melakukan puasa sunnah dengan arahan dan
motivasi semangat jihad serta doa sang guru, akhirnya
pasukan konstantinopel tidak sanggup bertahan
melawan serangan Muhammad Tsani. Sehingga
Muhammad Tsani berhasil masuk ke jantung kota
konstantinopel dengan menunjukkan jiwa kesholihannya
sebagai muslim sejati. Yaitu memberi kebebasan/
toleransikepadasiapapunyangtinggaldikotaini.Karena
kesuksesanluarbiasaitulah,makabeliaumendapatgelar
MuhammadAlFatih.
Muhammad Al Fatih mulai mendirikan sholat
jum'at yang pertama kali di kota ini dan sekaligus
mengubah nama, kota konstantinopel menjadi kota
Istanbul. Setelah kemenangan diraihnya Muhammad Al
Fatih ingin mengundurkan diri dari kekhalifahan karena,
ingin konsentrasi beribadah kepada Allah. Beliau minta
fatwa kepada gurunya. Apa jawaban sang guru? Sang
guru menjawab sangat bijaksana yaitu bahwa jabatan
kesultanan jauh lebih banyak manfaatnya. Kalau ibadah
hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Tetapi memimpin
dengan adil banyak orang yang menikmatinya. Pemimpin
yang adil dan bersih sungguh menguntungkan rakyatnya.
Muhammad Al Fatih akhirnya mengikuti nasihat sang
guru. Muhammmad Al Fatih berkuasa selama 28 tahun.
Beliau meninggal di tengah perjalanan saat berniat mau
melakukan penyerangan, apakah ke kota Roma? Yang
jelas beliau Muhammad Al Fatih yang merealisir janji
rasulbahwakonstantinopelakandikuasaiislam.
Hikmah pelajaran hidup yang dapat diambil dari
kisahini:
1. Kepekaan Muhammad AlFatih untuk menindaklanjuti
terhadapjanjirasultentangKonstatinopel..
2. Kehebatan sang guru luar biasa, yaitu mau
mendampingi muridnya dalam mengmalkan jihad
fiisabilillah dan kerelaan sang guru bersedia
mendoakan muridnya agar mendapat sukses dalam
hidup.
3. Sikap Tawadhu' ( Muhammad Al Fatih ) meskipun
sudah mendapat jabatan pangliam perang masih mau
mintafatwakepadagurunya.
4. Ketegaran dan kecerdasan Muhammad Al Fatih yang
begitu hebat sehingga mampu menialisir apa yang
dimimpikanjanjirasul.
5. Mau merubah strategi dalam memperjuangkan
meraih cita-cita (tidak kaku dalam pendirian) ini
penting dimiliki para pemimpin di saat terjebak dalam
kesulitan.
6. Sikap mental keikhlasan dalam memperjuangkan
Islam yang ditunjukkan oleh Muhammad Al Fatih
begitu jelas, yaitu saat berhasil menakklukkan musuh
beliau tidak berambisi untuk terus-menerus menjadi
pemimpin.
7. Ayah Muhammad AL Fatih merupakan pimpinan/
penguasa yang berhasil mengkader anak kandungnya
untuk dipersiapkan sebagai pejuang militan cerdas
danmemilikiakhlakmulia.
8. Muhammad Al Fatih dalam perjuangan melawan
musuh yang memiliki kekuatan luar biasa penuh
denganperencanaanmatang.
Dr. Asyhuri
Muhammad Al FatihMuhammad Al FatihMuhammad Al Fatih
Sang Penakluk KonstantinopelSang Penakluk KonstantinopelSang Penakluk Konstantinopel
Konstatinopel pada tahun 330 M yang dipimpin
oleh Kaisar Byzantium adalah merupakan kota terkuat di
dunia, yang pimpinan dan penduduknya non muslim.
Tetapi, Rasullulah SAW pernah bersabda : bahwa pada
suatu saat nanti Konstantinopel ditaklukkan oleh islam,
tentang siapa yang menaklukkan dan kapan terjadinya
tidakadayangtahu.
Pada zaman kekhalifahan bani umayyah sudah ada
upaya untuk menaklukkan konstatinopel tetapi selalu
mengalami kegagalan karena begitu kuat pertahanan
mereka. Upaya penaklukan konstantinopel berlangsung
terus sampai kekhalifahan turki utsmani, sultan Murrad
dua akhirnya mengkader anaknya yang bernama:
Muhammad Tsani. Muhammad Tsani merupakan anak
yang sangat manja, maklum karena anak raja yang
dibesarkan di istana, namun demikian sultan Murrad dua
sebagai ayah kandungnya berusaha mencari guru untuk
anaknya. Ada dua guru yang mendidik yaitu Muhammad
Asysyamsudin dan Muhammad bin Ismail Al-Qurani.
Kedua guru itu ternyata berhasil mendidik Muhammad
Tsani sehingga menjadi Hafidz Al-Qur'an dan menguasai
ilmu-ilmuyanglain.
Pada usia yang 14 tahun Muhammad Tsani mulai
tampak kecerdasan dan kesholihannya, sehinggga pada
usia22tahundiadipercayamenjadisultanTurkiUtsmani.
Pada saat inilah dalam dirinya sudah mulai muncul ide di
otaknya untuk menaklukkan konstantinopel. Di usianya
24 tahun ( 2 tahun kemudian setelah menjadi khalifah)
sudah memiliki 200 pasukan elit yang ditunjang
pendidikan rohani yang tangguh dan didukung fasilitas
meriamberkapasitas100tondan400kapalperang.
Kerajaan Byzantium sudah mencium betapa
kekuatan yang ada di Turki Utsmani ( di bawah
kepemimpinan Muhammad Tsani). Sehingga raja
Byzantium mengutus salah seorang untuk mengantarkan
perhiasan kepada Muhammad Tsani sebagai bentuk
suap, agar Muhammad Tsani tidak menyerang
kekuasaannya. Tapi, Muhammad Tsani dengan tegas
menolak tawaran itu. Rencana Muhammad Tsani untuk
menyerang konstantinopel tetap dilakukan dengan
kemampuan sebagai mana tersebut di atas. Ditambah
denganfasilitaspanahdanketapel.
Pada tanggal 6 April 1453 M mulai penyerangan ke
konstantinopel di bawah komando Muhammad Tsani
yang didukung oleh para gurunya. Penyerangan lewat
laut dan di bewah tanah ternyata gagal karena di
sepanjang pantai (selat) terhalang rantai-rantai besi dan
kapal-kapal muslim mendapat serangan dari pasukan
tentara Eropa (Di saat ingin menggempur benteng
konstantinopel yang sangat kuat itu) pasukan
Muhammad Tsani tampak kewalahan, akhirnya
Muhammad Tsani ingin menemui gurunya. Namun
sayang dicegah oleh orang-orang yang menjaga gurunya.
Muhammad Tsani tetap nekat terus mendekati tempat
1514
profil
22. 27
Ramadhan..ohh..Ramadhan..
Lebaran...ahai,Lebaraan...
Luar biasa padat merayap segala hal saat
Ramadhan, bahkan usai Ramadhan pun, gempitanya
masih menggigit terasa kerenyahan dan rasanya. Tak
urung, dalam hal finansial pun, saat Ramadhan semakin
menggila. Apalagi saat Lebaran tiba, semua penuh
permaafan belaka. Finansial pun harus terus dikawal
ekstra. Karena lebaran identik dengan semangat
beranjangsana bersma keluarga tercinta, sanak saudara,
handaitaulan,tetanggasemua.
Tidak ada yang tidak membutuhkan dana lebih saat
ramadhan dan lebaran. Semua membutuhkan untuk
segala harapan dan asa yang terus dirajut sepanjang
ramadhan tiba. Oleh sebab itu, perencanaan yang
matang sangat menentukan kondisi finansial kita. Biaya-
biaya yang terduga amaupun tak terduga akan datang
dilih berganti. Ada yang sudah dapat kita kalkulasi dan
anggarkan, tetapi tetap saja akan ada hal-hal tak terduga
yangsudahmenantikita.Marikitasimakbaik-baik.
Bagaimana cara mempersiapkan biaya tak
terdugasaatliburLebarantiba?
Apa saja pengaturan yang bisa dilakukan? Kali ini
penulis mengambil tulisan dari rubrik Finansialku:
https://www.finansialku.com
yang akan membahas persiapan biaya tak terduga saat
libur Lebaran tiba. Karena momen lebaran menjadi
momen terseru sepanjang tahun. Selai karena memang
faktoribadahdanritualkeagamaan,momenbertemunya
sesama saudara dan mudik ke kampung halaman
menjadisuatukeniscayaan.
BiayaTakTerdugaSaatLiburLebaranTiba
Namun, dibalik meriahnya liburan Lebaran ada
beberapahalyangjugaharusdiperhatikan.Salahsatunya
adalah biaya tidak terduga yang meningkatkan jumlah
budget tambahan. Ada beberapa biaya yang sudah tidak
terelakkan lagi sehingga selama setahun harus
dipersiapkanagardapatterakomodasidenganbaik.
Siti Zakiah, M. Hum.
Merawat kendaraan sebelum mudik harus
dilakukan demi keamanan perjalanan. Karena saat mudik
kendaraan akan melewati rute tidak biasa yang panjang.
Bisa jadi rute menuju desa atau kampung tidak sebaik di
kota besar. Oleh karena itu, servis keseluruhan ditambah
pembelian spare part cadangan seperlunya juga akan
menambahbiaya
Biaya 1: Perawatan Kendaraan
rupa-rupa